Anda di halaman 1dari 9

ORLI Vol. 44 No.

2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal

Serial Kasus

Pendekatan eksternal dan endonasal dengan atau tanpa endoskopi pada


mukosil sinus frontal

Abdul Qadar Punagi, Ervina Mariani


Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok- Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar

ABSTRAK
Latar belakang: Mukosil sinus paranasal merupakan lesi yang sifatnya tumbuh lambat dan bertahap.
Mukosil ini biasanya disebabkan oleh obstruksi dari drainase sinus paranasal yang menghambat aliran
sekret dari sinus. Mukosil sinus paranasal biasanya tidak menunjukkan gejala pada hidung dan sinus,
serta sering ditemukan di regio frontoetmoid. Tujuan: Membagi pengalaman dalam penatalaksanaan
yang kami lakukan pada beberapa kasus mukosil sinus frontal. Kasus: Tiga kasus mukosil sinus frontal
di RSU Wahidin Sudirohusodo Makassar yang ditatalaksana secara bedah dengan pendekatan endoskopik
dan eksternal. Penatalaksanaan: Marsupialisasi endoskopik dengan kombinasi pendekatan internal dan
eksternal serta identifikasi jalur drenase sinus frontal. Kesimpulan: Penatalaksanaan bedah mukosil sinus
frotal dapat dilakukan melalui pendekatan transnasal / endonasal, secara endoskopik dan/atau eksternal.

Kata kunci: Mukosil sinus frontal, transnasal, endonasal, endoskopi.

ABSTRACT
Background: Paranasal sinus mucoceles are gradually expanding lesion. They usually cause
obstruction to the normal drainage channels of paranasal sinuses that leads to accumulation of secretions
within the sinus cavity. These patients classically do not presenting nose and sinuses symptoms and 60%
of paranasal sinus mucoceles are found in the frontoethmoidal region. Purpose: Sharing experience of
the management of frontal sinus mucoceles. Cases: Three cases of frontal sinus mucoceles at Wahidin
Sudirohusodo General Hospital, Makassar which treated by endoscopic and external approach were
presented. Management: Endoscopic marsupialitation with combination of internal and external
approaches. Conclusion: Endonasal endoscopically management of frontal sinus mucocele with or
without external approach is a grave surgical challenge.

Keywords: Frontal sinus mucocele, transnasal, endonasal, endocopy.

Alamat korespondensi: Abdul Qadar Punagi, email: qa_dar@yahoo.co.id. Ervina Mariani, email: vina.
joliena@gmail.com Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL FK UNHAS, Jl. P. Kemerdekaan Km.11 Tamalanrea
Makassar, 90245

PENDAHULUAN merusak tulang di sekitarnya termasuk


orbita.1,2
Mukosil merupakan lesi ekspansif
jinak dengan pertumbuhan lambat pada Mukosil terjadi akibat adanya obstruk-
sinus paranasal. Gambaran histopatologi si ostium sinus. Mukosil ini tumbuh lambat
mukosil merupakan kista yang dindingnya dan mengisi rongga sinus yang terkena, me-
mempunyai struktur sama dengan epitel luas dan mengerosi tulang yang berdekatan.
respiratori yang berisi lendir. Mukosil Infeksi sekunder dapat menyebabkan ek-
juga merupakan lesi destruktif yang dapat spansi yang cepat dan meningkatkan kom-
plikasi terutama di daerah periorbital.3,4

156 1
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal

Mukosil dapat terjadi pada semua usia, Penelitian secara histopatologi menun-
tetapi mayoritas pasien yang terdiagnosis jukkan bahwa obstruksi dari resesus frontal
pada usia 40 sampai 60 tahun. Insidens yang disertai infeksi rongga sinus frontal,
terjadinya destruksi tulang dan ekstensi ke menstimulasi limfosit dan monosit meng-
intrakranial dilaporkan sebesar 10-55%.1,2 arah ke produksi sitokin oleh lapisan fibro-
blast. Sitokin ini memicu resorpsi tulang
Salah satu mekanisme pembentukan
yang menyebabkan ekspansi mukosil. Kul-
mukosil adalah degenerasi kistik kelenjar
tur fibroblast yang berasal dari mukosil ter-
seromusinosa sehingga menyebabkan kista
bukti menunjukkan peningkatan prostaglan-
retensi. Faktor etiologi umum yang ber-
din E2 dan kolagenase dibandingkan dengan
hubungan dengan mukosil fronto-etmoid
fibroblast dari sinus frontal yang normal. Pe-
yaitu riwayat menderita sinusitis, riwayat
nelitian juga telah menemukan bahwa pros-
menjalani operasi sinus, riwayat trauma
taglandin E2 memiliki peran utama dalam
maksilofasial, alergi, tumor, dan idiopatik.1,2
proses ostolitik di mukosil.
Penyebab pasti mukosil belum jelas.
Mukosil sinus frontal dapat memiliki
Ada teori yang mengatakan bahwa obstruk-
ukuran dan konfigurasi yang bervariasi.5
si ostium sinus merupakan penyebab utama.
Klasifikasi ini merupakan standar untuk
Mukosil dapat timbul akibat adhesi (pasca
mengevaluasi mukosil sinus frontal dan
inflamasi, pasca trauma atau pasca opera-
penatalaksanaannya, tipe I: mukosil hanya
si) yang menyebabkan obstruksi drainase
terbatas pada sinus frontal (dengan atau
sinus. Massa yang besar seperti tumor atau
tanpa ekspansi ke orbita), tipe II: mukosil
polip juga dapat menyebabkan obstruksi
fronto-etmoid (dengan atau tanpa ekspansi
dan obliterasi saluran drainase sehingga me-
ke orbita), tipe III: erosi dinding posterior
nimbulkan pembentukan mukosil. Produksi
sinus dengan ekspansi minimal atau tanpa
mukus yang terus-menerus di dalam muko-
ekspansi ke intrakranial ataupun ekspansi
sil menyebabkan mukosil bertambah besar
intrakranial yang luas, tipe IV: erosi dinding
sehingga memberikan tekanan pada dinding
anterior, tipe V: erosi dinding posterior
sinus. Pada proses lebih lanjut, mukosil da-
dan anterior dengan ekspansi minimal atau
pat menyebabkan penipisan tulang dinding
tanpa ekspansi intrakranial ataupun ekspansi
sinus sehingga dapat melibatkan struktur
intrakranial yang luas.5
sekitar sinus seperti orbita.2,5
Gejala klinis terdiri dari gejala orbita
Beberapa teori yang menyelaraskan
berupa proptosis, diplopia, penglihatan
terjadinya erosi tulang pada mukosil kare-
berkurang, epifora, gejala hidung berupa
na adanya keterlibatan sitokin (IL-1) dari
obstruksi, rinore mukupurulen, nyeri kepala,
penekanan. Resorpsi tulang terjadi karena
serta benjolan pada daerah frontal atau
antigen merangsang pelepasan IL-1, se-
wajah.
mentara itu sel mononuklear yang terdapat
pada periosteum mengeluarkan sitokin yang Diagnosis mukosil berdasarkan anam-
menghasilkan prostaglandin E2 (PGE2), nesis, pemeriksaan fisik, dan gambaran ra-
sedangkan fibroblast menghasilkan kola- diologik. Selain itu sering didapatkan massa
genase. PGE2 dan fibroblast menyebabkan yang teraba di daerah frontal atau di dae-
terjadinya penyerapan tulang. Didapatkan rah kantus medius yang disertai proptosis.
kadar PGE2 dan kolagenase yang dihasilkan Nasoendoskopi juga dapat digunakan untuk
oleh fibroblast dalam mukosil dua kali lipat melihat adanya kelainan intranasal lainnya
lebih banyak daripada mukosa normal.1,6 seperti poliposis, septum deviasi, dan lain-
lain.

2 157
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal

LAPORAN KASUS Pada pemeriksaan fisik terdapat massa


tumor di area frontal sinistra ukuran 2x3x3
Kasus I cm pada palpasi teraba massa dengan
konsistensi padat dan terfiksir, tidak ada
Seorang pasien perempuan, 53 tahun nyeri tekan. Pada pemeriksaan rinoskopi
datang ke Unit Rawat Jalan Ilmu Kesehatan anterior kesan normal, pemeriksaan otoskopi
THT RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar dan pemeriksaan faringoskopi kesan normal.
dengan keluhan utama sefalgia yang dialami
sejak 1 tahun terakhir dan kemudian Pada pemeriksaan laboratorium dan
memberat saat muncul benjolan di atas foto toraks tidak tampak kelainan. Pada
mata kiri yang semakin membesar, disertai pemeriksaan CT Scan kepala/sinus parana-
keluhan adanya ingus belakang hidung. salis potongan koronal tampak massa di re-
Tidak ada keluhan telinga dan tenggorok. gio frontal.

