Anda di halaman 1dari 34

Rekayasa Lingkungan Tambang

AIR TAMBANG (Mine Water)

Program Studi Teknik Pertambangan


Universitas Hasanuddin
2015
Kuis
• Apa yang anda ketahui tentang “MINE
WATER”
• Sebutkan dampak lingkungan yang
ditimbulkan oleh Air Asam Tambang
• Bagaimana metode pengendalian air asam
tambang?
Pendahuluan
• Air Tambang (mine water) adalah semua air
yang dipergunakan dalam kegiatan
pertambangan meliputi:
– Air untuk mengurangi debu
– Air yang digunakan dalam pengolahan mineral
– Air yang digunakan dalam pencucian batubara
– Air yang digunakan dalam proses hydrometalurgi
– dll
Sumber-Sumber AMD
• Air pada tambang terbuka
• Air tanah yang kontak dengan kegiatan
penambangan
• Air meteorik yang berasosiasi dengan kegiatan
penambangan
• Air hujan yang berinteraksi dengan penambangan,
pengolahan mineral dan metalurgi.
Kenampakan fisik suatu air asam tambang
Sumber-Sumber AMD
Parameter
penting suatu air
tambang
Klasifikasi Air Tambang
• Major Cation dan Anion
• Keasaman (pH)
• Konsentrasi Fe-II dan Fe-III
• pH vs Combined metals
• Alkalinitas vs Asiditas
• Alkalinitas vs Asiditas dan Konsentrasi Sulfat
Klasifikasi Air Tambang Berdasarkan pH
Pembentukan Air Asam Tambang
Pembentukan air asam tambang (AMD)
dipengaruhi oleh:
– Aktifitas Mikrobiologi
– Presipitasi dan disolusi mineral-mineral sekunder
– Copresipitasi
– Adsorpsi dan desorpsi
– Kondisi Eh-pH
– Logam berat
– Sistem Fe
Lanjutan…..
– Sistem Al
– Sistem As
– Sistem Merkuri
– Sistem Sulfat
– pH Buffering
– Turbidity
Prediksi Komposisi Air Tambang
• Pemodelan Geologi
– Analisis komposisi kimia air tambang.
– Hidrogeology model
• Pemodelan Matematis
Waste Rock Characterisation
Assessment of the acid
forming potential

Static Test Kinetic Test


• Paste pH • Free draining leach column test
• Total sulphur and carbon • Humidity cell leach test
• Readily water soluble sulphate
• Maximum potential acidity (MPA)
• Acid neutralizing capacity (ANC)
• Net acid producing potential (NAPP)
• Net acid generation (NAG) test
• Carbonate (reactable)
Total Sulphur,
Sulphate and Sulphide

an ELTRA® CS-4000
Carbon/Sulphur
Determinator fitted with a
resistance furnace and an
induction furnace

Dionex® ICS-1000 high-


performance ion
chromatograph (HPIC).
The soluble sulphate (SO42-)
concentration (ppm) was
converted to wt %S as

% Sulphide = % Total sulphur - % Sulphur as SO4


Maximum Potential Acidity
• Calculated from total sulphur measurement. ABA
assumes all sulphur present as pyrite. For many
rocks this is a valid assumption
MPA = % Sulphide x 30.6
• If sulphate minerals or organic sulphur are present,
you may fractionate into sulphide, sulphate and
organic. Organic S considered non- acid forming
• Sulphate minerals may or may not produce acidity,
depending the specific minerals present. Sulphate
fractionation in ABA does not identify the specific
minerals.
Acid Neutralizing Capacity (ANC)
The acid formed from pyrite oxidation
will to some extent react with acid
neutralising minerals contained within
the sample. This inherent acid
buffering is quantified in terms of the
ANC.
The ANC is commonly determined by
a modified Sobek method.
Net Acid Producing Potential (NAPP)

NAPP = MPA – ANC (kg H2SO4/ ton)

Negative NAPP : Non Acid Forming (NAF)


Positive NAPP : Potentially Acid Forming (PAF)
Dampak Lingkungan AMD
• Pengaliran AMD secara tak terkendali
mengakibatkan pencemaran air permukaan,
biota air, tanah, sedimen dan air tanah.
Karakteristik AMD dan Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
Strategi Manajemen AMD
• Tujuan: Memproteksi Lingkungan aquatik dan
menurunkan volume air yang memerlukan
treatment.
• Teknik pengurangan volume air tambang:
– Pengalihan air permukaan dengan membangun dam
– Memaksimalkan daur ulang dan penggunaan kembali
air tambang.
– Penggunaan kolam evaporasi
– Pencegahan infiltrasi air meteorik dengan
menggunakan “dry cover”.
Dry Cover
Pengendalian AMD
• Tujuan pengendalian AMD adalah untuk:
– Mengurangi volume AMD
– Meningkatkan pH
– Menurunkan konsentrasi sulfat dan logam-logam
terlarut
– Mengoksidasi atau mereduksi larutan
– Mengumpulkan atau mengisolasi air tambang
terhadap pembentukan logam-logam terlarut.
Metode pengendalian AMD
• Metode AKTIF: memerlukan reagen kimia
secara kontinyu, monitoring dan
pemeliharaan, peralatan untuk mencampur
reagen dengan air tambang.
• Metode PASIF: seperti “wetland”, bioreaktor,
atau anoxic limestone drain, sedikit atau tidak
memerlukan reagen kimia, peralatan dan
pemeliharaan.
Metode pengendalian AMD
• Pencegahan (prevention)
– Flooding/sealing of underground mines
– Underwater storage of mine tailings
– Land-based storage in sealed waste heaps
– Blending of mineral wastes
– Total solidification of tailings
– Application of anionic surfactant
– Microencapsulation (coating)
•Remediation
Senyawa-senyawa kimia yang biasa digunakan dalam
treatment AMD
Active (Chemical) Treatment Examples

Anhydrous ammonia Hydrogen peroxide

Calcium oxide
Metode Pasif
Metode Pasif
Examples passive treatment of AMD

Wetlands
Alkaline beds

Open limestone channel


Tugas Kelompok
Metode Pengendalian AMD
1. Kelompok 1 sampai dengan 3:
Pilih metode remediasi Aktif untuk Tambang
batubara atau sulfida.
2. Kelompok 4 sampai 6: Metode Remediasi
Pasif Tambang Batubara.
3. Kelompok 7 sampai 9: Metode remediasi Pasif
Tambang sulfida.
Terima kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai