Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH:
Laporan hasil aktualisasi ini telah disetujui oleh pembimbing dan mentor serta siap untuk
diseminarkan
Telah diperiksa dan disetujui pada hari jumat, tanggal 14 Juni 2019
Menyetujui
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS PADA PUSKESMAS KECAMATAN DARUSSALAM
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR
OLEH:
PENGUJI
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atat kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di
Puskesmas Darussalam Kabupaten Aceh Besar dapat diselesaikan sebaik mungkin. Selawat dan
salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan
sesuai dengan rancangan aktualisasi yang telah dibuat sebelumnya, sebagai salah satu bagian dari
Pelatihan Dasar CPNS 2018 di lingkungan Kabupaten Aceh besar.
Terlaksananya seluruh rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan,
arahan, dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Ir. Abdul Halim, M.Si, selaku Coach dengan sabar dan teliti membimbing dan
memberi masukan penulis dalam perancangan dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi,
serta penulisan laporan
2. Bapak Hasbi, SKM, selaku kepala Puskesmas Darussalam dan juga sebagai mentor
penulis yang membimbing dan membantu dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan
aktualisasi di instansi
3. Seluruh Staf Poli Gigi yang telah membantu dan memfasilitasi dalam pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
4. Bapak Nailul Authar, SE. MM, yang telah memberi masukan dan saran pada saat
seminar rancangan kegiatan aktualisasi
5. Seluruh rekan peserta pelatihan dasar CPNS 2018 gelombang III angkatan 1 yang
telah membantu dan memberi masukan mulai dari saat dimulainya pelatihan
6. Panitia Palatihan Dasar CPNS Kabupaten Aceh Besar 2018 yang telah memabantu,
memfasilitasi, mengarahkan penulis selama pelatihan dasar
iii
implementasi nilai-nilai "ANEKA" dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan
masyarakat.
iv
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) adalah Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Pegawai ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut di atas
perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan. Menurut Peraturan LAN
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS, penyelenggaraan pelatihan yang
dimaksud adalah yang memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di
tempat Pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga akan membentuk PNS
yang proprofesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu
bangsa.
Pelaksanaan pelatihan dasar dimaksudkan untuk mewujudkan calon ASN
yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di instansi kerja
masing-masing. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Dokter Gigi sebagai ASN di Puskesmas merupakan salah satu tenaga
kesehatan terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat dituntut memiliki sikap
1
yang profesional, memiliki integritas yang tinggi, dan melakukan pelayanan
kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang maksimal akan membantu mewujudkan kualitas hidup bangsa
indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. Pelaksanaan aktualisasi yang
dilaksanakan di puskesmas Darussalam diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai
dasar ANEKA dalam pelaksaan tugas dan kewajiban sebagai Dokter Gigi dalam
memberikan pelayan kepada masyarakat.
2. Tujuan
Melalui pelaksanaan pelatihan dasar CPNS ini diharapkan dapat
membentuk PNS Dokter Gigi sebagai pelayan masyarakat yang profesional,
berkarakter dan memiliki nilai-nilai profesi. Tujuan yang akan dicapai yaitu:
2.1. Mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas, yaitu bertanggung jawab dalam
melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan maksimal
2.2. Mengaktualisasikan nilai Nasionalisme dalam bekerja dan melayani
masyarakat
2.3. Mengaktualisasikan nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan
pelayanan masyarakat yang baik
2.4. Mengaktualisasikan nilai komitmen mutu sehingga akan memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas
2.5. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi dalam melaksanakan tugas
3. Manfaat
3.1. Mampu mewujudkan akuntabilitas dalam menjalankan tugas
3.2. Mempu menerapkan nilai nasionalisme dalam menjalankan tugas
3.3. Mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelayanan
3.4. Mampu meningkatkan kinerja untuk meningkatkan pelayanan mutu dalam
bertugas
3.5. Mampu untuk menrapkan sikap anti korupsi dan tugas dan pelayanan
2
4. Sasaran
Penerapan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi dalam melaksanakan tugas pokok dan funsgi
dokter gigi di Puskesmas Darussalam
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal,
dan akuntabilitas horizontal. Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban
unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat, pemerintah pusat kepada DPR. Akuntabilitas horizontal
adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Contohnya adalah lembaga
pemilihan umum yang independen, komisi pemberantasan korupsi, dan komisi
investigasi legislatif.
