Penulis:
Drs. SUDIRMAN SIAHAAN, M.Pd
Materi pelajaran yang akan ANDA pelajari dalam Kegiatan Belajar-1 ini mencakup:
(a) pengertian karya ilmiah/karya tulis ilmiah, (b) ragam/jenis karya ilmiah/karya
tulis ilmiah, (c) sistematika/struktur artikel imiah, (d) prinsip-prinsip penulisan artikel
ilmiah, dan (e) pentingnya penulisan artikel ilmiah. Pelajarilah secara seksama
materi pelajaran yanlg diuraikan pada masingmasing topik berikut ini. Satu hal
yang penting adalah membuat catatan tentang materi pelajaran yang sulit ANDA
pahami. Cobalah mendiskusikan materi pelajaran yang sulit dengan sesama
peserta pelatihan terlebih dahulu. Apabila memang masih dibutuhkan, ANDA
dianjurkan untuk mendiskusikannya dengan nara sumber pelatihan pada saat
dilaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
Dalam mempelajari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajaran-1 ini,
ANDA akan menjumpai soal-soal latihan. Usahakanlah semaksimal mungkin untuk
mengerjakan semua soal latihan tanpa terlebih dahulu melihat Kunci Jawaban
yang disediakan pada bagian akhir modul ini. ANDA barulah diperkenankan untuk
mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2 setelah
ANDA berhasil mengerjakan 80% benar soal-soal latihan mengenai Kegiatan
Belajar-1.
1) Pengertian
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal
ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah
dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah. Artikel ilmiah dapat berupa
hasil penelitian maupun gagasan ilmiah (review). Hasil penelitian ataupun
gagasan/pemikiran ilmiah akan lebih bermanfaat apabila telah diaplikasikan
ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal ilmiah merupakan suatu sarana
yang efektif untuk mempublikasikan hasil penelitian bagi kalangan yang
lebih luas atau publik (http://s2biounsoed.edublogs.org/files/
2009/08/Pedoman-Penulisan-UsulPenelitian-Tesis-dan-Artikel-Ilmiah-final-
2009.pdf diakses tanggal 24 Maret 2011).
Suatu tulisan dapat dikatakan sebagai karya Ilmiah menurut Sardy S. (http://
uai.ac.id/public/lp5m/Penulisan%20Karya%20Ilmiah%20&%20Etika%20Ri
set.pdf di-akses tanggal 25 Pebruari 2011) apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a) menyajikan fakta atau fenomena secara objektif tentang alam, teknologi,
sosial, dan seni/budaya secara sistematis dan logis,
b) bersifat orisinil, kreatif, dan handal,
c) menggunakan metode ilmiah sesuai dengan konsensus ilmu
pengetahuan selingkungbidang,
d) teruji melalui verifikasi dan falsifikasi, baik untuk hasil penelitian
eksperimental, maupun non-eksperimental,
e) menghasilkan temuan/model/terminologi/koreksi baru/tesis atau teori,
dan
f) bermanfaat bagi kesejahteraan dan peradaban manusia (Penulisan
Karya ilmiah & Etika Riset dlm bentuk ppt.).
Dari berbagai pengertian dan ragam karya ilmiah/karya tulis ilmiah yang
dikemukakan di dalam Modul ini, maka yang dimaksudkan adalah terbatas
pada artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ilmiah. Mengapa?
Pembatasan pembahasan karya ilmiah/ karya tulis ilmiah hanya pada artikel
ilmiah dimaksudkan agar para peserta pelatihan yang akan menjadi tenaga
fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Pertama, memfokuskan
dirinya untuk belajar menulis artikel ilmiah untuk dipublikasikan melalui jurnal
ilmiah. Sedangkan untuk mengetahui atau mendalami berbagai ragam/jenis
karya ilmiah/ karya tulis ilmiah lainnya, peserta pelatihan dapat mempelajarinya
secara tersendiri melalui berbagai sumber. Oleh karena itu, penggunaan istilah
karya ilmiah/karya tulis ilmiah dalam uraian selanjutnya hendaknya diartikan
secara terbatas sebagai artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ilmiah.
Untuk dapat menulis sebuah karya tulis, terlebih lagi karya tulis ilmiah (artikel
ilmiah) tentunya diperlukan pemahaman penulis mengenai prinsip-prinsip
penulisannya. Berikut ini dikemukakan beberapa prinsip penulisan artikel
ilmiah, yaitu:
1) Penerapan Etika
2) Penggunaan Bahasa
Contoh:
Siaran televisi dari belahan dunia mana pun dapat disaksikan setiap saat
tanpa ada batasan waktu dengan menggunakan perangkat parabola
maupun melalui televisi kabel. Televisi dapat menyiarkan kejadian atau
peristiwa, baik secara langsung maupun tunda (penggunaan rekaman).
Televisi juga dapat menyiarkan secara luas berbagai ragam materi
siaran yang sudah dikemas atau direkam dalam bentuk hiburan, berita,
atau lainnya. Dengan keberagaman acara yang disiarkan secara luas
memungkinkan masyarakat (dari balita sampai manula) dapat
menyaksikannya.
Contoh:
- Peserta seminar mengakomodasikan berbagai pemikiran yang
berkembang selama seminar (mengakomodasikan berasal dari kata
“to accommodate”).
- Sekretariat pengelola jabatan fungsional Pengembang Teknologi
Pembelajaran dituntut untuk mengembangkan database (pangkalan
data) guna memfasilitasi kelancaran proses pemberkasan dokumen
pejabat fungsional PTP (memfasilitasi berasal dari kata “to facilitate”).
