Laporan Praktikum Fkhub
Laporan Praktikum Fkhub
Laporan Praktikum Fkhub
Disusun oleh :
PKH 2011 A
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
tropis, seperti Indonesia. Infeksi merupakan akibat dasi invasi mikrobiologis berupa bakteri
terhadap suatu jaringan yang akan menimbulkan perubahan struktur dasar dan fungsional
jaringan sehingga diikuti dengan abnormalitas fisiologis tubuh. Penyakit infeksi masih
perkembangan laju hasil produksi hewan yang berdampak pada materiil peternak.
(Wahyono, 2007).
Amerika sebanyak 40% disebabkan oleh bakteri gram positif dan 60% oleh bakteri gram
negative (Nasronuddin, 2007). Lisa (2007) menyatakan bakteri Staphylococcus aureus dan
Staphylococcus dan Pseudomonas. Pada kasus yang sering terjadi di peternakan, kedua
jenis bakteri ini dapat menginduksi timbulnya penyakit mastitis yang berdampak pada hasil
untuk menangani kasus infeksi namun, tidak sebanding dengan dampak yang diperoleh
akibat akumulasi antibiotik dalam sirkulasi tubuh sehingga mendorong para ahli untuk
meneliti senyawa bioaktif herbal yang memiliki fungsi antibiotic yang baik dengan efek
samping yang minimal salah satunya adalah dengan pemberian Binahong (Arnedera
potensial yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit. Tanaman ini berasal dari dataran
Cina dengan nama asalnya adalah Dheng shan chi, dikenal dengan sebutan Madeira Vine.
(Manoi, 2009). Belum diketahui secara pasti kandungan kimia binahong, tetapi
tanaman dengan genus sama yaitu Anredera scandens (L) Mor telah diteliti
mengandung alkaloid, polifenol, dan saponin (Syamsul dan Sri, 2009). Penelitian
pernah dilakukan, bahwa dalam simplisia daun binahong terkandung senyawa alkaloid,
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini kami ajukan dengan judul
1.2.2. Bagaimana pengaruh dari pemberian ekstrak kulit manggis terhadap keadaan
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1.3.2 Melihat pengaruh dari pemberian ekstrak kulit manggis terhadap keadaan
Luaran dari penelitian ini adalah artikel ilmiah yang akan dijadikan sebagai dasar
penelitian selanjutnya dan dasar dalam penggunaan ekstrak binahong sebagai terapi
dalam kasus mastitis dan diharapkan dapat dioptimalkan sebagai obat herbal alternative
1.5 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mastitis
susu pada alveoli dan tubulus kelenjar mamae. Mastitis disebabkan oleh bermacam
dari permukaan kulit ambing, namun akan tetap tumbuh pada jaringan ikat yang
lebih dalam dan ini menyebabkan S. aureus cenderung menjadi resisten terhadap
antibiotika. Sifat resistensi ini juga ditentukan oleh gen resisten yang terbawa oleh
bertahan pada jaringan dalam beberapa minggu atau bulan sebagai penyebab
mastitis subklinis.
Staphylococcus sp. merupakan bakteri yang paling banyak diisolasi dari kasus
mastitis klinis maupun subklinis. Prevalensi mastitis klinis dan subklinis pada
Nonhemolytic 38,2%, S. aureus 11,0%, E. coli 1,6% dan Pseudomonas spp. 1,2%
(Contreras et al. 2007). Prevalensi mastitis subklinis pada kambing di Negara Israel
melalui lubang putting. Kadang kadang terjadi secara limfogen dan hematogen.
Secara teoritis radang dibedakan menjadi beberapa fase yaitu fase invasi, infeksi
dan infiltrasi. Fase invasi adalah masuknya mikroorganisme ke dalam puting. Tidak
berhasil masuk ke kelenjar, akan terjadi pembentukan koloni dalam waktu singkat
yang akan menyebar ke dalam tubuli dan alveoli (infiltrasi) sehingga tubuh akan
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliopsida
Sub-kelas : Hemamelidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Basellaceae
Genus : Arnedera
diduga berasal dari Australia, Afrika Selatan, Hawaii, New Zaeland dan Pulau
pasifik lainnya. Tumbuhan ini tumbuh di dataran rendah maupun tinggi (Pink,2004)
2.2.3 Kandungan Binahong (Arnedera cordifolia sp.)
mencakup senyawa basa satu atau lebih atom nitrogen sebagai sistem siklik yang
sering toksik dan digunakan secara luas di bidang pengobatan. Rachmawati (2007)
petroleum eter, etil asetat dan etanol, setelah dilakukan uji tabung ditemukan
kandungan alkaloid, saponin dan flavanoid, sedangkan pada analisis secara KLT
ditemukan senyawa alkaloid, saponin dan flavanoid. Setiaji (2009) telah melakukan
ekstraksi pada rhizome binahong dengan pelarut etil asetat, petroleum eter, dan
METODE PENELITIAN
Malang.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus
novergicus) dengan umur 3 bulan dan berat badan ±200 g dengan dimintakan sertifikat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang tikus beserta tempat
makan dan minum, sonde, dissecting set, mikroskop, cover glass, object glass, minyak
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus novergicus)
jantan, makanan dan air minum tikus, Pseudomonas aerugenosa, Staphylococcus aureus
ekstrak kulit manggis, Paraformaldehid 4%, alkohol, entelan, akuades, Pelarut organik