A. Keanekaragaman
1. Klasifikasi keanekaragaaman : gen, spesies, ekosistem.
2. Keanekaragaman gen : pada spesies yang sama, terdapat banyak jenis-jenisnya.
Contoh :
Mawar merah, putih, ungu
Kelapa kopyor, ijo, Gading.
Anjing bulldog, Doberman, herder.
Berbagai variasi ayam.
3. Keanekaragaman spesies : berbagai mahluk hidup yang masih dalam family yang
sama. Contoh :
Kentang, tomat, cabai, terong (Solanaceae)
Harimau, kucing, singa (Felidae)
Bunga ros, apel, pir (Rosaceae)
Kacang ijo, kacang tanah, kacang kedelai (Leguminoceae/Fabaceae)
4. Keanekaragaman ekosistem : keanekaragaman berdasarkan interaksi biotik dan abiotic
di suatu tempat. Contoh : ekosistem sawah, laut dan air tawar
5. Beberapa bioma darat :
a. Hutan hujan tropis :
Banyak tanaman liana/merambat
Banyak tanaman kanopi
Curah hujan tinggi
Banyak ragam spesies
Terdapat 2 suhu. Dibawah tanaman kanopi disebut suhu mikro, di atas
disebut suhu makro
b. Taiga (hutan pinus) :
Terletak di iklim antara subtropik dan kutub
Daun tanaman seperti jarum
Terdapat berbagai jenis rusa (moose)
Jenis tanaman bersifat homogeny
c. Sabana/savanna (padang rumput namun memiliki beberapa pohon) :
Terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis)
Curah hujan sedang yaitu sekitar 100-150 mm/tahun dan tidak teratur
Bertanah drainase
d. Stepa/padang rumput:
Banyak di afrika dan madagaskar
Tanah pasir tandus
Suhu siang dan malam berbeda sangat drastis
Curah hujan sangat rendah
Memiliki kelembaban udara yang sangat rendah
Evaporasi (penguapan) tumbuhan yang tinggi
e. Tundra (padang lumut)
Hampir di setiap wilayahnya tertutup oleh salju/es
Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas
yang panjang dan terang.
Tanaman hanya memiliki usia tumbuh yang sangat pendek
Tanaman yang tumbuh adalah lumut
Terdapat beberapa jenis rusa
f. Gurun
Memiliki curah hujan yang sangat rendah
Evaporasi (penguapan) tinggi
Memiliki perbedaan suhu udara siang dan malam yang sangat tinggi
Tanah pasir sangat tandus
Memiliki kelembaban udara yang sangat rendah
Tanaman yang hidup adalah kaktus
g. Hutan gugur/hutan musim
Memiliki curah hujan merata
Pohon mekar dan gugur pada musim tertentu
Musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
Terdiri dari 4 musim yaitu musim panas, gugur, dingin, dan semi
B. Ciri Bakteri
1. Kingdom : monera (Whittaker 2006 : Archaebacteria & Eubacteria)
2. Ciri umum :
Prokariot (tidak memiliki membrane nucleus/karioteka)
Berkembang biak dengan pembelahan biner
uniseluler
3. Ciri-ciri Archaebacteria :
Hidup di tempat ekstrim
Dinding tidak memiliki peptidoglikan
Bersifat anaerob
Klasifikasi :
Organel :
D. Klasifikasi fungi/jamur
Klasifikasi jamur berdasarkan jenis spora seksualnya.
