Anda di halaman 1dari 48

ht

tp
s:
//b
an
te
n.
bp
s.
go
.id
ht
tp
s:
//b
a nt
e n.
bps
.g
o .id
STATISTIK DAERAH
PROVINSI BANTEN
2018

ISSN : 2088-4974

.id
No. Publikasi: 36550.1809

o
Katalog BPS : 1101002.36

.g
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
b ps
Jumlah Halaman : iv + 42 Halaman
e n.
nt

Naskah :
a
//b

Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik


s:
tp

Gambar Kulit :
ht

Bidang Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Diterbitkan oleh :
@ Badan Pusat Statistik Provinsi Banten

”Dilarang mengumumkan, mendistribusikan,


mengkomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian
atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin
tertulis dari Badan Pusat Statistik"
Kata Pengantar

Publikasi Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 diterbitkan oleh

.id
BPS Provinsi Banten, berisi berbagai data dan informasi terpilih

o
seputar Banten. Data dan informasi ini dianalisis secara

.g
sederhana, untuk membantu pengguna data dalam memahami
ps
perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Banten.
b
n.

Publikasi Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 diterbitkan


e

untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit


nt

setiap tahun secara rutin. Namun berbeda dengan publikasi


a

yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada aspek


//b

analisis data.
s:

Materi yang disajikan dalam Publikasi Statistik Daerah Provinsi Banten 2018, mencakup
tp

berbagai informasi dan indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai
ht

sektor di wilayah Provinsi Banten. Diharapkan, publikasi ini dapat digunakan untuk
bahan kajian, perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program pembangunan yang
telah dijalankan.

Akhirnya, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan
publikasi ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan
publikasi di masa mendatang.

Serang, September 2018

BPS Provinsi Banten


Kepala,

Agoes Soebeno

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 iii


.id
DAFTAR ISI

o
.g
ps
1. Geografi dan Iklim ... 1 11. Industri Pengolahan ... 16
b
n.

2. Pemerintahan ... 2 12. Konstruksi ... 17


e

3. Penduduk ... 4 13. Hotel dan Pariwisata ... 18


a nt

4. Ketenagakerjaan ... 6 14. Transportasi dan Komunikasi ... 19


//b

5. Pendidikan ... 8 15. Perbankan dan Investasi ... 21


s:

6. Kesehatan ... 9 16. Inflasi dan Nilai Tukar Petani ... 22


tp

7. Perumahan ... 10 17. Pengeluaran Penduduk ... 24


ht

8. Pembangunan Manusia ... 11 18. Perdagangan ... 26


9. Pertanian ... 13 19. Pendapatan Regional ... 28
10. Energi Listrik ... 15 20. Perbandingan Regional ... 30

Lampiran Tabel … 33

iv Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


1
GEOGRAFI DAN IKLIM
Jarang turun hujan, dengan curah hujan lebih lebat
Suhu udara sepanjang tahun 2017 terasa sedikit lebih hangat dan
lebih kering.Hujan juga menjadi lebih jarang turun. Namun bila turun
hujan, ternyata lebih lebat dibandingkan tahun sebelumnya.

Provinsi Banten secara astronomis terletak Peta Wilayah Provinsi Banten


antara 507’50” - 701’1” LS dan 10501’11” -
10607’12” BT. Adapun secara geografis, berada
di ujung barat Pulau Jawa dan berbatasan
langsung dengan Provinsi Jawa Barat dan DKI
Jakarta, serta Laut Jawa, Samudra Hindia dan
Selat Sunda.

Luas wilayah Banten mencapai 9.663 km2

.id
atau sekitar 0,51 persen dari luas seluruh
daratan Indonesia. Berarti, Banten adalah

o
.g
provinsi dengan luas wilayah terkecil kelima
di Indonesia setelah Kepulauan Riau (0,43
persen), Bali (0,30 persen), DI Yogyakarta ps
(0,16 persen) dan DKI Jakarta (0,03 persen).
b
n.

Kondisi topografi wilayah Banten pada


e

umumnya merupakan dataran rendah dengan


nt

ketinggian antara 0 sampai 200 m dpl.


a

Sementara daerah Lebak Tengah, sebagian Data Geografis dan Iklim Provinsi Banten
//b

kecil wilayah Kabupaten Pandeglang dan


Kabupaten Serang memiliki ketinggian 201 –
s:

Keadaan Geografis Satuan Nilai


2.000 m dpl. Adapun ketinggian daerah Lebak
tp

Timur berkisar antara 501 sampai 2.000 m dpl, a. Luas wilayah km2 9 662,92
yang terdapat di sekitar Puncak Gunung
ht

b. Ketinggian m dpl 0 - 2 000


Sanggabuana dan Gunung Halimun.
c. Jumlah pulau kecil buah 61
Iklim wilayah Banten dipengaruhi oleh Angin d. Sungai terpanjang
km 414,3
Monson dan gelombang La Nina. Cuaca (S. Cisadane)
didominasi oleh Angin Barat dari Samudra e. Danau terluas
ha 126
Hindia dan Angin Asia di musim penghujan (Cipondoh)
serta Angin Timur pada musim kemarau. f. Gunung tertinggi
m dpl 1 925
(G. Halimun)
Suhu udara di Banten selama tahun 2017
rata-rata mencapai 27,7 0C, dengan tingkat Kondisi Iklim Satuan 2016 2017
kelembaban udara sebesar 81 persen. Adapun o
a. Suhu rata-rata C 27,6 27,7
hujan turun setiap bulannya, dengan jumlah
hari dan curah hujan dalam setahun masing- b. Kelembaban rata-rata % 83 81
masing sebanyak 196 hari dan 2.440 mm.
c. Bulan hujan Bulan 12 12

Dengan demikian dibandingkan tahun d. Hari hujan hari 227 196


sebelumnya, suhu udara terasa sedikit lebih e. Curah hujan mm 2 604 2 440
hangat dan lebih kering. Hujan juga menjadi
lebih jarang turun. Namun bila turun hujan, f. Curah hujan
mm 11,5 12,4
per hari hujan
ternyata lebih lebat, seperti yang terlihat pada
data curah hujan per hari hujan. Sumber : Banten Dalam Angka 2018

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 1


2
PEMERINTAHAN
Jumlah bertambah, kuota belum terlewati

Jumlah legislator perempuan bertambah hingga melebihi hasil Pemilu


Legislatif 2014. Namun porsinya masih tetap di bawah ambang batas
kuota perempuan sesuai amanat UU No. 10 Tahun 2008.

Statistik Pemerintahan Provinsi Banten Seperti tahun-tahun sebelumnya, Provinsi


Banten sampai Juni 2018 secara administratif
Wilayah masih terbagi dalam 4 wilayah kabupaten yaitu
2016 2017 Juni 2018
Administrasi Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang,
serta 4 wilayah kota yakni Tangerang, Cilegon,
1. Kabupaten 4 4 4
Serang dan Tangerang Selatan. Adapun jumlah
2. Kota 4 4 4 kecamatan, desa dan kelurahan juga tidak
mengalami perubahan, baik karena pemekaran

.id
2. Kecamatan 155 155 155
wilayah maupun karena perubahan status dari
4. Desa 1 238 1 238 1 238
desa menjadi kelurahan.

o
.g
5. Kelurahan 313 313 313
Dilihat dari sisi personil, jumlah PNS Banten
Jumlah PNS 2015 2016 2017 ps
sejak tahun 2015 cenderung meningkat, yaitu
b
dari sekitar 79 ribu orang menjadi 96 ribu
n.
40 050 50 992 49 934
Laki-laki
(50,14%) (52,52%) (51,89%) orang. PNS laki-laki dan perempuan sama-
sama bertambah. Namun, penambahan jumlah
e
nt

Perempuan
39 833
(49,86%)
46 100
(47,48%)
46 302
(48,11%)
PNS perempuan lebih sedikit dari penambahan
PNS laki-laki. Akibatnya, porsi PNS perempuan
a
//b

Jumlah Total
78 883 97 092 96 236 menurun hingga mencapai 48,1 persen.
(100,00%) (100,00%) (100,00%)
Sebaliknya, PNS laki-laki porsinya bertambah
s:

Sumber : BPS Provinsi Banten menjadi 51,9 persen.


tp
ht

Jumlah Anggota DPRD Provinsi dan *** TAHUKAH ANDA


Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten
“Sekitar 65 persen PNS yang bertugas Banten
berpendidikan minimal Strata I. Persentase ini
lebih tinggi dibandingkan rata-rata Nasional,
yang hanya 60 persen”

Setelah sempat meningkat di tahun 2016,


jumlah legislator perempuan pada tahun 2017
untuk DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-
Provinsi Banten tertahan pada level 78 orang.
Namun demikian, jumlahnya itu sudah melebihi
hasil Pemilu Legislatif 2014 yang sebanyak 76
orang. Hanya saja, jumlah legislator perempuan
ini masih tetap di bawah ambang batas kuota
30 persen keterwakilan perempuan dalam
lembaga legislatif, sesuai amanat Undang-
Undang No. 10 Tahun 2008.
Sumber : Sekretariat DPRD se-Provinsi Banten (data diolah)

2 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


2
PEMERINTAHAN
PAD meningkat, Tingkat kemandirian berkurang
PAD Banten dalam tiga tahun terakhir ini terus meningkat.
Namun, porsinya terhadap pendapatan daerah justru menurun.
Berarti, tingkat kemandirian keuangan daerahnya semakin berkurang.

Sebagai salah satu instrumen kebijakan Belanja Daerah Provinsi Banten


fiskal yang dapat digunakan untuk memacu (miliar rupiah)
perkembangan ekonomi daerah, realisasi
Anggaran
belanja daerah Banten selama tiga tahun Uraian 2016 2017
2018
terakhir ini terus menunjukkan perkembangan
Total Belanja Daerah : 8 926 9 513 11 362
yang sangat menggembirakan. Belanja daerah
meningkat dari 8,9 triliun rupiah di tahun 2016 1. Belanja Langsung 3 090 3 149 4 658
menjadi 11,4 triliun rupiah pada tahun 2018.

.id
Selain itu, belanja modal, yaitu komponen yang - Belanja Pegawai 135 194 273

paling berperan dalam memacu pertumbuhan

o
- Belanja Barang & jasa 1 621 1 605 2 196

.g
ekonomi, juga meningkat hampir dua kali lipat.
Akibatnya, dampak belanja daerah terhadap - Belanja Modal 1 334 1 350 2 189
pertumbuhan ekonomi Banten pada tahun 2018 ps
2. Belanja Tidak Langsung
b
5 836 6 364 6 704
akan menjadi semakin membesar.
n.

- Belanja Pegawai 545 1 643 1 758


Pendapatan daerah merupakan sumber
e
nt

- Belanja Lainnya 5 291 4 721 4 946


dana utama bagi pembiayaan pembangunan
atau belanja daerah. Salah satu komponennya,
a

Sumber : BPS Provinsi Banten


//b

yaitu pendapatan asli daerah (PAD) adalah


besaran yang biasa digunakan untuk mengukur Nilai dan Porsi Pendapatan Asli Daerah
s:

tingkat kemandirian keuangan suatu daerah. Provinsi Banten


tp

Semakin besar porsi PAD terhadap pendapatan


daerah, akan semakin tinggi pula tingkat
ht

kemandirian keuangan daerah tersebut.

PAD Banten dalam tiga tahun terakhir ini,


secara konsisten juga terus meningkat. Namun,
porsinya terhadap pendapatan daerah justru
menurun dibandingkan tahun 2016. Berarti,
tingkat kemandirian keuangan daerahnya
semakin berkurang, karena lebih bergantung
kepada adanya dana perimbangan daerah.
Implikasinya, Banten menjadi kurang leluasa
dalam mengatur belanja daerah, karena ken-
dala keterbatasan fiskal semakin membesar.

*** TAHUKAH ANDA


“Tingkat kemandirian keuangan daerah Banten
pada tahun 2018 menjadi yang tertinggi kedua
di Indonesia setelah DKI Jakarta (Data APBD
2018; www.djpk.kemenkeu.go.id)” Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 3


3
PENDUDUK
Terbanyak kelima dan terpadat ketiga di Indonesia
Penduduk Banten pada Juni 2018 berjumlah 12,7 juta orang.
Dibandingkan provinsi lainnya, Banten merupakan provinsi dengan
populasi terbanyak kelima, sekaligus terpadat ketiga di Indonesia.

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Hasil proyeksi menurut Sensus Penduduk


Provinsi Banten 2010, menunjukkan bahwa jumlah penduduk
Banten pada Juni 2018 sudah mencapai 12,7
juta orang. Penduduk laki-laki berjumlah 6,5
juta orang, lebih banyak dari penduduk
perempuan yang hanya 6,2 juta orang. Dengan
demikian, rasio jenis kelaminnya berubah
menjadi 103,87, atau terdapat 104 penduduk

.id
laki-laki di antara 100 penduduk perempuan.

o
Dibandingkan tahun sebelumnya, penduduk

.g
Banten tumbuh sangat pesat, yaitu mencapai
ps
1,94 persen. Selain itu, juga lebih pesat dari
b
Indonesia yang hanya tumbuh 1,19 persen.
n.

