BARU
BARU
Pembahasan
tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada Tn. D
Melati RSUD dr. Soeroto Ngawi yang meliputi pengkajian, analisa data,
3.2.1. Pengkajian
Menurut Muttaqin & Sari, 2011 pada tinjauan pustaka klien dengan
gagal ginjal kronik mengalami keluhan yang dirasakan mulai dari urin
output yang sedikit sampai tidak dapat BAK, gelisah sampai penurunan
kesadaran, tidak selera makan (anoreksia), mual dan muntah, mulut terasa
kering, napas berbau, rasa lelah dan merasakan gatal pada kulit,
pemeriksaan fisik pada klien dengan gagal ginjal kronis ditemukan bahwa
abdomen dan edema pada ekstremitas bawah serta CRT > 3 detik.
BAK pada hari jum’at, mual, tidak nafsu makan, tubuhnya lemas, dan
dan pemeriksaan fisik ditemukan wajah pucat, ada kenaikan berat badan,
edema pada tungkai dan telapak tangan serta terdapat kristal ureum pada
integumen.
tinggi, hipertensi dapat terjadi akibat retensi natrium dan air yang
terdapat napas berbau amonia, nafas bau amonia (fetor uremik) disebabkan
oleh pecahnya ureum dalam air liur yang menjadi amonia, hal ini akan
mereda atau hilang setelah pembatasan diet protein (Isroin, 2016) dan
(Pendit, 2015) ditunjukkan dengan hasil natrium 120,9 mEq/lt. Pada Tn.
karena suara tersebut merupakan tanda khas efusi pericardial yang terjadi
pada kondisi uremia berat (Muttaqin & Sari, 2011), tetapi ditemukan akral
pemeriksaan urin.
dan ringkas mengenai masalah kesehatan klien aktual atau potensial yang
dan air
pernafasan
ventilasi perfusi
afterload
mekanisme regulasi
oksigen berkurang
penumpukan sekret
Tinjauan Kasus
a) Diagnosa yang ada pada tinjauan pustaka tetapi tidak muncul pada
pernafasan
perubahan Afterload
penurunan curah jantung terjadi akibat retensi Na & air yang tidak
b) Diagnosa yang ada pada tinjauan kasus tetapi tidak muncul pada
tinjauan pustaka
dkk, 2015)
suara nafas tambahan ronchi halus. Hal ini terjadi akibat adanya
3.2.3. Perencanaan
regulasi
penulis menargetkan waktu 3x24 jam. Target waktu ini dipilih atas
badan yaitu BB klien 44 Kg, nilai Hb : 8,0 g/dl dan Hct : 32, 4%.
Berdasarkan kondisi klien tersebut kriteria hasil pada tujuan yang ingin
cairan dengan 500 ml + urin, timbang berat badan klien, monitor tanda-
melakukan HD
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet
kurang
Target waktu ini dipilih atas pertimbangan kondisi klien berupa mual
anemis, Hb : 8,0 g/dl, membran mukosa bibir pucat, diet rumah sakit
kriteria hasil pada tujuan yang ingin penulis capai adalah tidak
pastikan makanan disajikan dengan cara yang menarik pada suhu yang
kebutuhan O2
kasus penulis menargetkan waktu 3x24 jam. Target waktu ini dipilih
berbaring di tempat tidur, wajah klien pucat, konjungtiva pucat, Hb: 8,0
klien tersebut kriteria hasil pada tujuan yang ingin penulis capai adalah
darah, nadi dan RR, mampu berpindah tanpa alat bantu, mampu
yang dapat ditoleransi, monitor respon fisik klien, kolaborasi dengan tim
diagnosa hipertermi, yaitu 16-30 menit dengan kriteria hasil suhu tubuh
waktu 2x24 jam. Target waktu ini dipilih atas pertimbangan kondisi klien
kondisi klien tersebut kriteria hasil pada tujuan yang ingin penulis capai
memakai pakaian longgar dan tipis, berikan kompres hangat pada aksila
dan lipatan, Selimuti klien, Monitor WBC, Hb dan Hct , Monitor warna
pada tinjauan kasus penulis menargetkan waktu 2x24 jam. Target waktu
ini dipilih atas pertimbangan kondisi klien berupa kulit kering, terdapat
hasil pada tujuan yang ingin penulis capai adalah kulit lembab, tidak
kuku, monitor pada kulit akan adanya kekeringan, petechi dan ekimosis,
berlebihan.
6. Resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
Target waktu ini dipilih atas pertimbangan kondisi klien berupa Klien
kriteria hasil pada tujuan yang ingin penulis capai adalah sekret dapat
terapi fisioterapi dada seperti klapping dan vibrating, ajarkan klien untuk
gejala batuk.
semua sama pada tinjauan pustaka, hal itu karena disesuaikan dengan
regulasi
hari ketiga sama dengan hari kedua yaitu memberikan infromasi tentang
obat aminoral 5 mg, mengukur tanda- tanda vital, menimbang berat badan
klien, pada hari ketiga klien diberikan penyuluhan tentang penyakit gagal
semua tindakan yang dilakukan sesuai dengan tinjauan kasus pada hari
nutrisi untuk klien dengan gagal ginjal kronik yaitu diet rendah protein,
menganjurkan klien untuk makan sedikit tetapi sering makan dari ¼ pori
mg, sucralfat syrup 100 ml, dan curcuma syrup 120 ml.
sedikit tetapi sering secara bertahap yaitu dari ½ porsi menjadi 3 ¼ porsi,
Tindakan hari ketiga sama dengan hari kedua, hanya saja ditambah
habis.
kebutuhan oksigen
semua tindakan yang dilakukan sesuai dengan tinjauan kasus pada hari
Tindakan hari kedua dan ketiga sama dengan hari pertama yaitu
mg.
dan ekimosis
penumpukan sekret
3.2.5. Evaluasi
teratasi sebagian selama 3x24 jam karena tindakan yang telah dilksanakan
dan telapak tangan menjadi derajat 1, CRT kembali dalam 2 detik . Hari
pertama terdapat edema derajat 3 pada tungkai dan telapak tangan dengan
dengan pitting edema kembali dalam 4 detik. Hari ketiga edema berkurang
dapat dikatakan masalah teratasi sebagian dan terapi harus dilanjutkan dan
klien dimotivasi untuk tetap menjaga kebutuhan cairan sesuai anjuran serta
oksigen
intervensi masih tetap dilanjutkan dan memotivasi klien untuk latihan fisik
secara bertahap
tidak merasakan mual dan kembung, makan satu porsi habis makanan
sudah terpenuhi selama 3x 24 jam, pada hari pertama dan ke dua klien
dirawat hanya habis setengah porsi dari porsi rumah sakit, hari ketiga dan
ke empat habis 1 porsi karena tindakan yang tepat dan telah berhasil
dibutuhkan klien
kebutuhan oksigen
sudah tidak panas, badan terasa lebih baik, akral hangat dan saat dicek
suhu tubuh 37,5ºC, dimana pada hari pertama sampai hari ke tiga klien
dilanjutkan
sekret
kerusakan integritas kulit selama 2x24 jam karena tindakan yang telah
tidak terdapat suara nafas tambahan. Hari pertama klien batuk, dahaknya
sulit keluar dan terdapat suara nafas tambahan ronchi halus, hari ke dua
klien masih batuk, dahaknya dapat keluar sedikit dan terdapat suara nafas
whezing, hari ke tiga klien masih batuk tetapi sudah berkurang, dahaknya
dapat keluar banyak dan tidak terdapat suara nafas tambahan, karena
kerusakan integritas kulit selama 2x24 jam karena tindakan yang telah
bersisik dan kulit lembab. Hari pertama ditemukan pada saat pemeriksaan
kulit ditemukan adanya kristal ureum pada kulit, kulit teraba kasar,
terdapat sisik pada area abdomen. Hari kedua masih ditemukan kristal
ureum pada kulit, kulit mulai lembab setelah disibin dengan air hangat dan
diberikan lotion. Hari ke tiga tidak terdapat kristal ureum pada kulit, turgor
kulit pada abdomen baik, tidak terdapat kulit bersisik dan kulit lembab.
karena tindakan yang tepat dan telah berhasil dilaksanakan sehingga bisa