Sistem Polder Pengendali Banjir
Sistem Polder Pengendali Banjir
BANGUNAN AIR
SISTEM POLDER
Polder : suatu kawasan atau lahan reklamasi dengan kondisi awal mempunyai muka air tanah
tinggi yang diisolasi secara hidrologis dari daerah di sekitarnya dan kondisi muka air (air
permukaan dan air tanah) dapat dikendalikan. Kondisi lahannya sendiri dibiarkan pada
elevasi asalnya atau sedikit ditinggikan.
Polder adalah sebidang tanah yang rendah, dikelilingi oleh embankment / timbunan
atau tanggul yang membentuk semacam kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak ada
kontak dengan air dari daerah luar selain yang dialirkan melalui perangkat manual.
(Sumber : Laporan Akhir ” Pengembangan Teknologi Bangunan Air Pengendalian Banjir
Perkotaan Menuju Waterfront City”)
Sifat-sifat Polder
Polder merupakan daerah yang dibatasi dengan baik, dimana air yang berasal dari luar
kawasan tidak boleh masuk, hanya air hujan (dan kadang-kadang air rembesan) pada
kawasan itu sendiri yang dikumpulkan.
Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti pada daerah tangkapan air
alamiah, tetapi dilengkapi dengan bangunan pengendali pada pembuangannya
(dengan penguras atau pompa) untuk mengendalikan aliran ke luar.
Muka air di dalam polder (air permukaan maupun air bawah permukaan) tidak
bergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya dan dinilai berdasarkan elevasi
lahan, sifat-sifat tanah, iklim, dan tanaman.
•Mengendalikan air
•Obyek Wisata/Rekreasi
•Lahan Pertanian/Perikanan
•Lingkungan Industri dan Perkantoran
c. Studi kelayakan
d. Perencanaan rinci.
2. Pelaksanaan Pembangunan
a. Persiapan Konstruksi
b. Pelaksanaan Konstruksi
Terdapat hal – hal yang perlu ditekankan dalam operasi dan pemeliharaan yaitu :
a. Tahap operasi dan pemeliharaan adalah sangat penting, karena merupakan salah satu
sasaran utama pembangunan sistem drainase. Berhasilnya pengoprasian dan
pemeliharanya suatu hasil pembangunan sistem drainase menjadi indikator kinerja bagi
pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.
b. Sebagai dasar pengelolaan operasi dan pemeliharaan yang efektif dan efesien diperlukan
proses perencanaan dan pemrograman, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, serta
evaluasi dan monotoring O & P yang serupa dengan perencanaan,pemrograman, dan
pelaksanaan pembangunan.
c. Memperhatikan tuntutan yang berkembang di masyarakat dalam era reformasi ini maka
kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelembagaan sangat menentukan.
Kepuasan pengguna (masyarakat) harus menjadi salah satu prinsip dalam memberikan
pelayanan.
2. Data Primer
No Nama Pengukuran Kegunaan
1. Saluran primer dan Dimensi-dimensi/penampang melintang saluran
sekunder (kisi-kisi 50 m) (luas pada tingkat permukaan, talud, tingkat
dasar);
Arah arus/aliran;
2. Saluran untuk lintas kabel Dimensi-dimensi;
listrik/pipa Elevasi dasar;
Panjang;
Kondisi ( baru, di tengah, perlu diperbaiki);
3. Pintu air Elevasi ambang;
Elevasi dan lebar pintu air yang mungkin;
Kondisi (baru, di tengah, perlu diperbaiki),
Operasi (jam-jam dibuka, jam-jam ditutup per-hari
(rata-rata);
4. Pompa Tipe pompa dan kapasitasnya;
Muka air di hulu (rata-rata) dan juga muka air di
hilir (rata-rata);
Kondisi (baru, di tengah, perlu diperbaiki);
Operasi (jam-jam terpakai per hari);
5. Jembatan-jembatan Dimensi-dimensi tiang (jika ada);
Tinggi lantai jembatan.
6. Perubahan Iklim Dampak-dampak yang mungkin timbul dan
opsi-opsi untuk adaptasi dan meringankan
dampaknya (mitigasi).
7. Karakteristik pasang surut Menampilkan muka air maksimum dan
minimum selama pasang purnama dan juga
muka air pada saat pasang perbani.
8. Gelombang laut Data untuk tekanan muka air laut ditentukan dari
NCDC
9. Penyelidikan Tanah Untuk mengetahui daya dukung tanah
Karakteristik Tanah
DAFTAR PUSTAKA
1. https://darmadi18.files.wordpress.com/2013/03/tugas02-sistem-pengendali-banjir
2. https://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/polder/
3. http://www.jakarta.go.id/web/news/2012/06/persaingan-antara-manusia-dan-air-
upaya-pengendalian-banjir-pemerintah-provinsi-dki-jakarta