Zygomycota Ascomycota Basidiomycota
Seksual Sporangiopsora Konidiospora (dihasilkan konidiofor)
(dihasilkan
sporangiofor)
Aseksual zigospora Askospora Basidiospora
Jenis hifa Senositik (tak bersekat) Bersekat Bersekat
Beberapa Rhizopus oligoporus, Aspergillus wentii, Volvariella volvacea,
Contoh Rhizopus oryzae, Mucor Saccharomyces
mucedo cerevisiae
Catatan : silakan baca spesies dan reproduksi lengkap di pdf terlampir
E. Ciri-ciri vertebrata
Dibagi menjadi 5 kelas :
1. Pisces :
Jantung beruang 2
Poikiloterm (mengikuti suhu lingkungan)
Bernafas menggunakan insang
Kulit terluar ditutupi oleh sisik
Fertilisasi eksternal, telur bercangkang lunak
Tulang terdiri dari tulang rawan (chondrocytes) dan tulang sejati (osteocytes)
2. Amphibia
Jantung beruang 3
Poikiloterm
Bernafas menggunakan insang pada masa berudu, menggunakan paru-paru dan
kulit pada masa dewasa
Kulit basah
Fertilisasi ekternal, telur yang dihasilkan memiliki cangkang lunak
Hidup di darat dan di air
3. Reptilia
Jantung beruang 4 tak sempurna
Poikiloterm
Terdapat foramen forizzae guna menjaga jantung agar tidak pecah ketika
menyelam (khusus pada buaya)
Kulit luar terdiri dari zat kersik
Fertilisasi internal
Telur yang dihasilkan dilindungi oleh kalsium karbonat (ovivar), namun ada
juga yang ovovivivar
4. Aves
Ruang jantung 4 sempurna
Homoioterm
Memiliki sayap, ada yang dapat terbang (karinata) dan tidak dapat terbang
(Ratita)
Memiliki pundi-pundi udara yang digunakan untuk menyimpan udara saar
terbang
Telur yang dihasilkan dilindungi oleh zat kalsium karbonat
Beberapa ordo pada aves : Galliformes (ayam), Casuariformes, Columbiformes
(merpati)
Terdapat bulu di seluruh tubuhnya
5. Mamalia
Ruang jantung 4 sempurna
Homoioterm
Memiliki rambut di seluruh tubuhnya
Memiliki kelenjar susu (mamae)
Reproduksi secara internal dan tidak menghasilkan telur kecuali Plathypus
Beberapa kelompok mamalia (sub kelas) : Prototheria (mamalia bertelur),
Methateria (mamalia berkantong), Eutheria (mamalia berplasenta)
F. Ekosistem
1. Bentuk-bentuk interaksi mahluk hidup
a. Dilihat dari jenis spesies, dibedakan menjadi 2 :
Intraspesifik : dalam 1 tempat yang sama, spesies yang sama saling
berinteraksi. Contoh : koloni rayap yang dibagi atas ratu, serdadu, pekerja;
koloni semut dan koloni lebah; tanaman tomat yang diletakan dalam 1 pot
yang sama (interaksi ini disebut juga dengan kompetisi intraspesifik)
Interspesifik : interaksi antar spesies berbeda dalam 1 tempat yang sama.
contoh : hyena dan singa saling berebut makanan yang ada di savanna
(kompetisi interspesifik), kucing yang memangsa tikus (predasi)
b. Dilihat dari interaksinya, dibedakan menjadi 4 :
Predasi : interaksi di mana satu spesies memburu (predator) spesies
lainnya maupun spesies yang sama (mangsa)
Kompetisi : interaksi di mana antar atau satu spesies saling merebut
makanan, wilayah, maupun pasangan
Simbiosis : interaksi antar 2 mahluk hidup yang berbeda spesies, namun
bukan sebagai predator-mangsa. Dibagi menjadi 3 jenis :
a) Simbiosis mutualisme : interaksi di mana kedua mahluk hidup
saling diuntungkan. Contoh : kupu-kupu (pollinator) dengan bunga,
ikan badut dan anemone laut, burung jalak dengan kerbau/buaya
b) Simbiosis komensalisme : interaksi di mana hanya 1 mahluk hidup
yang diuntungkan namun mahluk hidup satunya lagi tidak
dirugikan maupun diuntungkan. Contoh : ikan remora dengan ikan
hiu, bunga anggrek dengan inang
c) Simbiosis parasitisme : hanya 1 mahluk hidup yang diuntungkan
dan sisanya dirugikan. Contoh : benalu/putri malu dengan tanaman
inang, kutu pada kerbau/manusia, nyamuk dengan buah tanaman
ataupun manusia.
