Bab Iv
Bab Iv
A. Hasil
2. Pengkajian
a) Identitas Klien
c) Psikososial
d) Riwayat Spritual
f) Sistem Pernafasan
h) Sistem Pencernaan
i) System Indra
j) Sistem saraf
Fungsi Motorik - Massa otot : otot klien - Massa otot : otot klien
normal, tidak mengalami normal, tidak
atropi / hipertropi mengalami atropi /
- Tonus otot : tonus otot hipertropi
klien kuat dan tidak kaku - Tonus otot : tonus otot
- Kekuatan otot klien kuat dan tidak
kaku
- Kekuatan otot
5 5
5 5 5 5
5 5
Keterangan : Keterangan :
Nilai 5 pada ektermitas atas Nilai 5 pada ektermitas
klien kanan dan kiri serta atas klien kanan dan kiri
ekstrimitas bawah dimana serta ekstrimitas bawah
klien mampu mengangkat dimana klien mampu
dengan tahanan maksimal mengangkat dengan
tahanan maksimal
k) Sistem Muskoleskeletal
l) Sistem Integument
m) Sistem Endokrin
o) Sistem Reproduksi
p) Sistem Imune
3. Aktivitas Sehari-Hari
a) Nutrisi
b) Cairan
c) Eliminasi
d) Istrahat Tidur
e) Program Olahraga
g) Aktivitas
4. Tes Diagnostik
KLIEN 1 :
Tanggal : 06 juli 2019
No foto Rm : 220 B
Jenis pemeriksaan : ct scan kepala
Klinis : TCR 15
Hasil : tidak nampak klainan pada sc scan
6. Data Fokus
7. Analisa Data
berikut:
Tabel 4.29 Analisa data
Data Etiologi Masalah
Klien 1
DS Trauma Kepala Nyeri akut
- Klien mengatakan
nyeri kepala, dan
pusing
- Klien mengatakan Ekstra Kranial
nyeri yang
dirasakan hilang
timbul Terputusnya Kontiunitas
- Klien mengatakan jaringan kulit, otot dan
nyeri yang vesikuler
dirasakan tertusuk-
tusuk
- Klien mengatakan
nyeri yang Tulang Kranial
dirasakan sedang (
5)
- Klien mengatakan
nyeri timbul ketika Terputusnya kontiunitas
beraktivitas lebih jaringan tulang
dan duduk terlalu
lama.
DO :
- Klien nampak
merengis
- Klien nampak Nyeri Akut
memegang
kepalanya
- TTV :
TD: 110/90 mmhg
N : 80 x/Menit
S : 36,9°c
P : 20 x/menit
Klien 2
DS : Trauma Kepala Nyeri akut
- Klien mengatakan
nyeri kepala
- Klien mengatakan
pusing Ekstra Kranial
- Klien mengatakan
nyeri yang
dirasakan hilang Terputusnya Kontiunitas
timbul jaringan kulit, otot dan
- Klien mengatakan
vesikuler
nyeri tertusuk-
tusuk
- Klien mengatakan
nyeri yang
dirasakan sedang ( Tulang Kranial
6)
- Klien mengatakan
selalu merasa
ingin muntah. Terputusnya kontiunitas
- Klien mengatakan jaringan tulang
robek daerah
telinga kiri, lecet
pada muka, lutut
kiri dan kanan,
serta benjolan Nyeri Akut
pada kepala bagian
belakang
DO:
- Klien nampak
meringis
- Klien nampak
memegang
kepalanya
- TTV
- TD:150/90 mmhg
N :80x/menit
S : 36,9°c
P : 20x/menit
- Nyeri sedang ( 6 )
- Klien nampak
ingin muntah
- Nampak robek
daerah telinga kiri,
lecet pada muka,
lutut kiri dan
kanan, serta
benjolan pada
kepala bagian
belakang
8. Diagnosa Keperawatan
Pada sub bab ini, penulis akan membahas kesenjangan dan persamaan
antara kasus dengan kasus, dan teori dengan kasus yang di temukan pada
klien.Ny “N” dan klien Ny. “R” yang mengalami Trauma Kapitis dengan
Bone, yang di laksanakan pada tanggal 24-26 Juni 2019 untuk klien pertama
1) Pengkajian
sebagai berikut:
yang terdapat dalam teori terdapat dalam kasus. Karena pada saat
Ny”R”.
