Anda di halaman 1dari 7

URGENSI PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA YANG

TEPAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Oleh:
Dra. Hafsah
(Guru SMPN 1 Tellusiattingge)

Abstrak; Media pembelajaran matematika secara luas dapat


diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk menyalurkan pesan (gagasan) dari pengirim kepada
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa sehingga dapat mempertinggi
efektifitas dan efisiensi belajar matematika untuk mencapai
tujuan pendidikan dan pengajaran. Pemilihan dan
penggunaan media yang tepat sangat penting untuk
dilakukan, karena dengan penggunaan media pendidikan yang
tepat dalam proses pembelajaran matematika dapat
meningkatkan produktivitas pesan-pesan pendidik, membantu
guru matematika dalam mengembangkan aktivitasnya,
menyampaikan konsep secara sistematis, bahkan dapat
merangsang cara berfikir siswa dan meningkatkan daya nalar
dalam memahami konsep/materi pelajaran matematika.

Kata kunci: Media Pembelajaran Matematika, Jenis-Jenis


Media.

A. Pendahuluan
Masalah pendidikan yang sangat kompleks di Indonesia
merupakan topik yang selalu menarik dan ramai diperbincangkan
dewasa ini. Berbagai usaha telah dilakukan baik oleh pemerintah
maupun swasta dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas
hasil pendidikan. Namun demikian sampai sekarang masih ada

1
keluhan dari berbagai pihak tentang rendahnya mutu lulusan dari
semua jenjang pendidikan.
Mengingat akan pentingnya pendidikan dilaksanakan dengan
baik maka pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional
telah membuat dan melaksanakan peraturan tentang mekanisme
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, termasuk rancangan
kurikulum pendidikan. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara
program kurikulum yang dilaksanakan selama ini dengan kebutuhan
lapangan kerja. Sementara di sisi lain kita msih diperhadapkan pada
rendahnya mutu pendidikan sebagaimana sering menjadi perbincangan
dari berbagai lapisan masyarakat.
Bertitik tolak pada peningkatan mutu pendidikan maka kaum
pendidik atau guru-guru mempunyai peranan yang sangat penting dan
menentukan dalam pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan,
yaitu tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila. Peranan guru
menjadi jelas pada waktu sekarang dan akan terus berkembang pada
masa yang akan datang, sebab pada pundak gurulah diletakkan tugas
dan tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kemampuan dan keterampilan guru dalam menggunakan media
pendidikan sangat diharapkan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan sehingga pada lulusan/luaran sekolah mempunyai kualitas
yang tinggi. Namun dalam usaha peningkatan tersebut tentu
memerlukan penanganan yang serius dan terpadu antara guru dan
pengadaan media belejar melalui suatu kegiatan penelitian yang
berbasis kelas.
Upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah menengah
pertama (SMP), dianjurkan untuk dapat meningkatkan mutu lulusan
SMP. Sebagaimana halnya yang terjadi pada sekolah tempat penulis
mengajar. Di mana media pendidikan yang ada seperti komputer,

2
televisi, video,OHP, kamera, beberapa diagram dan grafik serta
sejumlah buku paket. Namun media belajar tersebut hingga selama ini
kurang difungsikan dan yang lebih memperihatinkan lagi jumlah media
tersebut di sekolah sangat kurang sementara kesadaran siswa akan
memiliki media sendiri masih sangat rendah.
Lain lagi masalahnya di laboratorium IPA terdapat sebagian
besar alat praktikum mengalami kerusakan yang cukup berat sehingga
tidak memungkinkan lagi digunakan dengan baik pada kegiatan belajar
mengajar padahal secara konsepsional penggunaan sarana belajar
atau media pendidikan yang tepat dapat mempertinggi efektifitas dan
efesiensi dalam mencapai tujuan pendidikan.

B. Media
Media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
dipergunakan oleh seseorang untuk menyampaikan suatu pesan
kepada orang lain. Menurut Hamijoyo (1988: 11) bahwa media adalah
semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan suatu pesan atau ide, pendapat yang dikemukakan
atau disampaikan sehingga sampai pada penerima.
Lain halnya yang dikemukakan oleh Rohani (1997: 3) bahwa
media adalah segala sesuatu yang dapat diindra dan berfungsi sebagai
alat untuk berkomunikasi dalam proses belajar mengajar. Pengertian
lain tentang media juga dikemukakan oleh Mc. Luhan mengemukakan
bahwa: “Media adalah sarana yang juga disebut channel , karena pada
hakekatnya media memperluas atau memperpanjang kemampuan
manusia untuk merasa, mendengar dan melihat dalam batas-batas-
jarak, ruang dan waktu yang hampir tak terbatas lagi (Achsin: 1987: 8)”.

C. Media Pembelajaran

3
Media pembelajaran adalah media yang dipergunakan berupa
peralatan fisik untuk menyampaikan isi pengajaran termasuk buku,
software, film, video sajian slide termasuk suara guru dan peralatan
nonverbal. Menurut Amijoyo bahwa media yang penggunaanya
diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang biasanya sudah
dituangkan dalam Garis-Garis Besar Pedoman Pengajaran dan
dimaksudkan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan menurut Dince Rumampuruk (Rasyid, 1997) bahwa media
pembelajaran adalah setiap alat, baik dari hardware (perangkat keras)
maupun software (perangkat lunak) yang dipergunakan sebagai media
komunikasi dan tujuannya untuk meningkatkan proses belajar
mengajar”.
Berdasarkan berberapa pendapat di atas maka media
pembelajaran secara luas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan (gagasan) dari pengirim
kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa sehingga dapat mempertinggi efektifitas dan
efisiensi belajar untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran.

D. Jenis-Jenis Media
Media adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau
informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan
peralatan. Sedangkan peralatan atau perangkat keras merupakan
sarana yang dapat digunakan untuk menyajikan pesan yang
terkandung pada media itu.
Masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan seperti
ilmu cetak mencetak, tingkah laku, komunikasi dan laju perkembangan
teknologi elektronika, media dalam perkembangannya tampil dalam
berbagai jenis dan format antara lain modul cetak, film, televisi, film
bingkai, program radio, komputer, internet dan sebagainya. Masing-

4
masing dengan ciri dan kemampuannya sendiri dan dari sisi tersebut
dapat dikelompokkan menurut kesamaan karakteristiknya.Adapun jenis
media yang dimaksud adalah sebagai berikut:
 Media Audio
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera
pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam
bentuk lambang-lambang auditif baik secara verbal (kata-kata)
maupun secara non verbal. Yang termasuk didalamnya adalah
komputer, radio, alat perekam pita magnetis, televisi, piringan hitam
dan laboratorium bahasa.
 Media Grafis
Media grafis termasuk media visual fungsinya untuk menyalurkan
pesan dari sumber kepada penerima yang dituangkan dalam
simbol-simbol komunikasi visual. Yang termasuk media grafis
adalah gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, peta
dan globe, papan flanel dan papan buletin.
 Media Proyeksi
Media proyeksi hampir sama dengan media grafis, keduanya dapat
menyajikan rangsangan visual. Perbedaannya adalah pada media
grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan yang
bersangkutan sedang pada media proyeksi pesan tersebut harus
diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dibuat lebih jelas. Ada
beberapa media proyeksi antara lain yaitu: film bingkai, film rangkai
(strip), OHP, LCD, micro proyektor dan micro film.

E. Pemilihan dan Penggunaan Media yang Tepat Dalam

Proses Pembelajaran Matematika di SMP

Pertimbangan para guru mengapa memilih media antara lain


karena mereka sudah akrab dengan media itu. Misalnya seorang guru

5
yang sudah terbiasa menggunakan alat peraga, karena ingin
menjelaskan yang lebih konkrit dan merasa bahwa media itu dapat
berbuat lebih dari apa yang biasa dilakukan.
Pertimbangan lain yaitu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media untuk
proses belajar mengajar matematika adalah sebagai berikut:
1. Apa yang diharapkan dari siswa untuk memahami sesuatu dari
media tersebut.
2. Tindakan apa yang diharapkan dari siswa dengan menggunakan
media tersebut.
3. Bagaimanakah media itu dapat membantu untuk saling
berinteraksi jika hal itu dikehendaki.
4. Tujuan yang dapat dicapai dengan penggunaan media tersebut.
Sehubungan dengan langkah-langkah penentuan dalam
pemilihan media dalam proses belajar mengajar matematika, Elly
berpendapat bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari
konteksnya dan bahwasanya media merupakan komponen dari sistem
instruksional secara keseluruhan karena itu, meskipun tujuan dan isi
sudah diketahui, faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar
mengajar, organsiasi kelompok belajar, alokasi waktu dan prosedur
penilaian harus dipertimbangkan (Sardiman, 1984: 84).
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media
adalah guru matematika yang bersangkutan. Ia harus melihat nilai
belajar dalam mempergunakan media yang dipilihnya. Media tidak
boleh dimanfaatkan untuk jam istirahat dari kegiatan belajar yang aktif.
Guru harus menggunakan media untuk menciptakan kegiatan
pembelajaran matematika yang efektif dan efisien.

F. Penutup

6
Pada umumnya guru matematika sering mengalami kesulitan
dalam melaksanakan tugasnya karena terbatasnya sumber dan bahan
yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar matematika.
Keterbatasan dan kekurangan tersebut memberikan peluang kepada
guru matematika dalam proses belajar mengajar menggunakan media
pendidikan (alat bantu) agar kegiatan belajar mengajar dapat
terlaksana secara optimal. Hanya saja penggunaan media pendidikan
perlu ditunjang dengan kemampuan guru dalam memilih dan
menggunakannya dengan baik. Dengan demikian penggunaan media
pendidikan yang tepat dalam proses pembelajaran matematika dapat
meningkatkan produktivitas pesan-pesan pendidik, membantu guru dalam
mengembangkan aktivitasnya, menyampaikan konsep secara sistematis,
bahkan dapat merangsang cara berfikir siswa dan meningkatkan daya
nalar dalam memahami konsep/materi pelajaran matematika.

G. Daftar Pustaka

Achsin Amir, 1987. Media Pendidikan. Jakarta: Aneka Cipta.

Amiruddin Rasyid,1997. Media Pendidikan, Proyek Penyetaraan Guru


Pendidikan Agama Islam Program Diploma Dua Universitas
Terbuka. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rohani Ahmad, 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sardiman A.S.1996. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan


dan Pemanfatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai