Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIK JARINGAN

Dalam membangun sebuah jaringan computer diperlukan beberapa


tahapan mulai dari memilih desain jaringan, perangkat jaringan,
system operasi server maupun client, merakit atau instalasi jaringan,
sampai melakukan setting jaringan agar jaringan komputer tersebut
dapat digunakan atau difungsikan sebagaimana mestinya.

6.1 Menentukan Desain Jaringan


Sebelum Anda membangun sebuah jaringan komputer, Anda perlu
menentukan desainnya terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan yang
telah diidentifikasi. Desain tersebut juga merupakan faktor utama
dalam menentukan besar dana yang harus dikeluarkan dalam
pembangunan sebuah jaringan komputer.
Dalam instalasi jaringan komputer hal pertama yang perlu dipikirkan
adalah bagaimana mendesain jaringan agar kabel yang dibutuhkan
seminimal mungkin. Semakin pendek kabel yang digunakan tidak
hanya berimbas pada biaya instalasi yang semakin murah tetapi juga
trnsfer data antar komputer yang semakin cepat.
Perencanaan awal dari desain jaringan komputer maupun relokasi ini
tentunya disesuaikan dengan tata letak ruangan atau tempat dimana
akan diinstal jaringan. Sehingga antara desain jaringan komputer
dengan desain interior ruang tetap serasi dan tidak saling merusak.
Misalnya pada sebuah gedung akan dipasang sebuah jaringan dan ada
dua ruangan dimana terdapat beberapa komputer dan nantinya akan
dikoneksikan dalam sebuah jaringan. Maka desain yang diterapkan
yakni menggabungkan antara dua topologi star dari dua ruangan yang
berbeda tersebut.

6.2. Memilih Hardware Jaringan


Modul Jaringan Komputer Profesional 2

Selain menentukandesain jaringan yang akan digunakan, dalam


memilih sebuah hardware jaringan maupun sistem operasi tidak kalah
penting untuk diperhatikan. Sebelum Anda membangun sebuah
jaringan komputer, tentunya kita harus mempersiapkan beberapa
perangkat keras yang nantinya akan dibutuhkan. Dalam
mempersiapkan perangkat keras tersebut kita harus memilih
perangkat yang benar-benar dapat digunakan dan tidak berlebihan.
Berikut adalah beberapa perangkat keras pada jaringan komputer
yang harus kita pilih:
1. Network Interface Card, NIC ini berfungsi menghubungkan
server ke sistem pengkabelan network. Dalam memilih network
interface card, ada beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut antara lain
tipe jaringan seperti LAN, tipe media seperti Twisted Pair,
Coaxial Fiber Optic, maupun Wireless. Selain itu Anda juga
harus memperhatikan tipe bus yang ada pada motherboard
seperti ISA dan PCI.

Gambar 6.1: Network Interface Card ISA

Pemilihan dan pemasangan nic tergantung pada tipe slot yang


tersedia pada motherboard.
2. Switch/Hub, Perangkat ini berfungsi sebagai penghubung
antara beberapa komputer dalam sebuah jaringan untuk setiap

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 3

adapter network pada setiap server atau worstation. Salah satu


dari kabel-kabel ini berhubungan ke Hub/Switch atau pusat
pengkabelan. Untuk memilih switch/hub, pastikan untuk
menghitung jumlah komputer yang akan Anda gunakan, karena
switch/hub ini memiliki beberapa jenis dalam jumlah portnya
yang tersedia. Selain itu untuk memilih perangkat ini, Anda juga
harus menyesuaikan spesifikasinya yang akan digunakan.

Gambar 6.2: Switch/Hub 8 port


6.3. Memilih Sistem Operasi
Dalam memilih suatu sistem operasi baik server maupun client, ada
beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan. Misalnya dalam
memilih sistem operasi server dan client atau software yang akan
digunakan pada jaringan untuk semua komputer. Anda juga perlu
mencatat konfigurasi dari periperal, versi driver, service pack (jika
menggunakan Windows 2000 atau 2003), dan informasi perusahaan
serta informasi software lainnya.
Selain itu, tentukan konfigurasi standar untuk server dan client Anda.
Langkah ini untuk memastikan spesifikasi minimal yang
direkomendasikan pada sistem CPU, RAM hard disk, dan peripheral
tambahan seperti drive CD-ROM dan UPS (Unteruptible Power
Supplies). Berikut ini beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan
dalam memilih sebuah sistem operasi server.

6.4 Sistem Operasi Server

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 4

Sistem operasi server ini merupakan sistem yang nantinya akan


berfungsi sebagai server dan menyediakan jenis layanan tertentu
dalam sebuah jaringan komputer. Sehingga sangatlah penting faktor-
faktor berikut ini untuk dijadikan pertimbangan.
1. Nilai Investasi. Nilai investasi pembelian sistem operasi tidak
hanya dilihat berdasarkan harga saja akan tetapi semua yang
berhubungan dengan sistem operasi tersebut untuk jangka
panjang dan seberapa luas cakupan yang dapaty dipenuhi
olehnya.
2. Stabilitas sistem. Suatu hal yang sangat penting pada sebuah
sistem operasi server adalah stabilitas sistem itu sendiri karena
sebuah server akan selalu hidup atau menyala sepanjang tahun.
3. Dukungan hardware. Sebuah server merupakan perpaduan
dari sofware dan hardware, maka perlu diperhatikan bahwa
sistem operasi yang dipilih menunjang seluruh hardware yang
ada pada server tersebut> Karena server akan bekerja secara
optimal dengan dukungan hardware beserta driver yang sesuai.
4. Dukungan aplikasi, baik aplikasi yang tersedia bagi server itu
sendiri maupun aplikasi yang isa didapatkan dengan mudah
seperti firewall, backup application, scheduled tasks, dan server
applications.
5. Fitur sistem operasi. Selain beberapa faktor di atas, faktor ini
juga tidak kalah penting dalam memilih sebuah sistem operasi
server. Misalnya kemampuan remote administrator, dukungan
bahasa pemrograman, kemudian dalam penggunaannya, dan
lain sebagainya akan turut berpengaruh pada kinerja server
yang juga berdampak pada produktivitas jaringan secara
keseluruhan.

6.5. Sistem Operasi Client

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 5

Dalam memilih sebuah sistem operasi untuk client ada beberapa


kategori yang harus Anda ketahui, yaitu sebagai berikut:
1. Setiap jenis client tersebut memilik perbedaan kebutuhan
terhadap pelayanan yang disediakan oleh sistem operasi.
Semakin canggih suatu user interface maka kebutuhan akan
sistem operasi juga semakin tinggi.
2. Sistem operasi yang bersifat multithread dan robust sangat
dibutuhkan baik bagi client ataupun bagi server.
3. Kebutuhan client dalam mekanisme berkomunikasi untuk
melakukan request dan permintaan file kepada server.

6.6. Merakit Jaringan Komputer


Setelah Anda mentukan atau mempersiapkan berbagai hardware dan
desain yang akan digunakan, selanjutnya Anda akan merakit sebuah
jaringan komputer. Untuk merakit sebuah jaringan komputer langkah
pertamakali adalah merakit kabel dan perangkat hardware lainnya
yang antinya akan berhubungan dengan sebuah jaringan komputer
tersebut.

6.6.1. Tipe Konfigurasi Warna Kabel UTP


Meskipun teknologi wireless sudah semakin banyak digunakan, tetapi
bagi sebagian besar pengguna jaringan, pemakaian kabel jaringan
lebih dipilih daripada jaringan nirkabel. Hal ini dikarenakan tingkat
kecepatan dari kabel yang rata-rata dapat mencapai 100 Mbps atau
kurang, masih lebih tinggi daripada menggunakan teknologi wireless
yang kecepatan rata-rata 54 Mbps atau kurang, dengan tingkat
stabilitasnya yang lebih bagus dibanding dengan wireless. Setelah
Anda membuat kabel yang akan digunakan, Anda harus menentukan
tipe jaringan apa yanga akan Anda buat, sebab ada dua tipe
konfigurasi warna yang dapat digunakan yaitu tipe straight dan cross.
Tujuan dan penggunaannya sama, hanya berbeda pada orientasinya

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 6

saja. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan beberapa client


dengan bantuan hub atau switch sebagai network manajer, sedangkan
kabel cross dapat digunakan untuk menghubungkan 2 unit client
secara langsung atau yang akan menghubungkan antar dua komputer
saja dan tanpa bantuan hub atau switch.

