Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR LEGALISASI

DOKUMEN INI TELAH

Disusun oleh
Nama Dr Yuli Budi Jatmiko, SpB
Jabatan Ka IKO

TandaTangan

Diperiksa oleh
Nama Dr Cahyo Budi Utomo
Jabatan Ka Bagian Pelayanan Medis

TandaTangan

Disetujui oleh
Nama dr. Tri Siswiyati, M.Kes
Jabatan Wadir Pelayanan

TandaTangan

1
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU YAKKUM PURWODADI
NOMOR: 0125/PR-KEP.DIR/VI/2017
TENTANG PROGRAM KERJA INSTALASI KAMAR
OPERASI RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU YAKKUM
PURWODADI TAHUN 2017

PROGRAM KERJA INSTALASI KAMAR OPERASI


RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU YAKKUM PURWODADI TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN
Instalasi Kamar Operasi rumah sakit merupakan salah satu unit pelayanan khusus
di rumah sakit yang melaksanakan pelayanan selama 24 jam.
Dalam penyelenggaraan pelayanan Instalasi Kamar Operasi harus melakukan upaya
peningkatan mutu dan pengembangan secara dinamis untuk memberikan pelayanan
yang baik kepada customer yang membutuhkanpelayanan operasi atau bedah.
Pelayanan Instalasi Kamar Operasi RS Panti Rahayu memberikan pelayanan
operasi baik cito/ emergency dan terencana/ elektif, dan pelayanan anestesi untuk
pasien rawat inap maupun rawat jalan. Selain itu juga melakukan pelayanan sterilisasi
sentral untuk seluruh rumah sakit..
Mutu pelayanan Instalasi Kamar Operasi rumah sakit perlu didukung oleh sumber
daya yang dimiliki meliputi sumber daya manusia, prasarana, sarana/ peralatan medis,
dan sistem pelayanan rumah sakit yang memadai. Berdasarkan Visi Rumah Sakit Panti
Rahayu tahun 2017-2021 yaitu “Menjadi rumah sakit pilihan masyarakat dengan
pelayanan yang bermutu, berfokus pada keselamatan pasien sebagai perwujudan kasih
Allah pada tahun 2021”, maka Instalasi Kamar Operasi RS Panti Rahayu wajib
berperan aktif mewujudkan Visi tersebut. Untuk itu diperlukan suatu program kerja
tahunan Instalasi Kamar Operasi guna peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit pada
tahun 2017.

II. LATAR BELAKANG


Upaya peningkatan pelayanan Kamar Operasi yang berkesinambungan dengan
harapan lebih baik dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2016, maka diperlukan Program
Kerja Tahunan Instalasi Kamar Operasi Rumah sakit tahun 2017. Program Kerja
Instalasi Kamar Operasi tahun 2017 ini dipergunakan sebagai acuan dalam

2
melaksanakan kegiatan pelayanan Instalasi Kamar Operasi tahun 2017 agar lebih
terarah dan program kerja tahun 2016 tetap dapat berkelanjutan, sehingga mutu
pelayanan Instalasi Kamar Operasi semakin meningkat.
Instalasi Kamar Operasi telah berupaya malakukan pelayanan sesuai dengan
program kerja tahun 2016 dengan hasil ada yang mencapai target dan juga ada yang
tidak mencapai target.
Dalam bidang pengembangan SDM pada tahun 2016. Keberadaan SDM pada tahun
2016 adalah sebagai berikut :
1. Sembilan (9) tenaga Ahli Madya Keperawatan sebagai asisten/ instrumen bedah
2. Satu (1) tenaga Ahli Madya Keperawatan sebagai perawat anestesi
3. Satu (1) tenaga SPK sebagai perawat Anestesi
4. Dua (2) tenaga PK sebagai petugas penerimaan
5. Satu (1) tenaga Ahli Madya Keperawata sebagai petugas sterilisasi + 2 (dua)
tenaga sterilisasi
6. Tiga ( 3 ) tenaga Ahli Madya Keperawatan sedang belajar Perawat Anestesi.
Pada bulan April 2016, ada 3 (tiga) tenaga ahli madya keperawatan telah selesai
mengikuti pelatihan penata anestesi dan mulai bertugas pada bulan Mei 2016, dan ada
2 (dua) ahli madya keperawatan asisten/ Instrumen bedah yang dipindahtugaskan ke
ruang perawatan. Pada bulan Desember 2016, ada 2 (dua) ahli madya keperawatan
telah selesai mengikuti pelatihan Teknik Kamar Bedah (BSCORN).
Untuk peningkatan kompetensi SDM Instalasi Kamar Operasi di tahun 2017
direncanakan ada 1 (satu) ahli madya keperawatan untuk mengikuti pelatihan Teknik
Kamar Bedah, 2 (dua) tenaga mengikuti pelatihan sterilisasi (CSSD), dan 2 (dua)
asisten/ instrumen mengikuti pelatihan bedah saraf. Dengan bertambahnya dokter
spesialis yang melakukan operasi, maka di tahun 2017 juga direncanakan untuk
menambah 4 (empat) tenaga asisten/ instrumentator dan 1 (satu) tenaga asisten
anestesi, 1 (satu) tenaga ruang penerimaan, dan 1 (satu) tenaga Sterilisasi Sentral.
Dalam pelayanan pembedahan kamar operasi tahun 2016 mencapai jumlah 3.383
kasus operasi dari target 3.300 kasus operasi, dengan demikian target terlampaui,
adapun rinciannya sebagai berikut:
Operasi Besar Khusus : 1.264 kasus
Operasi Besar : 1.067 kasus
Operasi Sedang : 964 kasus
3
Operasi Kecil : 18 kasus
Operasi Sederhana : 33 Kasus
Operasi Craniotomi : 37 kasus
Anestesi
GA Intubasi : 512 tindakan
GA TIVA : 1.074 tindakan
Regional Anestesi : 1.273 tindakan
Oleh karena itu pelayanan kamar operasi harus dipertahankan dan ditingkatkan secara
proporsional pada tahun 2017, dari rata-rata 275 kasus tiap bulan menjadi 300 kasus
tiap bulan dengan perincian sebagai berikut:
Operasi Besar Khusus : 1.264 kasus + 5% = 1.327 kasus
Operasi Besar : 1.067 kasus + 5% = 1.120 kasus
Operasi Sedang : 964 kasus + 5% = 1.012 kasus
Operasi Kecil : 18 kasus + 5% = 19 kasus
Operasi Sederhana : 33 kasus + 5% = 35 kasus
Operasi Craniotomi : 37 kasus + 5% = 39 kasus
sehingga pada tahun 2017 ditargetkan total pencapaian 3.600 kasus
Anestesi
GA Intubasi : 512 tindakan + 5% = 538 tindakan
GA TIVA : 1.074 tindakan + 5% = 1.127 tindakan
Regional Anestesi : 1.460 tindakan + 5% = 1.520 tindakan
Dalam pengembangan peralatan dan fasilitas kamar operasi pada tahun 2016
Instalasi Kamar Operasi RS Panti Rahayu telah memiliki 1 (satu) set Infant Warmer , 1
(satu) set Emergency Troli, 3 (tiga) Elektro Surgical Unit ( ESU), 3 (tiga) brancar
pasien dan 3 (tiga) stracher (alat transfer pasien), 1 (satu) lampu operasi LED, 3 (tiga)
lampu operasi bulp, 1 (satu) set DC Shock, 4 (empat) ruang kamar operasi, 4 (empat)
meja operasi, 1 (satu) Laryngoscope LED set, 2 (dua) Laryngoscope biasa, 2 (dua)
Suction Mobile, 8 (delapan) Pasien Monitor, 3 (tiga) mesin Anestesi dan Ventilator, 1
(satu) mesin anestesi manual, Ruang Induksi, Ruang Pemulihan, Ruang Sterilisasi,
Mesin Autoclav Steam, dan Ruang tunggu keluarga pasien operasi.
Di tahun 2017, diprogramkan untuk menambah 1 (satu) set instrument bedah saraf,
1 (satu) unit suction mobile, 3 (tiga) tempat tidur pasien di ruang pemulihan, 2 (dua)
monitor pasien, 1 (satu) set lampu operasi,2 (dua) set komputer, ruang tunggu pasien
4
yang nyaman, penambahan instrument medis operasi,1 (satu) aparatus/ mesin
anestesi,1 (satu) mikroskop mata dan 1 (satu) alat medis Phacoemulsifikasi.
Dalam hal Peningkatan Mutu, Instalasi Kamar Operasi pada tahun 2016
mempunyai 3 (tiga) Indikator Kunci yaitu Assesmen Pasien, Penggunaan Sedasi dan
Anestesi, dan Prosedur Bedah. Sedangkan untuk Indikator Area Klinis ada 6 (enam),
yaitu: Kesalahan pemberian obat, Kejadian tidak tersedianya obat anestesi di kamar
operasi, Kejadian petugas kamar operasi tertusuk benda tajam, Angka Kepatuhan cuci
tangan sebelum kontak dengan pasien, Kejadian tidak diberikan label high alert dan
LASA pada obat golongan high alert dan LASA, Kejadian Pasien Jatuh.
Pada tahun 2017 ketiga Indikator Kunci tetap dijadikan sebagai acuan untuk
mengukur keberhasilan mutu pelayanan karena pada tahun 2016 ada dua indicator
kunci yang belum mencapai target dan Indicator Area Klinis tetap dilaksanakan.
Dalam peningkatan keselamatan tahun 2016 telah dilakukan upaya diantaranya
adalah penambahan sarana keselamatan kerja yaitu melengkapi APD (kacamata
Googles, penambahan apron,sepatu boot) dan untuk keselamatan pasien telah
dilakukan pelaksanaan 6 sasaran keselamatan pasien. Di tahun 2017 diharapkan bisa
melengkapi APD operasi sesuai standar.
Program kerja Instalasi Kamar Operasi tahun 2017 ini dilengkapi dengan TOR atau
Kerangka Acuan Program Pelayanan Instalasi Kamar Operasi, Kerangka Acuan
Program Pengembangan SDM, Kerangka Acuan Program Pengembangan Fasilitas dan
Peralatan, dan Kerangka Acuan Program Mutu Instalasi Kamar Operasi.
III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
1. Tujuan umum
Instalasi Kamar Operasi dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan
volume secara optimal sesuai visi dan misi RS Panti Rahayu
2. Tujuan Khusus
a. Pelayanan kamar operasi yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan
customer
b. Tersedianya SDM yang profesional dan berkualitas
c. Tersedianya fasilitas dan peralatan medis yang memadai.
d. Terselenggaranya pelayanan rumah sakit yang bermutu yang
mengutamakan keselamatan pasien dan staf.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Pelayanan Kamar Operasi

