BAB I
PENDAHULUAN
I. U m u m.
a. Perkembangan transportasi darat sudah semakin maju, seiring
perkembangan tehnologi terutama dibidang otomotif, yang dewasa ini maupun
dimasa mendatang akan mempengaruhi mobilitas / pergerakan manusia maupun
barang. Perkembangan ini akan berjalan seiring dengan peningkatan masalah-
masalah di bidang Kamtibcar Lantas di jalan umum yaitu berupa : pelanggaran
lalu lintas, kemacetan lalu lintas, ketidaktertiban lalu lintas dan kecelakaan lalu
lintas serta pemanfaatan jalan dan transportasi untuk melakukan tindak pidana.
b. Polri dalam hal ini Polisi lalu lintas selaku penanggung jawab terhadap masalah-
masalah Kamtibcar Lantas di jalan umum, wajib melakukan upayaupaya
penanganan masalah Kamtibcar Lantas secara tuntas, baik secara mandiri
maupun terpadu bersama fungsi Kepolisian lainnya dan Instansi terkait. Namun
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya itu, setiap anggota Polantas
dituntut untuk tetap memperhatikan hak-hak azasi manusia terutama dalam
menegakkan supremasi hukum di bidang lalu lintas.
c. Untuk mengamankan kegiatan masyarakat yang memerlukan perindungan dan
pelayanan pengawalan, maka disusun standard operasional prosedur (SOP)
pengawalan lalu lintas agar dapat dijadikan arah dan pedoman di dalam
melaksanakan tugas pengawalan lalu lintas oleh setiap anggota Polantas.
2. Dasar.
aUndang – Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentangKUHP
;
b. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
e. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
SOP TURJAWALI
f. Surat Keputusan Kapolri No.Pol.:Skep/380/III/1 999 tanggal 31 Maret 1999
tentang Buku petunjuk pelaksanaan PJR
a. Maksud
Standart operasional prosedur pengawalan lalu lintas ini dibuat dengan maksud
sebagai arah dan pedoman bagi setiap anggota di jajaran lalu lintas Polri yang
melaksanakan tugas pengawalan lalu lintas terhadap kegiatan yang
dilaksanakan masyarakat umum.
b. Tujuan
Agar terdapat kesamaan persepsi, pola pikir dan cara bertindak dalam
melaksanakan tugas pengawalan lalu lintas terhadap kegiatan masyarakat.
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pengertian-pengertian.
e. Pengawalan Estafet, adalah Pengawalan lalu lintas yang dilaksanakan dari satu
tempat ketempat lainnya oleh beberapa unit pengawalan secara bersambung /
berlanjut menurut wilayah kewenangannya dengan serah terima tugas
pengawalan di tiap-tiap perbatasan wilayah masing-masing satuan / unit
pengawalan lalu lintas.
SOP TURJAWALI
g. Route Pengawalan, adalah jalur jalan yang dilalui oleh rombongan konvoi dari
suatu tempat ke tempat lainnya yang menjadi tujuan akhir pengawalan.
BAB III
2. FUNGSI PENGAWALAN
BAB IV
STANDAR DAN KRITERIA
1. SASARAN PENUGASAN :
18
SOP TURJAWALI
2. POLA KEGIATAN :
a. Sebelum melaksanakan pengawalan pada hari H-1 harus mengadakan
survey / chek route yang akan dilalui konvoi.
b. Sebelum melaksanakan pengawalan kegiatan konvoi masyarakat terlebih
dahulu harus menentukan route utama dan route alternatif bila menghadapi
keadaan darurat.
c. Mengatur kecepatan dan menjaga jarak aman selama dalam perjalanan
untuk menghindari tabrakan sesama rombongan / pengguna jalan lain.
3. POLA PENUGASAN
BAB V
TATA CARA DAN PROSEDUR
1. TAHAP PERSIAPAN
2. TAHAP PELAKSANAAN :
a. Sebelum berangkat.
b. Dalam perjalanan.