Ada beberapa indikator untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel
yaitu: kepemimpinan, transparasi, integritas, tanggungjawab (resposibilitas),
keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi.
1.2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa
Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan
sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Wawasan kebangsaan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam
mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungan
nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan kebangsaan itu ialah: wadah (organisasi),
isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wawasan itu, tampak adanya bidang-bidang
5
usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang: Satu kesatuan
bangsa, satu kesatuan budaya, satu kesatuan wilayah, satu kesatuan ekonomi, dan
satu kesatuan hankam.
wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi
wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau
cita–cita nasionalnya. Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk
membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai
rambu–rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai
cara pandang juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan
kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan
dan cita – citanya
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan
tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai
ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dangan mental blocknya, tetapi akan
senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik
(kepublikan) mejadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Untuk itu pegawai ASN harus memahami dan mampu mengaktualisasikan
Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam setiap
pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya masing-masing. Pegawai ASN
dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila, dan
berbagai kisah ketauladanan yang dapat diambil hikmahnya. Peserta Prajabatan
dapat belajar dari sejarah perjalanan bangsa, ketauladanan para pejuang dan
aparatur/pejabat publik yang saat ini mampu memberikan inspirasi betapa mereka
memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaaannya.
6
Nilai-nilai nasionalisme yang sesuai lima sila dalam Pancasila. Yaitu sebagai
berikut :
1. KeTuhanan Yang Maha Esa : Reigius, toleran, amanah, terpercaya, percaya diri.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : humanis, tenggang rasa, persamaan derajat,
saling menghormati, tidak diskriminatif.
3. Persatuan Indonesia : cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban,
mengutamakan kepentingan publik, gotong royong.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan
perwakilan: musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat,
bijaksana.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Adil, tidak serakah, tolong
menolong, kerja keras, sederhana.
7
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
8
pemerintah, mutu sering dikaitkan dengan pelayanan kepada masyarakat, dengan
indikator:
1. Mampu memahami tindakan yang menghargai efektifitas, efisien, inovasi dan
kinerja berorientasi mutu dalam penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan
publik
2. Menunjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang beriontasi mutu
dalam penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
9
korupsi adalah melakukan tindak pidana memperkaya diri sendiri yang secara
langsung atau tidak langsung merugikan keuangan/ perekonomian negara. Selain
korupsi, ada perilaku buruk lain yang menajmur seperti korupsi yaitu kolusi. Kolusi
adalah bentuk kerjasama antara pejabat pemerintah dengan oknum lain secara ilegal
pula (melanggar hukum) untuk mendapatkan keuntungan material bagi mereka.
Sedangkan nepotisme adalah perilaku yang memperlihatkan kesukaan yang
berlebihan kepada kerabat dekat atau kecenderungan untuk mengutamakan
(menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat di
lingkungan pemerintah.
Dasar hukum perilaku anti korupsi bagi warga negara Indonesia adalah UU
No.81 tahun 1981 dan UU No.31 tahun 1999 junto UU No.20 tahun 2001. Definisi
Korupsi secara gamblang telah diuraikan dengan jelas dalam 13 buah pasal dalam
Undang-Undang No 31 tahun 1999. Undang-Undang No 20 Tahun 2001.
Berdasarkan pasal-pasal tersebut korupsi dirumuskan dalam 30 (tiga puluh) bentuk /
jenis tindak pidana korupsi. Ketigapuluh delik tersebut dapat dikelompokkan dalam
7 (tujuh) kelompok, sebagai berikut:
1. Kerugian Keuangan Negara
2. Suap Menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
Disamping itu, terdapat 6 tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana
korupsi, terdiri atas:
10
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau
memberi keterangan palsu
6. Saksi yang membuka identitas pelapor
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti
korupsi. Terdapat 9 nilai anti korupsi, yaitu : Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin,
Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani, Adil.
11
koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya untuk
berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
4. Koalisi sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar
sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam
koordinasi ini.
12
Pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah yang
bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah lainnya
yang terkait dengan bidang pelayanan masyarakat yang bersangkutan
5) Pola Pelayanan Elektronik
Pola pelayanan yang paling maju dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi yang merupakan otomasi dan otomatisasi pemberian layanan yang
bersifat elekronik atau on-line sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
keinginan dan kapasitas masyarakat pengguna.
13
2. Gambaran Umum Organisasi
2.1. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja. Puskesmas Kabupaten/Kota , disebutkan bahwa Susunan
Organisasi Puskemas Perawatan / Non Perawatan terdiri dari :
a. Kepala Puskesmas
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Pelaksana Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
d. Pelaksana Unit Promosi Kesehatan
e. Pelaksana Unit Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana
f. Pelaksana Unit Kesehatan Lingkungan dan Peran Serta Masyarakat
g. Puskesmas Pembantu
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
14
pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah
kerjanya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut , Puskesmas mempunyai
fungsi:
1. Pelayanan upaya kesehatan meliputi Kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan
Gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan, pemberantasan penyakit,
imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan, Usaha Kesehatan Sekolah, olah
raga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi
dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja serta usia lanjut, upaya
kesehatan jiwa, dan pencatatan serta laporannya.
2. Pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua upaya
kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik,
pembentukan sarana dan pembinaan teknis kepada puskesmas pembantu,
poliklinik kesehatan desa, unit pelayanan kesehatan swasta serta kader
pembangunan kesehatan. Pengembangan upaya kesehatan dalam hal
pengembangan kader pembangunan bidang kesehatan di wilayah, pengembangan
kegiatan swadaya masyarakat.
3. Pengelolaan ketatausahaan
15
3. Mengendalikan penyakit tidak menular dan masalah kesehatan lain di
masyarakat melalui peningkatan kegiatan promotif dan memberdayakan
pelayanan klinik konsultasi.
13. Meningkatkan status gizi pada bayi dan balita dengan meningkatkan cakupan
kunjungan posyandu.
16. Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi dan anak sekolah agar dapat
terbentuk kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I)
17. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang cepat, tepat dan akurat
sehingga tersedia data kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
16
1. Visi
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.Visi berkaitan dengan pandangan
ke depan Puskesmas Darussalam diarahkan agar dapat berkarya secara
produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan kesehatan pertama
masyarakat. Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan dengan
mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan masalah
kesehatan ke depan maka ditetapkanlah Visi Puskesmas Darussalam.
Puskesmas mempunyai visi“ Mewujudkan masyarakat Darussalam sehat
mandiri dan bekualitas ”. Visi tersebut dituangkan dalam empat (4) misi yang
didukung oleh Moto kerja “ Kesehatan anda adalah tujuan kami Kepuasan anda
adalah kebanggaan kami” serta tatanilai puskesmas Darussalam “SALAM “ (S),
Sopan, (A), Amanah, (L), Loyal, (A), Akuntabel, (M), Mandiri.
2. Misi
2.4. Nilai
17
a. Santun: sopan dan ramah dalam tutur kata dan perilaku
b. Amanah: menjaga privasi dan keselamatan pasien
c. Loyal: setia dan patuh pada peraturan
d. Akuntabel: memberikan pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan
dipertanggungjawabkan
e. Mandiri: mengetahui tugas dan fungsi masing-masing, tidak tergantung
atasan dan sikap dewasa
2.5. Tugas dan Fungsi Dokter Gigi Puskesmas
1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien
2. Merujuk pasien ke dokter gigi lain yang mempunyai keahlian yang lebih baik,
apabila tidak mampu melakukan suatu pengobatan/pemeriksaan
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien
4. Mengkoordinir, memonitor seluruh program kesehatan gigi dan mulut di
puskesmas
5. Mengkoordinir, menggerakkan perawat gigi dalam pelayanan asuhan
6. Membimbing dan mengawasi perawat gigi dalam medis teknis
7. Menerbitkan surat keterangan dokter gigi
8. Melaksanakan kegiatan fungsi manajemen
9. Membantu kerja sama lintas sektoral
18
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
1. Rancangan Aktualisasi
1.1. Identifikasi Isu
Dalam menjalankan beberapa tugas pokok dan fungsi ada beberapa isu yang
ditemukan di lapangan antara lain sebagai berikut:
1. Rendahnya kesadaran lansia untuk merawat gigi
2. Banyaknya kasus infeksi gigi
3. Rendahnya kesadaran kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak
4. berkurangnya kunjungan pasien untuk berobat gigi pada saat bulan ramadhan
19
dewasa, serta ikut andil dalam kesehatan dan pertumbuhan anak-anak secara
umum.
4. berkurangnya kunjungan pasien untuk berobat gigi pada saat bulan ramadhan,
dampak jika isu ini tidak diatasi adalah akan banyaknya kasus permasalahan gigi
dan mulut yang terjadi selam periode ramadhan tidak ditangani segera oleh dokter
gigi sehingga akan semakin memperparah kondisi permasalahan gigi tersebut
kedepannya.
Untuk memilih isu dari semua permasalahan di atas, maka dilakukan analisis core
issue untuk menyaring keempat permaslahan utama menjadi satu core issue yang akan
diangkat menjadi permasalahan dalam aktualisasi ini.
Skala : 1-5
U : Urgensi
S : Serious
G : Growth
20
1.3. Isu Yang Diangkat
Dari hasil anlisi USG diatas maka yang menjadi core isu pada aktualisasi ini
adalah “Rendahnya kesadaran kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak” di
Puskesmas Kecamatan Darussalam Aceh Besar.
21
RANCANGAN AKTUALISASI
Isu yang Diangkat : Rendahnya kesadaran kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak
Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak
22
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata Terhadap Visi-Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi 1. Menjumpai kepala 1. Bertemu tatap Etika publik: Dengan melakukan penenerapkan
dengan kepala puskesmas di muka dengan kesopanan konsultasi dengan nilai kesopanan,
puskesmas ruangannya dengan kepala Akuntabilitas: kepala puskesmas, menghormati dan
tentang rencana mengucapkan puskesmas Transparan, maka akan menhargai orang
pelaksanaan salam kejelasan meningkatkan lain akan
kegiatan Nasionalisme: kualitas kerjasama di menguatkan etika
2.Membicarkan 2. Mengetahui menghormati dalam instansi sesuai dan nasionalisme
permasalahan yang permasalahan menghargai dengan misi organisasi
terjadi dalam yang banyak orang lain puskesmas yaitu
pelayanan terjadi di poli Whole of meningkatkan
kesehatan gigi dan gigi Goverment kerjasama lintas
mulut program dan lintas
sektor
3. Mendapatkan
3.Meminta arahan arahan dan
dan masukan saran
4. Mendapatkan
4.Memohon izin Persetujuan
secara lisan untuk secara lisan
melakukan
kegiatan tersebut
24
4. Pemeriksaan 1. Meminta izin dari 1.Memperoleh Akuntabilitas: Dengan melakukan Pemeriksaan yang
kondisi gigi dan keluarga pasien izin untuk tanggung pemeriksaan pasien baik dan dapat
rongga mulut untuk dilakukan pemeriksaan jawab, yang baik akan dipertanggung-
pasien pemeriksaan gigi integritas, sejalan dengan misi jawabkan akan
kejelasan/teliti puskesmas untuk meningkatkan
2. Mempersiapkan 2.Alat dan bahan Nasionalisme: memberikan integritas dan
alat-alat dan telah tersedia di tidak pelayanan kesehatan profesionalisme
bahan yang akan atas meja dental deskriminatif dasar yang dalam bekerja
digunakan untuk unit Etika publik: berkualitas sesuai
memeriksa gigi kesopanan, standar
pasien terbuka, jujur
Komitmen
3. Mengajak dan 3.Pasien duduk mutu: efektif,
mempersilahkan dengan tenang efisien
pasien untuk di atas dental
duduk di dental unit, dan
unit
5. Melakukan 5.Mengetahui
pemeriksaan gigi kondisi gigi
pasien dan geligi pasien
munulisnya di
rekam medik
25
5. Melakukan 1. Mengkoordinasi 1. Perawat gigi Akuntabilitas: Dengan melakukan Tindakan medis
tindakan medis dan meminta bersedia transparan, tindakan medis yang yamg sesuai
terhadap bantuan dengan membantu integritas, baik, maka akan dengan
keluhan di sopan kepada tanggung jawab, sesuai dengan visi peruntukannya
dalam rongga asisten medis kejelasan dan misi puskesmas akan
mulut pasien Nasionalisme: untuk mewujudkan meningkatkan
kerja sama, tidak masyarakat sehat integritas,
2. Meminta izin 2. Mendapat izin deskriminatif, mandiri dan tanggung jawab
secara lisan tindakan Etika publik: berkualitas dengan dan
kepada keluarga medis dari kejujuran, memberikan profesionalisme
pasien untuk keluarga kesopanan pelayanan dasar dalam bekerja
melakukan pasien Komitmen yang berkualitas
tindakan mutu: efektif,
medis/perawatan efisie, orientasi
mutu
3. Melakukan 3. Keluhan
tindakan medis pasien
perawatan medis tertangani
terhadap
permasalahan gigi
yang dikeluhkan
26
2. Memberikan 2. Anak terbuka,
penyuluhan mengetahui memahami
kepada anak dan mengerti Komitmen
tentang kesehatan tentang mutu: efektif,
dengan bahasa kesehatan gigi efisien
yang mudah dan mulut Anti korupsi:
dimengerti tidak melakukan
pemungutan
3. Mencontohkan 3. Pasien biaya
cara menyikat gigi mengerti cara
dengan alat menyikat gigi
peraga berupa dengan baik
model gigi dan
sikat gigi.
5. Memberikan 5. Pasien
brosur/selebaran mendapatkan
tentang kesehatan brosur tentang
gigi kepada pasien kesehatan gigi
dan keluarganya
27
7 Melakukan 1. Mengecek 1. Mendapat Akuntabilitas: Dengan melakukan Pelaporan yang
evaluasi dan kembali rekam rekapan data tanggung jawab peloporan dan rekam baik dan benar
pelaporan medik yang telah pasien yang Komitmen medik yang baik akan akan membantu
diisi, dan telah dilakukan mutu: efektif, menunjang misi peningkatan
menyimpan penyuluhan efisien puskesmas untuk karakter yang
rekam mediknya. menyelenggarakan integritas dan
manajemen yang profrsional.
2. Mendata pasien 2. Adanya Data bermutu
anak yang telah Pasien
dilakukan
penyuluhan
kesehatan gigi
dan mulut
28
Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Aktualisasi ini dilaksanakan Pada Puskesmas Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar dari tanggal 7 mei 2019 s/d 13 Juni
2019 dengan melakukan 7 kegiatan yang didalamya terkandung nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA)
Bulan
Mei Juni
No. Nama Kegiatan
Minggu Ke-
2 3 4 1 2 3
Konsultasi dengan kepala puskesmas tentang rencana pelaksanaan
1
kegiatan
2 Mempersiapkan alat bantu peraga penyuluhan
3 Melayani pasien anak yang datang ke poli gigi
4 Pemeriksaan kondisi gigi dan rongga mulut pasien
Melakukan tindakan medis terhadap keluhan di dalam rongga mulut
5
pasien
6 Penyuluhan kepada pasien anak dengan didampingi oleh keluarga
7 Melakukan evaluasi dan pelaporan
29
2. Pelaksanaan Aktualisasi
2.1. Kegiatan 1
Kegiatan Konsultasi dengan kepala puskesmas tentang rencana pelaksanaan
kegiatan
Tanggal 7 Mei – 11 Mei 2019
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
Lampiran foto kegiatan:
Gambar 1
Foto peserta menjumpai kepala puskesmas dengan sopan untuk membicarakan mengenai
pelaksanaan kegiatan aktualisasi di puskesmas
30
Gambar 2
Membicarakan permasalahan yang ditemukan dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan
rencana tindak lanjut kegiatan
Gambar 3
Arahan dan masukan dari kepala puskesmas tentang pelaksanaan kegiatan dan memberikan
izin secara lisan
31
Keterkaitan dengan nilai dasar, kontribusi visi dan misi, serta penguatan nilai organisasi:
Melapor dan menjumpai atasan harus selalu mengutamakan sikap etika publik berupa
kesopanan dan dengan mengucapkan salam. Dalam membicarakan permasalah-permasalahan
yang terjadi dan ditemukan pada poli gigi juga dituntut nilai akuntabiltas, yaitu informasi
yang disampaikan transparan dan benar adanya serta jelas maksud dan tujuan tentang agenda
aktualisasi yang akan dilakukan terkait isu dan permasalahan tersebut. Meminta arahan, saran
dan masukan serta meminta izin dari atasan juga merupakan bagian dari sikap nasionalisme
dimana menghormati dan menghargai pimpinan yang telah memiliki ilmu dan pengalaman
kerja yang dapat membantu dalam pelaksanaan aktualisasi. Proses kegiatan koordinasi dan
konsultasi ini mengandung nilai whole of Government.
Konsultasi dan pembicaraan mengenai permasalah di puskesmas terkait pelayan poli gigi
juga akan memberikan kontribusi visi dan misi organisasi yaitu meningkatkan kerja sama
lintas program dan lintas sektoral. Kegiatan ini juga sejalan dengan nilai organisasi yaitu
santun dan mandiri dengan mengetahui tugas dan fungsi masing-masing.
