LAPKAS Pandas Anak Karawang
LAPKAS Pandas Anak Karawang
Disusun oleh:
Pembimbing:
dr. H. Didi Sukandi, Sp.A
1.1 Anamnesis
Dilakukan alloanamnesis dengan ibu kandung pasien, di Ruang Rawamerta
kamar 148 Rawamerta. Tanggal masuk RS ialah 25 Februari 2019.
Pada usia 3 tahun pasien mengalami kejang demam, lalu pada tanggal 2
Januari 2019 kejang demam kembali muncul, pasien sempat dirawat di RS Fitri
setelah beberapa hari pasien diperbolehkan pulang namun ketika dirumah kejang
demam muncul kembali.
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus 4 x/menit
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen
Palpasi : Supel, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan (-)
Genitalia : Jenis kelamin laki-laki, tak tampak kelainan anatomis
Kelenjar getah bening :
Submental : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Submandibula : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Preaurikuler : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Postaurikuler : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Cervicalis anterior : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Cervicalis posterior: Tidak teraba pembesaran kelenjar
Supraclavicula : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Suboksipital : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Kulit :
Inspeksi : warna kulit kuning langsat, tidak tampak jejas/scar, tidak
tampak ikterik maupun sianosis
Ekstremitas : Simetris, tidak tampak deformitas maupun
kelainan anatomis, akral teraba hangat pada keempat ekstremitas, tak
tampak sianosis perifer, tampak kepucatan pada palmar dan plantar, tidak
terdapat edema, tidak terdapat koilonychia pada jari-jemari ekstremitas,
capillary refill time pada keempat ekstremitas < 2 detik.
1.3 Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan laboratorium darah rutin, indeks eritrosit, dan
glukosa darah sewaktu pada tanggal 07-02-2019 pukul 18.52 WIB
Indeks eritrosit
MCV 76 fL 78 – 95
MCH 26 pg 26 – 32
MCHC 35 g/dL 32 – 36
RDW-CV 35 % 12.2 – 15.3
Kimia darah
Glukosa Darah Sewaktu 126 mg/dL 60 – 100
1.4 Resume
Pasien datang ke IGD RSUD Karawang dibawa oleh ibunya dengan keluhan
kejang dengan durasi ±2 menit, kejang kelonjotan dan selama kejang tidak sadar.
Mata mendelik dan setelah kejang pasien sadar. Sebelum kejang pasien demam
dan disertai keluhan tambahan muntah 1x.
Semenjak sakit nafsu makan menjadi berkurang. Ibu pasien tidak pernah
secara rutin untuk mengontrol berat badan pasien. Berdasarkan pengamatan Ibu
pasien anak tampak sehat dan sesuai dengan usianya. Sebelumnya pasien pernah
mengalami kejang demam pada usia 3 tahun. Pada tanggal 2 Januari 2019 pasien
dirawat di RS Fitri disebabkan karena kejang demam. Setelah beberapa hari
dirawat pasien dinyatakan pulang. Selanjutnya pada tanggal 25 februari 2019
pasien dibawa ke RSUD Karawang dengan keluhan kejang dan dinyatakan untuk
dilakukan perawatan di RS.
Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit sedang, kesadaran
composmentis, tidak pucat, tidak ada sesak. Berat badan pasien baik, perawakan
baik dan status gizi baik. Tanda vital didapatkan nadi 118 x/menit (regular, kuat,
isi cukup), laju pernapasan 26 x/menit (tipe abdominotorakal), suhu badan 37,3 C
(diukur dengan thermometer axila digital). Status generalis dan neurologis
didapatkan tidak ada kelainan.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb 11,7g/dL, leukosit
13,4 ribu sel/µL, GDS 126 mg/dL.
1.9 Follow up
24 Februari 2019
S: Kejang (+) sebanyak 1x dengan durasi 2 menit, demam (+), penurunan
kesadaran sesudah kejang (-), mual (+), muntah (-)
O: Kesan sakit: TSS CA -/-; SI -/-
Kesadaran: CM Pemb KGB leher - -
- -
N: 105x/menit Paru: SNV +/+; Rh -/-; Wh -/- - - -
P: 24x/menit Jantung: S1 S2 reg m -; g - - -
-
0
S: 38 C Abdomen: Supel, BU + 3 x/mnt, nyeri tekan
BB: 20 kg abdomen, hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas: AH +/+; Edema -/-; CRT < 2”
A: Gangguan termoregulasi, kejang demam sederhana
P: RL 10 tpm
Cefotaxime 3x500 mg
PCT 3x200 mg
25 Februari 2019
S: Keluarga mengatakan pasien masih demam (+)
O: Kesan sakit: TSS CA -/-; SI -/-
Kesadaran: CM Pemb KGB leher - -
- -
N: 97x/menit Paru: SNV +/+; Rh -/-; Wh -/- - - -
P: 30x/menit Jantung: S1 S2 reg m -; g - - -
-
0
S: 37,7 C Abdomen: Supel, BU + 3 x/mnt, nyeri tekan
abdomen, hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas: AH +/+; Edema -/-; CRT < 2”
A: Hipertermi
P: RL 10 tpm
Observasi TTV
Cefotaxime 3x500 mg
PCT 3x200 mg
26 Februari 2019
S: Keluarga mengatakan pasien tidak ada kejang
O: Kesan sakit: TSS CA -/-; SI -/-
Kesadaran: CM Pemb KGB leher - -
- -
N: 116x/menit Paru: SNV +/+; Rh -/-; Wh -/- - - -
P: 26x/menit Jantung: S1 S2 reg m -; g - - -
-
0
S: 36,7 C Abdomen: Supel, BU + 3 x/mnt, nyeri tekan
abdomen, hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas: AH +/+; Edema -/-; CRT < 2”
A: Kejang demam sederhana, risiko kejang berulang
P: RL 10 tpm
Observasi TTV
27 Februari 2019
S: Keluarga mengatakan pasien tidak ada kejang
O: Kesan sakit: TSS CA -/-; SI -/-
Kesadaran: CM Pemb KGB leher - -
- -
N: 110x/menit Paru: SNV +/+; Rh -/-; Wh -/- - - -
P: 24x/menit Jantung: S1 S2 reg m -; g - - -
-
0
S: 36,6 C Abdomen: Supel, BU + 3 x/mnt, nyeri tekan
abdomen, hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas: AH +/+; Edema -/-; CRT < 2”
A: Risiko kejang berulang
P: RL 10 tpm
Observasi TTV
Pemeriksaan Lab
28 Februari 2019
S: Keluarga mengatakan pasien tidak ada kejang
O: Kesan sakit: TSS CA -/-; SI -/-
Kesadaran: CM Pemb KGB leher - -
- -
N: 110x/menit Paru: SNV +/+; Rh -/-; Wh -/- - - -
P: 22x/menit Jantung: S1 S2 reg m -; g - - -
-
0
S: 36,3 C Abdomen: Supel, BU + 3 x/mnt, nyeri tekan
abdomen, hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas: AH +/+; Edema -/-; CRT < 2”
A: Risiko kejang berulang
P: RL 10 tpm
Observasi TTV
1.10 Diagnosis akhir
Kejang demam sederhana
1.11 Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam