Anda di halaman 1dari 19

SOAL TKG

Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik


Jenjang Sekolah : SMK
Jumlah Butir : 65
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Tahun : 2015
Disusun oleh : Joko

1. Pernyataan berikut ini yang berkaitan dengan hukum Ohm adalah ...
a. Besarnya tegangan listrik berbanding terbalik dengan besarnya arus listrik dan
tegangan listrik
b. Besarnya tegangan listrik berbanding terbalik dengan besarnya arus listrik dan
tahanan listrik
c. Besarnya tegangan listrik berbanding lurus dengan besarnya arus listrik dan tahanan
listrik
d. Besarnya tegangan listrik berbanding terbalik dengan besarnya tahanan dan arus
listrik
e. Besarnya tegangan listrik berbanding lurus dengan besarnya arus dan tahanan pada
rangkaian terbuka

2. Pernyataan berikut ini berkaitan dengan hubungan seri dan paralel:


a. Semakin banyak jumlah tahanan listrik yang dihubungkan seri maka semakin besar
nilai tahanan totalnya, dengan catatan besar nilai tahanan pada masing-masing
tahanan sama besarnya
b. Semakin banyak jumlah tahanan listrik yang dihubungkan seri maka semakin kecil
nilai tahanan totalnya, dengan catatan besar nilai tahanan seri pada masing-masing
tahanan sama besarnya
c. Semakin banyak jumlah tahanan listrik yang dihubungkan seri maka semakin kecil
kecil arus listrik pada rangkaian seri, dengan catatan besartegangan sama dan besar
nilai tahanan pada masing-masing tahanan sama besarnya
d. Semakin banyak jumlah tahanan listrik yang dihubungkan paralel, maka semakin
besar arus listrik pada rangkaian paralel, dengan catatan besartegangan sama dan
besar nilai tahanan pada masing-masing tahanan sama besarnya
e. Semakin banyak jumlah tahanan listrik yang dihubungkan paralel, maka semakin
kecil maka semakin kecil nilai tahanan totalnya

3. Dua buah tahanan listrik dihubungkan paralel pada tegangan 10Volt. Besar nilai
tahanan R1 =10Ω dan besar nilai tahanan R2 ½ Ω, maka besar arus listrik yang
mengalir pada R2 adalah...
a. 2 A
b. 4 A
c. 5 A
d. 10A
e. 20A

4. Pada suatu rangkaian RLC seri, jika nilai kapasitansi kapasitornya diperkecil, maka
nilai impedansi rangkaian tersebut ....
a. Semakin besar
b. Semakin kecil
c. Besarnya arus tetap
d. Mungkin berubah menjadi semakin besar
e. Selalu berubah-ubah

5. Resistor 30Ω, induktor dengan reaktansi 100Ω dan kapasitor dengan reaktansi
kapasitif 60Ω. Jika resistor, induktor, dan kapasitor dihubungkan seri maka besar nilai
impedansi adalah......
a. 30Ω

b. 40Ω
c. 50Ω
d. 60Ω
e. 190Ω

6. Resistor 30Ω dirangkai seri dengan sebuah induktor yang memiliki reaktansi
induktif 100Ω dan sebuah kapasitor dengan reaktansi kapasitif 60Ω. Rangkaian ini
dicatu oleh sumber tegangan 120V, maka besar tegangan antara ujung-ujung induktor
adalah...
a. 100V
b. 120V
c. 190V
d. 240V
e. 280V

7. Resistor 30Ω dirangkai seri dengan sebuah induktor yang memiliki reaktansi
induktif 40Ω dan sebuah kapasitor dengan reaktansi kapasitif 50Ω. Rangkaian ini akan
memiliki sifat:
(1) kapasitif
(2) induktif
(3) I mendahului V
(4) Vmendahului I

Pernyataan yang paling benar untuk pernyataan di atas adalah:


a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 1, 3, dan 4

8. Pernyataan berikut berkaitan dengan pengertian beban seimbang pada hubungan


bintang, kecuali:
a. Besarnya daya listrik antara pada masing-masing phasa R-0, phasa S-0, phasa T-0
besarnya sama besarnya
b. Besarnya daya listrik antara pada masing-masing phasa R-0, phasa S-0, phasa T-0
besarnya sama besarnya
c. Besarnya tegangan pada masing-masing phasa (VR-0, VS-0, VT-0) adalah sama
besarnya
d. Besarnya tegangan listrik antar phasa (VR-S, VS-T, VR-T) adalah sama besarnya
e. Besarnya tegangan pada masing-masing phasa (VR-0, VS-0, VT-0) adalah mendekati
sama besarnya
9. Besarnya fluksi pada generator DC pengauat terpisah bergantung pada besarnya...
a. Tegangan output genarator yang dihasilkan generator
b. Besarnya tahanan shut yang ada pada generator
c. Besarnya beban generator
d. Besarnya arus penguatan yang diberikan pada generator
e. Besarnya tegangan jangkar pada generator

10. Besarnya tegangan listrik yang dibangkitkan pada generator listrik dapat
dirumuskan:
a. E = c. f (n)
b. ϕ = f (Im)
c. E = c. n . ϕ
d. E = ϕ . Z
e. E = f (n)

11. Berikut ini adalah menunjukkan cara pemasangan ampermeter dan voltmeter pada
rangkaian berbeban yang benar adalah:
a. Amperemeter dipasang paralel terhadap tegangan beban yang diukur arusnya dan
voltmeter dipasang seri dengan beban yang diukur tegangannya
b. Amperemeter dipasang seri dengan beban yang diukur arusnya dan pemasangan
voltmeter dipasang paralel pada ujung-ujung beban yang diukur tegangannya
c. Amperemeter dipasang sesuai dengan lambang yang ada pada alat ukur
amperemeter
d. Pemasangan amperemeter dipasang sesuai dengan lambang yang ada pada alat
ukur voltmeter
e. Pemasangan amperemeter dapat dipasang seri atau paralel bergantung rangkaian
yang akan diukur, demikian juga untuk pemasangan voltmeter

12. Sebuah kWh-meter satu phasa pada name plate tertera 600 putaran/kWh. Jika kWH
meter digunakan dalam waktu 1 menit tercatat 33 putaran piringan, maka besarnya
besar daya listrik adalah
a. 330W
b. 19.800W
c. 3,3kW
d. 33kW
e. 330kW

13. Jika melakukan pengukuran tegangan listrik AC dengan voltmeter AC dan pada
volmeter tersebut ada tanda ┴, maka cara membaca besarnya tegangan adalah:
a. Posisi pembaca tegak lurus dengan bidang kerja dan menghadap voltmeter untuk
membaca penunjukan jarum volmeter yang diletakkan di depan pembaca
b. Votmeter diletakkan sesuai kondisi bidang kerja dan posisi pembaca sejajar tegak
dan lurus menghadap penunjukan volmeter
c. Posisi pembaca sesuai kondisi pada saat itu dan menghadap pada voltmeter
diletakkan tegak lurus pada bidang kerja datar
d. Votmeter diletakkan tegak lurus pada bidang kerja datar dan posisi pembaca sejajar
tegak dan lurus menghadap penunjukan jarum volmeter
e. Votmeter diletakkan tegak lurus pada bidang kerja datar dan posisi pembaca sesuai
posisi saat bekerja