2.2 kegiatan 2
kegiatan Mempersiapkan alat bantu peraga penyuluhan
Tanggal 7 Mei – 11 Mei 2019
Daftar Lampiran Foto kegiatan
Lampiran foto kegiatan:
32
Gambar 4
Phantom (model peraga gigi) yang akan digunakan sebagai alat bantu penyuluhan kepada
pasien
Gambar 5
Sikat dan pasta gigi untuk anak-anak yang digunakan pasien saat menyikat setelah diberikan
penyuluhan
33
Gambar 6
Brosur bergambar tentang kesehatan gigi yang diberikan kepada pasien anak dan keluarga
yang mendampingi
Keterkaitan dengan nilai dasar, kontribusi visi dan misi, serta penguatan nilai organisasi:
Penggunaan alat peraga yang akan membantu dalam proses penyuluhan mengedepankan nilai
akuntabilitas dan komitmen mutu. Nilai akuntabilitas disini menuntut tanggung jawab dan
kejelasan tentang informasi yang diberikan pada brosur/selebaran benar dan jelas sesuai
dengan ilmu bidang kesehatan gigi dan mulut dan semua informasi yang tersebut dapat
dipertanggung jawabkan. Dan memilih dan membuat alat bantu peraga juga harus
memperhatikan nilai komitmen mutu berupa efektif dan efisien, dimana alat bantu peraga
dapat membantu dalam penyuluhan memberikan informasi dibutuhkan dan mudah dimengerti.
34
2.3 kegiatan 3
Kegiatan Melayani pasien anak yang datang ke poli gigi
Tanggal 7 Mei- 13 Juni 2019
Lampiran Foto Kegiatan
Lampiran foto kegiatan:
Gambar 7
Memperkenalkan diri kepada pasien dan keluargnya dan meminta izin untuk dilakukan
dokumentasi setiap tahapan perawatan dan kegiatan
35
Gambar 8
Mencatat identitas pasien dan menganemnesa keluhan dan permasalahan gigi dan mulut yang
dialami pasien kepada pasien dan keluarga yang mendampingi
Keterkaitan dengan nilai dasar, kontribusi visi dan misi, serta penguatan nilai organisasi:
Memperkenalkan diri kepada pasien sebelum memberikan pelayanan gigi dan mulut
merupakan bagian dari etika publik yaitu sikap kesopanan. Dalam proses perkenalan ini juga
diikuti oleh izin secara lisan kepada keluarga pasien untuk dilakukan dokumentasi dalam
setiap tindakan dan tahapan kerja, ini juga merupakan bagian dari etika publik. Kemudian
dalam mendengarkan keluhan pasien dan menganamnesa semual hal yang terkait dengan
keluhan tersebut juga memperhatikan nilai akuntabilitas, yaitu bekerja dengan penuh
integritas, bertanggung jawab terhadap apapun informasi yang disampaikan, serta kejelasan
tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pasien dan keluarganya. Proses
36
anamnesa pasien juga harus mempertimbangkan nilai komitmen mutu, dimana pertanyaan
yang diajukan harus efektif dan memberikan semua informasi dalam membantu menegakkan
diagnosis serta efisien dan tidak berbeli-belit sehingga tidak membingungkan pasien. Semua
pelayanan dan pertanyaan yang diajukan juga harus mengandung nilai nasionalisme dimana
tidak deskriminatif dan memperlakukan semua pasien yang datang dengan perlakuan yang
sama dan adil.
Melayani pasien sejalan dengan misi organisasi yaitu memberikan pelayanan kesehatan
dasar yang berkualitas sesuai standar. Hal tersebut juga sejalan dengan nilai organisasi
yaitu santun dan akuntabel dan mandiri.
