Anda di halaman 1dari 46

Ringkasan Biologi USBN

A. Keanekaragaman
1. Klasifikasi keanekaragaaman : gen, spesies, ekosistem.
2. Keanekaragaman gen : pada spesies yang sama, terdapat banyak jenis-jenisnya.
Contoh :
 Mawar merah, putih, ungu
 Kelapa kopyor, ijo, Gading.
 Anjing bulldog, Doberman, herder.
 Berbagai variasi ayam.
3. Keanekaragaman spesies : berbagai mahluk hidup yang masih dalam family yang
sama. Contoh :
 Kentang, tomat, cabai, terong (Solanaceae)
 Harimau, kucing, singa (Felidae)
 Bunga ros, apel, pir (Rosaceae)
 Kacang ijo, kacang tanah, kacang kedelai (Leguminoceae/Fabaceae)
4. Keanekaragaman ekosistem : keanekaragaman berdasarkan interaksi biotik dan abiotic
di suatu tempat. Contoh : ekosistem sawah, laut dan air tawar
5. Beberapa bioma darat :
a. Hutan hujan tropis :
 Banyak tanaman liana/merambat
 Banyak tanaman kanopi
 Curah hujan tinggi
 Banyak ragam spesies
 Terdapat 2 suhu. Dibawah tanaman kanopi disebut suhu mikro, di atas
disebut suhu makro
b. Taiga (hutan pinus) :
 Terletak di iklim antara subtropik dan kutub
 Daun tanaman seperti jarum
 Terdapat berbagai jenis rusa (moose)
 Jenis tanaman bersifat homogeny
c. Sabana/savanna (padang rumput namun memiliki beberapa pohon) :
 Terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis)
 Curah hujan sedang yaitu sekitar 100-150 mm/tahun dan tidak teratur
 Bertanah drainase
d. Stepa/padang rumput:
 Banyak di afrika dan madagaskar
 Tanah pasir tandus
 Suhu siang dan malam berbeda sangat drastis
 Curah hujan sangat rendah
 Memiliki kelembaban udara yang sangat rendah
 Evaporasi (penguapan) tumbuhan yang tinggi
e. Tundra (padang lumut)
 Hampir di setiap wilayahnya tertutup oleh salju/es
 Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas
yang panjang dan terang.
 Tanaman hanya memiliki usia tumbuh yang sangat pendek
 Tanaman yang tumbuh adalah lumut
 Terdapat beberapa jenis rusa
f. Gurun
 Memiliki curah hujan yang sangat rendah
 Evaporasi (penguapan) tinggi
 Memiliki perbedaan suhu udara siang dan malam yang sangat tinggi
 Tanah pasir sangat tandus
 Memiliki kelembaban udara yang sangat rendah
 Tanaman yang hidup adalah kaktus
g. Hutan gugur/hutan musim
 Memiliki curah hujan merata
 Pohon mekar dan gugur pada musim tertentu
 Musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
 Terdiri dari 4 musim yaitu musim panas, gugur, dingin, dan semi
B. Ciri Bakteri
1. Kingdom : monera (Whittaker 2006 : Archaebacteria & Eubacteria)
2. Ciri umum :
 Prokariot (tidak memiliki membrane nucleus/karioteka)
 Berkembang biak dengan pembelahan biner
 uniseluler
3. Ciri-ciri Archaebacteria :
 Hidup di tempat ekstrim
 Dinding tidak memiliki peptidoglikan
 Bersifat anaerob

Klasifikasi :

a. Metanogen : Kemoautrotof dengan menggunakan senyawa seperti metana dan


CO2. Contoh : Methanobacterium, Methanopyrus, Methanococcus.
b. Halofil : berada di tempat kadar garam tinggi. Contoh : Halobacterium
halobium, Haclobacterium terium salinarum.
c. Termoasidofil : Berada di tempat suhu yang sangat tinggi seperti kawah
gunung berapi dan asam. Biasanya menggunakan sulfur sebagai penghasil
energi. Contoh : Sulfolobus acidocaldarius, Sulfolobus islandicus.
4. Ciri-ciri Eubacteria :
 Hidup di darat secara aerob maupun anaerob
 Dinding memiliki peptidoglikan
 Reproduksi seksual dengan konjugasi (plasmid-plasmid), transformasi (DNA
masuk ke bakteri), dan transduksi (pemindahan DNA dengan bakteriofag)
 Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner.
 Beberapa memiliki klorofil (Cyanobacteria/ganggang biru)

Organel :

 Kapsul : lapisan terluar menyerupai lendir berfungsi sebagai pelindung dan


cadangan makanan.
 Dinding sel : memberi bentuk dan pelindung bagi bakteri. Memiliki zat
peptidoglikan.
 Membrane sel : tempat keluar masuknya materi ke dalam dan ke luar sel
 Flagella : alat gerak. Berdasarkan letak dan jumlahnya, dibagi menjadi 5

 Pili : untuk reproduksi konjugasi (memberikan plasmid ke sesame bakteri)


 Sitoplasma
 Ribosom
 Plasmid : DNA ekstranukleus yang digunakan untuk rekayasa genetika
maupun perkawinan bakteri
Gram positif dan negative : gram positif akan berwarna violet ketika diberi pewarna
gram, negative berwarna merah. Gram positif memiliki peptidoglikan di dinding sel
paling luar, negative memiliki dinding sel yang memiliki peptidoglikan di antara
membrane sel.
Klasifikasi (filum) :
 Cyanobacteria (Anabaena azollae, Oscillatoria rubescen, Spirulina maxima)
 Chlamidia : jenis bakteri terkecil. Contoh : Clhamydias trachomatis.
 Proteobacteria : Bakteri ungu (ada klorofil. Contoh : Chromatium)),
Kemoautrotof (Rhizobium leguminosarum), Kemeheterotrof (Escherichia coli,
Salmonella typhii)
 Spiroseta : bentuknya spriral, bersifat kemoautrotof dan beberapa bakteri gram
negative masuk ke sprioseta. Contoh : Treponema pallidum
 Bakteri Gram-positif (Clostridium tetani, Bacillus cereus)
5. Peranan bakteri :
a. Menguntungkan :
 Rhizobium : bersimbiosis dengan kacang-kacangan untuk mengikat N2
di udara
 Nitrobacter, nitrosomonas, nitrosococcus : berperan dalam proses
nitrifikasi
 Lactobacillus bulgarius : pembuatan yoghurt
 Acetobacter xylinum : pembuatan nata de coco
 Bacillus polymyxa : pembuatan antibiotic
 E. Coli : menghasilkan vitamin K dan pembusukan makanan setra
biotin/vitamin H
b. Merugikan :
 Mycobacterium leprae :penyakit lepra
 Mycobacterium tuberculosis : TBC
 Salmonella typhosa/typhii : tifus
 Clostridium tetani : Tetanus
 Vibrio cholera : kolera
 Shigella dysentriae : Disentri
 Bacillus amthracis : Antraks pada sapi
 Treponema Pallidum : Sifilis
 Corynebacterium diphtheria : difteri
C. Klasifikasi ganggang
1. Ciri-ciri :
 Belum dapat dibedakan akar, batang, dan daun (tanaman talus/thalophyta)
 Fotoautotrof
 Bersifat uniseluler maupun multiselules
 Dinding sel tersusun atas selulosa
 Bereproduksi aseksual dengan pembelahan biner, pembentukan sprora, dan
fragmentasi. Seksual dengan penyatuan gamet
 Hidup di daerah lembab atau dingin
2. Berdasarkan jenis pigmen dominan, gangang dibedakan menjadi 6 filum
a. Chlorophyta (gangang hijau)
Ciri-ciri :
 Pigmen dominan klorofil
 Terdapat beberapa pigmen karoten (jingga) dan xantofil (kuning)
 Hidup di perairan bebas. Dapat bersimbiosis dengan jamur membentuk
lichens (lumut kerak)
 Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan
pembentukan spora. Seksual dengan konjugasi
 Contoh : Spirogyra, Chlorococcum, Chlorella, Ulva
b. Phaeophyta (ganggang coklat)
 Pigmen dominan berupa fikosantin (pigmen coklat ganggang)
 Pigmen lain : klorofil a, klorofil c, violaxantin,karoten dan
diadinoxantin
 Multiseluler
 Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, seksual dengan cara
oogami (gamet betina yang besar dan nonmotil dengan jantan yang
kecil motil), isogami(kedua gamet identic), anisogami (kedua gamet
dapat dibedakan menjadi jantan dan betina)
 Contoh : Sargasum, Tubinaria, Fucus, Laminaria, Macrocytis.
c. Chrysophyta (ganggang keemasan)
 Chrysophyta hijau kekuningan (xanthophyceae) memiliki pigmen
dominan xantofil, chrysophyta kuning kecoklatan (Chrysophyceae)
memiliki pigmen dominan karoten (pigmen jingga)
 Uniseluler dan multiseluler
 Reproduksi aseksual dengan fragmentasi atau zoospore, seksual dengan
oogami, isogami, anisogami.
 Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, Pinnularia
d. Rhodophyta (ganggang merah)
 Pigmen dominan fikoeritrin (merah)
 Bentuk seperti rumput, dikenal juga sebagai rumput laut.
 Bersifat multiseluler
 Reproduksi aseksual dengan pembentukan spora, seksual dengan
oogami
 Contoh : Eucheuma spinosum, Gracilaria gelidium
e. Pyrrophyta (ganggang api)
 Memiliki pigmen klorofil a, c, fikobilin (merah dan biru), dianoxantin,
dan xantofil
 Bersifat uniseluler
 Bersifat fosforesensi (memiliki fosfor) sehingga laut terlihat menyala
pada malam hari
 Beberapa menghasilkan racun.
 Reproduksi aseksual dengan pembelaan biner.
 Contoh : Pfiesteria (menghasilkan racun neurotoksik), Gymnodinium
breve (Racun Brevetoksin), Lingulodium polyedrum (Racun
saksitoksin)
f. Euglenophyta
Merupakan ganggang yang terlihat seperti hewan karena memiliki alat gerak
aktif berupa flagella, namun memiliki klorofil. Contoh : Euglena

