Anda di halaman 1dari 2

KASUS 1

Pasien Ny J usia 56 tahun dengan diagnose CHF masuk RS dengan keluhan penurunan

kesadaran GCS 8 (E2 M5 V1), CRT > 3 detik, disertai akral dingin dan nampak adanya retraksi

dada. Dari hasil pengkajian tanda tanda vital TD : 60/50 mmhg, N : 126x/menit, S :35.6 C dan

RR : 32 x/menit. SpO2 : 65 %. Pupil kanan 3 mm dan pupil kiri 3mm. Setelah dilakukan

pemeriksaan auskultasi ditemukan adanya bunyi ronkhi di kedua lapang paru. Tindakan yang

dilakukan pada saat pasien tiba di ruangan yaitu dilakukan tindakan intubasi dan pemasangan

ventilator dengan mode PCV. Dari hasil pemeriksaan AGD Ph : 7.3, HCO3 : 20 mmol/l, PO2 :66

mmHg, BE : -7 mmol/l. Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan sinus takikardi HR 120 dan

LBBB ( Left Bundle Branch Block) dan Moderately Abnormal ECG). Terapi obat yang diberikan

yaitu obat dobutamin, norepinephrine, dan fentanyl. Dari hasil pengkajian dapat ditegakkan

diagnosa penuruan curah jantung, ketidakefektifan bersihan jalan nafas, gangguan pertukaran

gas, dan risiko jatuh.

KASUS 2

Pasien Tn A usia 55 tahun dengan diagnose CHF + STEMI anterior masuk RS dengan

keluhan nyeri dada skala 4 NRS dialami sejak 3 hari yang lalu yang disertai dengan keringat

dingin. Pasien dengan kesadaran komposmentis GCS 1. Dari hasil pengkajian tanda tanda vital

TD : 146/96 mmhg, N : 107x/menit, S :36.6 C dan RR : 26 x/menit. SpO2 : 99 %. Dari hasil

pemeriksaan Echocardiogram fungsi sistolik ventrikel kiri menurun, ejeksi fraksi 29.6%

(BIPLANE), dilatasi ventrikel kiri thrombus di ventrikel kiri ukuran 2.4 cm x 1.0 cm,

hypertrophy ventrikel kiri ekstrensik, akinetik dan hipokinetik segmental. Setelah dilakukan

pemeriksaan auskultasi tidak ditemukan adanya bunyi ronkhi di kedua lapang paru.. Dari hasil

pemeriksaan AGD Ph : 7.53, HCO3 :30 mmol/l, PO2 :52.1 mmHg, PCO2 : 34.9 mmhg BE : 7.2
mmol/l. Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan sinus takikardi HR 121 dan ST Elevasi anterior

infraction, dan left axis. Terapi farmakologi yang diberikan yaitu furosemide 20mg/12/iv, aspilet

80 mg/24 jam/oral, Nacl 0.9 % 500cc/24 jam, captopril 12.5 mg/8jam/oral .Dari hasil pengkajian

dapat ditegakkan diagnose nyeri akut, penuruan curah jantung, dan gangguan pertukaran gas

serta intoleransi aktivitas.

KASUS 3

Pasien Tn A usia 56 tahun dengan diagnose CHF+ DM Tipe 2 masuk RS dengan keluhan

sesak nafas dengan kesadaran komposmentis GCS 15 (E4 M6 V5), CRT < 3 detik, disertai akral

dingin dan nampak adanya retraksi dada. Dari hasil pengkajian tanda tanda vital TD : 91/57

mmhg, N : 52 x/menit, S :36.6 C dan RR : 25 x/menit. SpO2 : 100 %. Setelah dilakukan

pemeriksaan auskultasi ditemukan adanya bunyi ronkhi di kedua lapang paru. Dari hasil

pemeriksaan AGD ditemukan kesan alkalosis respiratorik terkompensasi sebagian. Hasil

pemeriksaan EKG menunjukkan iskemik inferior, lateral. Terapi farmakologi yang didapatkan

yaitu pemberian obat captopril 12,5 g/8jam/oral, oprazolam 0.25 g/24 jam/oral, laxadin 15 cc/24

jam/ oral. Dari hasil pengkajian diatas dapat ditegakkan diagnosa penuruan curah jantung,

gangguan pertukaran gas, intoleransi aktivitas, dan resiko jatuh.

Anda mungkin juga menyukai