2.4 Kegiatan 4
Kegiatan Pemeriksaan kondisi gigi dan rongga mulut pasien
Tanggal 7 Mei- 13 Juni 2019
Lampiran Foto kegiatan
Lampiran foto kegiatan:
Gambar 9
Alat-alat dan bahan yang telah tersedia di Poli gigi untuk digunakan dalam pemeriksaan dan
perawatan gigi pasien
37
Gambar 10
Mengajak, mempersilahkan dan membantu pasien untuk duduk di dental unit
38
Gambar 11
Meminta pasien untuk membuka mulut dan duduk dengan tenang
39
Gambar 12
Melakukan pemeriksaan gigi pasien setelah meminta izin kepada keluarga
40
Keterkaitan dengan nilai dasar, kontribusi visi dan misi, serta penguatan nilai organisasi:
Sebelum melakukan tindakan pemeriksaan, peserta meminta izin kepada keluarga pasien yang
mendampingi, ini merupakan bagian dari etika publik dengan mengedepankan nilai
kesopanan. Dalam melakukan pemeriksaan kondisi gigi dan mulut pasien harus
mengedepankan nilai akuntabilitas, yaitu berintegritas dan teliti dalam memeriksa gigi dan
mulut, dan bertanggung jawab terhadap apapun yang dituliskan dalam rekam medik. Pengisian
rekam medik tersebut harus dengan komitmen mutu yang baik yaitu informasi yang tertulis
efektif dan efisien sehingga akan membantu dan memudahkan saat melakukan tindakan medis
di masa yang akan datang dan saat pengontrolan pasien. Komunikasi yang dilakukan dengan
pasien dan keluarganya di sela-sela pemeriksaan gigi juga memperhatikan nilai etika publik
yaitu kesopanan, terbuka dan jujur mengenai temuan-temuan masalah tentang kesehatan gigi
dan mulut. Saat melakukan pemeriksaan juga mempertimbangkan nilai nasionalisme dengan
tidak deskriminatif dan merendahkan pasien karena kondisi gigi dan mulutnya.
Pemeriksaan yang sesui standar juga sejalan dengan misi organisasi yaitu memberikan
pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas sesuai standar
2.5 Kegiatan 5
kegiatan Melakukan tindakan medis terhadap keluhan di dalam rongga mulut
pasien
Tanggal 7 Mei- 13 Juni 2019
Lampiran Foto Kegiatan
Lampiran foto kegiatan
41
Gambar 13
Melakukan koordinasi dan meminta bantuan kepada asisten medis terkait pelayanan medis
yang akan diberikan kepada pasien
Gambar 14
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang permasalahan yang ditemukan dan meminta izin
secara lisan kepada keluarga pasien untuk melakukan tindakan medis
42
Gambar 15
Melakukan tindakan medis terhadap pasien sesuai dengan indikasi perawatan
43
Keterkaitan dengan nilai dasar, kontribusi visi dan misi, serta penguatan nilai organisasi:
Melakukan tindakan medis terhadap keluhan pasien harus mengedepankan nilai akuntabilitas,
yaitu tranparan dan kejelasan dengan memberikan informasi terhadap apapun tindakan yang
dilakukan sehingga keluarga pasien mengerti terhadap tindakan tersebut dan resiko yang
mungkin terjadi akibat tindakan tersebut. Semua tindakan tersebut dilakukan dengan penuh
integritas dan tanggung jawab sesuai dengan terapan ilmu dan SOP yang berlaku. Sebelum
tindakan medis tersebut dilakukan, terlebih dahulu menjelaskan kepada keluarga pasien
mengenai tindakan dan resiko medisnya dan kemudian meminta izin kepada keluarganya. Hal
ini merupakan nilai etika publik berupa kesopanan dan kejujuran. Tindakan medis tersebut
juga harus dengan komitmen mutu yang baik dimana semua tindakan medis harus efektif dan
efisien mengatasi permasalahan/keluhan pasien dengan efek samping seminimal mungkin.
Dalam melakukan pekerjaan tindakan medis juga membutuhkan sikap nilai nasionalisme
berupa kerja sama dengan perawat gigi sebagai asisten medis dalam tim. Semua pelayanan
tersebut tidak boleh deskriminatif dengan memberikan pelayanan yang sama tanpa
memandang kondisi dan latar belakang pasien.
Semua tindakan medis yang sesuai prosedur tersebut akan ikut sejalan dengan visi dan misi
organisasi yaitu untuk mewujudkan masyarakat sehat mandiri dan berkualitas dengan
memberikan pelayanan dasar yang berkualitas, serta sesuai dengan nilai organisasi yaitu
santun, amanah, akuntabel dan mandiri.
44
2.6. Kegiatan 6
Kegiatan Penyuluhan kepada pasien anak dengan didampingi oleh keluarga
Tanggal 7 Mei- 13 Juni 2019
Lampiran Foto kegiatan
Lampiran foto kegiatan:
Gambar 16
Memberikan penyuluhan kepada pasien anak dan mencontohkan cara menyikat gigi dengan
alat peraga
45
Gambar 17
Meminta dan membimbing pasien untuk menyikat gigi dengan baik dan benar sesuai dengan
yang telah diintruksikan sebelumnya
46
Gambar 18
Memberikan selebaran (brosur) tentang kesehatan gigi dan mulut kepada pasien dan keluarga
untuk dibawa pulang
Keterkaitan dengan nilai dasar, kontribusi visi dan misi, serta penguatan nilai organisasi:
Dalam memberikan penyuluhan kepada pasien tentang kesehatan gigi dan mulut harus sesuai
dengan nilai-nilai dasar ASN. Sebelum melakukan penyuluhan terlebih dahulu meminta izin
kepada keluarga pasien yang mendaping untuk dilakukan penyuluhan, ini merupakan nilai
etika publik berupa kesopanan dan kejujuran dalam memberikan informasi, memahami
kondisi dan keadaan pasien. Nilai akuntabilitas berupa tanggung jawab dan kejelasan
mengenai semua informasi yang disampaikan sesuai dengan ilmu bidang kedokteran gigi
dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh pasien. Dalam memberikan
penyuluhan tersebut juga terkandung nilai nasionalisme yaitu tidak memaksakan kehendak
agar semua informasi dan intruksi harus dilaksanakan segera, tetapi hanya sebatas
47
mempengaruhi dan membujuk agar terjadi perubahan perilaku kesehatan gigi dan mulut ke
arah yang lebih baik. Informasi-informasi yang diberikan harus dengan nilai komitmen mutu
yang baik yaitu efektif dan efisien sehingga penyampaian tidak berbelit-belit dan memuat
semua informasi yang diperlukan. Ketika memberikan brosur, sikat gigi dan pasta gigi untuk
digunakan pasien di rumah harus dengan sikap anti korupsi dengan tindak meminta dan
menerima biaya dan pemberian apapun dari pasien sebagai imbalannya.
Semua penyuluhan dan infromasi yang diberikan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada
pasien diharapkan akan mendorong kemandirian masyarakat hidup bersih dan sehat
sesuai dengan misi organisasi.
2.7 Kegiatan 7
Kegiatan Melakukan evaluasi dan pelaporan
Tanggal 7 Mei- 13 Juni 2019
Lampiran Foto Kegiatan
Lampiran Foto Kegiatan:
Gambar 19
Rekam medik pasien yang telah diisi, berupa data pasien dan keluarganya, kondisi gigi geligi
dan rongga mulut, serta tindakan medis yang telah dilakukan pada pasien
48
49
50
51
Keterkaitan dengan nilai dasar, kontribusi visi dan misi, serta penguatan nilai organisasi:
Dalam pelaporan semua keadaan dan kondisi gigi dan rongga mulut pasien ke dalam rekam
medik harus dengan akuntabilitas, yaitu bertanggung jawab terhadap apapun yang telah
dituliskan. Isi dalam rekam medik tersebut harus dengan nilai komitmen mutu yang baik,
yaitu informasi yang ditulis harus efektif dan efisien dan dengan bahasa medis yang jelas
sehingga akan dimengerti oleh tenaga medis lainnya yang mungkin melakukan tindakan di
masa yang akan datang. Semua informasi yang telah ditulis kedalam rekam medik harus
menjadi rahasia dan tidak dibocorkan ke publik, ini merupaka bagian dari etika publik
52
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi di Puskesmas Darussalam Kabupaten Aceh
Besar telah berorientasi pada nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam setiap tindakan
kegiatan dan pelayanan. Penerapan nilai-nilai tersebut diharapkan dapat membentuk pola
pikir bahwa ASN merupakan pelayan masyarakat yang mengutamakan kepentingan
masyarakat diatas kepentingan pribadi atau golongan serta dapat bekerja secara
profesional dan sesuai standar.
Pelaksanaan aktualisasi ini diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat, khususnya bidang kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas sehingga
juga akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap ASN. Pelaksaan kegiatan ini
diharapkan dapat membentuk ASN yang disiplin dan berintegritas tinggi dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya.
2. Saran
Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA harus selalu dilakukan dalam setiap menjalankan
tugas setiap saat, tidak hanya saat kegiatan aktualisasi saja. Diharapkan juga penerapan
nilai tersebut tidak hanya dilakukan oleh peserta pelatihan dasar saja, tetapi dilakukan
oleh seluruh ASN termasuk dengan adanya suatu sistem pengawasan yang baik.
53
DAFTAR KEPUSTAKAAN
54