Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Salam Lestari...
Organisasi pecinta alam adalah organisasi yang bergerak dibidang pecinta alaman, semua
kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu mesti ada kaitannya dengan alam bebas. maka dari itu
ada teknik-teknik khusus yang dimiliki oleh organ pecinta alam. Materi yang umum diajarkan
ada 7
1. Keorganisasian
2. Navigasi Darat
3. Survival
4. SAR (Search and Resque)
5. PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)
6. ACDC (Ascanding Discanding)
7. Tali Temali
Penjelasan materi.
1. Keorganisasian
a. George R. Terry
Pengorganisasian adalah membangun hubungan perilaku yang efektif antara
orang-orang sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dapat
menghasilkan kepuasan pribadi dalam melakukan tugas-tugas yang dipilih di
bawah kondisi lingkungan yang diberikan untuk mencapai beberapa tujuan yang
objektif.
b. Louis A. Allen
Kita dapat mendefinisikan Organisasi sebagai proses mengidentifikasi dan
hubungan pengelompokan pekerjaan yang harus dilakukan, mendefinisikan dan
mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang, dan membangun tujuan yang
memungkinkan orang untuk bekerja bersama-sama secara efektif dalam mencapai
tujuan.
c. James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap asosiasi manusia untuk pencapaian tujuan
bersama.
2. TUJUAN
Tujuan organisasi akan diatur sesuai dengan bidang gerak organisasi tersebut. Di
lain hal, yang perlu dipahami adalah apa tujuan individu dalam berorganisasi atau
mengikuti sebuah organisasi. Bila kita amati, tujuan umumnya antara lain;
3. FUNGSI
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 (empat) fungsi organisasi
yang sangat perlu diperhatikan, berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
a. Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya adalah
rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja
atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya dapat
disepakati melalui rapat-rapat, seperti:
- Rapat Pengurus atau Rapat Anggota yang membicarakan tentang rencana-rencana
kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih
target yang akan dicapai. Serta perlu juga untuk menentukan berapa jumlah
anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu
event/kegiatan wujudnya dalam bentuk proposal kegiatan.
b. Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
- Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan
(relationship) kerja antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
- Job Description (Deskripsi Kerja) yang mampu menjelaskan tugas masing-masing
bagian/seksi.
- Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal: Rapat Koordinasi antar
bagian, Rapat Pengurus, Rapat Anggota, dll)
- Arsip & Inventaris Organisasi (administrasi organisasi) harus diatur, ditata dengan
baik, seperti: surat masuk, surat keluar, laporan-laporan, proposal keluar, data
anggota, dokumentasi kegiatan, AD/ART, GBHK, Absensi, hasil-hasil rapat,
inventaris yang dimiliki, sirkulasi inventaris, buku sirkulasi keuangan dll.
-
c. Actuating (Menggerakkan)
Menggerakkan (actuating) menurut Terry yang berarti merangsang anggota-anggota
kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik.
Menurut Keith Davis, actuating adalah kemampuan membujuk orang-orang
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.
d. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan/Pengurus organisasi yang tidak boleh
terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun
realisasi kegiatan serta penggunaan anggaran.
Pengawasan disini juga dimaksudkan pengawasan terhadap kondisi personal
anggota. (sikap, perilaku, Konflik dll.)
4. SYARAT
Empat syarat hidup organisasi.
Sumber : http://www.rahmatalkafi.com/2011/12/keorganisasian-dan-
kepemimpinan.html
2. Navigasi Darat
PENDAHULUAN
Navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan
perjalanan secara tepat, atau navigasi adalah navigasi adalah suatu kegiatan
mengontrol arah perjalanan baik di peta maupun di medan sebenarnya dengan tepat
hingga sampai ke tujuan. Dalam arti yang lebih sempit, navigasi telah dikenal oleh
bangsa-bangsa Aztec, Babylonia dan Bangsa Eskimo tua sejak 4500 tahun yang lalu.
Pada awalnya, istilah navigasi dipakai dalam pelayaran maupun penerbangan, namun
dewasa ini telah umum dipakai dalam pengembaraan di gunung, rimba, sungai dan
sebagainya. Orang yang bertanggung jawab dalam hal navigasi biasa disebut navigator.
