Pre Planing Home Visite
Pre Planing Home Visite
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan kesehatan pelayanan kesehatan keperawatan klien
yang mengalami gangguan jiwa. Dukungan dari pihak keluarga merupakan unit yang
paling dekat dengan klien serta keluarga berperan dalam menentukan cara atau asuhan
yang diperlukan bagi klien dengan gangguan jiwa kepada keluarga mengenai masalah
yang sedang dihadapi oleh klien dan mencegah terjadinya kekambuhan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kunjungan rumah maka keluarga dapat :
a) Membina hubungan saling percaya dengan perawat
b) Memberikan informasi tentang perkembangan klien
c) Memvalidasi dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan dokumentasi
medik tentang :
2) Riwayat keluarga
3) Riwayat perkembangan
4) Factor predisposisi
5) Genogram
6) Alasan masuk rumah sakit
d) Merawat klien dengan masalah resiko perilaku kekerasan ( pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, akibat perilaku kekerasan, dan melatih cara
konstruktif marah)
e) Memfasilitasi klien untuk minum obat, mengetahui macam-macam obat yang
diberikan pada klien dan melakukan kunjungan ulang dengan teratur
f) Melakukan pencegahan kambuh ulang pada pasien sesuai tanda dan gejala yang
muncul
C. PELAKSANAAN
HARI : Sabtu
TANGGAL : 29 Juni 2019
SASARAN : Keluarga
TEMPAT : Jl. Dunlop BTN Puskopad Sentani. Jalur 5 ½
D. METODA
Diskusi
Tanya jawab
Wawancara
Ibu, apakah masalah yang Ibu hadapi/ dalam merawat anaknya ibu ?
Baik IBu, Saya akan coba jelaskan tentang marahnya anak ibu dan hal-hal yang perlu
diperhatikan.”
Ibu, marah adalah suatu perasaan yang wajar tapi bisa tidak disalurkan dengan benar akan
membahayakan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
Yang menyebabkan anaknya ibu marah dan ngamuk adalah kalau dia merasa
direndahkan, keinginan tidak terpenuhi. Kalau anaknya ibu apa penyebabnya.
Kalau nanti wajah anak ibu tampak tegang dan merah, lalu kelihatan gelisah, itu artinya
anak ibu sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan melampiaskannya dengan
membanting-banting perabot rumah tangga atau memukul atau bicara kasar ?
Kalau ada perubahan yang terjadi seperti itu, Lalu apa yang biasa anaknya ibu lakukan?
Bila hal tersebut terjadi sebaiknya ibu tetap tenang, bicara lembut tapi tegas, jangan lupa
jaga jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar anaknya seperti gelas, pisau,
parang, linggis atau alat tajam lainya. Jauhkan juga anak-anak kecil dari dia.”
Bila anak ibu masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas atau RSJ setelah
sebelumnya diikat dulu (ajarkan caranya pada keluarga). Jangan lupa minta bantuan
orang lain saat mengikat anak ibu, lakukan dengan tidak menyakiti dan dijelaskan alasan
mengikat yaitu agar anak ibu tidak mencedari diri sendiri, orang lain dan lingkungan”
Ibu kan sudah mengerti tentang kondisi anak ibu yang mengalami Resiko Perilaku
Kekerasan.
Untuk menghadapi hal yang demikian, ibu dan anggota keluarga lainnya harus sabar
menghadapi anak ibu dan untuk merawat anak ibu, keluarga perlu melakukan beberapa hal.
Pertama, keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan anak ibu yang
caranya adalah bersikap peduli dengan anak ibu dan jangan ingkar janji.
Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada anak ibu untuk bisa
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan
jangan mencela kondisi pasien.
Selanjutnya, jangan biarkan anak ibu sendirian dan melamun. Buat rencana atau jadwal
bercakap-cakap dengan anak ibu.
Misalnya : kalau nanti wajah anak ibu tampak tegang dan merah, lalu kelihatan gelisah, itu
artinya anak ibu sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan melampiaskannya dengan
membanting-banting perabotan rumah tangga atau memukul atau bicara kasar ? Kalau ada
perubahan yang terjadi seperti itu, ibu harus panggil anak ibu lalu tanyakan pada dia dengan nada
pelan,
misalnya : R apa yang sedang kamu pikirkan ? apa yang membuatmu marah ? coba kamu
ceritakan sama mama ?, kalau R marah sekali coba R Tarik Nafas dalam sebanyak 3x,
kemudian kalau masih marah lagi dan ingin memukul, ibu harus mengajarkan dia memukul
bantal, Kasur atau boneka supaya dia lampiaskan kemarahannya disitu dan tidak melakukan hal
yang membahayan bagi dirinya, keluarga dan orang lain,
kemudian ajak anak ibu untuk Berdoa bersama.” , Pokoknya ibu tidak boleh biarkan anak
ibu sendiri-sendiri, harus sering cerita sama anak ibu, dan kalau bisa setiap hari ibu buat
kesibukan atau pekerjaan untuk anak ibu sehinngga bisa mengalihkan anak ibu dari hal-hal
tersebut.
Ibu ini jadwal harian anak ibu dirumah. Coba ibu lihat, dapatkah ibu melakukan kegiatan ini
dirumah menggantikan peran perawat. Lanjutkan jadwal ini dirumah baik jadwal kegiatan
maupun jadwal minum obatnya.
Hal – hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut mengenai kekambuhan anak ibu adalah
perilaku yang ditampilkan anak ibu selama dirumah misalnya, kalau anak ibu terus menerus
melakukan perilaku kekerasan dan memperlihatkan perilaku yang membahayakan orang lain.
Jika hal ini terjadi segera lapor ke rumah sakit atau bawa anak ibu kerumah sakit jiwa.
3. TERMINASI
Evaluasi respons keluarga terhadap kunjungan rumah ( subyetif )
- Keluarga klien mengatakan anaknya tidak mengalami gangguan jiwa
- Keluarga klien mengatakan klien sakit akibat diguna-guna
- Keluarga belum mau menerima kepulangan klien
- Keluarga berharap klien pulang dengan keadaan sehat kembali
- Keluarga
Evaluasi kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada klien ( objektif )
- Ibu klien menjelaskan bagaimana sampai klien diguna-guna
- Ibu klien menceritakan kronologi saat klien kumat/mengamuk
Tindak lanjut : kesepakatan keluarga untuk terlibat dalam asuhan (
dirumah sakit atau dirumah )
- Mengajarkan keluarga klien cara merawat klien dengan benar
- Memberitahukan keluarga klien tentang cara pengalihan amarah klien
bila klien marah
Kontrak untuk pertemuan yang akan datang ( dirumah sakit atau dirumah )
- Keluarga klien mengajukan agar perawat datang ke rumah klien
Ibu untuk pertemuan selanjutnya kita akan membahas untuk mengetahui sejauh mana ibu
mengerti tentang penjelasan yang sudah suster berikan.
Bagaimana kalau sabtu besok lagi, Apakah ibu bersedia ?
Tempat:“Ibu nanti kita akan mengobrol di rumah ibu saja, Selamat siang.