D. Klasifikasi fungi/jamur
Klasifikasi jamur berdasarkan jenis spora seksualnya.
Zygomycota Ascomycota Basidiomycota
Seksual Sporangiopsora Konidiospora (dihasilkan konidiofor)
(dihasilkan
sporangiofor)
Aseksual zigospora Askospora Basidiospora
Jenis hifa Senositik (tak bersekat) Bersekat Bersekat
Beberapa Rhizopus oligoporus, Aspergillus wentii, Volvariella volvacea,
Contoh Rhizopus oryzae, Mucor Saccharomyces
mucedo cerevisiae
Catatan : silakan baca spesies dan reproduksi lengkap di pdf terlampir
E. Ciri-ciri vertebrata
Dibagi menjadi 5 kelas :
1. Pisces :
 Jantung beruang 2
 Poikiloterm (mengikuti suhu lingkungan)
 Bernafas menggunakan insang
 Kulit terluar ditutupi oleh sisik
 Fertilisasi eksternal, telur bercangkang lunak
 Tulang terdiri dari tulang rawan (chondrocytes) dan tulang sejati (osteocytes)
2. Amphibia
 Jantung beruang 3
 Poikiloterm
 Bernafas menggunakan insang pada masa berudu, menggunakan paru-paru dan
kulit pada masa dewasa
 Kulit basah
 Fertilisasi ekternal, telur yang dihasilkan memiliki cangkang lunak
 Hidup di darat dan di air
3. Reptilia
 Jantung beruang 4 tak sempurna
 Poikiloterm
 Terdapat foramen forizzae guna menjaga jantung agar tidak pecah ketika
menyelam (khusus pada buaya)
 Kulit luar terdiri dari zat kersik
 Fertilisasi internal
 Telur yang dihasilkan dilindungi oleh kalsium karbonat (ovivar), namun ada
juga yang ovovivivar
4. Aves
 Ruang jantung 4 sempurna
 Homoioterm
 Memiliki sayap, ada yang dapat terbang (karinata) dan tidak dapat terbang
(Ratita)
 Memiliki pundi-pundi udara yang digunakan untuk menyimpan udara saar
terbang
 Telur yang dihasilkan dilindungi oleh zat kalsium karbonat
 Beberapa ordo pada aves : Galliformes (ayam), Casuariformes, Columbiformes
(merpati)
 Terdapat bulu di seluruh tubuhnya
5. Mamalia
 Ruang jantung 4 sempurna
 Homoioterm
 Memiliki rambut di seluruh tubuhnya
 Memiliki kelenjar susu (mamae)
 Reproduksi secara internal dan tidak menghasilkan telur kecuali Plathypus
 Beberapa kelompok mamalia (sub kelas) : Prototheria (mamalia bertelur),
Methateria (mamalia berkantong), Eutheria (mamalia berplasenta)
F. Ekosistem
1. Bentuk-bentuk interaksi mahluk hidup
a. Dilihat dari jenis spesies, dibedakan menjadi 2 :
 Intraspesifik : dalam 1 tempat yang sama, spesies yang sama saling
berinteraksi. Contoh : koloni rayap yang dibagi atas ratu, serdadu, pekerja;
koloni semut dan koloni lebah; tanaman tomat yang diletakan dalam 1 pot
yang sama (interaksi ini disebut juga dengan kompetisi intraspesifik)
 Interspesifik : interaksi antar spesies berbeda dalam 1 tempat yang sama.
contoh : hyena dan singa saling berebut makanan yang ada di savanna
(kompetisi interspesifik), kucing yang memangsa tikus (predasi)
b. Dilihat dari interaksinya, dibedakan menjadi 4 :
 Predasi : interaksi di mana satu spesies memburu (predator) spesies
lainnya maupun spesies yang sama (mangsa)
 Kompetisi : interaksi di mana antar atau satu spesies saling merebut
makanan, wilayah, maupun pasangan
 Simbiosis : interaksi antar 2 mahluk hidup yang berbeda spesies, namun
bukan sebagai predator-mangsa. Dibagi menjadi 3 jenis :
a) Simbiosis mutualisme : interaksi di mana kedua mahluk hidup
saling diuntungkan. Contoh : kupu-kupu (pollinator) dengan bunga,
ikan badut dan anemone laut, burung jalak dengan kerbau/buaya
b) Simbiosis komensalisme : interaksi di mana hanya 1 mahluk hidup
yang diuntungkan namun mahluk hidup satunya lagi tidak
dirugikan maupun diuntungkan. Contoh : ikan remora dengan ikan
hiu, bunga anggrek dengan inang
c) Simbiosis parasitisme : hanya 1 mahluk hidup yang diuntungkan
dan sisanya dirugikan. Contoh : benalu/putri malu dengan tanaman
inang, kutu pada kerbau/manusia, nyamuk dengan buah tanaman
ataupun manusia.
 Netralisme : tidak ada yang dirugikan maupun diuntungkan. Contoh :
kerbau dan kambing di padang rumput yang luas
2. Daur biogeokimia
a. Daur nitrogen

 Jalur 1 : Nitrogen difiksasi (diserap) oleh tanah dan digunakan bakteri


Rhizobium leguminosarum yang ada di tanaman Leguminoceae. Ketika
tanaman di makan, nitrogen dalam bentuk asam amino dilanjutkan ke
hewan. Ketika hewan ataupun tanaman leguminosarum mati, nitrogen
akan di amonifikasi oleh Bacillus subtilis menjadi ammonium yang akan
difiksasi oleh bakteri nitritasi (Nitrosomonas/Nitrosococus). Asam nitrit
yang terbentuk akan di nitratasi (Nitrobacter). Proses nitritasi dan nitratasi
disebut proses nitrifikasi. Asam nitrat yang terbentuk akan diasimilasi oleh
tanaman atau dilepas ke udara dengan bantuan bakteri Clostridium
denitificans.
 Jalur 2 : Nitrogen difiksasi oleh Nostoc/Gleocapsa/Clostridium pasteurium
(Bakteri di tanah maupun rawa-rawa). Nitrogen akan diubah menjadi
ammonium dan dilanjutkan dengan nitrifikasi. Hasil nitrifikasi akan
diasimilasi oleh tanaman atau dilepas ke udara.
b. Daur Fosfor

Tumbuhan menyusun fosfat organik dan ketika di makan hewan, fosfat akan
berpindah ke hewan. Ketika tanaman atau hewan mati, jasad akan di makan
oleh detritivore dan diurai menjadi fosfat inorganic. Fosfat jg didpt melalui
pelapukan batu-batuan. Fosfat akan digunakan kembali oleh tanaman atau
dibawa ke laut dan dibentuk menjadi batu kembali.
c. Daur Sulfur

Tanaman sebagai sumber utama sulfur organic (SO4) akan dimakan hewan dan
sulfur akan berpindah ke hewan. Ketika mahluk hidup mati, jasad akan
didekomposisi dan oleh bakteri, sulfur dapat diubah menjadi sulfur anorganic
(H2S) ataupun bahan bakar fosil. H2S akan dikluarkan melalui erupsi gunung
merapi maupun aktivitas industri dan terakumilasi diawan. Ketika hujan turun,
hujan akan membawa sulfur dlm bentuk hujan asam kemabli ke tanah dan
digunakan kembali oleh tanaman
d. Daur Karbon & oksigen

Karbon dlm bentuk glukosa atau amilum dlm tanaman akan digunakan oleh
hewan sebagai nutrisi. Hewan akan mengeluarkan CO2 ke atmosfer. Pabrik
yang menggunakan bahan bakar maupun transportasi akan menghasilkan gas
karbon dioksida/monoksida dan dilepaskan ke atmosfer. Bakteri tanah yang
mendekomposisi jasad juga akan mengeluarkan CO2. CO2 akan digunakan
tanaman membentuk amilum kembali.
Daur oksigen dimulai ketika CO2 digunakan oleh mahluk autotrof (cth :
tanaman, ganggang) digunakan untuk fotosintesis menghasilkan O2. O2 akan
digunakan oleh mahluk hidup lain untuk metabolisme di dalam tubuhnya dan
dilanjutkan dengan daur karbon.
e. Daur air

3. Jaring-jaring makanan
Yang perlu diketahui : Produsen (tanaman)/tingkat trofik 1, konsumen tingkat
(herbivora)/tingkat trofik 2, konsumen tingkat 2 dst (karnivora)/tingkat trofik 3.
Aliran energi pada jaring-jaring makanan dari 1 tingkat trofik ke tingkat trofik
lainnya hanya dapat digunakan maksimal 10%, sehingga konsumen puncak
mendapat energi paling sedikit.
G. Anatomi tumbuhan dan Diferensiasi epidermis
1. Akar

a. Epidermis : Bagian terluar dari akar. Ciri : sel hidup, rapat, bagian luar tebal
dlm tipis, berbentuk persegi, tidak memiliki klorofil, mengalami modifikasi
b. Korteks : tempat penyimpanan cadangan makanan
c. Endodermis : bagian dalam. Mengatur keluar masuknya zat dari luar akar.
Terdapat
penebalan endoderm yang disebut cincin kaspari
d. Perisikel : tembpat bertumbuhnya cabang akar (bersifat endogen)
e. Stele : tempat beradanya xylem floem
f. Xylem : membawa nutrisi ke daun, terdiri atas sel mati
g. Floem : membawa hasil fotosintesis dari daun. Terdiri atas sel hidup
h. Rambut akar : membantu penyerapan nutrisi
i. Kambium : tempat terbentuknya xylem dan floem
2. Batang

a. Kambium : tempat adanya xylem dan floem. Mengatur lingkaran tahun (jika
keadaan lingkungan mendukung, xylem dibentuk besar dan dinding tipis. Jika
tidak, xylem kecil dan dinding tebal)
b. Pada monokotil, tidak terdapat kambium
3. Daun
Dikotil

a. Epidermis : pada bagian atas, terdapat zat lilin yg disebut kutikula. Fungsi :
menghambat penguapan (transpirasi) air)
b. Jaringan tiang/palisade : tempat utama reaksi fotosintesis
c. Jaringan bunga karang/spons : tempat terjadinya fotosintesis dan tmpt
penimbunan cadangan makanan
d. Stomata : terdiri dari 2 sel penjaga yang membentuk celah, sel yang berada di
sebelah penjaga disebut sel tetangga. Fungsi : mengatur kluar masuknya air
dan CO2. Terbuka tutupnya sel penjaga dipengaruhi oleh:
 Konsentrasi CO2 : Akan terbuka jika kadar CO2 di dalam daun sedikit
 Kadar asam absisat (ABA) : Jika akan terjadi transpirasi yang tinggi,
ABA akan terakumulasi di sel penjaga dan membuat ion K+ keluar
dan sel penjaga mengerut, sehingga stomata tertutup.
 Cahaya matahari (akan mempengaruhi H2O dan ion K+) : umumnya,
pada pagi hari stomata akan terbuka dengan menyerap banyak ion K+
dengan mengaktifasi protein transport dan pada malam hari tetutup
karena ion K+ keluar dari sel penjaga (khusus tanaman C3)
Monokotil
4. Bunga (sepal)

a. Kepala sari/Antera : tempat terbentuknya serbuk sari/pollen


b. Bakal biji/ovule : tempat terbentuknya megagametofit/ovum
5. Beberapa diferensiasi epidermis :
a. Stomata : tempat keluar masuknya gas

b. Litokis dan sistolit : tempat dibuangnya zat sisa berupa zat kapur
(CaCO3). Tempat pembuangannya adalah litokis, isinya adalah sistolit

c. Bulliform : tempat untuk mengurangi penguapan air dan membukanya


gulungan daun pada beberapa tunas.
d. Trikoma : sebagai pelindung. Beberapa trikoma : waru(a), durian(b),
sukun(c)

a b

6. Jaringan tumbuhan :
a. Jaringan meristem : jaringan yang masih aktif membelah. Berdasarkan
letaknya, ada 3 yaitu :
 Apical : terletak pada ujung
 Interkalar : pada ruas-ruas tanaman germinaceae/rumput-rumputan
 Lateral : pada bagian aksiler tanaman
Jenis meristem :
 Primer : meristem yang berasal dari jaringan promeristem ketika
tumbuhan pada masa embrio. Promeristem akan berdiferensasi
menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Protodrem
akan jadi epidermis, prokambium membentuk xylem dan floem
primer, meristem dasar menjadi parenkim. Pertumbuhan secara
vertikal
 Sekunder : pertumbuhan secara horizontal dan yang menghasilkan
xylem floem sekunder hasil perkembangan kambium (ke dalam
xylem, keluar floem)
b. Epidermis : terletak pada bagian luar tumbuhan dengan fungsi perlindugan
c. Parenkim : terdapat beberapa jenis parenkim :
 Parenkim asimilasi : fotosintesis
 Parenkim penimbun : menimbun hasil fotositesis
 Parenkim air : tempat menyimpan air
 Aerenkim : menyimpan udara (pada tanaman air)
 Parenkim pengangkut : berada di sekitar pembuluh angkut (xylem
floem).
 Felogen/kambium gabus : ke dalam membentuk feloderm (sel
hidup) dan keluar membentuk felem (sel mati).
d. Jaringan penyokong
 Sklerenkim : sel mati yang menyokong jaringan tumbuhan dewasa.
Penebalan dinding sel merata, berdinding tebal, dan tidak memiliki
protoplasma
 Kolenkim : sel hidup yang menyokong jaringan tumbuhan muda.
Penebalan sudut, mengandung kloroplas dan tannin

