Anda di halaman 1dari 21

RENCANA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN

KELUARGA BERENCANA KOTA PADANG TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kota


Padang dibentuk berdasarkan Perda No. 15 tahun 2012 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja lembaga Teknis Daerah, Inspektorat, dan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Padang.

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kota


Padang merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah di bidang Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana yang dipimpin oleh seorang kepala
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

1.2. Landasan Hukum


Dalam Penyusunan Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan
dan Keluarga Berencana yang menjadi landasan hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan undang-Undang N0.
12 Tahun 2008;
4. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Peratuaran Pemerintah No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
6. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalaian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23Tahun2013 tentang Pedoman
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Tahun 2014;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Penyusunan APBD Tahun 2014;
9. Peraturan daerah No. 18 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang
Daerah ( RPJPD ) Kota Padang Tahun 2004-2020;
10. Peraturan daerah No. 14 Tahun 2011 tentang Revisi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Padang Tahun 2009 – 2014;
11. Peraturan daerah No. 06 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Padang Tahun 2014– 2019.

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan Penyusunan Renja ini adalah :
1. Memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mencapai visi dan
misi BPMPKB Kota Padang untuk Tahun 2016
2. Memudahkan seluruh jajaran aparatur BPMPKB Kota Padang dalam mencapai
arah dan tujuan pelaklsanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan
dan Keluarga Berencana 2016
3. Sebagai pedoman dan acuan bagi masing-masing pelaksana dalam melakukan
operasional kegiatan selama tahun 2016
.
1.4. Sistematika Penyusunan
Rencana kerja disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan

BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU


1.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu
dan capaian Renstra SKPD
1.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
1.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan
Fungsi SKPD
1.4. Review Terhadap Rancanagan Awal RKPD
1.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan
Masyarakat
BAB III : TUJUAN , SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
1.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
1.2. Tujuan dan sasaran Renja SKPD
1.3. Program dan Kegiatan

BAB IV : PENUTUP

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2014

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja 2014 dan Capaian Renstra BPMPKB

Penyelenggaraan Program dan Kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat


Perempuan dan Keluarga Berencana sampai dengan bulan Februari 2015 yang telah
dilaksakan merupakan kegiatan lanjutan dan pendukung terhadap pencapaian Visi dan
Misi BPMP KB kota Padang adalah : “ Terwujudnya Kemandirian Masyarakat Menuju
Keluarga Sejahtera dan Berkualitas, Kesetaraan dan Keadilan Gender serta
Perlindungan Anak di Kota Padang “ dengan Misi Sebagai berikut :

1. Pemantapan Kelembagaan Serta Pengembangan Partisipasi Dan Keswadayaan


Masyarakat;
2. Penanggulangan Kemiskinan;
3. Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat;
4. Peningkatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan;
5. Peningkatan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna Sesuai Kebutuhan Masyarakat;
6. Menggerakkan Masyarakat Untuk Membangun Keluarga Yang Sejahtera Dan Berkualitas;
7. Meningkatkan Ketahanan Keluarga Serta Meningkatkan Kualitaspelayanan Keluarga
Berencana Dan Kesehatan Reproduksi;
8. Menyiapkan Pengembangan Sumber Daya Manusia Yang Potensi Sejak Pembuahan
Dalam Kandungan Sampai Usia Lanjut;
9. Menyediakan Data Dan Informasi Berskala Mikro Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Program Keluarga Berencana Nasional Dan Pengarusutamaan Gender;
10. Meningkatkan Upaya Pemberdayaan Perempuan Dalam Mewujudkan Kesetaraan Dan
Keadilan Gender Melalui Program Keluarga Berencana. Meningkatkan Pertisipasi
Masyarakat.
Dalam usaha memujudkan Visi dan Misi tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat
Perempuan dan Keluarga Berencana meyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan
peningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk Evaluasi Laporan Capaian Kinerja Tahun 2014 ( Terutama yang ada kaitannya
dengan 10 Program Unggulan ), BPMP KB Kota Padang dari Pagu Anggaran Rp.
19.212.429.055,55 terealisasi sebesar Rp.18.127.391.744 ( 94, 35 % ), sedangkan Fisik terealisasi
99,44 % dengan rincian Program/Kegiatan sebagai berikut :

%
No Program/Kegiatan Indikator Anggaran Realisasi Keuanga
Fisik
(Rp.) (Rp.) n
I
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membanguna Desa
648.692.0 648.645.4
Peningkatan pem- 13 SD/MIN 00 00 99,99 100
Berdayaan masya-
1 Karat melalui keta-
Hanan fisik anak
sekolah
685.080.0 664.662.0
Peningkatan pem 875 Posyandu 00 00 97,2 100
2 berdayaan masya-
rakat melalui pok
janal
200.000.0 199.896.0
Penunjang bulan 104 kelurahan 00 00 95 100
3 Bhakti gotong
royong
II
Program Peningkatan Kapasitas Aparatus Pemerintah Desa
161.600.0 161.552.5
Peningkatan kapa- 104 kelurahan 00 00 99,97 100
1 sitas aparatur Kelu
rahan melalui
lomba
Kelurahan

291.869.5 290.528.2
Bimbingan teknis 104 kelurahan 00 20 90 100
2 Profil Keluarahan
33.000.00 32.968.35
Pembuatan data 13 kelurahan 0 0 100 100
3 dinding monitoring
kelurahan
III Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
383.000.0 379.058.0
Penunjang PNPM 235 orang 00 00 98,97 100
1 Mandiri Perkotaan
Kota Padang
IV Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
159.240.0 159.240.0
Pendamping Sar 7 orang 00 00 100 100
1 jana Pemberda
yaan Nagari/kelu-
rahan
196.650.0 194.232.0
Penunjang penum 104 kelurahan 00 00 98,77 100
2 buhan lembaga ke
masayarakatan
keuangan Makro
3 KJKS BMT kelu-
rahan
4 Pemberdayaan 41.280.00 41.200.00
ekonomi 0 0
masyarakat melalui
peningkatan
wawasan &
evaluasi kegiatan 5 UEMSP 99,81 100
5 Sosialisasi TTG dan 100.000.0 79.700.00
Gelar/Pameran TTG 00 0
Tk. Nasional 1 kali 79,70 100
V Program Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
150.000.0 142.551.0
Penunjang kegiat 100% 00 00 95,03 100
an penanggulang
1 an kemiskinan me
lalui pendataan
lingkungan berba-
sis komunitas
( PLPBK )

2 Unit Pengaduan 94.650.00 57.017.45


Masyarakat 0 0
Kegiatan
Pemberdayaan
Masyarakat 468 0rang 85 100
Koordinasi antar 75 s/d 100 KK 66.000.00 58.187.50 88,16 100
3 instansi dan miskin 0 0
lembaga
kemasyarakatandal
am peningkatan
pemberdayaan
masyarakat
VI Program Peningkatan Kualitas Hidup & Perlindungan Perempuan
27.980.00 27.960.00
Peningkatan kapa 100 orqng 0 0 99,93 100
1 sitas organisasi
wanita
2 12.882.00 12.882.00
Pembinaan KRR 50 orang 0 0 100 100
melalui PKBI
3 50.000.00 49.999.80
Revitalisasi Pelak 11 kecamatan 0 5 95 100
sanaan GSI
132.385.5 132.365.4
Pembinaan, peni- 525 0rang 00 80 99,98 100
4 laian lomba-lomba
peringatan hari
Kartini 2014
20.000.00 20.000.00
Pembinaan, pelati- 50 orang 0 0 100 100
5 han bagi perem-
puan di bidang
politik
VII Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan &
Anak
64.370.00 64.369.85
Pelatihan pening- 80 orang 0 0 100 100
1 katan produktifitas
ekonomi perem-
puan keluarga
binaan P2WKSS
40.706.25 40.705.73
Pembinaan lansia 150 orang 0 5 100 100
2 mandiri dalam
rangka peringatan
Hari Lansia
Pembinaan,pelatiha 75.000.00 75.000.00
n dan penilaian 375 orang 0 0 100 100
3 olympiade sains bg
anak-anak berke
butuhan khusus
202.736.0 199.877.9
Pengembangan 4 kelurahan 00 40 98,59 100
4 Kota Layak Anak
50.000.00 34.420.00
Sosialisasi 125 orang 0 0 68,84 100
5 P2TP2A dan pe-
nangana kasus
kekerasan
43.750.00 43.750.00
Peningkatan 60 orang 0 0 100 100
6 kapasitas Forum
anak
VII
I Program Keluarga Berencana
49.989.70 49.989.45
Pelayanan KB bagi 210 akseptor 0 0 100 100
1 Keluarga Sejahtera
dan KS I
IX Program Pelayanan Kontrasepsi
1 21.375.00 20.817.00
Pelayanan KB Kes 46 AKS 0 0 97,47 100
Bhakti IBI Tahun
2014
53.243.50 52.043.35
Pelayanan KB Kes 50 akseptor 0 0 97,75 100
2 PKK Tahun 2014
3 Pelayanan KB KB 57.851.75 56.851.25
TNI 40 aks 0 0 98,27 100
Manunggal 2014
X Program Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang mandiri
1 58.505.00 57.855.00
Pemberdayaan 50 klp 0 0 98,89 100
kelompok UPPKS
Pelatihan 63.689.55 63.689.50
peningkatan 70 orang 0 0 100 100
2 produktifitas
ekonomi
anggota kelompok
UPPKS
XI Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
91.428.45 88.128.25
Revitalisasi BKB 40 orang 0 0 96,93 100
1 terintegrasi
dengan
posyandu dan
PAUD
XII Program Data & Informasi
188.945.0 175.390.3
Pendataan 187.000 kk 00 50 92,83 100
1 tahun 2014
33.815.00 33.809.00
Siduga pengum 12 bulan 0 0 99,98 100
2 pulan data serta
penyusunan dan
perencanaan

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 15 tahun 2012 tentang Pembentukan


Susunan Organisasi dan Tata Kerja lembaga Teknis Daerah, Inspektorat, dan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Padang. Badan Pemberdayaan Masyarakat
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Padang mempunyai Tugas Pokok
Melaksanakan Penyusunan dan pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Pemberdayaan
Masyarakat, Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Bidang
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( I ), Badan


Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.


b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah
sesuai dengan lingkup tugasnya.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya,
dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga


Berencana terdiri dari :

a. Kepala Badan
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Kepegawaian
c. Bidang Data dan Informasi, terdiri dari :
1. Sub Bidang Pengumpulan dan pengolahan Data
2. Sub Bidang Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
d. Bidang Ketahanan Ekonomi Masyarakat, terdiri dari :
1. Subbidang pemberdayaan ekonomi masyarakat
2. Subbidang peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi
tepat guna
e. Bidang Bidang Penanggulangan Kemiskinan terdiri dari :
1. Subbidang perencanaan dan analisa program
2. Subbidang koordinasi dan pengembangan jaringan penanggulangan
kemiskinan
f. Bidang Pemberdayaan Kelembagaan Partisipasi Adat Dan Sosial
Budaya Masyarakat terdiri dari :
1. Subbidang pengembangan kelembagaan partisipasi masyarakat
2. Subbidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan sosial
budaya masyarakat.
g. Bidang Pengarusutamaan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak terdiri dari :
1. Subbidang pemberdayaan organisasi dan peran aktif perempuan
2. Subbidang advokasi, fasilitasi, perlindungan perempuan dan anak
h. Bidang Keluarga Berencana dan keluarga Sejahtera terdiri dari :
1. Subbidang pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi
2. Subbidang penguatan keluarga kecil berkualitas
i. Kelompok Jabatan Fungsional, seperti : kelompok jabatan fungsional
penyuluh KB
j. Unit Pelaksanaan Teknis
1. Kepala UPT, Eselon IV/ a
2. Kasubag tat usaha, Eselon IV/b

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD.


