Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pamali atau pantangan adalah hal-hal yang sering kita dengar dari orang tua kita
atau kakek/nenek kita. Pantangan tersebut tentunya berawal dari banyaknya kasus
yang terjadi karena melanggar pantangan tersebut meski segala sesuatunya adalah
bersandarkan atas kehendak Tuhan. Percaya atau tidak… terserah bagaimana anda
menyikapinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa-apa saja pamali adat istiadat yang terdapat di daerah makassar?


2. Bagaimana adat istiadat pamali di Makassar?
3. Mengapa mesti ada adat istiada pamali di Makassar?
4. Bagaimana cara adat istiadat pamali di Makassar?
5. Kenapa mesti ada adat istiadat pamali di adakan di Makassar?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Agar kita mengetahui apa-apa saja yang merupakan pamali adat istiadat
dari daerah Makassar.
2. Mengetahui bagaimana adat istiadat pamali yang terdapat di Makassar.
3. Mengetahui tata cara adat istiadat pamali di Makassar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. MACAM-MACAM PAMALI ADAT ISTIADAT MAKASSAR

Pemmali merupakan istilah dalam masyarakat Bugis yang digunakan


untuk menyatakan larangan kepada seseorang yang berbuat dan mengatakan
sesuatu yang tidak sesuai. Pemmali dalam bahasa Indonesia diterjemahkan
menjadi pemali yang memiliki makna pantangan, larangan berdasarkan adat dan
kebiasaan.

Masyarakat Bugis meyakini bahwa pelanggaran terhadap pemmali akan


mengakibatkan ganjaran atau kutukan. Kepercayaan masyarakat Bugis terhadap
pemmali selalu dipegang teguh. Fungsi utama pemmali adalah sebagai pegangan
untuk membentuk pribadi luhur. Dalam hal ini pemmali memegang peranan
sebagai media pendidikan budi pekerti.

Bentuk-bentuk Pemmali

"Pemmali dalam masyarakat Bugis dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
pemmali dalam bentuk perkataan dan pemmali dalam bentuk perbuatan."

1. Pemmali bentuk perkataan

Pemmali bentuk ini berupa tuturan atau ujaran. Biasanya berupa kata-kata
yang dilarang atau pantang untuk diucapkan. Kata-kata yang pantang untuk
diucapkan disebut kata tabu. Contoh kata tabu yng merupakan bagian pemmali
berbentuk perkataan, misalnya balawo ‘tikus’, buaja ‘buaya’, guttu ‘guntur’. Kata-
kata tabu seperti di atas jika diucapkan diyakini akan menghadirkan bencana atau
kerugian. Misalnya, menyebut kata balawo (tikus) dipercaya masyarakat akan
mengakibatkan gagal panen karena serangan hama tikus. Begitupula menyebut
kata buaja ‘buaya’ dapat mengakibatkan Sang Makhluk marah sehingga akan
meminta korban manusia.

Untuk menghindari penggunaan kata-kata tabu dalam berkomunikasi,


masyarakat Bugis menggunakan eufemisme sebagai padanan kata yang lebih
halus. Misalnya, kata punna tanah ‘penguasa tanah’ digunakan untuk
menggantikan kata balawo, punna uwae ‘penguasa air’ digunakan untuk
menggantikan kata buaja.
2. Pemmali bentuk perbuatan atau tindakan

Pemmali bentuk perbuatan atau tindakan merupakan tingkah laku yang


dilarang untuk dilakukan guna menghindari datangnya bahaya, karma atau
berkurangnya rezeki.

Berikut Ini Contoh Pemmali dan Maknanya :

• Riappemmalianggi ana’ daraE makkelong ri dapurennge narekko mannasui.

Terjemahan: Pantangan bagi seorang gadis menyanyi di dapur apabila sedang


memasak atau menyiapkan makanan.

Masyarakat Bugis menjadikan pantangan menyanyi pada saat sedang


memasak bagi seorang gadis. Akibat yang dapat ditimbulkan dari pelanggaran
terhadap larangan ini adalah kemungkinan sang gadis akan mendapatkan jodoh
yang sudah tua. Secara logika, tidak ada hubungan secara langsung antara
menyanyi di dapur dengan jodoh seseorang. Memasak merupakan aktivitas
manusia, sedangkan jodoh merupakan faktor nasib, takdir, dan kehendak
Tuhan.Jika dimaknai lebih lanjut, pemmali di atas sebenarnya memiliki hubungan
erat dengan masalah kesehatan. Menyanyi di dapur dapat mengakibatkan
keluarnya ludah kemudian terpercik ke makanan. Dengan demikian prilaku
menyanyi pada saat memasak dapat mendatangkan penyakit. Namun, ungkapan
atau larangan yang bernilai bagi kesehatan ini tidak dilakukan secara langsung,
melainkan diungkapkan dalam bentuk pemmali.

• Deq nawedding anaq daraE matinro lettu tengga esso nasabaq labewi dalleqna.
Terjemahan: Gadis tidak boleh tidur sampai tengah hari sebab rezeki akan berlalu.

Bangun tengah hari melambangkan sikap malas. Apabila dikakukan oleh


gadis, hal ini dianggap sangat tidak baik. Jika seseorang terlambat bangun, maka
pekerjaannya akan terbengkalai sehingga rezeki yang bisa diperoleh lewat begitu
saja. Terlambat bangun bagi gadis juga dihubungkan dengan kemungkinan
mendapatkan jodoh. Karena dianggap malas, lelaki bujangan tidak akan memilih
gadis seperti ini menjadi istri. Jodoh ini merupakan salah satu rezeki yang
melayang karena terlambat bangun.

Dari tinjauan kesehatan, bangun tengah hari dapat mengakibatkan kondisi


fisik menjadi lemah. Kondisi yang lemah menyebabkan perempuan (gadis) tidak
dapat beraktivitas menyelesaikan kebutuhan rumah tangga. Masyarakat Bugis
menempatkan perempuan sebagai pemegang kunci dalam mengurus rumah
tangga. Perempuan memiliki jangkauan tugas yang luas, misalnya mengurus
kebutuhan suami dan anak.
• Riappemmalianggi matinro esso taue ri sese denapa natabbawa ujuna taumate
engkae ri bali bolata.

Terjemahan: Pantangan orang tidur siang jika jenazah yang ada di tetangga kita
belum diberangkatkan ke kuburan.

Pemali ini menggambarkan betapa tingginya penghargaan masyarakat


Bugis terhadap sesamanya. Jika ada tetangga yang meninggal, masyarakat
diharapkan ikut mengurus. Masyarakat biasanya berdatangan ke tempat jenazah
disemayamkan untuk memberikan penghormatan terakhir dan sebagai ungkapan
turut berduka cita bagi keluarga yang ditinggalkan. Masyarakat yang tidak dapat
melayat jenazah karena memiliki halangan dilarang untuk tidur sebelum jenazah
dikuburkan. Mereka dilarang tidur untuk menun-jukkan perasaan berduka atau
berempati dengan suasana duka yang dialami keluarga orang yang meninggal.

• Pemmali mattula bangi tauwe nasabaq macilakai


Terjemahan: Pantangan bertopang dagu sebab akan sial.
Bertopang dagu menunjukkan sikap seseorang yang tidak melakukan
sesuatu. Pekerjaannya hanya berpangku tangan. Perbuatan ini mencerminkan
sikap malas. Tidak ada hasil yang bisa didapatkan karena tidak ada pekerjaan
yang dilakukan. Orang yang demikian biasanya hidup menderita. Ia dianggap sial
karena tidak mampu melakukan pekerjaan yang mendatangkan hasil untuk
memenuhi kebutuhannya. Ketidakmampuan tersebut mengakibatkan hidupnya
menderita.

• Pemmali saleiwi inanre iyarega uwae pella iya puraE ipatala nasabaq mabisai
nakenna abalaq

Terjemahan: Pemali meninggalkan makanan atau minuman yang sudah


dihidangkan karena biasa terkena bencana.

Pemali ini memuat ajaran untuk tidak meninggalkan makanan atau


minuman yang telah dihidangkan. Meninggalkan makanan atau minuman yang
sengaja dibuatkan tanpa mencicipinya adalah pemborosan. Makanan atau
minuman yang disiapkan itu menjadi mubazir. Makanan bagi masyarakat Bugis
merupakan rezeki besar. Orang yang meninggalkan makanan atau minuman tanpa
mencicipi merupakan wujud penolakan terhadap rezeki. Selain itu, menikmati
makanan atau minuman yang dihidangkan tuan rumah merupakan bentuk
penghoramatan seorang tamu terhadap tuan rumah. Meninggalkan makanan dapat
membuat tuan rumah tersinggung.
• Kasipalli anak-anaka tindro a’mopang nasabakki matei andronna

Terjemahan: Pemali anak-anak berbaring tengkurap sebab ibunya akan cepat


meninggal.

Tidur tengkurap merupakan cara tidur yang tidak biasa. Cara tidur seperti
ini dapat mengakibatkan ganguan terhadap kesehatan, misalnya sakit di dada atau
sakit perut. Pemali ini berfungsi mendidik anak untuk menjadi orang memegang
teguh etika, memahami sopan santun, dan menjaga budaya. Anak merupakan
generasi yang harus dibina agar tumbuh sehingga ketika besar ia tidak memalukan
keluarga.

• Kasipalli bubura’nea ammake pattongko panganreang nasabakki nipanjarii


pattongko siri’

Terjemahan: Pemali bagi remaja laki-laki menggunakan penutup sebagai alat


makan sebab ia akan dijadikan penutup malu.

Laki-laki yang menggunakan penutup benda tertentu(penutup rantangan,


panci, dan lainnya) sebagai alat makan akan menjadi penutup malu. Penutup malu
maksudnya menikahi gadis yang hamil di luar nikah akibat perbuatan orang lain.
Meskipun bukan dia yang menghamili, namun dia yang ditunjuk untuk
mengawini atau bertanggungjawab. Inti pemali ini adalah memanfaatkan sesuatu
sesuai fungsinya.

Menggunakan penutup (penutup benda tertentu) sebagai alat makan tidak


sesuai dengan etika makan. Penutup bukan alat makan. Orang yang makan dengan
penutup merupakan orang yang tidak menaati sopan santun dan etika makan.
Akibat lain yang ditimbulkan jika menggunakan penutup sebagai alai makan
adalah debu akan terbang masuk ke makanan. Akhirnya, makanan yang ada di
wadah tertentu menjadi kotor karena tidak memiliki penutup. Hal ini sangat tidak
baik bagi kesehatan karena dapat mendatangkan penyakit.

• Kasipalli ambokoi kandre na je’ne inung le’bakka nipatannang nasabakki na


tabaki bala

Terjemahan: Pemali meninggalkan makanan atau minuman yang sudah


dihidangkan karena biasa terkena bencana.

Pemali ini memuat ajaran untuk tidak meninggalkan makanan atau


minuman yang telah dihidangkan. Meninggalkan makanan atau minuman yang
sengaja dibuatkan tanpa mencicipinya adalah pemborosan. Makanan atau
minuman yang disiapkan itu menjadi mubazir. Makanan bagi masyarakat Bugis
merupakan rezeki besar. Orang yang meninggalkan makanan atau minuman tanpa
mencicipi merupakan wujud penolakan terhadap rezeki. Selain itu, menikmati
makanan atau minuman yang dihidangkan tuan rumah merupakan bentuk
penghoramatan seorang tamu terhadap tuan rumah. Meninggalkan makanan dapat
membuat tuan rumah tersing-gung.

Berdasarkan beberapa contoh yang dipaparkan di atas, pemmali dapat


dikategorikan ke dalam beberapa bagian, yaitu menurut jenis kelamin, usia, atau
bidang kegiatan. Pemmali dalam masyarakat bugis merupakan nilai budaya yang
syarat dengan muatan pendidikan. Pemmali umumnya memiliki makna yang
berisi anjuran untuk berbuat baik. Baik itu perbuatan yang dilakukan terhadap
sesama maupun perbuatan untuk kebaikan diri sendiri. Pemmali sangat kaya nilai
luhur dalam pergaulan, etika, kepribadian, dan sopan santun.Melihat tujuannya
yang begitu luhur, pemmali merupakan nilai budaya bugis yang mutlak untuk
terus dipertahankan.

• Kasipalli ambangung a’tindro ritanggana alloa nasabakki bellai dalleka

Terjemahan: Pamali apabila bangun tidur terlalu siang karena rejaki akan
menjauh.
Jika anda bangun tidur terlalu siang hingga matahari hampir berdiri, akan
berakibat segala bentuk rezeki yang akan datang akan selalu menjauh kembali.

• Kasipalli sallo ri lalang kamara panrioanga nasabakki na kanreki toa

Terjemahan: Berlama-lama dikamar mandi karena mengakibatkan kita akan lebih


tua dari sewajarnya.

Janganlah anda berlama-lama dikamar mandi karena akan terlihat lebih tua dari
usia anda sebenarnya.