Gambar 1. CT Scan kepala potongan koronal dan aksial

Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan merupakan modifikasi Lynch-Howarth,


penunjang yang dilakukan dapat di kemudian mukosil dibebaskan, mukosil
diagnosis suatu mukosil sinus frontal. pecah yang berisi cairan mukopurulen,
Penatalaksanaannya dilakukan pen- setelah seluruh mukosa mukosil dikeluarkan
dekatan eksternal dan internal (endonasal) kemudian dilakukan prosedur bedah sinus
pada tanggal 28 Agustus 2013. Dilakukan endoskopik.
insisi supra-orbital yang

158 3
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal

Gambar 2. Operasi Lynch-Howarth frontoetmoidektomi

Pemeriksaan laboratorium dan foto to-


raks dalam batas normal. Pada pemeriksaan
CT Scan didapatkan:

Gambar 3. 6 bulan post operasi: tidak


tampak adanya mukosil pada sinus fron-
tal

Kasus II

Seorang pasien laki-laki berusia 20 ta-


hun datang ke Unit Rawat Jalan I.K THT Gambar 4. CT Scan kepala potongan
RSU Wahidin Sudirohusodo dengan kelu- koronal: Tampak massa batas tegas, regular
pada region meatus nasi medius dan sinus
han utama hidung tersumbat pada sisi kanan frontalis sinistra
sejak 1 tahun yang lalu dan dirasakan mem-
berat 2 bulan terakhir. Rinore ada, ingus be-
lakang hidung ada, sefalgi ada terutama di Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
daerah frontal kiri, tidak ada ingus bercam- pemeriksaan penunjang dapat ditegakkan
pur darah atau epistaksis, fungsi penghidu diagnosis mukosil frontal kiri dan polip si-
terkesan menurun. Tidak ada keluhan telinga nonasal.
dan tenggorok. Penatalaksanaannya dilakukan dengan
Dari pemeriksaan rinoskopi anterior tindakan bedah sinus endoskopik. Mula-
pada kavum nasi dekstra didapatkan mula dilakukan prosedur polipektomi dan
massa tumor berwarna pucat, permukaan unsinektomi kemudian dilakukan prosedur
licin, disertai sekret, tidak mudah berdarah, diseksi resessus frontal sinistra yaitu mem-
deviasi septum nasi tidak ada, kavum nasi buka sel-sel yang berada pada daerah reses-
sinistra dalam batas normal. Pemeriksaan sus frontal, agger nasi dan sel frontal untuk
otoskopi dan faringoskop dalam batas nor- memudahkan akses ke sinus frontal; lalu
mal. tampak mukosil. Kemudian kapsul mukosil

4 159
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal

dikeluarkan menggunakan forsep. Penatalaksanaannya dilakukan pen-


dekatan eksternal dan internal dengan
Kasus III bantuan endoskopi pada tanggal 30 April
2014. Selama operasi dilakukan prosedur
Seorang pasien laki–laki berusia 26
bedah sinus endoskopik berupa unsinektomi
tahun datang ke Poliklinik THT RSU
sinistra, frontoetmoidektomi sinistra, setelah
Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan
itu dilakukan pendekatan eksternal dengan
utama nyeri kepala di atas mata kiri
insisi di atas alis mata kiri dimulai dengan
disertai ingus belakang hidung. Tidak ada
insisi 1,5 cm pada landmark yang dilakukan
rinore, hidung tersumbat, ingus bercampur
pada supraorbital kiri yang kemudian
darah, maupun gangguan penghidu, Tidak
diperdalam secara tajam dan tumpul hing-
ada keluhan pada telinga dan tenggorok.
ga os frontal dan selanjutnya dibuat lubang
Dari pemeriksaan rinoskopi anterior dengan bor sampai mencapai sinus frontal,
didapati sekret pada meatus medius dan kemudian diperlebar hingga endoskop dapat
dasar rongga hidung, tidak ada deviasi melewati tanpa tahanan. Selanjutnya dengan
septum nasi, mukosa dalam batas normal, bantuan endoskop dilakukan eksplorasi dan
permukaan licin, konka dalam batas normal. tampak mukosil, kemudian diangkat dengan
Pemeriksaan otoskopi dan faringoskopi forsep hingga seluruh mukosil dikeluarkan.
dalam batas normal.
Pemeriksaaan histopatologik anato-
Pemeriksaan laboratorium dalam batas mi menunjukkan bahwa spesimen operasi
normal, pada pemeriksaan foto toraks kesan memiliki gambaran histopatologik sesuai
normal tidak tampak tanda-tanda metastasis. dengan mukosil.
Pemeriksaan CT Scan kesan tampak lesi
bulat, berbatas tegas, tepi regular pada
sisi superior sinus frontal.

Gambar 5: CT Scan potongan koronal kesan


mukosil frontal sinistra

Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang yang didapatkan, Gambar 6. Operasi Lynch-Howarth kombi-
ditegakkan diagnosis kerja suatu mukosil nasi dengan endoscopic sinus surgery
frontal.

160 5
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal

DISKUSI menjaga mukosa sinus dan mendapatkan


hasil yang lebih baik.10 Dengan munculnya
Secara klinis, mukosil paling sering dan pengembangan bedah sinus endoskopik,
ditemukan pada sinus frontal.2 Ada bebe- memungkinkan intervensi fungsional yang
rapa teori mengenai etiologi dari mukosil. minimal invasif serta mempertahankan
Ada yang berpendapat bahwa mukosil ter- struktur sinus dan terutama tidak mening-
jadi akibat obstruksi dari ostium sinus dan galkan jaringan parut pada wajah. Penggu-
ada juga yang menjelaskan bahwa mukosil naan salir bertujuan untuk mempertahankan
terjadi akibat obstruksi kelenjar ludah minor patensi drainase dari sinus frontal tersebut.
yang terletak dalam lapisan sinus parana-
sal.3,5 Diagnosis mukosil dibuat berdasarkan Pada kasus pertama, dengan melihat
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemerik- adanya kontradiksi relatif untuk pendekatan
saan radiologi berupa CT Scan dan MRI.2 transnasal yaitu mukosil berada di wilayah
yang paling eksternal dan posterosuperior
Gejala klinis mukosil bisa bervariasi sinus dimana pendekatan transnasal akan
mulai dari tanpa gejala hingga gejala yang mengalami kesulitan, maka kami melakukan
berat. Pada pasien pertama hanya terdapat kombinasi yaitu pendekatan eksternal dan
gejala sefalgia yang diikuti munculnya ben- kemudian dilanjutkan dengan dibawah kon-
jolan diatas mata, tidak terdapat gejala hi- trol endoskopi. Pada kasus kedua, kami me-
dung lainnya. Pada pasien kedua cenderung lakukan pendekatan transnasal berupa bedah
merasakan gejala hidung yang berat kare- sinus endoskopik. Sedangkan pada kasus
na adanya polip di kavum nasi Sedangkan, ketiga, kami melakukan kombinasi prosedur
pasien ketiga memiliki gejala yang domi- internal dan eksternal seperti pada kasus per-
nan berupa nyeri daerah frontal. Ekstensi tama.
intrakranial melalui erosi dinding posterior
sinus frontal dapat menyebabkan meningitis Fakta bahwa mukosil sinus frontal dapat
atau CSF fistula.1,5,7 Dinding posterior sinus memiliki presentasi yang bervariasi tergan-
sangat rentan terhadap erosi karena tipis.1,5 tung pada tingkat dan kompleksitas lesi,
Ada tiga kriteria dari CT Scan untuk men- membuat pendekatan bedah yang digunakan
diagnosis mukosil yaitu massa isodens yang juga dapat bervariasi. Tujuan utama dalam
homogen, margin yang jelas, dan osteolisis operasi mukosil yaitu untuk memastikan
di sekitar massa.2 drainase harus tetap paten pasca operasi dan
mencegah kekambuhan. Kekambuhan dari
Pengobatan mukosil adalah pembedah- mukosil dapat meningkat pada kasus yang
an. Tujuannya adalah untuk drainase
1,5,8-10
melibatkan mukosil invasif, yang letaknya
dan ventilasi sinus serta eradikasi mukosil jauh di lateral dan posterior resesus fron-
dengan morbiditas yang minimal dan men- tal, pada pasien yang telah menjalani ope-
cegah terjadinya kekambuhan. Pendekatan rasi sinus frontal transfasial (menggunakan
bedah didasarkan pada ukuran, lokasi, dan prosedur Killian atau Lynch-Howarth) dan
luas mukosil tersebut. Jika tedapat tanda pada pasien yang membutuhkan pembeda-
infeksi, maka dianjurkan pemberian anti- han berulang misalnya pada pasien dengan
biotik. Di era sebelumada endoskopi, terapi intoleransi anestesi. Kekambuhan atau kom-
bedah untuk mukosil fronto-etmoidal meng- plikasi dari mukosil sinus frontal masih
gunakan pendekatan eksternal (modifikasi dapat berkembang bertahun-tahun setelah
Lynch-Howart) atau dengan osteoplastic operasi, terutama pada mukosil sinus frontal
frontal sinus surgery. Saat ini bedah sinus yang invasif. Kekambuhan harus ditangani
endoskopik lebih dianjurkan sebagai pilihan sedini mungkin karena bahaya komplikasi,
untuk penatalaksanaan mukosil frontal guna maka disarankan untuk melakukan kontrol

6 161
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal

CT Scan pada 1, 2, dan 5 tahun pasca operasi HL, Clemente MP, editors. Sinus surgery
atau segera ketika gejala kambuh. Pada ke- endoscopic and microscopic approaches.
tiga kasus diatas belum dilakukan CT Scan New York: Thieme; 2005. p.77-8
kontrol karena belum adanya keluhan atau- 5. Thiagarajan B. Mucoceles of paranasal
sinuses. Available from: http://www.acade-
pun gejala klinis yang menunjukkan tanda-
mia.edu/3763886/Mucocele_of_paranasal_
tanda kekambuhan maupun komplikasi sete-
sinuses. Accessed March, 2014.
lah 8 bulan pasca operasi.3 6. Yin HC, Tseng CC, Kao SC. Ophtalmic
Kesimpulan dari serial kasus tersebut manifestations of paranasal sinus mucoce-
adalah bedah sinus endoskopi merupakan les. [cite 2014 Jan]. Available from: http://
pilihan tindakan yang tepat untuk mukosil homepage.vghtpe.govtw/~jcma/68/6/260.
pdf.
frontal sederhana tanpa gejala. Tetapi, kom-
7. Cagigal BP, Lezcano JB, Blanco RF,
binasi pendekatan eksternal dan transnasal/ Cantera JM, Cuellar LA, Hernandez AV.
endonasal masih diperlukan pada beberapa Frontal sinus mucocele with intracranial
kasus mukosil tertentu. and intraorbital extension. Med Oral Patol
Cir Bucal [serial on the internet]. 2006 [ci-
ted 2006 Augt 1];11: [about 4 p.]. Available
DAFTAR PUSTAKA from: http://scielo.isciii.es/pdf/medicorpav
11n6/14pdf?origin=publication_detail.
1. Bleir B, Govindaraj S, Palmer JN.
8. Simmen D, Jones N. Manual of endoscopic
Paranasal sinus mucoceles: introduction,
sinus surgery and its extended applications.
epidemiology, pathophysiology, surgical
New York: Thieme, 2005. p.255-7
technique, post operative care. In: Kontakis
9. Song JJ, Shim WS, Kim DW, Lee SS,
SE, Onerci M, editors. Rhinology and
Rhee C S, Lee CH, et al. Development of
sleep apnea surgical technique. New York:
paranasal sinus mucocele following en-
Springer Berlin Heidelberg; 2007. p.159-68
doscopic sinus surgery. J Rhinol [serial on
2. Aggarwal SK, Bhavana K, Keshri A,
the internet]. 2003 [cited 2003 July 30];
Kumar R, Srivastava A. Frontal sinus
10(1.2): [about 4 p.]. Available from: http://
mucocele with orbital complications: mana-
www.ksrhino.or.kr/upload/journal
gement by varied surgical approaches. Asian
/0192003007.PDF.
J Neurosurg. 2012 [cite 2014 March];7(3).
10. Carvalho VB, Lopez CC, Correa BJ, Diniz
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.
C F. Typical and atypical presentations
gov /pmc/articles/PMC3532760/.
of paranasal sinus mucocele at computed
3. Constantinidis J. Controversies in the
tomography. Radiol Bras vol.46 no.6 Sao
management of frontal sinus mucoceles.
Paulo Nov./Dec.2013. Available from:
Otorhinolaryngol Head Neck Surg Issue
http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S010
2010; 42:8-14.
039842013000600372&script=sci_arttext.
4. Stultz TW, Modic MT. Imaging of the
paranasal sinuses: mucocele. In: Levine

162 7

Anda mungkin juga menyukai