5
a. Melaksanakan pelayanan operasi, meliputi bedah umum, ObsGyn, THT, Mata,
Orthopedi, dan Bedah Saraf.
b. Melaksanakan pelayanan anestesi
c. Melakukan sterilisasi.
d. Melakukan Evaluasi Pelayanan kamar operasi
2. Pengembangan SDM
a. Orientasi dan reorentasi
b. Penambahan tenaga
c. Diklat
d. Evaluasi Kinerja
i. Indikator kinerja SDM
ii. Penilaian Kinerja Profesi
3. Pengembangan Ruang dan Faslitas Serta Alat
a. Ruang Dan Fasilitas
b. Alat
4. Peningkatan Mutu dan Keselamatan
a. Monitoring Indikator tiap bulan
b. Membuat pelaporan tiap tanggal 5 (bulan berikutnya)
c. Evaluasi dan Koreksi dan pencegahan tiap 3 bulan.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Pelayanan Kamar Operasi
1.1. Melaksanakan pelayanan operasi/ pembedahan, dengan kegiatan
1.1.1. Melaksanakan Pelayanan Operasi Rawat Jalan (One Day Care) dan rawat
inap.
1.1.2. Melaksanakan Pelayanan Anestesi
1.1.3. Melaksanakan Pelayanan Sterilisasi
1.1.4. Melaksanakan Pemantauan dan pelaporan Pelayanan kamar operasi.
1.2. Melakukan Evaluasi Pelayanan
1.2.1. Melakukan evaluasi pelayanan tahun 2017.
1.2.2. Menetapkan target pelayanan kamar operasi 2018.
2. Pengembangan SDM
a. Orientasi
Melakukan orientasi tenaga baru di Instalasi kamar operasi dengan dasar
i. Kualifikasi tenaga
ii. Metode Orientasi
iii. Jadwal Orientasi
iv. Evaluasi dan Analisa Orientasi

6
b. Penambahan tenaga
i. Menghitung dan menganalisa kebutuhan jumlah tenaga
ii. Mengusulkan kekurangan jumlah tenaga
c. Diklat
i. Menyusun gap-kompetensi SDM
ii. Menentukan jenis pelatihan
iii. Menentukan peserta pelatihan
iv. Mengusulkan pelatihan
d. Evaluasi Kinerja
I. Indikator kinerja
1) Menentukan Indikator kerja SDM Instalasi Kamar Operasi.
2) Mengukur pencapaian Indikator kerja Instalasi Kamar Operasi.
3) Melakukan Evaluasi dan Analisa Indikator kerja Instalasi Kamar
Operasi.
II. Penilaian Indikator kinerja perawat kamar operasi
1) Menentukan Indikator kinerja perawat kamar operasi
2) Mengukur Indikator kinerja perawat kamar operasi.
3) Melakukan Evaluasi dan Analisa Indikator kinerja perawat
kamar operasi.

3. Pengembangan Ruang dan Faslitas serta Alat


a. Ruang dan Faslitas
i. Melakukan evaluasi kebutuhan Ruang dan Fasilitas
ii. Mengusulkan penambahan Ruang dan Faslitas
iii. Merealisasikan penambahan Ruang dan Faslitas
b. Alat
i. Melakukan evaluasi kebutuhan alat
ii. Mengusulkan penambahan Peralatan Kamar Operasi.

4. Peningkatan Mutu dan Keselamatan


a. Monitoring Indikator tiap bulan
b. Membuat pelaporan tiap tanggal 5 (bulan berikutnya)
c. Evaluasi dan Koreksi dan pencegahan tiap 3 bulan

VI. SASARAN
Target atau sasaran yang akan dicapai pada tahun 2017 adalah
7
1. Pelayanan Kamar Operasi
a. Terlaksananya jumlah dan jenis pelayanan kamar operasi tahun 2017 dengan
Target Pelayanan tahun 2017 :
i. Kasus Bedah 3.600 kasus
ii. Anestesi 2.831 tindakan
iii. Sterilisasi dengan target seluruh peralatan medis di seluruh gugus
tugas yang mempunyai peralatan medis
b. Tersusun Target dan Jenis Pelayanan tahun 2017
2. Pengembangan SDM
a. Orientasi dan reorientasi
Tercapaianya orientasi tenaga baru sesuai dengan target berdasar Kualifikasi
tenaga, Metode Orientasi, Jadwal Orientasi, Evaluasi dan Analisa Orientasi.
Jika diperlukan juga dilakukan reorientasi bagi tenaga SDM lama (jika
diperlukan), khususnya jika terjadi perubahan di Instalasi Kamar Operasi.
b. Penambahan tenaga
i. Tenaga untuk penerimaan pasien
ii. Tenaga untuk ruang pemulihan
iii. Tenaga Asisten/Instrument Bedah
iv. Tenaga asisten anestesi
v. Tenaga administrasi
vi. Tenaga Sterilisasi Sentral
c. Diklat
i. 1 (Satu) perawat asisten dan instrument bedah mengikuti pelatihan teknik
dasar kamar bedah
ii. 8 (delapan) perawat mengikuti pelatihan PPGD
iii. 2 (dua) tenaga mengikuti pelatihan CSSD
d. Evaluasi Kinerja
i. Indikator kinerja SDM
Semua (100%) SDM kamar operasi dalam penilaian dan evaluasi
indikator kerja SDM kamar operasi sesuai standart
ii. Penilaian kinerja perawat
Semua (100%) SDM kamar operasi dalam penilaian kinerja perawat
kamar operasi sesuai standart.
3. Pengembangan Ruang dan Faslitas serta Alat

8
a. Ruang dan Faslitas
i. Renovasi ruang tunggu keluarga pasien operasi.
ii. Renovasi bangunan/ dinding/ lantai yang retak/ rusak.
iii. Penambahan ruang CSSD
b. Alat
i. Bertambahnya peralatan kamar operasi tahun 2017
4. Peningkatan Mutu dan Keselamatan
a. Tercapainya Indikator Kunci kamar operasi tahun 2017
i. Angka tidak dilakukannya Assesmen Pra Anestesi target 0 %
ii. Angka dilakukannya Site Marking (Surgical Safety Checklist) target 100
%
iii.
Angka ketidaklengkapan persetujuan tindakan kedokteran target 0 %
a. Terlaksananya Indikator Mutu Area Klinis Kamar Operasi tahun 2017
i. Kejadian kesalahan pemberian obat target 0
ii. Kejadian tidak tersedianya obat anestesi di Instalasi Kamar Operasi
target 0
iii. Kejadian petugas tertusuk benda tajam target 0
iv. Angka kepatuhan petugas dalam cuci tangan sebelum kontak dengan
pasien, target 100 %
v. Kejadian tidak diberikan high alert dan LASA pada obat golongan High
Alert dan LASA, target 0
vi. Kejadian pasien jatuh, target 0
b. Tersusun program keselamatan kamar operasi tahun 2017

VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan (bulan)


No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pelayanan kamar operasi
a. Melaksanakan pelayanan
b. Melakukan Evaluasi pelayanan
2. Pengembangan SDM
a. Orientasi - Pre Memorial (bila ada) Menyesuaikan bila ada penambahan tenaga
b. Penambahan tenaga
c. Diklat
d. Evaluasi Kinerja

9
3. Pengembangan Faslitas dan Perlatan
a. Ruang
b. Alat
4. Peningkatan Mutu dan Keselamatan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi Program Kerja Instalasi Kamar Operasi dilakukan untuk setiap kegiatan
program sesuai dengan jadwal oleh Kepala Instalasi Kamar Operasi secara tertulis
mengenai apakah program dapat terlaksana atau mengalami kendala dan upaya
yang telah dilakukan, selanjutnya melakukan usulan tindak lanjut guna
mengupayakan pencapaian program atau peningakatan kinerja.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT


Hasil kegiatan dilaporkan secara tertulis oleh Kepala Instalasi Kamar Operasi
kepada Direktur melalui Kepala Bagian Pelayanan Medis pada setiap akhir
Pelaksanaan Program Kerja Instalasi Kamar Operasi, untuk dievaluasi ulang dan
ditindaklanjuti.
Seluruh pelaksanaan kegiatan Program Kerja Instalasi Kamar Operasi Tahun 2017
dilaporkan tertulis pada akhir tahun 2017 oleh Kepala Instalasi Kamar Operasi
kepada Direktur melalui Kepala Bagian Pelayanan Medis.

Direktur,

Dr.Sunarima,MKes

10

Anda mungkin juga menyukai