Akibatnya, proporsi penduduk Banten terhadap


total penduduk Indonesia meningkat dari 4,75
e
nt

persen menjadi 4,79 persen. Oleh karena itu,


Banten berhasil mempertahankan posisinya
a

Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)


sebagai provinsi dengan populasi terbanyak
//b

Indikator Kependudukan kelima di Indonesia, setelah Jawa Barat (18,37


s:

Provinsi Banten dan Nasional persen), Jawa Timur (14,91 persen), Jawa
tp

Tengah (13,01 persen) dan Sumatera Utara


(5,44 persen).
ht

Uraian Juni 2017 Juni 2018

BANTEN Dibandingkan dengan luas wilayahnya yang


Penduduk (juta orang) 12,4 12,7 hanya sekitar 10 ribu kilometer persegi, Banten
pada Juni 2018 terasa lebih sesak. Kondisi Ini
- Laki-laki 6,3 6,5
terlihat jelas dari tingkat kepadatan penduduk-
- Perempuan 6,1 6,2
nya yang naik hingga menjadi 1.313 orang per
Rasio Jenis Kelamin 103,94 103,87 km2. Selain itu, Banten juga menjadi provinsi
Pertumbuhan Penduduk (persen) 2,01 1,94 ketiga terpadat di Indonesia, setelah DKI
Kepadatan Penduduk (orang/km ) 2
1 288 1 313
Jakarta (15.764 orang per km2) dan Jawa Barat
(1.376 orang per km2).
INDONESIA

Penduduk (juta orang) 261,9 265,0

- Laki-laki 131,6 133,1 *** TAHUKAH ANDA


- Perempuan 130,3 131,9 “Penduduk Banten setiap hari bertambah 679
Rasio Jenis Kelamin 100,97 100,95 orang. Dari pertambahan tersebut, 7 orang
Pertumbuhan Penduduk (persen) 1,23 1,19
di antaranya berasal dari luar Banten, atau
2
yang biasa disebut sebagai penduduk migran.”
Kepadatan Penduduk (orang/km ) 137 139

Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

4 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


3
PENDUDUK
Penduduk Banten terpusat di wilayah Banten Utara
Kabupaten Tangerang yang wilayahnya terletak di bagian utara Banten,
menjadi daerah terbayak penduduknya.
Sementara Kota Tangerang menjadi daerah terpadat penduduknya.

Penduduk Banten, secara geografis tidaklah Komposisi Penduduk Banten Tahun 2018
terdistribusi dengan merata, karena lebih
banyak yang mendiami wilayah Banten Utara.
Kondisi ini dapat terjadi karena Banten Utara
menjadi salah satu daerah tujuan utama
migrasi di Indonesia, yang antara lain akibat
perannya sebagai daerah penyangga atau
hinterland bagi Provinsi DKI Jakarta.

o .id
Secara spasial, terlihat bahwa Kabupaten

.g
Tangerang merupakan daerah yang terbanyak
penduduknya, dengan persentase mencapai
29,1 persen (3,7 juta orang). Sebaliknya, yang
ps
b
paling sedikit adalah Kota Cilegon, dengan
n.

persentase populasi hanya sebesar 3,4 persen


e

(0,4 juta orang).


nt
a

Diamati menurut kecepatan pertambahan


//b

penduduk, Kota Tangerang Selatan yang


s:

terletak di bagian utara Banten, menjadi daerah


Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)
tp

paling pesat pertumbuhannya. Adapun Kota


Tangerang yang juga berada di bagian utara
ht

adalah daerah terpadat penduduknya, dengan Indikator Kependudukan Banten


setiap satu kilometer persegi wilayahnya, dihuni Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2018
oleh sekitar 14 ribu orang.
Rasio
Pertumbuhan Kepadatan
Jenis
Kabupaten/Kota Penduduk Penduduk
Kondisi yang sama sekali berbeda, terjadi Kelamin
(persen) (orang/km2)
di bagian selatan Banten. Kabupaten Lebak,
menjadi daerah yang terjarang penduduknya, 1. Pandeglang 104,23 0,32 440
sedangkan Kabupaten Pandeglang merupakan 2. Lebak 104,94 0,60 378
daerah yang paling lambat pertumbuhan
penduduknya. 3. Tangerang 104,61 3,01 3 649

4. Serang 102,72 0,53 866


Sementara porsi penduduk laki-laki terbesar
5. Kota Tangerang 104,10 2,12 14 197
terdapat di Kota Serang, dimana terdapat 105
penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk 6. Kota Cilegon 104,22 1,46 2 458
perempuan. Adapun yang paling kecil di Kota 7. Kota Serang 105,09 1,68 2 541
Tangerang Selatan, dengan perbandingan 100
penduduk perempuan untuk setiap 101 8. Kota Tangsel 101,39 3,13 11 525
penduduk laki-laki .
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 5


4
KETENAGAKERJAAN
Kesempatan kerja banyak tercipta, pengangguran menurun
Kesempatan kerja yang tercipta selama tiga tahun terakhir ini melebihi
pertambahan jumlah angkatan kerja. Imbasnya, tingkat pengangguran
terbuka menurun hingga menjadi 7,77 persen.

Statistik Ketenagakerjaan Provinsi Banten Penduduk usia kerja Banten (penduduk usia
15 tahun ke atas), yang memasuki pasar kerja
Uraian Februari Februari Februari selama tiga tahun terakhir ini telah meningkat
2016 2017 2018
hingga menjadi lebih dari dua pertiganya.
Penduduk Usia Kerja (juta orang) 8,67 8,89 9,08 Kondisi ini terlihat dari indikator Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), yang
Angkatan Kerja (juta orang) 5,69 5,97 6,09 memberikan gambaran mengenai besarnya
persentase penduduk usia kerja yang termasuk

.id
- Penduduk Bekerja 5,23 5,51 5,62
dalam bagian angkatan kerja. Jumlah angkatan
kerja Banten sendiri terus bertambah, yaitu dari

o
- Penganggur 0,45 0,46 0,47
5,69 juta orang menjadi 6,09 juta orang pada

.g
Februari 2018.
TPAK (persen) 65,56 67,23 67,01
ps
b
Penduduk Bekerja (persen) 92,05 92,25 92,23 Seiring dengan jumlah angkatan kerja yang
n.

bertambah, persentase penduduk usia kerja


TPT (persen) 7,95 7,75 7,77
yang bekerja juga meningkat. Peningkatan ini,
e
nt

Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah) terjadi karena kesempatan kerja yang tercipta
melebihi pertambahan jumlah angkatan kerja.
a

Imbasnya, Tingkat Pengangguran Terbuka


//b

Komposisi Lapangan Pekerjaan (TPT) Banten menurun hingga menjadi 7,77


Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja
s:

persen pada Februari 2018. Hanya saja, angka


Provinsi Banten, Februari 2018
tp

pengangguran ini masih sangat tinggi, karena


berada jauh di atas rata-rata Nasional yang
ht

hanya 5,13 persen.

*** TAHUKAH ANDA


“Enam dari seratus orang penganggur yang
ada di Banten adalah lulusan universitas.”

Diamati menurut komposisi lapangan


pekerjaan utama, dari 100 penduduk yang telah
bekerja pada Februari 2018, 41 orang bekerja
pada lapangan usaha industri pengolahan serta
lapangan usaha perdagangan dan reparasi/
perawatan mobil-motor. Sekitar 22 orang, lebih
memilih untuk bekerja pada lapangan usaha
pertanian serta lapangan usaha transportasi
dan pergudangan. Sisanya, bekerja pada
berbagai lapangan usaha selain keempat
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah) lapangan usaha di atas.

6 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


4
KETENAGAKERJAAN
TPT relatif kecil, namun menjadi penyumbang terbesar
Tingginya TPT Banten disebabkan oleh banyaknya jumlah
penganggur di Kabupaten Tangerang. Namun TPT Kabupaten
Tangerang sendiri relatif kecill, karena masih di bawah TPT Banten.

Penganggur Terbuka dan TPT Banten Tingginya angka TPT Banten, terutama
Menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2017 disebabkan oleh banyaknya jumlah penganggur
di Kabupaten Tangerang. Hal ini setidaknya
Pengangguran Terbuka terlihat pada periode Agustus 2017, dimana
TPT
Kabupaten/Kota
(Persen)
sekitar sepertiga dari jumlah penganggur,
Jumlah
(Orang)
Persentase tinggal dan menetap di sana. Selain itu,
banyaknya penduduk Kabupaten Serang dan
1. Pandeglang 41 589 8,00 8,30 Kota Tangerang yang menjadi penganggur,

.id
2. Lebak 51 626 9,94 8,88
juga turut menjadi penyumbang terbesar bagi
tingginya angka pengangguran Banten.

o
.g
3. Tangerang 174 546 33,59 10,57

Betapapun juga, angka TPT terbesar terjadi


4. Serang 81 628 15,71 13,00
ps
di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon, yang
b
5. Kota Tangerang 74 981 14,43 7,16 masing-masing mencapai 13 persen dan 11,88
n.

6. Kota Cilegon 22 076 4,25 11,88 persen. Sementara yang terendah di Kota
Tangerang Selatan dan Kota Tangerang,
e

7. Kota Serang 24 715 4,76 8,43


nt

dengan persentase hanya 6,83 persen dan


8,88 persen. TPT Kabupaten Tangerang sendiri
a

8. Kota Tangsel 48 402 9,32 6,83


ternyata relatif kecil, karena masih berada di
//b

Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)


bawah angka TPT Banten periode Agustus
s:

2017, yang sebesar 9,28 persen.


tp

Statistik Upah Minimum Kabupaten/Kota


di Provinsi Banten, Tahun 2018 Sementara itu tingginya taraf hidup atau
ht

tingkat kesejahteraan pekerja, setidaknya dapat


diketahui dari besarnya upah yang diterima
oleh mereka. Pekerja di Kabupaten Lebak dan
Pandeglang pada tahun 2018 menerima upah
minimum terendah se Banten, sedangkan yang
tertinggi diterima oleh pekerja di Kota Cilegon.

Tinggi atau rendahnya upah yang diterima


oleh para pekerja, sepertinya lebih terkait
dengan jenis pekerjaan yang ada di wilayah
masing-masing. Pekerja di Kota Cilegon
menerima upah tertinggi, karena wilayahnya
menjadi sentra industri padat modal yang
berteknologi tinggi. Adapun Kabupaten Lebak
dan Pandeglang menjadi penerima upah
terendah, karena pekerjaannya memang lebih
banyak berkaitan dengan sektor pertanian yang
tenaga kerjanya berlebih.
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 7


5
PENDIDIKAN
Akses pendidikan bertambah, kualitas penduduk meningkat
Kualitas penduduk Banten meningkat cukup pesat, terlihat dari
meningkatnya RLS dan APT. Peningkatan kualitas ini terjadi karena
akses penduduk terhadap pendidikan semakin bertambah.

Perbaikan tingkat kesejahteraan penduduk Indikator Pendidikan Provinsi Banten


di suatu daerah tidak terlepas dari pendidikan
yang merupakan penentu kualitas penduduk.
Uraian 2015 2016 2017
Kualitas penduduk Banten sendiri selama tiga
tahun terakhir ini telah meningkat pesat.
Kondisi ini dapat diketahui dari meningkatnya Kualitas Pendidikan Penduduk
rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun - Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,27 8,37 8,53
ke atas (RLS) dan persentase penduduk usia

.id
15 tahun ke atas lulusan S1/DIV/S2/S3 (APT), - Lulusan S1/DIV ke Atas (persen) 5,77 6,39 7,09
hingga mencapai 8,53 tahun dan 7,09 persen.

o
Angka Partisipasi Sekolah (persen)

.g
Bahkan, kualitas penduduk Banten ini secara
rata-rata lebih tinggi dibandingkan Nasional,
yang memiliki RLS dan APT hanya 8,10 tahun ps
- Usia 7-12 Tahun
b 99,41 99,43 99,31

dan 5,98 persen. - Usia 13-15 Tahun 95,29 95,59 95,67


n.

Kualitas penduduk Banten yang meningkat - Usia 16-18 Tahun 66,73 67,00 67,77
e
nt

ternyata didorong oleh semakin luasnya akses Sumber : BPS Provinsi Banten
penduduk terhadap pendidikan. Hal ini ditandai
a
//b

oleh angka partisipasi sekolah (APS), terutama


untuk kelompok usia 13-18 tahun yang terus Rasio Ketersediaan Sekolah di Banten
s:

mengalami peningkatan. Namun demikian,


tp

masih rendahnya APS kelompok usia 16-18


tahun, harus mendapat perhatian lebih dari
ht

semua pihak. Hal ini karena dengan nilai APS


yang hanya 68 persen, berarti ada sekitar
sepertiga penduduk usia 16-18 tahun, yang
pada tahun 2018 tidak bersekolah lagi.

Kualitas pendidikan penduduk berkaitan erat


dengan ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan. Salah satu indikatornya adalah
rasio ketersediaan sekolah (RKS), yang dapat
menggambarkan kemampuan sekolah dalam
menampung penduduk usia sekolah sesuai
dengan jenjang pendidikan. Berdasarkan data
yang ada, terlihat bahwa RKS SMP/MTs dan
RKS SMA/SMK/MA mengalami penurunan.
Berarti, ketersediaan gedung sekolahnya sudah
meningkat, melebihi pertambahan penduduk
usia sekolah. Adapun untuk gedung sekolah
SD/MI, peningkatannya masih sedikit di bawah
pertambahan penduduk usia sekolahnya. Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

8 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


6
KESEHATAN
Pemahaman bertambah, capaian bidang kesehatan membaik
Capaian bidang kesehatan membaik, terlihat dari AHH yang terus
meningkat. Perbaikan ini disebabkan oleh bertambahnya
pemahaman kesehatan penduduk dan banyaknya fasilitas kesehatan.

Statistik Kesehatan Provinsi Banten Capaian Banten untuk bidang kesehatan


dalam tiga tahun terakhir telah menunjukkan
Uraian 2015 2016 2017 adanya perbaikan. Kondisi ini terlihat dari terus
meningkatnya Angka harapan hidup (AHH)
AHH (tahun) 69,43 69,46 69,49
hingga mencapai 69 tahun lebih 5 bulan pada
Angka Kesakitan (persen) 30,34 28,30 27,51 tahun 2017. Selain itu, angka kesakitan yang
Rata-rata Lama Sakit (hari) 5,61 5,51 5,46 diukur dengan persentase penduduk yang
mengalami keluhan kesehatan menurun hingga

.id
Tempat Berobat Jalan (%)
menjadi 27,51 persen. Malahan, rata-rata lama
Rumah Sakit 11,34 12,46 16,01 sakit dari penduduk yang mengalami keluhan

o
kesehatan juga menurun dari 5,61 hari menjadi

.g
Klinik/Praktik Dokter/Bidan 63,62 61,53 64,36
5,46 hari.
Puskesmas/Pustu

Unit Pelayanan Kesehatan


22,43 26,08 22,24
ps
b
Lainnya
2,25 1,11 1,32 Adanya perbaikan capaian dalam bidang
n.

Pengobatan Tradisional dan kesehatan disebabkan oleh bertambahnya


4,43 2,96 2,34
pemahaman penduduk akan arti penting
e

Lainnya
nt

Penolong Persalinan Terakhir (%) kesehatan. Kondisi ini dapat diketahui dengan
melihat bahwa klinik/praktik dokter/bidan serta
a

Dokter Kandungan/Umum 22,83 26,59 29,07


puskemas/pustu masih menjadi tempat berobat
//b

Bidan 62,36 61,63 58,34


jalan utama bagi penduduk yang mengalami
s:

Lainnya 14,81 11,78 12,59 keluhan kesehatan.


tp

Sumber : BPS Provinsi Banten


Bahkan, persentase kunjungan penduduk ke
ht

rumah sakit untuk berobat jalan juga meningkat


Banyaknya Fasilitas dan Tenaga Kesehatan
di Provinsi Banten hingga mencapai 16,01 persen pada tahun
2017. Selain itu, persentase balita yang proses
kelahirannya ditolong oleh dokter, mengalami
kenaikan dari 22,83 persen di tahun 2015
menjadi 29,07 persen pada tahun 2017.

Tingginya pemahaman penduduk Banten


akan arti penting kesehatan, terutama karena
mereka sering berinteraksi dengan petugas
kesehatan dan difasilitasi oleh berbagai sarana
kesehatan yang semakin bertambah banyak.
Tercatat, jumlah sarana kesehatan berupa
rumah sakit dan puskesmas pada tahun 2017
masing-masing sebanyak 106 unit dan 233 unit.
Kedua sarana kesehatan tersebut secara total
didukung oleh 4.967 dokter umum, dokter gigi
dan dokter spesialis, serta 5.170 bidan dan
9.140 perawat.
Sumber : Profil Kesehatan Indonesia 2016-2017 (data diolah)

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 9


7
PERUMAHAN
Kepemilikan rumah meningkat
Kepemilikan rumah oleh rumahtangga meningkat dibandingkan dua
tahun sebelumnya. Kondisi ini ditandai oleh naiknya persentase
rumahtangga yang menempati rumah milik sendiri.

Rumah atau hunian tempat tinggal adalah Statistik Perumahan Provinsi Banten
salah satu kebutuhan dasar manusia yang
mutlak harus dimiliki. Berdasarkan data yang Uraian 2015 2016 2017
ada, sekitar 81 persen rumahtangga di Banten
pada tahun 2017 ini sudah menempati rumah Persentase rumahtangga yang
80,94 81,52 81,38
menempati rumah milik sendiri
milik sendiri. Berarti, kepemilikan rumah oleh
rumahtangga sudah meningkat dibandingkan Persentase rumahtangga yang
menempati rumah dengan luas 11,23 9,28 6,54
dua tahun sebelumnya. Bahkan rumah yang lantai per kapita ≤ 7,2 m2

.id
baru, kebanyakan justru lebih luas dari rumah Persentase rumahtangga yang
lama yang dulu mereka tempati. Kondisi yang menempati rumah dengan lantai 73,78 78,23 78,49

o
terluas marmer/keramik

.g
demikian itu setidaknya tercermin dari turunnya
Persentase rumahtangga yang
persentase rumahtangga yang menempati
rumah dengan luas lantai per kapita maksimal ps
menempati rumah dengan atap dari
beton/genteng
b
Persentase rumahtangga yang
79,16 79,14 80,06

7,2 meter persegi. menempati rumah dengan dinding 84,88 87,47 87,06
n.

terluas dari Tembok


Kualitas rumah yang ditempati, baik dari
e

Sumber : BPS Provinsi Banten


nt

bentuk fisik maupun fasilitas yang tersedia,


dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan dan
a

Persentase Rumahtangga Menurut Sumber


//b

status sosial penghuninya. Kondisi fisik rumah Air Minum Bersih dan Sanitasi Layak
yang ditempati pada tahun 2017 sendiri terlihat di Provinsi Banten
s:

banyak mengalami perbaikan. Hal ini diketahui


tp

dari bertambahnya persentase rumahtangga


yang menempati rumah dengan lantai terluas
ht

dari marmer atau keramik dan berdinding


terluas dari tembok. Selain itu, persentase
rumahtangga yang menempati rumah dengan
atap terluas dari beton atau genteng, juga
meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu sumber air minum bersih dan


sanitasi layak merupakan salah satu fasilitas
perumahan yang berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari. Namun keberadaan
keduanya ternyata masih menjadi masalah
yang kronis bagi sebagian penduduk Banten.
Tercatat, sampai tahun 2017 ini masih ada
sekitar tiga dari sepuluh rumahtangga yang
belum mempunyai akses terhadap kedua
fasilitas perumahan tersebut. Bahkan untuk
sanitasi layak, persentase rumahtangga yang
mampu mengaksesnya justru mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

10 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


8
PEMBANGUNAN MANUSIA
Capaian meningkat, kecepatan berkurang
Capaian pembangunan manusia Banten terus meningkat, namun
dengan kecepatan peningkatan yang berkurang. Kondisi ini ditandai
oleh naiknya angka IPM dan turunnya besaran pertumbuhan.

Perkembangan IPM Provinsi Banten Pembangunan manusia merupakan sebuah


proses perubahan kualitas diri manusia menuju
kehidupan yang lebih baik. Adapun kemajuan
pembangunan manusianya secara umum dapat
ditunjukkan dengan melihat perkembangan
indeks pembangunan manusia (IPM). IPM
sendiri adalah ukuran yang mencerminkan
capaian kemajuan pembangunan manusia,

.id
yang dibentuk menurut tiga dimensi dasar
kebutuhan manusia, yaitu umur panjang dan

o
sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.

.g
ps
b
Capaian pembangunan manusia di Banten
sejak tahun 2015 hingga 2017, yang diukur
n.

dengan IPM terus mengalami peningkatan.


Hanya saja, kecepatan peningkatannya terlihat
e
nt

mulai berkurang, yang ditandai oleh angka


pertumbuhan yang mengecil. Akibatnya,
a

sasaran menuju IPM ideal (IPM ideal=100),


//b

akan menjadi semakin lambat untuk didekati.


s:
tp

Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah) IPM Banten sendiri pada tahun 2017 ini baru
mencapai 71,42. Berarti, jaraknya dari yang
ht

Komponen IPM Provinsi Banten ideal masih kurang 28,58 poin. Sementara
status pembangunan manusianya tetap berada
2017 pada kategori “Tinggi” (70≤IPM<80). Betapapun
juga, dengan angka IPM sebesar itu, capaian
Dimensi Dasar 2016 Pertum-
Nilai buhan
pembangunan manusia Banten menduduki
(Persen) peringkat tertinggi kedelapan di Indonesia.
Umur Panjang dan Sehat
Meningkatnya capaian pembangunan
Umur Harapan Hidup
69,46 69,49 0,04 manusia Banten, ternyata didorong oleh
(UHH, Tahun)
naiknya capaian semua dimensi dasar
Pengetahuan kebutuhan manusia, yang dalam hal ini adalah
Harapan Lama Sekolah
12,70 12,78 0,63 komponen pembentuk IPM. Terutama, didorong
(HLS, Tahun)
oleh komponen RLS yang tumbuh 1,91 persen,
Rata-rata Lama Sekolah
(RLS, Tahun)
8,37 8,53 1,91 atau lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata
Nasional yang sebesar 1,89 persen. Sementara
Standar Hidup Layak
UHH, HLS dan PPP, tumbuh jauh di bawah rata
Pengeluaran per Kapita -rata Nasional yang masing-masing mencapai
setahun yang Disesuaiakan 11,5 11,7 1,66
(PPP, Juta Rupiah) 0,23 persen, 1,02 persen dan 2,34 persen.
Sumber : BPS Provinsi Banten

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 11


8
PEMBANGUNAN MANUSIA
Berhasil dalam program pengentasan kemiskinan
Banten cukup berhasil dalam program pengentasan kemiskinan.
Ditandai oleh menurunnya jumlah dan persentase penduduk miskin,
serta mengecilnya indeks kedalaman kemiskinan.

Statistik Kemiskinan Provinsi Banten Program pengentasan kemiskinan di Banten


selama setahun terakhir ini, dapat dikatakan
Septem- cukup berhasil. Penilaian tersebut didasarkan
Maret Maret
Uraian ber
2017 2018
2017 kepada jumlah dan persentase penduduk
miskin yang menurun, seiring dengan naiknya
garis kemiskinan. Adapun jumlah dan
persentase penduduk miskin pada Maret 2018
masing-masing mencapai 661 ribu orang dan

.id
5,24 persen, sedangkan garis kemiskinannya
sekitar 431 ribu rupiah per kapita sebulan.

o
.g
Selain karena jumlah dan persentase
ps
penduduk miskin yang mengalami penurunan,
b
Sumber : BPS Provinsi Banten indeks kedalaman kemiskinan juga mengecil.
n.

Berarti, pengeluaran penduduk miskin Banten


secara rata-rata telah meningkat, hingga
e

Persentase Penduduk Miskin Banten


nt

semakin mendekati garis kemiskinannya.


Menurut Kabupaten/Kota, Maret 2017
Hanya saja, tingkat ketimpangan pengeluaran
a

antar sesama penduduk miskin justru semakin


//b

melebar, yang ditandai oleh indeks keparahan


s:

kemiskinan yang membesar. Dengan demikian,


tp

pengentasan kemiskinan ke depannya akan


lebih sulit untuk dilakukan, karena pemerintah
ht

harus menyusun program intervensi yang lebih


tersebar dan dengan biaya yang cukup banyak.

Dilihat menurut kabupaten/kota, program


pengentasan kemiskinan di Banten memang
belum seratus persen berhasil, karena masih
bersifat parsial. Penilaian ini didasarkan kepada
insiden kemiskinan tertinggi, yang secara
historis selalu terdapat di Kabupaten Lebak dan
Pandeglang. Kedua daerah ini adalah sentra
pertanian di Banten, sehingga kemiskinannya
pasti terkait dengan sektor pertanian.

Oleh karena itu, untuk mempercepat


penurunan angka kemiskinan di Banten,
dibutuhkan program yang terintegrasi dan lintas
sektor. Dalam hal ini, termasuk dengan
melibatkan secara penuh, berbagai pemangku
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah) kepentingan dalam bidang pertanian.

12 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


9
PERTANIAN
Produksi tanaman padi meningkat
Produksi padi Banten tahun 2017 naik 55,3 ribu ton. Dengan
kenaikannya ini hanya disebabkan oleh luas panen yang
bertambah, sedangkan produktivitas tanaman justru menurun.

