BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakangan
Kualitas program pendidikan tidak saja bergantung pada konsep-konsep program yang cerdas
tapi juga pada personil pengajar yang mempunyai kesanggupan dan keinginan berprestasi. Tanpa
perusonil yang cakap dan efektif, program pendidikan yang dibangun di atas konsep-konsep
yang cerdas serta dirancang dengan teliti pun dapat tidak berhasil. Pentingnya kesanggupan dan
gairah personil pengajar dalam pelaksanaan program telah mendorong banyak Kepala Sekolah
untuk menuntut tanggung jawab lebih besar dalam seleksi, pengangkatan, dan pengembangan
personil.
Dalam tradisi administrasi sekolah di Negara Indonesia pada umumnya berlaku kebiasaan bahwa
kebutuhan akan personil edukatif, pengadaan, penenmpatan, pengangkatan serta
pengembenagannya ditentukan dengan keta oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui
kantor-kantor perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi (Kanwil Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan). Belakangan ini ada kecenderungian untuk melibatkan para Kepala Sekolah
lebih banyak dalam pendaftaran, seleksi dan pengusulan pengangkatan guru baru maupun dalam
penyususnan prosedur pengembangan personil.
Pentinganya keterlibatan para Kepala Sekolah yang lebih besar dalam administrasi personil
semakin diakui. Pertama, perumusan kembali peranan kepala Sekolah dalam pembaruan
pendidikan telah membawa kepada kesimpulan perlunya perluasan peranan Kepala Sekolah
sebagai pemimpin meliputi tanggung jawab dalam mengembangkan program dan kepemimpinan
pengajaran ; dalam memelihara, memajukan dan memperlancar pemerataan kesempatan
pendidikan ; dan dalam mengerahkan kekuatan organisasi untuk perbaikan kondisi belajar
mengajar. Sebagai pemimpin unit pelaksanaan yang penting Kepala Sekolah dipandang sebagai
partner para pejabat senior di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengembangakan
kemampuan personil pengajaran untuk melayani berbagai tuntutan baru terhadapa pendidikan.
Kedua, kepemimpinan sekolah dan manajement menjadi bertambah kompleks dalam kata-kata
jumlah maupun keragaman personil sekolah khususnya di sekolah-sekolah menengah yang
besar. Perubahan-perubahan sosial pembedaan yang meningkat dalam fungsi-fungsi
administrative dan edukatif, serta pertumbuhan dalam besar sekolah semuanya menambah
dimensi baru kepada tugas dan kewajiban administrasi sekolah.
Mengingat factor-faktor tersebut diatas, tanggung jawab administrative menuntut dari para
kepala sekolah kemampuan dan keterampilan dalam administrasi personil yang memadai,
karenanya telah memadai tuntutan bahwa Kepala Sekolah ikut memikul tanggung jawab akan
keberhasilan maupun kegagalan personil sekolah. Kesanggupan administrative yang lebih tinggi
dalam memperoleh dan memilih personil yang cakap dan dalam menciptakan kesempatan untuk
perkembangan personil secar kontinu adalah sangta esensial.
Berdasarkan paparan tersebut maka personil sekolah termasuk guru diharap memahami benar
tugas dan tanggung jawab agar dapat melaksanakan fungsinya dengan tepat dan efektif serta
mampu menyumbangkan keaktifannya dalam perkembangan dunia pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut :
4. Apa saja masalah yang terkait dengan kepegawaian dan kesejahteraan guru?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Memahami apa yang dimaksud dengan administrasi personil guru dan kepegawaian.
PEMBAHASAN
Administrasi personalia terdiri dari dua kata yaitu administrasi dan personalia. Menurut Sondang
P. Siagian (Administrasi Pendidikan,1982) administrasi diartikan sebagai segala kegiatan
pengaturan dan penataan seluruh sumber daya baik manusia maupun non manusia dalam rangka
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan istilah “personalia” berasal dari bahasa
asing yaitu Personnel yang berarti suatu golongan dari masyarakat yang bekerja dalam kesatuan
kerja pemerintah maupun satuan kerja swasta. Berdasarkan kedua pengertian tersebut maka
administrasi personalia dapat diartikna sebagai suatu cabang administrasi yang menitik beratkan
perhatian kepada soal-soal kepegawaian.
Dalam dunia pendidikan dikenal istilah Personil Sekolah dimana yang termasuk di dalamnya
adalah semua karyawan dan pegawai yang terlibat dalam penyeleggaraan pendidikan di sekolah.
