Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN ORGANISASI DI MASYARAKAT YANG

BISA DILAKUKAN BIDAN DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NINIAT MURNI HIA


NIM: 1801032179

DOSEN PENGAMPU:
INDAH DEWI SARI, SST, M.Kes

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat kasih-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Pengembangan Organisasi di Masyarakat yang Bisa Dilakukan Bidan di Wilayah
Kerja Puskesmas”. Semoga makalah ini mampu menambah wawasan bagi para
pembaca maupun pendengar mengenai topik tersebut.
Makalah ini disusun sebagai Tugas dari salah satu mata kuliah
Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat di Program studi D4 Kebidanan
Institut Kesehatan Helvetia. Harapan saya, makalah ini bermanfaat bagi saya
maupun pembaca dan mudah untuk dipahami.
Akhir kata semoga semua bantuan yang telah diberikan dari semua pihak
yang banyak membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini mendapat berkat
dari Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari segala pihak guna lebih menyempurnakan makalah ini.
Ada pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak” yang artinya tidak ada
manusia yang sempurna demikian juga dengan makalah ini jauh dari
kesempurnaan.

Medan, April 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pembahasan .................................................................................................. 2
B. Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat........................... 4
C. Fungsi Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat ........................... 4
D. Prinsip-prinsip dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat ... 5
E. Contoh Pengembangan Organisasi Di Masyarakat ....................................... 5

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ............................................................................................ 8
B. SARAN ........................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM)
atau community organization or comunity development (COCD) merupakan
perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau pengembangan berbagai
aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan
utamanya meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial
masyarakat.Sebagai suatu kegiatan kolektif, PPM melibatkan beberapa
aktor, seperti pekerja sosial, masyarakat setempat, lembaga donor, serta
instansi terkait yang saling bekerja sama mulai dari perancangan,
pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap program atau proyek tersebut.
PPM sangat memperhatikan keterpaduan antara sistem klien dengan
lingkungannya.Sistem klien bisa bervariasi, mulai dari individu, keluarga,
RT, tempat kerja, rumah sakit dll.Dalam PPM, pekerja sosial menempatkan
masayarakat sebagai sistem klien dan sistem lingkungan sekaligus.Karenanya
pengetahuan dan ketrampilan yang harus dikuasai oleh pekerja sosial yang
akan terlibat dalam PPM meliputi pengetahuan tentang masyarakat,
organisasi sosial, perkembangan, perilaku manusia, dinamika kelompok,
program sosial dan pemasaran sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengertian Pengorganisasian Dan Pengembangan


Masyarakat (PPM)
Community Organization adalah suatu proses untuk memelihara
keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial dengan sumber-sumber
kesejahteraan sosial dari suatu masyarakat tertentu atau suatu bidang kegiatan
tertentu (Arthur Dunham, 1958).
Community Work adalah suatu proses membantu masyarakat untuk
memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan yang dilakukan secara
bersama-sama (Alan Twevetrees, 1993).
Masyarakat dalam konteks pengembangan dan pengorganisasian,
diartikan sebagai sebuah „tempat bersama‟ yakni sebuah wilayah geografi
yang sama (Mayo, 1998), misalnya RT,RW,kampung di pedesaan,
perumahan di perkotaan.
Menurut Murray G. Ross, PPM adalah suatu proses ketika suatu
masayarakat berusaha menentukan kebutuhan-kebutuhan atau tujuan-
tujuannya, mengatur atau menyusun, mengembangkan kepercayaan dan
hasrat untuk memenuhinya, menentukan sumber-sumber (dari dalam ataupun
dari luar masyarakat), mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya ini, dan dalam pelaksanaan
keseluruhannya, memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan prakti-
praktik kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat.
Definisi tersebut mengandung unsur-unsur yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Yang dimaksud istilah ”proses” adalah serentetan tindakan mulai dari
penentuan masalah atau tujuan sampai pada pemecahan masalah atau
tercapainya tujuan di dalam masyarakat.Berbagai proses dapat ditemukan
dalam penanggulangan masalah-masalah kemasyarakatan.Dalam kaitan
ini proses dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar

2
berfungsi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi.Kemampuan ini tumbuh
dan berkembang secara bertahap sebagi akibat upaya yang dilakukan
masyarakat dalam menanggulangi masalah-masalahnya.
b. Istilah “masyarakat” menunjukkan dua macam pengelompokkan orang,
yaitu:
 Keseluruahan orang yang tinggal di suatu daerah geografis, misalnya:
desa, kota, propinsi, negara atau dunia.pada umumnya PPM
dilaksanakan di daerah geografis yang sempit, tetapi juga dapat
diterapkan untuk daerah-daerah yang lebih luas.
 Kelompok orang yang memiliki minat-minat atau fungsi yang sama,
misalnya di bidang: kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, lingkungan
dll.
c. Proses “ menetukan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan” berarti, cara
yang dilakukan warga masyarakat untuk menentukan dan memusatkan
perhatian pada masalah yang menganggu mereka serta menentukan
tujuan-tujuan yang akan dicapai.Namun, dalam hal ini tidak seluruh
warga masyarakat dapat dilibatkan dalam penentuan kebutuhan-
kebutuhan dan tujuan-tujuan.
d. Menyusun atau mengatur kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan berarti,
perlunya usaha untuk menentukan prioritas.Diantara berbagai jenis
masalah dan tujuan, beberapa diantaranya berhubungan langsung dengan
apa yang dirasakan, diyakini, dan ditanggapi oleh sebagian besar warga
masyarakat.Hal-hal seperti inilah yang perlu dijadikan perhatian
utama.Pada tahap ini petugas profesional dapat memberikan
sumbangannya yang besar untuk proses pengungkapan keinginan atau
kebutuhan masyarakat.
e. Penemuan sumber-sumber (dari dalam atau dari luar masyarakat),
mencakup upaya menemukan peralatan-peralatan, orang-orang, tehnik-
tehnik, bahan-bahan dan sebagainya yang diperlukan untuk melaksanakan
tindakan-tindakan yang diperlukan.

3
f. Mengambil tindakan-tindakan yaitu melakukan rangkaian kegiatan yang
telah disebutkan sebelumnya.Proses ini harus mengarah pada tercapainya
suatu hasil, meski hanya sebagian saja dari keseluruhan hasil yang
diingankan.
g. Memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik
kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat.Ini berarti:
Pada saat proses berlangsung dan mengalami kemajua, warga
masyarakat akan memulai memahami, menerima, dan saling bekerjasama.
Pada saat berlangsungnya proses penentuan dan penanggulangan masalah
bersama, kelompok-kelompok bersama para pemimpinnya akan berusaha
saling bekerjasama dalam kegiatan bersama, dan akan mengembangkan
keterampilan-keterampilan dalam penanggulangan kesulitan-kesulitan dan
konflik yang dihadapi masyarakat.

B. Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


Tujuan utama metode COCD adalah untuk memperbaiki kualitas
hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada
mereka serta menekankan pada prinsip partisipasi social.

C. Fungsi Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


a. Untuk memperoleh data dan fakta sebagai dasar untuk menyusun
perencanaan dan melakukan tindakan yang sehat
b. Memulai mengembangkan dan merubah program dan usaha-uasha
kesejahteraan untuk memperoleh penyesuaian yang lebih baik antara
sumber-sumber dan kebutuhan
c. Meningkatkan standar pekerjaan sosial untuk meningkatkan efektifitas
kerja dari lembaga-lembaga
d. Meningkatkan dan memberikan fasilitas interelasi dan meningkatkan
koordinasi antara organisasi, kelompok dan individu-individu yang
terlibat dalam program dan usaha kesejahteraan sosial

4
e. Mengembangkan pengertian umum dari masalah, kebutuhan dan metode
pekerjaan sosial
f. Mengembangkan dukungan dan paertisipasi masyarakat dalam aktifitas
kesejahteraan sosial.

D. Prinsip-prinsip dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


a. Keseimbangan
Mencari keseimbangan antara kebutuhan dengan sumber yang ada di
masyarakat
b. Individualisasi
Masyarakat yg satu berbeda dgn masyarakat yg lainnya
c. Penerimaan
Masyarakat harus dipandang dan diterima sebagai mana adanya, yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai langkah awal untuk mulai
kegiatan/program
d. Partisipasi
Semua unsur masyarakat harus dilibatkan sehingga berperan aktif di
dalam kegiatan
E. Contoh Pengembangan Organisasi Di Masyarakat
1. Pengorganisasian Donor Darah
Donor darah merupakan salah satu strategi yang dilakukan
Departemen Kesehatan, dalam hal ini direktorat Bina Kesehatan Ibu
melalui program pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat
dalam upaya mempercepat penurunan AKI (Bancoolen, 2011). Untuk
menguatkan program tersebut Menteri Kesehatan Dr.dr. Siti Fadilah
Supari, Sp.JP (K) mencanangkan dimulainya penempelan stiker program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) secara
nasional. Dengan mencanangkan ini, semua rumah yang di dalamnya
terdapat ibu hamil akan ditempeli stiker berisi nama, tanggal taksiran
persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping
persalinan, transportasi dan calon pendonor darah. Dengan demikian,

