Anda di halaman 1dari 57

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN BARAT


RESOR SINTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENGAWALAN LALU LINTAS KEGIATAN MASYARAKAT (UMUM)

BAB I
PENDAHULUAN

I. U m u m.
a. Perkembangan transportasi darat sudah semakin maju, seiring
perkembangan tehnologi terutama dibidang otomotif, yang dewasa ini maupun
dimasa mendatang akan mempengaruhi mobilitas / pergerakan manusia maupun
barang. Perkembangan ini akan berjalan seiring dengan peningkatan masalah-
masalah di bidang Kamtibcar Lantas di jalan umum yaitu berupa : pelanggaran
lalu lintas, kemacetan lalu lintas, ketidaktertiban lalu lintas dan kecelakaan lalu
lintas serta pemanfaatan jalan dan transportasi untuk melakukan tindak pidana.

b. Polri dalam hal ini Polisi lalu lintas selaku penanggung jawab terhadap masalah-
masalah Kamtibcar Lantas di jalan umum, wajib melakukan upayaupaya
penanganan masalah Kamtibcar Lantas secara tuntas, baik secara mandiri
maupun terpadu bersama fungsi Kepolisian lainnya dan Instansi terkait. Namun
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya itu, setiap anggota Polantas
dituntut untuk tetap memperhatikan hak-hak azasi manusia terutama dalam
menegakkan supremasi hukum di bidang lalu lintas.
c. Untuk mengamankan kegiatan masyarakat yang memerlukan perindungan dan
pelayanan pengawalan, maka disusun standard operasional prosedur (SOP)
pengawalan lalu lintas agar dapat dijadikan arah dan pedoman di dalam
melaksanakan tugas pengawalan lalu lintas oleh setiap anggota Polantas.

2. Dasar.
aUndang – Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentangKUHP
;
b. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;

c. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

d. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara


Nasional Indonesia;

e. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan

SOP TURJAWALI
f. Surat Keputusan Kapolri No.Pol.:Skep/380/III/1 999 tanggal 31 Maret 1999
tentang Buku petunjuk pelaksanaan PJR

3.. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud

Standart operasional prosedur pengawalan lalu lintas ini dibuat dengan maksud
sebagai arah dan pedoman bagi setiap anggota di jajaran lalu lintas Polri yang
melaksanakan tugas pengawalan lalu lintas terhadap kegiatan yang
dilaksanakan masyarakat umum.

b. Tujuan

Agar terdapat kesamaan persepsi, pola pikir dan cara bertindak dalam
melaksanakan tugas pengawalan lalu lintas terhadap kegiatan masyarakat.

BAB II
KETENTUAN UMUM
Pengertian-pengertian.

a. Pengawalan lalu lintas, adalah suatu kegiatan penyelenggaraan


pengamanan bergerak dijalan dalam rangka melindungi keselamatan jiwa manusia
dan barang / benda, Kegiatan VVIP / VIP / Protokol kenegaraan, serta kegiatan
masyarakat lainnya secara terus menerus selama perjalanan dari satu tempat
ketempat lain dengan menggunakan kendaraan bermotor dalam keadaan aman,
tertib dan lancar.
b. Pembuka jalan / penyapu ( sweeper ) adalah unit pengawalan yang bertugas
sebagai pembuka jalan rombongan konvoi dengan cara memberi peringatan dan
menepikan pemakai jalan lain yang berpapasan dan atau searah dengan konvoi.

c. Susunan / Formasi Kawal, adalah urut-urutan kendaraan pengawal dan


rombongan konvoi yang disesuaikan dengan bentuk dan jenis pengawalan.

d. Rombongan Konvoi, adalah jumlah keseluruhan kendaraan pengawal dan


obyek yang dikawal yang masuk dalam suatu formasi kawal.

e. Pengawalan Estafet, adalah Pengawalan lalu lintas yang dilaksanakan dari satu
tempat ketempat lainnya oleh beberapa unit pengawalan secara bersambung /
berlanjut menurut wilayah kewenangannya dengan serah terima tugas
pengawalan di tiap-tiap perbatasan wilayah masing-masing satuan / unit
pengawalan lalu lintas.

f. Pengawalan Langsung adalah pengawalan lalu lintas yang dilaksanakan oleh


beberapa unit pengawalan secara tetap mulai dari saat start, selama perjalanan
sampai akhir tujuan.
18

SOP TURJAWALI
g. Route Pengawalan, adalah jalur jalan yang dilalui oleh rombongan konvoi dari
suatu tempat ke tempat lainnya yang menjadi tujuan akhir pengawalan.

h. Penyelamatan / Escape adalah suatu kegiatan / usaha penyelamatan oleh unit


kawal pada saat terjadi ancaman atau gangguan keamanan terhadap obyek yang
dikawal.

i. Kawal Khusus (dalam rangka pelayanan masyarakat) adalah suatu kegiatan


pengawalan rombongan dengan formasi tertentu yang digunakan untuk mengawal
perjalanan / kegiatan masyarakat umum.

BAB III

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN PENGAWALAN

1. TUGAS POKOK PENGAWALAN


Melaksanakan pelayanan dan pengamanan secara bergerak disepanjang route
perjalanan konvoi kegiatan masyarakat umum secara terus menerus dari satu
tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan bermotor.

2. FUNGSI PENGAWALAN

a. Melaksanakan pengamanan secara mobile terhadap obyek yang dilakukan


pengawalan dari satu tempat ketem pat lain.
b. Mencegah terjadinnya hambatan / gangguan selama diperjalanan
c. Mencegah adanya pihak lain untuk masuk dalam rangkaian pengawalan
3. PERAN PENGAWALAN
Terselenggarannya pelayaran,keamanan, ketertiban dan kelancaran perjalanan
konvoi kegiatan masyarakat umum selama didalam perjalanan hingga tempat yang
dituju.

BAB IV
STANDAR DAN KRITERIA

1. SASARAN PENUGASAN :

a. Orang perorang/kelompok masyarakat yang meminta dilakukanpengawalan.


b. P e n ggu n a ja lan la in ;
c. Kendaraan rombongan konvoi;
d. Kendaraan umum sepanjang perjalanan:
e. Route / ruas jalan yang dilalui konvoi kegiatan masyarakat.
f. Kegiatan masyarakat (rombongan Jemaah Haji / rombongan Jena- zah /
rombongan wisatawan / kontingen olah raga/ pawai pembangunan, dan lain-
lain).

18

SOP TURJAWALI
2. POLA KEGIATAN :
a. Sebelum melaksanakan pengawalan pada hari H-1 harus mengadakan
survey / chek route yang akan dilalui konvoi.
b. Sebelum melaksanakan pengawalan kegiatan konvoi masyarakat terlebih
dahulu harus menentukan route utama dan route alternatif bila menghadapi
keadaan darurat.
c. Mengatur kecepatan dan menjaga jarak aman selama dalam perjalanan
untuk menghindari tabrakan sesama rombongan / pengguna jalan lain.
3. POLA PENUGASAN

a. Mencegah adanya kendaraan bermotor dari arah samping maupun arah


belakang yang akan mengganggu formasi konvoi kegiatan masyarakat.
b. Membuka jalan bagi rombongan konvoi pengawalan dengan
caramemberikan peringatan kepada pemakai jalan yang berpapasan
dan atau searah dengan konvoi.
c. Memberi peringatan kepada petugas pengamanan route bahwa
rombongan konvoi pengawalan akan segera lewat.
d. Memberikan informasi kepada kelompok pengawal tentang situasi jalan
yang akan ditempuh oleh konvoi.
e. Menjaga jarak secukupnya ( situasional ) dengan kelompok kawal.

BAB V
TATA CARA DAN PROSEDUR

1. TAHAP PERSIAPAN

a. Mengumpulkan dan memberikan APP secara rinci dan jelas, khususnya


tentang route utama maupun route alternatif dan tujuan akhir pengawalan.
b. Mengecek kesehatan dan kerapihan anggota / petugas pengawalan serta
kelengkapan perorangan maupun kendaraan pengawalan.

2. TAHAP PELAKSANAAN :

a. Sebelum berangkat.

1) Setiap petugas pengawalan menempati posisinya masing-masing dan


memeriksa kelengkapan kendaraan dan pastikan kendaraan benar
benar siap dipakai pengawalan;

2) Sesudah obyek yang dikawal menyatakan siap diberangkatkan,


selanjutnya memberikan tanda / isyarat keberangkatan dengan tanda
yang tegas dan jelas.

b. Dalam perjalanan.
18

SOP TURJAWALI
1) Melaksanakan pengawalan dari tempat pemberangkatan
sampaidengan tempat tujuan akhir pengawalan dengan aman, lancar
dan tepat waktu.
2) Jaga jarak aman agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas.
3) Kecepatan pengawalan diupayakan agar disesuaikan dengankeadaan.

4) Pimpinan konvoi / pengawalan agar selalu mengadakan komunikasi


dengan satuan kewilayahan yang dilalui.

c. Tiba ditempat tujuan.


1) Setiba di tempat tujuan seluruh petugas pengawalan
segeramematikan mesin kendaraan dan keluar dari kendaraan masing-
masing.

2) Setiba di tempat tujuan masing-masing pimpinan unit


pengawalanberkewajiban melaporkan kekuatan dan keadaan unitnya
kepada pimpinan pengawalan.

d. Tahap Pengendalian.
1) Pimpinan pengawalan melaksanakan apel terhadap seluruh petugas
pengawalan untuk melakukan evaluasi terhadap pengawalan yang telah
dilaksanakan.

2) Pimpinan pengawalan melakukan pemeriksaan ulang terhadap


kondisi kesehatan petugas, kelengkapan perorangan dan kendaraan
bermotor serta alat komunikasi yang digunakan.

3) Pimpinan pengawalan menyusun dan menyampaikan laporan hasil


pelaksanaan pengawalan secara singkat dan jelas kepada atasannya.

BAB VI
PENUTUP
Standar operasional prosedur (SOP) pengawalan kegiatan masyarakat umum ini
wajib dipedomani oleh setiap satuan lalu lintas Polri dan dilaksanakan dengan penuh
rasa tanggung jawab.Standar operasional prosedur (SOP) ini berlaku sejak tanggal
dikeluarkan.

Sintang, Februari 2019


KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

ADHE HARIADI, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 77080552

18

SOP TURJAWALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR SINTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENGAWALAN LALU LINTAS VVIP / VIP/ PROTOKOL KENEGARAAN (KHUSUS)

BAB I
PENDAHULUAN

I. U m u m.
a. Perkembangan transportasi darat sudah semakin maju, seiring
perkembangan tehnologi terutama dibidang otomotif, yang dewasa ini maupun
dimasa mendatang akan mempengaruhi mobilitas / pergerakan manusia maupun
barang. Perkembangan ini akan berjalan seiring dengan peningkatan masalah-
masalah di bidang Kamtibcar Lantas di jalan umum yaitu berupa : pelanggaran
lalu lintas, kemacetan lalu lintas, ketidaktertiban lalu lintas dan kecelakaan lalu
lintas serta pemanfaatan jalan dan transportasi untuk melakukan tindak pidana.

b. Polri dalam hal ini Polisi lalu lintas selaku penanggung jawab terhadap masalah-
masalah Kamseltibcar Lantas di jalan umum, wajib melakukan upaya-upaya
penanganan masalah Kamsetibcar Lantas secara tuntas, baik secara mandiri
maupun terpadu bersama fungsi Kepolisian lainnya dan Instansi terkait
khususnya TNI/Paspampres. Namun dalam melaksanakan salah satu tugasnya
melakukan pengawalan, setiap anggota Polantas dituntut untuk tetap
memperhatikan hak-hak azasi manusia terutama dalam menegakkan
supremasi hukum di bidang lalu lintas.
c. Untuk mengamankan perjalanan VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan, maka disusun
standard operasional prosedur (SOP) pengawalan lalu lintas agar dapat
dijadikan arah dan pedoman di dalam melaksanakan tugas pengawalan lalu
lintas oleh setiap anggota Polantas.

2. Dasar.
a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentangKUHP;
b. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
c. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
d. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara
Nasional Indonesia;

e.. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang


LaluLintas dan Angkutan Jalan;

f.. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.15 Tahun 2005 tentang JalanTol;
18

SOP TURJAWALI
g. Surat Keputusan Kapolri No.Pol.:Skep/380/III/1 999 tanggal 31 Maret
1999tentang Buku petunjuk pelaksanaan PJR

3. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud
Standart operasional prosedur pengawalan lalu lintas ini dibuat dengan
maksud sebagai arah dan pedoman bagi setiap anggota di jajaran lalu lintas
Polri yang melaksanakan tugas pengawalan lalu lintas terhadap
VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan.

b. Tujuan
Agar terdapat kesamaan persepsi, pola pikir dan cara bertindak dalam
melaksanakan tugas pengawalan lalu lintas VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan.

BAB II
KETENTUAN UMUM

4. Pengertian-pengertian.

a. Pengawalan lalu lintas, adalah suatu kegiatan penyelenggaraan


pengamanan bergerak dijalan dalam rangka melindungi keselamatan jiwa
manusia dan barang / benda, Kegiatan VVIP / VIP / Protokol kenegaraan, serta
kegiatan masyarakat lainnya secara terus menerus selama perjalanan dari satu
tempat ketempat lain dengan menggunakan kendaraan bermotor dalam
keadaan aman, tertib dan lancar.

b. Pembuka jalan / penyapu ( sweeper ) adalah unit pengawalan yang


bertugas sebagai pembuka jalan rombongan konvoi dengan cara memberi
peringatan dan menepikan pemakai jalan lain yang berpapasan dan atau
searah dengan konvoi.
c. Susunan / Formasi Kawal, adalah urut-urutan kendaraan pengawal dan
rombongan konvoi yang disesuaikan dengan bentuk dan jenis pengawalan.
d.. Rombongan Konvoi, adalah jumlah keseluruhan kendaraan pengawal
danobyek yang dikawal yang masuk dalam suatu formasi kawal.

e. Pengawalan Estafet, adalah Pengawalan lalu lintas yang dilaksanakan


darisatu tempat ketempat lainnya oleh beberapa unit pengawalan secara
bersambung / berlanjut menurut wilayah kewenangannya dengan serah
terima tugas pengawalan di tiap-tiap perbatasan wilayah masing-masing
satuan / unit pengawalan lalu lintas.

f. Pengawalan Langsung adalah pengawalan lalu lintas yang dilaksanakan


oleh beberapa unit pengawalan secara tetap mulai dari saat start, selama
perjalanan sampai akhir tujuan.
g. Route Pengawalan, adalah jalur jalan yang dilalui oleh rombongan konvoi dari
suatu tempat ke tempat lainnya yang menjadi tujuan akhir pengawalan.
18

SOP TURJAWALI
h. VVIP adalah Presiden, Wakil Presiden, pejabat tinggi negara seperti :Ketua
MPR / Ketua DPR, Kepala Negara Asing / Tamu Negara.

i. VIP untuk ditingkat pusat adalah Menteri atau pejabat tinggi negara setingkat
Menteri ,dan untuk daerah TK-I / II adalah Muspida TK I / Muspida TK II.
j. Penyelamatan / Escape adalah suatu kegiatan / usaha penyelamatan oleh
unit kawal pada saat terjadi ancaman atau gangguan keamanan terhadap obyek
yang dikawal.
k. Kawal Kehormatan. adalah suatu kegiatan pengawalan rombongan dengan
formasi tertentu yang digunakan untuk mengawal perjalanan VVIP.

l. Kawal Keamanan adalah suatu kegiatan pengawalan rombongan dengan


formasi tertentu yang digunakan untuk mengawal perjalanan VIP, iringan
kendaraan Militer / Polri atau dokumen penting / barang khusus / barang
berbahaya.
m. Kawal Khusus (dalam rangka pelayanan masyarakat) adalah suatu
kegiatan pengawalan rombongan dengan formasi tertentu yang digunakan untuk
mengawal perjalanan / kegiatan masyarakat.

BAB III
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN PENGAWALAN

1. TUGAS POKOK PENGAWALAN


Melaksanakan pengamanan secara bergerak disepanjang route perjalanan
Presiden RI / Wakil Presiden RI secara terus menerus dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan kendaraan bermotor.

2. FUNGSI PENGAWALAN
a. Melaksanakan pengamanan secara mobile terhadap obyek yang dilakukan
pengawalan dari satu tempat ketempat lain.
b. Mencegah terjadinnya hambatan selama diperjalanan
c. Mencegah adanya pihak lain yang menghalangi atau masuk dalam
rangkaian pengawalan

3. PERAN PENGAWALAN
Terselenggarannya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran route
perjalanan VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan selama didalam perjalanan hingga
tempat yang dituju.

BAB IV
STANDAR DAN KRITERIA
1. SASARAN PENUGASAN :
18

SOP TURJAWALI
a. VVIP ( Presiden, Wakil Presiden, Pejabat Negara seperti : Ketua MPR, Ketua
DPR, Kepala Negara Asing / Tamu Negara );
b. VIP (untuk tingkat pusat : Menteri/ Pejabat setingkat Menteri dan untuk daerah
TK-I/ TK-II : Muspida TK-I/ Muspida TK-II);
c. P e n ggu n a ja lan l a in ;
d. Kendaraan rombongan VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan;
e. Kendaraan umum sepanjang perjalanan:
f. Route / ruas jalan yang dilalui rombongan VVIP/VIP/Protokol Kenegaraan.

2. POLA KEGIATAN :
a. Sebelum melaksanakan pengawalan pada hari H-1 harus mengadakan survey
/ chek route yang akan dilalui rombongan.
b. Sebelum melaksanakan pengawalan VVIP/ VIP terlebih dahulu harus
menentukan route utama dan route alternatif bila menghadapi keadaan
darurat.
c. mengadakan latihan resmi untuk mengetahui ketepatan waktu dan jumlah
waktu yang dibutuhkan.
d. Mengatur kecepatan dan menjaga jarak aman selama dalam perjalanan untuk
menghindari tabrakan sesama rombongan / pengguna jalan lain.
e. Dalam keadaan darurat,tindakan yang wajib diutamakan adalah
penyelamatan (Escape) terhadap keselamatan jiwa raga VVIP/ VIP.

3. POLA PENUGASAN

a. Mencegah adanya kendaraan bermotor dari arah sampin g


maupunArah belakang yang akan mengganggu formasi
pengawalanVVIP/VIP/Protokoler Kenegaraan.
b. Membuka jalan bagi rombongan pengawalan dengan cara
memberikan peringatan kepada pemakai jalan yang berpapasan dan atau
searah dengan rombongan.
c. Memberi peringatan kepada petugas pengamanan route bahwa
rombongan pengawalan akan segera lewat.
d. Memberikan informasi kepada kelompok pengawal tentang situasi jalan yang
akan ditempuh oleh konvoi.
e. Menjaga jarak secukupnya ( situasional ) dengan kelompok kawal.
f. Dalam keadaan darurat, dapat berperan sebagai penghubung antar unit- unit
pengawalan khususnya apabila terjadi kerusakan alat perhubungan / radio
komunikasi.
g.. .Mengkoordinir pelaksananan pengawalan yang dilakukan secara
gabunganantara Polisi Militer dan Polri / Sat PJR

BAB V
TATA CARA DAN PROSEDUR

1. TAHAP PERSIAPAN:
a. Mengumpulkan dan memberikan APP secara rinci dan jelas, khususnya

18

SOP TURJAWALI
tentang route utama maupun route alternatif bila menghadapi situasi
darurat serta tujuan akhir pengawalan, juga arahan tentang teknik dan
taktik melakukan tindakan penyelamatan / Escape atas obyek yang
dikawal bila terjadi ancaman / gangguan keamanan terhadap obyek
tersebut.
b. Mengecek kesehatan dan kerapihan anggota / petugas pengawalan serta
kelengkapan perorangan maupun kendaraan yang akan dipergunakan
untuk giat pengawalan.

2. TAHAP PELAKSANAAN :
a. Sebelum berangkat.

1) Setiap petugas pengawalan menempati posisinya masing-masing dan


memeriksa kelengkapan kendaraan dan pastikan kendaraan benar-
benar siap dipakai pengawalan;

2) Pada waktu yang dikawal bergerak menuju kendaraannya semua


petugas pengawalan menghadap kearah yang dikawal dengan sikap
sempurna dan memberikan penghormatan menurut aba-
abapenghormatan dari Pimpinan pengawalan.

3) Semua petugas pengawalan menempati posisi didalam kendaraan


masing-masing dan memasang sabuk keselamatan.

4) Sesudah yang dikawal berada didalam kendaraannya, Pimpinan


pengawalan melaporkan kepada ADC/ Ajudan atau Protokol / Dan
Group, bahwa pengawalan siap dilaksanakan, selanjutnya
memberikan tanda / isyarat keberangkatan dengan tanda yang
tegas dan jelas.

b. Dalam perjalanan.

1) Melaksanakan pengawalan dari tempat pemberangkatan sampai


dengan tempat tujuan akhir pengawalan dengan aman, lancar dan
tepat waktu.

2) Jaga jarak antara unit yang satu dengan unit berikutnya agar tidak
terjadi kecelakaan lalu lintas.
3) Kecepatan pengawalan diupayakan agar disesuaikan dengan
keadaan.
4) Pimpinan konvoi / pengawalan agar selalu mengadakan komunikasi
dengan para pimpinan unit kawal (Sweeper, kawal depan / belakang)
dan satuan kewilayahan yang dilalui.
c. Tiba ditempat tujuan.

1) Komandan Pengawalan melaporkan kepada ADC/ Ajudan atau


Protokol/Dan Group, bahwa pengawalan telah selesai dilaksanakan.

2) Setiba di tempat tujuan seluruh petugas pengawalan segera


18

SOP TURJAWALI
mematikan mesin kendaraan dan keluar dari kendaraan masing-
masing serta menghadap ke arah yang dikawal dan memberikan
penghormatan menurut aba-aba penghormatan dari pimpinan pen
gawalan.

3) Setiba di tempat tujuan masing-masing pimpinan unit pengawalan


berkewajiban melaporkan kekuatan dan keadaan unitnya kepada
pimpinan pengawalan.

d. Tahap Pengendalian.

1) Pimpinan pengawalan melaksanakan apel terhadap seluruh petugas


pengawalan untuk melakukan evaluasi terhadap pengawalan yang telah
dilaksanakan.

2) Pimpinan pengawalan melakukan pemeriksaan ulang terhadap


kondisi kesehatan petugas, kelengkapan perorangan dan
kendaraan bermotor serta alat komunikasi yang digunakan.

3) Pimpinan pengawalan menyusun dan menyampaikan laporan hasil


pelaksanaan pengawalan secara singkat dan jelas kepada
atasannya (Kasat PJR).

BAB VI
PENUTUP
Standar operasional prosedur (SOP) pengawalan VVIP/VIP/Protokoler
Kenegaraan ini wajib dipedomani oleh setiap satuan lalu lintas Polri dan
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.Standar operasional prosedur (SOP)
ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan.

Sintang, Februari 2019


KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

ADHE HARIADI, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 77080552

18

SOP TURJAWALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR SINTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PATROLI LALU LINTAS DI JALAN RAYA

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG.
a. SITUASI KONDISI JALAN :
1) Fungsi Jalan : Sebagai jalan Alternatif / utama yang menghubungkan antara
ibukota negara, propinsi, kabupaten yang merupakan jalur ekonomis.
2) Geomatrik jalan (Panjang jalan : km,..... Tanjakan, turunan Tikungan :
km ..... sampai km ..... terdiri dari ..... jalur dan ....... lajurpendakian.
b. Ancaman :
1) kuantitas Laka Lantas : relatif sedang kejadian / tahun
2) kualitas : relatif sedang MD .....,LB ...../ tahun.
3) pelanggaran lalu lintas yang terjadi : / Thn
4) Jenis pelanggaran umumnya :.....
5) Pelaku pelanggaran umumnya berpfrofesi
6) umur pelaku rata- rata usia antarasampai tahun.
7) lokasi laka lantas dan pelanggaran lalulintas : km ... sampai dengankm.....
,km.... sampai dengan km serta km ... sampai dengankm ...
, dengan karakteristik dan situasi jalan lurus, tikungan sertamenanjak
dan menurun.
8) waktu kejadian : pukul..................... – wib pagi hari, pukul –
wibsore hari
c. Pelaksanaan tugas :

melaksanakan kegiatan patroli pukul - wib, - wib, - wib,

pada daerah rawan di masing-masing beat dengan pola kegiatan preentif,


preventif dan represif dalam rangka mewujudkan kamseltibcar lantas.

SOP TURJAWALI
2. DASAR.

a. Rencana Kerja Direktorat Lalu Lintas TA.2011


b. Rencana kegiatan Den PJR / Sat PJR TA.201 1
c. Rencana kegiatan Induk PJR TA.2011

3. Maksud dan tujuan.

a. Maksud.
Standart Operasional Prosedur (SOP) Patroli Lalu Lintas dimaksudkan
sebagai pedoman bagi setiap anggota PJR Induk dalam melaksanakan
tugas patrol lalu lintas jalan Raya..

b. Tujuan.
Agar terdapat kesamaan persepsi dan cara bertindak anggota PJR Induk
dalam melaksanakan tugas patrol lalu lintas di jalan raya.

4. Ruang LIngkup

Standart Operasional Prosedur (SOP) dibatasi pada kegiatan patroli lalu lintas di
jalan raya yang meliputi kegiatan tahap persiapan patroli, pelaksanaan patroli dan
tahap akhir kegiatan patroli yang dilaksanakan oleh PJR Induk

5. Sistematika

a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Tugas Pokok

c. Bab III Pelaksanaan


d. Bab IV Administrasi dan Anggaran

e. Bab V Penutup

BAB II
TUGAS POKOK

TUGAS POKOK, PERAN DAN FUNGSI

1. T U G AS P O K O K :
Induk .....salah satu tugasnya melaksanakan patroli lalu lintas di jalan raya .....
antara km... sampai km ......... jalur A dan B sepanjang km

SOP TURJAWALI
2. PERAN :
Menyelenggarakan kegiatan patroli lalu lintas di jalan tol dengan menggunakan
pola kegiatan preentiv, prefentiv dan represiv dalam rangka upaya pencegahan
serta penegakan hukum di jalan Raya..

3. FUNGSI :
a. Melaksanakan pengawasan dan pemantauan arus lalu linta s di jalan
b. Melaksanakan pelayanan dan pemberian bantuan kepada masyarakat
pengguna jalan Raya yang membutuhkan.

c. Memberikan Informasi kepada masyarakat pengguna jalan Raya tentang


situasi kondisi lalu lintas melalui public address dan running text.

d. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian arus lalu lintas / contraflow di


jalan Raya bila terjadi kemacetan.
e. Melaksanakan TPTKP laka lantas dan kriminalitas di jalan Raya.
f. Melaksanakan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas di sepanjang
jalan Raya.
g. Melaksanakan penanganan gangguan kamtibmas lainnya di jalan Raya.

BAB III

PELAKSANAAN

1. SASARAN PATROLI:

a. Orang

penguna jalan Raya: - pengemudi dan penumpang kendaraan bermotor

 Pelaku pelanggaran di jalan Raya.


 Pelaku dan korban kecelakaan di jalan Raya
 pekerja proyek jalan Raya.
 pelaku dan korban kejahatan di jalan Raya.
 petugas Jalan Raya.
 pengguna jalan Raya dan lainnya yang menggunakan fasilitas Jalan
Raya.

b. Barang

1) kendaraan : -
- kendaraan angkutan umum, pribadi dan angkutan barang yang
menggunakan jalan Raya

SOP TURJAWALI
- Kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas di jalan Raya
- Kendaraan lainya yang Menggunakan jalan Raya

2) fasilitas Jalan Raya :- sarana dan prasarana fasilitas yang ada di


jalan Raya.

c. Lokasi :

1) daerah rawan kecelakaan lalu lintas :


- Jalur A :
a) beat I km.... s/d km....
b) beat II km... s/d km....
c) beat III km... s/d km....

- Jalur B :
a) beat I km.... s/d km...
b) beat II km... s/d km...
c) beat III km s/d km...

2) daerah rawan pelanggaran lalu lintas :


- Jalur A :
a) beat 1 km.....
b) beat II km...
c) beat III km
- Jalur B :
a) beat II km...
b) Beat II km...
c) beat III km...

3) daerah rawan kriminalitas dijalan Raya :


- Jalur A :
a) beat I km...
b)beat II km

- Jalur B :
a) beat I km....
b) beat II km....
4) daerah rawan kemacetan lalu lintas :
- Jalur A : beat II km........
- Jalur B : beat II km.........

d. Kegiatan :

SOP TURJAWALI
1) pelanggaran lalu lintas di jalan Raya
2) kecelakaan lalu lintas di jalan Raya
3) kemacetan lalu lintas di jalan Raya
4) kriminalitas di jalan Raya
5) kegiatan yang berdampak gangguan kamtibmas di jalan Raya
6) kegiatan masyarakat yang menggunakan jalan Raya dan fasilitasnya
7) kegiatan pengerjaan proyek jalan Raya
2. POLA KEGIATAN PATROLI
a. patroli dalam rangka kegiatan preentiv, prefentiv
b. patroli dalam rangka kegiatan represiv

3. POLA PENUGASAN PATROLI

a. terdiri dari 3 beat patroli.


b. 1 beat dilaksanakan oleh 2 unit mobil patroli
c. 1 unit mobil patroli terdiri dari 2 orang petugas patroli
d. patroli dilaksanakan tiap 2 jam sekali secara bergantian
e. patroli dilaksanakan pukul.
 09.00 – 11.00 wib,
 09.30 – 11.30 wib,
 11.00 –13.00 wib
 11.30 –13.30 wib
 13.00 – 15.00 wib
 13.30 – 15.30 wib
 19.00 – 21.00 wib
 19.30 – 21.30 wib
 21.00 – 23.00 wib
 23.00 – 01.00 wib
 01.00 – 03.00 wib
 03.00–05.00 wib

4. KEKUATAN PERSONIL DAN KENDARAAN


a. 1 Unit terdiri dari 2 personil dan 1 unit kendaraan patroli
b. 1 unit kendaraan patroli terdiri dari 2 personil
c. masing-masing Unit di kendalikan 1 orang PANIT
d. induk Simpang Tanjung terdiri dari 2unit dikendalikan 2
orang PANIT dandipimpin 1 orang KANIT.

5. SARANA PRASARANA KELENGKAPAN KENDARAAN

Masing-masing kendaraan patroli dilengkapi :

a. alkom 1 unit
b. box acsiden kit 1 set
c. rompi 2 stel
d. senter 2 buah
e. jas hujan 2 stel

SOP TURJAWALI
f. t r a f i c c o n e 1 buah
g. borgol 2 buah
h. tongkat polisi 2 buah
i. b u k u p a t r o l i 1 buah
6. URUT-URUTAN CARA BERTINDAK PATROLI

a. tahap persiapan

1) membuat rencana kegiatan patroli


2) melaksanakan AAP kepada petugas patroli
3) pengecekan kelengkapan perorangan
4) pengecekan kendaraan dan kelengkapannya
5) mencatat kilometer awal sebelum patroli

b. tahap pelaksanaan

1) 5 unit kendaraan patroli menuju beat sesuai ploting, beat I (satu) 2


unit, beat II (dua) 1 unit, beat III ( tiga) 2 unit.
2) melaksanakan patroli selama 2 jam per unit, dimulai dari titik 0 km
pada masing-masing beat, beat I(satu) km.... – km.... A/B, beat
II(dua) km ............ – km .. A/B, beat III(tiga) km – km A/B
dankembali pada titik 0 km.
3) dalam kegiatan patroli melaksankaan kegiatan :
a) Melaksanakan pengawasan dan pemantauan arus lalu lintas
di jalan Ray..

b) Melaksanakan pelayanan dan pemberian bantuan kepada


masyarakat pengguna jalan Raya yang membutuhkan.
c) Memberikan Informasi kepada masyarakat pengguna jalan Raya
tentang situasi kondisi lalu lintas melalui public address dan
running text.

d) Melaksanakan pengaturan dan pengendalian arus lalu lintas /


contraflow di jalan Raya bila terjadi kemacetan.

e) Melaksanakan TPTKP laka lantas dan kriminalitas di jalan Raya

f) Melaksanakan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas di


sepanjang jalan Raya.

g) Melaksanakan penanganan gangguan kamtibmas lainnya di


jalan Raya.
4) melaporkan setiap perkembangan situasi lalu lintas dan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan pada saat melaksanakan patroli kepada
posko induk ...........

5) mencatat kedalam buku patroli tentang perkembangan situasi dan


kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama melaksanakan patroli.

SOP TURJAWALI
c. Tahap Akhir Tugas Patroli

Mencacat kilometer terakhir dan mengecek kembali kendaraan


patroli serta kelengkapannya

1) membuat laporan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas


patrolkepada Kanit
2) Kanit menghimpun laporan hasil pelaksanaan tugas unit-unit
patroldan melaporkan kepada Kainduk

7. Kewajiban dan larangan bagi petugas patroli :

a. Kewajiban Yang Harus Dilaksanakan Sebagai Petugas


Patroli:

 Melaksanakan tugas dengan baik, ikhlas dan sesuai dengan


ketentuan
 Melaksanakan pengaturan dan penjagaan lalu lintas sesuai
ploting dan jadwal pen ugasan.
 Melaksanakan patroli lalu lintas sesuai dengan rencana kegiatan,
memberikan pengamaman dan pertolongan kepada masyarakat
pengguna jalan yang membutuhkan bantuan.
 Melaksanakan patroli lalu lintas sesuai ketentuan, bersikap
santun, tidak arogan, menghargai pengguna jalan lain dan
mengutamakan keselamatan keamanan
 Mendatangi tempat kejadian perkara kecelakaan lalu lintas dan
kriminalitas dengan cepat maksimal 15 menit,mengolah dan
mengidentifikasi kecelakaan lalu lintas maupun kriminalitas
dengan tepat, cepat dan akurat.
 Melaksanakan penindakan pelanggaran lalu lintas dengan sopan
santun (3 s), menjelaskan kesalahan dan pelanggarannya serta tidak
mencari-cari kesalahan.

b. Larangan bagi petugas patroli:

 Meninggalkan tugas tanpa alasan serta tidak seizin pimpinan.


 Menggunakan sarana prasarana kendaraan dinas dan kelengkapannya
untuk kepentingan pribadi .
 Menyalahgunakan wewenang atau pungli di jalan maupun di kantor
untuk kepentingan pribadi
 Menyalahgunakan atau menghilangkan barang bukti pelanggaran
maupun kecelakaan lalu lintas.
 Bersikap arogan, tidak sopan dan santun,tidak tanggap atau apatis,
menakuti, mempersulit serta mencari-cari kesalahan pada saat
melaksanakan tugas.

SOP TURJAWALI
8. Pengawasan Dan Pengendalian

a. Pengawasan kegiatan patroli :

1) kegiatan unit-unit patroli pengawasan dilakukan oleh Panit


2) kegiatan Kanit pengawasan dilakukan oleh Kanit
3) kegiatan Kanit pengawasan dilakukan oleh Kasat PJR
b. sarana pengawasan :

1) buku kontrol
2) buku laporan hasil pelaksanaan tugas patroli
3) supervisi

c. pengendalian kegiatan patroli :

1) kegiatan unit-unit patroli dikendalikan oleh Panit


2) kegiatan para Kanit dikendalikan oleh Kanit
3) kegiatan para Kanit dikendalikan oleh Kasat PJR
d. sarana pengendalian :

1) Alkom HT, HP, GPS dilaksanakan secara berjenjang


2) pelaporan setiap perkembangan situasi menonjol pada kesempatan
pertama dan hasil pelaksanaan tugas setiap 1X12 jam.

3) gelar operasional Unit dilaksanakan oleh Panit dan Kanit dilaksanakan


oleh Kasat PJR

BAB IV
ADMINISTRASI DAN ANGGARAN
1. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK
a. Setiap kegiatan patroli dilengkapi dengan Sprin patroli
b. Rencana kegiatan dan laporan hasil kegiatan harian dibuat
dan dilaporkan setiap hari pada pukul.08.00 wib
c. Rencana kegiatan dan laporan hasil kegiatan mingguan dibuat dan di
laporkan setiap hari senin pada pukul.08.00 wib
d. Rencana kegiatan dan laporan hasil kegiatan bulanan dibuat dan di laporkan
setiap hari senin minggu pertama pada pukul.08.00 wib
e. logistik / bbm menggunakan alokasi dina s sebanyak liter
premium/bulan atau liter pertamax/bulan per kendaraan patroli

2. ANGGGARAN
Anggaran kegiatan patroli di berikan kepada petugas patroli sebagai uang makan
dengan indeks Rp.12.000 X 20 hari = Rp.240.000/orang/bulan.

SOP TURJAWALI
BAB V
PENUTUP
Standar operasional prosedur (SOP) patroli lalu lintas jalan Raya ini dibuat untuk
dijadikan pedoman pelaksanaan patroli lalu lintas oleh petugas patroli dan dijadikan
sarana pengawasan dan pengendalian oleh pimpinan.

Sintang, Februari 2019


KEPALA KEPOLISIAN RESORT SINTANG

ADHE HARIADI, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 77080552

SOP TURJAWALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR SINTANG

S.O.P. TPTKP LAKA LANTAS

I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Berkembangnya ilmu pengetahuan berimplikasi pada berbagai sisi kehidupan


manusia, salah satunya bidang transportasi, yang berimplikasi pada
perkembangan jumlah dan teknologi kendaraan serta didukung perkembangan
teknologi bidang konstruksi jalan khususnya jalan Raya, dimana kondisi ini
semakin membuat pengguna jalan menjadi terlena akan kenyamanan fasilitas
trasnportasi tersebut. Disisi lain kondisi ini dengan pola dan system yang ada
saat ini berpotensi menimbulkan permasalahan serius dalam bidang
transportasi, salah satunya adalah masalah kecelakaan lalu lintas. Oleh karena
itu untuk dapat meminimalkan peningkatan kecelakaan lalu lintas baik dari sisi
kuantitas dan kualitas maka diperlukan suatu Standar Operasional Prosedur bagi
petugas Kepolisian khususnya pengemban bidang tugas lalu lintas, sehingga pada
saat memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penanganan
kecelakaan lalu lintas dapat melaksanakan tugasnya secara aman, cepat,
professional dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Dasar

a. Rencana Kerja Polres Sintang TA.2013


b. Rencana Kegiatan Satuan Lalu Lintas Polres Sintang TA.2013

3. Maksud dan tujuan

a. Maksud
Anggota mengerti, memahami dan dapat melaksanakan penanganan
kecelakaan lalu lintas serta dapat mendatangi TKP dengan cepat dan tepat
waktu serta menjaga status quo di jalan tol sesuai dengan ketentuan /
prosedur yang telah ditetapkan.

SOP TURJAWALI
b. Tujuan :

1. Pertolongan pertama pada korban dan Pengamanan TKP agar tetap


dalam keadaan status quo.
2. Pengamanan pelaku, saksi, barang bukti dan pencarian petunjuk
lainnya.
3. Sebagai dasar dimulainya penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut

4. Ruang lingkup

Prosedur ini berlaku untuk merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan


mendatangi dan penanganan pertama TKP kecelakaan lalu lintas dengan
cepat dan tepat waktu di jalan Raya.

5. Sistimatika.

I. PENDAHULUAN
II. T U G AS P O K O K
III. P E L A KS A NA A N
IV. ADMINISTRASI DAN ANGGARAN
V. PENUTUP

II. TUGAS POKOK

Beberapa tugas pokok yang dilaksanakan adalah :

 Pam TKP (mengamankan TKP)


 TPTKP (tindakan pertama ditempat kejadian Perkara)
 Memberikan pertolongan pertama pada korban
 Mengamankan barang bukti dan pihak yang diduga sebagai pelaku
 Mencari dan Mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi
 Mencari petujuk lainya
 Membuat sket TKP
III. PELAKSANAAN

1. Personel yang dilibatkan

a) Kualifikasi Kemampuan

1) Mempunyai kemampuan kecepatan mendatangi TKP


2) Mempunyai kemampuan Pengaturan lalulintas
3) Mempunyai kemampuan menembak mahir
4) Mempunyai kemampuan Pengumpulan bahan Keterangan (Pulbaket)
5) Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik
6) Mempunyai kemampuan pengamatan dan penggambaran.

b) Jumlah Personel

Minimal dilakukan oleh 3 (tiga) orang terdiri dari :

SOP TURJAWALI
1) Satu orang sebagai Panit
2) Dua orang sebagai anggota

2. Urutan tindakan
A. Persiapan

1. Kesiapan Personil yang akan menangani Kecelakaan Lalu Lintas

2. Kesiapan Kendaraan yang akan digunakan


3. Kesiapan peralatan penanganan Kecelakaan lalu lintas, antara lain

a. Alat pengamanan TKP


b. Kelengkapan Petugas
c. Alat tulis dan clip board untuk membuat sketsa / gambar TKP

d. Alat pengukur jarak (meteran)


e. Alat pemecah kaca dan alat pemotong
f. Alat pemadam kebakaran
g. Alat pemotret (kamera)
h. K a ca p em b e sa r
i. Garis Polisi (Police Line)
j. dan lain -lain.

4. Berkoordinasi dengan instansi terkait bilamana diperlukan


ambulance, pemadam kebakaran, mobil derek dan lain-lain.
5. AAP kepada petugas yang akan menangani TKP Kecelakaan Lalu
Lintas.

B. Pelaksanaan
1. Mendatangi TKP
a. Menentukan route yang terpendek dengan memperhatikan situasi
lalu lintas
b. Bergerak cepat tetapi tetap memperhatikan keselamatan dan
keamanan dengan menggunakan sirine dan rotator.
c. Berupaya seminimal mungkin melakukan pelanggaran lalu lintas.
d. Memperhatikan arus lalu lintas selama perjalanan menuju TKP,
bilamana ada kendaraan yang dicurigai melarikan diri.

2. Tiba di TKP

a. Parkir kendaraan di tempat yang aman dan diketahui oleh


pengguna jalan lainnya serta dapat berfungsi untuk
mengamankan TKP dan memberikan petunjuk agar

SOP TURJAWALI
pengguna jalan lainnya lebih berhati-hati.
b. Posisi kendaraan menghadap keluar serong kanan dan berada
dekat TKP apabila jalan lurus sedangkan untuk TKP yang
dekat dengan tikungan berada sebelum tikungan.
c. Rotator kendaraan tetap dihidupkan sampai dengan selesai
kegiatan penanganan TKP.

3. Tindakan Pertama di TKP Kecelakaan Lalu Lintas


a.Tujuan mengamankan TKP Kecelakaan lalu lintas

1). Menjaga aga r TKP tetap utuh


2). Mencegah timbulnya permasalahan baru
3). Memberikan pertolongan kepada korban
4). Melindungi barang bukti yang ada agar tidak hilangatau
rusak.

5). Mencari keterangan dan fakta sebagai bahan


penyidikan lebih lanjut

b.Peralatan yang digunakan untuk pengamanan TKP

1). K e n da ra an pe t u gas
2). K e ru cu t la lu lin ta s
3). Lampu peringatan
4). Lampu senter
5). R a m b u - ra m b u la l u l i n t a s
6). Segitiga pengaman

c. Pengamanan TKP Kecelakaan lalu lintasMelakukan penutupan


dan membatasi TKP Kecelakaan lalu lintas dengan cara
memperhatikan jarak berhenti suatu kendaraan.

4.Menolong Korban Kecelakaan Lalu Lintas

a. Tujuan dilaksanakannya pertolongan pertama terhadap


korban kecelakaan lalu lintas adalah untuk membantu agar
kondisi korban tersebut tidak menjadi lebih buruk.

SOP TURJAWALI
b. Peralatan yang digunakan untuk menolong korban
kecelakaan lalu lintas:
1) Pembalut cepat
2) Kasa steril
3) Pembalut biasa
4) Obat merah (yodium)
5) Pembalut segitiga
6) Plester, kapas, gunting dan lain-lain.

c. Tata cara pertolongan pada korban kecelakaan lalu lintas

1) Apabila tidak ada petugas medis usahakan


memberikan pertolongan sesuai petunjuk P2GD.
2) Terhadap korban patah tulang, agar dijaga korban seperti
posisi semula sampai dengan dibawa kerumah sakit.
3) Terhadap korban yang terhimpit anggota badannya, apabila
akan dilakukan pertolongan diusahakan terlebih dahulu
seorang dokter atau petugas medis untuk memberikan
pertolongan lebih lanjut.
4) Memindahkan korban ketempat yang aman dengan
memberikan tanda terlebih dahulu pada letak korban
semula.
5) Mencatat identitas korban
6) Membawa korban kerumah sakit.
7) Mengamankan dan mencatat semua barang-barang berharga
milik korban untuk diserahkan kepada keluarga / ahli waris
yang berhak.

5. Pengolahan TKP Kecelakaan Lalu Lintas

Tujuan dilaksanakannya pengolahan TKP kecelakaan lalu lintas


adalah untuk mencari dan mengumpulkan alat bukti sebanyak -
banyaknya untuk dianalisa dan dievaluasi guna memberi arah
terhadap penyidikan selanjutnya, dengan cara :

a. Pengamatan umum yang meliputi

1 ). Keadaan jalan
2 ). Keadaan lingkungan
3 ). Keadaan cuaca
4 ). Kendaraan yang terlibat
5 ). Kerusakan pada kendaraan

SOP TURJAWALI
6 ). Kerusakan pada jalan
7 ). Letak kendaraan dan korban
8 ). Bekas-bekas tabrakan yang tertinggal
9 ). Arah datangnya kendaraan yang terlibat kecelakaan.

b. Pemeriksaan perlengkapan dan kelengkapan terhadap


kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas, yang meliputi:
1). Surat-surat kendaraan
2). Keadaan lampu-lampu kendaraan
3). Keadaan klakson
4). Keadaan alat penghapus kaca
5). Kedudukan persneling pada gigi berapa
6). Keadaan kemudi
7). Kondisi ban dan rem kendaraan
8). Kondisi per dan muatan kendaraan.

c. Pemeriksaan terhadap jalan dan kelengkapannya

1). Kondisi jalan (Hot mix / sirtu / berlubang /


bergelombang, dll)

2). Rambu-rambu yang ada disekitar TKP


3). Kondisi bahu jalan
4). Marka jalan

d. Pemeriksaan terhadap pengemudi yang terlibat kecelakaan lalu


lintas

1). Mengamankan dan memberikan perlindungan apabila


adamasyarakat yang akan mainhakim sendiri.

2). Melakukan interview dengan mengajukan


Pertanyaan singkat kondisipengemudi sebelum terjadi
kecelakaan lalu lintas

3). Mencatat identitas pengemudi.

e. Pemotretan / photografi di TKP

1). Foto situasi TKP secara keseluruhan


2). Foto posisi kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas

SOP TURJAWALI
3). Foto korban sebelum dipindahkan dari TKP.
4). Foto kerusakan kendaraan
5). Foto bekas-bekas yang tertinggal di TKP.

f. Pembuatan Gambar / Sketsa TKP

1). Mencari arah mata angin


2). Menentukan skala
3). Unsur-unsur yang harus dituangkan
(a) Lebar jalan, trotoar dan got
(b) Bentuk jalan (lurus, tikungan, persimpangan)
(c) Posisi kendaraan dan korban
(d) Posisi titik tabrak
(e) Posisi titik pokok pengukuran
(f) Posisi barang bukti
(g) Bayangan arah datangnya kendaraan yang terlibat
kecelakaan lalu lintas.
(h) Untuk menguatkan gambar sketsa di TKP perlu
ditandatangani pengemudi, saksi dan penyidik yang
membuat sketsa TKP.
g. Pengukuran gambar / sketsa TKP
Dengan tujuan untuk mengetahui jarak / ukuran yang
sesungguhnya situasi di TKP serta untuk memudahkan pada
saat rekonstruksi yang meliputi :
1). Posisi / titik yang perlu dilakukan pengukuran :
a). Titik pokok pengukuran ( titik P )
b). Key Point / titik tabrak ( titik X )
c). Posisi kendaraan yang terlibat
d). Posisi korban dan barang bukti
e ). Panjang bekas rem
f). L e b a r j a l a n
2). Metode / cara pengukuran di TKP Kecelakaan lalu lintas :
a). Metode garis alas
(1) Tentukan titik pokok pengukuran yang tidak mudah
berubah / dipindah dalam waktu dekat (tiang listrik,pal
Km, tiang telepon dll).

(2) Tarik garis lurus melalui titik P dan sejajardengan


jalan dimana terjadi kecelakaan lalu lintas tersebut.

(3) Tarik garis tegak lurus dari semua titik yang perlu
diukur kegaris alas.

SOP TURJAWALI
(4) Adakan pengukuran terhadap garisgaris tegak
lurus tersebut.

(5) Ukur jarak antara titik P ke semua titik yang ada


digaris alas.

b). Metode Segitiga

(1) Tentukan 2 (dua) buah titik pokok pengukuran (titik


A dan titik B).

(2) Tarik garis lurus dari A ke B


(3) Tarik garis lurus dari semua titik yang harus diukur
ketitik A dan B.

(4) Metode ini lebih cocok untuk jalan tikungan


tajam atau persimpangan.

h.. Pengakhiran penanganan TKP Kecelakaan lalu lintas

1). Konsolidasi
Setelah pengolahan TKP kecelakaan lalu lintas selesai
dilaksanakan maka dilakukan pengecekan terhadap
personil, perlengkapan dan segala hal yang diketahui,
diketemukan dan dilakukan di TKP.

2). Pembukaan TKP


Setelah TKP di buka hal yang perlu diperhatikan adalah
arus lalu lintas harus normal kembali, baru anggota (tim)
dapat meninggalkan TKP.

C. Pelaporan

1. Pendataan
Kegiatan pencatatan hasil dari penanganan kecelakaan lalu lintas
yang dilakukan

2. Analisa dan evaluasi


Melakukan pengkajian kembali atas hasil kegiatan penanganan
kecelakaan lalu lintas yang telah dilakukan.

SOP TURJAWALI
3. Laporan
Melaporkan hasil kegiatan penanganan kecelakaan lalu lintas kepada
pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut.

3. Sarpras yang digunakan

a) Umum

1) Gampol yang berlaku sesuai ketentuan.

2) Kelengkapan perorangan Sat PJR Polri terdiri dari :

(a) Sabuk Lantas


(b) Selempang
(c) Pet
(d) Tongkat “T”
(e) Borgol
(f) Peluit
(g) Tanda Kewenangan

3) Persenjataan

- Re vo l ve r

4) Kendaraan

(a) Ranmor R2
(b) Ranmor R4

5) Alkom

(a) Hand Phone/HP


(b) Handy Talky/HT

b) Khusus

1) TKP Kit
2) Senter
3) PPPK
4) Alat tali temali
5) Plastik pembungkus barang bukti
6) Buku catatan dan alat tulis

4. Ketentuan larangan dan kewajiban

a) Kewajiban Yang Harus Dilaksanakan :

SOP TURJAWALI
> Melaksanakan tugas dengan baik, ikhlas dan sesuai dengan
ketentuan

> Melaksanakan Pam TKP laka latas, TPTKP, mengamankan saksi


dan barang bukti serta orang yg diduga pelaku, memberikan
pertolongan pertama pada korban, melengkapi form kejadian laka
lantas dan membuat sket TKP laka lantas.

> Melaksanakan pengaturan lalu lintas di lokasi Laka lantas.

> Melaksanakan pengukuran di TKP laka lantas sesuai


ketentuan, bersikap santun, tidak arogan, menghargai
pengguna jalan lain dan mengutamakan keselamatan keamanan

> Mendatangi tempat kejadian perkara kecelakaan lalu lintas dan


kriminalitas dengan cepat maksimal 15 menit,mengolah dan
mengidentifikasi kecelakaan lalu lintas maupun kriminalitas
dengan tepat, cepat dan akurat.

b) Larangan Yang Harus Dihindari :

> Meninggalkan tugas tanpa alasan serta tidak seizin pimpinan.

> Menggunakan sarana prasarana kendaraan dinas dan


kelengkapannya untuk kepentingan pribadi .

> Menyalahgunakan wewenang atau pungli di jalan maupun di kantor


untuk kepentingan pribadi

> Menyalahgunakan atau menghilangkan barang bukti


pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas.

> Bersikap arogan, tidak sopan dan santun, tidak tanggap atau
apatis, menakuti, mempersulit serta mencari-cari kesalahan pada
saat melaksanakan tugas.

5. Pengawasan dan pengendalian

a.. Pengawasan kegiatan TPTKP laka lantas:

1) kegiatan Panit TPTKP laka lantas pengawasan dilakukan oleh Kanit

2) kegiatan Panit pengawasan dilakukan oleh Kanit


3) kegiatan Kanit pengawasan dilakukan oleh Kasat PJR

SOP TURJAWALI
b. Sarana pengawasan :

1 ) b u ku co n t ro l
2 ) buku laporan hasil pelaksanaan tugas TPTKP laka lantas

3) s u p e r v i s i

c. Pengendalian kegiatan TPTKP laka lantas :

1) kegiatan unit-unit TPTKP laka lantas dikendalikan oleh Panit

2) kegiatan para Panit dikendalikan oleh Kanit


3) kegiatan para Kanit dikendalikan oleh Kasat PJR

d. Sarana pengendalian :

1) Alkom HT, HP, GPS dilaksanakan secara berjenjang


2) pelaporan setiap perkembangan situasi menonjol pada kesempatan
pertama dan hasil pelaksanaan tugas setiap 1X12 jam.

3) gelar operasional Unit dilaksanakan oleh Kanit dan Kasat PJR


dilaksanakan oleh Kasat PJR

IV. ADMINISTRASI DAN ANGGARAN


a. Administrasi dan Logistik :

1) setiap kegiatan TPTKP laka lantas dilengkapi dengan Sprin TPTKP


laka lantas

2) laporan hasil kegiatan dibuat dan dilaporkan setiap selesai menangani


TKP laka lantas.

3) logistiK / BBM menggunakan alokasi dinas sebanyak 100 liter


premium/bulan per kendaraan TPTKP laka lantas

b. Anggaran

Anggaran kegiatan TPTKP laka lantas di berikan kepada petugas TPTKP


laka lantas didukung dari anggaran PNBP.

SOP TURJAWALI
V. PENUTUP

Standar operasional prosedur (SOP) TPTKP laka lantas jalan Raya ini dibuat
untuk dijadikan pedoman pelaksanaan TPTKP laka lantas oleh petugas TPTKP laka
lantas dan dijadikan sarana pengawasan dan pengendalian oleh pimpinan. Untuk
mendapatkan nilai aplikatif yang optimal tidak menutup kemungkinan Polresta /
Polrestwil menjabarkan dalam bentuk Konsignes-konsignes sesuai dengan situasi dan
kondisi wilayah masingmasing, Ketentuan lain yang berkaitan dengan petunjuk
kegiatan ini sepanjang tidak bertentangan dapat digunakan sebagai rujukan agar
lebih memantapkan pelaksanan tugas TPTKP laka lantas.

VI. LAMPIRAN
A. Form. Laporan Kecelakaan Lalu Lintas
B. Form. Berita Acara Pemeriksaan di TKP
C. Form. Berita Acara Penyerahan Barang Bukti
D. Form. Berita Acara Pengembalian Barang Bukti
E. Form. Tanda Terima Berkas Perkara
F. Form. Lembar Barang Bukti
G. Form. Kondisi Kendaraan Pada Saat Disita
H. Form. Gambar / Sketsa TKP Laka Lantas
I. Form. Laporan Kejadian
J. Form. Surat Tanda Penyitaan
K. Form. Laporan Polisi
L. Form. Surat Pernyataan
M. Form. Kelengkapan unit kendaraan bermotor
N. Form. Kelengkapan Perorangan Anggota PJR

Sintang, Februari 2019


KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

ADHE HARIADI, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 77080552

SOP TURJAWALI
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA

LAPORAN KECELAKAAN LALU LINTAS


Nomor : LK / / / 2011 / Sat PJR

KESATUAN : SAT PJR POLDA KALBAR

Pontianak, 2011
Mengetahui
Yang membuat Laporan

33
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA

BERITA ACARA PEMERIKSAAN DI TKP

---- Pada Hari ini tanggal ........... bulan .......... tahun 2011 jam......... wib saya
:............
--------------------------------------------- -------------------------------
----------
Pangkat :................Nrp ............. Jabatan Penyidik / Penyidik Pembantu
padakontor tersebut diatas bersama-sama dengan :-----------------------------------------
-------------------------
---- 1. Nama, pangkat, Nrp :
2. Nama, Pangkat, Nrp :

Berdasarkan Surat Perintah Nomor : Sprin / / / 2011 / dit lantas ,


tanggal.............. telah mendatangi tempat Kejadian
Perkara........................................ di jalan ......................

1. Hasil yang di temukan


a.
b.
c.
d.
e.

2. Tindakan yang diambil sebagai berikut :


a.
b.
c.
d.
e.

---- Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkatra ini di


buat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan kemudian di tutup dan di
tanda tangani di Pontianak pada hari dan tanggal tersebut diatas.-----------------------

Yang Membuat Berita Acara

46
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA

Yang menerima Yang menyerahkan


DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA

PRO JUSTITIA
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA

PRO JUSTITIA
LEMBAR BARANG BUKTI
JENIS :
NO. POL. :
NO. MESIN :
NO. RANGKA :
TANGGAL
PENYITAAN :
TEMPAT :
PASAL :

DISITA DARI :

NAMA :

UMUR :

PEKERJAAN :

ALAMAT :
-------------------------------------

PETUGAS,
,

56
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA

GAMBAR SKET TKP


1. Perkara :
2. Tempat Kejadian :
3. Waktu Kejadian : Jam:
4. Kendaraan yang terlibat :
5. Sket TKP :

BAHU JALAN

6. Keterangan gambar :

Dibuat di :

Pada Tanggal :

Yang Membuat Sket TKP

40
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA

LAPORAN KEJADIAN

Nomor. : LK / / / 2013 / PJR

KESATUAN: INDUK PJR


1. WAKTU KEJAD IAN :
2. KENDARAAN : 1.
PENGEMUDI
: 2.

3. KORBAN :

4. SAKSI-SAKSI :
5. JENIS KEJADIAN :
6. MODUS OPERANDI :
7. TKP :
8. KERUGIAN MATERI :
9. URAIAN KEJADIAN :

10. TINDAKAN KEPOLISIAN : a.


b.
c.

11. PELAPOR :

Sintang,2013

KANIT PJR

41
DITLANTAS POLDA KALBAR
PATROLI JALAN RAYA

PRO JUSTITIA

SURAT TANDA PENYITAAN


N o . P o l .
: Yang bertanda tangan dibawah ini (nama, pangkat, NRP)
Pembanu pada telah menerima penyerahan barang-barang atau surat lain

dari pemilik / penguasa :

Nama : ............................................................

Tempat/Tgl. Lahir : ...........................................................

Pekerjaan : ...........................................................

Tempat tinggal : ...........................................................

Dengan disaksikan oleh: (Nama, Umur, Pekerjaan, Alamat)

Nama : ............................................................
Tempat/Tgl. Lahir : ......................................................................................

Pekerjaan : ...........................................................

Tempat tinggal : ...........................................................

Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Pekerjaan :

Tempat tinggal :

Barang-barang atau surat tersebut sebagai bukti dalam perkara


tersangka yang diduag melakukan tindak pidana kecelakaan lalu lintas Barang-
barang atau surat lain tersebut adalah sebagai berikut :

1. ......................................................
2. ......................................................
3. ......................................................
4. ......................................................

42
(barang atau surat lain tersebut dicatat menurut
berat, jumlah, jenis, ciri-ciri atau sifat khas masing-
masing).

Yang Menguasai Barang Yang Menerima,


_ tanda tangan _ 1. Nama : ..........
2. Pangkat/NRP : ..........
3. Jabatan : ..........
( .......... Nama .. ) 4. Tanda Tangan : ...........
1. ......................
2.

43
POLRI DAERAH KALIMANTAN BARAT
DIREKTORAT LALU LINTAS

LAPORAN – POLISI

---- Pada hari ini ................... tanggal........bulan....... tahun 2011 jam.......... adalah
saya ------------------------------------------------- -------------------------------------
----------

Pangkat ....................................................... N r p yangdipekerjakan pada


Kantor Polisi tersebu, telah menerima berita / pemberitahuan dari
............................................................................... tentang terjadinya kecelakaan lalu lintas.

1. Hari, tanggal dan jam terjadinya

2. kecelakaan/kejadian
Nama tempat kecelakaan lantas

3. Pokok-pokok kejadian :

a. Tabrakan antara ...


b . Kendaraan slip/lepas

kendali, dsb ................


4. IdentitasPengemudi yang tersangkut
c . Jenis kendaraan yang terlibat

(nama, umur, jeniskelamin,


d . Korban
5. Keadaan jasmani & rokhani
pekerjaan,
e . Dan sebagainya
pengemudi / penumpang dsb.
6. SIM alamat,
Keadaan dsb)jalan dsb.
cuaca,
Setelah kecelakaan
7. Gambar posisi kendaraan di TKP

8. Identifikasi kendaraan yang


terlibat
9. Identifikasi saksi (nama,umur,
(STNK, STCK,
jenis STUK, dsb).
10 Akibat tabrakan :
a.
kelamin,
Korban pekerjaan,
manusia (nama,
alamat)
umur, jenis
kelamin, pekerjaan, alamat)
b.Mati, luka berat, dsb
11 Kerusakan benda/materiil dsb
12 Kerugian dinilai dengan uang kira
13 Keterangan singkat asal mula
14 Kesimpulan sementara
15 Barang bukti yang disita
16 Orang yang ditangkap/ditahan
Demikian Laporan Polisi ini dibuat dengan sebenarnya, mengingat sumpah jabatan
kemudian ditutup dan ditandatangani di pada tanggal dan bulan serta tahun
seperti tersebut diatas.

44
SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

I Nama : ...........................................................................
Agama : ..........................................................................

Pekerjaan......................................................................... :

Alamat : ..........................................................................
Disebut pihak PERTAMA selaku, ...................................

Bertindak dan bertanggung jawab atas nama : ...............


II Nama :
Agama :

Pekerjaan :Alamat :

Disebut pihak KEDUA selaku, ........................................

Bertindak dan bertanggung jawab atas nama : ...............

III Sehubungan dengan terjadinya kecelakaan lalu lintas pada hari

Tanggal .. bulan, ........ tahun, . sekitar jam, Wib, di jalan tol Jakarta-

Tangerang Km, ....................... arah, ................... antara,

akibat dari kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut, menimbulkan,

Selanjutnya permasalahan diatas, telah diselesaikan secara


kekeluargaan damai antara pihak PERTAMA dan pihak KEDUA sebagai
berikut di bawah ini :

a. Pihak Pertama :
b. Pihak Kedua :
c. Pihak : Dikemudian hari tidak menuntut secara perdata atau pidana
kepada pihak:
maupun kepada pihak-pihak lainnya.
Demikian surat pernyataan bersama ini dibuat dengan sebenar-benarnya
tanpa ada paksaan, tekanan atau bujukan dari pihak lain serta dalam keadaan
sadar sehat jasmani dan rohani.
45
Ditutup dan ditandatangani di Pontianak ... , , 20

YANG MENYATAKAN

Pihak PERTAMA, Pihak KEDUA,Saksi-saksi :

1 ...................
2 ...................
( ........................ ) ( ......................... ) 3 .......................

KELENGKAPAN UNIT KENDARAAN BERMOTOR

No Uraian Ada Tidak


1. Radio Komunikasi ada
2. Public Address dan Megaphone
3. Sirine
4. Segitiga Pengaman/Krucut
. 5. Buku Tilang, Alat Tulis, Clip Board
6. Rotator Warna Lampu Biru
7. Lampu Kabut
8. Kotak PPPK
9. Kamera
10. Alat Pemadam Kebakaran
11. Traffic Accident Kit (bagi ranmor yang
12. GPS
sudah(bagi ranmor yang sudah
dilengkapi)
13. Surat
dilengkapi) Patroli
Tugas
14. Police Display / Runing Teks
15. Lampu Senter Merah
16. Bendera Merah
17. Blangko-blangko Laporan
18. Plastik Penutup Jenazah
19. Police Line
POLRI DAERAH KALIMANTAN BARAT
DIREKTORAT LALU LINTAS

KELENGKAPAN PERORANGAN ANGGOTA PJR

No Uraian Ada Tidak ada


1. Gampol Lantas
2. Jaket / mantel
3. Rompi / Suspender Lantas
4. Senter
5. Tongkat Patroli
6. Borgol
7. Alat Tulis dan Blangko Tilang
8. Topi / Pet Lantas
9. Pluit Lantas
10. Surat Perintah Tugas
Standar Operasional
Prosedur (SOP)
Pengawalan Lalu Lintas
Penanggulangan
Kriminalitas Di Jalan
Raya
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR SINTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENANGGULANGAN KRIMINALITAS DI JALAN RAYA

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG.
a. Situasi :
1) Fungsi Jalan : Sebagai jalan Alternatif / utama yang
menghubungkan antara ibukota negara, propinsi, kabupaten yang
merupakan jalur ekonomis
2) G eomat rik ja lan (Pan ja n g ja lan : . . km, Tanjakan :....
turunan, ..................... Tikungan : km . sampai km terdiri dari
jalur

b. Ancaman :
1) Kuantitas Kriminalitas : ( Tinggi, Sedang, Rendah ) ____ /tahun
2) Kualitas : ( Tinggi, Sedang, Rendah ) MD : __ LB : __ LR : __ M :__
/ tahun
3) Kriminalitas yang terjadi : _____ /tahun
4) Jenis kriminalitas umumnya : (Curas, Curat, Ranmor, Bius, Hipnotis
dll )
5) Pelaku pelanggaran umumnya berprofesi : karyawan/swasta,
mahasiswa/pelajar dan pengemudi
6) Umur pelaku rata- rata usia antara __ s / d __ tahun
7) Lokasi Kriminalitas :_____
8) W aktu kejadian : _______
9) Modus Operandi : _______

c. Pelaksanaan tugas :

Melaksanakan kegiatan Penanggulangan kriminalitas di jalan Rayal


selama 1 x 12 jam , pada daerah rawan kriminalitas di masing-masing
Induk - induk dengan pola sebelum terjadi kriminalitas di jalan raya dan
Raya, sesaat terjadi kriminalitas di jalan Raya dan setelah terjadi
kriminalitas di jalan raya yang dilaksanakan oleh Kasat PJR dalam
rangka mewujudkan keamanan di jalan Raya.

2. DASAR.
Rencana Kerja Direktorat Lalu Lintas TA.2011

3. Maksud dan tujuan.

a. Maksud.
Standart Operasional Prosedur (SOP) Penanggulangan kriminalitas di
jalan Raya dimaksudkan sebagai pedoman bagi setiap anggota PJR
dalam penanggulangan kriminalitas di jalan Raya.

b. Tujuan.
Agar terdapat kesamaan persepsi dan cara bertindak anggota PJR dalam
melaksanakan tugas penanggulangan kriminalitas di jalan Raya.

4. Ruang Lingkup

Standart Operasional Prosedur (SOP) dibatasi pada kegiatan


Penanggulangan kriminalitas di jalan Raya lalu lintas di jalanRaya yang
meliputi kegiatan tahap sebelum terjadi kriminalitas di jalan Raya, sesaat
terjadi kriminalitas di jalan Raya, setelah terjadi kriminalitas di jalan Raya yang
dilaksanakan oleh Kasat PJR untuk menciptakan keamanan di jalan Raya.

