Anda di halaman 1dari 12

LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.

3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541


DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Modul


Layanan Pada Rumah Sakit
Ida Bagus Primanggara Gamaswara1, A.A.K. Oka Sudana2, Ni Made Ika Marini Mandenni3

Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana


Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia
1ib.primanggara@gmail.com
2agungokas@unud.ac.id
3ika_made@yahoo.com

Abstrak

Sistem Informasi Manajemen diperlukan oleh sebuah perusahaan besar seperti rumah sakit
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan secara cepat dan tepat. Perancangan Sistem Informasi Manajemen untuk keperluan
rumah sakit dibentuk ke beberapa modul sesuai dengan fungsinya masing-masing, seperti
Modul Layanan. Modul Layanan ini diharapkan dapat membantu mengurangi aktivitas pegawai
rumah sakit bagian layanan yang masih dilakukan secara manual menggunakan media kertas,
seperti pencatatan rekam medis pasien. Metode yang digunakan dalam perancangan adalah
metode TAS dengan lima tahap perancangan. Perancangan Sistem Informasi Manajemen
disesuaikan dengan enam modul lainnya melalui pertukaran data antar modul sehingga
menghasilkan sistem yang terintegrasi. Proses-proses yang dijelaskan pada Modul Layanan
adalah Manajemen Master Data, Perawatan, Instalasi Gawat Darurat, Penunjang, Rekam
Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Hasil dari perancangan sistem ini terdiri dari rancangan
Pertukaran Data Antar Modul, Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Diagram Berjenjang,
Physical Data Model, dan Graphical User Interface.

Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, Rumah Sakit, Modul Layanan, Metode TAS.

Abstract

Management System Information is needed by an organization or a large company such as


hospital to provide information for support several function of operation, management, and
problem solver immediately and appropriately. Management System Information had designed
for hospital necessary is formed by several modules in accordance with their respective
functions, such as the Service Module. The Service Module is expected to reduce hospital
employees for working which several services still going manually paperbased, such as
recording a patient's medical record. A method is used for this project called TAS Method who
had five stages of design. Design of Management System Information of Hospital Service
Module has been connected to six others module through exchanged data between module so
that produce a integrated. Some process can be explained from this Service Module is Master
Data Management, Treatment, Emergency Unit, Medical support, Medical Record, Scheduling,
and Report. The result from designing this system is Exchanged Data Between Module Design,
Context Diagram, Data Flow Diagram, Hierarchy Chart, Physical Data Model, and Graphical
User Interface.

Keywords: Management of System Information, Hospital, Service Module, TAS Method.

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat membuat pengaruh besar dalam semua
lapisan kegiatan di masyarakat. Teknologi informasi sebagai acuan dalam perkembangan
jaman mengakibatkan kebutuhan akan informasi meningkat tajam. Bentuk dari teknologi

163
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

informasi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sistem informasi
manajemen. SIM biasa dipakai oleh organisasi atau perusahaan besar yang memiliki tingkat
produktivitas yang tinggi, salah satunya adalah rumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit wajib dimiliki oleh setiap rumah sakit karena proses
bisnis rumah sakit sangat rumit dan banyak sehingga dibutuhkan sebuah metode yang
mempermudah kerja tersebut. Tetapi pada kenyataannya, belum semua rumah sakit
mengimplementasikan SIMRS. SIMRS Modul Layanan akan sangat bermanfaat untuk
menangani proses Perawatan, Instalasi Gawat Darurat, Penunjang, Rekam Medis,
Penjadwalan dan Pelaporan. Hasil yang diharapkan dari perancangan SIMRS Modul Layanan
adalah sistem yang saling terintegrasi antara satu modul dengan modul lainnya serta mampu
menggambarkan proses yang berada dalam sistem.
Penelitian yang serupa pernah dilakukan oleh Siti Elda Hiererra dengan membuat sebuah
perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Registrasi Pasien di RS. Budi Lestari
Bekasi. Perancangan tersebut menghasilkan rich picture perancangan sistem informasi, UML
Class Diagram, dan Graphical User Interface [1]. Hendik Mulyanarko menciptakan Sistem
Informasi Billling pada Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Pacitan berbasis web.
Rancangan yang dibuat adalah berupa Entity Relational Diagram, Database, dan GUI [2].
Yudhistira Adi Nugraha Paturusi menghasilkan sebuah Sistem Rekam Medis Elektronik
berbasis Social Network Web dengan keinginan untuk menggabungkan beberapa komunitas
rumah sakit menjadi satu. Hasil yang dicapai adalah perancangan database dan GUI pada web
[3]. Rachmat Agusli membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Menggunakan VB.Net.
Hasil yang diperoleh adalah rancangan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity
Diagram, Class Diagram, dan GUI [4].
Erlina Dayanti membuat Sistem Informasi Data Kunjungan Pasien pada Pusat Kesehatan
Masyarakat Munjul Kabupaten Majalengka. Rancangan dibuat dalam bentuk Diagram Konteks,
Data Flow Diagram, ERD, dan Physical Data Model [5]. Cyfa Agnia Fathia menghasilkan Sistem
Informasi Rekam Medis di Puskesmas Rancaekek. Perancangan yang dibentuk adalah
Diagram Konteks, DFD, ERD, Database, dan GUI [6].
Rika melakukan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium di Rumah Sakit
Kanker Dharmais. Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis terletak pada
penggunaan metode Total Architecture Synthesis. Metode TAS dilakukan dengan lima tahap
perancangan sistem [7].
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan memiliki perbedaan
dengan perancangan yang dilakukan oleh penulis lain. Perbedaan tersebut terletak pada desain
rancangan penulis yang saling terintegrasi dengan enam modul lain. Hasil perancangan penulis
berupa Diagram Pertukaran Data antar Modul, Diagram Konteks, DFD, PDM, dan GUI. Tujuan
dari pembuatan rancangan tersebut adalah menciptakan kemudahan untuk melihat hubungan
antar entitas, datastore antar modul, dan tampilan aplikasi.

2. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah TAS. TAS merupakan metode
perancangan yang menghasilkan perulangan untuk mencapai tujuan, menjelaskan bisnis
proses, dan mendeskripsikan arsitektur sistem. TAS merupakan metode yang dilakukan dengan
beberapa tahap perancangan. Tahap-tahap tersebut antara lain [8]:
a. Menentukan Initial Scope.
b. Menentukan Kebutuhan.
c. Mendesain Arsitektur Bisnis Proses.
d. Mendesain Arsitektur Sistem.
e. Evaluasi Arsitektur.

2.1. Menentukan Initial Scope


Initial Scope merupakan proses untuk menentukan rumusan masalah, batasan masalah, dan
tujuan dari penelitian yang dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai adalah disain Sistem Informasi

164
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan yang layak untuk diimplementasikan secara langsung
disebuah rumah sakit.

2.2. Menentukan Kebutuhan


Kebutuhan dalam merancang SIMRS Modul Layanan terdiri dari tiga tahapan, yaitu pencarian
informasi yang terkait dengan proses rawat jalan, melakukan studi pustaka yang berkaitan
dengan pelayanan rumah sakit, dan melakukan observasi langsung ke sebuah rumah sakit.

2.3. Mendesain Arsitektur Bisnis Proses


Arsitektur Bisnis Proses terdiri dari pembuatan standard operating procedure untuk
menjelaskan setiap proses yang ditangani pada sistem informasi dan pengilustrasian hubungan
relasional antara satu entitas dengan entitas lainnya dalam entity relationship diagram.

2.4. Mendesain Arsitektur Sistem


Arsitektur Sistem yang dihasilkan oleh perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Modul Layanan adalah berupa disain Pertukaran Data Antar Modul, Diagram Konteks, Data
Flow Diagram, Diagram Berjenjang, Normalisasi, Physical Data Model, dan Graphical User
Interface.

2.5. Evaluasi Arsitektur


Evaluasi Arsitektur merupakan tahap terakhir dalam perancangan sistem menggunakan metode
TAS. Hal ini sangat penting karena akan digunakan sebagai tolak ukur bahwa sistem informasi
yang dihasilkan dapat dikatakan baik atau tidak.

3. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka menggunakan dasar teori pada beberapa sumber untuk menunjang
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan. Rumah Sakit adalah
tempat yang memfasilitasi orang sakit dengan mencari dan menerima pelayanan kedokteran
serta tempat untuk melaksanakan pendidikan klinik bagi mahasiswa kedokteran, perawat dan
berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya [9]. Pasien yang pernah mendapatkan perawatan
medis di rumah sakit mendapatkan sebuah dokumen rekam medis. Rekam Medis adalah
berkas yang digunakan untuk menyatakan apa, siapa, dimana, mengapa, kapan, dan
bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat
informasi minimal berisikan identitas pasien, diagnosis penyakit pasien, pelayanan kesehatan,
serta pengobatan dengan merekam hasilnya [10].

3. Perangkat Pemodelan Sistem


Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan dibuat berdasarkan
perangkat pemodelan sistem yang ada, yaitu DFD, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, dan
PDM. DFD adalah alat untuk menggambarkan suatu sistem yang sebelumnya ada atau sistem
baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik
yang memiliki kontak dimana data tersebut akan disimpan [11]. Diagram Konteks adalah
sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran
dari sistem [12]. Hasil keseluruhan proses DFD Level 0 sampai Level selanjutnya dapat
digambarkan menggunakan Diagram Berjenjang. Diagram Berjenjang merupakan diagram yang
digunakan untuk menggambarkan untuk keseluruhan proses yang beradapada DFD.
Rancangan database diilustrasikan ke dalam sebuah rancangan PDM. PDM merupakan model
yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data yang disimpan serta hubungan
antar data tersebut [13].

4. Hasil dan Pembahasan


Hasil dan pembahasan berisi perancangan dan pembahasan dari Rancangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan.

165
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

4.1. Gambaran Umum Sistem


Gambaran umum sistem yang dihasilkan merupakan bentuk dari pertukaran data yang
dilakukan oleh masing-masing modul. Modul yang berada pada perancangan SIMRS berjumlah
sebanyak tujuh modul yang terdiri dari Front Office, Layanan, Farmasi, Sarana dan Prasarana,
Payroll, Human Resource Development, dan Akuntansi dan Keuangan. Gambaran umum
sistem dapat dilihat pada Gambar 1.

