ABSTRACT
All construction is engineered for resting on the ground should be supported by a foundation.
Foundation serves as the support of the building and continue building loads on it to ground layer
sufficient carrying capacity. In planning the foundation on the bridge pylon Dr. Ir. Soekarno used
types of foundation pile (bored pile) because the structure of the soil at the location of the pylon is
generally composed of loose sand soil or soft clay.
In analyzing the bearing capacity of the foundation pile (bored pile) used two ways namely
static and PLAXIS 3D. Static way a correlation analysis calculations using formulas that already
exist or that are generally often used. While PLAXIS 3D is a finite element program for geotechnical
applications where land use models to simulate the behavior of soil.
Results of capacity analysis by means of static and Plaxis 3D produces the best configuration
is setup in a way satis I. Analysis: N = 17.563 tonnes, Q = 4.329 tons, M = 6.615 ton-m, S = 0.087 m,
Yo = 0.044 m. While the analysis with Plaxis 3D: N = 14.320 tonnes, Q = 25.800 tons, M = 5.340
ton-m, S = 0.025 m, Yo = 0.023 m.
345
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (345-350) ISSN: 2087-9334
3. Berapa besar moment yang terjadi pada Pondasi tiang bor (bored pile) adalah
pada struktur pilon Jembatan pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan
Soekarno? dengan mengebor tanah pada awal
4. Berapa besar penurunan yang terjadi dan pengerjaannya. Bored pile dipasang ke dalam
pengaruhnya terhadap Jembatan tanah dengan cara mengebor tanah terlebih
Soekarno ? dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor
5. Berapa besar defleksi yang terjadi dan beton.
pengaruhnya terhadap Jembatan
Soekarno ? II.2 Rumus Utama
Rumus utama (main formula) merupakan rumus-
I.3 Batasan Masalah rumus dasar yang digunakan dalam perhitungan
analisis dalam penelitian ini.
1. Program yang digunakan adalah Plaxis
3D. Analisis Daya Dukung Tiang Bor (Bored pile)
2. Data sekunder seperti Parameter tanah
dan Parameter tiang bor (bored pile) 1. Daya dukung aksial
pada struktur pilon jembatan yang
digunakan untuk menganalisis di ambil a. Berdasarkan data SPT
dari PT Hutama Karya selaku pelaksana Luciano Decourt (1987)
proyek Jembatan Soekarno.
3. Pembebanan statis. Qu=(Ap x Np x k) + (Kell x L x ( )) (1)
4. Tidak terjadi eksentrisitas.
Mayerhof (1956)
I.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk Qu= (4 x Np x Ap) + (2)
mengetahui konfigurasi tiang bor (bored pile)
yang paling baik menahan beban aksial dan b. Berdasarkan data laboratorium
lateral dalam satu konfigurasi, serta aman Meyerhof:
terhadap settlement dan defleksi yang terjadi.
(3)
I.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui daya dukung tiang bor (bored pile) 2. Daya dukung lateral
pada struktur pilon Jembatan Soekarno dalam Broms
menahan beban aksial, beban lateral, dan Metode perhitungan ini menggunakan teori
moment. tekanan tanah yang disederhanakan dengan
menganggap bahwa sepanjang kedalaman
I.6 Metode Penelitian tiang, tanah mencapai nilai ultimit.
346
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (345-350) ISSN: 2087-9334
Meyerhoff ( ) (12)
Meyerhoff (1995) memberikan solusi (13)
untuk tiang kaku (rigid) dan tiang
fleksibel, berdasarkan kekakuan relative ( )( ) (14)
Kr untuk tanah pasir :
Tiang pendek (kaku)
2. Daya dukung lateral kaison/ sumuran
Qu = 0.12 D Kbr 0.4 DL (4)
(15)
Tiang panjang (fleksibel)
3. Moment kaisson/sumuran
Dapat dihitung dengan persamaan 4
dengan mensubstitusi panjang tiang
efektif (Le) untuk L. (16)
(7) Mula
i
3. Defleksi
Studi literatur tentang :
Metode Poulus and Davis :
a. Pondasi tiang bor (bored pile).
b. Analisa daya dukung tiang dengan cara statis.
(8) c. Defleksi dan penurunan tiang .
d. Kaison/ Sumuran.
e. Plaxis 3D Foundation
4. Settlement
Menentukan penurunan batang tiang Mencari data hasil pengujian Laboratorium dan SPT pada
struktur tanah pylon jembatan Dr.Ir. Soekarno
( )
(9)
Membuat 4 macam model konfigurasi
347
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (345-350) ISSN: 2087-9334
26000
24000
22000
20000 KONFIGURASI I
18000
16000 KONFIGURASI
14000 II
12000
KONFIGURASI
10000
III
8000
6000 KONFIGURASI
4000 IV
2000
0
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000
22000
24000
26000
348
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (345-350) ISSN: 2087-9334
0.100
5000 0.090
4500 0.080
4000 0.070
3500 KONFIGURASI I
0.060
KONFIGURASI I
3000 KONFIGURASI II
0.050
KONFIGURASI II
2500 KONFIGURASI III
KONFIGURASI III 0.040
2000 KONFIGURASI IV
KONFIGURASI IV 0.030
1500
0.020
1000
500 0.010
0 0.000
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0.1
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
Gambar 4.2 Hubungan Qlateral-plaxis & Gambar 4.4 Hubungan S-plaxis & S-statis
Qlateral-statis
Defleksi group
Tabel 4.5 Analisis defleksi group
Moment group
Tabel 4.3 Analisis moment group
0.050
15000 0.045
14000
0.040
13000
12000 0.035
11000 KONFIGURASI I
0.030
10000
KONFIGURASI I KONFIGURASI II
9000 0.025
8000 KONFIGURASI II KONFIGURASI III
7000 0.020
KONFIGURASI III KONFIGURASI IV
6000
0.015
5000 KONFIGURASI IV
4000 0.010
3000
0.005
2000
1000 0.000
0.000
0.005
0.010
0.015
0.020
0.025
0.030
0.035
0.040
0.045
0.050
0
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
11000
12000
13000
14000
15000
Gambar 4.3 Hubungan M-plaxis & M-statis Gambar 4.26 Hubungan Yo-plaxis & Yo-statis
349
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (345-350) ISSN: 2087-9334
V. PENUTUP Saran
Perlu diadakan study lebih lanjut tentang
Kesimpulan analisis daya dukung dengan Plaxis 3D, terutama
Dengan melihat hasil analisis dan tentang pemodelan-pemodelan yang dipakai
perhitungan dalam bentuk tabel dan grafik, untuk menghasilkan daya dukung.
maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
3. Moment plaxis 3D lebih kecil dari Hardiyatmo, H.C., Teknik Pondasi 2, Beta
moment statis (M-plaxis < M-statis) Offset, Yogyakarta 2003
dengan selisih persentase sebesar 11.859
%. Peck Ralph. B, Thornburn Thomas H, Hansen
Walter E. Teknik Pondasi. Yogyakarta:
4. Settlement plaxis 3D lebih kecil dari Gadjah Mada University Press
settlement statis (S-plaxis < S-statis)
dengan selisih persentase sebesar 6.020 Eva Harianto, 02.12.0019, (2007). Analisis Daya
%. Dukung Pondasi Tiang Bor
Menggunakan Software Shaft1 dan Uji
5. Defleksi plaxis 3D lebih kecil dari Beban Statis
defleksi statis (Yo-plaxis < Yo-statis)
dengan selisih persentase sebesar 1.516 Wildan Firdaus, 3107 100 107. Studi Perilaku
%. Tiang Pancang Kelompok Menggunakan
Plaxis 2D Pada Tanah Lunak (Very Soft
6. Dari hasil analisis dan perhitungan Soil – Soft Soil)
didapat konfigurasi terbaik yaitu
konfigurasi I dengan daya dukung axial Richard H. Lahaghari, 040 211 058. Analisa
14320 ton, daya dukung lateral 2580 Daya Dukung Bored Pile Dengan Pile
ton, moment 5340 ton-m, settlement Driving Analyzer (PDA)
0.025 m, dan defleksi 0.023 m.
350