Anda di halaman 1dari 3

APASIH ORTOTIK PROSTETIK???

Ortosis adalah alat bantu kesehatan yang berfungsi untuk bracing, splinting, dan supporting yang
dipasangkan diluar tubuh yang diperuntukkan bagi pasien/klien yang memutuhkan.
Sedangkan Prostesis adalah alat pengganti anggota gerak tubuh yang dipasangkan diluar tubuh
yang diperuntukkan bagi pasien/klien yang membutuhkan.
Maka Ortotis Prostetis adalah setiap orang yang telah lulus program pendidikan ortotik
prostetik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan Ortotik Prostetik
adalah Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Ortotis Prostetis dalam hal alat bantu
kesehatan berupa ortosis maupun prostesis untuk kesehatan fisik dan psikis berdasarkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan derajat kesehatan individu, kelompok dan
masyarakat yang diakibatkan oleh adanya ganguan fungsi dan gerak anggota tubuh dan trunk
(batang tubuh) serta hilangnya bagian anggota gerak tubuh yang yang dapat mengakibatkan
gangguan/kelainan anatomis, fisiologis, psikologis dan sosiologis.
Profesi Ortotis Prostetis diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
22 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Ortotis Prostetis. Pekerjaan dan
praktik Ortotis Prostetis dapat dilakukan secara mandiri dan/atau di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang dalam menjalankan pekerjaan dan praktiknya, Ortotis Prostetis minimal harus
memiliki ijazah Diploma Tiga Ortotik Prostetik.
Ortotis Prostetis dalam melaksanakan pelayanan Ortotik Prostetik memiliki kewenangan
sebagai berikut:
1. melakukan assesment ortotik-prostetik;
2. melakukan identifikasi fisik ;
3. membuat rancang bangun;
4. melaksanakan fabrikasi;
5. melakukan fitting dan exercise;
6. melakukan penyerahan dan edukasi;
7. memberikan pendidikan dan pelatihan; dan
8. melakukan pengembangan teknologi dan penelitian.
Adapun penjelasan masing-masing kewenangan Ortotis Prostetis adalah sebagai berikut :
A. Pelayanan Ortotik Prostetik dalam melakukan assessment ortotik prostetik meliputi :

1. memahami dan mengerti resep/order dari dokter pengirim;


2. menjadi bagian dalam pemecahan masalah dalam penentuan kebutuhan ortosis atau
prostesis yang tepat;
3. membuat dokumen, informasi serta data-data yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarganya;
dan
4. memberikan informasi yang tepat kepada pasien dan keluarganya tentang kebutuhan Ortosis
atau Prostesis.
B. Pelayanan Ortotik Prostetik dalam melakukan identifikasi fisik dan karakteristik meliputi :

1. melakukan identifikasi fisik dan karakteristik terhadap pasien secara relevan;


2. melakukan identifikasi fisik dan karakteristik terhadap kebutuhan Ortosis atau prostesis
yang tepat;
3. melakukan pengukuran dan pengambilan gambar/duplikasi model yang dibutuhkan;
4. melakukan pengambilan model langsung ( negatif model ) terhadap pasien.

C. Pelayanan Ortotik Prostetik dalam membuat rancang bangun meliputi :

1. membuat desain rancang bangun ortosis maupun prostesis untuk pasien/klien;


2. menyusun rencana pelaksanaan rancang bangun beserta aplikasinya;
3. menyusun spesifikasi bahan serta komponen yang akan dipakai;
4. menyusun rencana kerja serta proses pelaksanaannya.

D. Pelayanan Ortotik Prostetik dalam melaksanakan fabrikasi meliputi :

1. melaksanakan rectifikasi negatif model sesuai kebutuhan;


2. melaksanakan fabrikasi berupa pembuatan positif model;
3. melaksanakan fabrikasi tentang merangkai komponen dalam rangka membangun ortosis
atau prostesis; dan
4. melaksanakan penyempurnaan ortosis maupun prostesis untuk pemenuhan kenyamanan dan
estetika.
E. Pelayanan Ortotik Prostetik dalam melakukan fitting dan exercise meliputi :

1. melakukan pengepasan langsung ortosis atau prostesis terhadap pasien /klien;


2. melakukan exercise penggunaaan ortosis maupun prostesis;
3. melakukan evaluasi terhadap penggunaan ortosis atau prostesis; dan
4. melakukan koreksi demi mencapai tujuan penggunaan ortosis maupun prostesis.

F. Pelayanan Ortotik Prostetik dalam melakukan Penyerahan dan edukasi meliputi :

1. memberikan informasi tentang pemasangan /pemakaian ortosis atau prostesis dengan baik
dan benar;
2. mengajarkan bagaimana perawatan ortosis maupun prostesis;
3. memberi arahan tentang jadwal evaluasi yang harus dilakukan oleh pasien; dan
4. memberikan arahan terhadap keluarga pasien dalam hubungan penggunaan ortosis atau
prostesis terhadap pasien.

G. Pelayanan Ortotik Prostetik dalam memberikan Pendidikan dan pelatihan meliputi:

1. memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap mahasiswa Ortotik Prostetik;


2. memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap peserta didik atau peserta pelatihan dari
disiplin ilmu yang lain; dan
3. memberikan pelatihan atau informasi terhadap masyarakat.

H. Pelayanan Ortotik Prostetik dalam melakukan pengembangan teknologi dan penelitian


meliputi:

1. melakukan penelitian dan pengembangan teknologi Ortotik Prostetik;


2. melakukan pengembangan teknologi tepat guna; dan
3. mendorong penggunaan industri lokal dalam penggunaan teknologi

Anda mungkin juga menyukai