Data List Rawat, Data List IGD, Data List


Operasi, Data List Lab, Data List Radio
Data Ruangan
Data Kamar, Kelas, Ambulance, Bed Data Pasien, Data
Registrasi, Data
SARANA & PRASARANA Request Data Kamar, Diagnosa Awal
Kelas, Ambulance, Bed LAYANAN
Persetujuan PO dan
Draft PO, RR, DO

Voucher Payment

Data Rekam Medis, Data


Penghapusan
dan Posting

Transaksi Tindakan,
Laporan
Hasil

Jadwal Operasi Pasien, A


Jadwal Dokter

Data Pegawai, Absensi, Sanksi,


Data Pegawai Medis

Data Jadwal Dokter

Kenaikan pangkat, kenaikan


Posting Data Pembayaran,
Pembayaran Bukti Pembayaran, Faktur
Jaminan

jabatan,. Cuti
B
Data Pembayaran
AKUNTING & KEUANGAN Transaksi Tindakan PEGAWAI
FRONT OFFICE
Opname, Pemusnahan Obat
Draft PO, Laporan DR, RR,

Laporan THR, Data


Persetujuan PO
Spoil, RTA, RTP, Stok

Premi BPJS,
Laporan

Data Rekonsiliasi Request Data


Pegawai, Request
Data Registrasi, Status Pegawai
PAYROLL Data Pasien Data Pegawai,
Data Pegawai
Data Transaksi Obat Status Pegawai
HRD

B A
Data Pasien, Data Registrasi,
FARMASI Dokumen Jaminan

PASIEN
Info Obat, Data DR Unit

Data SR Unit, Data Resep, Data Penggunaan Obat Habis Pakai

Gambar 1. Gambaran Umum Sistem

Modul Layanan yang berada pada Gambar 1 memiliki hubungan dengan beberapa modul lain,
diantaranya Front Office, Farmasi, Sarana dan Prasarana, Payroll, dan HRD. Pertukaran data
diantara modul tersebut diperlukan guna menjalankan beberapa proses yang saling terkait.

4.2. Diagram Konteks


Gambar 2 merupakan Rancangan SIMRS Modul Layanan yang dibuat dalam bentuk Diagram
Konteks. Sistem Layanan memiliki hubungan dengan sembilan entitas. Sembilan entitas
tersebut adalah Dokter, Perawat, Admin, Sarana dan Prasarana, HRD, Staff Medis, Direktur
Utama, Front Office, dan Farmasi.
Diagram Konteks Sistem Layanan pada Gambar 2 menjelaskan mengenai hubungan Sistem
Layanan dengan entitas. Hubungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Direktur Utama yaitu saat subsistem layanan
memberikan Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat
Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap,
Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan
Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.
2. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Front Office yaitu saat subsistem layanan
memberikan Data Tindakan Medis Keseluruhan, Data Jadwal Dokter, Data Jadwal Operasi
dan front office memberikan Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal.
3. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Farmasi yaitu saat subsistem layanan
memberikan Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat Habis Pakai, Data SR Unit, dan
Data Retur Pasif dan Farmasi memberikan Info Obat, Data DR Unit.

166
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

4. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Dokter yaitu saat subsistem layanan
memberikan Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal dan dokter memberikan
Tindakan Medis Umum, Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan, Data Resep, Data
Visite Dokter, Data Status Operasi.
5. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Perawat yaitu saat subsistem layanan
memberikan Data Registrasi, Data Pasien dan perawat memberikan Tindakan Medis
Umum, Data Status Triage, Data Status Pasien, Data Status IGD.
6. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Admin yaitu subsistem layanan diberikan Data
SMF, Data Departemen, Data Penyakit, Data Operasi, Data Radiologi, Data Laboratorium,
Data Tindakan Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX CM, Data ICD X.
7. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas HRD ketika subsistem HRD memberikan data
pegawai yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan jadwal.
8. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Staff Medis yaitu saat subsistem layanan
memberikan Data Tindakan, Data Jadwal dan staff rekam medis memberikan Pengolahan
Data Tindakan, Pengolahan Data Jadwal, Tindakan Medis Penunjang, View Data
Tindakan, Verifikasi Data Tindakan, Pengolahan Data Tindakan Keseluruhan.
9. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Sarana dan Prasarana yaitu saat subsistem
layanan diberikan Data Ruangan.
Data Registrasi,
Data Pasien, Data Registrasi,
Data Diagnosa Data Pasien
Awal f
g

PERAWAT
DOKTER

Tindakan Medis Umum,


Tindakan Medis Umum, Data Status Triage, Data
Pemeriksaan Pasien, Data Status Pasien, Data
Diagnosa Lanjutan, Data Status IGD
f1
Visite Dokter, Data Resep,
MODUL FARMASI Data SMF, Data Departemen,
Data Status Operasi ADMIN
Data Penyakit, Data Operasi,
Data Radiologi, Data
Laboratorium, Data Tindakan
Info Obat, Data DR Unit Umum, Data Tindakan
Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat
2.0 Penunjang, Data ICD IX CM,
Habis Pakai, Data SR Unit, Data Retur Pasif Data ICD X
LAYANAN
Data Tindakan Medis Data Ruangan
MODUL SARPRAS
Keseluruhan, Data Data Registrasi, Data Pegawai
Jadwal Dokter, Data Data Pasien,
Jadwal Operasi Data Diagnosa
Awal

MODUL FO MODUL HRD

Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap,


Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Pengolahan Data Tindakan, Pengolahan Data Jadwal, Tindakan
Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Medis Penunjang, View Data Tindakan, Verifikasi Data
Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Tindakan, Pengolahan Data Tindakan Keseluruhan
Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan,
c
Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, h
Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan
DIREKTUR UTAMA Data Tindakan, Data Jadwal
Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan. STAFF MEDIS

Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Layanan

4.3. Diagram Berjenjang


Gambar 3 merupakanGambar Diagram Berjenjang dari Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit Modul Layanan. Diagram Berjenjang digunakan untuk menggambarkan proses-proses
dari DFD Level 0 hingga DFD Level selanjutnya. Diagram Berjenjang yang dihasilkan pada
perancangan ini sampai ke DFD Level 2.

167
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

2.0

SUBSISTEM
LAYANAN
TOP LEVEL

2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7


DFD
MANAJEMEN
MASTER DATA
IGD PERAWATAN PENUNJANG REKAM MEDIS PENJADWALAN PELAPORAN
LEVEL 0

2.1.1p 2.1.6p 2.5.1 2.5.4 2.6.1p


2.2.2p 2.7.1p
PENGOLAHAN PENGOLAHAN
MANAJEMEN TRIAGE DATA RM DATA RM PENJADWALAN LAPORAN 10
MANAJEMEN 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.4.1 2.4.2 2.4.3
MASTER 2.2.1
MERAH RAWAT RADIOLOGI DOKTER REKAP
MASTER DATA RAWAT RAWAT TINDAKAN PENYAKIT
DATA SMF PEMERIKSAAN PENGGOLONGAN PENGOLAHAN
LABORATORIUM MEDIS
TRIAGE JALAN INAP PASIEN
PENUNJANG
HASIL
2.5.5
2.1.2p 2.1.7p 2.5.2 2.6.2p
2.2.3p 2.7.2p
MANAJEMEN PENGOLAHAN
PENGOLAHAN
PENJADWALAN
MANAJEMEN MASTER DATA DATA RM IGD LAPORAN
TRIAGE DATA RM OPERASI MORDIBITAS
MASTER DATA TINDAKAN
DEPARTEMEN UMUM HIJAU LABORATORIUM PASIEN
2.1.3p 2.1.8p 2.5.3 2.5.6p
PENGOLAHAN
MANAJEMEN PENGHIMPUNAN 2.7.3p
2.2.4p DATA RM
MANAJEMEN MASTER DATA DATA RM LAPORAN
OPERASI
MASTER DATA TINDAKAN TRIAGE MORTALITAS
PENYAKIT PENUNJANG PASIEN
KUNING
2.1.4p 2.1.9p

2.7.4p
MANAJEMEN MANAJEMEN
MASTER DATA MASTER DATA LAPORAN
OPERASI ICD IX CM KUNJUNGAN
PASIEN
2.1.5p 2.1.10p

MANAJEMEN MANAJEMEN
MASTER DATA MASTER DATA
RADIOLOGI ICD X

DFD Level 1
2.2.1.1p 2.3.1.1p 2.3.2.1p 2.3.3.1p 2.4.2.1p 2.4.3.1p 2.5.1.1p
2.4.1.1p 2.5.4.1p
PEMERIKSAAN PENENTUAN RUJUKAN ANALISA VIEW DATA
PEMERIKSAAN PENANGANAN VIEW DATA
AWAL POLI PENENTUAN RAWAT HASIL RM
SINGKAT MEDIS OPERASI RM RAWAT
RUANG JALAN RADIOLOGI RADIOLOGI
PERAWATAN
2.3.1.2p 2.3.2.2p 2.3.3.2p 2.4.1.2p 2.4.2.2p 2.4.3.2p 2.5.1.2p 2.5.4.2p
2.2.1.2p
PEMERIKSAAN TINDAKAN PENANGANAN VERIFIKASI VERIFIKASI
PENENTUAN TINDAKAN TANPA ANALISA HASIL
FISIK MEDIS POLI MEDIS DATA RM DATA RM
TINGKAT MEDIS RUJUKAN LABORATORIUM
RADIOLOGI RAWAT RADIOLOGI
KEGAWATDAR
URATAN
2.3.1.3p 2.3.2.3p 2.3.2.3p 2.4.1.3p 2.4.2.3p 2.4.3.3p
2.5.2.1p 2.5.5.1p
2.2.1.3p PEMBUATAN PEMBUATAN RUJUKAN PENANGANAN UPDATE
DIAGNOSA MEDIS DATA VIEW DATA RM
RESEP OBAT RESEP OBAT RAWAT INAP VIEW DATA
PEMILAHAN LABORATORIUM RADIOLOGI LABORATORIUM
RM IGD
PASIEN

2.4.3.4p
2.5.2.2p 2.5.5.2p
UPDATE DATA
VERIFIKASI VERIFIKASI DATA
LABORATORIUM
DATA RM RM
IGD LABORATORIUM

2.5.3.1p

VIEW DATA
RM OPERASI

2.5.3.2p
VERIFIKASI
DATA RM
OPERASI
DFD Level 2

Gambar 3. Diagram Berjenjang Sistem Layanan

168
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

Diagram Berjenjang pada Gambar 3 menunjukan proses-proses DFD Rancangan SIMRS


Layanan yang menghasilkan proses sampai Level 2. DFD Level 1 merupakan subproses dari
proses-proses utama pada DFD Level 0. DFD Level 2 merupakan subproses dari DFD Level 1.

