Anda di halaman 1dari 34

STATUTA

IKATAN MAGISTER
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(ASSOCIATION OF MASTER SCIENCE OF PUBLIC ADMINISTRATION)
PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Assalamu’alaikum wr.wb.

Seraya memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Alhamdulillah Musyawarah
Pembentukan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) yang diselenggarakan di Garut pada
Jum’at, 31 Maret 2017 telah selesai dilaksanakan serta berjalan dengan lancar dan demokratis.

Pembentukan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) ini merupakan langkah nyata dari
Pertemuan Alumni Program Pasca Sarjana Universitas Garut pada 17 s.d. 21 Februari 2017 sebagai
langkah nyata untuk mendorong para Alumni agar dapat berkiprah dan berperan aktif dalam
kehidupan berorganisasi. Pembentukan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) ini
bertujuan untuk menghimpun para Magister di bidang Ilmu Administrasi Negara sebagai salah satu
unsur kekuatan penting dalam pembangunan dan pembaharuan bangsa yang secara nyata dan
sungguh-sungguh telah mengabdikan diri terhadap proses pembangunan bangsa berdasarkan nilai-
nilai dan prinsip-prinsip keilmuan, kebenaran, kebaikan, keadilan dan kesejahteraan serta kemandirian
dan kebebasan dalam berbagai bidang pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik dalam
mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan tujuan nasional bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.

Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) adalah organisasi profesi yang berorientasi pada
upaya peningkatan kemampuan professional dan kualitas sumber daya manusia magister ilmu
administrasi negara dalam pengembangan teori-teori ilmu pengetahuan dalam lingkup administrasi
negara.

Selanjutnya, pedoman yang dibuat ini hendaknya dijadikan salah satu acuan dan pegangan bagi
anggota dan pengurus Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN). Semoga bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin.

Billahi Taufik wal Hidayah


Wassalamu’alaikum wr.wb.

Garut, 7 April 2017


Pengurus Pusat IMAN

Nita Yuanita, S.Pd., M.Si.


Sekretaris Jenderal
DAFTAR ISI

Halaman

PENGANTAR..............................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

DEKLARASI PEMBENTUKAN IKATAN MAGISTER ILMU


ADMINISTRASI NEGARA (IMAN).........................................................................................................1

ANGGARAN DASAR IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI


NEGARA (IMAN) .....................................................................................................................................7

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAGISTER ILMU


ADMINISTRASI NEGARA (IMAN) ......................................................................................................13

KODE ETIK IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI


NEGARA (IMAN) ...................................................................................................................................19

KEBIJAKAN, GARIS BESAR PROGRAM KERJA DAN PROGRAM TAHUNAN


IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA (IMAN) .......................................................26

PENGUKUHAN PENGURUS IKATAN MAGISTER ILMU


ADMINISTRASI NEGARA (IMAN) MASA BAKTI 2017-2022............................................................29
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 04/Kep-Musy/IMAN/III/2017

TENTANG:
DEKLARASI PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Dengan senantiasa mengharap ridho Allah SWT, Musyawarah Ikatan Magister Ilmu Administrasi
Negara (IMAN), setelah:
MENIMBANG : a. Bahwa salah satu unsur penting berdirinya suatu organisasi
diantaranya dipandang perlu membuat Deklarasi sebagai pernyataan
berdirinya suatu organisasi.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a di atas, maka
dipandang perlu dituangkan ke dalam Keputusan Musyawarah
Pembentukan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)
tentang “Deklarasi Pembentukan IMAN”.
MENGINGAT : BAB III Pasal 4 dan BAB VI Pasal 17 tentang Peraturan Tata Tertib
Musyawarah Pembentukan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara
(IMAN).
MEMPERHATIKAN : Saran dan pendapat dari seluruh peserta musyawarah.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : ISI DEKLARASI PEMBENTUKAN IKATAN MAGISTER ILMU
ADMINISTRASI NEGARA (IMAN) SEBAGAIMANA TERCANTUM
DALAM LAMPIRAN I.
KEDUA : DEKLARATOR PEMBENTUKAN IKATAN MAGISTER ILMU
ADMINISTRASI NEGARA (IMAN) SEBAGAIMANA TERCANTUM
DALAM LAMPIRAN II.
KETIGA : KEPUTUSAN INI BERLAKU SEJAK TANGGAL DITETAPKAN.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 31 Maret 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 04/Kep-Musy/IMAN/III/2017

TENTANG:
DEKLARASI PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

DEKLARASI

Dalam mewujudkan dan mencapai cita-cita kemerdekaan dan tujuan nasional bangsa Indonesia,
mutlak dilaksanakan berbagai upaya pembangunan yang berdasarkan pada nilai-nilai keadilan sosial,
kemanusiaan, kesejahteraan dan demokrasi oleh seluruh unsur bangsa.
Salah satu unsur bangsa Indonesia yang penting adalah para magister ilmu administrasi negara
yang secara nyata dan bersungguh-sungguh telah mengabdikan diri mereka dalam proses
pembangunan bangsa, berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip keilmuan, kebenaran, kebaikan,
keadilan, kesejahteraan serta kemandirian dan kebebasan dalam berbagai bidang pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan publik.
Peningkatan kemampuan profesional dan kualitas sumber daya magister ilmu administrasi negara
merupakan suatu keniscayaan bagi penampilan peran-peran aktual mereka di tengah-tengah
kehidupan yang bersifat global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan peradaban
dan kebudayaan, perubahan sosial yang cepat dan kompleks yang tidak sepenuhnya dapat diramalkan
serta munculnya berbagai masalah dan isu kritis yang dihadapi bangsa Indonesia serta komitmen
untuk mengembangkan teori-teori ilmu pengetahuan di lingkungan administrasi negara.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut di atas, serta dengan mengharapkan ridho, keberkahan
serta taufik dan hidayah dari Allah SWT, maka kami Magister Ilmu Administrasi Negara di Indonesia
berketetapan hati untuk memadukan dan menyatukan segenap potensi kami dalam suatu wadah
organisasi yang bernama “Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)”.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 31 Maret 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 04/Kep-Musy/IMAN/III/2017

