Serial Kasus
ABSTRAK
Latar belakang: Mukosil sinus paranasal merupakan lesi yang sifatnya tumbuh lambat dan bertahap.
Mukosil ini biasanya disebabkan oleh obstruksi dari drainase sinus paranasal yang menghambat aliran
sekret dari sinus. Mukosil sinus paranasal biasanya tidak menunjukkan gejala pada hidung dan sinus,
serta sering ditemukan di regio frontoetmoid. Tujuan: Membagi pengalaman dalam penatalaksanaan
yang kami lakukan pada beberapa kasus mukosil sinus frontal. Kasus: Tiga kasus mukosil sinus frontal
di RSU Wahidin Sudirohusodo Makassar yang ditatalaksana secara bedah dengan pendekatan endoskopik
dan eksternal. Penatalaksanaan: Marsupialisasi endoskopik dengan kombinasi pendekatan internal dan
eksternal serta identifikasi jalur drenase sinus frontal. Kesimpulan: Penatalaksanaan bedah mukosil sinus
frotal dapat dilakukan melalui pendekatan transnasal / endonasal, secara endoskopik dan/atau eksternal.
ABSTRACT
Background: Paranasal sinus mucoceles are gradually expanding lesion. They usually cause
obstruction to the normal drainage channels of paranasal sinuses that leads to accumulation of secretions
within the sinus cavity. These patients classically do not presenting nose and sinuses symptoms and 60%
of paranasal sinus mucoceles are found in the frontoethmoidal region. Purpose: Sharing experience of
the management of frontal sinus mucoceles. Cases: Three cases of frontal sinus mucoceles at Wahidin
Sudirohusodo General Hospital, Makassar which treated by endoscopic and external approach were
presented. Management: Endoscopic marsupialitation with combination of internal and external
approaches. Conclusion: Endonasal endoscopically management of frontal sinus mucocele with or
without external approach is a grave surgical challenge.
Alamat korespondensi: Abdul Qadar Punagi, email: qa_dar@yahoo.co.id. Ervina Mariani, email: vina.
joliena@gmail.com Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL FK UNHAS, Jl. P. Kemerdekaan Km.11 Tamalanrea
Makassar, 90245
156 1
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal
Mukosil dapat terjadi pada semua usia, Penelitian secara histopatologi menun-
tetapi mayoritas pasien yang terdiagnosis jukkan bahwa obstruksi dari resesus frontal
pada usia 40 sampai 60 tahun. Insidens yang disertai infeksi rongga sinus frontal,
terjadinya destruksi tulang dan ekstensi ke menstimulasi limfosit dan monosit meng-
intrakranial dilaporkan sebesar 10-55%.1,2 arah ke produksi sitokin oleh lapisan fibro-
blast. Sitokin ini memicu resorpsi tulang
Salah satu mekanisme pembentukan
yang menyebabkan ekspansi mukosil. Kul-
mukosil adalah degenerasi kistik kelenjar
tur fibroblast yang berasal dari mukosil ter-
seromusinosa sehingga menyebabkan kista
bukti menunjukkan peningkatan prostaglan-
retensi. Faktor etiologi umum yang ber-
din E2 dan kolagenase dibandingkan dengan
hubungan dengan mukosil fronto-etmoid
fibroblast dari sinus frontal yang normal. Pe-
yaitu riwayat menderita sinusitis, riwayat
nelitian juga telah menemukan bahwa pros-
menjalani operasi sinus, riwayat trauma
taglandin E2 memiliki peran utama dalam
maksilofasial, alergi, tumor, dan idiopatik.1,2
proses ostolitik di mukosil.
Penyebab pasti mukosil belum jelas.
Mukosil sinus frontal dapat memiliki
Ada teori yang mengatakan bahwa obstruk-
ukuran dan konfigurasi yang bervariasi.5
si ostium sinus merupakan penyebab utama.
Klasifikasi ini merupakan standar untuk
Mukosil dapat timbul akibat adhesi (pasca
mengevaluasi mukosil sinus frontal dan
inflamasi, pasca trauma atau pasca opera-
penatalaksanaannya, tipe I: mukosil hanya
si) yang menyebabkan obstruksi drainase
terbatas pada sinus frontal (dengan atau
sinus. Massa yang besar seperti tumor atau
tanpa ekspansi ke orbita), tipe II: mukosil
polip juga dapat menyebabkan obstruksi
fronto-etmoid (dengan atau tanpa ekspansi
dan obliterasi saluran drainase sehingga me-
ke orbita), tipe III: erosi dinding posterior
nimbulkan pembentukan mukosil. Produksi
sinus dengan ekspansi minimal atau tanpa
mukus yang terus-menerus di dalam muko-
ekspansi ke intrakranial ataupun ekspansi
sil menyebabkan mukosil bertambah besar
intrakranial yang luas, tipe IV: erosi dinding
sehingga memberikan tekanan pada dinding
anterior, tipe V: erosi dinding posterior
sinus. Pada proses lebih lanjut, mukosil da-
dan anterior dengan ekspansi minimal atau
pat menyebabkan penipisan tulang dinding
tanpa ekspansi intrakranial ataupun ekspansi
sinus sehingga dapat melibatkan struktur
intrakranial yang luas.5
sekitar sinus seperti orbita.2,5
Gejala klinis terdiri dari gejala orbita
Beberapa teori yang menyelaraskan
berupa proptosis, diplopia, penglihatan
terjadinya erosi tulang pada mukosil kare-
berkurang, epifora, gejala hidung berupa
na adanya keterlibatan sitokin (IL-1) dari
obstruksi, rinore mukupurulen, nyeri kepala,
penekanan. Resorpsi tulang terjadi karena
serta benjolan pada daerah frontal atau
antigen merangsang pelepasan IL-1, se-
wajah.