18
SOP TURJAWALI
1) Melaksanakan pengawalan dari tempat pemberangkatan
sampaidengan tempat tujuan akhir pengawalan dengan aman, lancar
dan tepat waktu.
2) Jaga jarak aman agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas.
3) Kecepatan pengawalan diupayakan agar disesuaikan dengankeadaan.
d. Tahap Pengendalian.
1) Pimpinan pengawalan melaksanakan apel terhadap seluruh petugas
pengawalan untuk melakukan evaluasi terhadap pengawalan yang telah
dilaksanakan.
BAB VI
PENUTUP
Standar operasional prosedur (SOP) pengawalan kegiatan masyarakat umum ini
wajib dipedomani oleh setiap satuan lalu lintas Polri dan dilaksanakan dengan penuh
rasa tanggung jawab.Standar operasional prosedur (SOP) ini berlaku sejak tanggal
dikeluarkan.
18
SOP TURJAWALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR SINTANG
BAB I
PENDAHULUAN
I. U m u m.
a. Perkembangan transportasi darat sudah semakin maju, seiring
perkembangan tehnologi terutama dibidang otomotif, yang dewasa ini maupun
dimasa mendatang akan mempengaruhi mobilitas / pergerakan manusia maupun
barang. Perkembangan ini akan berjalan seiring dengan peningkatan masalah-
masalah di bidang Kamtibcar Lantas di jalan umum yaitu berupa : pelanggaran
lalu lintas, kemacetan lalu lintas, ketidaktertiban lalu lintas dan kecelakaan lalu
lintas serta pemanfaatan jalan dan transportasi untuk melakukan tindak pidana.
b. Polri dalam hal ini Polisi lalu lintas selaku penanggung jawab terhadap masalah-
masalah Kamseltibcar Lantas di jalan umum, wajib melakukan upaya-upaya
penanganan masalah Kamsetibcar Lantas secara tuntas, baik secara mandiri
maupun terpadu bersama fungsi Kepolisian lainnya dan Instansi terkait
khususnya TNI/Paspampres. Namun dalam melaksanakan salah satu tugasnya
melakukan pengawalan, setiap anggota Polantas dituntut untuk tetap
memperhatikan hak-hak azasi manusia terutama dalam menegakkan
supremasi hukum di bidang lalu lintas.
c. Untuk mengamankan perjalanan VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan, maka disusun
standard operasional prosedur (SOP) pengawalan lalu lintas agar dapat
dijadikan arah dan pedoman di dalam melaksanakan tugas pengawalan lalu
lintas oleh setiap anggota Polantas.
2. Dasar.
a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentangKUHP;
b. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
c. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
d. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara
Nasional Indonesia;
f.. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.15 Tahun 2005 tentang JalanTol;
18
SOP TURJAWALI
g. Surat Keputusan Kapolri No.Pol.:Skep/380/III/1 999 tanggal 31 Maret
1999tentang Buku petunjuk pelaksanaan PJR
a. Maksud
Standart operasional prosedur pengawalan lalu lintas ini dibuat dengan
maksud sebagai arah dan pedoman bagi setiap anggota di jajaran lalu lintas
Polri yang melaksanakan tugas pengawalan lalu lintas terhadap
VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan.
b. Tujuan
Agar terdapat kesamaan persepsi, pola pikir dan cara bertindak dalam
melaksanakan tugas pengawalan lalu lintas VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan.
BAB II
KETENTUAN UMUM
4. Pengertian-pengertian.
SOP TURJAWALI
h. VVIP adalah Presiden, Wakil Presiden, pejabat tinggi negara seperti :Ketua
MPR / Ketua DPR, Kepala Negara Asing / Tamu Negara.
i. VIP untuk ditingkat pusat adalah Menteri atau pejabat tinggi negara setingkat
Menteri ,dan untuk daerah TK-I / II adalah Muspida TK I / Muspida TK II.
j. Penyelamatan / Escape adalah suatu kegiatan / usaha penyelamatan oleh
unit kawal pada saat terjadi ancaman atau gangguan keamanan terhadap obyek
yang dikawal.
k. Kawal Kehormatan. adalah suatu kegiatan pengawalan rombongan dengan
formasi tertentu yang digunakan untuk mengawal perjalanan VVIP.
BAB III
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN PENGAWALAN
2. FUNGSI PENGAWALAN
a. Melaksanakan pengamanan secara mobile terhadap obyek yang dilakukan
pengawalan dari satu tempat ketempat lain.
b. Mencegah terjadinnya hambatan selama diperjalanan
c. Mencegah adanya pihak lain yang menghalangi atau masuk dalam
rangkaian pengawalan
3. PERAN PENGAWALAN
Terselenggarannya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran route
perjalanan VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan selama didalam perjalanan hingga
tempat yang dituju.
BAB IV
STANDAR DAN KRITERIA
1. SASARAN PENUGASAN :
18
SOP TURJAWALI
a. VVIP ( Presiden, Wakil Presiden, Pejabat Negara seperti : Ketua MPR, Ketua
DPR, Kepala Negara Asing / Tamu Negara );
b. VIP (untuk tingkat pusat : Menteri/ Pejabat setingkat Menteri dan untuk daerah
TK-I/ TK-II : Muspida TK-I/ Muspida TK-II);
c. P e n ggu n a ja lan l a in ;
d. Kendaraan rombongan VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan;
e. Kendaraan umum sepanjang perjalanan:
f. Route / ruas jalan yang dilalui rombongan VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan.
2. POLA KEGIATAN :
a. Sebelum melaksanakan pengawalan pada hari H-1 harus mengadakan survey
/ chek route yang akan dilalui rombongan.
b. Sebelum melaksanakan pengawalan VVIP/ VIP terlebih dahulu harus
menentukan route utama dan route alternatif bila menghadapi keadaan
darurat.
c. mengadakan latihan resmi untuk mengetahui ketepatan waktu dan jumlah
waktu yang dibutuhkan.
d. Mengatur kecepatan dan menjaga jarak aman selama dalam perjalanan untuk
menghindari tabrakan sesama rombongan / pengguna jalan lain.
e. Dalam keadaan darurat,tindakan yang wajib diutamakan adalah
penyelamatan (Escape) terhadap keselamatan jiwa raga VVIP/ VIP.
3. POLA PENUGASAN
BAB V
TATA CARA DAN PROSEDUR
1. TAHAP PERSIAPAN:
a. Mengumpulkan dan memberikan APP secara rinci dan jelas, khususnya
18
SOP TURJAWALI
tentang route utama maupun route alternatif bila menghadapi situasi
darurat serta tujuan akhir pengawalan, juga arahan tentang teknik dan
taktik melakukan tindakan penyelamatan / Escape atas obyek yang
dikawal bila terjadi ancaman / gangguan keamanan terhadap obyek
tersebut.
b. Mengecek kesehatan dan kerapihan anggota / petugas pengawalan serta
kelengkapan perorangan maupun kendaraan yang akan dipergunakan
untuk giat pengawalan.
2. TAHAP PELAKSANAAN :
a. Sebelum berangkat.
b. Dalam perjalanan.
2) Jaga jarak antara unit yang satu dengan unit berikutnya agar tidak
terjadi kecelakaan lalu lintas.
3) Kecepatan pengawalan diupayakan agar disesuaikan dengan
keadaan.
4) Pimpinan konvoi / pengawalan agar selalu mengadakan komunikasi
dengan para pimpinan unit kawal (Sweeper, kawal depan / belakang)
dan satuan kewilayahan yang dilalui.
c. Tiba ditempat tujuan.
SOP TURJAWALI
mematikan mesin kendaraan dan keluar dari kendaraan masing-
masing serta menghadap ke arah yang dikawal dan memberikan
penghormatan menurut aba-aba penghormatan dari pimpinan pen
gawalan.
d. Tahap Pengendalian.
