Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS TADULAKO

NEUROLOGI
BAGIAN ILMU PENYAKIT SYARAF

KELOMPOK 15:
Reskiawan N 111 17 095

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
Resume :
Pasien datang dengan keluhan utama sefalgia unilateral sinistra. Sefalgia di rasakan
berdenyut dan sudah berlangsung sejak 2 minggu yang lalu. Terdapat nausea, vomitus,
fotopobia, infeksi konjungtiva, lakrimasi dan rinorhea saat serangan. Sefalgia di rasakan 1
kali dalam sehari dan berdurasi kurang lebih 2 jam serta bertambah sakit saat beraktivitas,
tidak terdapat riwayat trauma, hipertensi gangguan visus, diabetes mellitus.

1. Patofisiologi cephalgia
Jawab :

Cluster
Nervus trigeminus (N.V) adalah saraf campuran. Saraf ini memiliki komponen yang
lebih besar (porsio mayor) yang terdiri dari serabut sensorik untuk wajah, dan
komponen yang lebih kecil (porsio minor) yang terdiri dari serabut motoric untuk
otot-otot pengunyah (mastikasi). Ganglion trigeminale (gasserian) bersifat seperti
ganglia radiks dorsalis medulla spinalis untuk persarafan sensorik wajah. Seperti
ganglia radiks dorsalis, ganglion ini mengandung sel-sel ganglion pseudounipolar,
yang prosesus sentralnya berproyeksi ke nucleus sensorik prinsipalis nervis trigemini
(untuk raba dan diskriminasi) dan ke nucleus spinalis tigemini (untuk nyeri dan suhu).
Nukleus mesensefali nervis trigemini merupakan kasus khusus, karena sel-selnya
mirip dengan sel-sel ganglion radiks dorsalis meskipun terletak di dalam batang otak;
yaitu seakan-akan nucleus perifer telah dipindahkan ke system saraf pusat. Prosesus
perifer neuron pada nucleus ini menerima impuls dari reseptor perifer di spindle otot
yang berbeda di dalam otot-otot pengunyah, dan dari reseptor lain yang memberikan
respons terhadap tekanan.

Terdapat dua bentuk nyeri kepala klaster :


- Nyeri kepala klaster tipe episodik : setidaknya 2 fase nyeri kepala yang
berlangsung selama 7 hari hinggs 1 tahun yang dipisahkan oleh interval bebas
selama 1 bulan atau lebih
- Nyeri kepala klaster tipe kronik : dimana nyeri kepala terjadi lebih dari setahun
tanpa remisi atau interval bebas kurang dari 1 bulan

TTH

TTH sering diasosiasikan dengan kelainan psychological stress psikopatologi,


terutama ansietas dan depresi. Depresi yaitu suatu keadaan yang dicirikan oleh
suasana hati tidak menyenangkan yang meresap disertai kehilangan seluruh minat dan
ketidak mampuan merasakan kesenangan. Pada penderita depresi, stress, dan
gangguan kecemasan (ansietas) di jumpain adanya deficit kadar serotonin, dan
noradrenalin di otaknya. Serotonin dan nor-adrenalin adalah neurotransmitter yang
berperan dalam proses nyeri maupun depresi, yang mengurus mood. Adanya deficit
kadar serotonin, sehingga terjadi vasokontriksi pada pembuluh darah dan
membawanya ke ambang nyeri kepala (pain threshold). Serotonin didegradasi oleh
kerja enzymatic monoamine oxidase dan dikeluarkan melalui urin berbentuk 5-
hydroxyindoleacetic acid. TTH dapat disebabkan karena stress, alkohol,dan hormonal
yang akan menstimulasi simpatis nervous system sehingga terjadi peningkatan nor-
epinefrine yang di sebarkan ke spindles muscle dan menyebabkan vasokontriksi .
Nor-epinefrine juga di sebarkan ke pembuluh darah sehingga terstimulus cervical
simpatis ganglia dan merasa nyeri disekitar leher.

Migran

Terdapat keadaan dasar neuron yang sangat mudah terangsang terhadap pencetus
tertentu yang menyebabkan vasodilatasi dan pelepasan progtaglandin. Adanya
progtaglandin akan merangsang pelepasan sitokin proinflamasi seperti CGRP dan
neuropeptida Y yang menyebabkan vasodilatasi berikutnya sehingga terjadi
peregangan dan perangsangan reseptor nyeri. Terjadi gelombang eksitasi neuronall
diikuti gelombang depresi yang di asosiasikan dengan vasokontriksi dan vasodilatasi.
Kejadian awal mungkin terjadi pada batang otak dan memicu pusat muntah.

Migrana dapat dicetuskan oleh strees, kelebihan kekurangan tidur, obat-obatan,


perubahan hormonal, penghentian kafein, coklat. Aura merupakan akibat gelombang
eksitasi yang menyebabkan pada gejala-gejala yang di alami saat aura.

2. Penatalaksanaan cephalgia ?
Jawab :

Klaster type headache


Terapi pada serangan akut :
- Dihidroergotamin 0,5-1,5 mg IV dapat mengurangi nyeri dalam waktu 10 menit.
Perbedaan IM atau dan nasal lebih lama
- Sumatriptan nasal 20 mg atau injeksi subkutan 6 mg akan mengurangi nyeri dalam
10 menit. Dapat di ulang setelah 24 jam
- Lidokain : 1 ml dari solusio 4% lidokain di tempatkan pada kapas di tiap lubang
hidung selama 5 menit untuk mengurangi nyeri.

Migran

Terapi abortif non spesifik :

- Parasetamol 100-600 mg tiap 6-8 jam


- Aspirin 500-1000 mg tiap 4-6jam, dosis maks 4 gr/hari
- Ibuprofen 400-800 mg tiap 6 jam, dosis maks 2,4 gr/hari
- Sodium naproxen 275-550 mg tiap 2-6 jam, dosis maks 1,5 gr/hari
- Ketorolac 60 mg IM tiap 15-30 menit, dosis maks 120mg/hari dan tidak boleh
diberikan lebih dari 5 hari.

Terapi abortif spesifik :


- Sumatriptan 6 mg subkutan atau 50-100 mg per oral
- Derivat ergot serperti ergotamin 1-2 mg yang dapat diberikan secara per oral
subkutan maupun per rektal.

Tension Type Headache :

- Serangan akut
Analgetik : aspirin 1000 mg/hari, asetaminofen 1000 mg/hari, ibuprofen
800mg/hari

Referensi :

- Chris-tanto, 2014. Kapita selekta kedokteran edisi IV. Jakarta


- Robert G. 2012. Tension Type Headache. American academy of neurology 18(4):
823-834. Viewed 4 agustus 2017. From : lsneuro.org/files/c/headache/Tension.pdf

Anda mungkin juga menyukai