Sebagai produsen beras terbesar kesebelas Statistik Tanaman Pangan Provinsi Banten
di Indonesia, padi menjadi tanaman yang telah
ditanam di seluruh wilayah Banten. Akan tetapi, Jenis Tanaman 2015 2016 2017
sentra produksinya hanya terletak pada empat
PADI
wilayah kebupaten, yaitu Pandeglang, Lebak, - Luas Panen (000 hektar) 386,7 416,5 428,6
Serang, dan Tangerang. Produksi padi Banten - Produksi (000 ton) 2 189,0 2 358,2 2 413,5
sendiri pada tahun 2017 mencapai 2,41 juta ton - Produktivitas (ku/ha) 56,61 56,63 56,31
gabah kering giling (GKG), atau naik 0,06 juta JAGUNG

.id
ton GKG dibandingkan tahun 2016. - Luas Panen (000 hektar) 3,5 4,9 16,0
- Produksi (000 ton) 11,9 19,9 63,5

o
KEDELAI

.g
Kenaikan produksi padi selama tahun 2017 - Luas Panen (000 hektar) 5,3 2,8 1,6
ini ternyata hanya disebabkan oleh luas panen
yang bertambah sekitar 55 ribu hektar. Dimana, ps
- Produksi (000 ton)
KACANG TANAH
b 7,3 4,0 2,1

penambahannya itu terjadi karena adanya - Luas Panen (000 hektar) 7,6 7,7 5,4
n.

- Produksi (000 ton)


perbaikan dalam jaringan irigasi tersier, 11,0 8,4 5,7
KACANG HIJAU
pembuatan embung, program pompanisasi,
e

- Luas Panen (000 hektar) 0,7 0,5 0,3


nt

dan maraknya gerakan percepatan tanam padi. - Produksi (000 ton) 0,5 0,4 0,2
a

UBI KAYU
//b

Adapun produktivitas tanaman padi justru - Luas Panen (000 hektar) 4,2 4,5 3,7
mengalami penurunan, karena curah hujan - Produksi (000 ton) 74,2 90,6 75,5
s:

yang rendah dan adanya serangan hama UBI JALAR


- Luas Panen (000 hektar) 1,5 1,6 1,2
tp

di beberapa daerah sentra pertanian, seperti


- Produksi (000 ton) 20,2 24,3 20,7
di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak
ht

Sumber : Banten Dalam Angka 2018


dan Kabupaten Serang. Dengan rendahnya
curah hujan menyebabkan panen padi tidak
maksimal karena dipanen sebelum waktunya. Produktivitas Tanaman Palawija
Provinsi Banten (ku/ha)
Sementara serangan hama membuat bulir padi
menjadi kosong atau hampa.

Seperti padi, tanaman palawija juga ditanam


di seluruh wilayah Banten, dengan sentra
produksi terutama di Kabupaten Serang dan
Pandeglang. Peningkatan/penurunan produksi
tanaman ini pada umumnya disebabkan oleh
penambahan/pengurangan luas panen dan
produktivitas. Produksi tanaman palawija
terbanyak dipegang oleh tanaman ubi kayu,
sedangkan yang paling sedikit adalah tanaman
kacang hijau. Adapun produktivitas tanaman
tertinggi dan terendah, juga dipegang oleh
keduanya, dengan tingkat produktivitas masing-
masing sebanyak 204,4 ku/ha dan 7,5 ku/ha.
Sumber : Banten Dalam Angka 2018 (data diolah)

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 13


9
PERTANIAN
Produsen anggrek tertinggi, daging ayam ras nomor lima
Banten menjadi produsen anggrek tertinggi dan produsen daging ayam ras
terbesar kelima di Indonesia. Tingkat produksi keduanya masing-masing
sebanyak 6,1 juta tangkai dan 90 ribu ton daging sapi.

Statistik Komoditas Tanaman Unggulan Selain padi, Banten juga memiliki komoditas
Provinsi Banten tanaman unggulan lain, yaitu tanaman anggrek
dengan tingkat produksi tertinggi di Indonesia.
Tanaman Satuan 2016 2017
Sentra produksinya terdapat di Kota Tangerang
Selatan dan menjadi salah satu obyek wisata.
Adapun jumlah produksinya mencapai 6,1 juta
Anggrek Juta Tangkai 7,28 6,09
tangkai, turun 1,2 juta tangkai dibandingkan
Melinjo Ton 34 875 24 802 tahun 2016.

.id
Selain anggrek, komoditas unggulan lainnya

o
Aren Ton 1 694 3 287
adalah melinjo yang empingnya sudah diekspor

.g
Melon Ton 2 085 107 hingga ke Timur Tengah, dengan sentra
Durian Ton 6 889 22 628
ps
produksi terdapat di Kabupaten Pandeglang.
b
Kemudian gula aren yang dapat dinikmati
n.

Sumber : BPS Provinsi Banten sebagai panganan camilan, dengan sentra


produksi di Kabupaten Lebak. Terakhir, buah
e
nt

melon berkualitas ekspor dari Kota Cilegon


Produksi Daging dan Telur Provinsi Banten serta buah durian asal Kabupaten Pandeglang
a

(Ribu Ton)
dan Serang yang kelezatannya sudah terkenal
//b

dimana-mana. Produksi keempat komoditas


s:

unggulan ini pada tahun 2017 masing-masing


tp

sebanyak 25 ribu ton, 3 ribu ton, 107 ton dan 23


ribu ton.
ht

Banten juga menjadi produsen daging sapi


terbesar keempat dan produsen daging kerbau
nomor dua di Indonesia. Tingkat produksi
keduanya pada tahun 2017 sebanyak 34 ribu
ton dan 4 ribu ton. Tingginya produksi daging
sapi ini, terutama berasal dari rumah potong
hewan (RPH) yang ada di wilayah Tangerang
Raya. Adapun untuk kerbau, memang banyak
diternakkan wilayah di Kabupaten Serang,
Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

Selain daging sapi dan kerbau, Banten juga


menjadi produsen daging ayam ras terbesar
kelima dan produsen telur ayam ras terbanyak
kedelapan di Indonesia. Jumlah produksi
keduanya sebanyak 90 ribu ton dan 60 ribu ton,
Sumber : Statistik Indonesia 2018 (data diolah) dengan sentra produksi ada di Kabupaten dan
Kota Serang serta Kabupaten Tangerang.

14 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


10
ENERGI LISTRIK
Kalangan industri menyerap energi listrik terbanyak
Sebanyak 63 persen dari total 21,7 juta MWh energi listrik yang
terjual di Banten, dikonsumsi oleh kalangan industri. Adapun
pelanggan rumahtangga hanya mengkonsumsi 21 persen saja.

Ketenagalistrikan Banten menjadi salah satu Kapasitas dan Produksi Listrik


sektor strategis, yang bukan saja untuk Banten, Provinsi Banten
tapi juga bagi Indonesia. Hal ini karena dari sisi
supply, Banten memiliki pembangkit listrik yang Tahun
Kapasitas Produksi Listrik
Terpasang (MW) (GWh)
masuk dalam jaringan listrik interkoneksi Jawa-
Bali. Pembangkit listrik tersebut adalah PTLU
2014 9 102 38 974
Suralaya dan PT Krakatau Daya Listrik (Kota
Cilegon), PLTGU Bojonegara (Kabupaten 2015 9 105 39 019

.id
Serang), PLTU Lontar (Kabupaten Tangerang),
dan PLTU Labuan (Kabupaten Pandeglang). 2016 9 379 40 436

o
.g
Sumber : Statistik Indonesia 2018
Seiring dengan bertambahnya jumlah unit
mesin pembangkit listrik, kapasitas terpasang ps
Distribusi Persentase Energi Listrik Terjual
b
juga mengalami peningkatan, dari 9,1 ribu MW di Provinsi Banten, Tahun 2017
n.

di tahun 2014 menjadi 9,4 ribu MW pada tahun


2016. Adapun jumlah listrik yang dibangkitkan,
e
nt

meningkat hingga mencapai 40,4 ribu GW.


Peningkatan jumlah listrik yang dibangkitkan ini
a
//b

merupakan respon atas terus meningkatnya


kebutuhan listrik untuk Jawa dan Bali.
s:
tp

Dari sisi demand, distribusi atau penjualan


listrik PLN di Banten dilakukan oleh PT PLN
ht

Distribusi Banten. Tingkat efisiensi distribusi


listriknya terlihat semakin membaik, karena
persentase energi listrik yang susut selama
proses distribusi menurun dari 5,28 persen
Sumber : Banten dalam Angka 2018 (data diolah)
menjadi 4,10 persen pada tahun 2017.

Sementara jumlah energi listrik yang terjual Neraca Energi Listrik Provinsi Banten
mengalami peningkatan hingga menjadi 21,7
juta MWh pada tahun 2017. Sebanyak 63 Uraian 2016 2017
persen dari energi listrik yang terjual, ternyata
dibeli oleh perusahaan/usaha dari kalangan Energi listrik yang tersedia (Ribu MWh) 22 924 24 069
industri pengolahan yang jumlahnya cuma
Energi listrik yang terjual (Ribu MWh) 20 369 21 681
sekitar 6 ribu pelanggan. Adapun pelanggan
rumahtangga yang berjumlah 2,71 juta, justru Energi listrik yang terpakai
78 82
hanya mengkonsumsi energi listrik sebesar 21 oleh sistem distribusi (Ribu MWh)

persen saja. Jumlah pembeli energi listrik PLN Energi listrik yang susut (Ribu MWh) 1 210 987
sendiri secara keseluruhan mencapai 2,93
juta pelanggan, atau bertambah 0,19 juta Persentase listrik yang susut 5,28 4,10
pelanggan dibandingkan tahun 2016. Sumber : Banten dalam Angka 2018

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 15


11
INDUSTRI PENGOLAHAN
NTB meningkat, namun NTB per tenaga kerja menurun
Jumlah angkatan kerja cukup banyak, tapi kesempatan kerja
NTB lapangan usaha industri pengolahan telah meningkat. Hanya saja
rendah.
peningkatannya ini relatif lebih kecil dari pertambahan tenaga kerja.
Akibatnya, NTB per tenaga kerja menurun menjadi 144 juta rupiah.

Statistik Industri Pengolahan Banten Industri pengolahan adalah satu-satunya


lapangan usaha yang selalu mendominasi
Uraian 2016 2017 struktur perekonomian Banten. Jumlah usaha/
perusahaannya pada tahun 2017 ini mencapai
Perusahaan/usaha (ribu unit) 113 108 108 ribu unit, atau berkurang 5 ribu unit
Tenaga Kerja (orang) 1 117 1 246 dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi,
penyerapan tenaga kerjanya justru bertambah
Nilai Tambah Bruto (NTB, Triliun Rp) 168,7 180,0 dari 1,1 juta orang menjadi 1,2 juta orang.

.id
NTB per Tenaga Kerja (Juta Rp) 151,0 144,4
Selain itu, NTB yang diciptakannya juga
meningkat hingga mencapai 180 triliun rupiah.

o
Sumber : BPS Provinsi Banten (Data diolah) Hanya saja peningkatan NTB-nya relatif lebih

.g
kecil dibandingkan pertambahan tenaga kerja.
Distribusi Spasial Industri Pengolahan ps
Akibatnya, NTB per tenaga kerja menurun
Banten, Tahun 2017 (Persen)
b
menjadi 144 juta rupiah pada tahun 2017.
n.

Perusa- Tenaga
Uraian NTB
Secara spasial, industri pengolahan Banten
e

haan Kerja
nt

Tangerang 40,6 48,9 24,2 terkonsentrasi di Kota Tangerang, Kabupaten


Tangerang dan bagian timur Kabupaten Serang
a

Kota Tangerang 34,3 19,3 24,9


dengan teknologi produksi kebanyakan padat
//b

Serang 9,9 12,8 17,6 tenaga kerja. Kemudian, Kota Cilegon dan
s:

Kota Cilegon 4,2 3,1 27,0 bagian barat Kabupaten Serang yang menjadi
tp

daerah konsentrasi industri padat modal.


Kabupaten/Kota Lainnya 11,0 15,9 6,3
Secara keseluruhan persentase jumlah
ht

Sumber : BPS Provinsi Banten perusahaan, tenaga kerja dan NTB industri
pengolahan untuk keempat kabupaten/kota
NTB per Tenaga Kerja Banten tersebut terhadap total Banten mencapai 89,0
Tahun 2017 (juta rupiah) persen, 84,1 persen dan 93,7 persen.

Adanya perbedaan teknologi produksi antar


perusahaan/usaha industri pengolahan, secara
agregat dapat dilihat dari tingkat produktivitas
tenaga kerja, yang dalam hal ini diukur dengan
NTB per tenaga kerja. Dimana, tingkat
produktivitas tenaga kerja industri padat modal
akan lebih tinggi dibandingkan yang padat
tenaga kerja. Dengan melihat besaran NTB per
tenaga kerja, dapat dikatakan bahwa industri
pengolahan yang ada di Kota Cilegon relatif
paling padat modal dibandingkan daerah lain
di Banten. Adapun yang paling padat tenaga
kerja adalah industri pengolahan yang terletak
di Kabupaten Tangerang.
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

16 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


12
KONSTRUKSI
Kinerja lapangan usaha konstruksi meningkat
Kinerja lapangan usaha konstruksi meningkat, ditandai oleh
bertambahnya jumlah perusahaan dan tenaga kerja tetap, serta nilai
pekerjaan konstruksi yang diselesaikan dalam setahun.

Konstruksi merupakan lapangan usaha yang Statistik Perusahaan Konstruksi Banten


memiliki peranan sangat penting dalam proses
pembangunan di suatu wilayah. Dalam hal ini, Uraian 2016 2017
terutama untuk mendukung terciptanya sarana
1. Jumlah Perusahaan Konstruksi 2 458 3 084
dan prasarana ekonomi sosial yang lebih baik,
agar lapangan usaha lainnya dapat tumbuh dan a. Kecil 1 907 2 154
berkembang dengan pesat.
b. Menengah 543 901

.id
Kinerja lapangan usaha konstruksi Banten c. Besar 8 29
dalam setahun terakhir terlihat mengalami

o
.g
peningkatan. Kondisi ini dapat diketahui dari 2. Jumlah pekerja Kerja tetap 26 440 26 867

naiknya jumlah perusahaan konstruksi hingga


menjadi 3.084 ribu unit pada tahun 2017.
bps Sumber : Statistik Indonesia 2018

Kenaikannya juga terjadi untuk berbagai skala Komposisi Pekerja Tetap


n.

perusahaan, meskipun yang terbanyak pada Perusahaan Konstruksi (Persen)


perusahaan konstruksi berskala menengah.
e
nt

Disamping itu, jumlah pekerja tetapnya juga


a
//b

mengalami peningkatan. Bahkan, persentase


tenaga ahli dan terampilnya bertambah pula.
s:

Sementara, pekerja lainnya berkurang hingga


tp

menjadi 56,2 persen pada tahun 2017.


ht

*** TAHUKAH ANDA


“Perusahaan konstruksi yang ada di Banten
sama sekali tidak memiliki tenaga ahli utama
dalam bidang jasa pelaksana konstruksi dan
jasa perencana atau pengawas konstruksi.”
Sumber : Statistik Indonesia 2018 (data diolah)

Selain pekerja tetap, nilai konstruksi yang Nilai Pekerjaan Konstruksi


diselesaikan selama setahun oleh perusahaan yang Diselesaikan (Triliun Rupiah)
konstruksi yang ada di Banten juga meningkat
Jenis Pekerjaan 2016 2017
hingga menjadi 20 triliun rupiah pada tahun
2017. Peningkatannya ini terjadi pada semua Konstruksi Bangunan Gedung 2,67 2,94
jenis pekerjaan konstruksi. Namun demikian,
jenis pekerjaannya terlihat masih didominasi Konstruksi Bangunan Sipil 11,20 12,61
oleh pekerjaan konstruksi bangunan sipil. Konstruksi Khusus 4,01 4,40
Dengan nilai pekerjaan mencapai 12,6 triliun
Jumlah 17,88 19,95
rupiah, atau sekitar 63 persen dari nilai
konstruksi yang diselesaikan. Sumber : Statistik Indonesia 2018

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 17


13
HOTEL DAN PARIWISATA
Wisman di hotel berbintang, Wisnus di hotel non bintang
Sekitar 0,30 juta wisman dan 2,94 juta wisnus menginap di hotel-
hotel yang ada di Banten. Sembilan dari sepuluh Wisman bermalam
di hotel berbintang, sedangkan wisnus hanya sepertiganya.

Statistik Perhotelan di Banten


Banten merupakan salah satu provinsi yang
berpotensi besar untuk menjadi daerah utama
Uraian 2014 2015 2016
tujuan wisata di Indonesia. Hal ini karena
Akomodasi (unit) Banten memiliki KEK Pariwisata Tanjung
- Hotel Berbintang 52 54 58 Lesung, Pantai Sawarna, Anyer dan Carita,
- Hotel Non Bintang 246 257 255
dan Kompleks Banten Lama, serta beragam
Jumlah Kamar (unit)
- Hotel Berbintang 4 765 5 684 5 939
obyek dan daya tarik wisata lainya, termasuk
- Hotel Non Bintang 4 563 4 997 4 994 untuk keperluan ICE (Incentive, Conference,

.id
Jumlah Tempat Tidur (unit) and Exhibition). Semua tempat, obyek dan
daya tarik wisata ini telah ditunjang oleh sarana

o
- Hotel Berbintang 7 088 8 341 8 844
dan prasarana akomodasi yang memadai.

.g
- Hotel Non Bintang 7 829 7 716 7 627
Tingkat Penghunian Kamar (TPK, persen)
- Hotel Berbintang
- Hotel Non Bintang
48,77
32,22
57,31
45.58
53,88
35,27
ps
b
Seiring dengan semakin maraknya kegiatan
Jumlah Tamu Menginap (ribu orang)
kepariwisataan di Banten, usaha akomodasi
n.

- Wisatawan mancanegara 176 368 303 sejak tahun 2014 sampai 2016 berkembang
pesat. Kondisi ini ditandai oleh meningkatnya
e

- Wisatawan Nusantara 1 628 2 410 2 940


nt

Sumber : BPS Provinsi Banten jumlah usaha akomodasi, jumlah kamar dan
jumlah tempat tidur, baik untuk hotel bintang
a

maupun non bintang.


//b

Komposisi Tamu Hotel di Banten


Tahun 2016
s:

Disamping itu, angka TPK juga meningkat,


tp

terutama pada hotel bintang. TPK terbesar


sendiri masih dipegang oleh hotel bintang, yang
ht

menandakan bahwa hotel berbintang, relatif


lebih banyak dipilih sebagai tempat menginap
daripada hotel non bintang.

Adapun jumlah tamu yang menginap di hotel


pada tahun 2016 mencapai 3,24 juta orang,
terdiri dari 0,30 juta wisatawan mancanegara
(wisman) dan 2,94 juta wisatawan nusantara
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)
(wisnus). Sembilan dari sepuluh wisman
memilih bermalam di hotel bintang, sedangkan
Rata-rata Lama Menginap Tamu Hotel wisnus hanya sepertiganya.
di Banten (malam)
Uraian 2014 2015 2016
Wisman yang menjadi tamu hotel, lebih
banyak yang menginap selama dua malam.
Wisman Hotel Berbintang 1,95 1,95 1,87
Sementara wisnus, di hotel berbintang akan
Wisman Hotel Non Bintang 1,22 2,44 1,76 menginap antara satu sampai dua malam.
Wisnus Hotel Berbintang 1,57 1,62 1,56 Adapun di hotel non bintang, lebih banyak yang
Wisnus Hotel Non Bintang 1,32 1,37 1,30 menginap semalam saja.
Sumber : BPS Provinsi Banten

18 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


14
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Panjang jalan dalam kondisi baik masih sedikit
Di Banten tersedia jalan utama sepanjang 6.969 km. Namun, yang
berkondisi baik kurang dari separuhnya, karena untuk
jalan provinsi saja hanya sekitar 49 persennya saja.

Wilayah Banten menjadi jalur penghubung Distribusi Persentase Kondisi


darat yang menghubungkan Pulau Jawa Jalan Provinsi di Banten, Tahun 2017
dengan Pulau Sumatera. Oleh karena itu,
ketersediaan jalan dalam kondisi baik menjadi
faktor yang sangat strategis. Di Banten sendiri,
pada tahun 2017 ini tersedia jalan utama
sepanjang 6.969 km, yang terdiri dari 565 km
jalan nasional dan 762 km jalan provinsi, serta
5.642 km jalan kabupaten/kota. Hanya saja,

.id
ketersediaan jalan dalam kondisi yang baik,

o
kemungkinan akan kurang dari separuhnya.

.g
Kondisi yang demikian setidaknya dapat
diketahui dari persentase panjang jalan provinsi
dalam kondisi baik, yang hanya sekitar 49
ps
b
persennya saja.
e n.

Selama setahun terakhir ini terlihat tidak ada


nt

penambahan panjang jalan utama di Banten. Sumber : Banten dalam Angka 2018 (data diolah)
a

Namun demikian, berbagai jenis kendaraan


//b

bermotor jumlahnya justru bertambah banyak.


Tercatat, jumlah seluruh kendaraan bermotor Statistik Transportasi Darat
s:

pada tahun 2017 sebanyak 4,94 juta unit, di Banten


tp

padahal tahun sebelumnya hanya ada 4,54 juta


ht

unit. Akibatnya, tingkat kepadatan kendaraan Uraian 2016 2017

bermotor di jalan-jalan utama juga bertambah


Panjang Jalan (km)
dari 653 unit km menjadi 709 unit per km.
Penambahan tingkat kepadatan ini, lebih - Jalan Negara 565 565
banyak disebabkan oleh kenaikan jumlah mobil
- Jalan Provinsi 762 762
penumpang, mobil barang dan sepeda motor,
yang masing-masing meningkat menjadi 0,70 - Jalan Kabupaten/Kota 5 642 5 642
juta unit, 0,16 juta unit dan 4,08 juta unit.
Jumlah Kendaraan (unit)

Di Banten, terdapat 21 stasiun kereta api - Mobil Penumpang 618 738 689 627
yang menghubungkan Stasiun Merak dengan
Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Jakarta - Mobil Bus 6 831 7 326

Kota. Jumlah penumpang yang diangkut - Mobil Barang 151 412 163 524
di beberapa stasiun KA yaitu Stasiun Merak,
Cilegon, Serang, Rangkasbitung dan Stasiun - Sepeda Motor 3 764 778 4 077 161
Serpong pada tahun 2017 mencapai 4,15 juta Angkutan Kereta Api
orang. Berarti, berkurang 1,05 juta orang
dibandingkan tahun sebelumnya. - Penumpang (orang) 5 201 139 4 152 631

Sumber : BPS Provinsi Banten

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 19


14
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Intensitas kegiatan transportasi udara meningkat
Intensitas kegiatan transportasi udara di Bandara Soekarno-Hatta
terus mengalami peningkatan. Hal ini diketahui dari naiknya jumlah
penumpang barang yang dimuat dan penumpang yang diangkut.

Statistik Transportasi Udara Banten Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara


terbesar, sekaligus menjadi pintu utama keluar-
Uraian 2015 2016 2017 masuk internasional bagi Indonesia. Intensitas
kegiatan transportasi udara pada bandara ini
Jumlah Penumpang (juta orang)
selama tiga tahun terakhir terus mengalami
- Domestik 19,1 20,6 21,9 peningkatan. Kondisi tersebut dapat diketahui
- Internasional 6,3 6,6 7,4 dari meningkatnya jumlah penumpang yang
berangkat dan jumlah barang yang dimuat dari

.id
Jumlah Barang (ribu ton)
bandara tersebut dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya, baik untuk tujuan domestik

o
- Domestik 210,9 202,9 223,5
maupun internasional.

.g
- Internasional 163,7 149,6 179,2

Sumber : BPS Provinsi Banten ps


b
Pelabuhan Merak merupakan pelabuhan
penyeberangan tersibuk di Indonesia, yang
n.

Statistik Angkutan Penyeberangan Banten menghubungkan dua pulau besar, yaitu Jawa.
dan Sumatera. Lalu lintas penyeberangannya,
e
nt

Uraian 2015 2016 2017 selama tiga tahun terakhir ini terasa semakin
padat. Kondisi yang demikian setidaknya
a

Jumlah Trip 33 810 34 959 36 135


terlihat dari jumlah trip penyeberangan yang
//b

Jumlah Penumpang (orang) 1 270 737 1 569 240 1 605 307 meningkat dari 33,8 ribu trip di tahun 2015
s:

menjadi 36,1 ribu trip pada tahun 2017. Selain


tp

Jumlah Kendaraan (unit) 1 969 231 2 041 074 2 129 155 itu, jumlah penumpang dan kendaraan yang
diangkut, pada periode yang sama juga
ht

Sumber : BPS Provinsi Banten


meningkat hingga masing-masing menjadi 1,61
juta orang dan 2,13 juta unit kendaraan.
Persentase Penduduk Usia 5 Tahun Ke Atas
Menurut Sarana Komunikasi dan Internet
Akses terhadap sarana komunikasi dan
internet merupakan salah satu indikator yang
dapat mengukur kemajuan suatu daerah. Akses
penduduk Banten sendiri terhadap sarana
komunikasi dan internet dalam setahun terakhir
meningkat cukup pesat. Kondisi ini terlihat dari
bertambahnya persentase penduduk Banten
berusia 5 tahun ke atas yang menguasai atau
memiliki handphone, menggunakan pc/laptop/
tablet, serta yang menjadi pengakses internet.
Penyebab meningkatnya kemungkinan adalah
banyaknya notebook, smartphone dan tablet
murah dari berbagai merek yang beredar
dipasaran. Lebih-lebih, tarif pulsa internet pun
terasa semakin murah dibandingkan beberapa
tahun sebelumnya.
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

20 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


15
PERBANKAN DAN INVESTASI
Banten salah satu daerah utama tujuan investasi
Banten menjadi salah satu daerah utama tujuan investasi
di Indonesia, dengan nilai investasi yang masuk menduduki
peringkat tertinggi kelima untuk PMDN dan ketiga bagi PMA.

Peranan sektor perbankan dalam suatu Statistik Perbankan Provinsi Banten


perekonomian sangat krusial, terutama sebagai
penyedia dana bagi pembiayaan kegiatan Desember Desember Juni
Uraian
2016 2017 2018
proyek pembangunan. Semakin maju tingkat
perekonomian suatu wilayah, akan semakin Aset (triliun rupiah) 181,9 201,3 212,8
besar pula peranan sektor perbankannya. Kantor Bank (unit) 1 181 1 181 1 181

Sejak Desember 2016 sampai Juni 2018, Nasabah (juta unit) 7,93 9,92 10,43

.id
peranan sektor perbankan bagi perekonomian Dana Perbankan
153,9 177,6 183,9
Banten telah meningkat pesat. Kondisi ini

o
(triliun rupiah)

.g
terlihat dengan bertambahnya pangsa pasar Jumlah Pinjaman
perbankan, terutama jumlah nasabah. Dana 260,0 291,6 312,1

perbankan yang berhasil dihimpun dari ps


(triliun rupiah)
b
Sumber : www.bi.go.id
masyarakat juga meningkat hingga menjadi
n.

183,9 triliun rupiah. Adapun pinjaman yang


disalurkan oleh kalangan perbankan untuk *** TAHUKAH ANDA
e
nt

lokasi proyek di Banten mencapai 312,1 triliun “Sekitar 56 persen dari nilai realisisi investasi
rupiah, jauh lebih tinggi dibandingkan posisi
a

PMA dan PMDN tahun 2017 di Banten, jatuh


//b

akhir tahun 2016. Operasional perbankan pada lapangan usaha industri pengolahan.”
sendiri, didukung oleh aset yang terus
s:

meningkat hingga mencapai 212,8 triliun rupiah


tp

pada Juni 2018. Realisasi Nilai Investasi di Provinsi Banten


ht

Selain sebagai daerah penyangga bagi


Ibukota DKI Jakarta, Banten juga memiliki
berbagai fasilitas infrastruktur strategis, antara
lain pelabuhan Merak dan Cigading, Bandara
Soekarno-Hatta dan Jalan Tol Jakarta-Merak,
serta memiliki akses yang sangat mudah
menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Oleh karena
itu, Banten menjadi salah satu daerah utama
tujuan investasi di Indonesia, dengan nilai
investasi yeng terus bertambah.

Realisasi nilai penanaman modal dalam


negeri (PMDN) di Banten sendiri pada tahun
2017 berada pada urutan kelima di Indonesia
dengan nilai investasi sebesar 15,1 triliun
rupiah. Adapun realisasi nilai penanaman
modal asing (PMA) mencapai 3,0 miliar US$,
sehingga menduduki peringkat ketiga tertinggi
se Indonesia. Sumber : BKPM RI (data diolah)

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 21


16
Inflasi dan Nilai Tukar Petani
Kenaikan harga barang dan jasa semakin terkendali
Kenaikan harga barang dan jasa di Banten dalam selama tahun
terakhir ini menjadi semakin terkendali. Hal ini karena adanya
perbaikan pada pasokan dan jalur distribusi bahan makanan.

Kenaikan harga barang dan jasa di Banten Perkembangan Laju Inflasi Tahunan
dalam dua tahun terakhir ini, secara umum di Banten (Persen)
terlihat semakin terkendali. Kondisi yang
demikian itu ditandai oleh turunnya laju inflasi
selama periode tersebut. Tercatat, laju inflasi
dari Januari sampai Agustus 2018 mencapai
2,37 persen. Berarti, cuma sekitar 60 persen
dari laju inflasi tahun 2017. Hanya saja, laju

.id
inflasinya masih di atas laju inflasi Nasional
yang sebesar 2,13 persen.

o
.g
Terkendalinya kenaikan harga barang dan
jasa di Banten, ternyata terjadi pada semua ps
b
kota inflasi. Dengan kenaikan harga atau laju
n.

inflasi terendah, terdapat di Kota Cilegon. Laju


inflasinya sendiri hanya sebesar 1,92 persen,
e

Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)


nt

atau sekitar sepertiga dari laju inflasi tahun


2017 yang mencapai 5,24 persen.
a

Laju Inflasi Perkotaan Banten (Persen)


//b

Dicermati menurut kelompok pengeluaran, Kota 2016 2017


Agustus 2018
s:

(y to d)
terlihat bahwa bahan makanan menjadi satu-
tp

satunya kelompok komoditas yang mengalami Serang 2,65 5,17 2,79

penurunan laju inflasi. Berarti, terkendalinya


ht

Tangerang 3,26 3,50 2,36


kenaikan harga barang dan jasa di Banten Cilegon 4,22 5,24 1,92
selama dua tahun terakhir ini, terjadi melulu
Sumber : BPS Provinsi Banten
karena adanya perbaikan dalam pasokan atau
pada jalur distribusi bahan makanan. Kondisi
yang demikian merupakan buah dari kerja Laju Inflasi di Banten
keras pemerintah, dalam hal ini Tim Pengendali Menurut Kelompok Pengeluaran (persen)
Inflasi Daerah.

Sementara laju inflasi tertinggi terjadi pada


kelompok perumahan, listrik, gas dan air bersih
serta kelompok transportasi, komunikasi dan
jasa keuangan. Untuk kelompok perumahan,
listrik, gas dan air bersih, terutama disebabkan
oleh naiknya harga bahan bangunan dan
peralatan rumahtangga pada sepanjang tahun
2018. Adapun bagi kelompok, komunikasi dan
jasa keuangan, lebih disebabkan oleh naiknya
harga BBM, tarif angkutan berbagai moda
angkutan dan harga mobil dan motor. Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

22 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


16
Inflasi dan Nilai Tukar Petani
Mencukupi kebutuhan hidup dan untuk berusaha lagi
Usaha pertanian di Banten cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan berusaha lagi. Kondisi ini ditandai oleh positifnya perubahan
rata-rata NTP Januari-Agustus 2018 dibandingkan tahun 2017.

Nilai Tukar Petani (NTP) dan NTP merupakan perbandingan indeks harga
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) yang diterima petani dari usaha pertaniannya,
Banten dengan indeks yang dibayarkannya. Dimana,
komponen yang dibayarkan ini terdiri dari biaya
Rata-rata produksi dan penambahan barang modal
Uraian 2016 2017 Januari-
Agustus 2018 (BPPBM) serta biaya konsumsi rumahtangga.

NTP 102,34 98,85 100,20


NTP menggambarkan besarnya insentif

.id
Perubahan NTP
-2,32 -3,42 1,37
yang diterima petani, akibat berusaha dalam
(persen) bidang pertanian. Adapun NTUP adalah NTP

o
yang lebih rinci, karena perbandingannya

.g
NTUP 108,10 104,14 106,56
hanya terhadap indeks BPPBM.
Perubahan NTUP
(persen)
-1,24 -3,66 2,33
bps
Sumber : BPS Provinsi Banten
NTP Banten selama tahun 2018, rata-rata
n.

sebesar 100,20. Artinya, insentif yang diterima


Perubahan NTP dan NTUP Banten petani dari usaha pertaniannya meningkat 0,20
e
nt

Januari-Agustus 2018 (persen) persen dari kondisi tahun 2012. Malahan


dibandingkan tahun 2017, insentifnya naik lebih
a

besar lagi, yakni mencapai 1,37 persen.


//b
s:

Naiknya insentif yang diterima petani, dapat


tp

menjadi petunjuk bahwa usaha pertanian bagi


penduduk Banten selama tahun 2018 ini, pada
ht

umumnya cukup untuk memenuhi kebutuhan


hidup dan berusaha lagi. Hal ini karena
kenaikan harga produk pertanian, relatif masih
berada di atas kenaikan BPPBM dan kenaikan
biaya kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan,
usaha pertanian juga dapat memberikan
keuntungan, seperti yang terlihat pada nilai
perubahan NTUP yang positif.

Diamati menurut subsektor dalam lapangan


usaha pertanian, terlihat bahwa hanya usaha
pada subsektor tanaman pangan dan subsektor
perikanan saja, yang selama tahun 2018 ini
hasilnya lebih dari cukup guna memenuhi
kenaikan BPPBM dan kenaikan biaya
kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara usaha
subsektor perkebunan rakyat, menjadi usaha
dalam bidang pertanian yang paling merugikan
untuk diusahakan.
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 23


17
PENGELUARAN PENDUDUK
Pengeluaran penduduk bertambah, kesejahteraan meningkat
Tingkat kesejahteraan masyarakat Banten meningkat. Ditunjukkan
oleh bertambahnya pengeluaran penduduk per kapita sebulan dan
naiknya proporsi pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat, Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan


dapat diukur antara lain melalui perkembangan Penduduk Banten
tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan sendiri
tercermin pada besaran dan pola pengeluaran
konsumsi. Dimana, semakin tinggi tingkat
pendapatan, akan semakin tinggi pula besaran
pengeluarannya. Selain itu menurut hukum
Engel, bila tidak terjadi perubahan pada selera
konsumen, proporsi pengeluaran untuk

.id
konsumsi makanan akan menurun, seiring
dengan naiknya pendapatan.

o
.g
Tingkat kesejahteraan masyarakat Banten
selama tiga tahun terakhir ini terus mengalami
peningkatan. Kondisi yang demikian dapat
ps
b
ditunjukan dengan bertambahnya pengeluaran
n.

penduduk per kapita sebulan, baik secara


e

nominal maupun riil. Pengeluaran nominal per


nt

kapita sebulan penduduk Banten sendiri


a

bertambah dari 1,1 juta rupiah di tahun 2015


//b

menjadi 1,3 juta rupiah pada tahun 2017.


Adapun secara riil, meningkat hingga menjadi
s:

1,2 juta rupiah.


tp

Disamping itu, meningkatnya pengeluaran


ht

per kapita per bulan penduduk Banten,


memang lebih banyak digunakan bagi
keperluan konsumsi bukan makanan. Kondisi
ini terlihat dari pengeluaran untuk konsumsi
bukan makanan yang bertambah sampai 106 Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)
ribu rupiah, sedangkan konsumsi makanan
meningkat 58 ribu rupiah saja. Akibatnya,
proporsi pengeluaran bukan makanan naik dari Komposisi Rata-rata Pengeluaran
50,3 persen di tahun 2015 persen menjadi 52,1 per Kapita Sebulan Penduduk Banten
persen pada tahun 2017. Sebaliknya, proporsi
pengeluaran untuk makanan justru menurun Uraian 2015 2017
hingga mencapai 47,9 persen.
Makanan
- Nilai (ribu rupiah) 557 615
*** TAHUKAH ANDA
- Proporsi (persen) 49,7 47,9
“Penduduk Banten rata-rata menghabiskan Bukan Makanan
sekitar 17 persen dari pengeluaran bulanannya
- Nilai (ribu rupiah) 564 670
untuk mengkonsumsi makanan dan minuman
jadi, termasuk makan dan minum di restoran - Proporsi (persen) 50,3 52,1
atau rumah makan”. Sumber : BPS Provinsi Banten

24 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


17
PENGELUARAN PENDUDUK
Konsumsi kalori dan protein naik, Kesejahteraan meningkat
Tingkat kesejahteraan penduduk Banten meningkat.
Ditandai oleh bertambahnya rata-rata konsumsi kalori per kapita
sehari serta rata-rata konsumsi protein per kapita sehari.

Tingkat kecukupan gizi yang mencakup Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein
konsumsi kalori dan protein merupakan salah per Kapita Sehari Penduduk Banten
satu indikator yang juga dapat digunakan untuk
mengukur perkembangan tingkat kesejahteraan
penduduk. Adapun batas kecukupan konsumsi
kalori dan protein yang umum digunakan
sebagai alat analisis adalah angka kecukupan
konsumsi hasil dari Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi XI Tahun 2012, yang masing-

.id
masing mencapai 2.150 kkal dan 57 gram
protein per kapita sehari.

o
.g
Tingkat kesejahteraan penduduk Banten
pada tahun 2017, memang sudah lebih baik
dibandingkan dua tahun sebelumnya. Kondisi
ps
b
ini dapat diketahui dari data rata-rata konsumsi
n.

kalori per kapita sehari dan rata-rata konsumsi


e

protein per kapita sehari.


nt
a

Dimana, rata-rata konsumsi kalori per kapita


//b

sehari penduduk Banten, pada tahun 2017


telah mencapai 2.150 kkal. Berarti, tingkat
s:

konsumsi kalorinya telah melebihi syarat atau


tp

batas kecukupan gizi yang dianjurkan. Selain


itu, besarannya juga meningkat dibandingkan
ht

tahun 2015 yang hanya 2.041 kkal.

Sementara rata-rata konsumsi protein per


kapita sehari penduduk Banten, ternyata sejak
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)
tahun 2015 sudah melebihi batas kecukupan
gizi yang ditetapkan. Besarannya pun telah
meningkat hingga menjadi 63,6 gram pada Rata-rata Konsumsi Protein Hewani
tahun 2017. Lebih-lebih, tingkat konsumsi per Kapita Sehari Penduduk Banten (Gram)
protein yang bertambah itu adalah yang justru
berasal dari protein hewani, yang harganya
cukup mahal, yang dalam hal ini terdiri dari Uraian 2015 2017
ikan, daging, telur, dan susu.
- Ikan 7,3 8,1

*** TAHUKAH ANDA


- Daging 3,7 5,4
“Konsumsi ikan, daging, telur, dan susu
penduduk Banten lebih banyak dari rata-rata - Telur dan Susu 3,8 3,8
penduduk Indonesia. Kondisi ini ditandai oleh
Jumlah 14,8 17,3
konsumsi protein hewani per kapita penduduk
Indonesia yang hanya 16,5 gram per hari”. Sumber : BPS Provinsi Banten

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 25


18
PERDAGANGAN
Defisit neraca perdagangan, impor Non FTA penyebabnya
Neraca perdagangan luar negeri Banten pada Semester I-2018
defisit 0,32 miliar US$. Penyebabnya adalah melonjaknya impor
dari negara-negara Non FTA.

Perkembangan Nilai Perdagangan Sebagai wilayah dengan struktur ekonomi


Luar Negeri Banten (Miliar US$) yang didominasi oleh lapangan usaha industri
pengolahan berorientasi ekspor, perekonomian
Banten sangat rentan terpengaruh oleh kondisi
ekonomi global.

Adapun kondisi ekonomi global sampai


Semester I-2018 ini masih berada pada jalur

.id
perbaikan. Seiring dengan itu, permintaan luar
negeri terhadap produk barang dan jasa yang

o
dihasikan oleh Banten mengalami peningkatan.

.g
Dimana, peningkatannya dapat diketahui
b ps
naiknya ekspor secara terus menerus. Khusus
Semester I-2018, kenaikannya ditandai oleh
n.

nilai ekspor yang sudah melebihi separuh dari


nilai ekspor tahun sebelumnya.
e
nt

Hanya saja, kenaikan ekspor tersebut diikuti


a

oleh impor yang meningkat, dengan besaran


//b

yang lebih tinggi lagi. Imbasnya, surplus neraca


s:

perdagangan luar negeri atau ekspor neto


tp

Banten menjadi terus berkurang. Bahkan, pada


Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah) Semester I-2018 justru mengalami defisit
ht

sebesar 0,32 miliar US$.


Neraca Perdagangan Luar Negeri Banten
Menurut Negara dan Kawasan
(Miliar US$) *** TAHUKAH ANDA
Alas kaki merupakan komoditas ekspor utama
Negara Semester I-2017 Semester I-2018 Banten. Nilai ekspornya sampai Semester
A. Mitra FTA 34 557
I-2018 mencapai 1,25 miliar US$ atau sekitar
seperlima dari total ekspor Banten.
1. ASEAN -255 -39
2. China 327 340
3. Jepang 203 199
Diamati menurut komposisi negara mitra
dagang, defisit neraca perdagangan luar negeri
4. Lainnya -241 57
selama Semester I-2018 ini, disebabkan oleh
B. Non Mitra FTA 1 -878
melonjaknya impor dari negara-negara Non
1. Amerika Serikat 655 798 Mitra Free Trade Area (FTA). Sebaliknya,
2. Uni Eropa 368 448 hubungan dagang dengan negara-negara Mitra
3. Lainnya -1.021 -2.124 FTA justru menghasilkan surplus perdagangan.
C. Jumlah 36 -321 Berarti, adanya FTA dapat memberikan
keuntungan bagi Banten.
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

26 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


18
PERDAGANGAN
Impor bahan baku, Ekspor barang industri
Senilai 5,59 miliar US$ dari total impor yang sebesar 6,09 miliar US$
adalah impor untuk keperluan bahan baku. Adapun ekspor barang
industri mencapai 5,59 miliar US$ dari total 5,77 miliar US$.

Statistik Perdagangan Luar Negeri Banten Ekspor Banten selama Semester I-2018
Menurut Pelabuhan (Miliar US$) mencapai 5,77 miliar US$. Berarti, meningkat
5,01 persen dibandingkan periode yang sama
Semester Semester
Pelabuhan
I-2017 I-2018 tahun 2017 yang sebesar 5,49 miliar US$.
Ekspor : 5,49 5,77
Senilai 4,61 miliar US$ atau 80 persen dari
- Tanjung Priok 4,30 4,61 total ekspor Banten, dimuat melalui Pelabuhan
- Tanjung Leneng 0,42 0,42 Tanjung Priok. Sementara sisanya, dikirim

.id
- Merak 0,28 0,31 dengan menggunakan berbagai pelabuhan dan
bandara, baik yang ada di dalam maupun

o
- Cigading 0,31 0,28
di luar wilayah Banten.

.g
- Lainnya 0,18 0,15

Impor : 5,46 6,09


b ps Komoditas utama ekspor Banten sendiri,
- Merak 2,68 2,98 hampir seluruhnya merupakan produk atau
n.

hasil dari industri pengolahan, dengan nilai


- Tanjung Leneng 1,25 1,69
mencapai 5,39 miliar US$. Adapun sisanya,
e
nt

- Cigading 1,53 1,42 dalam bentuk produk pertanian senilai 0,10


miliar US$ dan barang lainnya kurang dari 0,01
a

Sumber : BPS Provinsi Banten


miliar US$.
//b

Komposisi Ekspor dan Impor Banten


s:

Sama dengan ekspor, impor Banten pada


Semester I-2018 (Miliar US$)
tp

Semester I-2018 juga mengalami peningkatan.


Perbedaannya, semua barang yang diimpor
ht

dikirim hanya dengan memanfaatkan tiga dari


lima pelabuhan/bandara yang ada di Banten.
Pengiriman terbesar sendiri, dilakukan melalui
Pelabuhan Merak. Sementara yang tekecil
dibongkar di Pelabuhan Cigading.

Bila diamati menurut komposisi golongan


penggunaan barang, sekitar 5,59 miliar US$
dan 0,18 miliar US$ adalah impor bahan baku
dan barang modal. Dimana, kedua jenis barang
impor ini masing-masing akan digunakan untuk
keperluan produksi serta peningkatan kapasitas
produksi barang dan jasa, oleh berbagai
perusahaan/usaha yang ada di Banten. Adapun
sisanya, yaitu senilai 0,32 miliar US$ adalah
barang untuk keperluan konsumsi, yang akan
langsung dikonsumsi oleh berbagai konsumen
yang ada di Banten.
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 27


19
PENDAPATAN REGIONAL
Tumbuh terus menguat, share bertambah
Ekonomi Banten terus mengalami akselerasi dan tumbuh jauh
di atas Nasional. Sayangnya, share ekonomi Banten terhadap
Nasional menurun menjadi 4,06 persen pada Semester I-2018.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, LPE dan Share PDRB Banten


ekonomi Banten sejak akhir tahun 2016 hingga (Persen)
Semester I-2018, tidak menghadapi tekanan
yang cukup berarti. Hal ini karena kondisi
ekonomi global, meskipun masih diliputi
ketidakpastian namun sudah berada pada jalur
perbaikan. Demikian pula dengan kondisi
ekonomi negara-negara mitra dagang utama

.id
Banten, yang malahan terus semakin membaik.
Bahkan pada saat bersamaan, permintaan

o
.g
domestik dan nasional ternyata juga mengalami
penguatan.
ps
b
Imbasnya, ekonomi Banten terus mengalami
n.

akselerasi atau percepatan pertumbuhan. Dari


tumbuh 5,28 persen di tahun 2016, menjadi
e
nt

5,71 persen dan 5,75 persen pada tahun 2017


dan Semester I-2018. Disamping itu, angka
a
//b

pertumbuhannya juga masih jauh di atas angka


pertumbuhan ekonomi nasional, yang masing-
s:

masing hanya sebesar 5,07 persen dan 5,17 Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)
tp

persen. Sayangnya, share ekonomi Banten


terhadap Nasional sedikit menurun hingga
ht

LPE dan Share Kabupaten/Kota di Banten


menjadi 4,06 persen pada Semester I-2018. (Persen)
Sementara itu secara spasial, percepatan LPE
pertumbuhan ekonomi yang dialami Banten, Share
Kabupaten/Kota
2017
disebabkan oleh menguatnya pertumbuhan 2016 2017
ekonomi pada seluruh kabupaten/kota yang
1. Kab. Pandeglang 4,29 5,52 6,05
ada. Kondisi yang demikian itu setidaknya
terlihat selama tahun 2017, dimana Banten 2. Kab. Lebak 4,36 5,87 6,05
mengalami percepatan pertumbuhan.
3. Kab. Tangerang 21,01 5,36 5,84

Adapun percepatan pertumbuhannya, 4. Kab. Serang 11,63 5,10 5,21


terutama terjadi karena adanya akselerasi 5. Kota Tangerang 26,31 5,31 5,91
pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang,
6. Kota Cilegon 15,70 5,05 5,59
Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon, serta
Kota Tangerang Selatan. Hal ini karena total 7. Kota Serang 4,66 6,28 6,41
share dari keempat kabupaten/kota tersebut, 8. KotaTangerang Selatan 12,03 6,85 7,43
dalam perekonomian Banten sangat dominan,
yakni mencapai 63,02 persen. Provinsi Banten 100,00 5,28 5,71

Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

28 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


19
PENDAPATAN REGIONAL
Ditopang industri pengolahan dan konsumsi rumahtangga
Pertumbuhan ekonomi Banten pada Semester I-2018,
dari sisi supply didukung oleh tumbuhnya industri pengolahan.
Adapun dari sisi demand didorong oleh konsumsi rumahtangga.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB Banten Semester I-2018


dari sisi supply mencerminkan besaran nilai Menurut Lapangan Usaha
tambah bruto yang tercipta sebagai akibat (C to C, Persen)
proses produksi barang dan jasa yang
dilakukan oleh berbagai unit produksi yang ada Andil
Lapangan Usaha Share LPE Pertum-
di suatu wilayah. buhan

Dalam jangka pendek, supply ada untuk Pertanian, Kehutanan,


5,70 -2,74 -0,16

.id
dan Perikanan
memenuhi demand. Oleh karena itu, PDRB dari
sisi demand adalah jumlah permintaan akhir Industri Pengolahan 31,66 4,22 1,50

o
.g
yang dilakukan oleh berbagai pelaku ekonomi Konstruksi 10,17 7,50 0,69
yang ada di suatu wilayah. Bila supply berlebih,
kelebihannya itu digunakan untuk memenuhi ps
Perdagangan Besar-
Eceran dan Reparasi
Mobil-Motor
b
12,59 7,48 1,00
permintaan luar daerah/luar negeri. Sebaliknya
n.

bila kurang, akan dipenuhi melalui impor antar Transportasi dan


11,08 8,33 0,55
Pergudangan
daerah/luar negeri.
e
nt

Informasi dan Komunikasi 3,58 8,49 0,48


Pertumbuhan ekonomi Banten pada
a

Real Estate 7,52 8,18 0,68


//b

Semester I-2018 yang mencapai 5,75 persen,


dari sisi supply, terutama didukung oleh Jasa Pendidikan 3,46 7,47 0,22
s:

pertumbuhan pada lapangan usaha industri Lainnya 14,25 6,31 0,80


tp

pengolahan dan lapangan usaha perdagangan


besar-eceran dan reparasi mobil-motor. Kedua PDRB 100,00 5,75 5,75
ht

lapangan usaha ini masing-masing memberikan Sumber : BPS Provinsi Banten


andil 1,50 persen poin dan 1,00 persen poin.
Adapun dari sisi demand, didorong oleh
tumbuhnya komponen konsumsi rumahtangga PDRB Banten Semester I-2018
domestik dan komponen penambahan modal Menurut Penggunaan (C to C, Persen)
tetap bruto (PMTB), dengan andil sebesar 2,59
Andil
persen poin dan 2,04 persen poin. Komponen Pengeluaran Share LPE Pertum-
buhan

Sementara itu struktur ekonomi Banten, dari


Konsumsi Rumahtangga 52,58 4,44 2,59
sisi supply didominasi oleh lapangan usaha
industri pengolahan dan lapangan usaha Pengeluaran Pemerintah 3,62 4,37 0,15
perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil- PMTB 31,00 6,63 2,04
motor, dengan sumbangan atau kontribusi
masing-masing sebesar 31,66 persen dan Ekspor Neto 12,81 12,96 0,97

12,59 persen. Adapun dari sisi demand, - Ekspor 72,91 0,29 0,24
komponen konsumsi rumahtangga dan
- Impor 60,11 -0,98 -0,73
komponen PMTB berperan besar dalam
pembentukan PDRB Banten, dengan share PDRB 100,00 5,75 5,75
mencapai 52,58 persen dan 31,00 persen. Sumber : BPS Provinsi Banten

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 29


20
PERBANDINGAN REGIONAL
Capaian bidang ekonomi dan ketenagakerjaan cukup rendah
Capaian bidang ekonomi dan ketenagakerjaan Banten termasuk
yang terendah di Jawa. Kondisi ini dapat dilihat dari besaran LPE
serta bertambahnya angka TPT dan jumlah pengangguran terbuka.

Perbandingan regional antar provinsi Statistik Pendapatan Regional


se Jawa dilakukan terhadap empat indikator se Jawa
ekonomi dan sosial utama. Tujuannya adalah
PDRB per LPE Semester I (Persen)
untuk mengetahui bagaimana capaian atau Provinsi Kapita 2016
kinerja pembangunan ekonomi dan sosial (Juta Rupiah) 2017 2018
di Banten selama setahun terakhir ini, bila DKI Jakarta 232,3 6,28 5,96
dibandingkan dengan provinsi lain di Jawa. Jawa Barat 37,2 5,32 5,80

.id
Banten 45,3 5,72 5,75
Dalam bidang ekonomi, meskipun tumbuh Jawa Tengah 34,7 5,25 5,49
lebih cepat, namun kinerja ekonomi Banten

o
DI Yogyakarta 31,7 5,18 5,64

.g
pada Semester I-2018 ternyata cukup rendah.
Jawa Timur 51,4 5,21 5,52
Kondisi ini terlihat dari angka pertumbuhan
ekonomi Semester I-2018 yang hanya sebesar ps
b Sumber : BPS Provinsi Banten

5,75 persen (c to c). Dengan demikian, Banten


n.

dalam hal pertumbuhan ekonomi berada pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
posisi keempat di Jawa, di atas Jawa Timur dan se Jawa (Persen)
e
nt

Jawa Tengah.
a
//b

Pendapatan per kapita Banten yang


di proxy dengan PDRB per Kapita, pada tahun
s:

2017 mencapai 45,3 juta rupiah setahun.


tp

Berarti, dari sisi kesejahteraan masyarakat,


Banten hanya kalah dari DKI Jakarta dan Jawa
ht

Timur, yang memiliki pendapatan per kapita


setahun masing-masing sebesar 232,3 juta
rupiah dan 51,4 juta rupiah.

Dalam bidang ketenagakerjaan, capaian


pembangunan Banten dalam setahun terakhir Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)
ini termasuk yang terendah di Jawa. Kondisi
yang demikian itu terlihat dari angka TPT dan
jumlah pengangguran terbuka pada Februari Jumlah Pengangguran Terbuka
se Jawa
2018 yang masing-masing bertambah 0,02
persen poin dan 2,27 persen. Dimana, besaran Feb 2017 Feb 2018 Perubahan
Provinsi
penambahan ini hanya lebih kecil dibandingkan (Ribu Orang) (Ribu Orang) (Persen)
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. DKI Jakarta 292,7 290,1 -0,89
. Banten 462,3 472,8 2,27
Jawa Barat 1 922,0 1 857,4 -3,36
*** TAHUKAH ANDA Jawa Tengah 755,5 771,1 2,06
DI Yogyakarta 60,1 65,6 9,15
“Angka TPT Banten pada Februari 2018
Jawa Timur 855,7 809,4 -5,41
merupakan yang tertinggi kedua di Indonesia,
setelah Jawa Barat”. Sumber : BPS Provinsi Banten

30 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018

,
20
PERBANDINGAN REGIONAL
Capaian pembangunan manusia urutan kelima
Capaian pembangunan manusia Banten berada pada peringkat
kelima di Jawa. Hal ini dapat diketahui dari kecepatan atau
angka pertumbuhan IPM nya yang berada pada urutan kelima.

Dalam bidang penanganan kemiskinan, Indikator Kemiskinan


program pengentasan kemiskinan Banten se Pulau Jawa
selama setahun terakhir ini terlihat lebih
berhasil dibandingkan provinsi lain yang ada Uraian P0 P1 P2

di Jawa. Dimana, Banten pada Maret 2018 Kondisi Maret 2018


menjadi salah satu provinsi yang persentase DKI Jakarta 3,57 0,51 0,11
penduduk miskin (P0) dan indeks kedalaman
Jawa Barat 7,45 1,32 0,33
kemiskinan (P1) nya mengalami penurunan.

.id
Banten 5,24 0,82 0,20
Hanya saja, besaran indeks keparahan
Jawa Tengah 11,32 1,85 0,45
kemiskinan (P2) nya justru meningkat dari tahun

o
DI Yogyakarta 12,13 2,07 0,50

.g
sebelumnya.
Jawa Timur 10,98 1,94 0,50

Betapapun juga, level angka kemiskinan ps


Kondisi Maret 2017
b
(P0, P1 dan P2) Banten masih sangat rendah, DKI Jakarta 3,77 0,49 0,10
n.

sehingga menempati peringkat kedua di bawah Jawa Barat 8,71 1,45 0,37
DKI Jakarta. Dengan demikian, penduduk
e

Banten 5,45 0,86 0,19


nt

miskinnya menjadi lebih sedikit dan lebih Jawa Tengah 13,01 2,21 0,57
homogen. Implikasinya, program pengentasan
a

DI Yogyakarta 13,02 2,19 0,55


//b

kemiskinan yang nanti akan dilaksanakan oleh Jawa Timur 11,77 1,87 0,45
pemerintah daerah, seharusnya berpeluang
s:

Sumber : BPS Provinsi Banten


besar untuk lebih berhasil ketimbang empat
tp

provinsi lainnya.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
ht

se Pulau Jawa, 2017


*** TAHUKAH ANDA
Garis kemiskinan Banten pada Maret 2018
mencapai 431 ribu rupiah. Tertinggi kedua
di Jawa setelah DKI Jakarta yang memiliki garis
kemiskinan sebesar 593 ribu rupiah.

Terakhir, pada bidang peningkatan kualitas


sumber daya manusia. Capaian pembangunan
manusia di Banten dalam tahun 2017 ini,
berada pada peringkat kelima di Jawa. Kondisi
yang demikian itu terlihat dari kecepatan atau
angka pertumbuhan IPM Banten, yang
menempati urutan kelima di atas DKI Jakarta.
Meskipun demikian, kualitas pembangunan
manusianya yang diukur dengan nilai IPM,
berada pada posisi ketiga terbaik, setelah DKI
Jakarta dan DI Yogyakarta. Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 31


ht
tp
s:
//b
a nt
e n.
bps
.g
o .id
ht
tp
s:
//b
a nt
e n.
b

TABEL
ps
.g
o
LAMPIRAN
.id
ht
tp
s:
//b
a nt
e n.
bps
.g
o .id
Tabel 1 :
Luas Daerah Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, Juni 2018

Persentase Terhadap
Kabupaten/Kota Luas (km²)

.id
Luas Provinsi Banten

o
Kabupaten :

.g
1. Pandeglang 2 746,89 28,43
2. Lebak
ps
3 426,56
b
35,46
n.

3. Tangerang 1 011,86 10,47


e

4. Serang 1 734,28 17,95


nt

Kota :
a
//b

5. Kota Tangerang 153,93 1,59


s:

6. Kota Cilegon 175,50 1,82


tp

7. Kota Serang 266,71 2,76


ht

8. Kota Tangsel 147,19 1,52

Provinsi Banten 9 662,92 100,00

Sumber : BPS Provinsi Banten

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 35


Tabel 2 :
Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2017-Juni 2018

Kecamatan Desa Kelurahan


Kabupaten/Kota

.id
Juni Juni Juni
2017 2017 2017
2018 2018 2018

o
Kabupaten :

.g
1. Pandeglang 35 35
b ps326 326 13 13
2. Lebak 28 28 340 340 5 5
n.

3. Tangerang 29 29 246 246 28 28


e
nt

4. Serang 29 29 320 320 - -


a

Kota :
//b

5. Kota Tangerang 13 13 - - 104 104


s:

6. Kota Cilegon 8 8 - - 43 43
tp

7. Kota Serang 6 6 30 30 36 36
ht

8. Kota Tangsel 7 7 5 5 49 49

Provinsi Banten 155 155 1 267 1 267 278 278

Sumber : BPS Provinsi Banten

36 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


Tabel 3 :
Rekapitulasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Banten,
2016-2018 (Miliar Rupiah)

Anggaran
Kabupaten/Kota 2016 2017

.id
2018

o
1. Pendapatan Daerah 8 657 9 706 10 366

.g
A. Pendapatan Asli Daerah 5 463 5 756 6 184

B. Dana Perimbangan 3 186


b ps 3 930 4 176
n.

C. Lain-lain Pendapatan Daerah


8 20 6
Yang Sah
e
nt

2. Belanja Daerah 8 296 9 513 11 362


a

A. Belanja Langsung 5 836 6 364 4 658


//b

B. Belanja Tidak Langsung 3 090 3 149 6 704


s:
tp

3. Surplus (Defisit) 269 193 -996


ht

4. Pembiayaan Daerah 829 560 996

A. Penerimaan Pembiayaan Daerah 1 130 560 753

B. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 302 - -243

5. Sisa Lebih Penghitungan Anggaran


560 753 0
(SILPA) Tahun Berkenan

Sumber : BPS Provinsi Banten

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 37


Tabel 4 :
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, 2016-201 (Orang)

Kabupaten/Kota 2017 2018

o .id
Kabupaten :

.g
1. Pandeglang 1 205 203 1 209 011

2. Lebak
bps
1 288 103 1 295 810
n.

3. Tangerang 3 584 770 3 692 693


e

4. Serang 1 493 591 1 501 501


nt

Kota :
a
//b

5. Kota Tangerang 2 139 891 2 185 304


s:

6. Kota Cilegon 425 103 431 305


tp

7. Kota Serang 666 600 677 804


ht

8. Kota Tangsel 1 644 899 1 696 308

Provinsi Banten 12 448 160 12 689 736

Sumber : BPS Provinsi Banten

38 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


Tabel 5 :
Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, 2015-2017 (Orang)

Maret Maret Maret


Kabupaten/Kota

.id
2015 2016 2017

o
Kabupaten :

.g
1. Pandeglang 124 420 115 900 117 310
2. Lebak 126 420
b ps 111 210 111 080
n.

3. Tangerang 191 120 182 520 191 620


e

4. Serang 74 850 67 920 69 110


nt

Kota :
a
//b

5. Kota Tangerang 102 560 102 880 105 340


s:

6. Kota Cilegon 16 960 14 900 14 890


tp

7. Kota Serang 40 190 36 400 36 970


ht

8. Kota Tangsel 25 890 26 380 28 730

Provinsi Banten 702 410 658 110 675 040

Sumber : BPS Provinsi Banten

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 39


Tabel 6 :
Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, 2015-2017

Maret Maret Maret


Kabupaten/Kota

.id
2015 2016 2017

o
Kabupaten :

.g
1. Pandeglang 10,43 9,67 9,74
2. Lebak 9,97
bps 8,71 8,64
n.

3. Tangerang 5,71 5,29 5,39


e

4. Serang 5,09 4,58 4,63


nt

Kota :
a
//b

5. Kota Tangerang 5,04 4,94 4,95


s:

6. Kota Cilegon 4,10 3,57 3,52


tp

7. Kota Serang 6,28 5,58 5,57


ht

8. Kota Tangsel 1,69 1,67 1,76

Provinsi Banten 5,90 5,42 5,45

Sumber : BPS Provinsi Banten

40 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


Tabel 7 :
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,
2015-2017

Kabupaten/Kota 2015 2016 2017

.id
o
Kabupaten :

.g
1. Pandeglang 62,72 63,40 63,82
2. Lebak 62,03
bps 62,78 62,95
n.

3. Tangerang 70,05 70,44 70,97


e

4. Serang 64,61 65,12 65,60


nt

Kota :
a
//b

5. Kota Tangerang 76,08 76,81 77,01


s:

6. Kota Cilegon 71,81 72,04 72,29


tp

7. Kota Serang 70,51 71,09 71,31


ht

8. Kota Tangsel 79,38 80,11 80,84

Provinsi Banten 70,27 70,96 71,42

Sumber : BPS Provinsi Banten

Statistik Daerah Provinsi Banten 2018 41


Tabel 8 :
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2016-2017

2016 2017

.id
Kabupaten/Kota Luas Produk- Luas Produk-

o
Produksi Produksi
Panen tivitas Panen tivitas
(ton) (ton)

.g
(ha) (kw/ha) (ha) (kw/ha)

Kabupaten :
ps
b
1. Pandeglang 128 938 55,99 721 872 141 219 55,89 789 311
e n.

2. Lebak 109 334 55,89 611 052 109 163 55,70 608 036
nt

3. Tangerang 66 656 57,68 384 483 71 874 57,12 410 535


a
//b

4. Serang 92 977 57,48 534 475 88 895 57,02 506 892


s:

Kota :
tp

5. Kota Tangerang 588 57,28 3 368 528 56,84 3 001


ht

6. Kota Cilegon 2 338 57,30 13 397 2 368 56,07 13 277

7. Kota Serang 15 550 57,33 89 154 14 506 56,53 81 996

8. Kota Tangsel 70 57,29 401 76 56,84 432

Provinsi Banten 416 452 55,63 2 358 202 428 628 56,31 2 413 478

Sumber : Banten Dalam Angka 2018

42 Statistik Daerah Provinsi Banten 2018


ht
tp
s:
//b
a nt
e n.
bps
.g
o .id

Anda mungkin juga menyukai