6.6.2. Kabel Straight


Jenis kabel ini digunakan untuk jaringan yang menggunakan hub atau jaringan yang
koneksinya lebih dari dua komputer. Urutan warna yang dibuat adalah antara dua ujung
kabel yang akan dipasang konektor sama yaitu 1-1,2-2,3-3,4-4,5-5,6-6,7-7,8-8.
1. Orange Putih
2. Orange
3. Hujai Putih
4. Biru
5. Biru Putih
6. Hijau
7. Coklat Putih
8. Coklat

Gambar 6.3 : Tipe Straight/Crossover

Setelah Anda tahu alat-alat yang diperlukan untuk pemasangan kabel


UTP ke RJ-45 soket, sekarang ada istilah dalam straight dan
crossover dalam cabling.
Dari 8 kabel (4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4
kabel (dua pair). dua kabel untuk TX atau transfer data dan dua kabel
untuk RX atau menerima data. Walaupun hanya empat kabel yang
terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil kabel mana saja
yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua
pasang. Tanda kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit
dan memiliki warna / stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA-568-

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 7

B pasangan kabel yang dipakai adalah pasangan orange-orange putih


dan hijau-hijau putih. Sementara pin yang dipakai dari delapan pin
yang dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah Pin nomor 1-2-3-6 sementara
nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan receive data Alias
nganggur.

6.6.3. Cross

Jenis cross digunakan untuk jaringan yang tidak menggunakan hub


atau hanya mengkoneksi antar dua komputer saja. Untuk urutan
warna tipe ini adalah 1-3, 2-6, 3-1, 4-4, 6-2, 7-7, 8-8.

6.7. Proses Pembuatan Kabel

Kabel UTP atau Ethernet Cable atau disebut juga kabel LAN, adalah
kabel yang digunakan untuk menghubungkan antar peralatan yang
berhubungan dengan komputer network (komputer, hub, switch,
router). Kabel ini bentuknya seperti kabel telpon, hanya saja
ukurannya lebih besar dimana pada ujung kabel akan terpasang
sebuah konektor yang biasa disebut RJ-45. Dalam pembuatan kabel
agar dapat digunakan dengan baik, maka Anda perlu memperhatikan
langkah pembuatannya seperti berikut:

1. Potonglah klit luar kabel UTP dengan crimping tools atau cable
cutter. Harus hati-hati jangan sampai memotong kawat inti di
dalamnya.
2. Uraikan empat pasang kawat sehingga terlepas dari jalinannya.

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 8

Gambar 6.4: Kabel UTP

3. Luruskan masing-masing kawat dengan posisi sejajar.


4. Susun warnanya sesuai dengan konfigurasi WARNA YANG Anda
inginkan, apakah untuk straight ataupun untuk cross. Untuk
jaringan menggunakan hub atau lebih dari dua komputer maka
gunakan konfigurasi warna straight. Sedangkan untuk
mengkoneksikan hanya dua komputer saja maka gunakan jenis
konfigurasi cross.

5. Luruskan kembali kedelapan kawat setelah warnanya disusun


secara bersama-sama.

6. Potonglah rata kedelapan kawat kira-kira 1 cm dari kulit kabel


yang tidak dipotong.

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 9

7. Masukkan kedelapan kawat ke dalam soket RJ-45, ingat pin 1

adalah sebelah kiri.

Gambar 6.5: RJ-45

8. Kuncilah RJ-45 tersebut dengan Crimping Tools.

Gambar 6.6: Crimping Tool

9. Test atau uji kabel yang Anda buat dengan Network Cable
Tester.

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 10

Gambar 6.7: Network Cable Tester

Catatan:

Dalam test kabel ini sesuaikan dengan urutan kabel yang Anda buat,
jika Anda membuat tipe straight maka lampu menyala secara urutan
dari 1 sampai 8 pada kedua sisi tester, dan jika cross maka 1-3, 2-6.

6.8. Pemasangan kartu jaringan komputer

Dalam melakukan pemasangan kartu jaringan pada motherboard


disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki. Jenis kartu jaringan
ini ada dua yaitu mode ISA atau PCI. Jika karti jaringan yang Anda
miliki adalah model ISA maka tidak dapat dipasangkan pada slot PCI
dan begitu sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansi yang disediakan pada motherboard. Karena
ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka akan mempermudah
dalam pemasangan sehingga tidak mungkin akan tertukar.

Pemasangan kartu jaringan dapat dilakaukan pada slot manapun


selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih
kosong. Berikut adalah langkah-langkah pemasangan tersebut:

1. Matikan PC Client jika komputer masih dalam keadaan menyala.


2. Buka tutup casing dengan obeng

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 11

3. Pasang LAN card di slot PCI (jika lan card menggunakan PCI)
pada PC client.
4. Tutup kembali casingnya, kemudian hidupkan kembali PC.
5. Pada saat PC hidup, sistem akan langsung mendeteksi adanya
perangkat yang baru terpasang.
6. Masukkan CD driver dan ikuti proses penginstallan driver
samapi selesai.
7. Lakukan langkah yang sama pada PC client yang lain.