Isu-Isu penting penyelenggaraan Tugas dan Fungsi BPMPKB adalah sebagai
berikut :
1. Masih tingginya angka kemiskinan yang tersebar di 11 Kecamatan dan 104
Kelurahan Kota Padang;
2. Masih rendahnya aplikasi pemanfaatan Teknologi Tepat Guna karena belum
terintegrasinya program-program masyarakat dan Sumber Daya Alam;
3. Belum berkembangnya Lembaga Keuangan Mikro masyarakat sebagai salah
satu lembaga keuangan yang dapat diakses oleh masyarakat secara mudah di
tingkat kelurahan;
4. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam penyusunan formasi
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang dilaksanakan;
5. Masih rendahnya kemampuan masyarakat dalam pengelolaan pembangunan,
sebagai dampak dari rendahnya pendidikan dan keterampilan yang dimiliki;
6. Masih rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
lingkungan serta pendayagunaan nilai budaya lokal dalam pelestarian
lingkungan;
7. Masih tingginya angka laju pertumbuhan penduduk/jumlah penduduk diatas
proyeksi;
8. Tingginya Unmeet need, dimana PUS yang ingin menunda anak atau tidak
menginginkan anak lagi atau kebutuhan ber KB belum terlayani atau Unmeet
need meningkat. Alasan utama PUS tidak menggunakan kontrasepsi karena
efek samping;
9. Rendahnya penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang
dipengaruhi oleh faktor pengguna dan penyedia pelayanan KB. Salah satu dari
faktor yang dianggap berkontribusi dengan kecendrungan pemilihan metode
kontrasepsi jangka pendek adalah faktor penerimaan atau image terhadap
kontrasepsi tersebut. Selain itu dari sisi penyedia pelayanan MKJP
membutuhkan tenaga yang berkompeten serta sarana dan prasarana
penunjang yang memadai;
10. Masih rendahnya sosialisasi program pembangunan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga pada stakeholder, mitra kerja dan masyarakat;
11. Masih adanya peraturan perundang-undangan dan/atau regulasi yang
menghambat peningkatan usia kawin pertama perempuan menjadi 21 tahun;
12. Mudahnya remaja dalam mengakses informasi tentang pornografi yang memicu
perilaku seks pra nikah;
13. Belum maksimalnya pemberdayaan keluarga dalam bidang usaha ekonomi
produktif;
14. Masih kurangnya tenaga pengelola KB, kader/pendamping, baik dari segi
kuantitas maupun kualitasnya;
15. Masih rendahnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang
pembinaan program pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
16. Masih terbatasnya SDM yang menguasai sistem informasi manajemen (SIM)
berbasis teknologi informasi; dan
17. Masih rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan dan masih
terjadinya diskriminasi dalam penganggaran yang dilakukan.

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD


Dalam menyusun Rencana Kegiatan Badan Pemberdayaan
Masyarakat,Perempuan dan Keluarga Berencana tetap mengacu kepada aturan
perencanaan anggaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Padang,
dimulai dengan menetapkan kebutuhan prioritas Badan yang dibandingkan dengan
rancangan awal RKPD, kemudian disesuaikan dengan kebutuhan prioritas
kecamatan yang tertuang sebagai hasil Musrenbang Kota Padang, dengan
mengutamakan kewenangan pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan
dan Keluarga Berencana.
Namun dalam proses perencanaan tersebut tetap ditemui perbedaan antara
rumusan program dan kegiatan baru yang tidak terdapat pada rancangan awal
RKPD, atau program dan kegiatan cocok namun besarannya berbeda. Hal ini
disebabkan karena adanya beberapa kebijakan yang sifatnya pekerjaan mendesak
yang harus dilaksanakan disebabkan adanya beberapa program dan kegiatan dari
pemangku kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang harus dilakukan.
Dengan keterbatasan dana yang disediakan oleh Pemerintah Kota Padang,
juga mengakibatkan adanya beberapa program dan kegiatan yang tertunda
pelaksanaannya pada tahun anggaran tersebut, namun dalam hal ini tetap menjadi
prioritas Badan untuk perencanaan tahun berikutnya.

2.5. Penalahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat


Dalam menyusun program/kegiatan, juga harus diperhatikan usulan
program/kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok
masyarakat terkait langsung dengan pelayanan Kota Padang, LSM, Asosiasi-
asosiasi, organisasi-organisasi maupun dari Kecamatan-kecamatan yang langsung
ditujukan kepada BPMPKB, baik berdasarkan hasil pengumpulan informasi
BPMPKB dari monitoring lapangan dan pengamatan pelaksanaan Musrenbang
Kecamatan.
Dalam hal usulan dari para pemangku kepentingan, Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana menerima usulan dari anggota
DPRD Kota Padang, biasanya usulan tersebut disampaikan langsung ke BPMPKB,
juga melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) serta melalui Rapat Kerja
Komisi dengan BPMPKB.
Namun dalam hal penganggaran tetap disesuaikan dengan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi BPMPKB.

BAB III
TUJUAN , SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional


Sesuai dengan ketentuan Undang-undang No.25 Tahun 2004, Visi dan Misi
Pembangunan Jangka Menengah adalah Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih dalam
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Visi dan Misi ini dijadikan dasar
utama dalam penyusunan kebijakan umum pembangunan yang harus sesuai dengan
keingin dan aspirasi masyarakat.
Visi Jangka Menengah Daerah dari Walikota terpilih periode 2014-2019
adalah “Mewujudkan kota Padang menjadi kota pendidikan, Perdagangan dan
Pariwisata yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya”
Sedangkan Misi Jangka Menengah Daerah yang ditetapkan sejalan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kota Padang adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan SDM yang beriman,
kreatif dan berdaya saing;
2. Menjadikan kota Padang sebagai pusat perdagangan Wilayah Barat Sumatera;
3. Menjadikan kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan
berkesan;
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi
kerakyatan;
5. Menciptakan Kota Padang yang aman, bersih, asri, tertib, bersahabat dan
menghargai kearifan lokal, serta;
6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD


Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Berencana adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya perencanaan SKPD yang berbasis gender;
2. Terwujudnya peningkatan kapasitas Organisasi Wanita;
3. Terlaksananya kegiatan Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja di Kota
Padang;
4. Terwujudnya kesehatan ibu dan bayi dalam upaya penurunan angka kematian ibu
dan anak;
5. Terwujudnya peran perempuan untuk meningkatkan kualitas hidup;
6. Terlaksananya pembinaan dan pelatihan bagi perempuan di bidang politik;
7. Terlaksananya kegiatan peningkatan kreatifitas anak-anak se-Kota Padang;
8. Terwujudnya Kota Padang sebagai kota Layak Anak melalui Kelurahan Ramah
Anak;
9. Terwujudnya Kegiatan Peningkatan Kapasitas P2TP2A dan Penanganan Kasus
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak;
10. Terwujudnya kebutuhan kesejahteraan dan perlindungan terhadap lansia;
11. Terwujudnya peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan;
12. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan dari anggota forum anak
13. Terlaksananya program peningkatan kesejahteraan perempuan dan
perlindungan anak;
14. Tersedianya informasi tentang Keluarga Berencana melalui Media Luar Ruangan
Cetak dan Elektronik;
15. Mendukung pengentasan kemiskinan melalui pencapaian pelayanan KB bagi
keluaraga Pra Sejahtera dan KS I;
16. Mendukung penyediaan alat kontrasepsi bagi masyarakat;
17. Terwujudnya keinginan Keluarga Pra Sejahtera dan KS I menjadi peserta KB;
18. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Keluarga Berkualitas;
19. Tersedianya sarana Keluarga Berencana dengan baik dan lancar;
20. Terwujudnya Pelayanan KB Berkualitas;
21. Meningkatnya motivasi PPKBD dan Sub PPKBD dalam pengelolaan KKBPK;
22. Meningkatnya wawasan keterampilan dan pengetahuan remaja tentang ‘ Triad
KRR’;
23. Meningkatnya hasil produksi anggota kelompok dan kemitraan kelompok
UPPKS;
24. Meningkatnya wawasan dan keterampilan kader IMP;
25. Meningkatnya motivasi Kader, Saka Kencana dan PKB;
26. Terlaksananya pengadaan Timbangan Posyandu;
27. Mengevaluasi keadaan peserta aktif dan mengetahui pencapaian akseptor baru
setiap bulannya sebagai bahan pembuatan rencana kerja berikutnya;
28. Tersedianya data keluarga yang akurat tentang keluarga Pra S dan KS I untuk
mendapat pelayanan gratis;
29. Tewujudnya pembangunan bagi masyarakat miskin melalui proses Tridaya yang
mandiri dan madani;
30. Terwujudnya peningkatan ekonomi masyarakat melalui program PAMSIMAS;
31. Meningkatkan peran aktif TP. PKK Kelurahan dalam pemberdayaan keluarga;
32. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan kelompok masyarakat dalam
penggunaan alat TTG;
33. Terciptanya usaha mandiri SPMN yang lebih produktif;
34. Terwujudnya UEMSP yang mandiri dan unggulan di Kota Padang;
35. Terwujudnya peningkatan akses bagi masyarakat miskin untuk usaha Mikro,
Kecil dan Menengah;
36. Terwujudnya transformasi seluruh dana Kredit Mikro Keluraha (KMK);
37. Berperan aktifnya perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga;
38. Berperan aktifnya lembaga kemasyarakatan untuk mnenyukseskan program
PMTAS:
39. Berperan aktifnya kader Posyandu dalam memberdayakan Posyandu di Kota
Padang;
40. Berperan aktifnya lembaga kemasyarakatan dalam menghimpun partisipasi
masyarakat dalam pembangunan di Kelurahan berazaskan gotong royong;
41. Berperan aktifnya LPM sebagai Payung Lembaga kemasyarakatan di
Kelurahan;
42. Berperan aktifnya kader PAUD dalam memberdayakan PAUD untuk
meningkatkan Pendidikan Anak Usia Dini;
43. Terlaksananya penataan lingkungan pemukiman yang baik;
44. Terwujudnya Tata Pemerintahan dan Pelayanan Publik yang baik dalam
Program Penanggulangan Kemiskinan;
45. Terlaksananya kesiapsiagaan masyarakat miskin dengan mitigasi bencana;
46. Tersedianya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar, ekonomi dan
Inprastruktur;
47. Berperan aktifnya kader pemberdayaan masyarakat di Kelurahan;
48. Tersedianya data dan informasi rumah tangga miskin di Kota Padang;
49. Terlaksananya konveksi minyak tanah ke LPG 3 Kg melalui kegiatan sosialisasi
dan koordinasi;
50. Berperan aktifnya Aparatur Kelurahan dan seluruh lembaga/elemen masyarakat
melalui lomba Kelurahan;
51. Terlaksananya pembinaan kelembagaan dan administrasi lembaga
kemasyarakatan RT dan RW;
52. Terlaksananya program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan
desa/kelurahan;
3.3. Program dan Kegiatan

PROGRAM :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur;

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja


Dan Keuangan;

6. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;

7. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan;

8. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa;

9. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

10. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan;

11. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan;

12. Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan


Anak;

13. Program Keluarga Berencana;

14. Program Pelayanan Kontrasepsi

15. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang
Mandiri;

16. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga;

17. Program Data dan Informasi;

KEGIATAN :
Adapun rencana kegiatan sebagai penjabaran dari program di atas sebagai
berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari :

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat;


2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional;
4. Penyediaan Alat Tulis Kantor;
5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;
7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan;
9. Penyediaan Makanan dan Minuman;
10. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah;
11. Penyediaan Alat Kebersihan;
12. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur, terdiri dari :

1. Pengadaan Mebeleur;

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;

3. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional;

4. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor;

5. Pemeliharaan Rutin Berkala Alat Listrik, Air dan Telepon;

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, terdiri dari:

1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, terdiri dari :

1. Bimbingan Tekhnis Pembuatan Laporan Bagi Petugas Medis dan Petugas


Lapangan;

2. Pengembangan Sumber Daya Aparatur;


3. Penatausahaan Administrasi dan Penilaian Angka Kredit Petugas KB
Fungsional;

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja


dan Keuangan, terdiri dari :

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD;

2. Penyusunan Data Statistik, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan


Kegiatan.

6. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan, terdiri dari :

1. Penunjang PNPM Mandiri Perkotaan Kota Padang;

2. Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pembenahan Sanitasi di


Lingkungan Masyarakat;

3. Pembinaan Kelembagaan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.

7. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, terdiri dari :

1. Sosialisasi TTG dan Gelar/Pameran TTG Kota Tingkat Nasional;

2. Pendamping Sarjana Pemberdayaan Masyarakat Nagari Kelurahan (SPMN);

3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Peningkatan Wawasan dan


Evaluasi Kegiatan;

4. Koordinasi, Monitoring dan Pembinaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)


Non Bank dan Lembaga Ekonomi Mikro Lainnya di Kota Padang.

8. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa,


terdiri dari :

1. Koordinasi Antar Instansi dan Lembaga Kemasyarakatan dalam


Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat;

2. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ketahanan Fisik Anak


Sekolah;

3. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pokjanal;

4. Penunjang Bulan Bhakti Gotong Royong;

5. Pembinaan Kelembagaan Masyarakat se-Kota Padang;


6. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kader-kader PAUD
Terintegrasi;

7. Penunjang Kegiatan Penanggulangan Kemiskianan Melalui Penataan


Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK);

8. Unit Pengaduan Masyarakat Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Program


Penanggulangan Kemiskinan;

9. Penunjang Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program


Penanggulangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas ( PRBBK);

10. Gebyar Kader Pemberdayaan Masyarakat;

11. Penunjang Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pelaksanaan


Pembuatan Film Dokumenter Rumah Tangga Miskin;

12. Penunjang Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Tim Koordinasi


Pembinaan dan Pengawasan Pendistribusian Tertutup Liquefied Petroleum
Gas 3 Kg.

9. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, terdiri dari :

1. Peningkatan Kapasitas Aparatur Kelurahan Melalui Lomba Kelurahan;

2. Pembinaan Kelembagaan dan Administrasi Lembaga Kemasyarakatan


RT/RW;

3. Pembinaan Profil Kelurahan.

10. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan


Perempuan, terdiri dari:

1. Advokasi PUG dan Perspektif Data Berbasis Gender.


11. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, terdiri
dari:

1. Peningkatan Kapasitas Organisasi Wanita;

2. Revitalisasi Pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu (GSI);

3. Pembinaan, Penilaian Lomba-Lomba Peringatan Hari kartini.

12. Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Perempuan dan


Anak, terdiri dari:
1. Pengembangan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Padang;

2. Pelatihan Peningkatan Produktifitas Ekonomi Perempuan Keluarga Binaan


P2WKSS;

3. Peningkatan Kapasitas P2TP2A dan penanganan kasus kekerasan terhadap


perempuan dan anak;

4. Pembinaan Lansia Mandiri Dalam Rangka Peringatan Hari Lansia;

5. Seminar Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup;

6. Peningkatan Kapasitas Peranan Perempuan Berbasis Kelurahan;

7. Peningkatan Kreatifitas Anak-Anak se-Kota Padang.

13. Program Keluarga Berencana, terdiri dari:

1. Pelayanan KIE;

2. Peringatan Harganas;

3. Pengadaan Sarana Keluarga Berencana (DAK);

4. Pelayanan KB Bagi Keluarga Pra Sejahtera dan KS I dan Pengadaan Obat


Side Efek dan Alat Kontrasepsi;

5. Pelayanan KB Kes Bhayangkara Tahun 2015;

6. Revitalisasi PPKBD dan Sub PPKBD;

7. Pengelolaan Program KKB di Tingkat Lini Lapangan;

14. Program Pelayanan Kontrasepsi, terdiri dari:

1. Pelayanan KB-Kes Bhakti IBI;

2. Pelayanan KB-Kes PKK;

3. Pelayanan KB Melalui KB TNI Manunggal KB Kes.

15. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR


Yang Mandiri, terdiri dari:

1. Pemberdayaan Institusi Masyarakat Perkotaan (PPKBD dan Sub PPKBD);

2. Sosialisasi Program KRR Melalui Jalur Sekolah dan Luar Sekolah;

3. Pemberdayaan Kelompok UPPKS;


4. Pelatihan Peningkatan Produktivitas Ekonomi Anggota Kelompok UPPKS;

5. Jambore IMP, Saka Kencana dan PKB;

16. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga, terdiri


dari:

1. Revitalisasi BKB Terintegrasi dengan Posyandu dan PAUD;

2. Pengadaan Timbangan Posyandu.

17. Program Data dan Informasi, terdiri dari:

1. Siduga , Pengumpulan Data serta Penyusunan dan Perencanaan;

2. Pendataan Keluarga Tahun 2015.


BAB IV
PENUTUP

Dalam upaya percepatan pembangunan bidang Pemberdayaan Masyarakat


Perempuan dan Keluarga Berencana sangat diperlukan perencanaan yang matang dalam
hal penganggaran, teknis kegiatan, pengawasan dan pemantauan untuk menjaga kualitas
pekedrjaan serta tercapainya program sesuai Rencana Kerja Pemerintah Kota Padang.

1.1. Kaidah Pelaksanaan.


Program-program yang dituangkan dalam RPJMD Kota Padang Tahun 2014-2019
dilaksanakan secara operasional oleh SKPD dan didukung oleh instansi vertikal yang ada
di Kota Padang, Kecamatan dan Masyarakat.
Rencana Kerja juga merupakan panduan bagi Pemerintah Kota dalam menyusun
Renstra bagi SKPD yang membawahi bidang yang sama serta perlu mengacu pada
Rencana Tata Ruang Wilayah agar tercapai keselarasan dan kesinambungan
pembangunan daerah.

1.2. Rencana Tindak Lanjut


Koordinasi dengan berbagai pihak dan instansi terkait di tingkat Kota maupun
Kecamatan serta kerjasama dengan pihak pusat melalui Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta dengan BkkbN
sangat mutlak, agar didapat pembangunan yang tepat sasaran bagi masyarakat.
Selain itu juga diperlukan pemantauan dan evaluasi terhadap program-program
yang sudah dilaksanakan tahun sebelumnya.

Padang, Maret 2015


KEPALA BPMPKB KOTA PADANG

Muji Susilawati, SH, MM


Pembina TK. I, NIP.19611013 198101 2 001

Anda mungkin juga menyukai