Netralisme : tidak ada yang dirugikan maupun diuntungkan. Contoh :
kerbau dan kambing di padang rumput yang luas
2. Daur biogeokimia
a. Daur nitrogen
Tumbuhan menyusun fosfat organik dan ketika di makan hewan, fosfat akan
berpindah ke hewan. Ketika tanaman atau hewan mati, jasad akan di makan
oleh detritivore dan diurai menjadi fosfat inorganic. Fosfat jg didpt melalui
pelapukan batu-batuan. Fosfat akan digunakan kembali oleh tanaman atau
dibawa ke laut dan dibentuk menjadi batu kembali.
c. Daur Sulfur
Tanaman sebagai sumber utama sulfur organic (SO4) akan dimakan hewan dan
sulfur akan berpindah ke hewan. Ketika mahluk hidup mati, jasad akan
didekomposisi dan oleh bakteri, sulfur dapat diubah menjadi sulfur anorganic
(H2S) ataupun bahan bakar fosil. H2S akan dikluarkan melalui erupsi gunung
merapi maupun aktivitas industri dan terakumilasi diawan. Ketika hujan turun,
hujan akan membawa sulfur dlm bentuk hujan asam kemabli ke tanah dan
digunakan kembali oleh tanaman
d. Daur Karbon & oksigen
Karbon dlm bentuk glukosa atau amilum dlm tanaman akan digunakan oleh
hewan sebagai nutrisi. Hewan akan mengeluarkan CO2 ke atmosfer. Pabrik
yang menggunakan bahan bakar maupun transportasi akan menghasilkan gas
karbon dioksida/monoksida dan dilepaskan ke atmosfer. Bakteri tanah yang
mendekomposisi jasad juga akan mengeluarkan CO2. CO2 akan digunakan
tanaman membentuk amilum kembali.
Daur oksigen dimulai ketika CO2 digunakan oleh mahluk autotrof (cth :
tanaman, ganggang) digunakan untuk fotosintesis menghasilkan O2. O2 akan
digunakan oleh mahluk hidup lain untuk metabolisme di dalam tubuhnya dan
dilanjutkan dengan daur karbon.
e. Daur air
3. Jaring-jaring makanan
Yang perlu diketahui : Produsen (tanaman)/tingkat trofik 1, konsumen tingkat
(herbivora)/tingkat trofik 2, konsumen tingkat 2 dst (karnivora)/tingkat trofik 3.
Aliran energi pada jaring-jaring makanan dari 1 tingkat trofik ke tingkat trofik
lainnya hanya dapat digunakan maksimal 10%, sehingga konsumen puncak
mendapat energi paling sedikit.
G. Anatomi tumbuhan dan Diferensiasi epidermis
1. Akar
a. Epidermis : Bagian terluar dari akar. Ciri : sel hidup, rapat, bagian luar tebal
dlm tipis, berbentuk persegi, tidak memiliki klorofil, mengalami modifikasi
b. Korteks : tempat penyimpanan cadangan makanan
c. Endodermis : bagian dalam. Mengatur keluar masuknya zat dari luar akar.
Terdapat
penebalan endoderm yang disebut cincin kaspari
d. Perisikel : tembpat bertumbuhnya cabang akar (bersifat endogen)
e. Stele : tempat beradanya xylem floem
f. Xylem : membawa nutrisi ke daun, terdiri atas sel mati
g. Floem : membawa hasil fotosintesis dari daun. Terdiri atas sel hidup
h. Rambut akar : membantu penyerapan nutrisi
i. Kambium : tempat terbentuknya xylem dan floem
2. Batang
a. Kambium : tempat adanya xylem dan floem. Mengatur lingkaran tahun (jika
keadaan lingkungan mendukung, xylem dibentuk besar dan dinding tipis. Jika
tidak, xylem kecil dan dinding tebal)
b. Pada monokotil, tidak terdapat kambium
3. Daun
Dikotil
a. Epidermis : pada bagian atas, terdapat zat lilin yg disebut kutikula. Fungsi :
menghambat penguapan (transpirasi) air)
b. Jaringan tiang/palisade : tempat utama reaksi fotosintesis
c. Jaringan bunga karang/spons : tempat terjadinya fotosintesis dan tmpt
penimbunan cadangan makanan
d. Stomata : terdiri dari 2 sel penjaga yang membentuk celah, sel yang berada di
sebelah penjaga disebut sel tetangga. Fungsi : mengatur kluar masuknya air
dan CO2. Terbuka tutupnya sel penjaga dipengaruhi oleh:
Konsentrasi CO2 : Akan terbuka jika kadar CO2 di dalam daun sedikit
Kadar asam absisat (ABA) : Jika akan terjadi transpirasi yang tinggi,
ABA akan terakumulasi di sel penjaga dan membuat ion K+ keluar
dan sel penjaga mengerut, sehingga stomata tertutup.
Cahaya matahari (akan mempengaruhi H2O dan ion K+) : umumnya,
pada pagi hari stomata akan terbuka dengan menyerap banyak ion K+
dengan mengaktifasi protein transport dan pada malam hari tetutup
karena ion K+ keluar dari sel penjaga (khusus tanaman C3)
Monokotil
4. Bunga (sepal)
b. Litokis dan sistolit : tempat dibuangnya zat sisa berupa zat kapur
(CaCO3). Tempat pembuangannya adalah litokis, isinya adalah sistolit
a b
6. Jaringan tumbuhan :
a. Jaringan meristem : jaringan yang masih aktif membelah. Berdasarkan
letaknya, ada 3 yaitu :
Apical : terletak pada ujung
Interkalar : pada ruas-ruas tanaman germinaceae/rumput-rumputan
Lateral : pada bagian aksiler tanaman
Jenis meristem :
Primer : meristem yang berasal dari jaringan promeristem ketika
tumbuhan pada masa embrio. Promeristem akan berdiferensasi
menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Protodrem
akan jadi epidermis, prokambium membentuk xylem dan floem
primer, meristem dasar menjadi parenkim. Pertumbuhan secara
vertikal
Sekunder : pertumbuhan secara horizontal dan yang menghasilkan
xylem floem sekunder hasil perkembangan kambium (ke dalam
xylem, keluar floem)
b. Epidermis : terletak pada bagian luar tumbuhan dengan fungsi perlindugan
c. Parenkim : terdapat beberapa jenis parenkim :
Parenkim asimilasi : fotosintesis
Parenkim penimbun : menimbun hasil fotositesis
Parenkim air : tempat menyimpan air
Aerenkim : menyimpan udara (pada tanaman air)
Parenkim pengangkut : berada di sekitar pembuluh angkut (xylem
floem).
Felogen/kambium gabus : ke dalam membentuk feloderm (sel
hidup) dan keluar membentuk felem (sel mati).
d. Jaringan penyokong
Sklerenkim : sel mati yang menyokong jaringan tumbuhan dewasa.
Penebalan dinding sel merata, berdinding tebal, dan tidak memiliki
protoplasma
Kolenkim : sel hidup yang menyokong jaringan tumbuhan muda.
Penebalan sudut, mengandung kloroplas dan tannin
H. Jaringan manusia
1. Jaringan Epitel/epitelium/terluar (pengertian terluar : bisa pengertian luar organ
atau dalam organ. Cth : lapisan mukosa di usus terdiri atas jaringan epitel)
a. Epitel pipih selapis : untuk osmosis, difusi, filtrasi dan sekresi. Contoh organ :
dinding pembuluh kapiler darah, alveolus paru-paru, nefron (tptnya pada
tubulus-tubulus) ginja, selaput perut/peritoneum.
b. Epitel pipi berlapis banyak : untuk pelindung. Contoh organ : mulut, rongga
hidung, esofagus, telapak kaki, vagina
c. Epitel silindris selapis : untuk penyerapan nutrisi dan sekresi. Cth organ :
Kelenjar pencernaan (Hati & Pancreas), jonjot usus, lambung (ventrikulus),
usus, rahim.
d. Epitel silindiris berlapis banyak : Sekresi dan pelindung (rata-rata organ
pernafasan). Cth organ : laring, faring, trakea, kelenjar ludah dan kelenjar
mamae (khusus mamae dan kelenjar ludah untuk sekresi)
e. Epitel kubus selapis : untuk sekresi (kelenjar tiroid) dan pelindung (ovarium,
lensa mata, nefron)
f. Epitel silindris bersilia : untuk menangkap partikel asing. Cth : trakea, ruang
hidung
g. Epitel kubus berlapis banyak : sekresi (Kelenjar minyak & keringat),
absorpsi, dan melindungi dari gesekan dan pengelupasan. Cth : epitel folikel
ovarium, permukaan ovarium, testis.
h. Epitel transisi : bentuknya dapat berubah. Cth : epitel ureter, uretra, kandung
kemih, saluran pernafasan.
i. Epitel kelenjar : khusus untuk sekresi. Terdapat 2 jenis sekresi : Endokrin
(Hormon. Cth : kelenjar tiroid, adrenal, timus, paratiroid) dan eksokrin (Cth :
kelenjar ludah, keringat, dan feromon (untuk komunikasi, khususnya daya
tarik, pada hewan))
2. Jaringan ikat
a) Jaringan tulang rawan (kartilago):
3. Jaringan otot : terdapat protein aktin dan myosin. (catatan : membran plasma otot
disebut sarkolema, sitoplasmanya disebut sarkoplasma) Serat otot disebut
myofibril yang terdiri dari sarkomer.