- Penulis artikel ilmiah dapat menggunakan berbagai rujukan termasuk
rujukan yang diunduh (di-download) dari internet (istilah internet sudah
memasyarakat atau sudah menjadi kosa kata publik).
Contoh:
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1999 merupakan landasan konstitusional pelaksanaan otonomi
daerah. Salah satu argumentasi yang mendasari penerapan otonomi
daerah menurut Azfar, dkk. (Azfar, dkk., 1999) adalah karena
Pemerintah Daerah lebih dekat dengan masyarakat, dan masyaralat
dinilai lebih memperhatikan program Pemerintah Daerah dibandingkan
dengan program Pemerintah Pusat (subnational governments are closer
to the people, citizens are considered to be more aware of subnational
governments’ actions than they are of actions of central government).
f) Penulis boleh menggunakan kutipan tertentu dalam bahasa aslinya
tetapi haruslah disajikan juga terjemahannya. Kutipan dalam bahasa
asing ditulis dengan huruf miring
(italic).
Contoh:
Ros Morpeth (Morpeth, 2004) mengemukakan bahwa yang
dimaksudkan dengan pendidikan terbuka (open learning) adalah suatu
istilah yang memayungi setiap skema pendidikan atau pelatihan yang
secara sistematis mengatasi berbagai kendala terhadap belajar, seperti:
usia, waktu, tempat atau ruang. Dengan pendidikan terbuka, setiap
individu bertanggung jawab terhadap apa yang akan dipelajari,
bagaimana cara mempelajarinya, di mana akan mempelajarinya,
seberapa cepat akan mempelajarinya, siapa yang akan membantunya
belajar, dan kapan hasil belajarnya dikehendaki untuk dinilai ("an
umbrella term for any scheme of education or training that seeks
systematically to remove barriers to learning, whether they are
concerned with age, time, place or space. With open learning,
individuals take responsibility for what they learn, how they learn, where
they learn, how quickly they learn, who helps them and when they have
their learning assessed").
Setiap orang mempunyai kiat tersendiri dalam menulis artikel ilmiah. Belum
tentu kiat menulis artikel ilmiah yang diterapkan seseorang cocok/pas
(applicable) untuk orang lain. Sekalipun demikian, tidak ada jeleknya untuk
mengetahui atau mempelajari berbagai kiat menulis artikel ilmiah yang
dilakukan oleh orang lain. Oleh karena itu, kiat menulis yang akan diterapkan
setiap orang adalah sepenuhnya tergantung pada masing-masing penulis.
Kiat menulis yang akan diuraikan berikut ini adalah lebih bersifat individual
sehingga dapat saja kemungkinan sangat pas atau cocok pada orang-orang
tertentu tetapi belum tentu atau tidak pas untuk diterapkan oleh penulis lainnya.
1) Inspirasi/gagasan Tumbuh Karena Banyak Membaca Jurnal Ilmiah
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan berkiprah sebagai pejabat
fungsional pada umumnya dan tenaga fungsional Pengembang Teknologi
Pembelajaran pada khususnya, dituntut untuk mulai membiasakan diri
banyak membaca secara teratur. Sebagai PNS, kegiatan membaca
(tentunya membaca yang relevan dengan tugas dan fungsi lembaga tempat
bekerja) adalah juga pekerjaan. Ungkapan orang bijak yang mengatakan
“Untuk dapat menulis haruslah banyak membaca” adalah sangat tepat
karena melalui kegiatan membaca, seseorang secara akumulatif akan
memperkaya kosa kata yang dimilikinya.
Selain kosa kata yang dikuasai semakin banyak, gagasan/inspirasi atau ide
juga dapat tumbuh/mencuat melalui kegiatan membaca. Dengan banyak
membaca artikel di berbagai jurnal ilmiah setidak-tidaknya akan dapat
menginspirasi seseorang tentang topik, tema atau masalah yang menarik
perhatiannya untuk ditulis. Demikian juga dengan gaya bahasa yang
diterapkan oleh para penulis artikel ilmiah secara tidak langsung
sebenarnya sudah menjadi pengalaman belajar pembaca.
Manakala sulit mendapatkan jurnal ilmiah dalam bentuk cetak, maka banyak
jurnal ilmiah yang dapat diakses secara online. Memang ada beberapa
pengelola jurnal ilmiah online yang mempersyaratkan untuk menjadi
pelanggan (subscriber), mengajukan email untuk mendapatkan artikel yang
lengkap, atau bahkan yang mempersyaratkan sejumlah biaya tertentu untuk
dapat mengakses berbagai artikel ilmiah yang dimiliki. Tetapi ada juga
pengelola jurnal ilmiah yang sama sekali tidak mempersyaratkan apa-apa
alias bebas mengunduh (men-download) berbagai artikel ilmiah yang
tersedia. Yang terpenting pada dasarnya adalah semangat dan kemauan
yang besar/tinggi untuk menulis sebagaimana dikatakan pepatah “Where
there is a will, there is always a away”.
Acuan yang dihimpun dari waktu ke waktu akan sangat bermanfaat dalam
menulis artikel. Terlebih-lebih lagi apabila penyimpanan catatan dilakukan
secara sistematis yang memudahkan untuk pencarian. Memang yang
diperlukan adalah kemauan dan disiplin diri untuk tidak lagi hanya membaca
untuk sekedar membaca tetapi membaca untuk dapat menghasilkan
bacaan bagi peningkatan potensi diri sendiri dan orang lain.