• Kasipalli accidong ri dallekanna pakkekbuka nasabakki na garringiki tau alusu


allaloa ri dallekanna pakkekbukka

Terjemahan: Pamali duduk tepat didepan pintu, karena khawatirkan ada makhluk
lewat yang melewati pintu tersebut dan anda akan jatuh sakit.

• Kasipalli a’patuntung cappa kaluru’ ri dasereka nasabakki na tabai tallasa


pa’risi nyawa nasabak tandre na gappai karannuanga ri pangka’na na rilalang ri
sikalabine.

Terjemahan: Kebiasaan mengetuk ujung rokok yang akan disulut di lantai rumah,
sebab akan selalu mengalami kekecewaan karena gagal dalam karir dan rumah
tangga.
• Kasipalli nikokko munceng rawayya, nasabakki anggappai tallasa kodi ri wattu
mangeanga

Terjemahan: Pamali apabila keseringan menggigit bibir bagian bawah, karena


kelak anda akan bernasib buruk dan rezeki seret.

• Kasipalli punna biasaki a’ngokko kanuku, nasabakki na tabaki tallasa’ kodi na


nettere’ki ri taua na tuli na tabaki pa’risi nyawa.

Terjemahan: Pamali apabila membiasakan menggigit kuku,sebab akan


mengundang nasib buruk dan pembawaan sering gugup juga akan menderita
batin.

• Kasipalli ammela’ kandre tannilakbusuka, nasabakki na tabaki sipassisalang ri


sipammakanga.

Terjemahan: Pamali apabila mempunyai kebiasaan membuang nasi sisa makan,


karena masih kenyang

Janganlah selalu membuang nasi sisa makan, karena masih kenyang bermakna
kelak selama satu tahun akan mengalami bentrokan keluarga yang beruntun.

• Kasipalli punna molongki kanuku ri allo sala, na sabakki na tabakibala.

Terjemahan: Janganlah memotong kuku pada hari Minggu, karena akan


mendapat bencana, demikian juga pada hari Senin, karena akan ada orang yang
dengki atau irihati, selain itu hari Sabtu juga termasuk hari yang kurang baik
untuk memotong kuku karena akan mendatangkan halangan atau rintangan bagi
anda. Disarankan untuk memotong kuku pada hari Selasa karena akan disukai
orang banyak. Hari Rabu juga termasuk hari baik karena akan membawa
keselamatan dan perlindungan dari Tuhan. Hari baik yang disarankan adalah hari
Kamis anda akan mendapat rezeki. Terakhir hari yang disarankan membawa
kebaikan adalah hari Jum’at karena akan membuat anda disukai dan dicintai
orang.

• Kasipalli a’nyungke paklaklangang lalang riballaka, nasabakki na tabaki bala ri


sipammanakanga

Terjemahan: Pamali apabila membuka payung didalam rumah, karena akan


terjadi sesuatu yang buruk dikeluarga anda.

• Kasipalli ana’ ca’di-ca’di anggandre doke unti, nasabakki a’tolo-toloi ri wattu


mangeanga.
Terjemahan: Pamali memakan buah pisang (jantungnya) khususnya anak kecil,
karena kelak akan berakibat si anak akan bodoh, dungu, dan bloon.

• Kasipalli a’mela sumpa’ kaluru’ punna tandre pa na puppusu, nasabakki susaki


ri dalleka

Terjemahan: Pamali membuang puntung rokok yang masih panjang, karena akan
menjadikan anda akan kesulitan rezeki.

• Kasipalli punna tau rungkayya ammalli barang le’ba’ pake,


nasabakki anggappaki baine/bura’ne le’baka bunting

Terjemahan: Pamali apabila gadis atau perjaka biasa membeli barang bekas kelak
suatu saat akan menikah dengan janda atau duda.

• Kasipalli ana’-ana’ka angnganre bangkeng jangang, nasabakki kodi tulisanna


kamma pakkerengang jangang ri wattu mangeanga.

Terjemahan: Pamali apabila memakan masakan kaki ayam khususnya anak kecil,
karena kelak tulisannya akan jelek seperti cakar ayam.

• Kasipalli punna angandreki bayao juku sijayyang, nasabakki na tabai rupayya


garring puru-puru a’lele

Terjemahan: Pamali jika memakan terlalu banyak telur ikan khususnya untuk
anak kecil, karena kelak akan berakibat terjangkit penyakit cacar
yang membuat muka berbekas.

