Anda di halaman 1dari 9

PENYULUHAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK (KTR)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas Profesi Ners

Oleh:

1. Syarifatussurur (1805.1490.1209)
2. Zoan Irma Avionita (1805.1490.1182)
3. Richo T Malo (1805.1490.1202)
4. Syahrudin (1805.1490.1210)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2019
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS 2019
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


KAWASAN TANPA ASAP ROKOK (KTR)

Topik/materi : Kawasan Tampa Rokok (KTR)


Sasaran : Keluarga Pasien
Waktu : 12.00 - selesai
Hari/Tgl : Jumat, 05 Juli 2019
Tempat : Ruang 25 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Pemateri :

1. TUJUAN INTRUKSIONAL
A. Tujuan :
1. Tujuan Instruksional Umum:
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, peserta/ keluarga diharapkan
mampu memahami kawasan mana yang dilarang untuk merokok dan
diperbolehkan untuk merokok.

2. Tujuan Instruksional Khusus:


Setelah mengikuti penyuluhan, peserta/keluarga mampu menyebutkan
kawasan mana yang dilarang untuk merokok dan diperbolehkan untuk
merokok.

B. Media/alat yang digunakan


1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop

C. Metode
 Metode yang di gunakan dalam penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS 2019
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

D. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan Perawat Kegiatan Klien

Pendahuluan 1. Memperkenalkan diri, 1. Menjawab salam


3 menit mengucapkan salam 2. Memperhatikan dengan
2. Menjelaskan maksud dan tujuan seksama
penyuluhan 3. menyepakati kontrak
3. Menjelaskan topik pembicaraan waktu dan topik
yaitu kawasan tanpa rokok
4. Menjelaskan kontrak waktu
Penjelasan 1. menjelaskan materi tentang 1. Memperhatikan
topik kawasan tanpa rokok menggunakan penjelasan materi
10 menit leaflet
2. Menanyakan materi
2. Memberikan kesempatan keluarga
yang belum dipahami di
untuk bertanya di akhir penjelasan
akhir penjelasan
Penutup 1. Mengevaluasi pemahaman keluarga 1. Menjawab pertanyaan
7 menit terhadap materi yang disampaikan yang diberikan
dengan memberikan pertanyaan 2. Menjelaskan materi yang
2. Meminta keluarga untuk mereview telah disampaikan oleh
materi. konselor
3. Meyimpulkan proses belajar- 3. Memperhatikan dengan
mengajar dan memberikan apresiasi seksama
kepada keluarga 4. Memberikan izin untuk
4. Mengucapkan salam penutup, menempel poster
penutupan dan doa 5. Menjawab salam

E. Evaluasi :
1. Evaluasi Terstruktur
a. Sebelum melakukan penyuluhan, dilakukan perijinan kepada kepala
ruang 25 dan keluarga
b. Seluruh anggota keluarga mengikuti kegiatan penyuluhan
c. Kesiapan konselor termasuk kesiapan media yaitu materi yang akan
disampaikan dan leaflet
d. Kesiapan keluarga meliputi kesiapan menerima materi dan tenang
saat pemberian materi.
2. Evaluasi Proses
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS 2019
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

a. Anggota keluarga antusias terhadap materi dan memperhatikan


saat pemberian materi.
b. Anggota keluarga tidak meninggalkan tempat saat pemberian
materi.
c. Anggota keluarga mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi
yang disampaikan konselor.
d. Anggota keluarga dapat menjelaskan kembali topik pembahasan.
e. konselor menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas.
3. Evaluasi Hasil:
a. Anggota keluarga dapat menjelaskan kembali tentang kawasan
tanpa rokok

Lampiran 1. Materi

A. KAWASAN TANPA ROKOK


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS 2019
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

Kawasan Tanpa Rokok, yang selanjutnya disingkat KTR adalah


ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau
kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan mempromosikan
produk tembakau (Kemenkes RI, 2011).

B. RUANG LINGKUP KTR


Adapun ruang lingkup Kawasan Tanpa Rokok menurut Kemenkes RI
(2011), yaitu :
a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/ atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,dan/ atau masyarakat.
b. Tempat Proses Belajar Mengajar
Tempat proses belajar Mengajar adalah gedung yang digunakan untuk
kegiatan belajar, mengajar, pendidikan dan/ atau pelatihan.
c. Tempat Anak Bermain
Tempat anak bermain adalah area tertutup maupun terbuka yang
digunakan untuk kegiatan bermain anak-anak.
d. Angkutan Umum
Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat
berupa kendaraan darat, air, dan udara biasanya dengan kompensasi.
e. Tempat Kerja
Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat
sumber atau sumber-sumber bahaya.
f. Tempat Umum
Tempat umum adalah semua tempat tertutup yang dapat diakses oleh
masyarakat umum dan/ atau tempat yang dapat dimanfaatkan
bersama-sama untuk kegiatan masyarakat yang dikelola oleh
pemerintah, swasta, dan masyarakat.
g. Tempat Lainnya yang Ditetapkan
Tempat lainnya yang ditetapkan adalah tempat terbuka yang dapat
dimanfaatkan bersama-sama untuk kegiatan masyarakat.
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS 2019
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

C. LARANGAN MEROKOK DIAREA BER-AC


Berikut larangan merokok diruang ber-AC antara lain :
1. Ruangan ber-AC tidak ada ventilasi udaranya
2. Sirkulasi udara di ruang ber-AC sangat terbatas
3. Pernafasan perlu udara yang sehat, segar, dengan kandungan
oksigennya, dan pembuangan udara produk metabolisme
tubuh CO2 lancar terbuang jauh keluar.