Perbedaan Otot lurik/rangka Otot polos Otot jantung
Letak inti Di pinggir Tengah Tengah
Bentuk Serabut tak Gelendong Serabut bercabang
bercabang
Sifat volunteer Involunteer Involunteer
letak Melekat di rangka Organ dalam Jantung
selain jantung
Jangka waktu Mudah lelah Mudah lelah Tak mudah lelah
I. Organ Respirasi
1. Organ-organ :
Hidung : memiliki bulu hidung untuk menyaring partikel besar, mucus
untuk menyaring partikel kecil dan kelembapan, kapiler darah untuk
mengatur suhu
Faring/tekak : tempat bertemunya saluran mulut dengan saluran
pernafasan. Akan terpisah oleh katub epiglottis/anak tekak (lubang di
tengah epiglottis disebut glottis)
Laring : pangkal tenggorokan. Terdapat pita suara di tempat ini
Trakea : tempat terusan laring yang terdiri atas cincin-cincin tulang rawan
dan memiliki jaringan silindris berlapis yang bersilia
Bronkus :cabang dari trakea yang bermuara di paru-paru kiri (2 lobus) dan
kanan (3 lobus)
Bronkiolus : cabang bronkus yang lebih kecil lagi dan bermuara di
alveolus
Alveolus : tempat pertukaran gas melalui difusi. Terdiri dari jaringan pipih
selapis
2. Cara kerja : inspirasi dan ekspirasi
a. Inspirasi :
Dada : otot antar tulang rusuk terangkat, volume paru-paru
membesar, tekanan paru-paru mengecil, udara masuk
Perut : otot diafragma berkontrasi hingga datar, volume paru-paru
membesar, tekanan paru-paru mengecil, udara masuk
b. Ekspirasi :
Dada : otot antar tulang rusuk relaksasi, volume paru-paru
mengecil, tekanan paru-paru mengecil, udara keluar
Perut : otot diafragma relaksasi hingga melengkung, volume paru-
paru mengecil, tekanan paru-paru mengecil, udara keluar
3. Diagram pernafasan :
Istilah lain :
VCI = udara komplementer
VCE = Udara suplementer
Definisi :
a. Organ :
Kornea : lapisan terluar mata, berfungsi untuk menerima dan
meneruskan cahaya masuk ke mata
Iris : mengatur jumlah cahaya yang masuk
Pupil : tempat masuknya cahaya
Aqueous humor : membiaskan cahaya ke mata. Bentuknya
menyerupai gel
Lensa : memfokuskan cahaya agar tepat jatuh di retina
Vitreous humor : menjaga bentuk mata dan menyokong lensa mata
Retina : tempat jatuhnya cahaya dan memberi bentuk bayangan
yang akan dikirim ke otak melalu saraf
b. Sel-sel yang ada di retina
Sel kerucut atau konus : memberi warna
Sel batang : sensitive terhadap cahaya (diberi Ce6 maka akan lebih
aktif dan memberi night vision)
c. Jalur : kornea-aqueous humor-pupil-lensa-vitreous humor-retina
2. Telinga
a. Telinga luar :
Daun telinga : mengumpulkan suara
Saluran telinga : meneruskan suara ke gendang telinga
Gendang telinga : menangkap bunyi dan melanjutkannya ke 3 tulang
pendengaran
b. Telinga tengah :
3 tulang pendengaran (Maleus, Inkus, Stapes) : meneruskan suara/getaran
ke koklea
Saluran eustachius : mengatur tekanan di telinga
c.Telinga Dalam :
Tingkap bundar/saluran setengah lingkaran : Alat keseimbangan tubuh
Koklea : menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran ke saraf
pendengaran.
