Anda di halaman 1dari 3

Penanganan Komplikasi Selama Hemodialisis

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SPO-PRW-UDS-006 - 1 dari 3
Tanggal Terbit : Ditetapkan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Desember 2013 Budianto Batanghari, MD.,MBA
Direktur

I. PENGERTIAN
Penangananan komplikasi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada pasien karena adanya tanda
atau gejala yang timbul akibat dari reaksi hemodialisis.

II. TUJUAN
I.1 Memberikan tindakan segera secara cepat, tepat dan efisien.
I.2 Mencegah timbulnya hal-hal yang merugikan dan membahayakan pasien.
I.3 Memberikan rasa nyaman.

III. KEBIJAKAN
3.1 Merujuk Surat Keputusan No. 064/SK-DIR/RSPIK/IV/13 tentang Kebijakan Pengkajian dan
Pelayanan Pasien Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, BAB IV, pasal 8 ayat (1) yang berbunyi
‘Cakupan Pelayanan Pasien, meliputi : e. Pelayanan Pasien dengan risiko tinggi : e.3 Asuhan
Pasien dengan peralatan dialisis’.

IV. PROSEDUR
Persiapan
I.3.1 Tensimeter dan stetoskope.
I.3.2 Termometer (bila perlu).
I.3.3 Oksigen (bila perlu).
I.3.4 Kompres hangat (bila Perlu).
I.3.5 Emergency trolley (bila perlu).
I.3.6 Obat-obatan sesuai kebutuhan.
I.3.7 Formulir Catatan Keperawatan Hemodialisis no. 215-62-009.

Pelaksanaan
Lakukan identifikasi pasien.
Jaga privasi pasien.
Cuci tangan.
Persiapkan alat dan lakukan penanganan sesuai kasus.
HIPOTENSI
4.2.5.1 Penanganan
4.2.5.1.1 Posisikan kepala lebih rendah dari kaki.
4.2.5.1.2 Turunkan kecepatan aliran darah (QB) sampai 150
Rpm dan UFR diminimalkan.
4.2.5.1.3 Alirkan NaCl 0,9 % 100 cc atau sesuaikan dengan
keadaan tekanan darah pasien.
4.2.5.1.4 Berikan oksigen 2 – 5 lpm.
4.2.5.1.5 Beritahu dokter untuk terapi selanjutnya.
4.2.5.1.6 Istirahatkan sementara proses dialisis (bila perlu) dengan cara :
4.2.5.1.6.1 Kembalikan darah pasien ke tubuh, sambil
menunggu keadaan umum pasien membaik.
Selang darah diisi dengan Nacl 0.9 % dan
disirkulasi, heparin tetap dijalankan agar tidak ada
sisa bekuan darah dalam selang.
4.2.5.1.6.2 Jika tensi sudah naik (kembali normal),
hemodialisis dapat dimulai kembali.
4.2.5.2 Pencegahan
4.2.5.2.1 Anjurkan pasien membatasi kenaikan berat badan interdialisis
kurang dari kurang dari 1 Kg / hari.
4.2.5.2.2 Anjurkan pasien untuk minum obat anti hipertensi
sesuai aturan dokter.

 PT. Mandaramedika Utama 2010. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa seijin
PT. Mandaramedika Utama
Penanganan Komplikasi Selama Hemodialisis
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SPO-PRW-UDS-006 - 2 dari 3

4.2.5.2.3 Gunakan dialisat bicarbonate.


4.2.5.2.4 Observasi ketat tanda-tanda vital (TD, nadi,
pernafasan) selama hemodialisis berlangsung.

MUAL DISERTAI MUNTAH


Penanganan
4.2.6.1.1 Turunkan kecepatan aliran darah (QB) sampai 150 Rpm.
IV.2.6.1.2 Turunkan UFR sampai minimal.
IV.2.6.1.3 Berikan kantong plastik muntah.
IV.2.6.1.4 Bantu kebutuhan pasien (kalau perlu berikan minyak gosok
pada daerah epigastrik).
IV.2.6.1.5 Observasi ketat tanda-tanda vital (TD, N, R) selama proses
hemodialisis berlangsung.
IV.2.6.1.6 Jika TD turun, berikan Nacl 0,9 % 100 cc (sesuaikan keadaan
umum pasien).
IV.2.6.1.7 Jika keadaan pasien sudah membaik, program hemodialisis
diatur secara bertahap sesuai kebutuhan pasien.
IV.2.6.1.8 Beritahu dokter jika pasien tidak ada perbaikan ( berikan obat
anti emetic ).
IV.2.6.1.9 Cari penyebab timbulnya muntah :
4.2.6.1.9.1 Hipotensi.
4.2.6.1.9.2 Penarikan cairan terlalu cepat.
4.2.6.1.9.3 Kenaikan berat badan > 1 kg/hari.
Pencegahan
4.2.6.2.1 Hindari hipotensi dengan menurunkan kecepatan aliran darah
selama jam pertama hemodialisis, selanjutnya dinaikan secara
bertahap sesuai kebutuhan pasien.
4.2.6.2.2 Pakai cairan dialisat Bicarbonat
4.2.6.2.3 Anjurkan pasien untuk membatasi/menyesuaikan jumlah cairan
yang masuk dengan cairan yang keluar.
4.2.6.2.4 Observasi ketat tanda-tanda vital selama hemodialisis
berlangsung.

SAKIT KEPALA
Penanganan
4.2.7.1.1 Turunkan kecepatan aliran darah ( QB ) sampai 150 Rpm.
4.2.7.1.2 Observasi tanda-tanda vital ( TD, N , R ).
4.2.7.1.3 Jika TD tinggi, beritahu dokter untuk mendapatkan obat anti
hipertensi.
4.2.7.1.4 Jika keluhan sudah berkurang, jalankan program hemodialisi
kembali seperti semula secara bertahap.
4.2.7.1.5 Cari penyebab dari sakit kepala :
4.2.7.1.5.1 Cairan dialisat Acetate.
4.2.7.1.5.2 Minum kopi.
4.2.7.1.5.3 Ada masalah.
Pencegahan
I.3.7.1.1 Ganti cairan dialisat sesuai persetujuan dokter.
I.3.7.1.2 Anjurkan pasien untuk mengurangi kopi.
I.3.7.1.3 Dekati pasien untuk membantu meringankan masalah yang
sedang dihadapi, kalau perlu mencari alternatif pemecahan
masalah.

DEMAM DISERTAI MENGGIGIL


Penanganan
IV.2.6.1.1 Observasi tanda-tanda vital (terutama suhu badan).
IV.2.6.1.2 Berikan selimut tebal.
IV.2.6.1.3 Beritahu dokter untuk terapi selanjutnya.

 PT. Mandaramedika Utama 2010. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa seijin
PT. Mandaramedika Utama
Penanganan Komplikasi Selama Hemodialisis
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SPO-PRW-UDS-006 - 3 dari 3

IV.2.6.1.4 Cari penyebab demam :


IV.2.6.1.4.1 Karena bahan pirogen dari air dan set dialisis.
IV.2.6.1.4.2 Infeksi dari pasien sendiri.
Pencegahan
I.3.7.1.4 Sirkulasi dalam lebih lama sampai 25 menit.
I.3.7.1.5 Bilas set dialisis dengan Nacl 0,9% sebanyak 1250 cc untuk
dialiser baru, 1750 cc untuk dialiser pakai ulang.
I.3.7.1.6 Jika demam masih berlanjut setelah selesai hemodialisis, anjurkan
pasien kontrol ke dokter Nephrologi.
I.3.7.1.7 Kalau perlu cek cairan dialisat terhadap bakteriologi.

NYERI DADA
Penanganan
I.3.7.1.8 Turunkan kecepatan aliran darah ( QB ) sampai 150 Rpm.
I.3.7.1.9 Pasang EKG monitor.
I.3.7.1.10 Beritahu dokter untuk pemberian Terapi.
I.3.7.1.11 Mencari penyebab dari nyeri dada :
I.3.7.1.11.1 Terlambat minum obat jantung.
I.3.7.1.11.2 Karena sirkuit dialisis.
Pencegahan
I.3.7.1.12 Anjurkan pasien makan sesuai dengan diit yang sudah ditentukan.
I.3.7.1.13 Anjurkan pasien taat dalam menjalankan hemodialisis, sesuai
program yang telah diberikan oleh dokter nephrologi.
I.3.7.1.14 Usahakan pada saat sirkulasi waktunya agak lama.

KRAM
Penanganan
I.3.7.1.15 Turunkan kecepatan aliran darah dan UFR.
I.3.7.1.16 Stretching exercise.
I.3.7.1.17 Bilas Nacl 0,9% 100 cc, sesuaikan dengan keadaan umum pasien.
I.3.7.1.18 Kompres dengan air hangat.
I.3.7.1.19 Observasi tanda-tanda vital.
I.3.7.1.20 Laporkan dokter untuk pemberian terapi.
Pencegahan
I.3.7.1.21 Jangan menarik cairan terlalu banyak / UFR tinggi pada awal
hemodialisis.
I.3.7.1.22 Anjurkan pasien untuk membatasi intake cairan.
I.3.7.1.23 Anjurkan pasien untuk mentaati diit,agar kenaikan berat badan
interdialisis tidak lebih dari 1 kg/hari.
I.3.7.1.24 Gunakan cairan Bicarbonat.
Rapikan alat-alat bila sudah selesai..
Cuci tangan.
Dokumentasikan dalam Formulir Catatan Keperawatan Hemodialisis.

V. UNIT TERKAIT
Departemen Keperawatan.
Bagian Operasional Keperawatan.
Bagian Edukasi.
Bagian Penunjang Keperawatan.

 PT. Mandaramedika Utama 2010. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa seijin
PT. Mandaramedika Utama

Anda mungkin juga menyukai