Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

KEJANG DEMAM SEDERHANA

Disusun oleh:

ARRIVAL RAHMAN DIAN PUSPITA S


ANINDYA REZQUYTA A KARINA SEKAR A
NAJWA SUFA HILWA RADEN M. ILHAM EFFENDI
MUTHIA TRISA N SEKARNINGRUM D
M ADITYA RACHMAN KHOLIFATUL ULYA
RUTH ASTRY EVANGELIA AULIA FURQAN SUFARNAP
MARSYA NURSYIFANI

Pembimbing:
dr. H. Didi Sukandi, Sp.A

KEPANITERAAN DASAR ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 25 FEBRUARI 2019 – 2 APRIL 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KARAWANG
BAB I
STATUS PASIEN

1.1 Anamnesis
Dilakukan alloanamnesis dengan ibu kandung pasien, di Ruang Rawamerta
kamar 148 Rawamerta. Tanggal masuk RS ialah 25 Februari 2019.

1.1.1 Identitas pasien


Nama : GS
Umur : 5 Tahun 4 Bulan
Alamat : Perum Puri Purwana
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Anak ke : 2 dari 2
No. RM : 00.76.14.38

1.1.2 Identitas orang tua


Profil Ayah Ibu
Nama Tn. S Ny. S
Usia 26 23
Alamat Perum Puri Purwana Perum Puri Purwana
Pekerjaan Karyawan IRT
Pendidikan terakhir SMP SMP
Suku Betawi Jawa
Agama Islam Islam
Hubungan dengan orang tua: orang tua kandung
1.1.3 Keluhan utama
Pasien kejang 30 menit SMRS

1.1.4 Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang dengan keluhan kejang sebanyak 1 kali, durasi 2 menit
setengah jam SMRS. Kejang kelonjotan dan tidak sadar saat kejang, mata
mendelik keatas setelah kejang langsung sadar. Sebelum kejang sempat pasien
muntah 1 kali dalam perjalanan keluar makanan dan cairan. Demam muncul
mendadak disertai kejang, keluhan disertai mual. Pasien memiliki riwayat di
rawat 2 bulan karena kejang. Setelah kejang nafsu makan pasien berkurang.

1.1.5 Riwayat kehamilan


Riwayat Morbiditas kehamilan Hipertensi, eklampsia
kehamilan Antenatal Care 1x setiap bulan
Riwayat Tempat persalinan Rumah sakit
Kelahiran Penolong persalinan Dokter SpOg
Cara persalinan SC
Masa gestasi 9 Bulan
Keadaan Berat lahir -
bayi Panjang lahir -
Lingkar kepala -
Langsung menangis +
Pucat -
Kebiruan -
Kuning -
Skor APGAR -
Kelainan bawaan -
1.1.6 Riwayat perkembangan psikomotor
Berdasarkan anamnesis Ibu pasien tidak ingat usia pasti tumbuh kembang
anaknya, namun berdasarkan observasi ibu pasien anak tampak aktif sesuai
dengan usianya tanpa ada gangguan perkembangan.

1.1.7 Riwayat makanan


Umur (bulan) ASI/PASI Buah/Biskuit Bubur susu Nasi tim
0-6 PASI - - -
6-8 PASI - - -
8-10 + + +
10-12 + + +

Jenis makanan Frekuensi dan jumlah


Nasi/ Pengganti Tim (Bubur) 3x/hari
Sayur Variasi
Daging Variasi
Ikan Variasi
Telur Variasi
Tahu Variasi
Tempe Variasi
Kesimpulan riwayat makanan: Kuantitas dan kualitas makanan pasien cukup
baik.
1.1.8 Riwayat imunisasi
Vaksin Dasar (umur dalam bulan)
Hep B 1 3 4
Polio 2 3 4
BCG 2
DTP 2 3 4
Hib - - -
Campak -
Kesimpulan riwayat imunisasi: riwayat imunisasi dasar tidak lengkap sesuai
usia.

1.1.9 Riwayat keluarga


1.1.9.1 Corak reproduksi
No. Tgl. Lahir Jenis Hidup Lahir Abortus Mati Keterangan
(usia) kelamin mati (sebab) kesehatan
1. - Laki-laki - - - Ya Eklampsi
2. 10 tahun Perempuan Ya - - - Sehat
3. 5 tahun Laki-laki Ya - - - Pasien

1.1.9.2 Riwayat pernikahan


Ayah Ibu
Nama S S
Perkawinan ke 1 1
Usia saat menikah 26 23
Pendidikan terakhir SMP SMP
Suku Betawi Jawa
Agama Islam Islam
Keadaan kesehatan Asam Urat Kolestrol
Kosanguinitas - -
1.1.9.3 Riwayat penyakit keluarga
Anggota keluarga pasien yang tinggal di rumah tidak ada yang mengalami
keluhan seperti pasien rasakan saat ini. Namun saudara kandung ibu memiliki
riwayat kejang demam. Ayah pasien memiliki penyakit asam urat dan ibu pasien
memiliki kolesterol dan hipertensi.

1.1.9.4 Riwayat penyakit yang pernah diderita


Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi - Difteri - Penyakit -
jantung
Cacingan - Diare - Penyakit -
ginjal
DBD - Kejang + Radang -
paru
Otitis - Morbili - TBC -
Parotitis - Operasi - Lain-lain -

Pada usia 3 tahun pasien mengalami kejang demam, lalu pada tanggal 2
Januari 2019 kejang demam kembali muncul, pasien sempat dirawat di RS Fitri
setelah beberapa hari pasien diperbolehkan pulang namun ketika dirumah kejang
demam muncul kembali.

1.1.9.5 Riwayat lingkungan tempat tinggal


 Rumah petakan milik sendiri
 Memiliki 1 kamar tidur
 Kebersihan baik, ventilasi dan pencahayaan cukup
 Kamar mandi milik sendiri
 Terdapat tempat sampah di rumah
 Air minum dari isi ulang kemasan
 Sumber air PAM
1.1.9.6 Riwayat sosial ekonomi
Penghasilan per bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pasien merupakan anggota BPJS kelas II

1.1.9.7 Riwayat pengobatan


Pasien sudah pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya.

1.2 Pemeriksaan fisik


Dilakukan pemeriksaan fisik pada anak A pada hari Kamis tanggal 10 – 01 -
2019 pukul 14.30 WIB di Ruang Rawamerta kamar 155.

1.2.1 Keadaan umum


Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kesan Gizi : Gizi baik
Keadaan lain : Pucat (-), Ikterik (-), Perdarahan (-), Sesak (-)

1.2.2 Data antropometri dan status gizi


Berat badan : 21 kg
Tinggi badan : 109 cm
BB/U : 21/18 x 100% = 116 %

TB/U : 109 / 109x 100% = 100%

BB/TB : 21 / 19x 100 % = 110%

Kesimpulan: Berat badan normal, perawakan normal, gizi normal.

1.2.3 Tanda-tanda vital


SpO2 : 98%
Nadi : 118x/menit, regular
Laju pernapasan : 26 x/menit, tipe torako-abdominal
Suhu badan : 37.3 0C
1.2.4 Status generalis
Kepala : Normosefalik, ubun-ubun besar sudah menutup dan datar
Rambut : Rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah dicabut
Wajah : Wajah simetris, tidak tampak bengkak, tidak tampak
dismorfik
Mata : Edema palpebra -/-; ptosis -/-; sklera ikterik -/-;
konjungtiva anemis -/-; refleks cahaya langsung +/+;
refleks cahaya tidak langsung +/+; isokor +/+
Telinga : Normotia, liang telinga lapang, hiperemis -/- oedem -/-
Hidung : Bentuk simetris; sekret -/-; hiperemis pada mukosa -/-;
nafas cuping hidung -/-
Bibir : Simetris saat diam, mukosa berwarna merah muda,
pucat (-), sianosis (-)
Mulut : Tidak tampak mukosa kering dan pucat, ada faring
hiperemis, terdapat aphtous stomatitis pada lidah
Leher : Tidak tampak deformitas atau benjolan, tidak teraba
pembesaran KGB leher maupun tiroid
Thoraks
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS IV linea
midclavicularis sinistra
Perkusi : Normal
Auskultasi : BJ I/II regular, tidar terdengar murmur atau gallop
Paru
Inspeksi : bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis,
strenum dan iga normal, retraksi subcostal (-), tidak ada
hemithotax yang tertinggal.

Palpasi : pergerakan didnding dada simetris


Perkusi : sonor
Auskultasi : suara napas vesicular pada kedua lapang paru, ronkhi -/- ,
wheezing -/-

Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus 4 x/menit
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen
Palpasi : Supel, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan (-)
Genitalia : Jenis kelamin laki-laki, tak tampak kelainan anatomis
Kelenjar getah bening :
Submental : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Submandibula : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Preaurikuler : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Postaurikuler : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Cervicalis anterior : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Cervicalis posterior: Tidak teraba pembesaran kelenjar
Supraclavicula : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Suboksipital : Tidak teraba pembesaran kelenjar
Kulit :
Inspeksi : warna kulit kuning langsat, tidak tampak jejas/scar, tidak
tampak ikterik maupun sianosis
Ekstremitas : Simetris, tidak tampak deformitas maupun
kelainan anatomis, akral teraba hangat pada keempat ekstremitas, tak
tampak sianosis perifer, tampak kepucatan pada palmar dan plantar, tidak
terdapat edema, tidak terdapat koilonychia pada jari-jemari ekstremitas,
capillary refill time pada keempat ekstremitas < 2 detik.
1.3 Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan laboratorium darah rutin, indeks eritrosit, dan
glukosa darah sewaktu pada tanggal 07-02-2019 pukul 18.52 WIB

Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan


Darah rutin
Hemoglobin 11.7 g/dL 12.5 – 16.1
Eritrosit 4.44 juta sel/µL 3.8 – 5.8
Leukosit 13.4 ribu sel/µL 4.0 – 10.5
Thrombosit 370 ribu sel/µL 150 – 400
Hematokrit 33.9 % 33 – 45

Indeks eritrosit
MCV 76 fL 78 – 95
MCH 26 pg 26 – 32
MCHC 35 g/dL 32 – 36
RDW-CV 35 % 12.2 – 15.3
Kimia darah
Glukosa Darah Sewaktu 126 mg/dL 60 – 100
1.4 Resume
Pasien datang ke IGD RSUD Karawang dibawa oleh ibunya dengan keluhan
kejang dengan durasi ±2 menit, kejang kelonjotan dan selama kejang tidak sadar.
Mata mendelik dan setelah kejang pasien sadar. Sebelum kejang pasien demam
dan disertai keluhan tambahan muntah 1x.
Semenjak sakit nafsu makan menjadi berkurang. Ibu pasien tidak pernah
secara rutin untuk mengontrol berat badan pasien. Berdasarkan pengamatan Ibu
pasien anak tampak sehat dan sesuai dengan usianya. Sebelumnya pasien pernah
mengalami kejang demam pada usia 3 tahun. Pada tanggal 2 Januari 2019 pasien
dirawat di RS Fitri disebabkan karena kejang demam. Setelah beberapa hari
dirawat pasien dinyatakan pulang. Selanjutnya pada tanggal 25 februari 2019
pasien dibawa ke RSUD Karawang dengan keluhan kejang dan dinyatakan untuk
dilakukan perawatan di RS.
Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit sedang, kesadaran
composmentis, tidak pucat, tidak ada sesak. Berat badan pasien baik, perawakan
baik dan status gizi baik. Tanda vital didapatkan nadi 118 x/menit (regular, kuat,
isi cukup), laju pernapasan 26 x/menit (tipe abdominotorakal), suhu badan 37,3 C
(diukur dengan thermometer axila digital). Status generalis dan neurologis
didapatkan tidak ada kelainan.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb 11,7g/dL, leukosit
13,4 ribu sel/µL, GDS 126 mg/dL.