BAB VI
PENUTUP
Standar operasional prosedur (SOP) pengawalan VVIP/VIP/Protokoler
Kenegaraan ini wajib dipedomani oleh setiap satuan lalu lintas Polri dan
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.Standar operasional prosedur (SOP)
ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan.
18
SOP TURJAWALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR SINTANG
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG.
a. SITUASI KONDISI JALAN :
1) Fungsi Jalan : Sebagai jalan Alternatif / utama yang menghubungkan antara
ibukota negara, propinsi, kabupaten yang merupakan jalur ekonomis.
2) Geomatrik jalan (Panjang jalan : km,..... Tanjakan, turunan Tikungan :
km ..... sampai km ..... terdiri dari ..... jalur dan ....... lajurpendakian.
b. Ancaman :
1) kuantitas Laka Lantas : relatif sedang kejadian / tahun
2) kualitas : relatif sedang MD .....,LB ...../ tahun.
3) pelanggaran lalu lintas yang terjadi : / Thn
4) Jenis pelanggaran umumnya :.....
5) Pelaku pelanggaran umumnya berpfrofesi
6) umur pelaku rata- rata usia antarasampai tahun.
7) lokasi laka lantas dan pelanggaran lalulintas : km ... sampai dengankm.....
,km.... sampai dengan km serta km ... sampai dengankm ...
, dengan karakteristik dan situasi jalan lurus, tikungan sertamenanjak
dan menurun.
8) waktu kejadian : pukul..................... – wib pagi hari, pukul –
wibsore hari
c. Pelaksanaan tugas :
SOP TURJAWALI
2. DASAR.
a. Maksud.
Standart Operasional Prosedur (SOP) Patroli Lalu Lintas dimaksudkan
sebagai pedoman bagi setiap anggota PJR Induk dalam melaksanakan
tugas patrol lalu lintas jalan Raya..
b. Tujuan.
Agar terdapat kesamaan persepsi dan cara bertindak anggota PJR Induk
dalam melaksanakan tugas patrol lalu lintas di jalan raya.
4. Ruang LIngkup
Standart Operasional Prosedur (SOP) dibatasi pada kegiatan patroli lalu lintas di
jalan raya yang meliputi kegiatan tahap persiapan patroli, pelaksanaan patroli dan
tahap akhir kegiatan patroli yang dilaksanakan oleh PJR Induk
5. Sistematika
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Tugas Pokok
e. Bab V Penutup
BAB II
TUGAS POKOK
1. T U G AS P O K O K :
Induk .....salah satu tugasnya melaksanakan patroli lalu lintas di jalan raya .....
antara km... sampai km ......... jalur A dan B sepanjang km
SOP TURJAWALI
2. PERAN :
Menyelenggarakan kegiatan patroli lalu lintas di jalan tol dengan menggunakan
pola kegiatan preentiv, prefentiv dan represiv dalam rangka upaya pencegahan
serta penegakan hukum di jalan Raya..
3. FUNGSI :
a. Melaksanakan pengawasan dan pemantauan arus lalu linta s di jalan
b. Melaksanakan pelayanan dan pemberian bantuan kepada masyarakat
pengguna jalan Raya yang membutuhkan.
BAB III
PELAKSANAAN
1. SASARAN PATROLI:
a. Orang
b. Barang
1) kendaraan : -
- kendaraan angkutan umum, pribadi dan angkutan barang yang
menggunakan jalan Raya
SOP TURJAWALI
- Kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas di jalan Raya
- Kendaraan lainya yang Menggunakan jalan Raya
c. Lokasi :
- Jalur B :
a) beat I km.... s/d km...
b) beat II km... s/d km...
c) beat III km s/d km...
- Jalur B :
a) beat I km....
b) beat II km....
4) daerah rawan kemacetan lalu lintas :
- Jalur A : beat II km........
- Jalur B : beat II km.........
d. Kegiatan :
SOP TURJAWALI
1) pelanggaran lalu lintas di jalan Raya
2) kecelakaan lalu lintas di jalan Raya
3) kemacetan lalu lintas di jalan Raya
4) kriminalitas di jalan Raya
5) kegiatan yang berdampak gangguan kamtibmas di jalan Raya
6) kegiatan masyarakat yang menggunakan jalan Raya dan fasilitasnya
7) kegiatan pengerjaan proyek jalan Raya
2. POLA KEGIATAN PATROLI
a. patroli dalam rangka kegiatan preentiv, prefentiv
b. patroli dalam rangka kegiatan represiv
a. alkom 1 unit
b. box acsiden kit 1 set
c. rompi 2 stel
d. senter 2 buah
e. jas hujan 2 stel
SOP TURJAWALI
f. t r a f i c c o n e 1 buah
g. borgol 2 buah
h. tongkat polisi 2 buah
i. b u k u p a t r o l i 1 buah
6. URUT-URUTAN CARA BERTINDAK PATROLI
a. tahap persiapan
b. tahap pelaksanaan
SOP TURJAWALI
c. Tahap Akhir Tugas Patroli
SOP TURJAWALI
8. Pengawasan Dan Pengendalian
1) buku kontrol
2) buku laporan hasil pelaksanaan tugas patroli
3) supervisi
BAB IV
ADMINISTRASI DAN ANGGARAN
1. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK
a. Setiap kegiatan patroli dilengkapi dengan Sprin patroli
b. Rencana kegiatan dan laporan hasil kegiatan harian dibuat
dan dilaporkan setiap hari pada pukul.08.00 wib
c. Rencana kegiatan dan laporan hasil kegiatan mingguan dibuat dan di
laporkan setiap hari senin pada pukul.08.00 wib
d. Rencana kegiatan dan laporan hasil kegiatan bulanan dibuat dan di laporkan
setiap hari senin minggu pertama pada pukul.08.00 wib
e. logistik / bbm menggunakan alokasi dina s sebanyak liter
premium/bulan atau liter pertamax/bulan per kendaraan patroli
2. ANGGGARAN
Anggaran kegiatan patroli di berikan kepada petugas patroli sebagai uang makan
dengan indeks Rp.12.000 X 20 hari = Rp.240.000/orang/bulan.
SOP TURJAWALI
BAB V
PENUTUP
Standar operasional prosedur (SOP) patroli lalu lintas jalan Raya ini dibuat untuk
dijadikan pedoman pelaksanaan patroli lalu lintas oleh petugas patroli dan dijadikan
sarana pengawasan dan pengendalian oleh pimpinan.
SOP TURJAWALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR SINTANG
I. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Dasar
a. Maksud
Anggota mengerti, memahami dan dapat melaksanakan penanganan
kecelakaan lalu lintas serta dapat mendatangi TKP dengan cepat dan tepat
waktu serta menjaga status quo di jalan tol sesuai dengan ketentuan /
prosedur yang telah ditetapkan.
SOP TURJAWALI
b. Tujuan :
4. Ruang lingkup
5. Sistimatika.
I. PENDAHULUAN
II. T U G AS P O K O K
III. P E L A KS A NA A N
IV. ADMINISTRASI DAN ANGGARAN
V. PENUTUP
a) Kualifikasi Kemampuan
b) Jumlah Personel
SOP TURJAWALI
1) Satu orang sebagai Panit
2) Dua orang sebagai anggota
2. Urutan tindakan
A. Persiapan
B. Pelaksanaan
1. Mendatangi TKP
a. Menentukan route yang terpendek dengan memperhatikan situasi
lalu lintas
b. Bergerak cepat tetapi tetap memperhatikan keselamatan dan
keamanan dengan menggunakan sirine dan rotator.
c. Berupaya seminimal mungkin melakukan pelanggaran lalu lintas.
d. Memperhatikan arus lalu lintas selama perjalanan menuju TKP,
bilamana ada kendaraan yang dicurigai melarikan diri.
2. Tiba di TKP
SOP TURJAWALI
pengguna jalan lainnya lebih berhati-hati.
b. Posisi kendaraan menghadap keluar serong kanan dan berada
dekat TKP apabila jalan lurus sedangkan untuk TKP yang
dekat dengan tikungan berada sebelum tikungan.
c. Rotator kendaraan tetap dihidupkan sampai dengan selesai
kegiatan penanganan TKP.
1). K e n da ra an pe t u gas
2). K e ru cu t la lu lin ta s
3). Lampu peringatan
4). Lampu senter
5). R a m b u - ra m b u la l u l i n t a s
6). Segitiga pengaman
SOP TURJAWALI
b. Peralatan yang digunakan untuk menolong korban
kecelakaan lalu lintas:
1) Pembalut cepat
2) Kasa steril
3) Pembalut biasa
4) Obat merah (yodium)
5) Pembalut segitiga
6) Plester, kapas, gunting dan lain-lain.
1 ). Keadaan jalan
2 ). Keadaan lingkungan
3 ). Keadaan cuaca
4 ). Kendaraan yang terlibat
5 ). Kerusakan pada kendaraan
SOP TURJAWALI
6 ). Kerusakan pada jalan
7 ). Letak kendaraan dan korban
8 ). Bekas-bekas tabrakan yang tertinggal
9 ). Arah datangnya kendaraan yang terlibat kecelakaan.
SOP TURJAWALI
3). Foto korban sebelum dipindahkan dari TKP.
4). Foto kerusakan kendaraan
5). Foto bekas-bekas yang tertinggal di TKP.
(3) Tarik garis tegak lurus dari semua titik yang perlu
diukur kegaris alas.
SOP TURJAWALI
(4) Adakan pengukuran terhadap garisgaris tegak
lurus tersebut.
1). Konsolidasi
Setelah pengolahan TKP kecelakaan lalu lintas selesai
dilaksanakan maka dilakukan pengecekan terhadap
personil, perlengkapan dan segala hal yang diketahui,
diketemukan dan dilakukan di TKP.
C. Pelaporan
1. Pendataan
Kegiatan pencatatan hasil dari penanganan kecelakaan lalu lintas
yang dilakukan
SOP TURJAWALI
3. Laporan
Melaporkan hasil kegiatan penanganan kecelakaan lalu lintas kepada
pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut.
a) Umum
3) Persenjataan
- Re vo l ve r
4) Kendaraan
(a) Ranmor R2
(b) Ranmor R4
5) Alkom
b) Khusus
1) TKP Kit
2) Senter
3) PPPK
4) Alat tali temali
5) Plastik pembungkus barang bukti
6) Buku catatan dan alat tulis
SOP TURJAWALI
> Melaksanakan tugas dengan baik, ikhlas dan sesuai dengan
ketentuan
> Bersikap arogan, tidak sopan dan santun, tidak tanggap atau
apatis, menakuti, mempersulit serta mencari-cari kesalahan pada
saat melaksanakan tugas.
SOP TURJAWALI
b. Sarana pengawasan :
1 ) b u ku co n t ro l
2 ) buku laporan hasil pelaksanaan tugas TPTKP laka lantas
3) s u p e r v i s i
d. Sarana pengendalian :
b. Anggaran
SOP TURJAWALI
V. PENUTUP
Standar operasional prosedur (SOP) TPTKP laka lantas jalan Raya ini dibuat
untuk dijadikan pedoman pelaksanaan TPTKP laka lantas oleh petugas TPTKP laka
lantas dan dijadikan sarana pengawasan dan pengendalian oleh pimpinan. Untuk
mendapatkan nilai aplikatif yang optimal tidak menutup kemungkinan Polresta /
Polrestwil menjabarkan dalam bentuk Konsignes-konsignes sesuai dengan situasi dan
kondisi wilayah masingmasing, Ketentuan lain yang berkaitan dengan petunjuk
kegiatan ini sepanjang tidak bertentangan dapat digunakan sebagai rujukan agar
lebih memantapkan pelaksanan tugas TPTKP laka lantas.
VI. LAMPIRAN
A. Form. Laporan Kecelakaan Lalu Lintas
B. Form. Berita Acara Pemeriksaan di TKP
C. Form. Berita Acara Penyerahan Barang Bukti
D. Form. Berita Acara Pengembalian Barang Bukti
E. Form. Tanda Terima Berkas Perkara
F. Form. Lembar Barang Bukti
G. Form. Kondisi Kendaraan Pada Saat Disita
H. Form. Gambar / Sketsa TKP Laka Lantas
I. Form. Laporan Kejadian
J. Form. Surat Tanda Penyitaan
K. Form. Laporan Polisi
L. Form. Surat Pernyataan
M. Form. Kelengkapan unit kendaraan bermotor
N. Form. Kelengkapan Perorangan Anggota PJR
SOP TURJAWALI
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA
Pontianak, 2011
Mengetahui
Yang membuat Laporan
33
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA
---- Pada Hari ini tanggal ........... bulan .......... tahun 2011 jam......... wib saya
:............
--------------------------------------------- -------------------------------
----------
Pangkat :................Nrp ............. Jabatan Penyidik / Penyidik Pembantu
padakontor tersebut diatas bersama-sama dengan :-----------------------------------------
-------------------------
---- 1. Nama, pangkat, Nrp :
2. Nama, Pangkat, Nrp :
46
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA
PRO JUSTITIA
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA
PRO JUSTITIA
LEMBAR BARANG BUKTI
JENIS :
NO. POL. :
NO. MESIN :
NO. RANGKA :
TANGGAL
PENYITAAN :
TEMPAT :
PASAL :
DISITA DARI :
NAMA :
UMUR :
PEKERJAAN :
ALAMAT :
-------------------------------------
PETUGAS,
,
56
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA
BAHU JALAN
6. Keterangan gambar :
Dibuat di :
Pada Tanggal :
40
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA
LAPORAN KEJADIAN
3. KORBAN :
4. SAKSI-SAKSI :
5. JENIS KEJADIAN :
6. MODUS OPERANDI :
7. TKP :
8. KERUGIAN MATERI :
9. URAIAN KEJADIAN :
11. PELAPOR :
Sintang,2013
KANIT PJR
41
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA
PRO JUSTITIA
Nama : ............................................................
Pekerjaan : ...........................................................
Nama : ............................................................
Tempat/Tgl. Lahir : ......................................................................................
Pekerjaan : ...........................................................
Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Pekerjaan :
Tempat tinggal :
1. ......................................................
2. ......................................................
3. ......................................................
4. ......................................................
42
(barang atau surat lain tersebut dicatat menurut
berat, jumlah, jenis, ciri-ciri atau sifat khas masing-
masing).
43
POLRI DAERAH KALIMANTAN BARAT
DIREKTORAT LALU LINTAS
LAPORAN – POLISI
---- Pada hari ini ................... tanggal........bulan....... tahun 2011 jam.......... adalah
saya ------------------------------------------------- -------------------------------------
----------
2. kecelakaan/kejadian
Nama tempat kecelakaan lantas
3. Pokok-pokok kejadian :
44
SURAT PERNYATAAN
I Nama : ...........................................................................
Agama : ..........................................................................
Pekerjaan......................................................................... :
Alamat : ..........................................................................
Disebut pihak PERTAMA selaku, ...................................
Pekerjaan :Alamat :
Tanggal .. bulan, ........ tahun, . sekitar jam, Wib, di jalan tol Jakarta-
a. Pihak Pertama :
b. Pihak Kedua :
c. Pihak : Dikemudian hari tidak menuntut secara perdata atau pidana
kepada pihak:
maupun kepada pihak-pihak lainnya.
Demikian surat pernyataan bersama ini dibuat dengan sebenar-benarnya
tanpa ada paksaan, tekanan atau bujukan dari pihak lain serta dalam keadaan
sadar sehat jasmani dan rohani.
45
Ditutup dan ditandatangani di Pontianak ... , , 20
YANG MENYATAKAN
1 ...................
2 ...................
( ........................ ) ( ......................... ) 3 .......................
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG.
a. Situasi :
1) Fungsi Jalan : Sebagai jalan Alternatif / utama yang
menghubungkan antara ibukota negara, propinsi, kabupaten yang
merupakan jalur ekonomis
2) G eomat rik ja lan (Pan ja n g ja lan : . . km, Tanjakan :....
turunan, ..................... Tikungan : km . sampai km terdiri dari
jalur
b. Ancaman :
1) Kuantitas Kriminalitas : ( Tinggi, Sedang, Rendah ) ____ /tahun
2) Kualitas : ( Tinggi, Sedang, Rendah ) MD : __ LB : __ LR : __ M :__
/ tahun
3) Kriminalitas yang terjadi : _____ /tahun
4) Jenis kriminalitas umumnya : (Curas, Curat, Ranmor, Bius, Hipnotis
dll )
5) Pelaku pelanggaran umumnya berprofesi : karyawan/swasta,
mahasiswa/pelajar dan pengemudi
6) Umur pelaku rata- rata usia antara __ s / d __ tahun
7) Lokasi Kriminalitas :_____
8) W aktu kejadian : _______
9) Modus Operandi : _______
c. Pelaksanaan tugas :
2. DASAR.
Rencana Kerja Direktorat Lalu Lintas TA.2011
a. Maksud.
Standart Operasional Prosedur (SOP) Penanggulangan kriminalitas di
jalan Raya dimaksudkan sebagai pedoman bagi setiap anggota PJR
dalam penanggulangan kriminalitas di jalan Raya.
b. Tujuan.
Agar terdapat kesamaan persepsi dan cara bertindak anggota PJR dalam
melaksanakan tugas penanggulangan kriminalitas di jalan Raya.
4. Ruang Lingkup
5. Sistematika
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Tugas Pokok
c. Bab III Pelaksanaan
d. Bab IV Administrasi dan Anggaran
e. Bab V Penutup
BAB II
TUGAS POKOK
1. T U G AS P O K O K :
Sat PJR salah satu tugasnya melaksanakan Penanggulangan kriminalitas di
jalan Raya.
2. PERAN :
3. FUNGSI :
a. Melaksanakan pengawasan dan pemantauan di daerah rawan
kriminalitas di jalan Raya.
BAB III
PELAKSANAAN
1. SASARAN PENANGGULANGAN KRIMINALITAS DI JALAN RAYA:
a. Orang
a) K e n da ra an Umu m.
b) K e n d a r a a n P r i b a d i.
c) Kendaraan Niaga.
d) Kendaraan Proyek.
e) Kendaraan lainya yang menggunakan jalan
Raya..
a) Guarddrill
b) Traffo
c) Kabel listrik
d) sarana dan prasarana proyek
e) Ma t e ria l P ro ye k.
c. Lokasi :
Daerah rawan kriminalitas dijalan tol : Jalur A : Km.__, Km__Jalur B :
Km. __, Km__
d. Kegiatan :
a. alkom 1unit
b. box acsiden kit 1 set
c. rompi 2 stel
d. senter 2 buah
e. j a s h u j a n 2 stel
f. trafic cone 1 buah
g. b o r g o l 2 buah
h. tongkat polisi 2 buah
i. buku Penanggulangan kriminalitas di jalan Raya1 buah
b. Sarana pengawasan :
1) Buku control
2) Buku laporan hasil pelaksanaan tugas penanggulangan kriminalitas
di jalan Raya
3) Supervisi
c. Pengendalian kegiatan penanggulangan kriminalitas di jalan Raya :
BAB IV
ADMINISTRASI DAN ANGGARAN
2. ANGGGARAN
Anggaran kegiatan Penanggulangan kriminalitas di jalan Raya di berikan
kepada p e t u g a s s e b a g a i u a n g m a k a n d e n g a n i n d e k s R p . . . . 0 0 0
X 20hari=Rp...0.000/orang/bulan.
BAB IV
PENUTUP