5. Sistematika
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Tugas Pokok
c. Bab III Pelaksanaan
d. Bab IV Administrasi dan Anggaran
e. Bab V Penutup
BAB II
TUGAS POKOK

TUGAS POKOK, PERAN DAN FUNGSI

1. T U G AS P O K O K :
Sat PJR salah satu tugasnya melaksanakan Penanggulangan kriminalitas di
jalan Raya.

2. PERAN :

Menyelenggarakan kegiatan penanggulangan kriminalitas di jalan Rayadengan


menggunakan pola kegiatan tahap sebelum terjadinya kriminalitas, sesaat
terjadinya kriminalitas dan setelah terjadi kriminalitas di jalan Raya yang
dilaksanakan oleh Kasat PJR dan Sat PJR untuk menciptakan keamanan di
jalan Raya

3. FUNGSI :
a. Melaksanakan pengawasan dan pemantauan di daerah rawan
kriminalitas di jalan Raya.

b. Melaksanakan pelayanan dan pemberian bantuan kepada masyarakat


pengguna jalan Raya yang membutuhkan.

c. Memberikan Informasi kepada masyarakat pengguna jalan Rayal


tentang situasi kondisi kriminalitas melalui public address dan running
text.
d. Melaksanakan TPTKP kriminalitas di jalan Raya
e. Mengamankan status quo TKP kriminalitas di jalan Raya.

f. Mengamankan pelaku dan koban kriminalitas di jalan Raya


g. Mengumpulkan dan mengamankan barang bukti kriminalitas di jalan
Raya.

h. Kordinasi dengan kepolisian setempat.


i. Menyerahkan laporan kejadian sementara , pelaku, korban dan barang
bukti kriminalitaas di jalan Raya.
j. Melaksanakan penanganan gangguan kamtibmas lainnya di jalan Raya.

BAB III
PELAKSANAAN
1. SASARAN PENANGGULANGAN KRIMINALITAS DI JALAN RAYA:
a. Orang

1) penguna jalan Raya: - Pengemudi dan penumpang kendaraan


bermotor

2) Pelaku dan korban kejahatan di jalantol.


3) P e t u ga s P ro ye k Pengguna jalan tol lain nya yang menggunakan
fasilitas Raya.
b. Barang

1) kendaraan: - Kendaraan yang menggunakan jalan Raya.

a) K e n da ra an Umu m.
b) K e n d a r a a n P r i b a d i.
c) Kendaraan Niaga.
d) Kendaraan Proyek.
e) Kendaraan lainya yang menggunakan jalan
Raya..

2) fasilitas tol: - sarana dan prasarana fasilitas yang ada dijalan


Raya.

a) Guarddrill
b) Traffo
c) Kabel listrik
d) sarana dan prasarana proyek
e) Ma t e ria l P ro ye k.

c. Lokasi :
Daerah rawan kriminalitas dijalan tol : Jalur A : Km.__, Km__Jalur B :
Km. __, Km__

d. Kegiatan :

1) kriminalitas di jalan Raya.


2) kegiatan yang berdampak gangguan kamtibmas di jalan
Raya.

2. POLA KEGIATAN PENANGGULANGAN KRIMINALITAS DI JALAN


RAYA:

a. Sebelum terjadi kriminalitas di jalan Raya.


b. Sesaat terjadi kriminalitas di jalan Raya.
c. Sesudah terjadi kriminaliats di jalan Raya.

3. POLA PENUGASAN PENANGGULANGAN KRIMINALITAS DI JALAN


RAYA:
a. Terdiri dari pembagian beat penanggulangan kriminalitas di jalan Raya.
b. Per beat dilaksanakan oleh unit PJR dalam penanggulangan kriminalitas
di jalan Raya.
c. Per unit PJR diawaki oleh 2 orang petugas dalam penanggulangan
kriminalitas di jalan Raya.
d. Penanggulangan kriminalitas di jalan Raya dilaksanakan secara periodik
selama 12 jam dinas .
e. Bersifat stasioner ( diam ) dan hunting ( bergerak ).
4. KEKUATAN PERSONIL DAN KENDARAAN
a. Kasat PJR / Sat PJR terdiri dari....Induk , Induk terdiri dari.... Unit - unit,
b. 1 unit kendaraan Penanggulangan kriminalitas di jalan Raya terdiri dari 2
personil
c. Masing-masing Unit di kendalikan olehPANIT, Unit di kendalikan oleh
PANIT dan Induk di kendalikan oleh KASAT PJR
5. SARANA PRASARANA KELENGKAPAN KENDARAAN
Kendaraan PJR dilengkapi :

a. alkom 1unit
b. box acsiden kit 1 set
c. rompi 2 stel
d. senter 2 buah
e. j a s h u j a n 2 stel
f. trafic cone 1 buah
g. b o r g o l 2 buah
h. tongkat polisi 2 buah
i. buku Penanggulangan kriminalitas di jalan Raya1 buah

6. URUT-URUTAN CARA BERTINDAK PENANGGULANGAN


KRIMINALITAS DI JALAN RAYA.

. TAHAP SEBELUM TERJADI KRIMINALITAS .


1) Melakukan pendataan ( lokasi, waktu dan MO ) dan penggambaran daerah
rawan kriminalitas di jalan Raya.
2) Membuat rencana kegiatan penanggulangan kriminalitas di jalan
Raya.
3) Melaksanakan giat patroli secara rutin dan periodik di titik point daerah
rawan kriminalitas di jalan Raya.

7. KEWAJIBAAN DAN LARANGAN BAGI PETUGAS PJR DALAM


MENANGGULANGI KRIMINALITAS DI JALAN RAYA

a. Kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai petugas pjr dalam


penanggulangan kriminalitas di jalan raya.
> Melaksanakan pengamanan status quo tkp
> Mengamankan barang bukti dan menangkap tersangaka ( bila
masih ada )
> Menolong Korban kriminalitas di jalan raya
> Melaksanakan Penanggulangan Kriminalitas Di Jalan RayaLalu
Lintas Sesuai Dengan Rencana Kegiatan, Memberikan
Pengamaman Dan Pertolongan Kepada Masyarakat Pengguna
Jalan Yang Membutuhkan Bantuan.
> Melaksanakan penanggulangan kriminalitas di jalan rayalalu lintas
sesuai ketentuan, bersikap santun, tidak arogan, menghargai
terhadap korban dan tersangka kriminalitas di jalan raya serta
mengutamakan keselamatan keamanan
> Mendatangi tempat kejadian perkara kriminalitas di jalan raya
dengan cepat maksimal 15 menit,mengolah dan mengidentifikasi
kriminalitas dengan tepat, cepat dan akurat.
> Melaksanakan penindakan pelanggaran lalu lintas dengan
sopan santun (3 s), menjelaskan kesalahan dan pelanggarannya
serta tidak mencari-cari kesalahan.
b. Larangan bagi petugas pjr dalam penanggulangan kriminalitas di jalan raya :
> Tidak melakukan pengamanan Status Quo TKP Kriminalitas di jalan
raya
> Merusak atau merubah tkp kriminalitas di jalan raya
> Menyalahgunakan Atau Menghilangkan Barang Bukti
Kriminalitas Di Jalan Raya
> Bersikap Arogan, Tidak Sopan Dan Santun,Tidak Tanggap Atau
Apatis, Menakuti Korban Atau Tersangka Kriminaitas Di Jalan Raya

> Melaksanakan Olah Tkp Kriminalitas Di Jalan Raya.

> Melakukan Penyidikan Sendiri Kriminalitas Di Jalan Raya.

> Tidak Melaporkan Kriminalitas Di Jalan Raya Ke Kepolisian


Kewilayahan Setempat.

8. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


a. Pengawasan kegiatan penanggulangan kriminalitas di jalan Raya

1) Kegiatan unit-unit penanggulangan kriminalitas di jalan Raya


pengawasan dilakukan oleh Kanit
2) Kegiatan Panit pengawasan dilakukan oleh Kanit
3) Kegiatan Kanit pengawasan dilakukan oleh Kasat PJR

b. Sarana pengawasan :

1) Buku control
2) Buku laporan hasil pelaksanaan tugas penanggulangan kriminalitas
di jalan Raya
3) Supervisi
c. Pengendalian kegiatan penanggulangan kriminalitas di jalan Raya :

1) Kegiatan unit-unit penanggulangan kriminalitas di jalan Raya


dikendalikan oleh Panit.
2) Kegiatan para Panit dikendalikan oleh Kanit
3) Kegiatan para Kanit dikendalikan oleh Kasat PJR
d. Sarana pengendalian :

1) Alkom HT, HP, GPS dilaksanakan secara berjenjang


2) Pelaporan setiap perkembangan situasi kriminalitas pada
kesempatan pertama dan hasil pelaksanaan tugas setiap 1X12
jam.
3) Pelaporan situasi kriminalitas Induk dilaksanakan di induk dan
diteruskan ke Kasat PJR / Sat PJR dilaksanakan .
4) Mendata kejadian ke dalam mutasi umum maupun kriminalitas di
Induk

BAB IV
ADMINISTRASI DAN ANGGARAN

1. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK

a. Setiap kegiatan Penanggulangan kriminalitas di jalan tol dilengkapi


dengan Sprin Penanggulangan kriminalitas di jalan Raya.
b. Rencana kegiatan dan laporan hasil kegiatan harian dibuat dan
dilaporkan
setiap hari pada pukul.__.00 wib
c. Rencana kegiatan dan laporan hasil kegiatan mingguan dibuat dan di
laporkan setiap hari senin pada pukul.__.00 wib
d, Rencana kegiatan dan laporan hasil kegiatan bulanan d ibuat dan
dilaporkan setiap hari senin minggu pertama pada pukul.__.00 wib

e Logistik / BBM menggunakan alokasi dinas sebanyak ___


literpremium/bulan atau ___liter pertamax/bulan per kendaraan
Penanggulangan kriminalitas di jalan tol

2. ANGGGARAN
Anggaran kegiatan Penanggulangan kriminalitas di jalan Raya di berikan
kepada p e t u g a s s e b a g a i u a n g m a k a n d e n g a n i n d e k s R p . . . . 0 0 0
X 20hari=Rp...0.000/orang/bulan.
BAB IV
PENUTUP

Standar operasional prosedur (SOP) Penanggulangan kriminalitas di jalan


Raya lalu lintas jalan Raya ini dibuat untuk dijadikan pedoman pelaksanaan
Penanggulangan kriminalitas di jalan Raya lalu lintas oleh petugas
penanggulangan kriminalitas di jalan Raya dan dijadikan sarana pengawasan
dan pengendalian oleh pimpinan.

Sintang, Februari 2019


KEPALA KEPOLISIAN RESOR SINTANG

ADHE HARIADI, S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 77080552

Anda mungkin juga menyukai