D. TUJUAN KTR
Tujuan penetapan kawasan dilarang merokok, adalah :
a. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari asap
rokok
b. Merubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat
c. Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula
d. Mewujudkan generasi muda yang sehat
e. Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal
f. Menurunkan angka kesakitan dan/ atau angka kematian
g. Melindungi anak-anak dan bukan perokok dari risiko terhadap
kesehatan
h. Mencegah rasa tidak nyaman, bau dan kotoran dari ruang rokok

E. MANFAAT KTR
• Menghargai dan melindungi hak asasi bukan perokok
• Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap
rokok
• Memberikan citra positif bagi fasilitas pelayanan kesehatan, tempat
proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah,
angkutan umum, tempat kerja dan tempat umum serta tempat-tempat
lain yang ditetapkan
• Membatasi ruang gerak perokok
• Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula.

F. ASAP ROKOK ORANG LAIN


Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok telah
menjadi perhatian dunia. WHO memprediksi penyakit yang berkaitan
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS 2019
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

dengan rokok akan menjadi masalah kesehatan di dunia. Dari tiap 10


orang dewasa yang meninggal, 1 orang diantaranya meninggal karena
disebabkan asap rokok.

G. DAMPAK PAPARAN ASAP ROKOK ORANG LAIN TERHADAP


KESEHATAN
Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok namun juga
berbahaya bagi orang yang berada disekitarnya. Definisi perokok pasif
atau Secondhand Smoke (SHS) Asap rokok orang lain (AROL) adalah
asap yang keluar dari ujung rokok yang menyala atau produk tembakau
lainya, yang biasanya merupakan gabungan dengan asap rokok terdiri
dari asap utama (main stream) yang mengandung 25% kadar bahan
berbahaya dan asam sampingan (side stream) yang mengandung 75%
kadar bahan berbahaya ditambah separuh dari asap yang dihembuskan
keluar oleh perokok.
Dalam asap rokok terdapat 4.000 bahan kimia dan gas
berbahaya yang bersifat karsinogenik. Seperti nikotin, arsen, tar, aseton,
natilamin, dan cadmium. Tidak semua bahanbahan kimia tersebut ada
dalam polusi udara akibat cerobong asap pabrik, asap rumah tangga, atau
knalpot kendaraan.
International Non Governmental Coalition Against Tobacco
(INGCAT) telah menyampaikan rekomendasi yang didukung oleh lebih dari
60 negara di seluruh dunia yang dimuat dalam IUALTD News Bulletin on
Tobacco and Health1997. Rekomendasi ini berbunyi ”paparan terhadap
asap rokok lingkungan yang sering kali disebut perokok pasif dapat
menyebabkan kanker paru dan kerusakan kardiovaskuler pada orang
dewasa yang tidak merokok dan dapat merusak kesehatan paru dan
pernapasan pada anak”.
Asap rokok dapat menimbulkan kelainan atau penyakit pada
hampir semua organ tubuh yaitu : Otak (stroke, perubahan kimia otak),
Mulut dan tenggorokan (kanker bibir, mulut, tenggorokan dan laring),
Jantung (kelemahan arteri, meningkatkan serangan jantung), Paru
(penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru, asma), Hati (kanker hati),
Abdomen (kanker lambung, pankreas dan usus besar), Ginjal dan kandung
kemih, Reproduksi (impotensi, kanker leher rahim,mandul), Kaki (gangren).
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS 2019
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.


Online:http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Keseha
tan.pdf.
2. Peraturan Pemerintah Bersama Mentri Dalam Negeri Nomor
188/Menkes/PB/2011Online:http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/49_Per
aturan%20Bersama_Menkes%20Mendagri_KTR.pdf
3. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2013 Kota Semarang
Online:http://jdihukum.semarangkota.go.id/isi/2013/Perda%20no.
%203%20Th%202013.pdf.
4. Yayi surya, Nawi Ng, Retna Siwi Padmawati. Kawasan Tanpa Rokok
Sebagai Alternatif Pengendalian Tembakau Studi Efektifitas Penerapan
Kebijakan Kampus Bebas Rokok Terhadap Perilaku dan Status Merokok
Mahasiswa Di Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta. IKM UGM
Yogyakarta. 2009
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS 2019
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

5. Kementerian Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan Pedoman


Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok . Jakarta :Kementerian Kesehatan
RI, 2010
6. TCSC-IAKMI. Perlindungan Terhadap Paparan Asap Rokok Orang Lain,
Jakarta
7. http://www.menshealth.co.id/kesehatan/waras/bahaya.asap.rokok.kalahkan.p
olusi.udara/004/003/54
8. Aila Haris, Mukhtar Ikhsan, Rita Rogayah. Asap Rokok sebagai Bahan
Pencemar dalam Ruangan. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran
Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Persahabatan,
Jakarta 2012
9. Supriyadi, Agus. 2014. Kawasan Tanpa Rokok Sebagai Perlindungan
Masyarakat Terhadap Paparan Asap Rokok Untuk Mencegah Penyakit Terkait
Rokok. Semarang: Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Anda mungkin juga menyukai