H. Jaringan manusia
1. Jaringan Epitel/epitelium/terluar (pengertian terluar : bisa pengertian luar organ
atau dalam organ. Cth : lapisan mukosa di usus terdiri atas jaringan epitel)

a. Epitel pipih selapis : untuk osmosis, difusi, filtrasi dan sekresi. Contoh organ :
dinding pembuluh kapiler darah, alveolus paru-paru, nefron (tptnya pada
tubulus-tubulus) ginja, selaput perut/peritoneum.
b. Epitel pipi berlapis banyak : untuk pelindung. Contoh organ : mulut, rongga
hidung, esofagus, telapak kaki, vagina
c. Epitel silindris selapis : untuk penyerapan nutrisi dan sekresi. Cth organ :
Kelenjar pencernaan (Hati & Pancreas), jonjot usus, lambung (ventrikulus),
usus, rahim.
d. Epitel silindiris berlapis banyak : Sekresi dan pelindung (rata-rata organ
pernafasan). Cth organ : laring, faring, trakea, kelenjar ludah dan kelenjar
mamae (khusus mamae dan kelenjar ludah untuk sekresi)
e. Epitel kubus selapis : untuk sekresi (kelenjar tiroid) dan pelindung (ovarium,
lensa mata, nefron)
f. Epitel silindris bersilia : untuk menangkap partikel asing. Cth : trakea, ruang
hidung
g. Epitel kubus berlapis banyak : sekresi (Kelenjar minyak & keringat),
absorpsi, dan melindungi dari gesekan dan pengelupasan. Cth : epitel folikel
ovarium, permukaan ovarium, testis.
h. Epitel transisi : bentuknya dapat berubah. Cth : epitel ureter, uretra, kandung
kemih, saluran pernafasan.
i. Epitel kelenjar : khusus untuk sekresi. Terdapat 2 jenis sekresi : Endokrin
(Hormon. Cth : kelenjar tiroid, adrenal, timus, paratiroid) dan eksokrin (Cth :
kelenjar ludah, keringat, dan feromon (untuk komunikasi, khususnya daya
tarik, pada hewan))
2. Jaringan ikat
a) Jaringan tulang rawan (kartilago):

 Terdapat kompleks protein-kabohidrat yg disebut kondromukoid


(matirks)
 Sel tulang = kondrosit untuk mensintesis matriks
 Berasal dari sel mesenkim. Suatu lapisan matriks disekeliling sel
mesenkim yang membungkusnya dalam ruang-ruang kecil disebut
lacuna
 Pada orang dewasa, jaringan ini terbentuk dari perikondrium
(selaput tulang rawan). Jika tulang rawan terus bertumbuh, jumlah
matriks antar sel akan membanyak dan menjauhkan antar sel
Berdasarkan senyawa matriksnya, kartilago dibagi atas :
 Hialin : berwarna putih kebiruan dan transparan, elastis, terbanyak
ditubuh namun juga terlemah (mudah patah). Pada bayi, hialin
menjadi penyusun semua rangka tubuh. Pada orang dewasa
terdapat di persendian, ujung tulang rusuk yang terletak pada
sternum (tulang dada) dan saluran pernafasan.
 Elastis : berwarna kuning dan adanya perikondrum. Berfungsi
untuk memberi daya lentur dan menyokong jaringan. Letak :
laring, bagian telinga luar, epiglottis, daun telinga
 Fibroblas : terdapat serat kolagen berawrna gelap keruh. Kartilago
terkuat, berfungsi untuk menyokong dan melindungi jaringan.
Terletak pada tendon dan antar tulang belakang (vertebrae)
b) Jaringan tulang (osteon) :

 Tersusun atas sel osteosit yang terbentuk dari osteoblast


 Osteoblast berasal dari fibroblast yang membentuk tulang
 Unit dasar tulang disebut saluran havers (tersusun atas lamella,
lacuna, kanalikuli, saluran havers)
 Lamella : lapisan konsentris matriks yang terdiri atas garam
mineral dan serat kolagen.
 Lakuna : tempat adanya osteosit
 Kanalikuli : saluran yang menyalurkan makanan ke osteosit
dan zat sisa dari osteosit.
 Saluran Havers : berisi pembuluh darah dna saraf. Terdapat saluran
volkman yang menghubungkan 2 saluran havers.
 Fungsi : alat gerak, penyokong tubuh, melekatnya otot, melindungi
organ lunak
 Tulang dewasa adalah tulang rawan yang telah mengalami
mineralisasi
 Berdasarkan strukturnya, dibedakan menjadi :
 Tulang kompak : tidak memiliki rongga
 Tulang spongiosa : memiliki rongga

3. Jaringan otot : terdapat protein aktin dan myosin. (catatan : membran plasma otot
disebut sarkolema, sitoplasmanya disebut sarkoplasma) Serat otot disebut
myofibril yang terdiri dari sarkomer.
Perbedaan Otot lurik/rangka Otot polos Otot jantung
Letak inti Di pinggir Tengah Tengah
Bentuk Serabut tak Gelendong Serabut bercabang
bercabang
Sifat volunteer Involunteer Involunteer
letak Melekat di rangka Organ dalam Jantung
selain jantung
Jangka waktu Mudah lelah Mudah lelah Tak mudah lelah
I. Organ Respirasi

1. Organ-organ :
 Hidung : memiliki bulu hidung untuk menyaring partikel besar, mucus
untuk menyaring partikel kecil dan kelembapan, kapiler darah untuk
mengatur suhu
 Faring/tekak : tempat bertemunya saluran mulut dengan saluran
pernafasan. Akan terpisah oleh katub epiglottis/anak tekak (lubang di
tengah epiglottis disebut glottis)
 Laring : pangkal tenggorokan. Terdapat pita suara di tempat ini
 Trakea : tempat terusan laring yang terdiri atas cincin-cincin tulang rawan
dan memiliki jaringan silindris berlapis yang bersilia
 Bronkus :cabang dari trakea yang bermuara di paru-paru kiri (2 lobus) dan
kanan (3 lobus)
 Bronkiolus : cabang bronkus yang lebih kecil lagi dan bermuara di
alveolus
 Alveolus : tempat pertukaran gas melalui difusi. Terdiri dari jaringan pipih
selapis
2. Cara kerja : inspirasi dan ekspirasi
a. Inspirasi :
 Dada : otot antar tulang rusuk terangkat, volume paru-paru
membesar, tekanan paru-paru mengecil, udara masuk
 Perut : otot diafragma berkontrasi hingga datar, volume paru-paru
membesar, tekanan paru-paru mengecil, udara masuk
b. Ekspirasi :
 Dada : otot antar tulang rusuk relaksasi, volume paru-paru
mengecil, tekanan paru-paru mengecil, udara keluar
 Perut : otot diafragma relaksasi hingga melengkung, volume paru-
paru mengecil, tekanan paru-paru mengecil, udara keluar
3. Diagram pernafasan :

Istilah lain :
 VCI = udara komplementer
 VCE = Udara suplementer

Definisi :

 VCI = udara yang masih bisa masuk saat inspirasi maksimal


 VCE = udara yang masih dapat dikeluarkan saat ekspirasi maksimal
 Udara tidal = volume paru-paru saat pernafasan normal
 Residu/sisa = volume yang tersisa ada di paru-paru ketika ekspirasi
maksimal
4. Banyaknya pengangkutan CO2 :
 HCO3 –
 HBCO2
 H2CO2
J. Alat Indra
1. Mata

a. Organ :
 Kornea : lapisan terluar mata, berfungsi untuk menerima dan
meneruskan cahaya masuk ke mata
 Iris : mengatur jumlah cahaya yang masuk
 Pupil : tempat masuknya cahaya
 Aqueous humor : membiaskan cahaya ke mata. Bentuknya
menyerupai gel
 Lensa : memfokuskan cahaya agar tepat jatuh di retina
 Vitreous humor : menjaga bentuk mata dan menyokong lensa mata
 Retina : tempat jatuhnya cahaya dan memberi bentuk bayangan
yang akan dikirim ke otak melalu saraf
b. Sel-sel yang ada di retina
 Sel kerucut atau konus : memberi warna
 Sel batang : sensitive terhadap cahaya (diberi Ce6 maka akan lebih
aktif dan memberi night vision)
c. Jalur : kornea-aqueous humor-pupil-lensa-vitreous humor-retina
2. Telinga
a. Telinga luar :
 Daun telinga : mengumpulkan suara
 Saluran telinga : meneruskan suara ke gendang telinga
 Gendang telinga : menangkap bunyi dan melanjutkannya ke 3 tulang
pendengaran
b. Telinga tengah :
 3 tulang pendengaran (Maleus, Inkus, Stapes) : meneruskan suara/getaran
ke koklea
 Saluran eustachius : mengatur tekanan di telinga
c.Telinga Dalam :
 Tingkap bundar/saluran setengah lingkaran : Alat keseimbangan tubuh
 Koklea : menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran ke saraf
pendengaran.
d. Jalur : daun telinga-saluran telinga-gendang telinga-3 tulang pendengaran-
koklea
3. Lidah

Jenis-jenis papilla (kuncup pengecap)


a. papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus dan berada
di tengah lidah.
b. papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti
huruf V di belakang lidah;
c. papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur. Berada di
depan lidah
4. Hidung

Saraf olfaktori merupakan kemoreseptor yang sensitive terhadap bau.


5. Kulit (integument)

K. Mekanisme gerak
1. Hipotesa aktin myosin

a. Penjelasan :
 Zona A : panjang myosin (pita terang). Selalu tetap
 Zona H : jarak antaran aktin (pita gelap)
b. Proses ketika kontraksi :
Zona A dan pita I memendek, zona H tetap
2. Jenis-jenis gerak :
a. Fleksi (mengangkat) ekstensi (memperpanjang)
otot: Bisep (kontraksi saat fleksi) dan trisep (kontraksi saat ekstensi)

b. Abduksi (menjauh) dan adduksi (mendekat)

c. Supinasi dan pronasi

d. Depresi (menurunkan) elevasi (mengangkat)


L. Proses pencernaan
1. Enzim-enzim
Enzim Organ penghasil Bentuk aktif Fungsi
Ptialin Mulut - Memecah polisakarida
menjadi lebih sederhana
Asam klorida Lambung - Mengasamkan makanan,
membunuh bakteri yang
ada di makanan,
mengaktifasi pepsinogen
Renin - Menggumpalkan protein
pada susu
Pepsinogen Pepsin Mengubah protein jadi
pepton
Amilase & Pankreas - Memecah amilum
disakaridase
Lipase - Memecah lemak
(triglesedira) dengan
bantuan garam empedu
menjadi asam lemak dan
gliserol
Trypsinogen & Tripsin & Memecah protein jd asam
Kemotripsinogen kemotripsin amino
Enterokinase Usus halus - Aktifasi tripsinogen dan
erepsinogen
Erepsinogen Erepsin Mengubah pepton jd asam
amino
Maltase(disakaridase) - Memecah maltosa jadi 2
glukosa
Sukrase(disakaridase) - Memecah sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa
Lactase(disakaridase) - Memecah fruktosa menjadi
glukosa dan galaktosa
Lipase & Ileolipase - Memecah lemak dengan
bantuan garam empedu
menjadi asam lemak dan
gliserol
Catatan : pepsinogen diaktifkan HCl, Tripsiogen & erepsinogen diaktifkan
enterokinase, Kemotripsin diaktifkan tripsin
2. Hormon-hormon :
 Gastrin : merangsang dihasilkannya HCl oleh lambung
 Sekretin : merangsang sekresi pancreas
 CCK/kolesistokinin : merangsang sekresi empedu
3. Kinerja organ lain:
 Usus halus dibagi 3 : duodenum (12 jari), Jejunum (usus kosong), Ileum
(penyerapan)
Duodenum tempat sekresi empedu dan pancreas
Jejunum tempat enzim pancreas dan usus masih digunakan
Ileum tempat terjadinya penyerapan. Terdapat jonjot usus (villi dan
microvilli) untuk memperluas daerah penyerapan.
M. Ekskresi
1. Ginjal (pembentukan urin)
Terjadi di organ ginjal pada struktur nefron. Proses pembuatan urin :

a. Filtrasi : proses penyaringan darah di glomerulus dan kapsula bowman.


Berisi asam amino, glukosa, ureum, keratin dan kreatinin. Hasil berupa
urin primer. Tidak boleh ada protein dan darah
b. Reabsorbsi : penyerapan kembali zat-zat yang berguna oleh tubuh seperti
glukosa, ion natrium kalium dan klorida, serta air. Berisi garam-garam
sisa, asam amino yang telah rusak, air, sisa antibiotic. Membentuk hasil
berupa urine sekunder Ada 2 jenis reabsorbsi air :
o Reabsorbsi obligat (tidak dapat dikontrol) : terjadi dari tubulus
kontroktus proksimal hingga lengkung henle.
o Reabsorbsi fakultatif (Dapat dikontrol) : Terjadi di tubulus
kontroktus distal. Dikontrol oleh hormon ADH (antidiuretic
hormon) atau vasopressin.
c. Augmentasi : penambahan molekul-molekul yang tidak dibutuhkan.
Terjadi di tubulus distal dan kolektivus. Hasil berupa urine sesungguhnya.
2. Paru-paru
Mengeluarkan CO2
3. Hati : mengeluarkan getah empedu, ammonia, dan urea.
4. Kulit : keringat (sudorifera) dan minyak (subasea)

N. Reproduksi pria

1. Testis : tempat dihasilkannya sperma dan testosteron. Pembentukan


testosteron dirangsang LH oleh sel leydig.
2. Epididimis : tempat pematangan sperma
3. Vas deferens : saluran dari epididymis ke vesika seminalis
4. Vesika seminalis : Menghasilkan cairan makanan bagi sperma (mucus,
fruktosa, enzim koagulasi, asam askorbat dan prostaglandin)
5. Kelenjar prostat : menghasilkan cairan berisi kolestrol, fosfolipid dan
garam
6. Kelenjar bulbouretal (cowper) : menghasilkan cairan bersifat basa
7. Uretra : tempat keluarnya sperma dan urine
O. Imunitas
1. Pertahanan lini pertama tubuh — Merupakan bagian yang dapat dilihat oleh tubuh
dan berada pada permukaan tubuh manusia sepeti kulit, air mata, air liur, bulu
hidung, keringat, cairan mukosa, rambut.
2. Pertahanan lini kedua tubuh — Merupakan bagian yang tidak dapat dilihat seperti
timus, limpa, sistem limfatik, sumsum tulang, sel darah putih/ leukosit, antibodi,
dan hormon.
3. Perthanan lini ketiga – menggunakan sel-sel leukosit dan antibody
 Sel-sel leukosit dan fungsinya :

Jenis sel Fungsi sel


Monosit (agranuler) – Melakukan fagositosis terhadap pathogen
dijaringan menjadi makrofag
Limfosit (agranuler) T = membantu sel B untuk rekognisi
(limfosit T dan B) antigen/pathogen
B = Membentuk antibody
Eusinofil (Granuler) Menyerang parasite besar
Neutrofil (granuler) Menelan pathogen dengan fagositosis
(seperti monosit)
Basofil (granuler Menghasilkan histamin dan heparin
(melakukan inflamasi)
 Antibodi :

Antibodi Fungsi
A Melindungi mukosa, pernafasan, pencernaan. Bayi
mendapatkan IgA dari kolostrum ASI ibu.
M Kekebalan primer (yang pertama kali menghadapi antigen
pada paparan pertama)
E Memicu reaksi alergi dan peradangan dengan membantu
Eusinofil
D Merangsang pembentukan antibody oleh sel B
G Kekebalan sekunder
Cat : setelah paparan pertama, tubuh akan lebih tahan dibandingkan
pertahan pertama
P. Uji lab
1. Ekskresi :
 Biuret : jika berwarna ungu, maka terkena albuminuria dengan gangguan
di glomerolus
 Fehling/benedict : jika terbentuk warna merah bata, maka terkena diabetes
mellitus, dengan gangguan di TKP
 Jika terdapat darah, gangguan di glomerulus dengan penyakit hematuria
2. Darah
 Eritrosit normal 4jt (wanita) – 5 jt(pria). Kurang, terkena anemia. Jika
disertai dengan meningkatnya leukosit, terkena leukimia
 Leukosit normal 6000-9000, kurang terkena leukopenia, lebih terkena
leukimia
 Trombosit normal 200.000-400.000, kurang terkena DBD
Q. Kinerja enzim dan faktor-faktor
1. Peranan enzim : mempercepat reaksi katabolisme/anabolisme dengan menurunkan
energy aktifasi. Dibutuhkan dalam jumlah kecil
2. Cara kerja enzim
a. Lock and key (enzim substrat harus sesuai)

b. Induced fit theory (enzim akan berubah bentuk menyesuaikan substrat)

c. Faktor kinerja enzim :


 Konsentrasi enzim
 Konsentrasi substrat (enzim dapat mencapai titik jenuh)
 pH (jika melebihi pH optimum, akan terdenaturasi)
 suhu (jika rendah, inaktif, jika tinggi, denaturasi)
 inhibitor (kompetitif (ikut merebut sisi aktif) dan nonkompetitif (merubah sisi
aktif dengan menyerang allosteric region)
R. Metabolisme
I. Katabolisme/respirasi
1. Pernafasan Aerob : butuh O2
a. Glikolisis-dekarboksilasi oksidatif – siklus krebs- transport
electron/Fosforilasi oksidatif
Hasil dari 1 glukosa :
Proses ATP NADH FADH2 Hasil lain
Glikolisis 2 2 - 2As. Piruvat,
Dekarboksilasi - 2 - 2 Asetil CoA, 2 CO2
oksidatif
Siklus krebs/siklus 2 6 2 4 CO2
asam sitrat
Transport elektron 34 - - Catatan :
1. 1 FADH = 2 ATP
2. 1 NADH = 3 ATP
Total 36-38 ATP
b. Tahap-tahap glikolisis (sitoplasma) :

c. Dek arboksilasi oksidatif (matriks mitokondria)

d. Tahap siklus krebs (matriks mitokondria)


e. Transport electron/fosforilasi oksidatif (krista mitokondria)

Gradien yang terbentuk akan menarik masuk H+ dari intermembrane kembali


ke matriks malui protein enzim ATPase yang menghasilkan ATP
2. Metabolisme lemak dan protein
3. Pernafasan anaerob (tanpa O2) atau fermentasi.
a. Fermentasi asam laktat (sel otot)

b. Fermentasi alcohol (Saccaromyces cerviceae)

II. Percobaan Fotosintesis


1. Joseph Prietsley

Kesimpulan : fotosintesis menghasilkan oksigen


2. Engelman
a. Bahan : spirogyra, Bacterium thermos, cahaya
b. Cara percobaan : menaruh spirogyra dibawah mikroskop (dalam Petridis) dan
diberi bakteri thermos serta cahaya
c. Hasil : di titik tertentu di mana spirogyra diberi cahaya, bakteri thermos
berkumpul di sana
d. Kesimpulan : membutuhkan cahaya dan klorofil, menghasilkan O2

4. Sach
a. Bahan : daun yang ditutupi aluminium, iodium/lugol, alcohol
b. Cara percobaan :

c. Hasil : bagian yang tidak ditutupi berwarna biru kehitaman


d. Kesimpulan : membutuhkan cahaya, menghasilkan amilum.
5. Ingenhousz

Kesimpulan : menghasilkan oksigen (ada lebih banyak kesimpulan jika ada factor
lain, seperti penambahan HCO3- untuk menguji fotosintesisi membutuhkan CO2
yang banyak, diberi asam untuk menguji pengaruh pH, diberi air panas untuk
menguji pengaruh suhu, dll.)
S. DNA, RNA, sintesis protein
1. DNA dan RNA disebut sebagai asam nukleat
2. DNA dan RNA terususn atas molekul-molekul kecil (disebut dgn monomer) yaitu
nukleotida.
3. 1 Nukleotida tersusun atas gula pentosa, basa nitrogen dan fosfat.
4. Jika nukleotida tidak memiliki fosfat, disebut dengan nukleosida
5. Perbedaan DNA & RNA
Perbedaan DNA RNA
Rantai polinukleotida Panjang, double helix Pendek, tunggal dan tak
berpilin (kecuali pada
virus)
Letak Inti sel, kloroplas, Inti sel, mitokondria,
mitokondria kloroplas, sitoplasma,
ribosom
Gula pentosa Deoksiribosa Ribose
Basa nitrogen Purin : adenine, guanin Purin : adenine, guanin
Pirimidin : Sitosin, Timin Pirimidin : Sitosin, Urasil
Kadar Tetap, tidak bergantung Berubah, bergantung
sintesis protein sintesis protein
Fungsi Membawa informasi genetic, Sintesis protein
berperan dalam sintesis
protein
6. Tahapan sintesis protein : Transkripsi-translasi
a. Transkripsi (terjadi di dalam nucleus) : pembentukan pre-mRNA atau pre-
dARN
1) Inisiasi/pengawalan : menempelnya RNA polimerase II di
promoter
2) Elongasi/pemanjangan : RNA polymerase II mencetak dari
starting point hingga di titik terminasi. Arah pemanjangan dari 5’
ke 3’
3) Terminasi/titik akhir : terlepasnya RNA polymerase dari DNA
ketika mencapai titik terminasi
b. Tranlsasi (terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom)

1) Inisiasi : menempelnya t-RNA ke kodon AUG (as. Amino :


methionine). mRNA bagian bawah akan ditempeli oleh sub unit
ribosom kecil dan bagian mRNA yang telah tertempel tRNA akan
ditutupi oleh sub unit besar ribosom. tRNA akan langsung masuk
di area P
2) Elongasi : pemanjangan rantai asam amino secara berurutan sesuai
dengan triplet kodon. T-RNA yang membawa asam amino sesuai
dengan triplet kodon akan masuk ke area A dan segera bergeser ke
area P, t-RNA yang telah kosong akan masuk ke titik E dan lepas
dari ribosom. tRNA selanjutnya akan masuk kembali ke area A
dan yang telah kosong lepas melalu area E dan seterusnya.
3) Terminasi : ketika robosom mencapai kodon UAA/UAG/UGA
(kodon stop). Ribosom akan lepas dari mRNA.
T. Pembelahan sel

1. Mitosis

a. 2n > 2n
b. Terjadi pada autosom (sel tubuh)
c. Induk dan anak identic
d. Hasil anakan : 2
e. Tujuan : meneruskan keturunan/memperbanyak sel
f. Tahap : Interfase (terlama), Mitotik (tersingkat)
g. Interfase :
 G1 : terjadi penambahan materi ke sel (sehingga volume bertambah),
sintesis protein, pembentukan energy yang banyak, penggandaan
organel-organel sel
 S : tahap di G1 dan terjadi khusus replikasi DNA
 G2 : terjadi penambahan materi ke sel (sehingga volume bertambah),
sintesis protein, pembentukan energy yang banyak, penggandaan
organel-organel sel
h. Mitotik :
 Profase :
1) Sentrosom membelah dan menuju kutub berlawanan sambal
membentuk benang spindel/mikrotubulus/gelendong
pembelahan.
2) Benang kromatin terkondensasi membentuk kromosom
3) Karioteka dan nucleus menghilang
4) Tengah kromosom (kinektokor/sentromer) terikat oleh benang
spindel
 Metafase : kromosom berjajar di bidang ekuator
 Anafase : sister kromatid di 1 kromsom saling terpisah menuju kutub
berbeda
 Telophase & sitokinesis :
1) Kromatid/kromosom 1 lengan saling berkumpul di kutubnya
masing-masing
2) Karioteka terbentuk kembali
3) Nucleus kembali kelihatan
4) Kromatid/kromosom 1 lengan kembali menjadi benang
kromatin
(1-4 : telopfase, sisanya sitokinesis hewan)
5) Benang spindel diuraikan
6) Terbentuk cincin mikrofilamen (berisi aktin dan myosin) di
bidang ekuator
7) Daerah tersebut akan berkontraksi
8) Terbentuk 2 sel anakan
i. Sitokinesis tumbuhan :
1) Vesikel yang dihasilkan badan golgo berkumpul di bidang ekuator
2) Terjadi fusi (penggabungan) vesikel
3) Terbentuk sekat sel
4) Sekat sel bersatu dengan membrane plasma dan sel terbagi menjadi
2.
2. Meiosis

a. 2n > n
b. Anak dan induk tidak identic
c. Terjadi di sel gonosom (sel gamet)
d. Hasil anakan : 4
e. Tujuan : mengurangi jumlah kromosom
f. Tahap meiosis :
1) Profase :
 Leptoten : kromatin terkondensasi jadi kromosom
 Zigoten : terjadi sinapsis (kromosom homolog berpasang-
pasangan). Pasangan kromosom disebut bivalen
 Paquiten : setiap kromosom tampat jelas memiliki 2
lengan/2kromatid. Pasangan ini disebut tetravalen
 Diploten : terbentuk kiasma dan terjadi pindah silang
 Diakinesis : masing-masing kromosom diikat benang
spindel
2) Metafase 1 : pasangan kromosom homolog berjajar di bidang
ekuador
3) Anaphase 1 : pasangan kromosom homolog saling ditarik ke kutub
masing-masing
4) Telophase 1 : setiap kromosom yang telah terpisah berada di sel
tersendiri
5) Metafase 2 : kromosom di sel masing-masing berada di bidang
ekuador dan terikat dengan benang spindel
6) Anaphase 2 : setiap sister kromatid di kromosom masing-masing
saling ditarik ke kutub masing-masing
7) Telophase 2 : terbentuk 4 sel anakan dengan masing-masing
jumlah kromosom ½ jumlah kromosom induk
3. Aplikasi Meiosis : Spermatogenesis, Oogenesis, mikrosporogenesis,
megasporogenesis (silakan baca catetan masing-masing)
U. Transpor pasif
1. Difusi : perpindahan molekul/senyawa tanpa dibatasi membran
2. Osmosis : perpindahan air yang dibatasi membrane semipermiabel
3. Difusi terfasilitasi : difusi yang difasilitasi protein integral yang memungkinkan
molekul selain air tetap masuk ke dalam sel