6.9. Seting jaringan komputer


Setelah selesai merakit jaringannya, Anda perlu mengatur
beberapa pengaturan komputer yang terpasang pada jaringan
tersebut. Pengaturan tersebut meliputi setting IP Address, file
sharing, printer sharing, database, DNS, Remote, dan lain
sebagainya.

Seting IP Address
Sebelum Anda melakukan pangaturan-pengaturan lain, Anda perlu
mengatur IP Address. IP Address ini yang nantinya akan
menetukan alamat tiap-tiap komputer dalam jaringan. IP Address
berfungsi sebagai identitas universal yang mudah dikenali untuk
setiap interface komputer yang terhubung. Pemberian alamat
anggota jaringan ini tentunya dilakukan pada masing-masing
komputer, baik sebagai server, client, maupun sebagai anggota
jaringan biasa (worstation). Cara pemberian alamat pada semua
sistem operasi Windows secara umum sama, baik Windows 95,
Windows 98, Windows 2000, maupun Windows XP, yaitu dengan
cara mengatur properties pada Internet Protocol (TCP/IP).
Pada kotak properties Internet Protocol (TCP/IP) akan
ditampilkan baris IP Address, Subnet mask, Default gateway, dan

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 12

sebagainya. Kotak masukan tersebut harus Anda isi dengan angka


sesuai dengan kelas-kelas dalam LAN yang akan Anda bangun.
Pembagian golongan atau kelas dalam jaringan tersebut umumnya
didasarkan menurut keperluan, kompleksitas, dan banyaknya
komputer yang terhubung dalam jaringan. Berikut ini adalah
pembagian berbagai kelas IP Address yang dapat Anda tentukan
sendiri.
Kelas A, antara 10.0.0.0 samapai 10.255.255.255, biasanya IP
Address kelas A ini digunakan untuk jaringan dengan jumlah host
yang sangat besar.
Kelas B, antara 127.16.0.0 hingga 127.31.255.255 untuk jaringan
dengan jumlah host yang sedang sampai besar.
Kelas C, antara 192.168.0.0 hingga 192.168.255.255 untuk host
yang tidak terlalu banyak atau jaringan komputer kecil.
Untuk langkah pengaturannya dapat Anda ikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Buka Control Panel, klik Start>Control Panel>Network
Connections.
2. Klik kanan pada Local Area Connection>Properties
3. Pilih Internet Protocol(TCP/IP)>Properties.
4. Jika Anda ingin setting IP Address secara automatically atau
DHCP, maka biarkan posisi pada obtain an IP Address
sutomaticly>OK.
5. Namun, kadangkala pengaturan IP Address secara automatic
ini tidak biasa jalan atau gagal dalam mencari IP Address
tersebut secara automatic. Pilih Use the following IP Address,
dan kemudian isikan IP Address tersebut secara manual,
misalnya 192.168.0.7 dan Subnet mask 255.255.255.0>OK.
Subnet mask ini merupakan angka biner 32 bit yang digunakan
untuk membedakan Network ID dan Host ID. Selain itu juga

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 13

untuk menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan


lokal atau jaringan luar.

Konfigurasi Shared File


File sharing ini digunakan agar diberbagai computer yang
terkoneksi dalam ajringan dapat mengirim data dan menerima file
atau data-data yang diperlukan. Hal ini akan sangat
menguntungkan sebab dalam mengirim dan menerima data tidak
perlu harus mengambil dari computer yang bewrsangkutan. File
atau direktori pada sebuah komputer dapat diakses oleh komputer
lain.
Tujuan dari teknik ini adalah untuk berbagi akases kepada user
lain pada suatu folder maupun drive tertentu. Anda dapat memilih
user mana saja yang bisa atau boleh mengakses folder Anda, juga
menentukan batasan hak akses pada folder atau drive tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah file sharing :
1. Buka Windows Explorer lalu klik kanan data atau drive yang
akan Anda sharing> pilih Sharing and Security.
2. Klik pada if you understand the risk but still want share
the root of the drive.
3. Beri tanda cek pada share this folder on the network, dan
pada Allow network users to change my files juga diberi
tanda cek jika data yang Anda sharing ingin dapat diedit atau
ditambah oleh user lain. Klik tombol OK.
4. Proses sharing akan berjalan, tunggu sampai selesai.
5. Jika proses sharing berhasil, maka pada folder maupun drive
yang Anda sharing akan muncul gambar tangan.
Untuk membuka data yang Anda sharing dari komputer lain, ada
beberapa cara yang dapat Anda lakukan. Cara pertama, Anda
dapat melakukan hanya dengan langkah-langkah berikut:
1. Klik Start>My NetworkPlaces

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 14

2. Data yang Anda sharing akan terlihat pada jendela baru muncul.
3. Untuk membuka isi folder sharing, Anda cukup mengklik
ganda.
Cara kedua dapat dilakuan dengan langkah berikut:
1. Buka Windows Explorer dengan klik kanan tombol
Start>Explore
2. Klik My Network Places, maka di jendela sebelah kanan akan
terlihat drive sharing yang dapat Anda buka. Akan tetapi
kadangkala setelah Anda klik My Network Places tetap belum
muncul folder sharingnya.
3. Coba Anda klik kanan pada My Network Places>Explorer
4. Setelah muncul jendela baru, klik Entire Network>Microsoft
Windows Network>Workgroup.
Cara ketiga, dapat dilakukan dengan langkah berikut:
1. Buka Windows Explorer dengan klik kanan Star>Explorer
2. Pada Address bar jendela Windows Explorer, ketikkan \\nama
computer atau IP Address computer yang akan Anda buka,
misalnya \\candra kemudian tekan enter pada keyboard.
Cara lain, dapat Anda lakukan dengan langkah:
1. Ketik tombol Start>Run
2. Pada kotak dialog Run ketikkan \\nama komputer atau IP
Address yang akan Anda buka.

Konfigurasi Shared Printer


Printer sharing juga merupakan salah satu keuntungan dari
jaringan computer. Dalam printer sharing Anda tidak perlu
membeli printer di setiap komputer, karena sebuah printer yang di
sharing dapat digunakan bersama-sama oleh semua komputer yang
terhubung dalam jaringan.
Adapun langkah-langkah sharing printer sebagai berikut:

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 15

1. Pada komputer dimana printer yang akan di sharing terhubung,


klik tombol Start>Printer and Faxes.
2. Klik kanan pada printer yang akan di sharing>pilih Sharing.
3. Pilih Share this printer kemudian masukkan nama sharing
printer tersebut>klik OK.
4. Pada printer yang Anda sharing akan ada gambar tangan di
baahnya seperti pada saat Anda melakukan file sharing.
Sedangkan pada komputer yang akan mengambil hasil sharing
printer tadi, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan. Berikut
langkahnya:
1. Aktifkan jendela Printer and Faxes, klik Add a printer.
2. Pada kotak dialog Add Printer Wizard klik Next.
3. Pilih A network printer or a printer attached to another
computer kemudian klik Next>.
4. Biarkan posisi Browse for a printer>Next.
5. Pada Shared printer klik printer tujuan, misalnya
\\SERVER\EPSON Stylus C79.
6. Pada kotak konfirmasi Connect to Printer klik Yes, kemudian
ikuti langkah-langkah installasi printer berikutnya sampai
Finish.
Selain langkah di atas, cara lain dapat dilakukan:
1. Klik tombol Start>Run kemudian ketikkan nama komputer
yang ada shared printernya, misalnya \\server. Klik tombol OK.
2. Pada printer yang akan Anda ambil, klik dan drag ke jendela
Printer and Faxes pada komputer Anda.
3. Pada Saat Anda men-drag printer share tadi maka akan muncul
konfirmasi sebagai berikut. Kemudian klik Yes.
4. Di sisn Anda akan melihat hasil dari share printer tersebut.

Konfigurasi Shared Database

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 16

Anda dapat memanfaatkan penyimpanan database dalam sebuah


program yang sama di suatu jaringan tersebut. Misalkan Anda
meng-install di suatu komputer server dan yang lainnya komputer
client. Program Anda ada di komputer server dengan dirketory
c:\program, sedangkan database-nya berada di komputer server
pada direktori c:\database, maka di komputer client hanya perlu di-
copy-kan programnya c:\program beserta BDE driver tentunya.
Berikut langkah untuk melakukan sharing database:
1. Share dirketori C: di komputer server (full access dan yang di-
share C: bukan C:DATABASE), dengan cara klik kanan drive C:
pada komputer server kemudian klik Sharing and Security.
2. Setelah muncul kotak dialog Local Disk Properties, klik if you
understand the risk but still want to share root of the
drive, click here.
3. Beri tanda cek pada Share this folder on the network dan
Allownetwork users to change my files kemudian klik OK.
4. Pada computer client Anda lakukan mapping shared direktori
dan computer sever (misalnya hasil mapping dibuat direktori
G:). Klik kanan Map Network Drive.
5. Pilih drive yang akan Anda pakai dengan meng-klik dropdown
Drive>Finish.
6. Dalam BDEADMIN pada komputer server netdir Anda set
menunjuk ke C:database.
7. Pada komputer client Anda set menunjuk ke D:\database dan
pastikan dir C:\DATABASE pada komputer server telah ada.
8. Jika Anda selesai mengeset netpath dengan BDEADMIN,
lakukan restart komputer.