4.4. DFD Level 0


Gambar 4 merupakan DFD Level 0 dari perancangan SIMRS Modul Layanan. DFD Level 0
menyajikan proses-proses utama yang berada pada rancangan SIMRS Modul Layanan.
Proses-proses tersebut diantaranya Manajemen Master Data, Perawatan, IGD, Penunjang,
Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Ketujuh proses utama tersebut berkaitan dengan
sembilan entitas dalam SIMRS Modul Layanan.
Alur perancangan SIMRS Modul Layanan dimulai dari proses manajemen master data.
Manajemen master data dilakukan oleh admin yang membuat isi atau konten dari datastore
yang digunakan pada sistem informasi. Datastore tersebut digunakan untuk menyimpan
pengolahan data yang terjadi dimasing-masing proses. Proses yang pertama adalah proses
perawatan, proses IGD, dan proses penunjang. Proses tersebut dilaksanakan tergantung dari
proses pengobatan yang dijalani oleh pasien. Data registrasi yang diberikan oleh Modul Front
Office menandakan dimana seorang pasien dirawat dan mendapatkan pelayanan medis apa
saja.
Proses perawatan dapat menangani proses rawat jalan (poliklinik) dan proses rawat inap.
Proses IGD dapat menangani proses ketika pasien mendapatkan pelayanan medis di ruang
gawat darurat. Proses penunjang merupakan proses yang menangani layanan penunjang
medis seperti laboratorium, radiologi, dan kamar operasi. Proses penunjang memiliki
keterkaitan antara proses perawatan dan proses IGD melalui rujukan fasilitas penunjang yang
diarahkan oleh dokter kepada pasien. Hasil dari proses-proses tersebut, yaitu data tindakan
perawatan, data tindakan IGD, dan data tindakan penunjang bermuara ke proses rekam medis.
Proses rekam medis menghasilkan data rekam medis masing-masing pelayanan untuk
diberikan kepada proses pelaporan. Proses pelaporan merupakan rangkuman dari proses
pelayanan rumah sakit yang dihasilkan secara rutin untuk dilaporkan kepada Direktur Utama
rumah sakit.
4.5. DFD Level 1 Perawatan
DFD Level 1 Perawatan merupakan subproses dari Proses Perawatan pada DFD Level 0. DFD
Level 1 Perawatan terdiri dari tiga subproses utama didalamnya. Ketiga subproses tersebut
diantaranya Pemeriksaan, Rawat Jalan, dan Rawat Inap. Setiap subproses yang berada pada
DFD Level 1 Perawatan memiliki keterkaitan dengan entitas-entitas dan data store yang berasal
dari DFD Level 0.
DFD Level 1 Perawatan terdiri dari tiga subproses, yaitu Pemeriksaan, Rawat Jalan, dan Rawat
Inap. Alur proses bermula dari proses pemeriksaan yang memperoleh data registrasi dan data
diagnosa awal dari Modul Front Office. Data tersebut digunakan ke dalam proses untuk
melaksanakan pra tindakan medis yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis
merupakan tahapan dimana seorang dokter melakukan tanya jawab terkait dengan kondisi
pasien saat itu. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter atas keluhan
yang diberikan oleh pasien dengan menggunakan kelima indera manusia. Hasil dari proses
pemeriksaan tersebut menentukan seorang pasien untuk melakukan proses rawat jalan atau
rawat inap. Rawat jalan terdiri dari beberapa poliklinik sesuai dengan penyakit yang diderita
pasien, bila pada tahap pemeriksaan belum dapat mengindikasikan tujuan dari pasien tersebut
maka dokter akan mengarahkan pasien menuju poliklinik umum. Hasil dari tindakan medis pada
proses rawat jalan akan menghasilkan data resep obat yang diberikan kepada Modul Farmasi
utnuk menyediakan obat kepada pasien. Proses rawat inap sedikit berbeda dengan proses
rawat jalan dimana proses rawat inap harus melalui persetujuan dokter dan persetujuan pihak
keluarga pasien untuk melaksanakan hal tersebut.

169
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

Data SMF
Data SMF LA1 Data SMF
Data Departemen
Data Departemen Data
LA2
Departemen
Data Penyakit
Data SMF, Data Departemen, Data Data Penyakit LA3 Data Penyakit
Penyakit, Data Operasi, Data Data Operasi
Radiologi, Data Laboratorium, Data Operasi LA4 Data Operasi
f1 2.1
Data Tindakan Umum, Data Data Radiologi
ADMIN
Tindakan Penunjang, Data ICD IX MANAJEMEN Data Radiologi LA5 Data Radiologi
CM, Data ICD X MASTER DATA
Data Laboratorium
Data
Data Laboratorium LA6
Laboratorium
MODUL FARMASI Data Tindakan Umum
Data Tindakan
Data Tindakan Umum LA7
Umum
Data Tindakan Penunjang
Data Tindakan
Data Tindakan Penunjang LA8
Penunjang

Data Penggunaan Obat Habis Pakai,


Data ICD IX CM

Data SR Unit, Data Retur Pasif


Info Obat, Data DR Unit Data ICD IX CM LA9 Data ICD IX CM
Data ICD X
Data ICD X LA10 Data ICD X

Data Resep Obat,


Data Resep Obat Data Resep
Data Resep Obat LA17
Obat Data
Data Pemeriksaan LA2
Data Departemen Data Departemen
Data Pemeriksaan LA16
Pemeriksaan Data Tindakan
LA7
Umum Data Tindakan
Data ICD IX CM LA9 Data ICD IX CM
Umum
LA9 Data ICD IX CM
LA10 Data ICD X Data ICD IX CM
Data ICD X
Data Data Departemen
LA2 2.3 Data Registrasi, Data Diagnosa Awal 2.2
Departemen Data Data Registrasi, Data Diagnosa Awal Data Tind IGD
Data Tindakan Tindakan Umum Rujukan Fasilitas Penunjang
LA7
Umum
PERAWATAN Rujukan Fasilitas Penunjang MODUL FO IGD LA12 Data Tind IGD
Data Tind Rawat Data Tind IGD
LA11 Data Tind Rawat Hasil Tindakan Penunjang
Hasil Tindakan Penunjang
Data Tind Rawat
Tindakan Medis Umum, Data

Status Triage, Data Status IGD


Tindakan Medis Umum, Data
Pemeriksaan Pasien, Data

Visite Dokter, Data Resep


Diagnosa Lanjutan, Data
Tindakan Medis Umum,

Data Registrasi, Data Diagnosa Awal


Data Ruangan

Tindakan Medis Umum


Data Ruangan
Status Pasien

f * * g *
f g
PERAWAT MODUL SARPRAS DOKTER
PERAWAT MODUL SARPRAS DOKTER
Tindakan Medis Umum

Tindakan Medis

Status Operasi
Umum, Data

Data Ruangan

Data Operasi LA4 Data Operasi

2.4 Data Radiologi


LA5 Data Radiologi
Data
Data Tind Radiologi PENUNJANG
LA14
Data Tind Laboratorium LA6
Data
Radiologi Data Tind Radiologi Laboratorium c
Data Tindakan
Data Tind Laboratorium
LA15
Data Tind
Data Tind Laboratorium Penunjang LA8
Data Tindakan
Laboratorium Penunjang DIREKTUR UTAMA
Data Tindakan
Data Tind Operasi
Data Tind Umum LA7
Data Tindakan
LA13
Tindakan Medis

Operasi Umum
Data Tind Operasi
Penunjang

Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10


Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap,
Data Tindakan Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas
Penunjang Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan,
Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan
Data Tindakan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.
Data Tindakan
Rawat IGD

Data Tind Rawat Data Tind Rawat


Data
View Data Tind, Data Tind Rawat LA11
Tind Rawat Data Tind Rawat
Pengolahan Data Verifikasi Data Tind, Data Tind IGD Data Tind IGD
MODUL HRD
* Data Pegawai 2.6 h * Pengolahan Data Tind 2.5 Data Tind IGD Data Tind IGD
Jadwal Dokter, LA12
Data Tind IGD 2.7
Pengolahan Data Keseluruhan
PENJADWALAN STAFF MEDIS REKAM MEDIS Data Tind Operasi Data Tind Operasi
Data Registrasi Jadwal Operasi Data Tind Operasi Data Tind PELAPORAN
LA13
Operasi Data Tind Operasi
Data Rekam Data Tind Radiologi Data Tind Radiologi
Data Jadwal Data Tind
MODUL FO Dokter, Data Medis Data Tind Radiologi LA14
Radiologi
Data Tind Radiologi

Jadwal Operasi Data Jadwal Dokter Keseluruhan Data Tind Laboratorium


Data Tind Laboratorium
Data Jadwal Dokter Data Jadwal ** Data Tind
LA18 LA15
Dokter Laboratorium
Data Jadwal Data Tind Laboratorium Data Tind Laboratorium
Operasi MODUL FO Data Rec Penyakit Data Rec Data Rec Penyakit
Data Jadwal LA20
Data Jadwal Operasi LA19 Penyakit
Operasi Data Rec Penyakit Data Rec Penyakit

Gambar 4. DFD Level 0 Sistem Layanan

170
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

Data
Data Departemen
LA2
Departemen

Data Tindakan
Data Tindakan Umum
LA7
Umum

Data Tind Rawat


LA11 Data Tind Rawat
Data Tind Rawat

LA9 Data ICD IX CM Data ICD IX CM Tindakan Medis Umum, Data f


Status Pasien
PERAWAT

2.3.2
Data Pemeriksaan Data Pemeriksaan
Data Pasien Rawat Jalan Data Ruangan
LA16
Pemeriksaan
Data Pemeriksaan RAWAT JALAN MODUL SARPRAS

Data ICD X g
LA10 Data ICD X

Data Resep Obat

Data Resep Obat


DOKTER
Tindakan Medis Umum,
Pengarahan Poli, Data
Resep Obat
2.3.1
Data Registrasi, Data Diagnosa Awal Data Resep Obat,
MODUL FO PEMERIKSAAN Data Resep
LA17 Data Penggunaan Obat MODUL FARMASI
Obat
Habis Pakai,
Data SR Unit, Data Retur
Data Resep Obat

Data Resep Obat

Pemeriksaan Pasif
Pasien, Data f
Diagnosa Lanjutan Tindakan Medis Umum, Data
Status Pasien PERAWAT

Data Pemeriksaan 2.3.3


g
Pasien Rawat Inap Data Ruangan
RAWAT INAP MODUL SARPRAS
DOKTER

Tindakan Medis Umum, Data g


Visite Dokter, Data Resep
DOKTER

Gambar 5. DFD Level 1 Perawatan Sistem Layanan

4.6. Perancangan Database


Rancangan database yang dihasilkan adalah berupa Physical Data Model. PDM menunjukkan
tempat penyimpanan data ketika sistem sudah berjalan. Gambar 6 menunjukkan skema dari
PDM tersebut.

171
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

tb_transJual (Farmasi)
PK transJual_id tb_det_resep_obat
PK det_resep_id
transJual_no
transJual_tgl
FK1 resep_id
transJual_status
nama_obat
FK1 resep_id
jumlah
registrasi_id
keterangan
tb_resep_obat tb_jadwal_grupkerja (HRD)
PK resep_id PK jadwal_grupkerja_id
tb_pemeriksaan
tb_tind_rawat FK1 reg_id jadwal_kerja_id
PK pem_id status_pemberian tb_pegawai (HRD)
grupkerja_id
PK tind_rawat_id tanggal PK id_pegawai
FK1 departemen_id tgl_mulai
FK2 id_pegawai tgl_selesai
FK1 reg_id nip
pem_awal keterangan
FK2 pem_id nama
tb_mas_icd_x pem_fisik status_aktif
FK3 ruangan_id tb_jadwal_operasi tempat_lahir
kead_umum tb_ruangan (Sarpras)
PK icd_x_id FK4 resep_id tgl_lahir
kesadaran tanggal PK ruangan_id PK jadwal_operasi_id tb_det_jadwal_dokter
tb_registrasi (FO) (Copy) id_jeniskel
icd_x_kode diag_utama status_pasien tb_det_rawat
PK reg_id FK1 reg_id id_agama PK det_jadwal_dokter_id
icd_x_diagnosis diag_penyerta rujukan gedung_id
PK det_rawat_id FK2 ruangan_id gol_darah
deskripsi sistole/diastole ruangan_jenis
no_reg waktu_mulai id_nikah FK1 jadwal_dokter_id
kadar_pernafasan ruangan_nama
pasien_id FK1 tind_rawat_id waktu_selesai alamat FK2 id_pegawai
suhu ruangan_lokasi
jenis_pasien FK2 tin_umum_id tanggal telp FK3 jadwal_grupkerja_id
nadi ruangan_kondisi
tipe_rawat qty tmt_cpns status_kehadiran
tanggal asset_id
jenis_inap_id tin_umum_tarif id_gol
FK3 icd_x_id tb_mas_tin_umum (Copy)
jenis_layanan_id tb_rec_penyakit obat_pakai tmt_gol
PK tin_umum_id id_jabatan tb_jadwal_dokter
id_pegawai PK rec_penyakit_id qty_obat
kamar_id FK3 icd_ix_cm_id tb_registrasi (FO) sk_penempatan PK jadwal_dokter_id
smf_id kat_tindakan_id no_sip
FK3 reg_id PK reg_id
surat_rujukan_id tin_umum_nama no_sik FK3 departemen_id
FK2 pem_id
perusahaan_id tin_umum_tarif tb_tind_igd1 foto FK1 smf_id
FK1 penyakit_id tb_mas_departemen
no_reg
no_polis akun_id id_status dari_jam
tanggal PK departemen_id PK tind_igd_id pasien_id
keluhan id_pendidikan sampai_jam
jenis_pasien id_sub_unitkerja tanggal
kondisi FK1 reg_id
departemen_nama tipe_rawat
tgl_masuk FK2 departemen_id
status_aktif tb_det_igd jenis_inap_id
tgl_keluar FK3 ruangan_id tb_det_jadwal_operasi tb_mas_departemen (Copy)2
jenis_layanan_id
wali_nama PK det_igd_id FK4 resep_id id_pegawai PK det_jadwal_operasi_id PK departemen_id
wali_alamat FK id_pegawai
tb_mas_operasi kamar_id
wali_no_tlp FK1 tind_igd_id status_triage
tb_mas_penyakit smf_id FK1 jadwal_operasi_id departemen_nama
wali_no_hp PK operasi_id FK2 tin_umum_id tanggal
PK penyakit_id surat_rujukan_id FK2 id_pegawai status_aktif
qty rujukan perusahaan_id status
FK1 departemen_id tin_umum_tarif
FK1 kat_penyakit_id no_polis
operasi_nama obat_pakai tb_tind_operasi tb_mas_smf
nama_penyakit keluhan
operasi_harga qty_obat
keterangan PK tind_operasi_id kondisi PK smf_id
status_igd
tgl_masuk
FK3 icd_ix_cm_id
FK1 reg_id tgl_keluar smf_nama
jadwal_operasi_id wali_nama status_aktif
FK3 operasi_id wali_alamat
tb_mas_kat_penyakit
tanggal wali_no_tlp
PK kat_penyakit_id tb_det_operasi tb_mas_icd_ix_cm hasil_operasi wali_no_hp
PK det_operasi_id PK icd_ix_cm_id
nama_kategori
kode_kategori FK1 tind_operasi_id icd_ix_cm_kode tb_rm_radio
qty icd_ix_cm_tindakan
tin_umum_harga PK rm_radio_id
deskripsi
tb_mas_tin_umum obat_pakai
qty_obat FK2 reg_id tb_rm_lab
PK tin_umum_id tb_det_radio
status_operasi FK1 radio_id PK rm_lab_id
FK1 kat_tindakan_id FK2 icd_ix_cm_id PK det_radio_id FK3 id_pegawai
tin_umum_nama tanggal FK2 reg_id
FK1 rm_radio_id tb_mas_radiologi
tin_umum_tarif FK3 lab_id
akun_id FK2 tin_penunjang_id PK radio_id FK4 departemen_id
tb_mas_tin_penunjang qty FK1 jen_spesimen_id
tin_penunjang_tarif tb_jen_spesimen
PK tin_penunjang_id radio_nama FK5 id_pegawai
hasil status_aktif PK jen_spesimen_id tanggal
FK1 kat_tindakan_id catatan
tin_penunjang_nama nama_spesimen
tin_penunang_tarif keterangan
akun_id
tb_mas_kat_tindakan tb_mas_laboratorium
tb_mas_pem_lab
PK kat_tindakan_id tb_det_lab PK lab_id
PK pem_lab_id
PK det_lab_id
kat_tindakan_kode lab_nama
kat_tindakan_nama FK1 lab_id status_aktif
FK1 rm_lab_id
lab_pemeriksaan
FK2 tin_penunjang_id
lab_satuan
qty
lab_jenisnormal
tin_penunjang_tarif
lab_batasbawah
hasil
lab_batasatas