TENTANG:
DEKLARASI PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

DEKLARATOR

N
NAMA LENGKAP ALAMAT LENGKAP
O
Kampung Nyampai No.5 RT.02 RW.03 Desa
1. PROF. DR. H. JUSMAN ISKANDAR, M.S. Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten
Bandung Barat
Jl. Mawar No. 406 RT.01 RW. 04 Kel. Pakuwon
2. AAM PATHULOH
Kec. Garut Kota
Jl. Citiis Kp. Tanjung Rt.01 RW.01 Ds. Pasawahan,
3 AJAT SUDRAJAT
Kec. Tarogong Kidul, Garut
Komplek Bumi Langgeng Blok 44/21 Ds.
4 ANAS SAEPUDIN
Cinunuk, Cileunyi, Bandung
5 ARIS SETIAWAN Jl. Pademangan VIII Gg.D No.10 Jakarta Utara
Kp.Pataruman RT.01 RW. 12 Kel. Pataruman,
6 ASEP MARWAN
Garut
Kp. Bebedahan RT.01 RW.01 Ds. Wanamekar Kec.
7 ASEP SOPYAN
Wanaraja, Garut
Kompleks Permata Gading Kav.16 RT.02 RW.05
8 DANI HAPIDIN ROJAB
Kel. Kota Wetan Kec Garut Kota, Garut
Bentar Girang RT 05 RW 03 Ds. Kota Wetan Kec.
9 DEDE SURAHMAN
Garut Kota, Garut
Kp. Taraju RT. 03 RW.04 Ds. Salamnunggal
10 DEDEN FAZRY HIDAYAT
Kec.Leles, Garut
Jl. Sukamulya No. 89 RT.02 RW. 20, Lembur
11 DIAZ BAHARI
Balong, Ciamis
12 FIRMAN HADIAN Jl. Cicalengka 15 No. 12 Antapani, Bandung
Kp. Sadang RT.01 RW.03 Ds. Sadana, Sucinaraja,
13 HENI ERLIANI
Garut
Kp. Cimuncang RT.01 RW.08 Ds. Karangtengah,
14 HENI SUHARTINI
Kadungora, Garut
Jl. Karangpawitan Kp. Sindangwargi RT/RW 02/07
15 KEUIS HERA SUSANTI
Kec. Karangpawitan, Garut
Kp. Cibangban RT.02 RW.05 Kel. Karangmulya
16 KING IWAN HENDRAWAN
Kec. Karangpawitan, Garut
Jl. Ciledug 221 BLK, RT.04 RW.13 Kel. Kota
17 LUTHFI NUR FAHRI
Kulon, Kec. Garut Kota, Garut
Kp. Cilame RT.01 RW. 06 Ds. Sukajadi Kec.
18 MUHAMMAD ALLEJAR
Tarogong Kaler, Garut
Perum Griya Bumi Praja Blok K No.24,
19 MOCHDAR SALEH
Rancabango, Tarogong Kaler, Garut
Jl. Pembangunan No. 9/248 Kp. Sukagalih RT.05
20 NITA YUANITA
RW.05, Tarogong Kidul
21 NONAH PATONAH Kp. Pasanggrahan Tonggoh RT. 03 RW.03 Ds.
Cilawu, Kec.Cilawu, Garut
22 NURHIKMAT ROMDHONA Kp. Jatisari RT 02 RW 07 Mekarsari, Cibalong
23 PARHAN Kp. Barukai RT.01 RW.03 Kec. Cisurupan, Garut
Perum Bumi Cangkuang Asri B4 RT.02 RW.08
24 RATNA KOMALASARI
Muara Sanding, Garut Kota, Garut
Kp. Sukadana RT.05 RW.05 Ds. Wangunjaya Kec.
25 RIANI SURYAMAN PATIMAH
Banjarwangi, Garut
26 SULMAN AZIS Komplek Intan Regency Blok P No.1
27 SUSI ANDRIANI Jl. Pataruman No. 32, Garut
Komplek Pos dan Giro No.29 RT.01 RW.12 Ds.
28 WENI NENI SUMARNI
Rancanbango Kec. Tarogong Kaler, Garut
Kp. Cisewu RT.01 RW.01 Desa Cisewu, Kec.
29 WIATI KARTINI
Cisewu, Garut
Kp. Caringin RT 02 RW 07 Ds. Tanjung Sari Kec.
30 YUDI ISKANDAR
Karangpawitan, Garut
Kompleks Karisma Residence Blok E.40 Ds.
31 YUSNI AINURRAHMAH
Cimanganten, Tarogong Kaler
Kp. Muara RT.01 RW.10 Kel. Muara Sanding,
32 AGUNG MARAN NESTAPA
Kec. Garut Kota, Garut
Perum Pesona Intan Blok D7 No 34 Kec. Tarogong
33 MELDA DENILA
Kaler, Garut
Kp. Cimencek RT.01 RW 02 Ds. Cintaasih,
34 HJ. KOKOM
Samarang
Kp. Cimencek RT.01 RW 02 Ds. Cintaasih,
35 EKAWATI NUGRAHA DEWI
Samarang
Kp. Cimencek RT.01 RW 02 Ds. Cintaasih,
36 ASEP TAUFIQ NUGRAHA
Samarang
Kp. Cimencek RT.01 RW 02 Ds. Cintaasih,
37 H. ENDANG SUDIRMAN
Samarang

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 31 Maret 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 01/Kep-Musy/IMAN/III/2017

TENTANG:
ANGGARAN DASAR
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Dengan senantiasa mengharap ridho Allah SWT, Musyawarah Ikatan Magister Ilmu Administrasi
Negara (IMAN), setelah:
MENIMBANG : a. Bahwa guna menunjang kelancaran organisasi dalam rangka
mencapai tujuan, maka dipandang perlu merumuskan dan
menetapkan Anggaran Dasar Ikatan Magister Ilmu Administrasi
Negara (IMAN).
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a di atas, maka
perlu dituangkan dalam Keputusan Musyawarah Pembentukan Ikatan
Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) tentang “Anggaran
Dasar/ AD Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)”.
MENGINGAT : BAB III Pasal 4 dan BAB VI Pasal 17 tentang Peraturan Tata Tertib
Musyawarah Pembentukan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara
(IMAN).
MEMPERHATIKAN : Hasil sidang serta saran dan pendapat dari seluruh peserta musyawarah.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : ANGGARAN DASAR IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI
NEGARA (IMAN) SEBAGAIMANA TERLAMPIR.
KEDUA : KEPUTUSAN INI BERLAKU SEJAK TANGGAL DITETAPKAN.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 31 Maret 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
LAMPIRAN
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 01/Kep-Musy/IMAN/III/2017

TENTANG:
ANGGARAN DASAR
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

MUKADIMAH

Dalam mewujudkan dan mencapai cita-cita kemerdekaan dan tujuan nasional bangsa Indonesia,
mutlak dilaksanakan berbagai upaya pembangunan yang berdasarkan pada nilai-nilai keadilan sosial,
kemanusiaan, kesejahteraan dan demokrasi oleh seuruh unsur bangsa.

Salah satu unsur bangsa Indonesia yang penting adalah para magister ilmu administrasi negara
yang secara nyata dan bersungguh-sungguh telah mengabdikan diri mereka dalam proses
pembangunan bangsa, berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip keilmuan, kebenaran, kebaikan,
keadilan, kesejahteraan serta kemandirian dan kebebasan dalam berbagai bidang pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan publik.

Peningkatan kemampuan profesional dan kualitas sumber daya manusia magister ilmu
administrasi negara merupakan suatu keniscayaan bagi penampilan peran-peran aktual mereka di
tengah-tengah kehidupan yang bersifat global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perubahan peradaban dan kebudayaan, perubahan sosial yang cepat dan kompleks yang tidak
sepenuhnya dapat diramalkan serta munculnya berbagai masalah dan isu kritis yang dihadapi bangsa
Indonesia serta komitmen untuk mengembangkan teori-teori ilmu pengetahuan di lingkungan
administrasi negara.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut di atas, serta dengan mengharapkan ridho, keberkahan
serta taufik dan hidayah dari Allah SWT, maka kami para Magister Ilmu Administrasi berketetapan
hati untuk memadukan dan menyatukan segenap potensi kami dalam suatu wadah organisasi yang
bernama “Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)” dengan Anggaran Dasar sebagai
berikut:

BAB I
Nama dan Waktu Pendirian

Pasal 1
Organisasi ini bernama Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN).

Pasal 2
Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) didirikan di Garut pada tanggal 12 Mei 2017
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
BAB II
Tempat dan Kedudukan

Pasal 3
(1) Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) berkedudukan di wilayah Republik
Indonesia, berkantor pusat di Garut.
(2) Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) dapat mendirikan perwakilan di seluruh
Indonesia.

BAB III
ASAS DAN BENTUK

Pasal 4
Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) berasaskan PANCASILA.

Pasal 5
Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) adalah suatu organisasi yang mewadahi para
Magister Ilmu Administrasi Negara di Indonesia yang merupakan salah satu kekuatan pembangunan
dan pembaharuan bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai dan prinsip-prinsip keilmuan,
kebenaran, kebaikan, kejujuran, keadilan, kesejahteraan, kemandirian dan kebebasan.

BAB IV
TUJUAN

Pasal 6
Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) bertujuan mempersatukan potensi seluruh
Magister Ilmu Administrasi Negara Indonesia untuk berpartisipasi penuh dalam mewujudkan cita-cita
kemerdekaan dan tujuan nasional bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB V
KEGIATAN POKOK

Pasal 7
Untuk mencapai tujuan tersebut, Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) melaksanakan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan teori-teori ilmu pengetahuan administrasi negara.
2. Meningkatkan kemampuan Magister Ilmu administrasi negara melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan advokasi dan penguatan peran-peran sosial kelembagaan serta individual para magister
ilmu administrasi negara.
3. Berperan aktif dalam upaya membangun bangsa Indonesia serta menyelenggarakan berbagai
aktivitas keilmuan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesejahteraan sosial rakyat Indonesia.
4. Membangun komunikasi, kerjasama dan hubungan kemitraan dengan pemerintahan pusat,
pemerintahan daerah, berbagai organisasi profesi, lembaga-lembaga internasional dan lembaga-
lembaga lainnya yang relevan dalam rangka mensinergikan upaya dan kekuatan untuk
membangun masyarakat Indonesia yang adil makmur dan sejahtera.
5. Melaksanakan registrasi magister ilmu administrasi negara di Indonesia serta membangun
jaringan informasi administrasi negara.
6. Melaksanakan usaha-usaha lain yang sesuai dengan tujuan Ikatan Magister Ilmu Administrasi
Negara (IMAN).
BAB VI
KEANGGOTAAN

Pasal 8
(1) Anggota Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) adalah magister ilmu administrasi
negara yang bekerja dan mengabdikan diri dalam berbagai sektor pemerintahan, pembangunan
dan pelayanan publik.
(2) Ketentuan-ketentuan keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 9
(1) Susunan organisasi Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) terdiri dari tingkat pusat
yang disebut Pengurus Pusat, tingkat provinsi yang disebut Pengurus Wilayah dan tingkat
kabupaten/ kota yang disebut Pengurus Daerah.
(2) Kepengurusan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) terdiri dari tenaga-tenaga yang
mempunyai kualifikasi pengabdian yang tinggi kepada kemanusiaan, memiliki keahlian
professional dan berakhlak mulia.
(3) Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) memiliki susunan pengurus pada setiap
tingkatan organisasi.
(4) Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN):
a. Tingkat Pusat : Dewan Penasehat Pusat & Pengurus Pusat;
b. Tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten/ Kota : Dewan Penasehat Wilayah, Pengurus
Wilayah dan Dewan Penasehat Daerah dan Pengurus Daerah.

BAB VIII
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN ORGANISASI

Pasal 10
Organisasi Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) tingkat pusat memiliki tugas pokok,
fungsi dan kewenangan sebagai berikut:
1. Merumuskan berbagai kebijakan dan program umum organisasi.
2. Menyusun perencanaan dan pengembangan konsep-konsep dan teori-teori Ilmu Administrasi
Negara dalam lingkup nasional dan internasional.
3. Mengesahkan susunan kepengurusan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) Tingkat
Provinsi, Kabupaten dan Kota.
4. Melakukan supervisi dan pengawasan terhadap keberadaan dan kinerja Ikatan Magister Ilmu
Administrasi Negara (IMAN) Tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota.
5. Menyelenggarakan Kongres Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) setiap 5 (lima)
tahun sekali.

Pasal 11
Organisasi Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) tingkat Provinsi memiliki tugas pokok,
fungsi dan kewenangan sebagai berikut:
1. Melaksanakan berbagai kebijakan dan program umum organisasi yang telah ditetapkan oleh
Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) Tingkat Pusat.
2. Menyusun perencanaan dan pengembagan konsep-konsep dan teori-teori Ilmu Administrasi
Negara dalam lingkup regional dan nasional.
3. Melakukan supervisi dan pengawasan terhadap keberadaan dan kinerja IMAN Kabupaten dan
Kota
4. Menyelenggarakan Musyawarah Wilayah Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)
setiap 5 (lima) tahun sekali.

Pasal 12
Organisasi Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) tingkat Kabupaten dan Kota memiliki
tugas pokok, fungsi dan kewenangan sebagai berikut:
1. Melaksanakan berbagai kebijakan dan program umum organisasi yang telah ditetapkan oleh
Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) Tingkat Pusat dan Provinsi.
2. Menyusun perencanaan dan pengembagan konsep-konsep dan teori-teori Ilmu Administrasi
Negara dalam lingkup lokal dan regional.
3. Melakukan supervisi dan pengawasan terhadap keberadaan dan kinerja Magister Ilmu
Administrasi Negara.
4. Menyelenggarakan Musyawarah Daerah Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)
setiap 5 (lima) tahun sekali.

BAB IX
KONGRES, MUSYAWARAH WILAYAH DAN MUSYAWARAH DAERAH

Pasal 13
(1) Kongres merupakan kekuasaan tertinggi Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)
yang diselenggarakan sekali dalam lima tahun.
(2) Dalam hal-hal tertentu berdasarkan usulan Pengurus Pusat dan atau dengan persetujuan 2/3
Pengurus Wilayah, maka dapat diselenggarakan Kongres Luar Biasa.

Pasal 14
Kongres dihadiri oleh Dewan Penasehat Pusat, Pengurus Pusat, Dewan Penasehat Wilayah, Pengurus
Wilayah, Dewan Penasehat Daerah dan Pengurus Daerah.

Pasal 15
Kongres berwenang untuk:
1. Menerima atau menolak laporan pertangungjawaban Pengurus Pusat.
2. Menetapkan kebijakan dan program kerja organisasi untuk periode berikutnya.
3. Membicarakan dan memutuskan perubahan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga serta
menyempurnakan dan mengembangkannya.
4. Memilih Pengurus Pusat untuk periode berikutnya.

Pasal 16
(1) Musyawarah Wilayah merupakan kekuasaan tertinggi Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara
(IMAN) Tingkat Provinsi yang diselenggarakan sekali dalam lima tahun.
(2) Dalam hal-hal tertentu berdasarkan usulan Pengurus Wilayah dan atau Pengurus Daerah atau
dengan persetujuan 2/3 Pengurus Daerah, maka dapat diselenggarakan Musyawarah Wilayah
Luar Biasa.
(3) Musyawarah Wilayah dihadiri oleh Dewan Penasehat Pusat, Pengurus Pusat, Dewan Penasehat
Wilayah dan Pengurus Wilayah.
(4) Musyawarah Wilayah berwenang untuk:
a. Menerima atau menolak laporan pertangungjawaban Pengurus Wilayah.
b. Menetapkan kebijakan dan program kerja organisasi untuk periode berikutnya.
c. Memilih Pengurus Wilayah untuk periode berikutnya.

Pasal 17
(1) Musyawarah Daerah merupakan kekuasaan tertinggi Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara
(IMAN) Tingkat Kabupaten/ Kota yang diselenggarakan sekali dalam lima tahun.
(2) Dalam hal-hal tertentu berdasarkan usulan 2/3 anggota Pengurus Daerah, maka dapat
diselenggarakan Musyawarah Daerah Luar Biasa.
(3) Musyawarah Daerah dihadiri oleh Anggota Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)
daerah bersangkutan, Dewan Penasehat Wilayah, Pengurus Wilayah, Dewan Penasehat Daerah
dan Pengurus Daerah.
(4) Musyawarah Daerah berwenang untuk:
a. Menerima atau menolak laporan pertangungjawaban Pengurus Daerah.
b. Menetapkan kebijakan dan program kerja organisasi untuk periode berikutnya.
c. Memilih Pengurus Daerah untuk periode berikutnya.

Pasal 18
(1) Susunan organisasi Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) pada setiap tingkatan
terdiri dari Dewan Penasehat dan Pengurus setiap tngkatan baik Pusat, Wilayah maupun Daerah.
(2) Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) memiliki komisi-komisi sebagai kelengkapan
organisasi yang melakukan pengkajian terhadap persoalan-persoalan publik dalam persepktif
Administrasi Negara.

BAB X
KEKAYAAN ORGANISASI

Pasal 19
(1) Kekayaan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) diperoleh dari:
a. Iuran anggota yang jumlahnya ditentukan oleh pengurus berdasarkan hasil musyawarah
dengan anggota.
b. Usaha-usaha dan sumbangan lain yang sah serta tidak mengikat.
(2) Atas kekayaan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN), apabila dipandang perlu
dilakukan audit oleh akuntan publik.

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 20
Perubahan Anggaran Dasar Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) hanya dapat dilakukan
oleh Kongres berdasarkan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah peserta yang hadir.

Pasal 21
Apabila Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) dibubarkan, Kongres atau Kongres Luar
Biasa yang diselenggarakan untuk itu akan membentuk suatu kepanitiaan khusus untuk mengurus dan
mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan pembubaran organisasi Ikatan Magister Ilmu
Administrasi Negara (IMAN).