Konfigurasi DNS
DNS atau Domain Name Server merupakan sebuah pengaturan
dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk menentukan alamat

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 17

IP Address berupa angka-angka dan bertugas menrjemahkan


alamat domain yang akan dituju. Untuk melakukan pengaturan
tersebut Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Klik tombol Start>Connect to>Show all connections.
2. Klik kanan pada Local Area Connection>Properties.
3. Klik Internet Protocol (TCP/IP)>Properties.
4. Klik Use the following DNS server addresses kemudian
isikan alamat DNS. Biasanya DNS ini dari ISP yang
bersangkutan. Jika sudah klik OK.
5. Kemudian hasilnya dapat Anda lihat dengan klik ganda Local
Area Connection>klik Support>Details.
6. Pada DNS Server akan terlihat alamat DNS yang sudah Anda
buat.

MIKROTIK ROUTER OPERATING SISTEM


Mikrotik Router Operating Sistem adalah sebuah sistem operasi yang
dapat digunakan untuk menjadikan sebuah komputer menjadi router
network, dan mencakup berbagai fitur lengkap untuk network dan
wireless. Untuk melakukan instalasi Mikrotik Router Operating
Sistem, ikuti langkah berikut:
1. Siapkan sebuah komputer yang nantinya akan dibuat server.
Pasang dua buah LAN Card pada komputer tersbut yang
nantinya kan digunakan satu untuk komunikasi keluar dan
satunya untuk jaringan lokal-nya.
2. Masukan CD mikrotik OS ke dalam CDROM
3. Pada komputer, buatlah booting pertama pada CDROM yang
dapat diatur melalui BIOS.
4. Selanjutnya Anda ikuti langkah-langkah instalasi berikutnya
dengan klik Next dan Default.
5. Pada saat instal Anda akan diminta konfirmasi paket-paket
utama atau semua paket yang akan di-instal.

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 18

6. Setelah Anda menandai paket yang akan di-instal, tekan I.


7. Setalah instal selesai dan berhasil, restart komputer tersebut.

MEMBANGUN HOTSPOT
Jaringan hotspot merupakan sistem komunikasi wireless yang dibangun agar dapat
diakses oleh semua orang (free hotspot). Hotspot biasanya dibangun dengan sistem
terbuka, artinya siapa saja yang membutuhkan akses internet dapat langsung melakukan
koneksi ke sistem wireless tersebut melalui hotspot-hotspot yang telah disediakan.
Kecepatan akses, jangkauan serta harga peralatan yang digunakan untuk membangun
sistem wireless-pun sudah relatif terjangkau oleh pengguna komputer dari kalangan
perorangan atau Access Point individu sekalipun.
Kelebihan yang tidak kalah penting adalah sifatnya yang mobile sehingga dapat
digunakan dimana saja. Komponen utama pembentuk jaringan tanpa kabel (wireless
networking) adalah Wireless Network Adapther baik yang berupa PCI Card, USB Card
atau PCMCIA, serta Access Point dan Antena (optional). Jaringan komputer yang
menggunakan sistem wireless terbagi menjadi dua macam yaitu ADHOC Mode dan
Infrastructure Mode.

ADHOC Mode
Pada adhoc Mode, setiap komputer yang akan terhubung ke jaringan wireless cukup
menggunakan sebuah Wireless Network Adapter tanpa menggunakan suatu sentral
komunikasi yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data.

Gambar 6.8 : Wireless Ad-Hoc Connection

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 19

Infrastucture Mode
Sedangkan pada Infrastructure Mode, disamping menggunakan Wireless Adapther untuk
dapat terkoneksi ke jaringan wireless diperlukan juga suatu sentral komunikasi (Access
Point) yang berfungsi sebagai pengatur lalulintas data pada system jaringan tersebut.
Wireless atau Wifi Lan merupakan jaringan yang menggunakan gelombang radio.
Penggunaanya pun lebih mudah dan praktis dibanding dengan jaringan yang
menggunakan kabel. Akan tetapi, karena jaringan wireless ini menggunakan gelombang
radio yang kasat mata, bila tidak dijaga keamanannya dikhawatirkan akan memungkinkan
di-hack atau di-attack dari jaringan luar.