d. Jalur : daun telinga-saluran telinga-gendang telinga-3 tulang pendengaran-
koklea
3. Lidah
K. Mekanisme gerak
1. Hipotesa aktin myosin
a. Penjelasan :
Zona A : panjang myosin (pita terang). Selalu tetap
Zona H : jarak antaran aktin (pita gelap)
b. Proses ketika kontraksi :
Zona A dan pita I memendek, zona H tetap
2. Jenis-jenis gerak :
a. Fleksi (mengangkat) ekstensi (memperpanjang)
otot: Bisep (kontraksi saat fleksi) dan trisep (kontraksi saat ekstensi)
N. Reproduksi pria
Antibodi Fungsi
A Melindungi mukosa, pernafasan, pencernaan. Bayi
mendapatkan IgA dari kolostrum ASI ibu.
M Kekebalan primer (yang pertama kali menghadapi antigen
pada paparan pertama)
E Memicu reaksi alergi dan peradangan dengan membantu
Eusinofil
D Merangsang pembentukan antibody oleh sel B
G Kekebalan sekunder
Cat : setelah paparan pertama, tubuh akan lebih tahan dibandingkan
pertahan pertama
P. Uji lab
1. Ekskresi :
Biuret : jika berwarna ungu, maka terkena albuminuria dengan gangguan
di glomerolus
Fehling/benedict : jika terbentuk warna merah bata, maka terkena diabetes
mellitus, dengan gangguan di TKP
Jika terdapat darah, gangguan di glomerulus dengan penyakit hematuria
2. Darah
Eritrosit normal 4jt (wanita) – 5 jt(pria). Kurang, terkena anemia. Jika
disertai dengan meningkatnya leukosit, terkena leukimia
Leukosit normal 6000-9000, kurang terkena leukopenia, lebih terkena
leukimia
Trombosit normal 200.000-400.000, kurang terkena DBD
Q. Kinerja enzim dan faktor-faktor
1. Peranan enzim : mempercepat reaksi katabolisme/anabolisme dengan menurunkan
energy aktifasi. Dibutuhkan dalam jumlah kecil
2. Cara kerja enzim
a. Lock and key (enzim substrat harus sesuai)
4. Sach
a. Bahan : daun yang ditutupi aluminium, iodium/lugol, alcohol
b. Cara percobaan :
Kesimpulan : menghasilkan oksigen (ada lebih banyak kesimpulan jika ada factor
lain, seperti penambahan HCO3- untuk menguji fotosintesisi membutuhkan CO2
yang banyak, diberi asam untuk menguji pengaruh pH, diberi air panas untuk
menguji pengaruh suhu, dll.)
S. DNA, RNA, sintesis protein
1. DNA dan RNA disebut sebagai asam nukleat
2. DNA dan RNA terususn atas molekul-molekul kecil (disebut dgn monomer) yaitu
nukleotida.
3. 1 Nukleotida tersusun atas gula pentosa, basa nitrogen dan fosfat.
4. Jika nukleotida tidak memiliki fosfat, disebut dengan nukleosida
5. Perbedaan DNA & RNA
Perbedaan DNA RNA
Rantai polinukleotida Panjang, double helix Pendek, tunggal dan tak
berpilin (kecuali pada
virus)
Letak Inti sel, kloroplas, Inti sel, mitokondria,
mitokondria kloroplas, sitoplasma,
ribosom
Gula pentosa Deoksiribosa Ribose
Basa nitrogen Purin : adenine, guanin Purin : adenine, guanin
Pirimidin : Sitosin, Timin Pirimidin : Sitosin, Urasil
Kadar Tetap, tidak bergantung Berubah, bergantung
sintesis protein sintesis protein
Fungsi Membawa informasi genetic, Sintesis protein
berperan dalam sintesis
protein
6. Tahapan sintesis protein : Transkripsi-translasi
a. Transkripsi (terjadi di dalam nucleus) : pembentukan pre-mRNA atau pre-
dARN
1) Inisiasi/pengawalan : menempelnya RNA polimerase II di
promoter
2) Elongasi/pemanjangan : RNA polymerase II mencetak dari
starting point hingga di titik terminasi. Arah pemanjangan dari 5’
ke 3’
3) Terminasi/titik akhir : terlepasnya RNA polymerase dari DNA
ketika mencapai titik terminasi
b. Tranlsasi (terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom)
1. Mitosis
a. 2n > 2n
b. Terjadi pada autosom (sel tubuh)
c. Induk dan anak identic
d. Hasil anakan : 2
e. Tujuan : meneruskan keturunan/memperbanyak sel
f. Tahap : Interfase (terlama), Mitotik (tersingkat)
g. Interfase :
G1 : terjadi penambahan materi ke sel (sehingga volume bertambah),
sintesis protein, pembentukan energy yang banyak, penggandaan
organel-organel sel
S : tahap di G1 dan terjadi khusus replikasi DNA
G2 : terjadi penambahan materi ke sel (sehingga volume bertambah),
sintesis protein, pembentukan energy yang banyak, penggandaan
organel-organel sel
h. Mitotik :
Profase :
1) Sentrosom membelah dan menuju kutub berlawanan sambal
membentuk benang spindel/mikrotubulus/gelendong
pembelahan.
2) Benang kromatin terkondensasi membentuk kromosom
3) Karioteka dan nucleus menghilang
4) Tengah kromosom (kinektokor/sentromer) terikat oleh benang
spindel
Metafase : kromosom berjajar di bidang ekuator
Anafase : sister kromatid di 1 kromsom saling terpisah menuju kutub
berbeda
Telophase & sitokinesis :
1) Kromatid/kromosom 1 lengan saling berkumpul di kutubnya
masing-masing
2) Karioteka terbentuk kembali
3) Nucleus kembali kelihatan
4) Kromatid/kromosom 1 lengan kembali menjadi benang
kromatin
(1-4 : telopfase, sisanya sitokinesis hewan)
5) Benang spindel diuraikan
6) Terbentuk cincin mikrofilamen (berisi aktin dan myosin) di
bidang ekuator
7) Daerah tersebut akan berkontraksi
8) Terbentuk 2 sel anakan
i. Sitokinesis tumbuhan :
1) Vesikel yang dihasilkan badan golgo berkumpul di bidang ekuator
2) Terjadi fusi (penggabungan) vesikel
3) Terbentuk sekat sel
4) Sekat sel bersatu dengan membrane plasma dan sel terbagi menjadi
2.
2. Meiosis
a. 2n > n
b. Anak dan induk tidak identic
c. Terjadi di sel gonosom (sel gamet)
d. Hasil anakan : 4
e. Tujuan : mengurangi jumlah kromosom
f. Tahap meiosis :
1) Profase :
Leptoten : kromatin terkondensasi jadi kromosom
Zigoten : terjadi sinapsis (kromosom homolog berpasang-
pasangan). Pasangan kromosom disebut bivalen
Paquiten : setiap kromosom tampat jelas memiliki 2
lengan/2kromatid. Pasangan ini disebut tetravalen
Diploten : terbentuk kiasma dan terjadi pindah silang
Diakinesis : masing-masing kromosom diikat benang
spindel
2) Metafase 1 : pasangan kromosom homolog berjajar di bidang
ekuador
3) Anaphase 1 : pasangan kromosom homolog saling ditarik ke kutub
masing-masing
4) Telophase 1 : setiap kromosom yang telah terpisah berada di sel
tersendiri
5) Metafase 2 : kromosom di sel masing-masing berada di bidang
ekuador dan terikat dengan benang spindel
6) Anaphase 2 : setiap sister kromatid di kromosom masing-masing
saling ditarik ke kutub masing-masing
7) Telophase 2 : terbentuk 4 sel anakan dengan masing-masing
jumlah kromosom ½ jumlah kromosom induk
3. Aplikasi Meiosis : Spermatogenesis, Oogenesis, mikrosporogenesis,
megasporogenesis (silakan baca catetan masing-masing)
U. Transpor pasif
1. Difusi : perpindahan molekul/senyawa tanpa dibatasi membran
2. Osmosis : perpindahan air yang dibatasi membrane semipermiabel
3. Difusi terfasilitasi : difusi yang difasilitasi protein integral yang memungkinkan
molekul selain air tetap masuk ke dalam sel
Catatan : Bab perubahan lingkungan dan dampaknya serta merancang percobaan, silakan
mencari informasi sendiri karena cangkupannya sangat luas
-Goodluck-
Mohon maaf bila ada kesalahan selama 3 tahun ini, namun semoga ringkasan terakhir ini dapat membantu
©AFH