14. Cara melakukan pengukuran nilai tahanan resistor menggunakan multitester analog
yang paling benar adalah:
a. Lakukan kalibrasi dengan menghubungsingkat kedua ujung probe, jika jarum tidak
menunjuk nol atur adjust time sampai jarum menunjuk nol dan jika jarum tidak bisa
menunjuk angka nol ganti baterai. Hubungkan masing-masing ujung probe pada
kedua kaki resistor. Jika jarum teralu ke kiri dan jarum tidak menunjuk angka
tertentu dengan jelas naikkan batas ukur dari X1 menjadi X10 dan seterusnya
sampai jarum menunjuk nilai tahanan tertentu.
b. Atur posisi saklar selektor multimeter pada Ohmmeter pada posisi X1, lakukan
kalibrasi dengan menghubungsingkat kedua ujung probe , jika jarum tidak
menunjuk nol ganti baterai. Hubungkan masing-masing ujung probe pada kedua
kaki resistor. Jika jarum teralu ke kiri dan jarum tidak menunjuk angka tertentu
dengan jelas naikkan batas ukur dari X1 menjadi X10 dan seterusnya sampai jarum
menunjuk nilai tahanan tertentu.
c. Atur posisi saklar selektor multimeter pada Ohmmeter pada posisi X1, lakukan
kalibrasi dengan menghubungsingkat kedua ujung probe, jika jarum tidak
menunjuk nol atur adjust time sampai jarum menunjuk nol atau mendekati nol jika
tidak dapat sampai menunjuk nol. Hubungkan masing-masing ujung probe pada
kedua kaki resistor. Jika jarum teralu ke kiri dan jarum tidak menunjuk angka
tertentu dengan jelas naikkan batas ukur dari X1 menjadi X10 dan seterusnya
sampai jarum menunjuk nilai tahanan tertentu.
d. Atur posisi saklar selektor multimeter pada Ohmmeter pada posisi X1, lakukan
kalibrasi dengan menghubungsingkat kedua ujung probe, jika jarum tidak
menunjuk nol atur adjust time sampai jarum menunjuk nol dan jika jarum tidak bisa
menunjuk angka nol ganti baterai. Hubungkan masing-masing ujung probe pada
kedua kaki resistor.
e. Atur posisi saklar selektor multimeter pada Ohmmeter pada posisi X1, lakukan
kalibrasi dengan menghubungsingkat kedua ujung probe, jika jarum tidak
menunjuk nol atur adjust time sampai jarum menunjuk nol dan jika jarum tidak bisa
menunjuk angka nol ganti baterai. Hubungkan masing-masing ujung probe pada
kedua kaki resistor. Jika jarum teralu ke kiri dan jarum tidak menunjuk angka
tertentu dengan jelas naikkan batas ukur dari X1 menjadi X10 dan seterusnya
sampai jarum menunjuk nilai tahanan tertentu.

15. TIDAK DIBUAT

16. Gambar di bawah menunjukkan:


2N-220V

2 x 50mm2 + 1 x 25mm2
a. Sirkit arus searah 220V (antara penghantar sisi dan kawat tengah 110V), dua
penghantar sisi berpenampang 50mm2 dan kawat tengah 25mm2.
b. Sirkit arus searah, 110V (antara penghantar sisi dan kawat tengah 110V), dua
penghantar sisi berpenampang 50 mm2 dan kawat tengah 25 mm2.
c. Sirkit arus searah, 110V (antara penghantar sisi dan kawat tengah 220V), dua
penghantar sisi berpenampang 50mm2 dan kawat tengah 25mm2.
d. Sirkit arus searah, 220V (antara penghantar sisi dan kawat tengah 220V), dua
penghantar sisi berpenampang 50mm2 dan kawat tengah 25mm2.
e. Sirkit arus searah, 110V (antara penghantar sisi dan kawat tengah 110V), dua
penghantar sisi berpenampang 25mm2 dan kawat tengah 50mm2.
17. .

Pernyataan yang paling tepat untuk gambar di atas adala:


a. Bagan instalasi dengan saklar seri melayani 2 lampu pijar, lampu hidup dan mati
bersamaan
b. Bagan instalasi dengan saklar seri melayani 2 lampu pijar, lampu hidup dan mati
sesuai saklar yang ditekan
c. Bagan instalasi dengan saklar dua kutub melayani 2 lampu pijar, lampu hidup dan
mati sesuai saklar yang ditekan
d. Bagan instalasi dengan saklar dua kutub melayani 2 lampu pijar, lampu hidup dan
mati bersamaan
e. Bagan instalasi dengan saklar tukar melayani 2 lampu pijar, lampu hidup dan mati
bergantian sesuai saklar yang ditekan

18.

Pernyataan untuk gambar di atas yang paling tepat adalah:


a. Instalasi motor 3 phasa dilengkapi saklar star/delta, motor AC 1 phasa & pemanas,
motor AC 1 phasa, dan dilengkapi saklar utama dan saklar group
b. Instalasi motor 3 phasa dilengkapi saklar star/delta, pemanas & motor AC 3 phasa,
motor AC 1 phasa, dan dilengkapi saklar utama dan saklar group
c. Instalasi motor 3 phasa dilengkapi saklar star/delta, motor AC 3 phasa, motor AC
1 phasa dilengkapi tahanan pengasut, dan dilengkapi saklar utama dan saklar group
d. Instalasi motor listrik 3 phasa dilengkapi star/delta, motor 3 phasa, dan instalasi
motor AC 1 phasa dilengkapi tahanan asut, serta dilengkapi saklar utama dan
saklar group
e. Instalasi motor 3 phasa dilengkapi saklar star/delta, motor 3 phasa dilengkapi
transformator, instalasi motor AC 1 phasa dilengkapi tahanan asut, dan dilengkapi
saklar utama dan saklar group

19. Ancaman bahaya dalam melaksanakan pekerjaan instalasi listrik yang mungkin dapat
terjadi sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku adalah:
a. Kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan kebakaran dan ledakan yang disebabkan
oleh faktor manusia, metode kerja dan kondisi lingkungan kerja.
b. Kesehatan kerja, kebakaran dan ledakan yang disebabkan oleh faktor manusia,
metode kerja dan kondisi lingkungan kerja.
c. Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor manusia, metode kerja dan kondisi
lingkungan kerja.
d. Keselamatan kerja, kesehatan kerja, kebakaran dan ledakan yang disebabkan oleh
faktor manusia, metode kerja serta kondisi lingkungan kerja.
e. Keselamatan kerja, dan kebakaran dan ledakan yang disebabkan oleh faktor
manusia, metode kerja dan kondisi lingkungan kerja.

