1 Pengkajian
a. Aktivitas/Istirahat
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
d. Makanan/Cairan
e. Neurosensori
e. Neurosensori
Pasien melaporkan adanya nyeri tekan pada perut kanan atas dan gatal
pada tubuh. Pasien akan tampak melindungi dan berhati-hati pada area
g. Pernapasan
h. Keamanan
i. Penyuluhan/Pembelajaran
dan cara perawatan di rumah perlu dijelaskan pada pasien dan keluarga.
pada gejala dan riwayat faktor-faktor pencetus, khususnya penggunaan alkohol dalam jangka waktu lama
(durasi dan jumlah), riwayat kontak dengan zat-zat toksik di tempat kerja, pajanan obat yang bersifat
hepatotoksik, status mental, dan status nutrisi.
natrium/masukan cairan.
akumulasi garam empedu pada kulit, turgor kulit buruk, penonjolan tulang,
penurunan energi.
untuk detoksifikasi.
sebagai berikut (Doenges, Moorhouse, & Geissler, 2002; Wilkinson & Ahern,
2011).
Intervensi: ukur masukan diet harian dengan jumlah kalori, bantu dan
dorong pasien untuk makan, berikan makan sedikit dan sering, berikan
merokok, awasi pemeriksaan laboraturium (gula darah, albumin, amonia), pertahankan status puasa bila
diindikasikan, konsul dengan ahli diet, dan
Intervensi: ukur masukan dan keluaran, timbang berat badan tiap hari,
awasi tekanan darah dan catat adanya distensi vena jugularis, awasi
disritmia jantung, kaji derajat edema, ukur lingkar perut, batasi natrium
dan cairan sesuai indikasi, pantau nilai albumin serum dan elektrolit, beri
albumin/plasma ekspander, awasi seri foto dada, dan beri obat sesuai
dan pijat area tubuh yang tertekan terus menerus atau pada area yang
bawah, pertahankan sprei kering dan bebas lipatan, dan gunting kuku jari
tidur tinggi, dorong latihan napas dalam dan batuk, ukur suhu, beri oksigen
tambahan sesuai indikasi, awasi nilai AGD sesuai indikasi, dan siapkan
e. Risiko cedera
Intervensi: kaji adanya tanda dan gejala perdarahan saluran cerna (melena, hematemesis), observasi
adanya perdarahan bawah kulit (ekimosis, ptekie), observasi karakteristik feses dan muntah, lakukan
tindakan untuk mencegah trauma (pertahankan lingkungan yang aman, informasikan pasien untuk tidak
mengorek hidung atau bila pilek membuang ingus
secara perlahan, gunakan jarum kecil saat penyuntikan, informasikan pasien untuk menggunakan sikat
gigi berbulu halus dan menghindari tusuk gigi, hindari mengejan), lakukan kompres dingin jika ada
perdarahan bawah kulit, awasi nilai hemoglobin dan hemostase, beri obat sesuai indikasi (vitamin K,
laksatif), siapkan prosedur bedah (ligasi varises, reseksi esofagogastrik).
f. Konfusi akut Intervensi: observasi perubahan perilaku dan mental, catat adanya asterik/fetor
hepatikum/kejang, tanyakan pada orang terdekat tentang perubahan perilaku pasien, biarkan pasien
menulis nama secara periodik dan pertahankan catatan ini untuk perbandingan, orientasikan klien pada
realita, beri periode istirahat dan ciptakan lingkungan yang tenang, pertahankan tirah baring dan bantu
aktivitas perawatan diri, pasang pengaman tempat tidur, hindari penggunaan narkotik atau sedatif, awasi
nilai laboratorium (amonia, serum elektrolit/SE, ureum, kreatinin, gula darah, dan hemoglobin), beri
obat sesuai indikasi (elektrolit, laksatif, dan antibiotik), beri oksigen tambahan, dan siapkan untuk
prosedur dialisis ataupun plasmaferesis.