Gambar 6.9 : Infrastructure mode

TROUBLESHOOTING HARDWARE JARINGAN


Troubleshooting dapat dikatakan sebagian hidup dari seorang teknisi komputer atau
jaringan. Troubleshooting sangatlah penting bagi seorang teknisi dalam menganalisa dan
menyelaikan masalah yang mungkin timbul. Hal ini karena dalam membangun sebuah
jaringan komputer tidak akan selalu berjalan mulus. Pastinya akan ada masalah-masalah
yang nantinya harus ditangani oleh seorang teknisi jaringan komputer.
Sebelum Anda melakukan troubleshooting jaringan dan menggunakan beberapa alat baik
software atau hardware, ada baiknya Anda memahami apa itu troubleshooting jaringan
komputer. Troubleshooting jaringan dapat diartikan sebagi cara atau teknik mengenal dan
menganalisa masalah-masalah pada jaringan komputer dengan tujuan untuk menjaga agar
jaringan Anda tetap berjalan dengan normal.

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 20

Sebagai seorang administrator jaringan, teknisi jaringan, dan spesialis jaringan, perhatian
utama kita adalah memelihara konektivitas semua perangkat jaringan. Anda juga secara
rutin harus melakukan evaluasi dan meningkatkan kinerja jaringan. Seringkali masalah-
masalah jaringan yang serius berpengaruh besar pada kinerja jaringan keseluruhan
sehingga Anda diharapkan dapat melakukan pencegahan lebih dini sebelum menjadi
masalah yang lebih serius. Berikut adalah beberapa permasalahan yang dapat timbul
beserta solusinya dalam troubleshooting instalasi hardware.

LAN CARD TIDAK TERDETEKSI


Kita tinjau kembali sekilas tentang LAN card, dalam suatu jaringan komputer diperlukan
sebuah perangkat penghubung yaitu LAN card. Jadi peran LAN card sangatlah penting
untuk jaringan komputer yang menggunakan kabel. Prinsip kerja LAN card adalah
menerima sinyal dari komputer lain kemudian mentransmisikannya sebagai masukan
kemudian diolah menjadi data demikian sebaliknya. LAN card dapat digunakan untuk
menghubungkan komputer satu dengan komputer lain melalui perantara hub sehingga
dalam area tersebut membentuk suatu jaringan komputer.
LAN card juga dapat mengalami gangguan atau trouble dikarenakan beberapa masalah,
misalnya LAN card Anda tidak terdeteksi pada sistem komputer. Masalah ini tentunya
membuat koneksi dengan jaringan kabel terputus.
Untuk menangani masalah ini Anda harus tahu dulu ciri-ciri LAN card yang bermasalah.
Berikut ini ciri-ciri LAN card rusak atau bermasalah:
o Lampu indikator pada LAN card tidak menyala pada saat konektor terpasang.
Masalah ini sering terjadi disebabkan oleh LANcard sudah error sehingga perlu
diganti dengan yang lain.
o Tidak dapat install driver, masalah ini dapat diatasi apabila Anda telah
mengetahui driver apa yang sesuai dengan driver bawaan dari LANcard tersebut.
Instalasi driver LANcard juga harus sesuai dengan driver bawaannya karena
apabila tidak, maka LAN card tidak akan terdeteksi oleh sistem komputer
sehingga tidak dapat digunakan.

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 21

o LAN card tidak terdeteksi dari menu Control Panel. Masalah ini dapat diatasi
setelah Anda menginstall driver dari LAN card tersebut, tanpa install driver
terlebih dahulu maka LANcard tidak akan bisa terdeteksi oleh sistem komputer.
Untuk menangani masalah LAN card yang tidak terdeteksi dari menu Control Panel,
dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Periksa pada Device Manager dengan cara klik kanan My Computer>Properties.
2. Pilih tab Hardware>Device Manager.
3. Periksa apakah LANcard terdeteksi tetapi belum terinstal driver atau mungkin
tidak ada sama sekali.
4. Jika driver belum terinstal maka lakukan instalasi terlebih dahulu. Tetapi jika
LAN card sama sekali tidak muncul pada list, coba ikuti langkah selanjutnya.
5. Anda periksa LAN card yang terpasang, kemungkinan LAN card belum terpasang
dengan baik. Matikan komputer, coba kencangkan LAN card kembali.
6. Atau coba lepas LAN card kemudian pasangkan kembali.
7. Jika tetap belum terdeteksi, coba pindah pada slot PCI lainnya.
8. Bersihkan LAN card dan slot PCI pada motherboard.
9. Jika LAN card sudah Anda anggap terpasang dengan benar, tetapi belum juga
terdeteksi maka ganti LAN card tersebut.