BAB XII
LAIN-LAIN

Pasal 22
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga serta peraturan-peraturan lainnya yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar ini.
(2) Anggaran Dasar ini dimulai sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 31 Maret 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal

KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 02/Kep-Musy/IMAN/III/2017

TENTANG:
ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Dengan senantiasa mengharap ridho Allah SWT, Musyawarah Ikatan Magister Ilmu Administrasi
Negara (IMAN), setelah:
MENIMBANG : a. Bahwa guna menunjang kelancaran organisasi dalam rangka
mencapai tujuan dan untuk menjabarkan lebih lanjut ketentuan-
ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar Ikatan
Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN), maka dipandang perlu
merumuskan dan menetapkan Anggaran Rumah Tangga Ikatan
Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN).
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a di atas, maka
perlu dituangkan dalam Keputusan Musyawarah Pembentukan Ikatan
Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) tentang “Anggaran
Rumah Tangga/ ART Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara
(IMAN)”.
MENGINGAT : 1. BAB XII Pasal 22 ayat 1 Anggaran Dasar Ikatan Magister Ilmu
Administrasi Negara (IMAN).
2. BAB III Pasal 4 dan BAB VI Pasal 17 tentang Peraturan Tata Tertib
Musyawarah Pembentukan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara
(IMAN).
MEMPERHATIKAN : Hasil sidang serta saran dan pendapat dari seluruh peserta musyawarah.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAGISTER ILMU
ADMINISTRASI NEGARA (IMAN) SEBAGAIMANA TERLAMPIR.
KEDUA : KEPUTUSAN INI BERLAKU SEJAK TANGGAL DITETAPKAN.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 31 Maret 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal

LAMPIRAN
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 02/Kep-Musy/IMAN/III/2017

TENTANG:
ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

BAB I
LAMBANG ORGANISASI

Untuk menggambarkan jati diri Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) disusun lambang
organisasi sebagai berikut:
 Gambar sosok orang dalam lingkaran, dengan toga dan 2 (dua)
garis putih pada bajunya melambangkan lingkup organisasi
yang terdiri dari para S2 Magister Ilmu Administrasi Negara.
 Gambar buku terbuka melambangkan wawasan keilmuan yang
dimiliki oleh para Magister Ilmu yang selalu terbuka guna
pengembangan teori dan ilmu pengetahuan untuk kepentingan
publik.
 Gambar pita dengan tulisan melambangkan jalinan kesatuan
dan identitas organisasi Ikatan Magister Ilmu Administrasi
Negara (IMAN).

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 2
Anggota Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) terdiri dari anggota biasa, anggota luar
biasa dan anggota kehormatan.

Pasal 3
Anggota Biasa adalah lulusan magister yang berasal dari program studi ilmu administrasi negara yang
berada di wilayah Indonesia.

Pasal 4
Anggota Luar Biasa adalah Lulusan S1 dan S3 bidang Administrasi Negara dan magister bidang
keilmuan lain yang serumpun diantaranya Ilmu Politik, Ilmu Pemerintahan, Hubungan Internasional
dan Kebijakan Publik yang berminat dan menaruh perhatian besar untuk mengembangkan ilmu
administrasi negara.

Pasal 5
Anggota kehormatan adalah para senior di bidang Administrasi Negara serta Ilmuwan lain yang
memiliki apresiasi ataupun prestasi yang luar biasa di bidang Administrasi Negara serta dianggap
berjasa dalam pengembangan ilmu administrasi negara.

Pasal 6
Keanggotaan berhenti karena:
1. Meninggal dunia;
2. Atas permintaan sendiri;
3. Diberhentikan sementara;
4. Diberhentikan.

Pasal 7
Ketentuan keanggotaan:
1. Anggota Biasa adalah magister yang berasal dari program studi ilmu administrasi negara yang
berada di wilayah Indonesia yang secara nyata dan bersungguh-sungguh melaksanakan dan
mengabdikan dirinya terhadap berbagai upaya penyelenggaraan negara, pembangunan dan
pelayanan publik, yang mendaftarkan diri kepada Pengurus Pusat atau Pengurus Wilayah atau
Pengurus Daerah yang keanggotaannya di sahkan oleh Rapat Pengurus Organisasi Tingkat Pusat
atau Wilayah atau Daerah.
2. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan adalah para senior di bidang Administrasi Negara
serta Ilmuwan lain yang memiliki apresiasi ataupun prestasi yang luar biasa di bidang
Administrasi Negara serta dianggap berjasa dalam pengembangan ilmu administrasi negara baik
dari lulusan S1 dan S3 bidang Administrasi Negara dan bidang keilmuan lain yang serumpun
diantaranya Ilmu Politik, Ilmu Pemerintahan, Hubungan Internasional dan Kebijakan Publik
yang berminat dan menaruh perhatian besar untuk mengembangkan ilmu administrasi negara dan
keanggotaannya diusulkan oleh pengguna serta di sahkan oleh Kongres.

Pasal 8
Hak dan Kewajiban Anggota:
1. Setiap anggota berhak mendapatkan pelayanan dari lembaga dan berkewajiban menjaga nama
baik organisasi.
2. Anggota Biasa mempunyai hak memilih dan dipilih menjadi pengurus organisasi.
3. Anggota Luar Biasa dan Kehormatan tidak mempunyai hak memilih dan dipilih menjadi
pengurus organisasi, tetapi apabila dipandang perlu, anggota luar biasa dan kehormatan dapat
dipilih menjadi pengurus organisasi.
4. Semua anggota mematuhi AD/ ART serta ketentuan-ketentuan organisasi lainnya.
5. Semua anggota harus menjaga nama baik organisasi.
6. Semua anggota membayar iuran anggota.

Pasal 9
Pemberhentian dan Pemberhentian Sementara Anggota dilakukan oleh Pengurus Pusat Ikatan
Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) atas rekomendasi Dewan Penasehat atas usul
pemberhentian yang diajukan Pengurus Pusat dan atau Pengurus Wilayah dan atau pengurus Daerah.

BAB II
PENGURUS PUSAT

Pasal 10
(1) Pengurus Pusat merupakan Badan Eksekutif Tertinggi dalam organisasi.
(2) Masa jabatan pengurus Pusat adalah lima tahun serta hanya boleh dipilih kembali untuk satu
periode berikutnya.

Pasal 11
(1) Pengurus Pusat terdiri dari Dewan Penasehat Pusat dan Pengurus Pusat.
(2) Pengurus terdiri dari Ketua Umum dan Ketua Harian, Sekretaris Jenderal dan Wakil-wakil
Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum dan Wakil-wakil Bendahara Umum, serta Koordinator
Komisi dan Anggota-anggota Komisi, Koordinator Rumpun Organisasi dan Koordinator
Wilayah.

BAB III
PENGURUS WILAYAH

Pasal 12
(1) Pengurus Wilayah dapat dibentuk di setiap Ibukota Provinsi.
(2) Pengurus Wilayah terdiri dari Dewan Penasehat Wilayah dan Pengurus Wilayah.
(3) Pengurus Wilayah terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara,
Wakil Bendahara serta Koordinator Komisi dan Anggota-anggota Komisi.
(4) Masa jabatan Pengurus Wilayah adalah lima tahun serta dapat dipilih kembali untuk satu periode
berikutnya.

BAB IV
PENGURUS DAERAH

Pasal 13
(1) Pengurus Daerah dapat dibentuk di setiap Ibukota Kabupaten/ Kota.
(2) Pengurus Daerah terdiri dari Dewan Penasehat Daerah dan Pengurus Daerah.
(3) Pengurus Daerah terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil
Bendahara serta Koordinator Komisi dan Anggota-anggota Komisi.
(4) Masa jabatan Pengurus Daerah adalah lima tahun serta dapat dipilih kembali untuk satu periode
berikutnya.

BAB V
DEWAN PENASEHAT

Pasal 14
(1) Dewan Penasehat terdiri dari anggota biasa, luar biasa dan kehormatan yang memiliki integritas
dan kualitas professional yang dianggap senior.
(2) Anggota Dewan Penasehat ditetapkan oleh Kongres, Musyawarah Wilayah dan Musyawarah
Daerah
(3) Dewan Penasehat berkewajiban memberikan nasehat dan pertimbangan bagi kemajuan organisasi
(4) Dewan Penasehat turut mengawasi praktek-praktek anggota sebagai magister ilmu administrasi
negara serta memberikan sanksi-sanksi atas pelanggaran kode etik profesi yang dilakukan oleh
anggota Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN).
(5) Dewan Penasehat memberikan berbagai masukan dan pertimbangan kepada pengurus organisasi
dalam rangka pengembangan konsep-konsep dan teori-teori ilmu administrasi negara serta
praktek penyelenggaraan negara.