20. Prosedur K3 yang berkaitan dengan pekerjaan meliputi:


a. Phisik pekerja sehat; bekerja sesuai prosedur, menggunakan seragam & alat
pelindung kerja; lingkungan aman, nyaman & tanda peringatan bahaya memadai;
tersedianya alat pemadam kebakaran & kotak PPK; dan kemampuan pekerja
melakukan tindakan darurat (PPK, kebakaran, & ledakan)
b. Phisik pekerja sehat; bekerja sesuai prosedur, menggunakan seragam & alat
pelindung kerja, lingkungan kerja sehat, aman, nyaman & tanda peringatan bahaya
memadai, tersedianya alat pemadam kebakaran & kotak PPK, dan kemampuan
pekerja melakukan tindakan darurat (PPK, kebakaran, & ledakan)
c. Kondisi phisik pekerja sehat, bekerja sesuai prosedur, menggunakan seragam & alat
pelindung kerja, lingkungan kerja sehat, nyaman & tanda peringatan bahaya
memadai, tersedianya alat pemadam kebakaran & kotak PPK, dan kemampuan
pekerja melakukan tindakan darurat (kebakaran, & ledakan)
d. Kondisi phisik pekerja sehat, bekerja sesuai prosedur, menggunakan seragam &
pelindung kerja, lingkungan kerja sehat, nyaman & tanda peringatan bahaya
memadai, tersedianya alat pemadam kebakaran, dan kemampuan pekerja
melakukan tindakan darurat (PPK, kebakaran, & ledakan)
e. Kondisi phisik pekerja sehat; pekerja bekerja sesuai prosedur kerja, menggunakan
seragam & alat pelindung kerja; lingkungan kerja sehat, nyaman & tanda
peringatan bahaya memadai; tersedianya alat pemadam kebakaran & kotak PPK;
dan kemampuan pekerja melakukan tindakan darurat (kebakaran, & ledakan)

21. Dalam melakukan pekerjaan pemasangan instalasi listrik, prinsip-prinsip keselamatan


yang perlu dilakukan adalah:
a. Sesuai gambar yang diinginkan konsumen, mengindahkan syarat-syarat (PUIL),
tenaga terlatih, bertanggung-jawab & menjaga K3 tenaga kerja, yang memasang
instalasi listrik ahli di bidang listrik, memahami peraturan listrik & memiliki
sertifikat dari instansi yang berwenang
b. Sesuai gambar rencana yang telah disyahkan, mengindahkan syarat-syarat (PUIL),
menggunakan tenaga terlatih, bertanggung-jawab & menjaga K3 tenaga kerja, yang
memasang instalasi listrik terampil di bidang listrik, memahami peraturan listrik &
memiliki sertifikat dari instansi yang berwenang
c. Sesuai gambar yang diinginkan konsumen, mengindahkan syarat-syarat (PUIL),
menggunakan tenaga terlatih, bertanggung-jawab & menjaga K3 tenaga kerja; dan
yang memasang instalasi listrik terampil di bidang listrik, memahami peraturan
listrik & memiliki sertifikat dari instansi yang berwenang
d. Sesuai gambar rencana yang telah disyahkan, mengindahkan syarat-syarat (PUIL),
menggunakan tenaga terlatih, bertanggung-jawab & menjaga K3 tenaga kerja, dan
yang memasang instalasi listrik ahli di bidang listrik, memahami peraturan listrik &
memiliki sertifikat dari instansi yang berwenang.
e. Sesuai gambar yang diinginkan konsumen, mengindahkan syarat-syarat (PUIL),
menggunakan tenaga terlatih, bertanggung-jawab & menjaga K3 tenaga kerjanya,
dan yang memasang instalasi listrik ahli di bidang listrik, memahami peraturan
listrik & memiliki sertifikat dari instansi yang berwenang.

22. A + - K

Gambar di atas menunjukkan simbol dari:


a. Diode zener
b. LED
c. Diode penyeahDiode foto
d. Diode laser

23. Karakteristik diode

Berdasrkan gambar karakteristik dioda di atas, menunjukkan bahwa arus baru ada
ketika:
a. Besar tegangan 0,3V pada dioda germanium dan 0,7 pada dioda silikon
b. Besar tegangan 0,3V pada dioda silikon dan 0,7V pada dioda germanium
c. Besar tegangan 0,4V pada dioda silikon dan 1,0V pada dioda germanium
d. Besar tegangan 1,0V pada dioda silikon dan 0,7V pada dioda germanium
e. Besar tegangan 0,3V pada dioda silikon dan 1,70 pada dioda germanium

24. Prinsip kerja seterika listrik sesuai dengan fungsinya adalah ….


a. Mengubah energi listrik menjadi energi kinetik
b. Mengubah energi listrik menjadi energi panas
c. Mengubah energi panas menjadi energi listrik
d. Mengubah energi listrik menjadi energi listrik
e. Mengubah energi listrik menjadi mekanik

25. Salah satu penyebab gangguan pada motor universal hingga kumparan magnitnya
terbakar adalah:
a. Sikat arang sudah pendek
b. Komutator kotor
c. Tegangan tidak sesuai
d. Putaran motor terlalu tinggi

26. Jenis-jenis kerusakan bagian kelistrikan pada peralatan listrik rumah tangga untuk
jenis blender adalah:
a. Kumparan antar phasa hubung singkat, dan kumparan motor listrik terbakar
b. Sikat arang aus, kumparan antar phasa motor listrik hubung singkat, dan kumparan
motor listrik terbakar
c. Sikat arang aus, kumparan antar phasa motor listrik hubung singkat, dan kumparan
motor listrik terbakar
d. Sikat arang aus, kumparan motor listrik hubung singkat, dan kumparan utama dan
atau bantu terbakar
e. Sikat arang aus, kumparan antar phasa motor listrik hubung singkat, dan kumparan
utama dan atau bantu terbakar

27.
100 kVA

Gambar di atas menunjukkan simbol dari:


a. Transformator 3 phasa 100kVA 50Hz, sisi primer 380V hubungan star, sisi skunder
6kV hubungan delta dan bodi transformator dihubungkan ke bumi
b. Transformator 3 phasa 100kVA 50Hz, sisi primer 6kV hubungan delta, sisi skunder
380V hubungan star, dan bodi transformator dihubungkan ke bumi
c. Transformator 3 phasa 100kVA 50Hz, sisi primer 6kV hubungan star, sisi skunder
380V hubungan delta, dan bodi transformator dihubungkan ke bumi
d. Transformator 3 phasa 100kVA, sisi primer 6kV hubungan delta, sisi skunder
380V hubungan star, dan bodi transformator dihubungkan ke tahanan pentahanan
50Ω
e. Transformator 3 phasa 100kVA, sisi primer 6kV hubungan star, sisi skunder 380V
hubungan delta, dan bodi transformator dihubungkan ke tahanan pentanahan 50Ω