Berikut ini ada beberapa kebudayaan dan kebiasaan orang bugis yang
berhubungan dengan kesehatan :
1. Dilarang tidur tengkurap karena bisa menyebabkan orang tua celaka.
Hubungan dengan kesehatan:
Tidur tengkurang atau menelengkup tidak baik untuk pernapasan atau bisa
meneyebabkan sesak napas dan tekanan pada leher dan tulang punggung
dapat menekan otot perut selain itu dapat menyebabkan sakit pada leher
2. Dilarang makan jantung pisang untuk ibu hamil karena
menyebabkan bayinya lahir kecil/berat badan lahir rendah (BBLR).
Hubungan dengan kesehatan :
Makan jantung pisang pada ibu hamil dianjurkan karena mengandung zat
yang baik bagi kesehatan seperti, protein, fosfor, mineral, kalsium ,
vitamin B1 dan C atau dengan kata lain jantung pisang nutrisinya sangat
komplit untuk ibu hamil.
3. Tali pusar yang disimpan dan jika sewaktu-waktu bayi sakit, tali
pusar tersebut direndam di air dan airnya diminumkan bayi tersebut.
Hubungan dengan kesehatan :
Jika tali pusat bayi yang didisimpan berhari hari dan sudah terkontaminasi
dengan bakteri ,sehinggan jika tali pusat direndam dalam air dan airnya
diminum bakteri dari tali pusat tersebut akan masuk kedalam tubuh bayi
sehingga menyababkan bayi sakit perut.
4. Tidak boleh tidur siang pada ibu hamil karena berpengaruh pada
bayi akan jadi pemalas.
Hubungan dengan kesehatan:
Tidur berkepanjangan memang mengundang proses recovery yang lebih
lambat. "Makin lama berbaring makin besar pula peluang terjadi
tromboemboli atau pengendapan elemen-elemen garam." Lalu bila si ibu
bangun/berdiri mendadak, endapan elemen tersebut dikhawatirkan lepas
dari perlekatannya di dinding pembuluh darah. Padahal akibatnya bisa
fatal. Endapan-endapan tadi bisa masuk ke dalam pembuluh darah lalu
ikut aliran darah ke jantung, otak dan organ-organ penting lain yang akan
memunculkan stroke.
5. Dilarang memotong kuku saat sakit.
Hubungan dengan kesehatan:
Jika kuku dibiarkan panjang atau tidak dipotong bisa menjadi tempat atau
sarana bekembangnya bakteri sedangkan pada saat sakit personal haygine
tetap dijaga agar tidak terjadi infeksi.
6. Pada saat bayi lahir feses pertama diberikan di alis bayi agar
terbentuk alisnya dan tebal.
Hubungan dengan kesehatan:
Fesis mengandung banyak bakteri sehingga jika diberikan pada alis bayi
dapat menyebabkan iritas pada kulit.
7. Tak boleh keramas saat nifas.
Hubungan dengan kesehatan:
Pantangan yang satu ini dicemaskan bisa membuat si ibu masuk
angin. Itu sebab, sebagai gantinya rambut cukup diwuwung, yakni sekadar
disiram dengan air dingin. Lagi-lagi, penyiraman ini diyakini agar darah
putih bisa turun dan tak menempel di mata. Namun agar tak bau apek dan
tetap harum disarankan menggunakan ratus pewangi. Tentu saja pantangan
semacam itu untuk kondisi jaman sekarang dirasa memberatkan. Terlebih
untuk ibu-ibu yang harus sering beraktivitas di luar rumah.
Sedangkan mandi boleh-boleh saja asal dilakukan jam 5 atau 6 untuk
mandi pagi dan sebelum magrib untuk mandi malam. Penggunaan air
dingin, katanya, justru lebih baik ketimbang air hangat karena bisa
melancarkan produksi ASI.
Soal