1.5 Diagnosis kerja


 Kejang demam sederhana

1.6 Diagnosis banding


 Ensefalitis
1.7 Pemeriksaan anjuran
 Pemeriksaan cairan serebrospinal

1.8 Tata laksana


 RL 10 tpm
 Cefotaxime 3x500 mg
 PCT 3x200 mg
 Diazepam 3x10mg (KP)

1.9 Follow up
24 Februari 2019
S: Kejang (+) sebanyak 1x dengan durasi 2 menit, demam (+), penurunan
kesadaran sesudah kejang (-), mual (+), muntah (-)
O: Kesan sakit: TSS CA -/-; SI -/-
Kesadaran: CM Pemb KGB leher - -
- -
N: 105x/menit Paru: SNV +/+; Rh -/-; Wh -/- - - -
P: 24x/menit Jantung: S1 S2 reg m -; g - - -
-
0
S: 38 C Abdomen: Supel, BU + 3 x/mnt, nyeri tekan
BB: 20 kg abdomen, hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas: AH +/+; Edema -/-; CRT < 2”
A: Gangguan termoregulasi, kejang demam sederhana
P:  RL 10 tpm
 Cefotaxime 3x500 mg
 PCT 3x200 mg
25 Februari 2019
S: Keluarga mengatakan pasien masih demam (+)
O: Kesan sakit: TSS CA -/-; SI -/-
Kesadaran: CM Pemb KGB leher - -
- -
N: 97x/menit Paru: SNV +/+; Rh -/-; Wh -/- - - -
P: 30x/menit Jantung: S1 S2 reg m -; g - - -
-
0
S: 37,7 C Abdomen: Supel, BU + 3 x/mnt, nyeri tekan
abdomen, hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas: AH +/+; Edema -/-; CRT < 2”
A: Hipertermi
P:  RL 10 tpm
 Observasi TTV
 Cefotaxime 3x500 mg
 PCT 3x200 mg

26 Februari 2019
S: Keluarga mengatakan pasien tidak ada kejang
O: Kesan sakit: TSS CA -/-; SI -/-
Kesadaran: CM Pemb KGB leher - -
- -
N: 116x/menit Paru: SNV +/+; Rh -/-; Wh -/- - - -
P: 26x/menit Jantung: S1 S2 reg m -; g - - -
-
0
S: 36,7 C Abdomen: Supel, BU + 3 x/mnt, nyeri tekan
abdomen, hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas: AH +/+; Edema -/-; CRT < 2”
A: Kejang demam sederhana, risiko kejang berulang
P:  RL 10 tpm
 Observasi TTV
27 Februari 2019
S: Keluarga mengatakan pasien tidak ada kejang
O: Kesan sakit: TSS CA -/-; SI -/-
Kesadaran: CM Pemb KGB leher - -
- -
N: 110x/menit Paru: SNV +/+; Rh -/-; Wh -/- - - -
P: 24x/menit Jantung: S1 S2 reg m -; g - - -
-
0
S: 36,6 C Abdomen: Supel, BU + 3 x/mnt, nyeri tekan
abdomen, hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas: AH +/+; Edema -/-; CRT < 2”
A: Risiko kejang berulang
P:  RL 10 tpm
 Observasi TTV
 Pemeriksaan Lab

28 Februari 2019
S: Keluarga mengatakan pasien tidak ada kejang
O: Kesan sakit: TSS CA -/-; SI -/-
Kesadaran: CM Pemb KGB leher - -
- -
N: 110x/menit Paru: SNV +/+; Rh -/-; Wh -/- - - -
P: 22x/menit Jantung: S1 S2 reg m -; g - - -
-
0
S: 36,3 C Abdomen: Supel, BU + 3 x/mnt, nyeri tekan
abdomen, hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas: AH +/+; Edema -/-; CRT < 2”
A: Risiko kejang berulang
P:  RL 10 tpm
 Observasi TTV
1.10 Diagnosis akhir
Kejang demam sederhana

1.11 Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai