Makalah Faktor Luar Dari Fotosintesis
Makalah Faktor Luar Dari Fotosintesis
I. LATAR BELAKANG
Semua mahkluk hidup sangat memerlukan makanan agar dapat tumbuh dan hidup. Manusia
mengkomsumsi beras, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang
semuanya diperoleh atau berasal dari tumbuhan. Manusia juga mengkomsumsi daging, ikan, susu,
dan telur yang semuanya diperoleh atau berasal dari hewan. Dengan demikian, nutrisi (makanan)
manusia di peroleh dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan, hewan memperoleh makanan atau
nutrisinya dari tumbuhan atau hewan lainnya. Berdasarkan makanan yang dikomsumsinya, hewan
dibagi menjadi 3 jenis diantaranya, hewan karnivora atau biasa disebut dengan pemakan daging
contohnya adalah buaya, komodo dan burung elang. Lalu, jenis hewan lainnya yaitu hewan
herbivora atau biasa disebut dengan pemakan tumbuhan contohnya adalah kelinci, gajah dan kuda.
Dan jenis hewan yang lainnya yaitu hewan omnivora yang biasa disebut dengan pemakan daging
dan tumbuhan atau hewan pemakan keduanya contohnya adalah ayam, bebek dan panda.
Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri untuk memenuhi segala
kebutuhan makanan dan energinya. Untuk membangun tubuhnya dan mendapatkan energi, manusia
dan hewan mengambil zat-zat yang berasal dari tumbuhan sebagai sumber makanannya. Hal ini
menunjukan bahwa manusia dan hewan sangat bergantung kepada tumbuhan demi kelangsungan
hidupnya.
Seperti halnya manusia dan hewan yang merupakan makhluk hidup yang membutuhkan
energi, tumbuhanpun demikian. Tumbuhan juga sangat membutuhkan energi dan makanan untuk
kelangsungan hidupnya. Tumbuhan dapat memperoleh energi dan makanan melalui sebuah proses.
Fotosintesislah proses yang dapat memberikan energi dan makanan bagi tumbuhan.
Namun, berbeda dengan manusia dan hewan yang memperoleh makanan dan energinya
dari mahkluk hidup lain yakni dari tumbuhan dan hewan, tumbuhan merupakan makhluk hidup
yang dapat membuat makanannya sendiri. Akan tetapi, bukan sembarang tumbuhan yang dapat
membuat makanannya sendiri. Tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri adalah tumbuhan
yang mempunyai klorofil. Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa menghasilkan makanan dan
memperoleh energinya demi kelangsungan hidupnya.
Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik yang terdiri dari gula dari
zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon dioksida dengan bantuan energi cahaya atau foton
matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa atau karbohidrat dan oksigen. Hampir semua
makhluk hidup sangat bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat
penting bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik dari senyawa
anorganik dinamakan organisme autrotof.
II. PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
A. Apa yang dimaksud dengan Fotosintesis ?
B. Dimana tempat terjadinya Fotosintesis?
C. Bagaimana proses Fotosintesis?
D. Apa saja faktor luar yang mempengaruhi Fotosintesis?
III. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Fotosintesis.
2. Mengetahui tempat terjadinya fotosintesis.
3. Mengetahui proses terjadinya Fotosintesis.
4. Mengetahui faktor luar yang mempengaruhi Fotosintesis.
IV. PEMBAHASAN
A. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan
air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis
karena mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis,
energi cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan
dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya. Di dalam tumbuhan karbohidrat
diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik
ini selain dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan oleh manusia dan
hewan herbivora sebagai bahan makanan. Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang
kompleks.
Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis dapat dituliskan sebagai
berikut.
Glukosa diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui floem. Hasil fotosintesis ini
digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila kebutuhan
glukosa sudah cukup, maka kelebihan glukosa yang ada akan diubah menjadi karbohidrat
dan disimpan sebagai cadangan makanan di dalam akar, batang, buah, atau biji. Dalam akar
misalnya kentang, dalam batang misalnya tebu, dalam buah seperti durian, rambutan, dan
pepaya, dalam biji misalnya kacang hijau.
Elemen-elemen penting didapat dari lingkungan dengan jumlah dan bentuk yang
berbeda-beda. Setelah diserap, zat-zat tersebut dapat menjadi bagian struktur tumbuhan dan
berfungsi dalam metabolisme. Zat-zat tersebut juga dapat menjadi zat pemacu dan
penghambat enzim serta mempengaruhi tekanan osmosis sel.
Berikut disajikan tabel unsur makro dan mikro bagi tumbuhan dan gejala kekurangan
(defisiensi) unsur tersebut.
Tabel Unsur-Unsur Penting bagi Tumbuhan
Semua unsur yang diperlukan oleh tumbuhan terkecuali karbon, didapatkan melalui
akar. Absorpsi ini dibantu oleh luas penampang akar dan adanya ion-ion pada membran sel.
Dengan adanya pengetahuan tentang unsur-unsur yang diperlukan tumbuhan, manusia
mulai mengembangkan cara pemupukan, hidroponik dan kultur jaringan. Hidroponik adalah
cara pembudidayaan tanaman tanpa tanah. Sebagai penggantinya, tumbuhan ditanam pada air
yang mengandung unsur-unsur yang diperlukannya. Selain air, penanaman hidroponik dapat
juga dilakukan pada medium pasir dan kerikil
Kultur jaringan merupakan teknik pengembangbiakan tanaman dalam medium
bernutrisi dan dilakukan secara aseptik. Jaringan yang digunakan bermacam-macam, bahkan
sel pun dapat digunakan. Hasil kultur jaringan berupa tanaman baru yang sifatnya sama
dengan induknya dalam jumlah yang banyak.
b. Cahaya
Tumbuhan memerlukan cahaya sebagai syarat terjadinya fotosintesis. Tanpa
fotosintesis, tumbuhan tidak dapat menyintesis makanannya. Hal ini berakibat terganggunya
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bukti yang sangat jelas terlihat pada tumbuhan
yang hidup di tempat gelap. Tumbuhan tersebut tumbuh cepat dengan batang yang lebih
panjang, ramping, dan rapuh serta daun yang tidak lebar dan pucat. Pertumbuhan tumbuhan di
tempat gelap ini disebut etiolasi. Pada tumbuhan yang tumbuh di tempat terang, tumbuh lebih
pendek, batang kokoh, dan daun hijau, lebar, serta lebih tebal.
Gambar diatas menunjukkan berbedaan tanaman yang memperoleh CO2 yang cukup
dan yang tidak. Perbandingannya diperlihatkan pada pertumbuhan (a) tanaman yang cukup
CO2 dan (b) tanaman yang kekurangan CO2.
Air merupakan faktor eksternal yang juga sangat diperlukan dalam perkecambahan
biji. Air digunakan saat masa perkecambahan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji.
Perkecambahan biji akan tertunda (dormansi) tanpa air. Mineral sangat diperlukan untuk
proses pertumbuhan pada tanaman. Misalnya pembentukan klorofil sangat membutuhkan
mineral Mg. Tumbuhan yang kekurangan magnesium terlihat menguning. Mineral yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) makroelemen dan (2)
mikroelemen. Makroelemen adalah elemen mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar,
sedangkan mikroelemen adalah elemen mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
sedikit.
Beberapa fungsi air dalam pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut:
Air merupakan pengatur untuk membuka dan menutupnya stomata dalam
mengontrol fotosintesis.
Air merupakan pelarut universal
Penjaga kelembapan
Membantu perkecambahan biji
d. Gravitasi
Akar tumbuhan selalu tumbuh mengarah ke bawah. Peristiwa ini disebut
gravitropisme. Proses ini dipengaruhi oleh kalsium dan IAA. Hal ini menyebabkan batang
tumbuh ke atas dan akar tumbuh ke bawah. IAA pada batang menyebabkan pemanjangan
batang, sedangkan pada akar akan menghambat pertumbuhan akar. Gravitropisme penting
bagi tumbuhan karena:
1. pertumbuhan akar ke bawah meningkatkan kemungkinan akar mendapat air dan mineral;
2. batang dan daun akan mendapatkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
e. Oksigen
Setiap makhluk hidup, termasuk tumbuhan memerlukan oksigen untuk respirasi
aerob dalam tubuh. Melalui respirasi aerob, tumbuhan dapat memperoleh energi untuk
pertumbuhannya. Biji-biji pada tumbuhan tidak akan berkecambah tanpa adanya oksigen.
Khusus pada proses perkembangan tumbuhan, selain ditentukan oleh faktor-faktor di
atas juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, di antaranya adalah letak sel dalam
jaringan. Bagaimana letak sel dapat mempengaruhi perkembangan tumbuhan? Perhatikan
gambar berikut.
f. Suhu
Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena
berhubungan dengan kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi, dan
transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu
optimum merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman secara ideal. Selain
suhu optimum, tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima
olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan masih
dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan suhu terendah yang memungkinkan
tumbuhan bertahan hidup. Sebagian besar tumbuhan memerlukan temperatur sekitar 10°–
38°C untuk pertumbuhannya.
g. Karbondioksida (CO2)
Konsentrasi karbondioksida di atmosfir pada lantai hutan diperkirakan 0,03 persen
volume 300 ppm. Di dalam hutan konsentrasi karbon dioksida biasanya lebih tinggi.
Ketersediaan CO2 biasanya dapat menjadi faktor pembatas fotosintesis. Hal ini merupakan
kasus yang sangat mungkin terjadi dalam tajuk pohon hutan yang rapat atau tajuk tanaman
pertanian selama siang hari bila fotosintesis aktif mengambil CO2 dari udara dan
pencampuran atmosfir sangat sedikit karena stagnasi udara.
Dengan menurunnya konsentrasi CO2 sekitar daun level minimal dicapai yang disebut
konsentrasi kompensasi CO2, yang dibawahnya tidak terdapat lagi hasil positif fotosintesis
netto. Umumnya untuk tumbuhan C3 konsentrasi CO2 minimal ini adalah 50 sampai 100
ppm namun seperti yang disebutkan sebelumnya pada proses fotosintesis terdapat kelompok
tumbuhan C4 tidak menunjukkan foto respirasi yang mempunyai kemampuan fotosintesis
yang sangat tinggi dan dapat berfungsi pada konsentrasi CO2 antara 0 dan 10 ppm.
Konsentrasi CO2 atmosfer di dalam hutan tidak stabil gradien vertikal terjadi yang
berfluktuasi harian dan musiman dari atas tajuk ke bawah lantai hutan. Fluktuasi kosentrasi
terutama disebabkan oleh:
1. Jumlah CO2 yang keluar dari lapisan permukaan tanah yang terkontrol oleh kecepatan
dekomposisi bahan organik juga oleh suhu tanah kandungan air dan tekstur.
2. Derajat campuran atmosfir yang bergantung pada gerakan angin dan turbulensi yang
ditimbulkan perbedaan pemanasan oleh penyinaran matahari.
3. Jumlah relatif CO2 yang diambil dan dikeluarkan oleh tumbuhan.
4. Transfer massa udara oleh pola cuaca.
5. Kelerengan,
Karbondioksida mempunyai massa yang lebih berat dibanding udara dan cenderung
turun ke lantai hutan ketika turbulensi rendah. Konsekuensinya semi dan tumbuhan yang
berdaun dekat dengan tanah mungkin mendapatkan keuntungan ekologis karena biasanya
terkena konsentrasi CO2 di atas rata rata. Namun pada level CO2 yang lebih tinggi lagi bisa
menjadi racun bagi tumbuhan.
h. Kelembapan
Tanah lembap sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan biji.
Hal ini karena tanah lembap menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim dalam biji
serta melarutkan makanan dalam jaringan.
Tingkat pengaruh kelembapan udara atau tanah pada tumbuhan berbeda-beda. Ada
tanaman yang membutuhkan kelembapan udara dan kelembapan tanah yang tinggi,
misalnya lumut hati. Sebaliknya, ada juga tanaman yang tumbuh dengan baik pada dengan
kelembapan udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya Aloe vera (lidah buaya) dan
beberapa jenis tanaman anggrek.
i. Unsur Hara
Unsur hara pohon hutan mempengaruhi fotosintesis dalam dua cara langsung dengan
jalan mempengaruhi efisiensi proses dan tidak langsung berpengaruh terhadap produksi
fotosintesis total pohon. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan fotosintesis pucuk
yang baru dalam tahun pemupukan naik 78 persen sebagai akibat bertambahnya nitrogen
daun terkena suhu dan kondisi air yang baik dan bila kecepatan fotosintesis bertambah
hanya bila daun yang diperlukan terkena intensitas cahaya yang lebih tinggi daripada 2000
fc (seperlima cahaya matahari penuh).
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat di tarik dari pembahasan di atas adalah sebagai berikut:
1. Fotosintesis merupakan proses pembentukan senyawa oganik (gula) dari karbon dioksida
dengan bantkuan energy cahaya di dalam struktur klorofil..
2. Rangkaian reaksi fotosintesis dibagi dua bagian utama yaitu reaksi terang (memerlukan
cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
3. Factor luar yang mempengaruhi fotosintesis, yaitu :
Nutrisi
Cahaya
Air
Gravitasi
Oksigen
Suhu
Karbondioksida
Kelembapan
Unsur Hara
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahfotosintesisryanrihi.blogspot.co.id/
http://fotosintesistumbuhan-rani.blogspot.co.id/p/materi.html
http://artikelpengertianmakalah.blogspot.co.id/2015/04/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
http://mudahbiologi.blogspot.co.id/2014/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://athulfadhli.blogspot.co.id/2013/06/faktor-eksternal-dari-pertumbuhan.html
http://www.pintarbiologi.com/2014/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://www.silvikultur.com/Pengaruh_Lingkungan_Terhadap_Fotosintesis.html