Gambar 6. Rancangan Skema PDM Sistem Layanan

172
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

Gambar 6 menunjukan rancangan PDM keseluruhan dari Sistem Informasi Rumah Sakit Modul
Layanan. Rancangan PDM menggambarkan tempat penyimpanan data dari tujuh proses utama
Sistem Rumah Sakit Modul Layanan yaitu proses manajemen master data, proses perawatan,
proses IGD, proses penunjang, proses rekam medis, proses penjadwalan, dan proses
pelaporan.

4.7. Graphical User Interface


Gambar 7 memberikan ilustrasi mengenai rancangan Graphical User Interfacedari Sistem
Layanan. Terdapat 4 hal utama yang dapat diakses user, diantaranya Master, Rekam Medis,
Penjadwalan, dan Pelaporan. Setiap tab nantinya berisikan beberapa sub proses untuk dapat
digunakan oleh user sesuai kebutuhan. Tab Master memiliki 12 tabel yang dapat diedit dan
digunakan, yaitu Departemen, SMF, Penyakit, ICD X, ICD IX CM, Kategori Penyakit, Radiologi,
Laboratorium, Pemeriksaan Lab, Operasi, Tindakan Umum dan Tindakan Penunjang.

Gambar 7.Contoh GUI Menu Master

Gambar 8 merupakan halaman GUI Master Departemen menyajikan dua bentuk fitur, yaitu edit
dan view departemen. Edit departemen digunakan untuk mengubah isian dari tabel departemen
itu sendiri (dapat menambahkan departemen baru atau mengubah status keaktifan suatu
departemen).

Gambar 8. Contoh GUI Master Departemen

Gambar 7 dan Gambar 8 merupakan contoh dari penerapan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Modul Layanan ketika digunakan menggunakan aplikasi berbasis desktop. GUI
yang dihasilkan dirancang sedemikian rupa agar dapat digunakan dengan baik oleh user.

5. Kesimpulan
Perancangan SIMRS memiliki harapan untuk dapat dikembangkan dan mengubah proses
manual menjadi otomatis, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi jika menggunakan

173
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015 p-ISSN 2088-1541
DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03 e-ISSN 2541-5832

proses manual dapat diatasi. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
dibuat merupakan sistem informasi yang terintegrasi dengan modul lain sehingga dapat
dibuktikan dengan adanya pertukaran data antar modul. Perancangan Modul Layanan memiliki
tujuh proses utama didalamnya antara lain Manajemen Master Data, Perawatan, IGD,
Penunjang, Rekam Medis Penjadwalan, dan Pelaporan. Rancangan dibuat dalam bentuk
Pertukaran Data Antar Modul, DFD, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, DFD Level 0, PDM,
dan GUI.

Daftar Pustaka
[1] S. E. Hiererra and A. Pratama, “Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem :
Registrasi Pasien ( Studi Kasus : Rs . Budi Lestari Bekasi ),” Konferensi Nasional Sistem
dan Informatika 2011, 2011.
[2] H. Mulyanarko, B. E. Purnama, and U. Surakarta, “Pembangunan Sistem Informasi
Billing Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pacitan Berbasis Web,”
Teknologi Informasi dan Komunikasi, 2013.
[3] Y. A. Nugraha Paturusi, I. M. Sukarsa, and I. G. Made Arya, “Hospital Information
Sharing based on Social Network Web,” International Journal of Computer Application,
2012.
[4] R. Agusli, M. I. Hanafri, and H. Sari, “Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik
Menggunakan VB.Net (Studi Kasus: PT. Surya Toto Indonesia),” Sisfotek Glob., pp. 10–
17, 2015.
[5] E. Dayanti, “Sistem Informasi Data Kunjungan Pasien Dalam Meningkatkan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Munjul
Kabupaten Majalengka,” Online ICT STMIK IKMI, pp. 4–14, 2012.
[6] C. A. Fathia, “Sistem Informasi Rekam Medis Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan
Pelayanan Di Puskesmas Rancaekek,” Unikom, 2010.
[7] Rika and M. Y. Ricky, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah
Sakit Kanker Dharmais dengan Menggunakan Metode Total Architecture Synthesis.
2008.
[8] P. C. Brown, Implementing SOA: Total Architecture in Practice. Addison Wesley
Proffesional, 2008.
[9] L. F. Wolper and J. J. Pena, Health Care Administration Principles and Practices.
Rocksville: Aspen Publishers, Inc, 1987.
[10] E. K. Huffman, Health Information Management. Physicians’ Record Company, 1994.
[11] H. Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 3rd ed. Yogyakarta: ANDI, 2008.
[12] A. Kristanto, Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Gava Media, 2008.
[13] Y. Yuliawan, M. J. D. Sunarto, and T. Soebijono, “Pengembangan Sistem Informasi
Pendataan Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens Jawa Kawasan Timur
Berbasis Web,” JSIKA, vol. 2, no. 2, p. 86, 2013.

174

Anda mungkin juga menyukai