Untuk dapat melakukan perjalanan di alam bebas kita hanya dibantu oleh peta, kompas
dan kemampuan berorientasi yaitu usaha memperkirakan / menentukan tempat
kedudukan setepat mungkin dengan cara mengamati, mempelajari, mengenali keadaan
sekitar selama perjalanan dilakukan.
Menyadari betapa pentingnya ketiga hal diatas, maka timbul pepatah : “peta dan
kompas serta kemampuan untuk menggunakannya merupakan tiket ke tempat
manapun di alam bebas”.
PETA
Peta adalah gambaran sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang diproyeksikan
ke dalam bidang datar dengan metode dan perbandingan tertentu.
Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi
Bandung, lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS
(American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun
1960. Peta AMS biasanya berskala 1 : 50.000 dengan interval kontur (jarak antar
kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan
Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000 (dengan
interval kontur 12,5 m). Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.
3. Survival
Survival Dasar
Dalam melakukan perjalanan Alam terbuka, seorang Petualang perlu
membekali diri dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal dari kata
survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu
.dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan
kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari
keadaan yang buruk.
Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau
tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival terletak dari kesiapan mental
kita.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi
pencinta alam
V : Vitalitas tingkatkan
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat membantu anda
keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :
T : Thingking / berpikirlah
Kebutuhan survival
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
2. Pengetahuan
4. Peralatan
- Kotak survival
5. Kemauan belajar
• Mengkoordinasi anggota
• Mendapatkan pertolongan
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
- Penyakit akut/kronis
- Demam
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Minum alkohol
- Dehidrasi
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong
3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
4. Kemerosotan mental
Banyak berlatih
Keracunan
Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan
Macam :
c. Shelter buatan
Syarat bivak :
Bahan kuat
a. Nyamuk
• Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
b. Laron
c. Lebah
• Jangan dipijit-pijit
d. Lintah
g. Ular
Macam-macam trap :
• Perangkap menimpa
Bahan :
• tali/kawat
• Umpan
• Batang kayu
• Cabang pohon
Membaca Jejak
Jenis :
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi
orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
1. Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung
3. Dari tanaman
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya
lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan
Makanan
• Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
• Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat.
• Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
Dari batangnya :
• Tebu
Dari daunnya :
• Selada air
• Daun mlinjo
• Singkong
Buahnya :
• Belalang
• Jangkrik
• Tempayak putih (gendon)
• Cacing
• Jenis burung
• Laron
• Siput
• Katak hijau
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu
besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada
kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kit
• Perlengkapan memancing
• Pisau
• Tali kecil
• Senter
• Cermin suryakanta, cermin kecil
• Peluit
• Obat-obatan pribadi
• dll
SAR, akronim dari Search and Rescue, adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan
menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya
dalam musibah-musibah seperti pelayaran, penerbangan, dan bencana. Istilah SAR telah
digunakan secara internasional tak heran jika sudah sangat mendunia sehingga menjadi tidak
asing bagi orang di belahan dunia manapun tidak terkecuali di Indonesia.
Operasi SAR dilaksanakan tidak hanya pada daerah dengan medan berat seperti di laut,
hutan, gurun pasir, tapi juga dilaksanakan di daerah perkotaan. Operasi SAR seharusnya
dilakuan oleh personal yang memiliki ketrampilan dan teknik untuk tidak membahayakan tim
penolongnya sendiri maupun korbannya. Operasi SAR dilaksanakan terhadap musibah
penerbangan seperti pesawat jatuh, mendarat darurat dan lain-lain, sementara pada musibah
pelayaran bila terjadi kapal tenggelam, terbakar, tabrakan, kandas dan lain-lain. Demikian
juga terhadal adanya musibah lainnya seperti kebakaran, gedung runtuh, kecelakaan kereta
api dan lain-lain.
Terhadap musibah bencana alam, operasi SAR merupakan salah satu rangkaian dari siklus
penanganan kedaruratan penanggulan bencana alam. Siklus tersebut terdiri dari pencegahan
(mitigasi) , kesiagaan (preparedness), tanggap darurat (response) dan pemulihan (recovery),
dimana operasi SAR merupakan bagian dari tindakan dalam tanggap darurat.