28. Sebuah bengkel bubut menggunakan motor listrik 3 phasa rotor sangkar diasut dengan
saklar star/delta dengan arus beban penuh 10A, maka besarnya:
a. KHA 10A dan pemutus daya maksimum 25A
b. KHA 10A dan pemutus daya maksimum 50A
c. KHA 12,5A dan pemutus daya maksimum 25A
d. KHA 12,5A dan pemutus daya maksimum 50A
e. KHA 25A dan pemutus daya maksimum 50A

29. Sebuah instalasi listrik dengan tegangan phasa-nol 220V dilengkapi tahanan
pentanahan 0,1Ω. Tahanan tubuh manusia terjelek 100Ω dan terbaik 1000k Ω. Pada
saat terjadi gangguan dengan besar arus kesalahan 100A, maka besarnya:
a. Tegangan tembus atau sentuh 1 volt, arus bocor yang melewati tubuh manusia
terjelek 1mA dan terbaik 0,001mA
b. Tegangan tembus 10Volt, arus bocor yang melewati tubuh manusia terjelek 50mA
dan terbaik 0,01mA
c. Tegangan tembus 10 volt, arus bocor yang melewati tubuh manusia terjelek 50mA
dan terbaik 0,1mA
d. Tegangan tembus 100 volt, arus bocor yang melewati tubuh manusia terjelek
500mA dan terbaik 1A
e. Tegangan tembus 100 volt, arus bocor yang melewati tubuh manusia terjelek 5A
dan terbaik 10A

30. Beberapa pertimbangan pemasangan kapasitor secara seri dan paralel pada jaringan
tegangan rendah adalah:
a. Pemasangan kapasitor seri lebih mahal daripada paralel, dan kapasitor seri
dirancang dengan kapasitas lebih besar untuk mengantisipasi perkembangan beban
untuk masa-masa yang akan datang.
b. Pemasangan kapasitor seri lebih murah daripada paralel, dan kapasitor seri
dirancang dengan kapasitas lebih kecil dengan tujuan hanya untuk mengantisipasi
perubahan beban sesaat
c. Pemasangan kapasitor seri lebih sulit daripada paralel, dan kapasitor seri dirancang
lebih kecil dengan tujuan hanya untuk mengantisipasi perubahan beban puncak
d. Pemasangan kapasitor seri lebih mudah daripada paralel, dan kapasitor seri
dirancang dengan kapasitas lebih kecil dengan tujuan hanya hanya untuk
mengantisipasi perubahan beban puncak
e. Pemasangan kapasitor seri lebih murah daripada paralel, dan kapasitor seri
dirancang dengan kapasitas lebih besar dengan tujuan untuk mengantisipasi
perkembangan beban untuk masa-masa yang akan datang.

31. Ketentuan pemasangan lampu penerangan dan armatur sesuai standar IEC dan PUIL
adalah sebagai berikut:
a. Armatur penerangan, fiting lampu, lampu, dan roset harus dibuat sedemikian rupa
sehingga semua bagian yang bertegangan berada pada bagian luar fiting lampu,
sehingga memudahkan memeriksa ada tidaknya sumber tegangan dengan tespen
b. Armatur penerangan tidak harus terisolasi dari bagian lampu dan fiting lampu yang
bertegangan asalkan pada bagian netral dibumikan dan jika dihubungkan pada
jaringan dengan penghantar netral yang dibumikan, selubung ulir fiting lampu
pasangan tetap harus dihubungkan dengan penghantar netral
c. Armatur penerangan, fiting lampu, dan lampu harus dibuat sedemikian rupa
sehingga semua bagian yang bertegangan dan bagian yang terbuat dari logam, pada
waktu pemasangan atau penggantian lampu, atau dalam keadaan lampu terpasang
bagian fiting untuk kabel netralnya dibumikan
d. Armatur penerangan, fiting lampu, lampu, dan roset harus dibuat sedemikian rupa
sehingga semua bagian yang bertegangan dan bagian yang terbuat dari logam, pada
waktu pemasangan atau penggantian lampu, atau dalam keadaan lampu terpasang,
teramankan dengan baik dari kemungkinan sentuhan
e. Armatur penerangan, fiting lampu, lampu, dan roset harus dibuat sedemikian rupa
sehingga semua bagian yang tidak bertegangan dan bagian yang terbuat dari bukan
logam, pada waktu pemasangan atau penggantian lampu, atau dalam keadaan
lampu terpasang, teramankan dengan baik dari kemungkinan sentuhan

32. Pernyataan berikut ini yang tidak sesuai standar IEC dan PUIL 2000 adalah:
a. Armatur penerangan yang dipasang dekat atau di atas bahan yang mudah terbakar
harus dibuat, dipasang atau terlindung sedemikian rupa sehingga bagian yang
bersuhu lebih dari 900 tidak berhubungan dengan bahan yang mudah terbakar itu
b. Lampu dalam ruang yang mengandung campuran gas yang mudah meledak harus
dipasang dalam armatur penerangan dengan konstruksi sedemikian rupa sehingga
gejala api, seandainya terjadi, tidak mengakibatkan ledakan.
c. Lampu dalam ruang yang mengandung bahan atau debu yang mudah terbakar
atau meledak harus dipasang dalam armatur penerangan yang kedap debu
d. Lampu dalam ruang yang mengandung campuran gas yang mudah meledak harus
dipasang dalam armatur penerangan dengan konstruksi sedemikian rupa tahan
terhadap kelembaban udara
e. Perlengkapan untuk menaik-turunkan armatur penerangan besar yang dipasang di
luar jangkauan tangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga juru layannya
tidak usah berdiri di bawah armatur tersebut

33.

Gambar pelaksanaan untuk gambar pengawatan di atas sesuai standar IEC PUIL 2000
adalah:
a. F b. NF c. NF
N

d. F e. F
N N

34. Papan hubung bagi (PHB) 3 phasa direncanakan untuk instalasi 3 group. Group I
beban lampu pijar 3x75W/220V dan 1 KKK 600W untuk brender 1 phasa Cos φ 0,80;
group II lampu pijar 4x75W/220V dan 1 KKK 600W untuk pemanas 1 phasa Cosφ
0,75; dan group III lampu pijar 6 x40W/220V dan 1 KKK 600W untuk kipas angin
1 phasa Cos φ 0,75. Maka perangkat PHB adalah:
a. Saklar utama 16 A, pengaman utama 10A, pengaman cabang 6A, Cosφ-meter
1 buah, amperemeter AC 0-10A 3 buah, dan voltmeter AC 0-500V 3 buah.
b. Saklar utama10A, pengaman utama 10A, pengaman cabang 2A, saklar kelompok
6A, Cos φ meter 1 buah, amperemeter AC 0-10A 3 buah, dan voltmeter AC 0-500V
3 buah.
c. Saklar utama 6A, pemutus utama 6A, pengaman cabang 2A, saklar kelompok 6A,
Cos φ meter 1 buah, amperemeter AC 0-10A 3 buah, dan voltmeter AC 0-500V
3 buah.
d. Saklar utama 6A, pemutus utama 6A, pengaman cabang 6A, saklar kelompok 6A,
Cos φ meter 1 buah, amperemeter AC 0-10A 3 buah, dan voltmeter AC 0-500V
3 buah.
e. Saklar utama 4A, pemutus utama 4A, pengaman cabang 4A, saklar kelompok 4A,
Cos φ meter 1 buah, amperemeter AC 0-10A 3 buah, dan voltmeter AC 0-500V
3 buah.

35. Sesuai perencanaan PHB seperti paa soal nomor 34, maka besarnya gawai pengaman
utama:
a. 2 amper dan grounding
b. 4 amper dan grounding
c. 6 amper dan grounding
d. 10 amper dan grounding
e. 16 amper dan grounding

36. Sesuai perencanaan PHB seperti pada soal nomor 34, maka besarnya kebutuhan daya
adalah:
a. 2.025 Watt
b. 2.145 Watt
c. 2.241 Watt
d. 2.353 Watt
e. 2.565Watt

37. Sesuai perencanaan PHB seperti pada soal nomor 34, jika Cos φ meter menunjukkan
0,7, tegangan antar phasa 380V dan besarnya arus 12A, kompensasi faktor daya
dikehendaki 0,98 untuk harmonik dengan kriteria G/Sn = 20%, maka:
a. Unit kapasitor yang dibutuhkan 50kVAR x 4 step
b. Unit kapasitor yang dibutuhkan 50kVAR x 6 step
c. Unit kapasitor yang dibutuhkan 50kVAR x 9 step
d. Unit kapasitor yang dibutuhkan 50kVAR x 12 step
e. Unit kapasitor yang dibutuhkan 50kVAR x 15 step

38. Sesuai perencanaan PHB seperti pada soal nomor 34, jika tegangan bocor yang
berakibat pada arus bocor ditetapkan 220A, maka besar penampang tahanan
penghantar pentanahan dari bahan tembaga dengan rapat arus 5A/mm2
a. 4mm2
b. 6mm2
c. 10mm2
d. 16mm2

39. Gambar berikut adalah instalasi tenaga listrik bangunan sederhana

Sesuai standar IEC dan PUIL, maka kekurangannya adalah:


a. PHB belum dibumikan dan beban tidak seimbang
b. PHB belum dibumikan, beban tidak seimbang, dan pompa air belum dibumikan
c. PHB belum dibumikan, beban kurang seimbang, dan jumlah kawat yang menuju
pompa air belum tercantum
d. PHB belum dibumikan, beban tidak seimbang, dan jumlah kawat menuju pengatur
pompa air belum tercantum
e. PHB belum dibumikan, beban tidak seimbang, pompa air belum dibumikan, dan
jumlah kawat menuju pengatur pompa air belum tercantum

40. Ketentuan pemasangan kotak kontak 1 phasa sesuai standar IEC dan PUIL adalah:
a. Kotak-kontak fase tunggal, baik yang berkutub dua maupun tiga harus dipasang
sehingga kutub netralnya ada di sebelah kiri.
b. Kotak-kontak fase tunggal, baik yang berkutub dua maupun tiga harus dipasang
sehingga kutub netralnya ada di sebelah atas kutub tegangan.
c. Kotak-kontak fase tunggal, baik yang berkutub dua maupun tiga harus dipasang
sehingga kutub netralnya ada di sebelah kanan atau di sebelah bawah kutub
tegangan.
d. Kotak-kontak fase tunggal, baik yang berkutub dua maupun tiga harus dipasang
sehingga kutub netralnya ada di sebelah kanan atau di sebelah di atas kutub
tegangan.
e. Kotak-kontak fase tunggal, baik yang berkutub dua maupun tiga harus dipasang
sesuai keinginan konsumen.

41. Ganguan kelistrikan yang mungkin terjadi pada motor listrik sesuai fungsi dan
karakteristiknya, kecuali:
a. Sekering putus
b. Hubungan paralel dan atau phasa terbuka
c. Hubung singkat kumparan pada phasa yang sama dan atau antar phasa
d. Hubung singkat kumparan phasa dengan bodi
e. Tegangan dan frekuensi berubah

42. Pernyataan di bawah ini yang paling benar berkaitan dengan gangguan mekanik pada
motor listrik sesuai fungsi dan karakteristiknya adalah:
a. Putaran tidak stabil
b. Puraran motor pelan
c. Motor tidak berputar pada saat distart
d. Motor berputas sebentar lalu berhenti
e. Putaran motor terbalik

43. Tabel berikut menunjukkan beberapa kebijakan, prosedur K3 dan prosedur yang harus
dipatuhi dalam melilit kumparan motor listrik
No Kebijakan, prosedur K3, dan prosedur melilit kumparan
1 Menggunakan alat & bahan sesuai fungsinya
2 Menggunakan pakaian kerja & alat pelindung
3 Meletakkan alat & bahan di tempat aman
4 Membongkar kumparan dan mendata kumparan
5 Membuka & mengeluarkan rotor dari stator
6 Membersihkan dan menyimpan kumparan bekas
7 Membuat mal dan mencetak kumparan
8 Memasang isolasi alur, memasukkan kumparan, memasang isolasi dan pasak alur
9 Merapikan kumparan, melakukan penyambungan, dan memberi selongsong kabel
10 Memasang ujung kumparan pada terminal & mengikat kepala kumparan
11 Merakit kembali rotor pada stator
12 Melakukan pengujian tahanan isolasi dan resistansi kumparan

Urutan yang paling tepat sesuai kebijakan, prosedur K3, dan prosedur melilit
kumparan adalah:
a. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 11
b. 2, 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 11
c. 2, 1, 3, 5, 4, 6, 7, 8, 9, 12, 10, 11
d. 2, 1, 3, 4, 5, 6, 8, 7, 9, 12, 10, 11
e. 2, 1, 3, 4, 5, 6, 8, 7, 9, 11, 10, 12

44. Tabel berikut menunjukkan beberapa bahan dan alat di bengkel listrik
No Nama bahan No Nama bahan No Nama alat No Nama alat
1 Bambu 10 Selongsong kabel 1 Tang amper 10 Palu bogem
2 Kertas gosok 11 Timah 2 Tang kombinasi 11 Mal kumparan
3 Kertas prepan 12 Kabel 1,5mm2 3 AVOmeter 12 Solder listrik
4 Stator 1 PK 13 Kabel 4mm2 4 Micrometer 13 Pisau dan cutter
5 Stator 3 PK 14 Kawat email 5 Palu ebonit 14 Megger
6 Varnish 15 Tali rami 6 Kunci pas 15 Mesin penggulung
7 Tinner 16 Isolasi 7 Penggaris besi 16 Palu ebonit
8 Isolasi mika 17 Benang bol 8 Palu besi 17 Penggores besi
9 Kawat tembaga 18 Pertinak 9 Gunting besi 18 Tracker

Bahan dan alat yang ada sesuai digunakan untuk melakukan pekerjaan melilit
kumparan stator motor listrik 3 phasa, kecuali:
a. Bahan nomor 4, 6, 7, 17, 18 dan alat nomor 1, 10, 18
b. Bahan nomor 6, 7, 9, 17, 18 dan alat nomor 1, 3, 18
c. Bahan nomor 4, 7, 9, 13, 18 dan alat nomor 1, 10, 17
d. Bahan nomor 4, 6, 8, 17, 16 dan alat nomor 1, 8, 14
e. Bahan nomor 2, 6, 8, 10, 16 dan alat nomor 5, 10, 17

45. Berikut ini adalah tabel hasil pengujian hasil melilit kumparan
Pengukuran Resistansi Kumparan (Ohm)
U-X V-Y W-Z
2,1 2,05 2,0
Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan (Mega Ohm)
U-V V-W W–U U–G V–G W-G
60 70 75 90 95 100
Running beban nol
R-S S-T T-R R S T
380 V 380 V 380 V 0,2 A 0,2 A 0,19 A
Putaran 1489
Vibration Sedang
Noice Sedang
Suhu (Derajad)
DE NDE BODY
43 44 45

Dengan menggunakan peralatan yang tepat dan prosedur pengujian yang benar dan
diperoleh data hasil pengujian seperti data di atas, maka hasil pekerjaan melilit
kembali pada kategori:
a. Jelek sekali
b. Jelek
c. Cukup baik
d. Baik
e. Sangat baik

46. XX

47.

Gambar di atas menunjukkan diagram pengawatan pada trainer PLC Omron Type
CPM2A untuk membalik arah putaran motor induksi 3 phasa. Langkah memulai
menjalankan motor listrk untuk putaran maju adalah:
R S T
a. Menekan tombol 0.00
b. Menekan tombol 0.01
c. Menekan tombol 0.01 dan 0.01 berurutan
d. Menekan tombol 0.00 dan 0.01 secara bersamaan
e. Menekan tombol 0.01 dan 0.00 secara berurutan

48. XX

49. Koordinasi gawai pengaman ditentukan sesuai karakteristik gawai pengaman. Berikut
diuraikan contoh koordinasi gawai pengaman rele dan kontaktor pada motor listrik.
Pernyataan di bawah ini yang benar adalah:
a. Koordinasi tipe 1. Kerusakan kontaktor dan rele dapat diterima dengan dua kondisi,
yaitu ada resiko terhadap pemakai, dan tidak ada kerusakan selain kontaktor dan
rele
b. Koordinasi tipe 1. Kerusakan kontaktor dan rele dapat diterima dengan dua kondisi,
yaitu tidak ada resiko terhadap pemakai, dan ada kerusakan pada kontaktor dan
rele
c. Koordinasi tipe 1. Kerusakan kontaktor dan rele dapat diterima dengan dua kondisi,
yaitu ada resiko terhadap pemakai, dan ada kerusakan selain kontaktor dan rele
d. Koordinasi tipe 1. Kerusakan kontaktor dan rele dapat diterima dengan dua kondisi,
yaitu tidak ada resiko terhadap pemakai, dan tidak ada kerusakan selain kontaktor
dan rele
e. Koordinasi tipe 1. Kerusakan kontaktor dan rele dapat diterima dengan dua kondisi,
yaitu tidak ada resiko terhadap pemakai, dan tidak ada kerusakan selain kontaktor
dan ada kerusakan rele.

50. Pengasutan motor induksi dapat dipahami sesuai dengan karakteristik motor induksi.
Pernyataan berikut yang relevan dengan pernyataan ini adalah:
a. Prinsip pengasutan pada motor induksi adalah menurunkan daya input motor listrik,
sehingga jika daya input menurun maka daya output juga menurun
b. Prinsip pengasutan pada motor induksi adalah menurunkan efisiensi motor listrik,
sehingga jika daya input menurun maka efisiensi juga menurun
c. Prinsip pengasutan pada motor induksi adalah mengatur daya input motor listrik,
sehingga jika daya input meningkat maka daya output juga meningkat sampai batas
beban penuh
d. Prinsip pengasutan pada motor induksi adalah menurunkan tegangan input motor
listrik, sehingga jika tegangan input menurun maka output motor listrik juga
menurun
e. Prinsip pengasutan star/delta pada motor induksi adalah menurunkan tegangan
input motor listrik, sehingga arus start menurun sampai dengan batas minimum

51. Metode soft start - soft stop mampu mengendalikan sampai ratusan kW arus
pengasutan dan pengaturan putaran. Kemampuan lainnya diuraikan berikut, kecuali:
a. Mengubah karakteristik arus fungsi putaran motor akan menarik 600% arus
nominal (In) tanpa adanya pengasutan dan mampu diturunkan sampai 200% In
b. Mengatur karakteristik torsi, dari 10% sampai 150% torsi nominal motor
c. Mengubah frekuensi jala-jala 50 Hz menjadi frekuensi lebih kecil dari 25%, 50%,
75% dari frekuensi nominalnya.
d. Mengatur motor induksi yang memiliki putaran nominal 1.450 rpm, dari minimal
25% (360 rpm) sampai 100% (1.450 rpm)
e. Tidak memiliki kemampuan mengubah besaran tegangan sesuai kebutuhan sistem
dan keinginan konsumen

52. XX
53.

Kesalahan pada gambar di atas adalah:


a. Kontaktor K mesti terletak di bawah kontak K1
b. Kontak K2 mestinya digambar terbuka dari kiri ke kanan (tombol S2) dan segaris
kontak-kontak lainnya
c. (K, H) sebagai beban digambarkan diantara baris kontak-kontak dan penghantar nol
(N).
d. Kontaktor K mesti terletak di bawah kontak K1. Kontak K3 mesti digambar tegak
lurus dan segaris dgn kontak-kontak lainnya.
e. Lampu H mesti digambar diantara baris kontak K1 dengan line penghantar nol (N)

54. Rangkaian DOL pengendali motor listrik 3 phasa

Untuk menghidupkan dan mematikan motor listrik 3 phasa yang benar adalah:
a. Untuk menghidupkan tekan F1, kemudian tekan F3, dan tekan S1 dan untuk
mematikan tekan S1 dan lepas F1
b. Untuk menghidupkan tekan F1, kemudian tekan F3, dan tekan S0 dan untuk
mematikan tekan S0 dan lepas F1
c. Untuk menghidupkan tekan F1, kemudian tekan F3, dan tekan S1 dan untuk
mematikan tekan S0 dan lepas F1
d. Untuk menghidupkan tekan F1, kemudian tekan F3, dan tekan So dan untuk
mematikan tekan S1 dan lepas F1
e. Untuk menghidupkan tekan F2, kemudian tekan F3, dan tekan So dan untuk
mematikan tekan S1 dan lepas F1

55. Gambar berikut menunjukkan rangkaian daya kendali star/delta motor induksi 3 phasa
Komponen pengendali yang bekerja pada saat motor induksi 3 phasa terhubung
bintang (star) adalah:
a. Fo, K1, F2, dan K3
b. Fo, K1, F2, dan K2
c. Fo, K1, K2, dan K3
d. Fo, K1, K3
e. Fo, K1, K1

56. XX
57. XX
58. Penjelasan mengenai instalasi sistem pembumian instalasi TN-S (Terra Neutral-
Separated) adalah:
a. Saluran netral dan saluran pembumian (pengaman) disatukan pada sistem secara
keseluruhan. Semua bagian sistem mempunyai saluran PEN yang merupakan
kombinasi antara saluran N dan PE, sehingga seluruh bagian sistem mempunyai
saluran PEN yang sama
b. Saluran netral dan saluran pembumian (pengaman) dijadikan menjadi satu saluran
pada sebagian sistem dan terpisah pada sebagian sistem yang lain
c. Saluran netral dan saluran pembumian (pengaman) terdapat pada sistem secara
keseluruhan. Semua sistem mempunyai dua saluran N dan PE secara tersendiri
d. Sistem titik netralnya disambung langsung ke bumi, tetapi bagian-bagian instalasi
yang konduktif disambungkan ke elektroda pembumian yang berbeda Pembumian
peralatan dilakukan melalui sistem pentanahan yang berbeda dengan pentanahan
titik netral.
e. Sistem rangkaian tidak mempunyai hubungan langsung ke bumi tetapi melalui
suatu impedansi, sedangkan bagian konduktif instalasi dihubungkan langsung ke
elektroda pembumian secara terpisah.

59. Sistem pembumian pada tanah berbatu, maka elektrode tanah yang paling tepat adalah:
a. Elektrode batang ditanam tegak lurus dalam tanah
b. Elektrode pelat yang ditamam tegak lurus dalam tanah
c. Elektrode pita, ditanam antara 0,5m-1m
d. Elektroda batang ditanan mendatar pada tanah
e. elektroda pelat ditanam mendatar pada tanah
60. Tujuan pentanahan peralatan berkaitan dengan arus gangguan dan tegangan sentuh
adalah seperti berikut ini, kecuali:
a. Mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang berbahaya bagi manusia.
b. Mengindari terjadinya kebakaran peralatan akibat kemungkinan timbulnya arus
tertentu baik besarnya maupun lamanya dalam keadaan gangguan tanah
c. Memperbaiki faktor kerja sistem instalasi, peralatan sistem, dan bangunan beserta
isinya
d. Mengindari terjadinya edakan peralatan akibat kemungkinan timbulnya arus
tertentu baik besarnya maupun lamanya dalam keadaan gangguan tanah
e. Untuk memperbaiki penampilan (performance) dari sistem
f. Memperbaiki faktor kerja sistem instalasi, peralatan sistem, dan bangunan beserta
isinya

61. Berikut ini adalah gawai proteksi arus sisa pada sistem 20 kV, kecuali:
a. Bagi saluran udara dipakai pemutus dengan rele arus lebih untuk gangguan hubung
singkat fasa ke fasa dan rele tanah untuk gangguan hubung singkat fasa ke tanah
b. Pada gardu distribusi dipasang penunjuk gangguan
c. Bagi saluran dalam tanah dipakai pemutus dengan rele arus lebih untuk gangguan
hubung singkat fasa ke fasa dan rele tanah untuk gangguan hubung singkat fasa ke
tanah
d. Bagi saluran udara dipakai pula penutup cepat atau lambat
e. Bagi saluran tanah tidak dipakai pula penutup cepat atau lambat.

62. Suatu hotel memerlukan sistem catu daya listrik untuk memenuhi kebutuhan beban
1211,95 kVA dengan faktor kebutuhan = 0,7 dan cadangan daya 20%, maka kapasitas
daya terpasang adalah:
a. 1000 kVA
b. 1200 kVA
c. 1300 kVA
d. 1400 kVA
e. 1500 kVA

66. Untuk dapat menentukan karakteristik peserta didik dalam pembelajaran pada
materi beberapa hukum-hukum kelistrikan rangkaian DC dan AC, maka guru harus
melakukan hal-hal berikut, kecuali:
a. Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, moral,
spiritual, emosional, intelektual, dan latar belakang social budaya.
b. Mengidentifikasi potensi peserta didik pada saat pembelajaran
c. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik
d. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik
e. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran

67. Dalam pembelajaran yang mendidik secara kreatif pada materi sistem pengukuran
daya dan perhitungan faktor daya, maka guru harus menerapkan beberapa hal di
bawah ini kecuali:
a. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
b. Strategi pembelajaran discovery learning dan stategi penyajian materi dengan
stategi induktif
c. Metode yang digunakan adalah ceramah, laboratorium, diskusi, dan penugasan
d. Teknik yang digunakan presentasi, praktik di laboratorium secara kelompok, dan
diskusi kelompok
e. Strategi pembelajaran exsposition discovery learning dengan stategi penyajian
materi langsung
68. Dalam menata materi pembelajaran berbagai sistem kendali elektromekanikal
untuk motor starting harus sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik
peserta didik, sehingga urut urutan materinya adalah:
a. Karakteristik motor listrik, prinsip kerja motor starting, jenis komponen
elektromekanikal motor starting, sistem kendali elektromekanikal motor starting,
star delta motor starting , direct on line motor starting
b. Karakteristik motor listrik, prinsip kerja motor starting, jenis komponen
elektromekanikal motor starting, direct on line motor starting, sistem kendali
elektromekanikal motor starting, dan star delta motor starting
c. Karakteristik motor listrik, prinsip kerja motor starting, , sistem kendali
elektromekanikal motor starting, jenis komponen elektromekanikal motor
starting, direct on line motor starting, dan star delta motor starting
d. Karakteristik motor listrik, prinsip kerja motor starting, jenis komponen
elektromekanikal motor starting, sistem kendali elektromekanikal motor starting,
direct on line motor starting, dan star delta motor starting
e. Karakteristik motor listrik, komponen elektromekanikal motor starting, prinsip
kerja motor starting, jenis sistem kendali elektromekanikal motor starting, direct
on line motor starting, dan star delta motor starting

69. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik pada materi prosedur penggunaan alat
ukur tahanan pembumian, guru harus dapat memilih dan menggunakan media
pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan
tujuan pembelajaran secara utuh. Berikut ini adalah hal-hal yag harus diperhatikan
dalam alat ukur tahanan pembumian, kecuali:
a. Memahami karakteristik alat ukur tahanan pembumian sesuai jenisnya
b. Sesuai tujuan dan metode pengukuran yang digunakan
c. Alat yang dipilih memiliki tingkat ketelitian sangat tinggi (0,1)
d. Sesuai prosedur penggunaan alat ukur yang disajikan dan karakteristik tanah
(bumi), dan kemudahan dalam memperoleh alat, guru dapat mengoperasikan dan
tersedia waktu untuk membelajakan peserta didik
e. Alat yang dipilih sesuai dengan taraf berfikir peserta didik

70. Hal-hal berikut ini merupakan upaya guru dalam memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam membelajarkan materi pembelajaran Star Delta
Starter, kecuali:
a. Melaksanakan pembelajaran E-learning materi pembelajaran Star Delta Starter
dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dimiliki sekolah dan atau pribadi
b. Memanfaatkan multimedia interaktif Star Delta Starter dalam pembelajaran
materi
c. Melakukan penilaian hasil belajar melalui sistem E-Learning
d. Memanfaatkan Surel, Facebook, Twiter, dan sejenisnya dalam memberikan
layanan konseling kesulitan belajar peserta didik pada materi Star Delta Starter
e. Mendorong peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran yang relevan
dengan Star Delta Starter

71. Berikut ini beberapa upaya guru dalam menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mendorong peserta didik dalam mencapai prestasi optimal
berdasarkan data kasus dan perhitungan koreksi faktor daya, kecuali:
a. Peserta didik diberi tugas praktik di laboratorium untuk membuktikan pengaruh
besar kapasitas kapasitor terhadap besar Cos φ. Data lampu 2x50W/220V dan
lTL 2x40W dan kapasitor yang disediakan 4μF, 8μF dan 9,6μF tegangan 400V
b. Peserta didik diminta membandingkan data perhitungan dan data pengujian. Data
perhitungan kapasitor yang dibutuhkan kondensator 2,2 μF untuk mengkoreksi
faktor kerja lampu TL 15W/220V Cos 0,35 menjadi 0,9
c. Peserta didik diminta download software untuk melakukan simulasi pengaruh
besar kapasitas kapasitor terhadap besar Cos φ
d. Peserta didik diberi tugas melakukan identifikasi kapasitor untuk mengkoreksi
faktor daya yang ada di pasaran dan membelinya untuk melakukan koreksi faktor
daya instalasi di rumah masing-masing
e. Peserta didik diberi tugas membuktikan pengaruh jumlah power bank yang
diparalel terhadap waktu charging HP
72. Berikut diuraikan beberapa komunikasi yang efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik dalam interaksi kegiatan yang mendidik pada materi pembelajaran
prinsip kerja motor listrik yang disajikan dalam bentuk gambar elektrikal dan
mekanik motor listrik, kecuali:
a. Sebelum menyajikan materi, guru melakukan penyiapan kondisi psikologis
peserta didik untuk ambil bagian membahas materi pembelajaran
b. Dalam pembelajaran guru memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan
kepada peserta didik untuk merespon
c. Santun dan empatik menyikapi respon peserta didik
d. Reaksi guru terhadap respon peserta didik santun dan empatik
e. Mendorong peserta didik santun dan empatik dalam memberikan respon atas
pertanyaan guru

73. Berikut diuraikan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai
dan dievaluasi dalam pembelajaran materi pembelajaran jenis-jenis Kerusakan
Peralatan Listrik Rumah Tangga yang Menggunakan Motor (KPLRTyMM), kecuali:
a. Kognitif: ketepatan dalam membuat rancangan pengujian/pemeriksaan (meliputi
ketepatan menentukan alat & bahan, langkah kerja, tabel data) untuk menentukan
jenis KPLRTyMM
b. Kognitif : ketepatan dalam menentukan jenis kerusakan berdasarkan data yang
diperoleh
c. Psikomotor: Penggunaan alat & bahan dan prosedur atau proses dalam
melakukan pengujian untuk menentukan jenis KPLRTyMM
d. Psikomotor: Penggunaan alat & bahan dan prosedur atau proses dalam
melakukan perbaikan KPLRTyMM
e. Afektif (KI2): kerjasama, komunikasi, dan afektif (K2): jujur dalam melakukan
kegiatan pembelajaran
74. Hasil penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran materi analisis beban terpasang
peserta didik tuntas belajar 12 (40%) dengan rerata nilai 2,75 dan tidak tuntas 18
(60%) dengan rerata 2,40. Selama pembelajaran sebagian besar peserta didik kurang
perhatian dan mengantuk. Uraian berikut menunjukkan upaya yang tepat dilakukan
guru dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya berdasarkan informasi tersebut,
kecuali:
a. Memperbaiki program pembelajaran di masa mendatang, terutama dalam
merumuskan tujuan pembelajaran, organisasi bahan, kegiatan pembelajaran, dan
alat penilaian materi analisis beban terpasang
b. Meninjau dan memperbaiki tindakan guru dalam memilih & menggunakan metode
membelajarkan, mengembangkan kegiatan belajar peserta didik, melakukan
bimbingan belajar, tugas dan latihan pada peserta didik pada materi analisis beban
terpasang
c. Mengulang kembali bahan pembelajaran analisis beban terpasang yang belum
dipahami peserta didik sebelum melanjutkan dengan bahan baru, atau memberi
penugasan kepada peserta didik memperdalam materi analisis beban terpasang
d. Hasil penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran materi analisis daya terpasang
dapat digunakan guru kepala sekolah, wali kelas, guru pembimbing, dan rekan-
rekan guru dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya.
e. Melakukan diagnosis kesulitan belajar peserta didik sehingga ditemukan faktor
penyebab belum optimalnya peserta didik dalam menguasai materi analisis beban
terpasang

75. Data hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran materi pengaman arus bocor yang
dilakukan oleh seorang guru adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan dalam pembelajaran dilengkapi multimedia interaktif pengaman
arus bocor dan pelaksanaan pembelajaran di laboratorium komputer dan
metode pembelajaran discovery learning
2) Kelemahan: ketuntasan belajar klasikal 40% dan rerata hasil belajar 2,59
Hasil refleksi guru yang relevan dengan kondisi di atas adalah seperti uraian berikut
ini, kecuali:
a. Dalam pembelajaran guru hanya mengandalkan media pembelajaran akibat
kurangnya pemahaman guru dalam menerapkan metode pembelajaran, sehingga
dalam pembelajaran berikutnya
b. Isi materi dalam multimedia interaktif kurang sesuai dengan soal yang diujikan,
sehingga perlu diperbaiki untuk pembelajaran berikutnya
c. Multi media dan alat evaluasi dibuat dengan tergesa-gesa karena untuk mengejar
target kurikulum dan belum divalidasi teman sejawat, sehingga harus dilakukan
validasi sebelum dilakukan pembelajaran berikutnya
d. Yang mengawasi dalam pelaksanaan ujian hasil belajar dilakukan oleh teknisi dan
laboran lab komputer, sehinga untuk pelaksanaan evaluasi berikutnya dilakukan
guru yang melakukan materi pengaman arus bocor dibantu teknisi dan laboran lab
komputer
e. Contoh-contoh soal yang ada pada media pembelajaran interaktif kurang
bervariasi dan relevan dengan soal yang diujikan sehingga perlu diperbaiki untuk
pembelajaran berikutnya

Anda mungkin juga menyukai