1) Klien A laki-laki berumur 25 tahun dengan dugaan kasus harga diri rendah,
saat dilakukan pengkajian oleh perawat perlu dibuktikan dengan data
objektif yang mendukung dari kasus tersebut sehingga diagnosa yang
ditetapkan benar.
Salah satu data objektif yang ditentukan pada pengkajian harga diri rendah
adalah ?
a. Kontak mata sering
b. Tersenyum sendiri
c. Produktifitas menurun
d. Bicara dengan suara keras
e. Sering lupa
Jawaban benar : C
2) Klien perempuan berusia 16 tahun datang ke RSJ di Poliklinik dengan
keluarganya,keluarga mengatakan anaknya merasa dirinya jelek dan
penampilan kurang menarik, dia mengatakan tidak ada yang suka padanya,
merasa bersalah dan khawatir.
Berdasarkan kasus tersebut diposisi manakah klien berada pada rentang
respon adaptif dan maladaptif?
a. Aktualisasi diri
b. Kosep diri positif
c. Harga diri rendah
d. Kehancuran identitas
e. Depersonalisasi
Jawaban: D
3) Dalam asuhan keperawatan perlu adanya tindakan keperawatan yang ingin
dicapai pada suatu diagnosa keperawatan. Pada kasus isolasi sosial ada
beberapa tindakan yang diharapkan.
Bagaimana tindakan keperawatan yang diharapkan pada klien dengan kasus
isolasi sosial ?
a. Klien dapat mendemonstrasikan keinginan dan hasrat untuk
bersosialisasi dengan orang lain.
b. Klien dapat mengikuti aktivitas kelompok dengan anjuran perawat.
c. Klien merasa dapat menikmati kesehariannya dengan bekerja
sendiri.
d. Klien dapat melakukan kontak mata saat berkomunikasi dengan
orang lain.
e. Klien dapat merasa bahagia dan tenang.
Jawaban: A
4) Seorang klien dengan BPH (Beign Prostatic Hypertrophy) sedang menjalani
operasi TURP (Transunethral Resection Of The Prostate) dan mendapatkan
irigasi kandung kemih. Sebelum tindakan dilakukan, perawat bedah
memberikan penjelasan dan meminta persetujuan klien. Apakah nilai etik
utama yang menjadi pedoman perawat dalam tindakan tersebut ?
a. Keadilan
b. Kebebasan
c. Mendahulukan kepentingan orang lain
d. Persamaan hak
e. Harga diri manusia
Jawaban : B
5) Obat antihipertensi diresepkan untuk klien dengan hipertensi. Klien
mengatakan pada perawat bahwa ia akan memiliki obat herbal untuk
membantu menurunkan tekanan darahnya. Manakah dari pernyataan
perawat berikut ini yang paling penting untuk disampaikan kepada klien ?
a. Obat herbal tidak aman dan sebaiknya tidak digunakan
b. Saya akan mengajarkan anda cara pengukuran tekanan darah
sehingga dapat dimonitor dengan ketat
c. Anda harus menemui dokter lebih dahulu sebelum mengonsumsi
obat herbal
d. Jika anda mengonsumsi obat herbal, anda harus mengukur tekanan
darah secara teratur
e. Jika anda yakin obat herbal dapat menurunkan tekanan darah,
silahkan gunakan.
Jawaban : C
BAB III

PENUTUP

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan analisa dari adat istiada makassar
diatas, maka penyusun dapat mengambil kesempulan dan saran- saran, sebagai
berikut:

3.1 Kesimpulan

Pada dasarnya Pemmali merupakan istilah dalam masyarakat Bugis yang


digunakan untuk menyatakan larangan kepada seseorang yang berbuat dan
mengatakan sesuatu yang tidak sesuai. Pemmali dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi pemali yang memiliki makna pantangan, larangan
berdasarkan adat dan kebiasaan.

Masyarakat Bugis meyakini bahwa pelanggaran terhadap pemmali akan


mengakibatkan ganjaran atau kutukan. Kepercayaan masyarakat Bugis terhadap
pemmali selalu dipegang teguh. Fungsi utama pemmali adalah sebagai pegangan
untuk membentuk pribadi luhur. Dalam hal ini pemmali memegang peranan
sebagai media pendidikan budi pekerti

3.2 Saran

Untuk memulai memahami hubungan manusiawi dalam kontek profesional


seseorang harus mengerti bahwa penyebab bertambahnya kebutuhan manusiawi
secara universal menimbulkan kebutuhan baru, dan membuat seseorang yang rutin
untuk menyalahgunakan. Apa yang ada dalam adat istiadat di Makassar.
DAFTAR PUSTAKA

http://aidanursing.blogspot.com/2012/11/budaya-makassar-trancultural-
nersing.html?m=1

https://dokumen.tips/documents/hubungan-kesehatan-terhadap-kebudayaan-suku-
bugis.html

Anda mungkin juga menyukai