Di bidang pelayaran dan penerbangan, segala aspek yang melingkupinya termasuk masalah
keselamatan dan keadaan bahaya, telah diatur oleh badan internasional IMO dan ICAO
melalui konvensi internasional. Sebagai pedoman pelaksanaan operasi SAR, diterbitkan
IAMSAR Manual yang merupakan pedoman bagi negara anggotanya dalam pelaksaan
operasi SAR untuk pelayaran dan penerbangan. Untuk menyeragamkan tindakan agar dicapai
suatu hasil yang maksimal maka digunakan suatu Sistem SAR (SAR Sistem) yang perlu
dipahami bagi semua pihak terlibat. Dalam pelaksanaan operasi SAR melibatkan banyak
pihak baik dari militer, kepolisian, aparat pemerintah, organisasi masyrakat dan lain-lainnya.
Demikian juga sesuai dengan ketentuan IMO dan ICAO setiap negara wajib melaksanakan
operasi SAR. Instansi yang bertanggung jawab di bidang SAR berbeda-beda untuk setiap
negara sesuai dengan ketentuan berlaku di masing-masing negara, di Indonesia tugas tersebut
diemban oleh Badan SAR Nasional (BASARNAS).
Rescue mengacu pada operasi yang biasanya melibatkan menyelamatkan hidup , atau
pencegahan cedera .
Tools used might include search dogs , search and rescue horses , helicopters , the " Jaws of
Life ", and other hydraulic cutting and spreading tools used to extricate individuals from
wrecked vehicles . Peralatan yang digunakan mungkin termasuk anjing pencarian , dan
penyelamatan kuda pencarian , helikopter , yang " Jaws of Life ", dan lainnya hidrolik potong
dan menyebarkan alat yang digunakan untuk melepaskan individu dari rusak kendaraan .
Rescue operations are sometimes supported by special vehicles such as fire department 's or
EMS Heavy rescue vehicle. Rescue operasi kadang-kadang didukung oleh kendaraan khusus
seperti pemadam kebakaran s 'atau EMS Berat penyelamatan kendaraan.
Ropes and special devices can reach and remove individuals and animals from difficult
locations including: Tali dan perangkat khusus dapat mencapai dan menghapus individu dan
hewan dari lokasi sulit termasuk:
Rescue operations require a high degree of training and are performed by Rescue Squads ,
either independent or part of larger organizations like a fire , police , military , first aid squad,
or ambulance services. Rescue operasi membutuhkan tingkat tinggi pelatihan dan dilakukan
oleh Skuad Rescue , baik independen atau bagian dari organisasi yang lebih besar seperti
kebakaran , polisi , militer , pertolongan pertama skuad, atau ambulans jasa. In The US, they
are usually staffed by medically trained personnel as NFPA regulations require it. [ citation needed
]
Di AS, mereka biasanya dikelola oleh tenaga medis terlatih sebagai NFPA peraturan
memerlukannya.
Identitasmu
Menghentikan pendarahan :
1. Menggunakan jari tanganyaitu menekan pembuluh darah antara luka dengan jantung
2. Menggunakan kain bersih/pembalut, sapu tangan pada luka
3. Menggunakan pembalut tekan ( pressure bandage)
4. Menggunakan tournikuet ( Bebat puter) hanya pada pendarahan tertentu yang bersar yang
membahayakan jiwa korban
Catatan orang dewasa mempunyai darah kurang lebih 6,25 liter kehilangan darah sebanyak
1,5 liter saja dapat mengakibatkan Collapse, kehilangan darah hingga 2,25 liter dapat
menyebabkan kematian.
PEMBALUT
Tujuan : mencegah atau menghindari terjadinya cemar/infeksi akibat kuman/racun pada luka
Macam-macam pembalut :
1. Pembalut segi tiga ( Mitela)
2. Perban/pembalut gulung
3. Pembalut cepat (band-aid)
Contoh penggunaan pembalut pada luka seperti, dibawah ini :
Cara menutup luka pada tangan atau kaki.
Cara menutup luka di dada dengan menggunakan dua buah mitella
Cara menutup luka pada daerah telinga dan dagu.
Cara menutup luka pada bagian mata
Cara menutup luka pada bagian daerah hidung dan dagu
Cara menutup luka pada bagian daerah kepala dan kening
Cara menutup luka pada bagian lutut dan siku
Cara menutup luka pada bagian tukai bawah atau betis
Cara menggantung tangan apabila ada luka dan pembalutan di lengan
BIDAI
( Spalk – Belanda, Splint – Inggris )
Bidai adalah alat yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan kedudukan tulang yang
patah ( Fractuura ) atau retak ( fisura).
Pembidaian disebut juga Fiksasi.
Tujuan dari pembidaian adalah : untuk mencegah pergerakan tulang yang patah, agar tidak
menjadi bertambah parah, juga untuk mengurangi rasa sakit.
Syarat-syarat bidai
1. Bidai harus kuat
2. Pemasangan bidai bidai tidak boleh terlalu ketat
Banyak benda yang dapat dipergunakan untuk bidai ( darurat) apabila bidai yang sudah jadi
tidak tersedia antara lain :
1. Anggota badan sendiri ( sangat darurat)
2. Papan bilah bamboo, dahan kayu
3. Karton atau majalah yang agak tebal
4. Bantal, guling atau selimut ( mengurangi rasa sakit)
5. “air splint’ ( bantalan udara )
6. “ Vacuum matras”
PATAH TULANG DAN RETAK TULANG
Patah tulang (fractuura) menurut keadaan patahnya, dibagi menjadi :
1. Patah tulang terbuka;
Apabila patah tulangnya sampai menembus kulit sehingga terjadi pendarahan.
2. Patah tulang tertutup;
Apabila patah tulangnya tidak sampai menembus kulit, tetapi terjadi pembengkakan\memar.
a) Retak tulang (Fisura) disebut juga Greenstick.
b) Patah tulang tertutup (simple), dan
c) Patah tulang terbuka (compound).
Pertolongan pertama bagi orang yang mengalami patah tulang adalah untuk mengusahakan si
korban tidak mengalami kecacatan baik jasmani maupun rohani. Serta mengurangi
kemungkinan terjadinya gangguan umum.
GEJALA PATAH TULANG
1. Anggota badan yang patah tidak dapat digerakkan
2. Bentuk tubuh\anggota yang patah mengalami perubahan (timbul pembengkakan).
3. Membengkak dan warna kulit kebiru-biruan.
4. Berderak-derik
5. Demam dan rasa nyeri yang hebat.
Pertolongan pertama yang dapat dikerjakan:
1. Hentikan pendarahan dengan pembalut\penasat.
2. Tutuplah luka dengan pembalut steril.
3. Kerjakanlah pembidaian yang memenuhi syarat. Lalu anggota badan yang patah
ditinggikan. Segeralah bawa Kerumah Sakit atau ahli penanganan\perawatan tulang patah.
LUKA
Jenis-jenis luka berdasarkan sebabnya,terdiri dari :
1. Luka iris,
2. Luka gigitan binatang,
3. Luka gores\parut,
4. Luka bakar,
5. Luka tusuk,
6. Luka akibat zat kimia, atau penyakit, dsb.
Jenis-jenis luka berdasarkan tempat luka itu, adalah :
1. Luka dalam (jika luka terjadi di dalam tubuh), terdapat darah yang menetes atau mengalir
keluar.
2. Luka luar (pendarahan di dalam tubuh, memar)
Luka adalah peristiwa dimana jaringan tubuh ada yang terputus, tersobek, rusak oleh sesuatu
sebab, missal karena kecelakaan, tertusuk, tertembak, terpukul, jatuh, dsb. Sebagai akibatnya
menimbulkan pendarahan, patah tulang, inpeksi, dan lainnya.
Penanganan Luka
Cara-cara umum pertolongan terhadap luka, yaitu :
1. Hentikan terjadinya pendarahan.
2. Siram\usap dengan obat merah (mercurochrome) atau yodium tinctuur (antiseptic lain).
3. Berilah Sulfatilamide powder (jangan terkena air).
4. Tutuplah dengan kain kasa steril\kain yang bersih.
5. Jangan sekali-kali melekatkan kapas tanpa obat\salep.
Keterangan (catatan tambahan) :
1. Obat merah (yodium) dapat digunakan untuk mematikan hama\kuman.
2. Yodium harus disimpan dalam keadaan tertutup (berbahaya kalau menguap maka yang
tertinggal adalah yodium kental atau yang konsentrasinya besar.
LUKA BAKAR
Yang disebut luka bakar, adalah kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh panas yang
suhunya di atas 60 derajat celcius.
Luka bakar, dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan atau disebut juga stadium :
1. Luka bakar tingkat I ;
Kulit kemerahan, terbakar hanya kulit luar oleh panas sekitar 60 derajat celcius.
2. Luka bakar tingkat II ;
Kulit melepuh, bengkak, merah dan perih, luka pada kulit ari/jaringan, panas sekitar 100
derajat celcius.
3. Luka bakar tingkat III;
Kulit hangus, pembakaran sampai ke bagian dalam tubuh, terjadi banyak kerusakan.
Penyebab luka bakar, antara lain :
1. Api (bara yang menyala)
2. Cairan gas (benda yang menyala).
3. Bahan kimia.
4. Sinar matahari.
5. Listrik, dsb.
Cara-cara pertolongan :
1. Hilangkan penyebabnya terlebih dahulu. Misalkan, memadamkan api dengan cara
menggulingkan badan si korban, dengan kain basah/pasir.
2. Cegahlah gugat dari kemungkinan infeksi.
3. Tutuplah luka dengan kain steril.
4. Pembalut agak longgar (pada luka bakar tingkat III, tidak perlu dibalut).
5. Berilah minum sebanyak-banyaknya dengan air gula hangat (mengembalikan cairan yang
hilang).
6. Tutuplah si korban dengan selimut, agar tidak kedinginan dan mencegah gangguan
serangga.
7. Cepat bawa ke ahlinya/dokter.
LUKA GIGITAN
Gejala-gejala luka gigitan (biasanya gigitan), yaitu :
1. Pada tempat terjadinya gigitan, timbul bengkak dan kulit membiru.
2. Terasa sakit,panas dan terasa kaku.
3. Penderita gelisah dan berkeringat.
4. Timbul pendarahan.
5. Pada luka gigitan ular, ada bekas berupa titik-titik (bekas taring) harus diperhatikan letak
gigitannya.
Pertolongan :
1. Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang bebat putar (penasat/tornikuet).
2. Pada luka hewan biasa (bukan ular/binatang berbisa) luka dibersihkan yodium/air yang
mengalir.
3. Pada luka gigitan binatang berbisa, jangan banyak diganggu, dan jangan dihisap
sembarangan, korban juga jangan banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi, sehingga
bisa (racun) dapat semakin cepat menyebar, dan segeralah bawa ke dokter atau ahlinya
4. Pada gigitan anjing, cepat berangkat ke dokter, rumah sakit untuk di vaksin/suntik, dan
anjing yang menggigit harus ditangkap (dikarantina) untuk mengetahui apakah anjing itu
mengidap rabies atau tidak.
PERALATAN PPGD DAN OBAT-OBATAN
Peralatan PPGD yang harus kita siapkan, antara lain :
1. Kapas
2. Pembalut Perekat (plester)
3. Kain segi tiga/mitela (bahasa belandanya Driedhoek verband)
4. Pembalut gulung/kasa
5. Pembalut kasa/gaas verband
6. Gunting
7. Pipet/pentetes mata
8. Pinset/alat pencepit
9. Karet penasat/bebat putar/tornikuet ( untuk menahan pendarahan)
10. Bidai ( Spalk-bld, Split-ing)
11. Kotak/tas PPGD yang selalu tertutup rapat.
Peralatan/obat harus diberi etiket ( tanda) yaitu warna biru : untuk obat luar ( tak boleh
diminum) warna putih untuk obat dalam, warna merah/hitam untuk obat-obat yang
beracun/bahaya
Tuliskan tanggal penerimaan obat/pembelian dan batas kadaluarsanya
Simpan ditempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak kecil
12. Obat-obatan yang harus disediakan, antara lain :
Obat merah ( Mercurochome/betadine) : untuk luka yang baru yang ringan
Yodium ( Yodiumtinctur) obat luka yang berat atau sudah lama
Perbalsem?salep : Obat luka lama
Amonia Liquida ( cairan amoniak : perangsang bagi yang pingsan)
Larutan burowi : Pembersih luka/pencuci luka
Boorwater : Pembersih/pencuci luka, bisa juga untuk mata
Zulfazincie : Pengobat mata yang sakit
Minyak kayu putih : penggosok, penghangat tubuh
Bubuk sulfanilamide : pengering/obat luka, tablet norit, obat sakit perut, mulas, keracunan
Tablet bikarbonat : obat sakit perut, mulas, keracunan
Tablet kina : untuk penyakit malaria
Tablet-tablet untuk sakit kepala, demam, dsb ( banyak dijual dipasaran)
Obat-obatan yang dianggap perlu.
Sumber : https://mifdadruju.wordpress.com/galeri/pramuka/materi-ppgd/
6. ACDC
Para pecinta alam atau pendaki mungkin selalu bermain dengan hal yang extrim. Dan
mungkin tidak jauh juga dengan sebuah benda atau barang yang berbentuk tali. Maka
dari itu para pendaki tidaklah menggunakan sembarang tali. Carmantel adalah
solusinya. Carmanteladalah sebuah tali yang lentur dan cukup kuat untuk membawa
barang atau benda seberat 75 kg atau lebih cukup untuk membawa tubuh kita yang
umumnya berukuran 10.5mm 50m. Bisa digunakan untuk banyak hal seperti wall
climbing, repling, prusiking, penyebrangan kering, flying fox, dsb.
HARNES
Harnes adalah sebuah peralatan yang digunakan panjat tebing dalam jenis tertentu.
Kegiatan lain yang membutuhkan penggunaan tali untuk menyediakan akses
keselamatan (misalnya akses tali industri, bekerja di ketinggian, dsb). Kegunaan harnes
adalah untuk mengamankan seseorang dari ketinggian yang telah terikat oleh seutas tali
atau titik ancor. Harnes ada yang bertype full body harnes dan seat harnes. Full body
harnes adalah bentuk harnes yang dihubungkan pada seluruh badan. Seat harnes
adalah bentuk harnes seperti celana guna untuk duduk saat ditarik ke atas. Umumnya
untuk menolong korban atau di waktu memasang point wall. Sehingga lebih mudah dan
nyaman seperti gambar berikut
Seat harnes
CARABINER SCREW
Carabiner
atau
Karabiner
adalah
loop
logam
dengan
gerbang.
Bagian
loop
sebaliknya gerbang disebut sebagai tulang belakang. Hal ini dapat dengan cepat dan
revesibel terhubung komponen dalam sistem keselamatan-kritis. Carabiner banyak
bentuknya. Dan dapat digunakan dalam pendakian atau kegiatan lain yang
membutuhkan keselamatan.
FIGURE 8
Alat ini dikatakan "eight" (delapan) dikarenakan bentuk umunya. Biasanya, Figure 8
umumnya digunakan saat repling dan membiley. Figure 8 terbuat dari partikel baja
shingga sangatnlah kuat untuk menahan beban berat. Tapi sebagai catatan bahwa alat
ini tidak bisa kita ketahuai secara langsung retak atau tidaknya. Jadi jangan sampai alat
ini jatuh sampai berbunyi "klethik","krek","krik". Bisa dikatakan jika alat-alat ini adalah
sebagian dari nyawa kita. Berikut contoh penggunaanya.
ASCENDER
Bentuk lain dari Ascender
Ascender adalah sebuah alat mekanis yang digunakan untuk naik pada tali. Satu alat
terbut adalah Jumar, nama terbaik setelah pabrik SWISS yang mengambangkan alat
pertama untuk dijual pada tahun 1958. Nama perangkat ini juga mengarah pada
jumaring istilah untuk proses menggunakan alat tersebut. Istilah lain untuk proses ini
meliputi naik, prusiking dan jugging. Sebelum alat ini muncul, umumnya menggunakan
tali prusik. Hanya saja alat ini lebih sulit penggunaanya dibanding Ascender. Berikut
penggunaan Ascender....
Penggunaan Ascender
Penggunaan Ascender
SEPATU PANJAT
Keutamaan sepatu panjat tebing adalah pada keampuhan karet solnya untuk
mencengkram tebing. Kelenturan sol mengikuti bentuk permukaan tebing yang tidak
beraruran sehingga menghasilkan friksi dan membuat rute-rute panjat yang sulit menjadi
biasa-biasa saja.
WEBBING
Webbing adalah kain tenun yang kuat seperti strip atau tabung dari berbagai lebar dan
serat sering digunakan sebagai pengganti tali. Nama webbing berasal dari bahan
anyaman kedap sering digunakan dalam konstruksi yang seperti jaring. Webbing ini
adalah komponen serbaguna yang digunakan dalam pendakian, slacklining, manufaktur
furnitur, keselamatan mobil, balap mobil, terjun payung, pakaian militer dan banyak
bidang lain. Webbing dapat dijadikan sebagai harnes, anchor, pengaman, dlsb.
