Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MANAJEMEN LOGISTIK

KELOMPOK IV

DESI ANDRIANI,S.Gz. / 2019080719006

dr. AZMI NOOR SANJAYA / 2019080719005

dr. AUDIO BHASKARA TITALESSY / 2019080719004

dr. FERDINAN H. MAPANAWANG / 2019080719011

dr. M. AZHARI AIRLANGGA / 2019080719020

dr. RAHIMNOOR WAHYUDI / 2019080719027

HARLY MARWANSYAH,S.E. / 2019080719014

ROSMIATI MANAN,S.Tr.Kes. / 2019080719030

ZAINAL ARIFIN,S.E. / 2019080719039

PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI LEMDIKLAT POLRI

BANDUNG

2019
1. Apa pendapat saudara tentang manajemen logistik?
Suatu tanggung jawab yang dimulai dari merencanakan suatu produk, pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan terhadap produk tertentu dimulai dari kegiatan
pengadaan, penyimpanan, pengangkutan, sampai dengan pengemasan produk
tersebut demi keefisienan dan keefektifan dalam bidang tertentu.”

2. Apa yang terjadi apabila terjadi salah perencanaan?


Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi
untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Begitu juga
dalam manajemen logistik, perencanaan adalah sesuatu yang memegang peranan
penting agar semua fungsi dan tujuan manajemen logistik dapat berjalan dengan
baik.
Apabila terjadi kesalahan dalam perencanaan maka penyelenggaraan pengadaan
kebutuhan logistik juga akan mengalami masalah mulai dari penganggaran yang
akan tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang berujung pada
membengkaknya anggaran, kemudian masalah pada pengadaan misalnya
spesifikasi barang atau logistik yang buruk. Pada akhirnya, penyimpanan dan
penyaluran juga akan terdampak, begitu juga dengan pemeliharaan barang logistik
yang akan menyita anggaran. Sehingga fungsi pengawasan atau pengendalian tidak
berjalan seusai dengan seharusnya.

3. Apa yang terjadi apabila terjadi salah pengadaan?


Pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah diatur dengan Peraturan Presiden
Nomor 54 tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
menggantikan Keppres No. 80 tahun 2003. Perpres No. 54 tahun 2010 sudah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Perpres No. 4 tahun 2015.
Untuk dapat memenangkan tender, seharusnya penyedia mengerti tentang
peraturan pengadaan yang diatur dalam perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya.
Mulai dari tata cara proses pemilihan penyedia secara umum sampai dengan apa
saja yang harus dipersiapkan dalam pemasukan dokumen penawaran dan formulir
isian kualifikasi.
Apabila dalam hal pengadaan, penyedia barang tidak dapat memenuhi pekerjaan
sesuai kontrak yang telah diajukan atau spesifikasi barang yang ditentukan atau
penyedia mengirimkan barang yang tidak sesuai maka diberikan teguran dan/atau
sanksi pencairan jaminan pelaksanaan dan/atau dimasukkan dalam daftar hitam.
Dan untuk barang yang telah dikirim/diterima harus tetap dibayar berdasarkan
penilaian harga pasar yang wajar.

4. Bagaimana pendapat saudara tentang siklus logistik?


Menurut kami Siklus logistik adalah perputaran dari fungsi-fungsi logistik yang
bertahap dan teratur. Siklus tersebut dimulai dari proses perencanaan dan
penentuan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan dan distribusi
barang, pemeliharaan, dan pengahapusan semua perputaran tersebut berkaitan
dengan pengendalian. Fungsi tersebut pada dasarnya merupakan siklus kegiatan
yang satu sama lain saling berkaitan dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Kebutuhan barang perlu direncanakan dan ditentukan terlebih dahulu, untuk
kemudian dilakukan penganggaran terhadap kebutuhan barang yang sudah
ditetapkan dengan memperhatikan kondisi serta kemampuan organisasi dalam
pengadaannya. Barang yang sudah ada perlu disimpan pada tempat yang sesuai
dengan kondisi barang tersebut dan perlu dilakukan pemeliharaan secara terus-
menerus agar barang tetap pada kondisi yang terawat. Apabila terdapat barang
yang rusak atau tidak dapat digunakan lagi, maka perlu dilakukan tahap
penghapusan. Agar setiap proses-proses tersebut berjalan sebagaimana mestinya,
maka perlu dilaksanakan pengawasan dan pengendalian sehingga dapat mencapai
terget yang diharapkan.

5. Apa Kendala yang sering terjadi dalam pelaksanaan pengadaan barang?

Dalam pelaksanaan pengadaan barang sering terjadi permasalahan baik itu yang
dilakukan oleh pihak penyedia/rekanan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), atau
juga bisa dari Bagian yang mengadakan barang (Biro Logistik). Permasalahan
tersebut bisa saja tidak disengaja atau memang disengaja untuk mendapatkan
keuntungan bagi kelompok tertentu. Kadang kala memang terjadi karena
ketidaktahuan atas Peraturan yang berlaku dalam proses pengadaan. Berikut
masalah-masalah yang sering terjadi dalam Pengadaan Barang:

a. Kendala yang paling sering terjadi dalam pelaksanaan pengadaan barang adalah
kasus mark-up dan salah satu penyebabnya terletak pada penyusunan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS). Menyusun HPS membutuhkan keahlian tersendiri.
Selain harus memahami karakteristik spesifikasi barang yang akan diadakan,
juga harus mengetahui sumber dari barang tersebut. Harga barang pabrikan
tentu saja berbeda dengan harga distributor apalagi harga pasar. Serta
menentukan biaya pengiriman barang tersebut apabila pengadaan barang
tersebut dari luar pulau.
b. Masalah selanjutnya bagian yang melakukan penyusunan HPS tidak menelusuri
harga barang dengan baik tanpa melakukan lagi check and richeck lagi terhadap
harga barang dari distributor atau penyedia barang. Akibatnya, pada saat
pengadaan selesai dan dilakukan pemeriksanaan oleh tim pengawas, ditemukan
mark-up harga dan mengakibatkan kerugian negara. Lagi-lagi karena
ketidaktahuan dan keinginan kerja cepat dan tidak teliti yang dapat
menjerumuskan pihak pengadaan barang ke ranah hukum.
c. Terjadinya kerjasama antara bagian pengadaan barang dengan penyedia barang
untuk memenangkan salah satu penyedia barang pada saat pelelangan tender
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mendapat keuntungan pribadi atau kelompok
tertentu.
d. Pengurangan kuantitas dan kualitas yang dilakukan oleh Penyedia.
Pengurangan kuantitas dan kualitas ini seringkali dilakukan bersamaan dengan
pemalsuan dokumen berita acara serah terima barang, dimana penyerahan
barang diikuti berita acara yang menyatakan bahwa penyerahan barang telah
dilakukan sesuai dengan kontrak.
Demikianlah permasalahan-permasalahan yang biasanya terjadi dalam
Pengadaan Barang.

Anda mungkin juga menyukai