Personil Sekolah terdiri dari : Kepala Sekolah, pegawai tata usaha, Guru kelas, dan Guru Bidang
Studi. Setiap personil harus dibina dan diberi tugas sesuai dengan jabatan serta fungsinya serta
didayagunakan secara efektif dan efisiean untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
3. PEG 3a: Usul pengangkatan calon pegawai negeri sipil menjadi pegawai negeri sipil
11.PEG 10: Contoh surat permintaan berhenti dari CPNS/PNS hak pensiun
17.PEG 14: Contoh permintaan pensiun janda/duda bagi anak-anak yang diajukan wali
18.PEG 15: Contoh surat pengaduan permohonan pensiun bekas PNS/permohonan pembayaran
pensiun
Kepala sekolah/kepala SD dapat mengusulkan pengangkatan panjaga sekolah, guru dan kayawan
lainnya kepada pihak atasan sesuai dengan lowongan yang tersedia untuk itu. Pengusulan ini
haruslah memenuhi persyaratan tertentu untuk jabatan yang diusulkan. Diterima atau tidaknya
usulan itu tergantung kepada pihak atasan yang berhak mengangkat pegawai untuk jabatan itu.
Usul yang dapat dilakukan oleh Kepala Sekolah ialah terhadap penggantian pegawai yang
berhenti (meninggal dan minta berhenti atau diberhentikan) dan pensiun. Selain itu biasanya
pengangkatan itu dilaksanakan melalui Keputusan Pemerintah yang diumumkan secara luas
misalnya pengangkatan dan Guru Inpres.
1. Seleksi Personil
Kesanggupan personil pengajaran di sekolah dapat menentukan berhasil atau gagalnya program
sekolah. Satu jalan ke efektivitas sekolah bisa dibuat melalui tindakan administratif untuk
meningkatkan kriteria dan prosedur pemilihan anggota staf pengajar sekolah. Prosedur seleksi
yang gegabah, lebih-lebih pengangkatan personil dilakukan tanpa seleksi sama sekali, dapat
membawa kepada penumpukan personil yang tidak mampu atau tidak cocok, yang menghambat
usaha perbaikan perbuatan (performance) organisasi. Karena itu, suatu prosedur seleksi yang
teliti adalah esensial dalam setiap mengisi setiap kedudukan di sekolah. Salah satu sumbangan
paling besar kepada efektivitas organisasi yang dapat dibuat oleh administrator sekolah ialah
untuk menjamin bahwa prosedur dan kriteria seleksi membawa kepada penempatan personil
yang bermutu dan cocok.
Satu bagian penting dari tanggung jawab kepala sekolah ialah untuk menciptakan prosedur yang
logis dan memadai untuk menaksir kebutuhan program sekolah akan personil serta menetapkan
kualifikasi profesional dan pribadi dari personil yang dibutuhkan itu. Kepala sekolah hendaknya
atau berusaha untuk memperoleh wewenang untuk melakukan fungsi-fungsi ini atau ia
menciptakan kerjasama yang erat dengan pejabat di kantor pendidikan yang diberi tanggung
jawab tentang administrasi sekolah.
Ada beberapa langkah penting dalam menetapkan suatu proses saringan. Tiap langkah masing-
masing menyumbang kepada dayaguna seleksi.
a. Ketentuan Umum
1) Pengadaan Pegawai Negeri Sipil madalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong
mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan pengangkatan
menjadi Pegawai Negeri Sipil termasuk di dalamnya pengangkatan guru baru.
2) Lowongan formasi dalam suatu organisasi pada umumnya disebabkan oleh dua hal yaitu :
3) Karena Pengadaaan Pegawai Negari Sipil dilakukan hanya untuk mengisi formasi yang telah
ditetapkan maka penerimaan Pegawai Negeri Sipil harus di dasarkan kebutuhan.
1) Persyaratan
Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil adalah :
h) Berbadan Sehat
2) Pengumuman
e) Dan hal-hal lain yang dipandang perlu sesuai dengan kebutuhan pada saat itu.
3) Lamaran
Setiap pelamar harus mengajukan surat lamaran yang ditulis dengan huruf latin dengan tulisan
tangan sendiri kepada instansi yang bersangkutan. Surat lamaran tersebut dilengkapi dengan
lampiran-lampiran sebagai berikut :
c) Surat-surat keternagn pembuktian syarat-syarat yang dimaksud dalam setiap ketentuan dengan
formulir yang telah disediakan.
1) Pemeriksaana administratif
2) Ujian
c) Ujian keterampilan
d) Ujian kepribadian
e) Panitia ujian menyerahkan daftar nama peserta yang dimaksud di atas kepada pejabat yang
berwenang untuk digunakan sebagaimana mestinya.
a) Pejabat berwenang setelah menerima daftar nama peserta ujian yang lulus dimaksud di atas,
menentukan jumlah pelamar yang akan diterima berdasar lowongan yang tersedia.
b) Pelamar yang telah diputuskan untuk diterima, di umumkan nama dan nomor ujian oleh
pejabat yang berwenang atau pejabat lain yang ditunjuk serta diumumkan di media massa.
3. Pengangkatan guru
1) Masa Percobaan
Masa percobaan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil adalah masa percobaan yang lamanya
sekurang-kurangnya satu tahun atau selama-selamanya dua tahun.
Seorang Calon Pegawai Negeri Sipil baru dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil apabila
memenuhi syarat-syarat :
a) Telah menunjukkan kesetiaan dan ketaantan penuh kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah.
d) Telah memenuhi syarat-syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk diangkat menjadi Pegawai
Negeri Sipil
a) Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah menjalankan masa percobaan selama dua tahun tetapi
tidak memenuhi syarat-syarat yang dimaksud di atas akan diberhrntikan sebagai Calon Pegawai
Negeri Sipil.
2. Melakukan penyelewengan terhadap ideologi Negara, Pancasila, UUD 1945, atau terlibat
dalam kegiatan yang menentang Negara atau Pemerintah.
c) Calon Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat, apabila :
3. Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat mengganggu lingkungan
pekerjaan atau pergaulan.
5. Meminta berhenti
4. Penempatan guru
Penugasan guru merupakan satu kewajiban yang meminta perhatian khusus dari kepala sekolah
ialah hal menyerahkan kewajiban mengajar kepada guru. Dalam menyerahkan kewajiban itu
kepala sekolah harus mempertimbangkan dengan seksama latar belakang mengajar kualifikasi
profesional, dan minat dari mereka. Penugasan itu juga harus mengembangkan kemampuan
mengajar dalam team, pengajaran yang diindividualisasikan, pengajaran kepada kelompok besar
dan kecil, dan inovasi-inovasi eksperimental lain.
Prinsip-prinsip yang berikut ini bisa membantu kepala sekolah dalam kegiatan penugasan stafnya
:
a. Mengajar dalam team (team teaching) melibat perencanaan kooperatif oleh dua orang atau
lebih; karenanya mereka harus dikoordinasikan.
b. Guru-guru yang telah cukup lama bekerja di sekolah hendaknya diserahi mata-mata pelajaran
yang telah mereka biasa berikan sebelumnya, kecuali jika ada bukti bahwa mereka bisa lebih
efektif atau lebih senang dengan tugas lain untuk mana mereka telah dipersiapkan secara
akademis.
c. Guru-guru hendaknya diserahi tugas di bidang spesialisasi dan pendidikan persiapan mereka.
d. Minat dan keinginan guru hendaknya dipertimbangkan tapi tidak atas peniadaan persiapan
bidang mayornya.
e. Guru-guru baru hendaknya secepatnya diberi tugas.
d. jumlah waktu yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan kerja sama seperti: membimbing
kegiatan murid, mengawasi tata tertib murid, dan sebagainya.
e. Sifat bidang studi yang diajarkan dan sebagai akibatnya waktu yang diperlukan untuk
persiapan, untuk memeriksa pekerjaan murid, dan untuk mengatur bahan, alat, dan perlengkapan.
f. Usia dan kematangan murid yang diberi pelajaran dan sebagai akibatnya, sifat bidang studi.
Guru mendapatkan hak untuk mendirikan sebuah organisasi profesi yang bersifat independen
yang bertujuan untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan
kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Berdasarkan UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 Bab IV Bagian Kesembilan pasal 41-44
ditetapkan bahwa Organisasi profesi guru mempunyai kewenangan:
Untuk meningkatkan kegairahan bekerja dan menjamin hari tua, diselenggarakan usaha
peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil. Peningkatan kesejahteraan tersebut harus
diusahakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan sehingga pada akhirnay Pegawai Negeri
sipil dapat memusatkan perhatian sepenuhnya untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Dalam rangka usaha mewujudkan kesejahteraan tersebut dilakukan usaha-usaha sebagai berikut :
Secara khusus bagi guru telah mendapatkan perhatian yang lebih dari pegawai negeri sipil
lainnya. Sesuai dengan UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 Bab IV Bagian Kedua pasal 14-
19, Guru mendapatkan hak nya guna meningkatkan tingkat kesejahteraannya sebagai berikut :
1. Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum yang meliputi gaji pokok, tunjangan yang
melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional,
tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang
ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.
2. Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji
berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
4. Pemerintah memberikan tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dalam kepada guru yang
telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
5. Tunjangan profesi diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok guru yang diangkat oleh
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat,
masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
8. Pemerintah memberikan tunjangan khusus sebagaimana dimaksud dalam kepada guru yang
bertugas di daerah khusus.
9. Tunjangan khusus diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok guru yang diangkat oleh
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat,
masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
10. Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah di daerah khusus, berhak atas
rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan.
Seleksi personil belum menjamin bahwa organisasi segera memperoleh manfaat dari personel
baru itu, walaupun diakui bahwa makin baik calon yang dipilih itu, lebih besar potensi organisasi
untuk meningkatkan efektivitasnya. Masih banyak yang harus dilakukan sehabis seleksi itu untuk
menjamin penyesuaian personil baru kepada organisasi. Orientasi anggota baru adalah satu di
antara kegiatan-kegiatan yang harus segera dilakukan.
Orientasi personil baru meminta perencanaan yang teliti dan pelaksanaan yang berhati-hati.
Selama masa orientasi inilah guru-guru baru memperoleh kesan pertama mereka tentang
kebijakan sekolah, tujuan-tujuan, kepemimpinan, dan cara-cara pelaksanaan. Lagipula pada masa
inilah perkenalan awal dibuat dengan teman-teman sekerja, masyarakat lingkungan sekolah,
kebiasaan-kebiasaan, lembaga-lembaga, dan pelayanan-pelayanan. Karena kesan pertama sering
bertahan lama, usaha yang bersungguh-sungguh harus dibuat bahwa selama masa orientasi
anggota staf sekolah yang baru itu memperoleh pemahaman yang tepat tentang banyak asspek
hidup sekolah dan masyarakat yang dilayani sekolah.
Perhatian khusus hendaknya diarahkan untuk memperkenalkan anggota staf baru kepada falsafah
dan maksud-maksud yang mendasari pelaksanaan-pelaksanaan, kepada tujuan-tujuan pendidikan
jangka panjang dan jangka pendek, kepada usaha-usaha pembaruan yang telah dan yang sedang
dijalankan, dan kepada kesempatan-kesempatan yang disediakan oleh sistem sekolah untuk
pertumbuhan profesional dan pengembangan karir. Deskripsi singkat hendaknya tersedia tentang
kegiatan-kegiatan sekarang dan bakal datang yang meliputi kelompok studi, loka karya, proyek
khusus, dan penataran. Anggota baru hendaknya didorong untuk mengenal kegiatan-kegiatan
profesional yang tersedia itu dan untuk membuat rencana untuk pertumbuhan diri yang tiada
hentinya.
Yang lebih penting lagi, usaha harus dibuat untuk menjelaskan cara-cara dalam mana harapan-
harapan perbuatan bagi berbagai kedudukan menyumbang kepada pencapaian tujuan organisasi.
Juga harus dijelaskan jenis-jenis bantuan yang tersedia untuk perbaikan perbuatan profesional :
kegiatan-kegiatan penataran, konsultasi, sumber-sumber bahan dan lain-lain.
Induksi dan orientasi personil baru di masing-masing sekolah adalah tanggung jawab pokok
kepala sekolah. Kegiatan-kegiatan yang bermanfaat selama periode ini akan sangat membantu
dalam meletakkan dasar bagu tugas pengembangan personil yang tiada hentinya. Pemahaman
yang jelas yang dihasilkannya dapat sangat berharga dalam memudahkan penyesuaian awal para
anggota staf baru kepada organisasi sekolah.
Kepala Sekolah Dasar mempunyai kewajiban membina Guru dan karyawan yang berada di
sekolah. Membina dan mengawasi tugas yang diberikan kepada guru dan karyawan baik tugas-
tugas edukatif maupun administratif dan sekaligus mangadakan penilaian terhadap hasil
pelaksanaan tugas mereka. Secara berkala dan sekurang-kurangnya tiap akhir semester
dilaksanakan penilaian mengenai pelaksanaan tugas guru.
Perancangan penilaian ini nukan hanya dimaksudkan untuk mempersiapkan konduite untuk
kepentingan naik pangkat, tetapi juga dipergunakan untuk keperluan lain terutama untuk
memeperbaiki tugas guru dan karyawan yang belum diselesaikan dengan baik serta memperbaiki
kekurangan dan kekurangannya.
Aspek yang dipertimbangkan dalam penilaian guru guna mwujudkan guru yang memiliki
dedikasi tinggi yang sanggup dan mamapu melaksanakan tugas dengan baik adalah :
2. Kerajinan
5. Hubungan kerjasama
8. Kepemimpinan
Dalam UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 Bab IV Bagian Kelima Pasal 32-35 mengatur
tentang hak guru untuk mendapatkan pembinaan dan pengembangan profesi. Salah satu program
yang dimanfaatkan untuk pembinaan dan pengembangan profesi guru adalah adanya penataran
bagi guru-guru sekolah.
Berbagai maksud dan karakterristik telah diperlihatkan oleh program-program penataran bagi
para guru sekolah. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
a) peranan guru selaku mediator anatar murid dan dunia pikiran, pengetahuan, dan sikap-sikap
yang diingini.
c) Penilaian inovasi-inovasi pendidikan, seperti TV pendidikan, mengajar dalam team, dan media
teknologis.
b) Menyarankan cara-cara yang bermanafaat dalam mana masalah-masalah bias didekati atau
dipelajari.
e) Membantu staf kepada pertumbuhan yang maksimum dalam ketrampilan, informasi, nilai-nilai
dan proses yang diperoleh dari kesempatan penataran.
5. walaupun program penataran hendaknya meliputi kegiatan yang bersifat percobaan yang
kreatif maupun studi mata pelajaran atau latihan mempersiapkan satuan pelajaran serta alat bantu
pengajaran yang rutin, namun kegiatan-kegiatan yang disebut pertama hendaknya lebih
dipentingkan diatas yang kedua. Tekanan program penataran hendaknya pada pertumbuhan yang
berarti dalam suasana percobaan yang kreatif dimana nlai ditempatkan pada formulasi dan
pemeriksaan hipotesa-hipotesa yang penting bagi para anggota staf. Program penataran hendanya
lebih menekankan fungsi “melepaskan” daripada fungsi pengendalian diri administrasi. Pada
umumnya program hendaknya tidak mengerjakan perkara-perkara administrasi murni atau
kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk membawa kepada penerimaan kondisi yang ada.
6. program penataran hendaknya tidak diselenggarakan melalui surat perintah administrasi dan
implikasi yang diikat pada suatu rencana atau sistem penyesuaian gaji hendaknya dihindarkan.
Maksud pokok dari program penataran adalah perkembangan sikap guru yang diinginkan.
Karena itu, aspek-asoek yang bersifat mewajibkan dari program penataran hendaknya dikurangi
kadarnya sampai yang paling kecil. Kegiatan penataran yang diperlihatkan sering dilihatsebagai
pekerjaan tambahan yang tidak menyenangkan. Yang dipaksakan kepada guru-guru oleh
administrator.
7. program penataran hendaknya meliputi prosedur bagi evaluasi. Metode-metode evaluasi yang
dipakai hendaknya yang bias menghasilkan pengukuran yang sahih dan dapat dipercaya tentang
kemajuan individual dan kelompok dalam kata-kata tujuan-tujuan yang disetujui bersama.
Kesempatan hendaknya tersedia bagi setiap guru untuk evaluasi diri tentang perilaku yang
professional. Sebagai tambahan, skala penilaian yang formal, studi lanjut, laporan tentang
prestasi, dan bukti perubahan yang bersifat perilaku semuanya dapat dimasukkan ke dalam
proses evaluasi setelah kebutuhan akan instrument-instrumen ini dipahami dan diterima oleh
para peserta program. Memperkenalkan prosedur evaluasi pada waktu yang tidak tepat bersama-
sama dengan penggunaan data evaluatif secara tidak bijaksana, bias merusak suasana kebebasan
dan kegairahan yang esensial bagi perasaan tentram kelompok dan bagi keberhasilan awal bagi
kerja kelompok.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
administrasi personalia dapat diartikan sebagai suatu cabang administrasi yang menitik beratkan
perhatian kepada soal-soal kepegawaian.
Personil Sekolah terdiri dari : Kepala Sekolah, pegawai tata usaha, Guru kelas, dan Guru Bidang
Studi.
3. PEG 3a: Usul pengangkatan calon pegawai negeri sipil menjadi pegawai negeri sipil
17.PEG 14: Contoh permintaan pensiun janda/duda bagi anak-anak yang diajukan wali
18.PEG 15: Contoh surat pengaduan permohonan pensiun bekas PNS/permohonan pembayaran
pensiun