BAB VI
SUSUNAN KEPENGURUSAN ORGANISASI

Pasal 15
(1) Susunan kepengurusan organisasi Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) Tingkat
Pusat terdiri dari:
a. Dewan Penasehat
b. Pengurus Pusat terdiri dari: Ketua Umum, Ketua Harian, Sekretaris Jenderal, Wakil-wakil
Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Wakil-wakil Bendahara Umum serta Koordinator
Komisi dan Anggota-anggota Komisi, Koordinator Rumpun Organisasi dan Koordinator
Wilayah.
c. Komisi-komisi organisasi terdiri dari:
- Komisi Organisasi dan Keanggotaan;
- Komisi Pengembangan Teori, Kajian Pembangunan Pemerintahan dan Pelayanan Publik;
- Komisi Pers dan Penerbitan Ilmiah;
- Komisi Hubungan Masyarakat, Kerjasama Profesi dan Kemitraan Masyarakat;
- Komisi Perlindungan Kesejahteraan Anggota;
- Komisi Pengawasan dan Penguatan Praktek Profesi.
d. Koordintor Rumpun Organisasi
- Koordinator Rumpun Instansi Pusat;
- Rumpun Setda;
- Rumpun Setwan;
- Rumpun Kecamatan;
- Rumpun Pendidikan;
- Rumpun Sosial dan Tenaga Kerja;
- Rumpun Kesehatan dan Rumah Sakit;
- Rumpun Keuangan dan Pendapatan;
- Rumpun Perencanaan dan Pengembangan Daerah;
- Rumpun Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi;
- Rumpun Kependudukan dan Keluarga Berencana;
- Rumpun Lingkungan Hidup;
- Rumpun Pekerjaan Umum.
e. Koordinator Rumpun Wilayah
- Rumpun Bandung;
- Rumpun Sumedang;
- Rumpun Ciamis;
- Rumpun Tasik.
(2) Susunan organisasi IMAN Tingkat Wilayah terdiri dari:
a. Dewan Penasehat Wilayah.
b. Pengurus Wilayah, terdiri dari: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara,
Wakil Bendahara serta Koordinator Komisi dan Anggota-anggota Komisi.
c. Komisi-komisi organisasi terdiri dari:
- Komisi Organisasi dan Keanggotaan.
- Komisi Pengembangan Teori, Kajian Pembangunan Pemerintahan dan Pelayanan Publik.
- Komisi Pers dan Penerbitan Ilmiah.
- Komisi Hubungan Masyarakat, Kerjasama Profesi dan Kemitraan Masyarakat.
- Komisi Perlindungan Kesejahteraan Anggota.
- Komisi Pengawasan dan Penguatan Praktek Profesi.
(3) Susunan organisasi IMAN Tingkat Kabupaten/ Kota terdiri dari:
a. Dewan Penasehat Daerah.
b. Pengurus Daerah, terdiri dari: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara,
Wakil Bendahara serta Koordinator Komisi dan Anggota-anggota Komisi.
c. Komisi-komisi organisasi terdiri dari:
- Komisi Organisasi dan Keanggotaan.
- Komisi Pengembangan Teori, Kajian Pembangunan Pemerintahan dan Pelayanan Publik.
- Komisi Pers dan Penerbitan Ilmiah.
- Komisi Hubungan Masyarakat, Kerjasama Profesi dan Kemitraan Masyarakat.
- Komisi Perlindungan Kesejahteraan Anggota.
- Komisi Pengawasan dan Penguatan Praktek Profesi.
BAB VI
LAIN-LAIN

Pasal 16
(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan oleh Kongres.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak mulai ditetapkan.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 31 Maret 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 03/Kep-Musy/IMAN/III/2017

TENTANG:
KODE ETIK MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA
(IMAN)

Dengan senantiasa mengharap ridho Allah SWT, Musyawarah Ikatan Magister Ilmu Administrasi
Negara (IMAN), setelah:
MENIMBANG : a. Bahwa untuk menjaga kehormatan dan kewibawaan serta kredibilitas
profesi magister administrasi negara, maka dipandang perlu membuat
Kode Etik.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a di atas, maka
dipandang perlu dituangkan ke dalam Keputusan Musyawarah
Pembentukan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)
tentang “Kode Etik Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara
(IMAN)”.
MENGINGAT : BAB III Pasal 4 dan BAB VI Pasal 17 tentang Peraturan Tata Tertib
Musyawarah Pembentukan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara
(IMAN).
MEMPERHATIKAN : Saran dan pendapat dari seluruh peserta musyawarah.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : KODE ETIK MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
INDONESIA SEBAGAIMANA TERLAMPIR.
KEDUA : KEPUTUSAN INI BERLAKU SEJAK TANGGAL DITETAPKAN.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 31 Maret 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
LAMPIRAN
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 03/Kep-Musy/IMAN/III/2017

TENTANG:
KODE ETIK MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA
(IMAN)

PEMBUKAAN

Dalam mewujudkan dan mencapai cita-cita kemerdekaan dan tujuan nasional bangsa Indonesia,
mutlak dilaksanakan berbagai upaya pembangunan yang berdasarkan pada nilai-nilai keadilan sosial,
kemanusiaan, kesejahteraan dan demokrasi oleh seuruh unsur bangsa.

Salah satu unsur bangsa Indonesia yang penting adalah para magister ilmu administrasi negara
yang secara nyata dan bersungguh-sungguh telah mengabdikan diri mereka dalam proses
pembangunan bangsa, berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip keilmuan, kebenaran, kebaikan,
keadilan, kesejahteraan serta kemandirian dan kebebasan dalam berbagai bidang pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan publik.

Peningkatan kemampuan professional dan kualitas sumber daya manusia magister ilmu
administrasi negara merupakan suatu keniscayaan bagi penampilan peran-peran aktual mereka di
tengah-tengah kehidupan yang bersifat global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perubahan peradaban dan kebudayaan, perubahan sosial yang cepat dan kompleks yang tidak
sepenuhnya dapat diramalkan serta munculnya berbagai masalah dan isu kritis yang dihadapi bangsa
Indonesia serta komitmen untuk mengembangkan teori-teori ilmu pengetahuan di lingkungan
administrasi negara.

Dalam kerangka itulah maka magister ilmu administrasi negara memerlukan pengaturan pola
sikap dan perilaku etik dalam suatu Kode Etik Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) sebagai
berikut:

BAB I
PERILAKU DAN INTEGRITAS PRIBADI
MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Pasal 1
Perilaku Pribadi
Magister Ilmu Administrasi Negara harus memelihara standar perilaku pribadi dalam kapasitas atau
identitas sebagai magister ilmu administrasi negara:
1. Magister ilmu administrasi negara tidak melibatkan diri dalam tindakan ketidakjujuran,
kesombongan, kecurangan dan kekeliruan.
2. Magister ilmu administrasi negara harus membedakan secara tegas antara pernyataan-pernyataan
dan tindakan-tindakan pribadinya dengan pernyataan-pernyataan dan tindakan-tindakannya
sebagai seorang magister ilmu administrasi negara.
Pasal 2
Kemampuan
(1) Magister ilmu administrasi negara harus berusaha meningkatkan kemampuan melaksanakan
tugas-tugas sebagai magister ilmu administrasi negara.
(2) Magister ilmu administrasi negara menerima tanggung jawab atau pekerjaan hanya atas dasar
adanya kemampuan dan tujuan untuk meningkatkan kemampuannya.
(3) Magister ilmu administrasi negara tidak menyalahgunakan prinsip-prinsip pendidikan,
pengalaman dan atau organisasi.

Pasal 3
Integritas Pribadi
Magister ilmu administrasi negara bertindak sesuai dengan standard integritas:
1. Magister ilmu administrasi negara harus mewaspadai dan menolak pengaruh-pengaruh dan
tekanan-tekanan yang membatasi kebebasan.
2. Magister ilmu administrasi negara tidak menggunakan kewenangan demi kepentingn pribadi.

BAB II
TANGGUNG JAWAB ETIS MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
TERHADAP PENERIMA PELAYANAN

Pasal 4
Kepentingan Pemberi Pelayanan
Tanggung jawab utama magister ilmu administrasi negara terhadap penerima pelayanan:
1. Magister ilmu administrasi negara melayani penerima pelayanan menurut kompetensi.
2. Magister ilmu administrasi negara tidak menggunakan hubungannya dengan penerima pelayanan
sebagai alas an demi keuntungan pribadinya, atau mengambil penerima pelayanan lembaga lain.
3. Magister ilmu administrasi negara tidak melakukan, menyetujui, membantu atau bekerjasama
dengan bentuk diskrimininasi atas dasar ras, golongan, warna kulit, kelamin, orientasi seksual,
usia, agama, kebangsaan, status perkawinan, keyakinan politik, hambatan mental atau fisik, atau
keinginan lain, karakteristik pribadi, kondisi atau status.
4. Magister ilmu administrasi negara harus menghindari hubungan atau komitmen yang
bertentangan dengan kepentingan penerima pelayanan.
5. Magister ilmu administrasi negara tidak boleh melakukan kegiatan seksualitas dengan penerima
pelayanan dalam bentuk apapun.
6. Magister ilmu administrasi negara harus memberikan informasi yang aurat dan lengkap kepada
penerima peayanan tentang luas dan sifat dan luasnya pelayanan yang diberikan kepadanya.
7. Magister ilmu administrasi negara harus memberitahukan resiko, hak-hak, kesempatan-
kesempatan dan kewajiban-kewajiban dalam hubungan dengan pelayanan sosial yang diberikan
kepada penerima pelayanan.
8. Magister ilmu administrasi negara hendaknya meminta nasehat dan bimbingan dari kolega dan
supervisor sejauh konsultasi ini sangat dibutuhkan demi kepentngan penerima pelayanan.
9. Magister ilmu administrasi negara harus segera menarik diri dari pelayanan bila kondisi yang
tidak memungkinkan memberi pertimbangan yang seksama tentang semua faktor yang ada dalam
situasi itu dan berusaha memperkecil akibat-akibat negatif yang mungkin terjadi.
10. Magister ilmu administrasi negara yang akan menghadiri atau memutuskan pelayanan dengan
penerima pelayanan, harus memberitahukannya kepada penerima pelayanan dan mengalihkan
atau merujuknya (kepada orang/ lembaga lain) sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan
penerima pelayanan.

Pasal 5
Hak-hak Penerima Pelayanan
Magister ilmu administrasi negara harus memperhatikan hak-hak penerima pelayanan:
1. Dalam menjalankan pekerjaannya, magister ilmu administrasi negara harus selalu melindungi
kepentingan-kepentingan an hak-hak pribadi penerima pelayanan.
2. Bila magister ilmu administrasi negara melimpahkan/ memberikan wewenang kepada orang lain
untuk bertindak demi kepentingan penerima pelayanan, maka dia harus menjaga agar pelayanan
itu tetap sesuai dengan kepentingan penerima pelayanan.
3. Magister ilmu administrasi negara tidak ikut campur dalam tindakan yang melanggar atau
mengurangi hak-hak sipil atau hak resmi penerima pelayanan.

Pasal 6
Kerahasiaan
Magister ilmu administrasi negara harus menghormati hak pribadi penerima pelayanan dan menjaga
kerahasiaan informasi, yang sifatnya harus dirahsiakan:
1. Magister ilmu administrasi negara boleh mengemukakan rahasia penerima pelayanan kepada
orang lain tanpa sepengetahuan penerima pelayanan, bila ada pertimbangan-pertimbangan lain.
2. Magister ilmu administrasi negara harus memberitahukan batas-batas kerahasiaan itu kepadanya,
pemberitahuan itu juga termasuk bila melibatkan orang ketiga dalam aktivitas mereka.

BAB III
TANGGUNG JAWAB ETIS MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
TERHADAP KOLEGA DAN LEMBAGA LAIN

Pasal 7
Penghargaan, Keterbukaan dan Penghormatan
Magister ilmu administrasi negara harus menghargai koleganya dengan hormat, jujur dan terbuka:
1. Magister ilmu administrasi negara bekerja sama dengan koleganya untuk meningkatkan
kompetensinya.
2. Magister ilmu administrasi negara harus menjaga karahasiaan yang ditemukan oleh koleganya
dalam kaitan, hubungan dan transaksi profesionalisme mereka.
3. Magister ilmu administrasi negaraharus menciptakan dan memelihara melaksanakan etika dan
kompetensi profesionalnya.
4. Magister ilmu administrasi negara harus menghormati pandangan-pandangan koleganya dan
menggunakan saluran yang tepat dalam memberi komentar terhadap pandangan-pandangan
koleganya.
5. Magister ilmu administrasi negara yang bekerja atau dipekerjakan oleh kolega dalam pratek,
harus bertindak sesuai dengan kepentingan, karakter dan reputasi kolega itu.
6. Magister ilmu administrasi negara harus menjadi penengah bila ada konflik di kalangan
koleganya yang memerlukan pemecahan.
7. Magister ilmu administrasi negara yang bertindak sebagai pimpinan, supervisor atau mentor
seorang kolega, harus memelihara dan menghormati kondisi kesinambungan hubungan mereka.
8. Magister ilmu administrasi negara yang bertanggung jawab memberi tugas dan mengevaluasi
penampialan staf lain, harus melaksanakan tanggung jawab itu secara jelas dan jujur, sesuai
dengan kriteria yang ada.

Pasal 8
(1) Magister ilmu administrasi negara tidak boleh mengambil penerima pelayanan yag berasal dari
kolega tanpa persetujuan kolega itu.
(2) Magister ilmu administrasi negara tidak boleh mengambil tanggung jawab terhadap penerima
pelayanan dari kolega atau lembaga lain tanpa mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan
kolega atau lembaga itu.
(3) Magister ilmu administrasi negara yang melayani penerima pelayanan seorang kolega yang
sifatnya sementara atau darurat, harus memperlakukan pnerima pelayanan itu sama seperti
perlakuakn terhadap penerima pelayanan lain.
BAB IV
TANGGUNG JAWAB ETIS MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
TERHADAP LEMBAGA YANG MEMPEKERJAKANNYA

Pasal 9
Komitmen terhadap Lembaga yang Mempekerjakannya
(1) Magister ilmu administrasi negara selalu berupaya meningkatkan kualitas kebijakan dan prosedur
pelayanan lembaga dimana dia bekerja serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan.
(2) Magister ilmu administrasi negara harus bertindak untuk mencegah dan meghilangkan
diskriminasi dalam kebijakan dan praktek-praktek organisasi yang mempekerjakannya.
(3) Magister ilmu administrasi negara harus menggunakan sumber-sumber organisasi secara tepat
menurut tujuannya.

BAB V
TANGGUNG JAWAB MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
TERHADAP TUGAS-TUGAS

Pasal 10
Memelihara Integritas Pribadi
Magister ilmu administrasi negara harus memelihara dan menembangkan nilai-nilai, etika,
pengetahuan dan misi magister ilmu administrasi negara:
1. Magister ilmu administrasi negara harus melindungi dan meningkatkan martabat dan integritas
diri serta harus bertanggung jawab.
2. Magister ilmu administrasi negara harus menggunakan saluran yang tepat dalam bertindak
menghadapi perilaku tidak etis yang dilakukan oleh angota lain.
3. Magister ilmu administrasi negara harus bertindak untuk mencegah praktek magister ilmu
administrasi negaraa yang tidak bertanggungjawab dan tidak memenuhi aturan.

Pasal 11
Pelayanan Masyarakat
Magister ilmu administrasi negara harus mendorong dirinya dalam memberikan pelayanan yang
bermakna bagi masyarakat:
1. Magister ilmu administrasi negara harus mempunyai komitmen dan mengembangkan keahlian
sehingga dapat meningkatkan penghargaan terhadap integritas dan kompetensi magister ilmu
administrasi negara.
2. Magister ilmu administrasi negara harus mendukung pembentukan dan pengembangan ketentuan
peraturan perundang-undangan, kebijakan dan implementasinya.
3. Magister ilmu administrasi negara berorientasi pada tuntutan kebutuhan-kebutuhan dan
partisipasi masyarakat.

Pasal 12
Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan
Magister ilmu administrasi negara bertanggungjawab mengidentifikasi, mengembangkan dan
memanfaatkan pengetahuan serta keterampilan praktek:
1. Magister ilmu administrasi negara mendasarkan prakteknya pada prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan.
2. Magister ilmu administrasi negara terus menerus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
mengkaji secara kritis, menjaga, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah
ada.
3. Magister ilmu administrasi negara harus menguji secara kritis, menjaga dan mengembangkan
pengetahuan yang ada sekarang sesuai dengan visi dan misi magister ilmu administrasi negara.
BAB VI
TANGGUNG JAWAB MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
TERHADAP MASYARAKAT

Pasal 13
(1) Magister ilmu administrasi negara harus bertindak untuk menjamin agar semua orang memiliki
akses terhadap sumber-sumber, pelayanan-pelayanan dan kesempatan-kesempatan yang mereka
butuhkan.
(2) Magister ilmu administrasi negara bertindak untuk mengembagkan pilihan dan kesempatan bagi
semua orang terutama bagi orang-oramg dan kelompok-kelompok yang kurang beruntung atau
yang tertindas.
(3) Magister ilmu administrasi negara harus ikut menciptakan kondisi yang mendorong munculnya
rasa hormat terhadap keanekaragaman budaya bangsa.
(4) Magister ilmu administrasi negara memberikan pelayanan yang tepat.
(5) Magister ilmu administrasi negara harus mendorong dan mengusahakan adanya perubahan-
perubahan kebijakan dan perundang-undangan untuk meningkatkan kondisi-kondisi sosial dan
untuk meningkatkan keadilan sosial.
(6) Magister ilmu administrasi negara harus mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat melalui
kebijakan-kebijakan dan kinerja lembaga-lembaga lainnya.

BAB VII
KEKUATAN KODE ETIK MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Pasal 14
Magister ilmu administrasi negara mematuhi bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan kode etik,
penetapan penghargaan, dan penetapan sanksi atas pelanggaran kode etik ini adalah hak sepenuhnya
IMAN (Ikatan Magister ilmu Administrasi Negara) yang dilaksanakan oleh Dewan Penasehat Pusat
Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara.

BAB VIII
LAIN-LAIN

Pasal 15
(1) Perubahan kode etik magister ilmu administrasi negara hanya dapat dilakukan oleh kongres
(2) Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 31 Maret 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
SURAT KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 01/SK/IMAN/V/2017

TENTANG:
KEBIJAKAN, GARIS BESAR PROGRAM KERJA DAN PROGRAM TAHUNAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA (IMAN)
Masa Bakti 2017-2022

Dengan senantiasa mengharap ridho Allah SWT, Musyawarah Ikatan Magister ilmu Administrasi
Negara (IMAN), setelah:
MENIMBANG : a. Bahwa untuk mencapai cita-cita dan tujuan organisasi diperlukan
tahapan aktivitas dan sasaran yang jelas dan sistematis dalam bentuk
Kebijakan, Garis Besar Program Kerja dan Program Tahunan Ikatan
Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN).
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a di atas, maka dipandang perlu dituangkan dalam bentuk Surat
Keputusan tentang “Kebijakan, Garis Besar Program Kerja dan
Program Tahunan Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara
(IMAN)”.
MENGINGAT : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Magister Ilmu
Administrasi Negara (IMAN).
2. BAB III Pasal 4 dan BAB VI Pasal 17 tentang Peraturan Tata Tertib
Musyawarah Pembentukan Ikatan Magister ilmu Administrasi Negara
(IMAN).
MEMPERHATIKAN : Hasil Sidang dan saran serta pendapat dari seluruh peserta musyawarah.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Kebijakan, Garis Besar Program Kerja dan Program Tahunan
Pengurus Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)
sebagaimana terlampir.
2. Kebijakan, Garis Besar Program Kerja dan Program Tahunan
Pengurus Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN) ini akan
disempurnakan lebih lanjut oleh Rapat Kerja Pengurus terpilih dalam
Program Kerja.
3. Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 12 Mei 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 01/SK/IMAN/V/2017

TENTANG:
KEBIJAKAN, GARIS BESAR PROGRAM KERJA DAN PROGRAM TAHUNAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA (IMAN)
Masa Bakti 2017-2022

KEBIJAKAN IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA


(IMAN)

KEBIJAKAN TUJUAN/ SASARAN


1. Penataan dan Pengembangan - Pengakuan Publik terhadap Eksistensi IMAN
Organisasi - IMAN menjadi organisasi yang professional
- Terjalinnya kerjasama dengan lembaga pemerintah, organisasi
profesi dan organisasi lainnya serta organisasi internasional
dalam rangka meningkatkan pengabdian magister ilmu
administrasi negara.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan - Terciptanya Magister Ilmu Administrasi Negara yang handal.
administrasi negara dan - Pengembangan wacana keilmuan Magister Ilmu Administrasi
peningkatan kompetensi Magister Negara sebagai basis penyusunan konsepsi penyelenggaraan
Ilmu Administrasi Negara pemerintahan dalam lingkup :
a. Kajian Pengembangan Teori, Pembangunan Pemerintahan
dan Pelayanan Publik
b. Kajian Pemberdayaan Masyarakat dan Kerjasama Profesi
c. Kajian Hubungan Masyarakat, Pers dan Penerbitan Ilmiah
d. Kajian Pengawasan dan Penguatan Praktek Profesi
3. Pemberdayaan Masyarakat - Meningkatkan kemandirian masyarakat Indonesia.
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses
pembangunan.

GARIS BESAR PROGRAM KERJA


IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

PROGRAM KEGIATAN
1. Organisasi dan Keanggotaan a. Deklarasi dan pengukuhan pengurus IMAN
b. Legislasi IMAN dari instansi berwenang
c. Registrasi anggota
d. Penyediaan sarana dan prasarana
e. Pembenahan manajemen
f. Penggalangan dana organisasi dari anggota dan pihak lain
yang tidak mengikat
2. Pengembangan Teori, Kajian a. Seminar, simposium, loka karya dan workshop
Pembangunan Pemerintahan dan b. Konferensi Tahunan dan Penganugrahan Tahunan pada
Pelayanan Publik Magister Ilmu Administrasi Negara yang berprestasi
c. Penyusunan standar kompetensi Magister Ilmu Administrasi
Negara
3. Pers dan Penerbitan Ilmiah a. Penerbitan buku/ jurnal/ karya ilmiah karya magister ilmu
administrasi negara
b. Penyampaian informasi berkaitan dengan organisasi melalui
jejaring internet, dsb
5. Hubungan Masyarakat, Kerjasama a. Melaksanakan kegiatan non-formal yang melibatkan
Profesi dan Kemitraan Masyarakat masyarakat berupa kegiatan sosial (bakti sosial, donor darah,
dsb), kegiatan olah raga, kegiatan seni budaya
b. Pelatihan-pelatihan kepada masyarakat dalam pemecahan
masalah-masalah sosial
c. Kerjasama dengan pihak lain dalam pengembangan
masyarakat Indonesia
d. Melakukan kerjasama/ kemitraan dengan pemerintah maupun
lembaga lain dalam proses analisis kebijakan publik.
6. Perlindungan Kesejahteraan a. Pembentukan Koperasi IMAN
Anggota b. Pendidikan, pelatihan, promosi/beasiswa pendidikan S3
7 Pengawasan dan Penguatan Praktek Melindungi anggota dalam melaksanakan tugas profesi melalui
Profesi pengawasan, pembinaan dan advokasi/ pembelaan

PROGRAM TAHUNAN
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

AGENDA KEGIATAN K.I K.II K.III K.IV


1 Registrasi anggota dan Penerbitan Kartu Anggota
2 Pengembangan organisasi dan Rapat Kerja Tahunan
3 Penerbitan buku profil IMAN
4 Melaksanakan penerbitan dan publikasi ilmiah
5 Rapat Koperasi IMAN tahunan
6 Pelayanan kesejahteraan anggota
7 Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan ilmiah
8 Menyelenggarakan penelitian-penelitian ilmiah
9 Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat
10 Menyelenggarakan Pekan olah raga dan seni budaya
11 Pemberian anugrah IMAN pada Magister ilmu Administrasi Negara
12 Melakukan pengawasan dan perlindungan praktek profesi
13 Konsultasi dan advokasi dengan cabang-cabang kekuasaan
legislatif, eksekutif dan yudikatif
*Ket: K= Kwartal

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 12 Mei 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd, M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
SURAT KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 02/SK/IMAN/V/2017

TENTANG:
PENGUKUHAN PENGURUS PUSAT
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)
Masa Bakti 2017-2022

Dengan senantiasa mengharap ridho Allah SWT, Musyawarah Ikatan MAGISTER ILMU
Administrasi Negara (IMAN), setelah:
MENIMBANG : a. Bahwa dengan telah ditetapkannya komposisi kepengurusan Ikatan
MAGISTER ILMU Ilmu Administrasi Negara (IMAN) masa bakti
2017-2022 dalam sidang formatur IMAN terpilih yang
diselenggarakan di Garut pada hari Jum’at tanggal 3 Maret 2017, dan
dalam rangka menjalankan roda organisasi guna melaksanakan
kebijakan dan program kerja IMAN, maka pada 12 Mei 2017
dipandang perlu melaksanakan “Pengukuhan Pengurus IMAN
masa bakti 2017-2022”
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a di atas, dan agar adanya kepastian hukum, maka Pengurus Ikatan
MAGISTER ILMU Ilmu Administrasi Negara (IMAN) perlu
dituangkan dalam bentuk Keputusan.
MENGINGAT : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMAN
2. Keputusan Tim Formatur IMAN tentang Komposisi Pengurus IMAN
masa bakti 2017-2022

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Mengukuhkan nama-nama sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran
keputusan ini sebagai Pengurus Ikatan MAGISTER ILMU Ilmu
Administrasi Negara (IMAN) masa bakti 2017-2022.
KEDUA : Keputusan ini apabila dipandang perlu akan diadakan penyempurnaan
sebagaimana mestinya.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 12 Mei 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd., M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN
IKATAN MAGISTER ILMU ILMU ADMINISTRASI NEGARA
(IMAN)

Nomor: 02/SK/IMAN/V/2017

TENTANG:
PENGUKUHAN PENGURUS PUSAT
IKATAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI NEGARA (IMAN)
Masa Bakti 2017-2022

I. DEWAN PENASEHAT PUSAT


1. Ketua Yayasan Universitas Garut
2. Rektor Universitas Garut
3. Direktur Program Pasca Sarjana
4. Prof. DR. Hj. Ummu Salamah, M.S.
5. Prof. DR. Hj. Ieke Sartika Iriany, M.S.
6. Prof. DR. H. Endang Soetari Ad, M.Si.
7. DR. H. Doddy Hermana, M.Si.
8. DR. Hj. Mulyaningsih, M.Si
9. DR. Gugun Geusan Akbar, M.Si

II. PENGURUS PUSAT


Ketua Umum : Drs. Anas Saepudin, M.Si.
Wakil Ketua : Sulman Azis, S.Sos., M.Si.

Sekretaris Jenderal : Nita Yuanita, S.Pd., M.Si.


Wakil Sekretaris Jenderal : 1. Ratna Komalasari, SE.,M.Si.
2. Hana Nuraini, S.IP., M.Si.

Bendahara Umum : Nonah Patonah, S.Sos., M.Si.


Wakil Bendahara Umum : 1. Heni Suhartini, S.Pd., M.Si.
2. Heni Erliani, S.Sos., M.Si.
3. Keuis Hera Susanti, SE., M.Si.
KOMISI-KOMISI
1. Komisi Organisasi dan Keanggotaan
Koordinator : Yudi Iskandar, S.IP., M.Si.
Anggota : 1. King Iwan Hendrawan, S.Sos., M.Si.
2. Ajat Sudrajat, S.Sos., M.Si.
3. Riani Suryaman Patimah, S.Pdi., M.Si

2. Komisi Pengembangan Teori, Kajian Pembangunan dan Pelayanan Publik


Koordinator : Luthfi Nur Fahri, S.STP., M.Si.
Anggota : 1. Parhan, S.IP., M.Si.
2. Aris Setiawan, ST., M.Si.
3. Yusni Ainurrahmah, S.Kep., Ners., M.Si
3. Komisi Pers dan Penerbitan Ilmiah
Koordinator : Muhammad Allejar, S.Pdi., M.Si.
Anggota : 1. Dede Surahman, ST., M.Si.
2. Asep Taufik Nugraha, S.Kep., Ners., M.Si
3. Deden Fazry Hidayat, S.Sos., M.Si.
4. Komisi Hubungan Masyarakat, Kerjasama Profesi dan Kemitraan Masyarakat
Koordinator : Asep Sopyan, SE., M.Si.
Anggota : 1. Agung Maran Nestapa, S.IP., M.Si.
2. Melda Denila, ST., M.Si.
3. Dra. Weni Neni Sumarni, M.Si.

5. Komisi Perlindungan dan Kesejahteraan Anggota


Koordinator : Hj. Kokom, S.Ag., M.Si.
Anggota : 1. Wiati Kartini, SKM., M.Si.
2. Drs. H. Endang Sudirman, M.Si.
3. Nurhikmat Romdhona, S.Sos., M.Si.

6. Komisi Pengawasan dan Penguatan Praktek Profesi


Koordinator : dr. Ekawati Nugraha Dewi, M.Si.
Anggota 1. Susi Andriani, SH., M.Si.
2. Mochdar Saleh, S.ST., M.Si.
3. Asep Marwan, S.ST., M.Si.

KOORDINATOR RUMPUN ORGANISASI


1. Rumpun Instansi Pusat : Firman Hadian, S.ST., M.Si
2. Rumpun Setda : Indra Satria Perdana, M.Si.
3. Rumpun Setwan : Dra. Hj. Euis, M.Si.
4. Rumpun Kecamatan : Ridwan Efendi, S.STP., M.Si.
5. Rumpun Pendidikan : Fuji, SE., M.Si.
6. Rumpun Sosial dan Tenaga Kerja : Tistis N. Ulfa, S.IP., M.Si.
7. Rumpun Kesehatan dan Rumah Sakit : Ade Sunarya, S.Sos., M.Si.
8. Rumpun Keuangan dan Pendapatan : Nilam Wulandari, S.Sos., M.Si
9. Rumpun Perencanaan dan Pengembangan Daerah : Wulan, SP., M.Si.
10. Rumpun Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi : Hj. Imas, S.IP., M.Si.
11. Rumpun Kependudukan dan Keluarga Berencana : Ilah, M.Si.
12. Rumpun Lingkungan Hidup : Dadan, S.IP., M.Si.
13. Rumpun Pekerjaan Umum : Ari M. Ridwan, ST., M.Si.

KOORDINATOR RUMPUN WILAYAH


1. Rumpun Bandung : Dra. Ida Farida, M.Si.
2. Rumpun Sumedang : Drs. Sanusi Mawi, M.Si.
3. Rumpun Ciamis : Yusuf Hidayat, M.Pd., M.Si.
4. Rumpun Tasik : Dani Hapidin Rojab, S.ST., M.Si.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 12 Mei 2017

Pimpinan Sidang,

Drs. Anas Saepudin, M.Si. Nita Yuanita, S.Pd., M.Si


Ketua Umum Sekretaris Jenderal
Ikatan Magister Ilmu Administrasi Negara (IMAN)
Kampus Universitas Garut, Jl. Raya Samarang No. 52A Garut - 44151
Blog: ikatanmagisterilmuadministrasinegara.blogspot.co.id
e-mail: ikatanmagisterilmu.an@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai