Masyarakat Madani
Masyarakat Madani
http://www.disukai.com/2013/01/pengertian-dan-ciri-ciri-masyarakat-
madani.html
Puasa yang kita lakukan sampai penghujungkan bulan ini, ternyata dapat
membentuk masyarakat madani melalui pembibitan mental-mental
“madaniyah” dalam diri orang yang berpuasa. Prosesnya sangat
sederhana. Individu masyarakat diwajibkan berpuasa sekitar empat belas
jam setiap hari dalam satu bulan yang dimulai dari Subuh sampai Maghrib.
Tidak ada pengawal, pengawas dan lain sebagainya yang diberikan
wewenang memonitoring siapa yang berpuasa dan siapa pula yang tidak.
Bahkan tidak ada hukuman penjara
bagi orang yang tidak berpuasa. Semuanya diserahkan kepada kesadaran
masing-masing. Tetapi proses sederhana ini mampu memberikan hasil
yang luar biasa berupa tumbuhnya dan berkembangnya mental-mental
madaniyah dalam masyarakat.
Mental madaniyah yang dimaksud adalah mandiri, cerdas, penuh
perhitungan, toleransi, taat aturan, saling menghargai dan berpikiran
positif. Berdasarkan pengamatan penulis, ternyata terdapat perbedaan
yang signifikan antara anak yang berpuasa dengan anak yang tidak
berpuasa. Anak yang berpuasa menunjukkan kecerdasan emosi dan
kemadirian lebih dibandingkan dengan anak yang tidak berpuasa. Ini
terjadi karena puasa memang bertujuan menumbuhkan mental positif.
https://uin-suska.ac.id/2016/06/27/masyarakat-madani-prof-dr-ilyas-
husti/