Sebagian besar ileus obstruksi adhesi pascaoperasi adalah obstruksi usus halus, dan
penatalaksanaanya tidak berbeda dengan ileus obstruksi usus yang lain. Penatalaksanaan
awal dari pasien dengan obstruksi usus halus harus ditujukan pada resusitasi cairan yang
agresif, dekompresi usus yang mengalami obstruksi dan mencegah aspirasi. Koreksi elektrolit
harus dilakukan sesegera mungkin.
1. Resusitasi cairan yang agresif karena pasien dengan obstruksi usus halus sering
banyak kehilangan cairan dan elektrolit, khususnya kalium. Resusitasi dilakukan
dengan cairan kristaloid seperti Na Cl 0.9% atau Ringer Laktat dan keberhasilan
resusitasi dapat dimonitor dengan produksi urine, minimal 0.5cc/kg/jam.
Diharapkan setelah resusitasi secara klinis hemodinamik pasien stabil dan fungsi
renal dapat kembali ke normal.
2. Dekompresi dengan pemasangan nasogastric tube (NGT) mutlak harus dilakukan
dalam mengobati ileus obstruksi yang disebabkan adhesi pascaoperasi. NGT juga
mencegah distensi intestinal karena tertelannya udara dan mencegah aspirasi
selama pasien muntah. Secara simptomatis, dekompresi membantu meringankan
distensi abdomen dan dapat meningkatkan ventilasi pada pasien dengan gangguan
respirasi.