Anda di halaman 1dari 7

FLU BURUNG

PUSKESMAS 1 NEGARA
2017

1
Flu Burung

1. Pengertian

Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza

yang menyerang burung/unggas/ayam. Salah satu tipe yang perlu di

waspadai adalah yang disebabkan oleh virus influenza dengan kode

genetik H5N1 (H= Haemagglutinin, N= Neuramidase) yang selain dapat

menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke

manusia.

2. Penyebab

Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A . Virus influenza

termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-

ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemic dan

pandemic. Virus influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) dan

Neuramidse (N), kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode

subtype flu burung yang banyak jenisnya. Pada manusia hanya terdapat

jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada

binatang H1-H5 dan N1-N9.

Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah

dari subtype A H5N1. Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4

hari pada suhu 22o C dan lebih dari 30 hari pada 0o C. Virus akan mati

pada pemanasan 60o C selama 30 menit atau 56o C selama 3 jam dan

dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang

mengandung iodine.

2
3. Gejala

Gejala penyakit flu burung dapat dibedakan menjadi dua yaitu gejala pada

unggas dan gejala pada manusia.

a. Gejala pada unggas.

1) Pembengkakan pada kepala

2) Ada cairan yang keluar dari hidung dan mata

3) Diare

4) Batuk, bersin, dan ngorok

5) Pendarahan dibawah kulit (sub kutan)

6) Pendarahan titik (ptechie) pada ayam

7) Jengger, dan kulit yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru

keunguan

8) Borok di kaki

9) Kematian mendadak

b. Gejala pada manusia.

1) Demam (suhu badan diatas 38o C)

2) Batuk, sesak napas, dan mengeluarkan lendir bening dari hidung

3) Sakit tenggorokan

4) Hilang nafsu makan

5) Diare dan muntah-muntahPeradangan di paru-paru (pneumonia)

6) Kematian dengan cepat jika tidak segera diatasi.

4. Masa Inkubasi.

Masa inkubasi pada flu burung ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Masa inkubasi pada unggas : 1 minggu

b. Masa inkubasi pada manusia : 1-3 hari, Masa infeksi 1 hari

3
sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai

21 hari.

5. Penularan

Cara penularan virus flu burung ini dengan cara :

a. Cara penularan dari unggas ke unggas.

1) Kontak langsung unggas yang terinfeksi flu burung dengan

unggas yang peka.

2) Melalui feses (kotoran) unggas yang terserang flu burung.

3) Melalui lendir yang keluar dari hidung dan mata.

4) Melalui udara.

5) Melalui perdagangan unggas.

6) Melalui makanan dan minum yang terkontaminasi.

b. Cara penularan flu burung dari hewan ke manusia.

Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika manusia telah

menghirup udara yang mengandung virus flu burung atau kontak

langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung.

6. Diagnosis flu burung

Diagnosis flu burung meliputi :

a. Rapid Test

Alat ini berbentuk kotak plastik kecil yang didalamnya terdapat kertas

putih dengan kode C (control) dan T (Test) yang sudah ditetesi

antibodi virus flu burung yang berperanan mendeteksi antigen virus.

Jika unggas terkena flu burung, antigen virus pada unggas terikat

dengan antibodi yang ada dalam kertas, sehingga akan memunculkan

4
dua garis vertikal pada area C dan T. Keuntungan metode ini adalah

kecepatannya karena kita langsung dapat mengetahui hasilnya.

b. HI (Hemaglutinasi Inhibisi)

Alat ini untuk melihat antibodi terhadap Hemaglutinin (H). Uji ini

lebih sensitif dari pada rapid test dan cukup murah, meskipun

membutuhkan waktu lebih lama (sekitar 3 hari).

c. AGP (Agar Gel Presipitation)

Alat ini untuk melihat antibodi terhadap Neuraminidase (N).

d. VN (Virus Netralisasi)

Alat ini untuk mengetahui pembentukan antibodi.

e. Isolasi Virus

f. PCR (Polimerase Chain Reaction)

Alat ini untuk memastikan adanya virus Influenza A subtipe H5N1.

Metode ini masih jarang digunakan pada hewan. Uji ini sebenarnya

sensitif dan akurasinya tinggi, tetapi mungkin karena membutuhkan

biaya mahal, sehingga masih jarang dipergunakan.

Pada manusia, selain pemeriksaan laboratorium diatas, ada pula

pemeriksaan laboratorium yang meliputi :

1) Pemeriksaan darah lengkap meliputi pemeriksaan Hb, hitung jenis

leukosit, hitung total leukosit, trombosit, laju endap darah, albumin,

globulin, SGPT, SGOT, ureum, kreatinin, serta analisa gas darah.

2) Pasien pemeriksaan mikrobiologi meliputi Rapid test, ELISA, dan

pemeriksaan antigen (HI, IF/FA).

3) Foto Toraks.

5
7. Pencegahan

Pencegahan flu burung dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Pada Unggas:

1) Pemusnahan unggas / burung yang terinfeksi flu burung

2) Vaksinasi pada unggas yang sehat

b. Pada Manusia :

1. Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang)

a) Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.

b) Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang

terinfeksi flu burung.

c) Menggunakan alat pelindung diri, misalnya dengan : masker dan

pakaian kerja.

d) Meninggalkan pakaian kerja di tempat kerja.

e) Membersihkan kotoran unggas setiap hari.

2. Masyarakat umum

1. Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi

dan istirahat cukup.

2. Mengolah unggas dengan cara yang benar, Yaitu :

1) Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala

penyakit pada tubuhnya).

2) Memasak daging ayam sampai dengan suhu kurang lebih

80o C selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu

kurang lebih 64o C selama 4,5 menit.

6
8. Pengobatan

Pengobatan bagi penderita flu burung meliputi :

a. Pasien dirawat dalam ruang isolasi selama kurang lebih 7 hari untuk

menghindari penularan lewat udara. Meskipun sampai saat ini belum ada

bukti kuat bahwa flu burung dapat menular dari manusia ke manusia,

tetapi kita tetap harus mewaspadai penyebaran virus flu burung dan

kemungkinan virus melakukan mutasi maupun “perkawinan” dengan

virus flu burung subtipe lain dan dapat menular antar manusia.

b. Pemberian oksigen bila terdapat sesak nafas yang mengarah kepada

gagal nafas.

c. Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).

d. Pengobatan terhadap gejala flu seperti pemberian penurun panas dan


penghilang pusing, dekongestan, dan antitusif.

e. Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari.

f. Pemberian obat Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat

mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5

mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45

kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai