Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa
 IVFD KA-EN 3A 800 cc / 24 jam
 Injeksi Ceftriaxone 1 x 400 mg
 Injeksi Ranitidine 2 x 7 mg

Non Medikamentosa
 Pro Laparotomy
 NGT

Edukasi
 Menjelaskan pada keluarga pasien tentang penyakit pasien dan tatalaksana yang akan
dilakukan

PROGNOSIS
 Ad vitam : dubia
 Ad functionam : dubia
 Ad sanationam : dubia
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Anatomi

3.1.1 Usus Halus


Secara anatomi usus halus dibagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejenum, dan
ileum. Panjang duodenum kira-kira 20 cm, jejenum 100-110 cm, sedangkan ileum 150-160 cm.
Jejunoileum memanjang dari ligamentum Treitz ke katup ileosekal. Jejenum lebih besar dan
lebih tebal jika dibandingkan dengan ileum, dan hanya memiliki satu atau dua arcade valvular
dibandingkan empat sampai lima pada ileum.
Usus kecil digantung oleh mesenterium yang membawa pasokan vascular dan limfatik.
Mesenterium berjalan secara oblik dari kiri L2 ke kanan dari sendi S1 dan bersifat sangat
mobile. Pasokan darah ke jejunum dan ileum melalui arteri mesenterika superior, yang juga
melanjutkan pasokan sampai kolon transversal proksimal. Arcade vaskular dalam mesenterium
menyediakan pasokan kolateral. Drainase vena sejajar dengan pasokan arteri, membawa ke
vena mesenterika superior, bergabung dengan vena splenika di belakang pancreas untuk
membentuk vena porta. Drainase limfatik dari dinding usus melalui nodus mesenterikus ke
nodus mesenterikus superior ke dalam sisterna kili dan akhirnya ke duktus torasikus. Lipatan
mukosa membentuk plica plika sirkularis transversal sirkumferensial. Persarafannya adalah
parasimpatis dan mempengaruhi sekresi serta motilitas . Simpatik berasal dari nervus splanikus
melalui pleksus seliaka, mempengaruhi sekresi dan motalitas usus serta vascular dan membawa
aferen rasa nyeri.

Gambar 1. Anatomi usus halus

Dinding usus halus di bagi dalam 4 lapisan :


1. Tunica Serosa.
Terdiri dari jaringan ikat longgar yang dilapisi oleh mesotel.
2. Tunica Muscularis.
Dua selubung otot polos tidak bergaris membentuk tunica muskularis usus halus. Lapisan ini
paling tebal di dalam duodenum dan berkurang dalamnya kearah distal. Lapisan luarnya
stratum longitudinale dan lapisan dalamnya stratum sirkulare. Plexus myentericus (Auerbach)
dan saluran limfe terletak di antara kedua lapisan otot ini.
3. Tunica Submukosa.
Tunica Submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar yang terletak diantara tunika muskularis
dan lapisan tipis lamina muskularis mukosa, yang terletak dibawah mukosa. Dalam ruang ini
berjalan jalinan pembuluh darah halus dan pembuluh limfe. Juga ditemukan neuroplexus
Meissner.
4. Tunica Mukosa.
Tunica mukosa usus halus, kecuali pars superior duodenum tersusun dalam lipatan sirkuler
tumpang tindih yang berinterdigitasi secara transversa. Masing- masing lipatan ini ditutup dengan
tonjolan vili.

Lipatan dan vili lebih banyak di dalam jejunum dibandingkan di dalam ileum, sehingga jejunum
bertanggung jawab lebih besar dalam absorbsi.

Ada dua area dalam tingkatan submukosa dan bagian spesifik usus halus :
1. Plaque peyer
Plaque peyer terutama berada di dalam ileum dan lebih banyak ke distal. Ia terdiri dari agregasi
lymphaticus yang dikelilingi oleh plexus lymphaticus di atas permukaan mesenterica usus.
2. Glandula Brunner
Glandula Brunner ada hampir seluruhnya di dalam duodenum, tetapi di dalam jejunum proximal
juga terdapat di proximal dan menurun dengan penuaan.

3.1.2 Usus Besar


Usus besar terdiri dari sekum, kolon dan rectum, panjangnya sekitar 1,5 meter, terbentang
dari ileum terminalis sampai anus. Diameter terbesarnya pada saat kosong ±6,5 cm dalam sekum,
dan berkurang menjadi ± 2,5 cm dalam sigmoid. Pada sekum terdapat katup ileosekal dan
apendiks yang melekat pada ujung sekum. Katup ileosekal mengendalikan aliran kimus dari
ileum ke dalam sekum dan mencegah terjadinya aliran balik bahan fekal dari usus besar ke usus
halus.
Kolon dibagi lagi menjadi kolon ascenden, tranversum, descenden dan sigmoid. Tempat
kolon membentuk kelokan tajam pada abdomen kanan disebut fleksura hepatica dan kiri disebut
fleksura lienalis.

Gambar 2. Anatomi Usus Besar

Dinding kolon terdiri dari 4 lapisan, yaitu:


1. Tunica Serosa
Membentuk apendises epiploica, yaitu kantong-kantong kecil yang berisi lemak
dan menonjol dari serosa, kecuali pada rectum.
2. Tunica Muscularis
Terdiri atas stratum longitudinal di sebelah luar dan stratum circular di sebelah
dalam. Stratum circular membentuk m.Sphincter ani internus sedangkan stratum
longitudinale membentuk 3 pita yang disebut taenia coli, yang lebih pendek dari
kolon itu sendiri sehingga membentuk kolon berlipat-lipat seperti kantong
(haustrae).
3. Tunica Submucosa
Dibentuk oleh jaringan penyambung longgar yang berisi pembuluh darah dan
kelenjar getah bening.
4. Tunica Mukosa
Licin karena tidak mempunyai vili, permukaan dalamnya mempunyai lipatan-
lipatan berbentuk bulan sabit karena tidak mencapai seluruh lingkaran lumen dan
dinamakan plicae semilunares.
Usus besar secara klinis dibagi menjadi belahan kiri dan kanan berdasarkan suplai
darah yang diterimanya. Arteri mesenterika superior memperdarahi belahan kanan yaitu
sekum, kolon ascenden dan duapertiga proximal kolon transversum. Sedang arteri
mesenterika inferior memperdarahi sepertiga kolon transversum, kolon descenden,
sigmoid dan bagian proximal rectum. Arteri mesenterika superior akan bercabang ke a.
ileokolika, a. kolika dextra, sedangkan arteri mesenterika inferior akan bercabang ke a.
kolika sinistra, a. sigmoid, a. hemoroidalis superior.
Aliran balik vena dari kolon berjalan parallel dengan arterinya. V.mesenterika
superior untuk kolon ascenden dan transversum. Sedang v.mesenterika inferior untuk
kolon descenden, sigmoid dan rectum. Rektum disuplai oleh a. hemoroidalis superior
(cabang dari a.mesenterika inferior) dan a.hemoroidalis inferior (cabang dari a.pudenda
interna). Sedang aliran venanya yaitu v.hemoroidalis superior dan inferior. Aliran limfe
pada rectum yaitu, inguinal, kelenjar iliaka interna, kelenjar para kolik, kelenjar di
mesenterium, dan kel.para aorta. Usus besar diperarafi oleh sistem otonom kecuali
sfingter externa diatur secara volunter. Kolon dipersarafi oleh system parasimpatis yang
berasal dari n.splannikus dan pleksus presakralis serta serabut yang berasal dari n.vagus.
Sedangkan rectum dipersarafi oleh serabut simpatis yang berasal dari plexus
mesenterikus inferior dan dari system parasakral yang terbentuk dari ganglion simpatis L
2-4 serta serabut simpatis yang berasal dari S 2-4.

Gambar 3. Perdarahan Usus

Anda mungkin juga menyukai

  • Anam
    Anam
    Dokumen1 halaman
    Anam
    Hani
    Belum ada peringkat
  • SCR 4
    SCR 4
    Dokumen4 halaman
    SCR 4
    Hani
    Belum ada peringkat
  • SCR 1
    SCR 1
    Dokumen3 halaman
    SCR 1
    Hani
    Belum ada peringkat
  • SCR 2
    SCR 2
    Dokumen4 halaman
    SCR 2
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Surat Keterangan Sehat Fisik Dan Mental PDF
    Surat Keterangan Sehat Fisik Dan Mental PDF
    Dokumen1 halaman
    Surat Keterangan Sehat Fisik Dan Mental PDF
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Hemofilia PDF
    Jurnal Hemofilia PDF
    Dokumen8 halaman
    Jurnal Hemofilia PDF
    nishibuchi
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Jurding Raw
    Jiwa Jurding Raw
    Dokumen8 halaman
    Jiwa Jurding Raw
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Denah Hehee
    Denah Hehee
    Dokumen1 halaman
    Denah Hehee
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Denah Hehee
    Denah Hehee
    Dokumen1 halaman
    Denah Hehee
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Denah Hehee
    Denah Hehee
    Dokumen1 halaman
    Denah Hehee
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Denah Hehee
    Denah Hehee
    Dokumen1 halaman
    Denah Hehee
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Spo 7
    Spo 7
    Dokumen1 halaman
    Spo 7
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Spo 4
    Spo 4
    Dokumen1 halaman
    Spo 4
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Spo 4
    Spo 4
    Dokumen1 halaman
    Spo 4
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Spo 8
    Spo 8
    Dokumen1 halaman
    Spo 8
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Spo 4
    Spo 4
    Dokumen1 halaman
    Spo 4
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Spo 4
    Spo 4
    Dokumen1 halaman
    Spo 4
    Hani
    Belum ada peringkat
  • Spo 4
    Spo 4
    Dokumen1 halaman
    Spo 4
    Hani
    Belum ada peringkat