Anda di halaman 1dari 5

1) A.

Brittle : material yang mempunyai sifat elastik dengan range dari kecil sampai besar
tetapi dengan cakupan sifat ductilenya kecil sebelum terpatahkan.
Ductile : material yang mempunyai range sifat elastik yang kecil dan range sifat
ductilenya besar sebelum batuan terpecahkan.
B . Quenching adalah proses pendinginan setelah b a j a d i p a n a s k a n
h i n g g a s u h u a u s t e n i s a s i (T>723 derajatC)
Tempering adalah pemanasan logam sampai di bawah suhu kritis yang dilakukan setelah
proses pengerasan, pembentukan dingin dan pengelasan, kemudian didinginkan dengan
kecepatan yang memadai, guna memperbaiki sifat yang dikehendaki. Perlakuan panas
tempering bertujuan untuk mengurangi tegangan sisa, meningkatkan ketangguhan dan
keuletan baja yang telah mengalami pengerasan martensite
C. ------------------------------------
D. -----------------------------
2) A. Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam proses
kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat (tools)
sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut merupakan salah satu
mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk
silindris.
B. --------------------------
C. -----------------
D. -------------------------

3) -------------------------

7 ) A. kuat tarik adalah kemampuan material untuk menerima beban tarik tanpa
mengalami kerusakan dan dinyatakan sebagai tegangan maksimum sebelum putus.
B. modulus elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan regangan dari
suatu material . Modulus elastisitas dilambangkan dengan E dan satuannya Nm-2
C. tegangan luluh adalah tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah
kecil deformasi plastis yang ditetapkan. Nilai ketetapan luluh merupakan titik awal
sebuah material bahan atau logam mulai terdeformasi secara plastis.
D. racture toughness merupakan kemampuan material untuk menahan beban atau
deformasi yang terjadi akibat retak dengan memperhatikan faktor cacat material,
geometri material, kondisi pembebanan, dan tentunya property material yang
digunakan.

5. Mn = MANGAN :

Mempunyai sifat yang TAHAN terhadap GESEKAN dan TAHAN TEKANAN (IMPACT
LOAD). Unsur ini mudah berubah kekerasannya pada kondisi temperatur yang tidak tetap dan
juga digunakan untuk membuat alloy mangan tembaga yang bersifat FERROMAGNETIC.
Ni = NIKEL :

Mempunyai SIFAT yang ULET dan TAHAN terhadap BAHAN KIMIA dan untuk
MENGATASI KOROSI ( karat ) yang serius tetapi tidak mempunyai kekerasan yang tinggi.
Merupakan unsur yang dicampurkan kedalam baja untuk mengatasi kerusakan pada temperatur
tinggi (dapat mencapai 1200° C ).

Sulfur
Prosentasi sulfur pada baja karbon 0.04 %. Sulfur dapat mempengaruhi sifat rapuh – panas.

Kandungan wolfram tinggi akan menaikkan kekerasan baja dan dengan sendirinya menaikkan
kemampuan potong dan tahan aus.

Pengaruh Vanadium (V) sama seperti Wolfram, tetapi Vanadium memiliki pengaruh yang lebih
besar dalam pembentukan carbide, oleh sebab itu dibutuhkan kadar carbon yang tinggi.
Vanadium membuat baja menjadi tahan panas, menaikkan kemampuan potong dan tahan
terhadap gesekan.

Wolfram : Kandungan wolfram tinggi akan menaikkan kekerasan baja dan dengan sendirinya
menaikkan kemampuan potong dan tahan aus.

Phospor : Kadar Phosphor (P) yang terlalu tinggi akan mengakibatkan baja bersifat rapuh jika
dalam kedaan Dingin.

Silisium :

6) forging atau penempaan adalah proses pembentukan ligam untuk menghsilkan produk akhir

a. ada 2 jennis 1. forging hammer adalah metode atau cara pembentukan produk dengan cara

menumbuk secara berulang,proses yang digunakan secara open die,sehingga produk yang

dihasilkan mempunyai toleransi yang kurang baik 2. forging press adalah metode forging dengan

menggunakan mesin press yang mempunyai daya tekan tinggi,secara umum proses forging

dengan mesin press dapat digunakan secara open die maupun close die.

a. yang ini hammer forging, drop forging, press forging, upset forging, roll forging, dan swaging.
b. Impression-die forging kadang-kadang juga disebut penempaan cetakan tertutup

(closed-die forging), dimana bentuk rongga cetakannya merupakan kebalikan bentuk

benda yang akan dibuat.

Cara kerja Impression–die forging; bendakerja ditekan diantara sepasang cetakan

yang tertutup, sehingga aliran logam dalam arah lateral mendapat hambatan yang

cukup signifikan Dalam operasi tempa ini, sejumlah kecil logam kerja mengalir ke

dalam celah diantara kedua cetakan membentuk sirip (flash), Flash yang terbentuk

diantara kedua cetakan tersebut harus dipotong dengan proses trimming.

c. upset forging adalah operasi perubahan bentuk, dimana diameter benda kerja

silinder diperbesar dan panjangnya dikurangi. Upset forging banyak digunakan dalam

industri untuk membuat kepala paku, baut, dan produk-produk yang sejenis. 3 hal

yang harus dilakukan pada saat upset forging :

1. Panjang benda yang di upset tidak lebih dari 3 kali diameter batang.
2. Diamteter upset tidak lebih dari 1.5 kali diameter batang.
3. Panjang benda kerja yang tidak ditumpu oleh die tidak lebih dari diameter
batang.

d. Prinsip press forging : dilakukan penekanan secara perlahan-lahan pada benda kerja sampai
menghasilkan aliran logam yang uniform.
Press forging biasanya dikerjakan tanpa die dan hammer maupun anvilnya berbentuk datar.

8.
9. a. Hardness test merupakan uji NDT (Non Destructive test) dimana pada pengujian ini dapat
diketahui suatu nilai kekerasan pada sebuah material/spesimen uji. cara pengujian hardnes ini
dilakukan dengan metode hardness vickers, rockwell dan brinell.
b.untuk mengukur angka kekerasan suatu bahan

c. ada 4.

1. Pengujian kekerasan dengan metode Brinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu
material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada
permukaan material uji tersebut (spesimen). Idealnya, pengujian Brinnel diperuntukan untuk
material yang memiliki permukaan yang kasar dengan uji kekuatan berkisar 500-3000 kgf.
Identor (Bola baja) biasanya telah dikeraskan dan diplating ataupun terbuat dari bahan Karbida
Tungsten.

2. Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan kekerasan suatu


material dalam bentuk daya tahan material terhadap indentor berupa bola baja ataupun kerucut
intan yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut.

3. Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan suatu


material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan yang cukup kecil dan
mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid seperti ditunjukkan pada gambar 3. Beban yang
dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan pengujian rockwell dan brinel yaitu antara 1
sampai 1000 gram.

4. Mikrohardness test tahu sering disebut dengan knoop hardness testing merupakan pengujian
yang cocok untuk pengujian material yang nilai kekerasannya rendah. Knoop biasanya
digunakan untuk mengukur material yang getas seperti keramik.

d.

10. a. sudah ada dibuku.


b.
c. Keuletannya menurun. , Timbul tegangan dalam/tegangan sisa , Dapat menyebabkan keretakan pada
pengerjaan dingin yang berlebihan
d.

11. a. sudah ada dibuku.


b.
c. Struktur dan sifat logam uniform. Kontaminasi tidak dapat dikurangi mengakibatkan reaksi yang
tidak dikehendaki antara benda kerja dengan lingkungannaya. Ukuran butir poduk bervariasi
Proses pengerjaan dingin (cold working) dapat di kelompokan menjadi 4golongan besar yaitu :
ProsesSQUEEZING
ProsesBENDING(tekuk)
ProsesSHEARING(geser)
Proses DRAWING
d.

Anda mungkin juga menyukai