Isotonis Hipotonis Hipertonis


Sel Hewan Normal Lisis (pecah) Krenasi (mengerut)
Sel Tanaman Flaccid Turgid Plasmolisis
(normal) (membrane sel
terlepas dari dinding
sel)
V. Hereditas
1. Persilangan dihybrid dan pedigri tak akan dibahas di sini, silakan cari soal latian
sendiri
2. Istilah-istilah : backcross (disilangkan dengan induk sendiri), testcross
(disilangkan dengan homozigot resesif)
3. Hukum Mendel :
a. intermediet (ketika kedua gen tidak sepenuhnya dominan)
Contoh : Tanaman bunga mawar berwarna merah homozigot dominan disilangkan
dengan bunga mawar berwarna putih homozigot resesif. Kedua gen bersifat
intermediet. Maka peluang tanaman berwarna merah mudah adalah 100% (Mm).
jika disilangkan dengan sesamanya, perbandingan merah :merah muda : putih
adalah 1:2:1
b. Kodominan : ketika kedua gen saling mendominasi dan mengakibatkan
kedua gen terekspresikan. Contoh : Golongan darah A dan B, sedangkan
o bersifat resesif bagi kedua goldar sisanya. Berikut table persilangan
golongan darah. Contoh lain : sickle cell
Ia Ib Io
a
I A AB A
Ib AB B B
o
I A B O
4. Penyimpangan hukum mendel :
a. Atavisme (ayam dan kelinci) : interaksi antar gen yang menimbulkan
varietas(genotip) baru
 Ayam
R-P Walnut
R-pp Ros/gerigi
rrP- Pea/biji
rrpp Bilah/single
 Kelinci (bukan atavisme, melainkan alela ganda)
C Normal (berwarna kelabu)
ch
C Chinchilla
Ch Himalaya
C Albino
Tingkat dominasi : C>Cch>Ch>c
b. Polimeri (tanaman gandum) : 1 sifat genotip (misalkan warna bunga)
dipengaruhi oleh 2 gen yang saling berinteraksi. Contoh : M gen untuk
warna merah, N untuk warna putih. Jika MmNn x MmNn, maka hasilnya
akan 15 merah : 1 putih, namun dari ke 15 merah, terlihat gradasi warna
merah ke putih secara perlahan (ada yang merah sekali hingga merah
sangat muda)
c. Kriptometri (Linaria maroccana): 1 gen dominan dipengaruhi oleh gen
lain yang besifat dominan maupun resesif. Pada tanaman Linmaria
maroccana, terjadi hal seperti berikut : Gen A : memiliki pigmen
a : tidak memiliki pigmen
B : sitoplasma besifat basa
b : sitoplasma besifat asam
Maka, genotip yang akan muncul akan dipengaruhi oleh genotip spt
berikut :
A-B- Ungu
A-bb Merah
aaB- Putih
Aabb Putih
Perbandingan fenotip jika induk yang merupakan bunga ungu heterozigot
dengan sesamanya adalah 9 (ungu):3(merah):4(putih)
d. Epistatis dan hipostatis
Epistatis : bersifat dominan dan menutupi hipostatis
Hipostatis : meski bersifat dominan, akan tertutupi oleh gen epistatis.
e. Gen Komplementer (Lathyrus adoratus)
Gen yang saling berinteraksi untuk melengkapi satu dengan yang lain.
Pada Lathyrus adoratus, akan terdapat gen seperti berikut :
C : adanya pigmen (ungu)
c : tidak adanya pigmen
P : adanya enzim pengaktif pigmen
p : tidak adanya enzim pengaktif pigmen
interaksi gen yang terjadi sebagai berikut :
C-P- Ungu
C-pp Putih
ccP- Putih
Ccpp Putih
Perbandingan genotip jika tanaman ungu heterozigot disilangkan dengan
sasamanya adalah ungu:putih = 9:7
5. Hereditas manusia
a. Gen yang dibawa autosom : albino (resesif), brachidactily (Letal
dominan), Polidactily (dominan), Gangguan mental/FKU (resesif), sickle
cell (letal resesif), Thalasemia (letal dominan), golongan darah
 Golongan darah : ABO, MN, RH+ RH-
Tabel persilangan ABO
Ia Ib Io
Ia A AB A
b
I AB B B
Io A B O
Tabel persilangan MN
M N
M MM MN
N MN NN
Tabel persilangan rhesus
Rh+ Rh-
R+ + +
Rh- + -
Jika dalam proses kehamilan, sang ibu memiliki Rh- dan bayi Rh+,
pada kelahiran pertama akan berjalan normal, namun jika pada
kelahiran kedua dan sang anak memiliki Rh+, maka sang anak
akan menderita Eritoblastosis fetalis (Keadaan di mana sel darah
merah (eritrosit) bayi diserang oleh imun induk)
b. Terpaut sex : Buta warna (Terpaut X, resesif di wanita), hemofili (Terpaut
X, letal resesif bagi wanita, resesif), hypertrichosis (terpaut Y (keadaan di
mana tumbuh rambu di telinga))
Jika gen terpaut sex, terutama pada kromosom X, jika kromosom X
tersebut berdiri sendiri, maka gennya akan terekspresikan namun tidak
letal (contoh : laki-laki yang memiliki gen XcbY akan buta warna,
sedangkan perempuan yang memiliki gen XCBXcb akan normal, namun
bersifat carrier)
c. Tidak terpaut sex namun ekspresinya tergantung oleh sex : kebotakan
Table persilangan
Genotip Laki-laki Perempuan
BB Botak Botak
Bb Botak Tdk botak
Bb Tdk botak Tdk botak
6. Pindah silang dan tautan
a. Tautan
 Ketika terjadi tautan, maka hasil persilangan keturunan F1 dengan
sesamanya akan selalu 3 : 1 (sama seperti persilangan monohybrid)
 Jika disilangkan dengan test cross, maka hasilnya akan selalu 1:1
b. Pindah silang
 Parental (KP) adalah istilah jika hasil persilangan sama dengan
induk (biasanya memiliki jumlah yang lebih banyak dari pada
rekombinan)
 Rekombinan adalah istilah jika hasil persilangan berbeda dengan
induk
 Pindah silang hanya terjadi pada 2 gen yang saling terpaut
 Rumus nilai pindah silang : RK/(RK+KP) * 100%
W. Mutasi
1. Mutasi gen : Insersi/addisi, Delesi, Subtitusi
a. Insersi : penambahan 1 atau beberapa basa nitrogen
b. Delesi : penghilangan 1 atau beberapa basa nitrogen
c. Subtitusi : pertukaran pasangan basa nitrogen. Jika Purin-pirimindin,
disebut tranversi. Jika purin-purin atau pirimidin-pirimidin, disebut
transisi. (cara ingat : purin dan pirimidin itu beda versi)
2. Akibat mutasi gen :
a. Subtitusi :
 Silent mutation : ketika terjadi subtitusi di basa nitrogen, namun
kodon yang dicetak di mRNA mencetak asam amino yang sama
 Miss-sense mutation : ketika terjadi subtitusi, asam amino yang
dibentuk dari kodon mRNA berbeda dari yang seharusnya
 Non-sense mutation : ketika kodon mRNA yang dibentuk
membentuk stop kodon.
b. Insersi dan delesi :
 Non-sense/miss-sense mutation
 Frameshift mutation : ketika terjadi penambahan atau pengurangan
basa nitrogen, hasil akhir melebihi atau kurang dr kelipatan 3
(gambar B dan D)
3. Mutasi berdasarkan jenis sel : somatic (jika terjadi di sel tubuh, tidak akan
diteruskan ke generasi selanjutnya dan dapat langsung dilihat dampaknya) dan
germinal (di sel gamet, terekspresikan di generasi selanjutnya)
X. Asal usul kehidupan
1. Abiogenesis : dari benda mati langsung menjadi mahluk hidup (generatio
spontanea). Pendukung : Aristoteles(dari kolam muncul kodok, dari daun muncul
ulat dll)& didukung Nedham, Anthonie Van Leeuwenhook (muncul
mikroogansime dari rendaman jerami), Van Helmont (tanah jd penyusun tubuh
tumbuhan)
2. Biogenesis : mahluk hidup berasal dari mahluk hidup. Pendukung : Loius Pasteur
(kaldu dengan leher angsa, pematah abiogenesis), Francisco Redi (daging, ditolak
karena tidak ada “gaya hidup”/udara), Lazzaro Spallazani (kaldu, ditolak karena
sama seperti Redi)
Semboyan :
 Omne vivum ex ovo : mahluk hidup dari telur
 Omne ovum ex vivo : telur dari mahluk hidup
 Omne vivum ex vivo : mahluk hidup dari mahluk hidup
3. Evolusi kimia : mahluk hidup berasal dari senyawa kimia sederhana (as. Amino).
Pendukung : Harold Urey & Stanley Milller, Oparin & Haldane
 Oparin : Senyawa CH4, H2, H2O, NH3 membentuk senyawa organic
dengan bantuan energy seperti petir, sinar kosmis, radiasi, sinar UV.
Senyawa organic (monomer) tersebut akan turun ke laut membentuk
sup priodial. Lalu, monomer tertentu bergabung membetuk koaservat
(koloid yang terpisah dari laut). Hal ini
memungkinkan terjadinya pertukaran
substransi lingkungannya. Lalu terbentuk
sel primitive yang perlahan menjadi sel
heterotrof.
 Harold Urey : zat-zat
anorganik pada lingkungan abiotik akan
dapat bereaksi membentuk senyawa
organic pertama. Diuji oleh Stanley
miller dengan rangkaian berikut dengan
senyawa-senyawa dalam teori oparin :
Y. Evolusi
1. Lammark :
 Sifat-sifat mahluk hidup dipengaruhi oleh lingkungannya
 Organ yang dipakai akan berkembang dan sifat tersebut akan diturunkan
pada generasi selanjutnya
 Organ yang jarang dipakai akan perlahan mengecil.
 Pendapat Lammark tentang jerapah : dulu semua jerapah pendek, namun
karena makanan ada di pohon, leher jerapah secara perhalan memanjang
2. Darwin :
a. Pokok pikiran Darwin :
 Evolusi terjadi karena seleksi alam
 Mahluk hidup pada zaman sekarang berasal dari mahluk hidup
masa lampau
b. Isi pokok pemikiran Darwin :
 Tidak ada mahluk hidup yang sama
 Setiap mahluk hidup pasti akan berkembang biak dan bertambah
banyak
 Seiring bertambahnya populasi, maka kebutuhan pangan akan
meningkat
 Kenyataannya kenaikan populasi tidak selalu terjadi terus menerus
c. Ilham :
 Perjalanan ke galapagos
 Teori letak geografis selalu bergerak
 Kenaikan populasi dan makanan
 Teori lammark
 Studi tentang seleksi buatan
d. Pendapat Darwin :
 Mahluk hidup membutuhkan makanan
 Terjadi persaingan dalam individu 1 spesies maupun antar spesies
 Individu yang memiliki tingkat fitness (kecocokan dengan
lingkungannya) yang tinggi akan bertahan, yang rendah akan
punah (seleksi alam).
3. August Weismann
Mematahkan teori lammark di mana lingkungan atau perbuatan yang dilakukan ke
satu spesies tidak akan diwariskan ke spesies selanjutnya dengan menguji coba
memotong ekor tikus hingga generasi ke 20. Menurut Weismann, evolusi adalah
seleksi alam terhadap faktor genetika.
4. Bukti-bukti evolusi
a. Adanya variasi individu dalam 1 keturunan
b. Adanya fosil
c. Homologi alat tubuh pada berbagai mahluk hidup
d. Adanya kemiripan perkembangan embrio
e. Adanya kesamaan dalam fisiologi mahluk hidup
f. Pertunjuk secara biokimia (uji presipitin)
g. Adanya alat tubuh yang tersisa
Z. Bioteknologi
1. Konvensional : langsung menggunakan mahluk hidup (cth bakteri), hiegene dan
kualitas kurang menjamin, hasil masih tidak maksimal. Beberapa pemanfaatan
bioteknologi konvensional
No. Mikroorganisme Bahan Hasil
1 Aspergillus wentii (jamur) Kedelai Kecap
2 Rhizopus oligoporus (jamur) Tempe
3 Aspergillus oryzae (jamur) Kecap
4 Rhizopus oryzae (jamur) Tempe
5 Saccharomyces cerviceae (jamur) Ketela, tepung roti Tape, roti
6 Acetobacer xylinum (bakteri) Sari kelapa Nata de coco
7 Lactobacillus lactis (bakteri) Susu Yoghurt
8 Lactobacillus bulgaricus (bakteri) Aroma dan rasa
pada yoghurt
9 Streptococcus lactis (bakteri) Krim susu Mentega
10 Penicillium camemberti (jamur) Keju kasar
11 Penicillium roquertorti (jamur) Keju lunak
12 Spirulina sp. (ganggang Sumber pangan
cyanobacteria/biru)
13 Clorella sp. (ganggang hijau)
14 Fusarium graminearum (jamur) Gandum/kentang
15 Neurospora sithophyla (jamur) Ampas tahu, Oncom
16 Neuropora crassa (jamur) kacang tanah
17 Methylophirus methylotropus Limbah kertas Pangan pada sapi
(bakteri)
18 Streptococcus thermophilus Meningkatkan
(bakteri) keasamaan kultur
19 Thiobacillus ferroxidan (bakteri) Bahan tambang Memisahkan biji
besi dari tanah
atau logam
lainnya
2. Modern :
a. Kultur jaringan tumbuhan
b. Cloning embrio (bayi tabung) dengan melakukan fertilisasi in vitro (pada
Petridis, berguna bagi pasangan saumi istri yang istinya memiliki masalah
di tuba falopi)
c. Rekayasa genetic : menggunakan manipulasi DNA dengan enzim restriksi
(memotong DNA) dan ligase (menyambungkan kembali). Jenis-jenis :
 Tranplantasi nucleus : dari 1 individu, diambil sel autosomnya lalu
disisipkan ke ovum individu lain yang intinya telah dikeluarkan.
Setelah terbentuk embrio, ovum ini ditanam ke induk lainnya.
Hasilnya akan sama dengan induk yang diambil sel autosomnya.
Contoh : domba dolly
 Teknologi plasmid atau transplantasi gen: menggunakan plasmid
yang disisipkan DNA yang diinginkan (cth : DNA yang
menghasilkan insulin dan interferon (fungsi interferon :
menghambat replikasi virus)). Pada rekayasa ini, terdapat istilah
vector (pembawa DNA rekombinan) dan gen target (gen yang
diambil) Menggunakan enzim restriksi dan ligase. Catatan : tidak
semua sel bakteri akan mengekspresikan DNA yang disisipkan,
sehingga harus diuji terlebih dahulu, jika menghasilkan sesuai
dengan DNA yang diinginkan, maka baru dikulturkan. Cth hewan :
domba tracey, penggunaan bakteri Bacillus thurigensis yang
menghasilkan toksin BT yang DNAnya disisipkan ke plasmid
bakteri Agrobacterium tumefaciens
 Hibridoma : peleburan 2 nukleus sehingga sel hybrid memiliki
kedua sifat sel yang dileburkan. Digunakan untuk membentuk
antibody monoclonal yang merupakan hasil peleburan sel limfosit
B dengan sel kanker myeloma.

Catatan : Bab perubahan lingkungan dan dampaknya serta merancang percobaan, silakan
mencari informasi sendiri karena cangkupannya sangat luas

-Goodluck-
Mohon maaf bila ada kesalahan selama 3 tahun ini, namun semoga ringkasan terakhir ini dapat membantu

©AFH

Anda mungkin juga menyukai