PORT HUB MATI (Tidak aktif)


Mungkin Anda akan mendapatkan masalah jaringan komputer yang tidak terkoneksi
komputer satu dengan yang lainnya, sedangkan Anda sudah periksa kabel LAN card
dalam keadaan normal. Ada langkah lain yang perlu Anda lakukan yaitu periksa port pada
HUB apakah masih normal atau tidak. Apabila port pada HUB Anda pastikan tidak
normal, Anda perlu melakukan beberapa langkah berikut menangani masalah tersebut:
1. Pindah kabel LAN pada port yang lain atau pada port yang masih hidup.
2. Periksa lampu pada hub yang terhubung dengan komputer yang menyala, apakah
menyala atau tidak.
3. Jika tidak menyala, periksa kabel yang terhubung dengan kedua ujung kabel
terpasang pada kabel tester.

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 22

4. Jika normal, pastikan LAN card tidak bermasalah. Atau Anda dapat
memeriksanya dengan cara pasang ujung kabel pada LAN card dan yang satunya
pasang pada kabel tester.
5. Periksa port pada hub menggunakan kabel tester, yaitu dengan cara pasang ujung
kabel dengan tester dan ujung kabel satunya dengan port yang mungkin Anda
anggap rusak.
6. Untuk kabel dan port yang tidak bermasalah maka lampu pada kabel tester akan
menyala, yaitu pada lampu nomor 1,2,3, dan 6.
7. Jika setelah Anda periksa tidak normal, mungkin port pada hub tersebut rusak.
Coba pindahkan kabel pada port lainnya hingga lampu menyala.

Gambar 6.10 : Port USB

KABEL LAN YANG BERMASALAH


Penyebab lain tidak terkoneksinya suatu komputer dalam jaringan yaitu pada kabel yang
bermasalah. Setelah Anda periksa semua port hub, LAN card, dan lainnya Anda anggap
dalam keadaan normal atau tidak bermasah akan tetapi jaringan tetap tidak terkoneksi,
maka coba Anda periksa kabel yang terpasang apakah sudah pada urutan warna yang
sudah ditentukan atau belum. Kadangkala permasalahan ini sering sekali terjadi pada
sebuah jaringan komputer di suatu gedung, dimana memungkinkan dalam pemasangan
kabel terletak di atas loteng sedangkan biasanya atap sangat rawan dengan gangguan-
gangguan misalnya rusaknya kabel akibat tikus dan lain sebagainya.
Berikut langkah-langka untuk memeriksa kabel jaringan tersebut:
1. Periksa urutan warna kabel pada kedua ujung kabel atau konektor.
2. Tes kedua ujung kabel menggunakan kabel tester.
3. Jika ada beberapa kabel yang tidak terkoneksi atau mati, maka pastikan nomor
1,2,3, dan 6 menyala atau terkoneksi.

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.


Modul Jaringan Komputer Profesional 23

4. Jika ada yang tidak menyala, periksa konektor apakah sudah terpasang dengan
baik atau belum.
5. Coba lakukan crimping ulang atau ganti konektor dengan yang baru.
6. Jika setelah Anda lakukan penggantian konektor dan Anda tes dengan kabel tester
sudah menyala semua, akan tetapi setelah kabel tersebut dipasang pada komputer
tetap tidak terkoneksi, sementara Anda sudah pastikan komputer atau LAN card
tidak bermasalah, kemungkinan kualitas kabel tidak bagus atau tidak mampu
untuk transmisi jarak jauh. Ganti kabel dengan kualitas dan spesifikasi yang
sesuai.
7. Akan tetapi jika pada nomor di atas ada salah satu yang tetap tidak menyala,
sedangkan konektor sudah terpasang dengan benar, maka ubah urutan warna
kabel sampai pada nomor 1,2,3, dan 6 menyala. Hal ini karena kemungkinan ada
salah satu kabel yang tidak menyala terputus di tengah. Misalnya pada urutan
kabel yang terpasang di konektor mati pada nomor tiga, sedangkan urutan kabel
adalah sebagai berikut: 1. Orange putih, 2. Orange, 3. Hijau putih, 4. Biru, 5. Biru
putih, 6. Hijau, 7. Coklat putih, 8. Coklat.
8. Coba Anda lakukan urutan kabel sebagai berikut: 1.Orange putih, 2.Orange,
3.Biru, 4.Hijau putih, 5.Biru putih, 6.Hijau, 7.Coklat putih, 8. Coklat.

Written By: Hairul Candra, S.Kom., M.Kom.

Anda mungkin juga menyukai