5
setiap kehamilan sampai dengan persalinan dan nifas dapat dipantau oleh
masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan sehingga persalinan tersebut
berjalan dengan aman dan selamat.
Pengorganisasian donor darah adalah sekelompok warga yang siap
untuk menjadi donor darah bagi ibu melahirkan yang membutuhakan
darah. Para warga dikelompokkan berdasarkan golongan darahnya.
Dengan pendataan dan pengelompokkan ini akan memudahkan warga
dalam mendapatkan darah yang sesuai dengan kebutuhannya. Dalam
proses pendonoran, kelompok ini dibantu atau bekerja sama dengan
Palang Merah Indonesia (PMI) terdekat dengan mekanisme yang
disepakati bersama antara bersama antara PMI dengan masyarakat.

2. Pertemuan Rutin Gerakan Sayang Ibu dan Desa Siaga


Gerakan sayang Ibu (GSI) adalah gerakan yang mengembangkan
kualitas perempuan utamanya melalui percepatan penurunan angka
kematian ibu yang dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan
masyarakat dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dengan
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian dalam upaya
integrative dan sinergis (Syarifudin, (2011). Upaya percepatan penurunan
AKI dan AKB juga merupakan komitmen internasional dalam rangka
target mencapai target Millineum Development Goal’s (MDG‟s).
Dalam pelaksanaan GSI, kecamatan merupakan lini terdepan untuk
mensinergikan antara pendekatan lintas sektor dan masyarakat dengan
pendekatan social budaya secara komprehensif utamanya dalam
mempercepat penurunan AKI dan AKB. Selain itu juga GSI
mempromosikan program kesehatan di komunitas lainnya seperti desa
siaga. Wujud aksi siaga adalah pembantukan desa siaga, yaitu desa
dimana warga dan pihak-pihak terkait di dalamnya siap-siaga dan
bergotong royong melakukan upaya-upaya penyelamatan ibu dan bayi
baru lahir, terutama pada masa kritis 1-7 hari pasca kelahiran, sehingga
mendukung upaya-upaya penyiapan manusia sehat sejak dini.

6
Tujuan yang akan dicapai dari aksi siaga dengan pembentukan desa
siaga adalah untuk membentuk atau mengembangkan sistem
pencatatan kehamilan, kelahiran dan kematian ibu dan bayi,
menumbuhkan dukungan promosi masyarakat dalam perawatan BBL, dan
meningkatkan perubahan perilaku masyarakat dalam pemberian ASI
segera dan ASI saja selama 6 bulan sejak kelahiran.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM)
atau community organization or comunity development (COCD) merupakan
perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau pengembangan
berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang
tujuan utamanya meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial
masyarakat. PPM melibatkan pekerja sosial, masyarakat, lembaga donor,
serta instansi terkait yang saling bekerja sama mulai dari perancangan,
pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap program atau proyek tersebut.
Pengembangan masyarakat adalah setiap usaha yang bertujuan untuk
mengembangkan masyarakat . Pengorganisasian masyarakat dapat
dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam
mengelolah kegiatan atau program yang mereka kembangkan, disini
masyarakat dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas,
saling mengawasi, merencanakan kegiatan dan lain-lain.

B. Saran
Adapun saran dalam penulisan Makalah ini adalah bagi masyarakat
agar dapat mengembangakan potensi yang ada dalam masyarakat dan
membentuk organisasi terstruktur yang dapat meningkatkan peran serta
masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hurairah, A., .2008.Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat;Model dan


Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan.Bandung: Humaniora.

Notoatmodjo, 2010. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta.Jakarta.

Suharto, E. 2009. Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat. Makalah ini


disampaikan pada Pemebekalan Mahasiswa Peserta KKN-Subang,STKS
Bandung.
https://www.google.com/search?q=Pengembangan+Organisasi+di+Masyarakat+y
ang+bisa+dilakukan+Bidan+di+masingmasing+wilayah&oq=p&aqs=chrom
e.1.69i59l2j69i60l4.8308j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8#

iii

Anda mungkin juga menyukai