2) Diagnosa Keperawatan
meringis, klien pusing dan mual .Berdasarkan data yang ditemukan maka
cedera fisik.
kapitis dengan masalah nyeri akut adalah Melaporkan nyeri dengan isyarat
karakteristik yang terdapat pada teori dan kasus yang ditemukan pada
Ny”N” dan Ny”R”.salah satu faktor resiko yang berhubungan pada kasus
tersebut yaitu tingkat nyeri atau skala nyeri berkurang. Tingkat nyeri,
menurut (Aji, Armiyati, & Sn, 2015) pengaruh Slow Deep Breating
terhadap respon nyeri klien, baik dari tanda-tanda vital dan keadaan
umum klien, dimana klien menarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan
deep breating efektif dilakukan untuk mengatasi masalah nyeri pada kasus
trauma kapitis hal ini di buktikan oleh penelitian (Satmoko, 2015 ) yang
slow deep breating untuk menurunkan rasa nyeri kepada klien guna untuk
mengalami nyeri akut dengan skala nyeri 5 (sedang) pada klien I dan
klien II skala 6 (sedang) dan ada penurunan skala selama tiga hari
Berdasarkan dari data diatas, bahwa antara kasus dan kasus tidak
secara rutin dapat menurunkan rasa nyeri yang dialami klien menurut
(Aji et al., 2015). klien yang mengalami nyeri dan diberikan tindakan
Slow Deep Breating dimana klien menarik nafas melalui hidung dan
dikeluarkan secara perlahan melalui mulut dengan irama yang berlahan
5) Evaluausi
formatif dan sumatif, dari kasus nyata di laksanakan 1 kali penilaian yaitu
melakukan slow deep breating dan setelah dilakukan tindakan slow dep
yang sama antara klien Ny”N” dan Ny”R” di mana pada klien Ny”N”
dilakukan tindakan slow deep breating , hal ini sejalan dengan penelitian
Keperawatan Pada Klien yang Mengalami Trauma Kapitis dengan masalah Nyeri
Akut : Slow Deep Breating Di Ruang Perawatan Saraf RSUD Tenriawaru Kab.
Bone Pada Tanggal 24 juni – 26 juni 2019 pada klien I, sedangkan klien II pada
tanggal 07 juli – 09 juli 2019 maka penulis dapat menarik kesimpulan dan saran
yaitu:
A. Kesimpulan
1) Pengkajian
pada klien di lakukan pada sistem yang bermasalah saja pada Tanggal 24
juni – 26 juni 2019 pada klien I, sedangkan klien II pada tanggal 07 juli –
kepala, pusing, skala nyeri sedang (5). Klien mengatakan nyeri yag
beraktivitas lebih dan duduk terlalu lama. Klien nampak meringis, klien
nampak memegang kepalanya serta klien memiliki luka pada muka dan
muntah.
2) Diagnosa keperawatan
3) Intervensi Keperawatan
adalah nyeri yang dilaporkan berkurang, espresi wajah dan tidak terdapa
gangguan tidur.
4) Implementasi keperawatan
selama 3 hari.
5) Evaluasi Keperawatan
capitis dengan masalah nyeri akut : slow deep breating berkurang dari
skala sedang ke skala ringan sesuai dengan outcome yang ingin dicapai
hari dimana dari data tersebut, penulis menemukan evaluasi hari pertama
B. Saran
1) Institusi / Akademik
2) Rumah Sakit
kesehatan.
4) Untuk penulis
a) Meningkatkan pengetahuan baik secara formal maupun informal
nyeri akut.