mentara itu sel mononuklear yang terdapat
pada periosteum mengeluarkan sitokin yang Diagnosis mukosil berdasarkan anam-
menghasilkan prostaglandin E2 (PGE2), nesis, pemeriksaan fisik, dan gambaran ra-
sedangkan fibroblast menghasilkan kola- diologik. Selain itu sering didapatkan massa
genase. PGE2 dan fibroblast menyebabkan yang teraba di daerah frontal atau di dae-
terjadinya penyerapan tulang. Didapatkan rah kantus medius yang disertai proptosis.
kadar PGE2 dan kolagenase yang dihasilkan Nasoendoskopi juga dapat digunakan untuk
oleh fibroblast dalam mukosil dua kali lipat melihat adanya kelainan intranasal lainnya
lebih banyak daripada mukosa normal.1,6 seperti poliposis, septum deviasi, dan lain-
lain.
2 157
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal
158 3
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal
Kasus II
4 159
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal
160 5
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal
6 161
ORLI Vol. 44 No. 2 Tahun 2014 Mukosil sinus frontal
CT Scan pada 1, 2, dan 5 tahun pasca operasi HL, Clemente MP, editors. Sinus surgery
atau segera ketika gejala kambuh. Pada ke- endoscopic and microscopic approaches.
tiga kasus diatas belum dilakukan CT Scan New York: Thieme; 2005. p.77-8
kontrol karena belum adanya keluhan atau- 5. Thiagarajan B. Mucoceles of paranasal
sinuses. Available from: http://www.acade-
pun gejala klinis yang menunjukkan tanda-
mia.edu/3763886/Mucocele_of_paranasal_
tanda kekambuhan maupun komplikasi sete-
sinuses. Accessed March, 2014.
lah 8 bulan pasca operasi.3 6. Yin HC, Tseng CC, Kao SC. Ophtalmic
Kesimpulan dari serial kasus tersebut manifestations of paranasal sinus mucoce-
adalah bedah sinus endoskopi merupakan les. [cite 2014 Jan]. Available from: http://
pilihan tindakan yang tepat untuk mukosil homepage.vghtpe.govtw/~jcma/68/6/260.
pdf.
frontal sederhana tanpa gejala. Tetapi, kom-
7. Cagigal BP, Lezcano JB, Blanco RF,
binasi pendekatan eksternal dan transnasal/ Cantera JM, Cuellar LA, Hernandez AV.
endonasal masih diperlukan pada beberapa Frontal sinus mucocele with intracranial
kasus mukosil tertentu. and intraorbital extension. Med Oral Patol
Cir Bucal [serial on the internet]. 2006 [ci-
ted 2006 Augt 1];11: [about 4 p.]. Available
DAFTAR PUSTAKA from: http://scielo.isciii.es/pdf/medicorpav
11n6/14pdf?origin=publication_detail.
1. Bleir B, Govindaraj S, Palmer JN.
8. Simmen D, Jones N. Manual of endoscopic
Paranasal sinus mucoceles: introduction,
sinus surgery and its extended applications.
epidemiology, pathophysiology, surgical
New York: Thieme, 2005. p.255-7
technique, post operative care. In: Kontakis
9. Song JJ, Shim WS, Kim DW, Lee SS,
SE, Onerci M, editors. Rhinology and
Rhee C S, Lee CH, et al. Development of
sleep apnea surgical technique. New York:
paranasal sinus mucocele following en-
Springer Berlin Heidelberg; 2007. p.159-68
doscopic sinus surgery. J Rhinol [serial on
2. Aggarwal SK, Bhavana K, Keshri A,
the internet]. 2003 [cited 2003 July 30];
Kumar R, Srivastava A. Frontal sinus
10(1.2): [about 4 p.]. Available from: http://
mucocele with orbital complications: mana-
www.ksrhino.or.kr/upload/journal
gement by varied surgical approaches. Asian
/0192003007.PDF.
J Neurosurg. 2012 [cite 2014 March];7(3).
10. Carvalho VB, Lopez CC, Correa BJ, Diniz
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.
C F. Typical and atypical presentations
gov /pmc/articles/PMC3532760/.
of paranasal sinus mucocele at computed
3. Constantinidis J. Controversies in the
tomography. Radiol Bras vol.46 no.6 Sao
management of frontal sinus mucoceles.
Paulo Nov./Dec.2013. Available from:
Otorhinolaryngol Head Neck Surg Issue
http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S010
2010; 42:8-14.
039842013000600372&script=sci_arttext.
4. Stultz TW, Modic MT. Imaging of the
paranasal sinuses: mucocele. In: Levine
162 7