7. Tali Temali
Macam-macam Simpul
TALI = bendanya
SIMPUL = antara tali dengan tali
IKATAN = tali dengan benda lain (umpamanya dengan kayu dan sebagainya)
PEMELIHARAAN TALI
Pada jaman sekarang memang banyak tali tahan lapuk, umpamanya; tali plastic. Akan
tetapi tidak jarang pula, kita akan menemukan tali yang mudah sekali lapuk. Untuk hal ini,
kita perlu merawatnya dengan teliti.
cara membuat:
1. Lingkarkan ujung tali pada benda yang hendak ditali dari sebelah bawah
benda(gambar 1)
2. Lintaskan ujung tali di belakang badan tali (gambar 2)
3. Lingkarkan ujung tali sekali lagi pada benda yang hendak ditali dari sebelah
atas benda (gambar 3)
4. Selipkan ujung tali sehingga sama dan sejajar dengan badan tali (gambar 4)
5. Tarik kedua ujung tali sehingga simpul mengencang.
Di samping cara tersebut di atas, bisa juga dengan langkah lain seperti gambar
berikut:
1. Bagi dua tali dan lingkarkan pada benda yang hendak ditali
2. Tarik kedua badan tali (lihat tanda panah), sehingga seluruh tali masuk ke
dalam sosok
Cara kedua ini tampak lebih mudah dan cepat namun memiliki keterbatasan
terutama jika badan tali terlalu panjang akan sehingga memakan waktu ketika
menarik badan tali hingga masuk ke dalam sosok. Karena itu cara kedua hanya
direkomendasikan jika tali tidak terlalu panjang.
Fungsi : Gunanya Untuk membuat tanduk darurat atau
mengikat ember/timba.
5. Simpul Tarik
Simpul tiang (bowline knot) menhasilkan loop tali yang tidak bisa membesar/ mengecil
lagi. Kegunaannya antara lain:
Cara membuat:
Simpul anyam berganda telah selesai dibuat. Jika dicermati, mulai langkah pertama
hingga ketiga di atas sama persis seperti membuat simpul anyam. Dan jika diakhir
dilangkah tersebut (langkah ketiga; gambar 2), telah tercipta simpul anyam. Dan jika
ingin membuat simpul anyam berganda tinggal dilanjutkan dengan langkah keempat
dan kelima saja.
Fungsi :gunnanya untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak
sama besar yang basah dan atau tidak licin
9. Anyaman rantai
Cara membuatnya:
Fungsi : Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.
11. Simpul Tiang
Untuk membuat simpul tiang caranya tidak sulit. Perhatikan terlebih dahulu gambar
berikut:
1. Pertama buatlah sosok di bagian tengah tali.
2. Ujung tali dimasukkan ke dalam sosok dari arah bawah, kemudian ke atas tali
di sisi lain sosok, dan terakhir lewatkan ke belakang (bawah) utas tali yang
ada di sebelah atas sosok.
3. Lingkarkan tali pada utas tali tersebut, kemudian masukkan ujung tali ke
dalam sosok.
4. Tarik kedua badan tali beserta ujung tali sehingga simpul menjadi erat.
Simpul nelayan, simpul kembar, simpul inggris, simpul portugis (fisherman's knot)
sebenarnya merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup pada masing-masing
ujung dari dua utas tali. Sehingga cara membuat simpul ini sebenarnya sangat
mudah dan tidak sulit.
Tambahan:
Simpul silang fungsinya hampir sama dengan simpul palang namun
simpul silang lebih cepat dan lebih kuat
cara membuat
untuk awalan menggunakan simpul tambat dan akhiran menggunakan simpul pangkal
B. IKATAN
Ikatan merupakan bentukan tali yang digunakan untuk mengikat dua
benda. Macam-macam dari ikatan yaitu:
1. Ikatan Kaki Tiga
Untuk kaki tiga saya akan tunjukan yang menggunakan awalan simpul
Pangkal
cara membuat
Fungsi : Untuk mengikat tiga tiang dalam pembuatan kaki tiga, jemuran.
2. Ikatan Palang
Ikatan palang
Tips : agar tongkat tersambung dengan kuat setiap dua kali lilitan tarik
tali sekuat kuat nya
Mengenai Saya
Muh. Fariz
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2015 (1)
o ▼ Oktober (1)
7 Materi Dasar Kepencintaalaman