Anda di halaman 1dari 19

Senyawa alkohol atau alkanol dapat dikatakan senyawa alkana yang satu atom

H–nya diganti dengan gugus –OH (hidroksil). Sehingga seperti terlihat pada
tabel dibawah ini rumus umum senyawa alkohol adalah R–OH dimana R adalah
gugus alkil ,alkenil, atau alkunal.

5. Tata Nama Alkohol


Penamaan senyawa alkohol prinsipnya ada dua cara yaitu :
1. Dengan aturan IUPAC yaitu menggunakan nama senyawa alkananya dengan
mengganti akiran “ ana “ dalam alkana menjadi “ anol “ dalam alkoholnya.
2. Dengan sistem Trivial yaitu dengan menyebutkan nama gugus alkilnya
diikuti kata alkohol.
CONTOH PENAMAAN ALKOHOL
Rumus Molekul Nama IUPAC Nama Trivial
CH3– OH Metanol Metil alkohol
C2H5– OH Etanol Etil alkohol
C3H7– OH Propanol Propil alcohol
C4H9– OH Butanol Butil alcohol
Untuk senyawa–senyawa alkohol dengan rumus struktur bercabang aturan
penamaannya adalah sebagai berikut :
a. Tetapkan rantai utama dengan cara memilih deretan C paling panjang yang
mengikat gugus fungsi –OH , kemudian beri nama sesuai nama alkoholnya.
b. Pemberian nomor pada rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan
nomor terkecil bagi atom C yang mengikat gugus –OH. Langkah selanjutnya
sama dengan penamaan senyawa – senyawa hidrokarbon (terdahulu) Contoh :
B. Fenol
1. Pengertian
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna
yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya
memiliki gugus hidroksil(-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.
Fenol (fenil alcohol)merupakan zat padat yang tidak berwarna yang
mudah meleleh dan terlarut baik didalam air. Dalam mencoba keasaman reaksi
dalam zat-zat kimia seperti asam asetat, dan lain-lain banyak digunakan
indicator, indicator seperti kertas lakmus.
Fenol yang diketahui fungsinya sebagai zat desinfektan yang umum
dipakai orang.Berbeda dengan alcohol alifatik, fenol sebagai alcohol aromatic
mempunyai sifat yang berbeda. Dalam air fenol sedikit terionisasi menghasilkan
ion H+ dengan Ka = 10-10.
Struktur senyawa fenol seperti :

2. Karakteristik

Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100


ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat
melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut
menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.

Dibandingkan dengan alkoholalifatik lainnya, fenol bersifat lebih


asam.Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di
mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol
alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan
pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem
aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan
menstabilkan anionnya.
3. Sifat
a. Sifat kimia
· Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah atom
C-nya sama , karenagugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang tidak
mengikat atom H lagi. Jadi fenol dapatdipersamakan dengan alkanol tersier.
· Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak membentuk ester melainkan
membentuk asam fenolsulfonat ( o atau p).
· Dengan HNO3 pekat dihasilkan nitrofenol dan pada nitrasi selanjutnya
terbentuk 2,4,6trinitrofenol atau asam pikrat.
· Larutan fenol dalam air bersifat sebagai asam lemah jadi mengion sbb :
Karena itu fenol dapat bereaksi dengan basa dan membentuk garam fenolat
b. Sifat fisika
· Fenol murni berbentuk Kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan
mempunyai sifat-sifat antiseptic
· Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam fenol
cair. Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku molal dari fenol
itu tinggi, yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair
pada temperature biasa. Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam
karbol.
4. Jenis Senyawa fenol
a. Berdasarkan jalur penbuatannya :
1. Senywa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat
2. Senywa fenol yang berasal dari aseta malonat
3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur
biosintesa ini yaitu senyawa-senyawa flavonoid.
b. Berdasarkan jumlah atom hydrogen yang dapat diganti oleh gugus hidroksil
maka ada tiga golongan senyawa fenol yaitu :
1. Fenol monofalen
Jika satu atom H dari inti aromatic diganti oleh satu gugusan OH.
Contoh : Fenol alfa-fenol beta-fenol
2. Turunan-turunan fenol
v Asam pikrat
contoh : Acidum pierinicum , 2,4,6-trinitro fenol
Berupa hablur kuning, tidak berbau, rasa pahit. Sukar larut dalam air dan eter
dan larut dalam etanol.
v Kresol
contoh : 0-kresol m-kresol p-kresol
Cairan dengan bau memadai dapat campur dengan air dan etanol digunakan
sebagai pembasmi hama.
v Tymol
contoh : 5-metil 2-isopropil fenol
Hablur tak berwarna bau memadai, sukar larut dalam air mudah larut dalam
spiritus, eter, kloroforom, minyak. Digunakan sebagin obat batuk dan aniti
septic.
3. Fenol divalent
Adalah senyawa yang diperoleh bila dua atom hydrogen pada inti aromatic
diganti dengan dua gugus hidroksil. Dan merupakan fenol bervalensi dua.
Contoh :
o-dihidroksi benzene m-dihidroksi benzene p-dihidroksi benzene
pirokatekol resorsinol hidrokinon
4. Fenol trifalen
Adalah senyawa yang diperoleh bila tiga atom hydrogen pada inti aromatic
diganti dengan tiga gugus hidroksil.
contoh : 1,2,3-tri hidroksi benzene
· Contoh –contoh senyawa fenol
1. Senyawa fenol sederhana
2. Lignan, Neolignan, Lignin
3. Stilbena
4. Naftokinon
5. Antrakinon
6. Flavonoid
7. Antosian
8. Tanin
9. Kumarin
10.Kromon & Xanton
5. Reaksi
Fenol menyerupai alkohol alifatik dalam beberapa reaksi, tetapi dalam
reaksi-reaksi yang lain banyak berbeda terutama dalam sifat-sifat asam.
1. Fenol adalah asam lemah, bereaksi dengan NaOH, terlalu lemah untuk
bereaksi dengan Na-karbonat (dan Na-bikarbonat). Fenol ada asam yang lebih
lemah daripada asam karbonat.
C6H5OH + NaOH  C6H5Na + H2O
C6H5OH+Na2CO3 Tak bereaksi
2. Pembentukan eter menyerupai sintesis Williamson pada pembuatan eter
alifatik. Di sini dari Na-fenoksida + alkohalogenida.
C6H5Na+Br - RC6H5 – O – R+ NaBr
Metil-feniter (t.d 153˚C) dikenal dengan nama Anisola dan etil-fenileter (t.d.
172˚C) dengan nama Fenetola.
3. Reduksi
a. Dengan serbuk seng. Uap fenol dialirkan melalui serbuk Zn yang
dipanaskan.
C6H5OH+Zn C6H6 + ZnO
b. Kalau uap fenol dan gas H2 dialirkan melalui serbuk Ni pada 160˚C terjadi
siklo-heksanol.
4. Reaksi dengan asilklorida atau anhidrida asam menjadi ester.
C6H5OH+CH3COCl C6H6 – O – C – CH3+ HCl
||
O
Kalau dipergunakan arilklorida reaksi ini dilaksanakan dalam larutan basa.
C6H5OH+ CH3COCl + NaOHC6H5COOC6H5+ NaCl+H2O
5. Oksidasi dari fenol, hasilnya tergantung dari pengoksidasi.
- KmnO4 menghasilkan asam mesotartrat, asam oksalat dan CO2
- O2 dari udara memberi hasil yang berwarna merah.
- O3 memberi CO2, asam glioksilat, kinon dan hidrokinon.
6. Reaksi-reaksi subtitusi (lebih mudah dari pada benzena)
a. Penghaloan (Cl2 atau Br2)
kalau fenol direaksikan dengan klor atau brom dalam air terjadi tanpa
pemanasan endapan dari 2,4,6-tri-kloro atau tri-bromo-fenol yang dapat dipakai
untuk penentuan fenol secara kualitatif dan kuantitatif.
b. Pengsulfonatan
sebagai hasil terdapat asam orto-fenol sulfonat dan asam para-fenol sulfonat.
c. Penitroan
- HNO3 encer menghasilkan orto dan fenol-nitrofenol
- HNO3 pekat menghasilkan dengan hasil buruk asam pikrat.
2. Reaksi dengan larutan FeCl3 yang netral memberi warna biru sampai violet.
3. Reaksi gandengan dengan senyawaan diazonium.
4. Reaksi dengan anhidrida asam ftalat dan H2SO4 pekat memberi fenolftalein.
5. Reaksi kondensasi dari fenol + formaldehida (+ NH3), terjadi kondensasi
dalam 2 dimensional. Salah satu dari hasil kondensasi ini ialah Bakelit (tak
kenyal)
6. Peranan Senyawa Fenol
Beberapa peranan senyawa fenol:
1. Lignin merupakan bahan dinding sel
2. Antosianin sebagai pigmen bunga;
3. Peranan yang masih merupakan dugaan :
· Flavonol tampaknya penting dalam pengaturan pertambahan makanan kapri.
· Kehadirannya dalam kloroplas bayam menimbulkan dugaan bahwa flavonol
berperan dalam fotosintesis.
4. Fenol tumbuhan mendapat perhatian karena kemampuannya untuk
membentuk kompleks dengan protein dengan ikatan hydrogen.
5. Ekstraksi senyawa fenol dari tumbuhan dengan menggunakan alcohol yang
mendidih biasanya mencegah terjadinya oksidasi enzimatik.
6. Senyawa fenol merupakan senyawa aromatic karena itu menyerap cahaya
pada daerah UV.
7. Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik . Fenol merupakan komponen
utama pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP
(trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika
oral, misalnya semprotan kloraseptik.
8. Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin).
9. Pembasmi rumput liar, dan lainnya.
10. Fenol juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam
batu bara.
11. Sebagai antiseptikum (mungkin karena mempunyai sifat mengkoagulasikan
protein)
Koefisien Fenol (KF) : perbandingan kons.fenol / kons.zat untuk mematikan
suatu macam bakteri dalam waktu yang sama.
7. Perbedaan alkohol dan fenol
Fenol Alkohol
Bersifat asam Bersifat netral
Bereaksi dengan NaOH (basa), Tidak bereaksi dengan basa
membentuk garam natrium
fenolat
Tidak bereaksi dengan logam Bereaksi dengan logam Na
Na atau PX3 atau PX3
Tidak bereaksi dengan RCOOH Bereaksi dengan RCOOH
namun bereaksi dengan asil namun bereaksi dengan asil
halida (RCOX) membentuk halida (RCOX) membentuk
ester ester
C. Tiol
1. Pengertian
Dalam kimia organik, tiol adalah sebuah senyawa yang mengandung
gugus fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-SH).Sebagai
analog sulfur dari gugus alkohol (-OH), gugus ini dirujuk baik sebagai gugus
tiol ataupungugus sulfhidril.Secara tradisional, tiol sering dirujuk
sebagai merkaptan.Istilah merkaptan berasal dari Bahasa Latin mercurium
captans, yangberarti 'menggenggam raksa', karena gugus -SH mengikat kuat
unsur raksa.
2. Sifat-sifat Tiol
c. Sifat Fisika
· Bau
Banyak senyawa tiol adalah cairan dengan bau yang mirip dengan
baubawang putih.Bau tiol sering kali sangat kuat dan menyengat, terutama yang
bermassa molekul ringan. Tiol akan berikatan kuat dengan proteinkulit.
Distributor gas alam mulai menambahkan berbagai macam tiol yang berbau
tajam ke dalam gas alam yang tidak berbau tersebut setelah kasus peledakan
sekolah New London pada tahun 1937 di New London, Texas yang mematikan.
Walaupun demikian, tidak semua tiol berbau tidak sedap.Sebagai
contoh, tioterpineol bertanggung jawab atas aroma sedap buah Citrus × paradisi.
· Titik didih dan kelarutan
Oleh karena perbedaan elektronegativitas yang rendah antara hidrogen
dengan sulfur, ikatan S-H secara praktis bersifat kovalen nonpolar.Sehingga
ikatan S-H tiol memiliki momen dipol yang lebih rendah dibandingkan dengan
ikatan O-H alkohol.Tiol tidak menampakkan efekikatan hidrogen, baik terhadap
molekul air, maupun terhadap dirinya sendiri.Oleh karena itu, tiol memiliki titik
didih yang rendah dan kurang larut dalam air dan pelarut polar lainnya
dibandingkan dengan alkohol.
d. Sifat Kimia
· Sintesis
Metode pembuatan tiol mirip dengan pembuatan alkohol dan eter. Reaksinya
biasanya lebih cepat dan berendemen lebih tinggi karena anion sulfur
merupakan nukleofil yang lebih baik daripada atom oksigen/Tiol terbentuk
ketika halogenoalkana dipanaskan dengan larutan natrium hidrosulfida.
CH3CH2Br + NaSH → CH3CH2SH + NaBr
Selain itu, disulfida dapat dengan mudah direduksi oleh reduktor seperti
litium aluminium hidrida dalam eter kering menjadi dua tiol.
R-S-S-R' → R-SH + R'-SH

· Reaksi
Gugus tiol merupakan analog sulfur gugus hidroksil (-OH) yang ditemukan
pada alkohol. Oleh karena sulfur dan oksigen berada dalamgolongan tabel
periodik yang sama, ia memiliki sifat-sifat ikatan kimia yang mirip. Seperti
alkohol, secara umum, ia akan terdeprotonasi membentuk RS− (disebut tiolat),
dan secara kimiawi lebih reaktif dari bentuk tiol terprotonasi RSH. Kimia tiol
berhubungan dengan kimia alkohol: tiol membentuk tioeter, tioasetal,
dan tioester, yang beranalogi dengan eter, asetal, dan ester. Lebih jauh lagi,
gugus tiol dapat bereaksi dengan alkena, membentuk tioeter.
· Keasaman
Atom sulfur tiol lebih nukleofilik daripada atom oksigen pada alkohol.Gugus
tiol bersifat sedikit asam dengan pKa sekitar 10 sampai 11. Dengan
keberadaan basa, anion tiolat akan terbentuk, dan merupakan nukleofil yang
sangat kuat. Gugus dan anion ini dapat dengan mudah teroksidasi oleh reagen
seperti bromin, menghasilkan disulfida (R-S-S-R).
2R-SH + Br2 → R-S-S-R + 2HBr
Oksidasi oleh reagen yang lebih kuat, seperti natrium hipoklorit atau hidrogen
peroksida, menghasilkan asam sulfonat (RSO3H).
R-SH + 3H2O2 → RSO3H + 3H2O

3. Penamaan Tiol
Metode yang direkomendasikan oleh IUPAC adalah dengan menambahkan
akhiran -tiol pada nama alkana. Metode ini hampir identik dengan tatanama
alkohol. Misalnya: CH3SH akan menjadi metanatiol.
Metode lama, perkataan merkaptan menggantikan alkohol pada nama
analog alkohol senyawa itu. Misalnya: CH3SH menjadi metil merkaptan.
(CH3OH bernama metil alkohol)

TATA NAMA ALKOHOL

Tata nama alkohol

Tatanama Alkohol

a. IUPAC
1) Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –ol.
contoh :

2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang.

Contoh :

3) Tentukan substituen yang terikat rantai utama.

Contoh :

4) Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus hidroksi (-OH) dengan
nomor atom C paling rendah.

Contoh :

5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.

Contoh :

6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-)
diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :

b. Trivial (Nama Umum)


1) Tentukan gugus alkil yang mengikat gugus hidroksil.

Contoh :
2) Tambahkan akhiran “alkohol” setelah nama substituen.

contoh:

Apa itu Senyawa Alkohol

Alkohol merupakan senyawa turunan dari hidrokarbon alkana. Jika sobat belum tau apa itu
akan bisa di baca di sini. Struktur alkohol didapatkan dengan menggantikan satu atom H
dengan gugus hidroksil -OH. Cara penamaanya dengan mengubah akhiran a pada alkana
dengan akhiran ol. Misalkan dari senyawa etana dapat diturunkan menjadi senyawa alkohol
bernama etanol. Etana menjadi etanol, a menjadi ol.

Bagaimana rumus umum dari senyawa alkohol? Untuk jumlah atom C sebanyak 2 alkohol
memiliki rumus molekul C2H6O. Rumus senyawa alkohol ini sama dengan rumus senyawa
dari eter. Alkohol dan eter mempunyai gugus fungsi berbeda tetapi memiliki rumus molekul
yang sama sehingga sering disebut bahwa alkohol dan eter berisomer fungsi. Untuk
pembahasan eter insyaAllah di lain kesempatan. Jadi rumus umum alkohol adalah

CnH2n+2O

Tata Nama Alkohol

Di awal tadi kita sudah mengenal tiga macam senyawa yang megngdung alkohol (tape,
spiritus, dan minuman keras). Nama tersebut belum merupakan nama resmi yang
menggambarkan kandungan alkohol yang sebenarnya dalam bahan tersebut. Lalu bagaimana
tatanama senyawa alkohol yang sesuai aturan? Berikut ulasannya.

a. Tata Nama Alkohol IUPAC

Menurut sistem IUPAC dalam tata nama alkohol menggunakan kaidah atau aturan sebagai
berikut.

1. Sobat tentukan dulu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus hidroksil (OH).
Rantai tersebut kemudian menjadi rantai utama yang diberi nama sesuai dengan nama
senyawa alkana dengan mengganti akhiran a dengan ol. Contoh. Pada gambar di bawah ini
rantai terpanjang berjumlah 5 maka dinamakan pentanol.

2. Semua atom karbon selain rantai utama dinamakan cabang dan diberi nama sesuai nama
alkil berdasarkan kepada jumlah atom c.

3. Rantai utama harus diberi nomor dari ujung yang paling dekat dengan gugus -OH.

4. Urutan pemberian nama :


nomor cabang – nama alkil – nomor gugus OH – nama rantai utama.
Jika cabang lebih dari satu jenis maka diurutkan sesuai abjad dari nama alkil.
Contohnya

Diberi nama 3,4-dimetil-2-pentanol

5. Jika kemudian ada lebih dari satu gugus OH pada satu molekul yang sama (polihidroksil
alkohol) maka sobat gunakan akhiran diol (2 gugus OH), triol (tiga gugus OH), dan
seterusnya. Tetapi perlu sobat ingat akhiran a pada senyawa alkananya masih dipakai. Misal
4 atom c –> butana –> butanadiol.
Perhatikan contoh di atas. Dalam senyawa tersebut terdapat dua buah cabang berupa etil di
nomor 4 dan metil di nomor 3. Rantai terpanjang berjumlah 6 atom C dan gugus hidroksil ada
dua di nomor 2 dan 4.

Namanya
4-etil-3metil-2,4-heksanadiol

b. Tata Nama Trivial

Tatanama trivial atau tata nama dagang yang lazim merupakan sistem penamaan yang tidak
resmi dan digunakan sebelum kemunculan sistem IUPAC. Pada umumnya tata nama trivial
alkohol dilakukan dengan menyebutkan nama alkil diakhiri dengan alkohol. Berikut ini sobat,
beberapa nama trivian dan sistem IUPAC untuk alkohol

Nama Nama
Struktur Molekul
IUPAC Trivial

Etial
Etanol
Alkohol

2- Isopropil
Propanol alkohol
2- Sec-butil
Butanol alkohol

1,2- etilen
etanadiol glokol

Klasifikasi Akohol

Jika dilihat dari penempatan atom karbon dalam molekul, atom karbon bisa digolongkan
menjadi empat golongan, yaitu:

– Atom karbon primer


– Atom karbon sekunder
– Atom karbon tersier
– Atom karbon kuarter

Silahkan sobat amati gambar di atas.


1. Atom karbon primer adalah atom karbon yang berdiri sendiri atau yang mengikat satu
atom karbon yang lain. Contoh: C1 berdiri sendiri, C2 hanya mengikat C3, C4 mengikat C3,
C7 mengikat C8, C9 mengikat C8 dan C10
mengikat C8.

2. Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang mengikat dua atom karbon yang lain.
Contoh: C5 mengikat C3 dan C6, C8 mengikat C6 dan C9

3. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiga atom karbon
yang lain. Contoh C6 mengikat C5, C7, C8 dan C10.
4. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiga atom karbon
yang lain. Contoh atom karbon C3 yang mengikat C2, C4, C5.

Klasifikasi atom karbon primer, sekunder, dan tersier inilah yang menjadi dasar
klasifikasi alkohol. Alkohol diklasifikasikan berdasarkan jenis atom C yang
mengikat gugus OH, sehingga klasifikasi alkohol dibagi menjadi tiga pula.
Alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.

1. Alkohol perimer adalah jenis alkohol dengan gugu -OH yang terikat pada
atom C primer. Contoh.

2. Alkohol sekuner adalah alkohol dengan gugus -OH yang terikat pada atom C
sekunder. Contoh

3. Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus -OH yang terikat pada atom C
tersier. Contoh

Sifat Fisik Alkohol

a. Titik Didih
Titik didih alkohol relatif tinggi. Hal ini terjadi karena akibat langsung dari
adanya daya tarik intermolekuler yang kuat. Ingat lagi sobat titik didih adalah
ukuran kasar dari jumlah energi yang diperlukan untuk memisahkan suatu
molekul ciar dari molekul yang paling dekat dengannya. Apabila molekul
terdekatnya melekat pada molekul tersebut dalam bentuk ikatan hidrogen maka
dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan tersebut.
b. Kelarutan.
Alkohol dengan massa molekul rendah dapat larut dalam air dengan baik.
Kelarutan ini lebih disebabkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air.
Semakin panjang rantai karbon maka semakin kecil kelarutannya di dalam air.

Sifat Kimia Alkohol

a. Dehidrasi Alkohol
Dehidarasi atau pelepasan air ini biasanya terjadi apabila asam sulfat pekat
berlebih dicampur dalam alkohol dengan dipanaskan pada suhu hingga 180o C.
Gugus hidroksil akan terlepas dan atom hidrogen dari karbon terdekatnya juga
terlepa dan membantuk senyawa alkana. Perhatikan contonya berikut.

Pada keadaan lain, dengna penmabahan sedikit asam sulfat pekat dan
pemansannya dilakukan pada suhun 140o C, maka akan menghasilkan senyawa
eter. Ada dua molekul alkohol yang terlibat dalam reaksi ini. Alkohol pertama
melepaskan gugus hidroksi dan alkohol kedua melepaskan atom hidrogen.

b. Oksidasi Alkohol
Reaksi osidasi alkohol bisa menghasilkan senyawa aldehid, asam karboksila,
ataupun keton tergantung jenis alkohol dan berapa kali dioksidasi. Skemanya
seperti berikut:

Alkohol primer — oksidasi –> Aldehid — oksidasi –> Asam karboksilat


Alkohol sekunder — oksidasi –> keton
Alkohol tersier –oksidasi–> tidak bereakasi.

c. Reaksi alkohl dengan Natrium dan Kalium


Alkohl kering yang tidak mengdung air dapat direaksikan dengan logam
Natrium maupun Kalium sehingga atom H dari gugus OH digantukan dengan
logam tersebut sehingga terbentuk Na-alkoholat. Berikut contohnya.
Alkoholat tersebut jika terdapat air maka akan kembali menjadi alkohol dan
natrium hidroksida (NaOH).

d. Eseterifikasi
Alkohl dengan asam alkanoat dapat membentuk ester. Reaksi ini sering disebut
dengan reaksi esterifikasi. Berikut contohnya.

Menafaat dan Penggunaan Akohol

a. Metanol
Dalam industri metanol dapat dibuat menjadi formaldehid yang digunakan
untuk mensintesa bahan kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut dan
sebagai bahan bakar bersih. Metanol Mungkin juga mempunyai kegunaan baru
dalam bidang pertanian. Berbeda dengan alkohol pada minuman, metanol tetap
beracun meskipun dalam jumlah kecil. Gejala keracunan metanol seperti
kebutaan karena metanol menyerang syaraf penglihatan. Ia juga bisa dapat
berakibat kematian.

b. Etanol
Pada kebanyakan orang dewasa metabolisme tubuh dapat mencerna sejumlah
kecil etanol dengan tingkat keracunan yang rendah. Etil alkohol pada umumnya
disebut dengan alkohol padi-padian atau alkohol minuman karena umumnya
dihasilkan dari fermentasi gula alam dan tepung yang dihidrolisis yang terdapat
pada anggur dan padi-padian.
Seseorang dengan konsentrasi alkohol dalam darahnya mencapai 0,3%
jelas terlihat mabuk; mereka yang mencapai 0,4% tidak sadar atau tidak
mampu merespon tindakan; dan konsentrasi 0,5% – 1% dapat menyebabkan
koma maupun kematian.

c. Spiritus
Spiritus merupakan salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan bakar lampu spiritus (pembakar
spiritus) dan untuk menyalakan lampu petromak. Di laboratorium pembakar
spiritus digunakan untuk uji nyala.

d. Glikol
Glikol merupakan alkohol dihidrat. Senyawa yang paling penting dari jenis
senyawa ini adalah etilen glikol atau dalam tata nama IUPAC disebut dengan
1,2-etanadiol. Senyawa ini dijadikan bahan baku utama pada campuran anti
beku permanen untuk radiator pada kendaraan bermotor. Etilen glikol adalah
cairan yang manis, tidak berwarna, dana kalau disentuh agak lengket.

Glikol mempunyai titik didih yang tinggi sekitar 198o C dan ia tidak menguap
jika dipakai sebagai zat anti beku. Senyawa alkohol ini juga mudah bercampur
dengan air. Etilen glikol juga digunakan pada pembuatan fiber poliester
(dacron) dan mylar (film magnetik) yang digunakan untuk pita pada kaset dan
komputer.

Gliserol
Senyawa alkohol ini juga disebut dengan gliserin. Gliserol merupakan senyawa
alkohol trihidrat. Gliserol berbentuk cairan manis seperti sirup. Ia memiliki sifat
tidak beracun. Karena sifatnya yang tidak beracun inilah kemudian senyawa
alkohol ini banyak digunakan dalam berbagai industri meliputi:

– Pembuatan kosmetik dan lotion tangan.


– Bahan tambahan dalam tinta
– Bahan pemanis dan pelarut pada obat-obatan
– Industri Pelumas
– Bahan dasar industri plastik dan fiber sintetik.
– Bahan baku pembuatan nitrogliserin.

Anda mungkin juga menyukai