SOP/PROTAP
PENATALAKSANAAN PENYAKIT KUSTA
No Dokumen No Revisi Halaman
PT-XXX UKM – P2M - 01 1/1
Puskesmas XXX 08
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Kepala UPTD Puskesmas XXX
P2M XXX
XXX
PENGERTIAN Kusta / Lepra / Morbus Hansen adalah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri tahan asam mycobacterium leprae
Program Pemberantasan Penyakit Kusta adalah upaya pengendalian
penyebaran kasus kusta sehingga kusta bukan lagi merupakan masalah
kesehatan masyarakat, dengan kegiatan tata laksana penderita sbb :
1. Penemuan penderita
2. Diagnosis dan klasifikasi
3. Pengobatan dan pengendalian pengobatan
4. Pencegahan cacat dan perawatan diri
5. Rehabilitasi medik.
MDT (Multiple Drug Therapy) adalah terapi kombinasi 2 atau lebih obat
anti kusta yang salah satunya harus terdiri atas rifampisin sebagai anti
kusta yang sifatnya bakterisid kuat dengan obat anti kusta lain yang bisa
bersifat bak-teriostatik.
PB (Pauci Baciller) adalah penyakit kusta tipe kering yang kurang menular
tetapi sering menimbulkan kecacatan
MB (Multi Baciller) adalah kusta tipe basah yang lebih menular tetapi
jarang menimbulkan kecacatan
RFT (Release From Therapy) adalah kondisi dimana pasien telah menye-
lesaikan pengobatan MDT secara lengkap (6-9 bulan untuk tipe PB dan
12-18 bulan untuk tipe MB)
RFC (Release From Controle) adalah penderita telah lepas pengawasan
seusai RFT (2 tahun uantuk penderita tipe PB dan 5 tahun untuk
penderita tipe MB)
POD (Prevention Of Disability) adalah upaya untuk mendeteksi reaksi
secara dini sehingga dapat mencegah kecacatan
Reaksi kusta adalah suatu episode dalam perjalanan kronis penyakit
kusta yang merupakan suatu reaksi kekebalan (cellular respons) atau
reaksi antigen-antibody atau humoral respons dengan akibat merugikan
penderita terutama bila mnegenai saraf tepi karena menimbulkan
gangguan fungsi
URAIAN 1. PERENCANAAN
PROSEDUR 1.1. Penetapan diagnosa komunitas
1.2. Mapping sasaran berdasarkan hasil contact tracing
1.3. Pembuatan Kohort Kusta
1.4. Permintaan obat, register kusta dan kartu penderita
2. PELAKSANAAN
2.1. PENEMUAN PENDERITA.
2.1.1. Penemuan penderita secara pasif.
Berdasarkan adanya orang/penderita yang datang berobat ke
Pus-kesmas dan sarana kesehatan yang lain.
2.1.2. Penemuan penderita secara aktif.
2.1.2.1Pemeriksaan Kontak.
Sebagai sasaran adalah semua anggota keluarga
penderita Kusta yang tinggal serumah, terutama
penderita tipe MB, dan diulang setiap tahun.
UNIT 1. Promkes
TERKAIT 2. P 2 M