Anda di halaman 1dari 8

PERANG SALIB

Perang Salib (491 H – 692 H/ 1097 M – 1292 M) ialah suatu peperangan yang
dilakukan oleh umat Kristen Eropa terhadap umat Islam dengan tujuan untuk
membebaskan Palestina, khususnya kota suci Yerusalam dan kekuasaan umaat
Islam. Perang Salib ini berlangsung selama kurang ± 200 tahun, terdiri atas
tujuh gelombang yang menyebabkan berjuta-juta orang gugur baik dari pihak
Islam maupun pihak Kristen.
Peperangan tersebut dinamakan Perang Salib karena tentara Kristen memakai
lambing Salib dalam rangka mempersatukan umat Kristen untuk menghadapi umat
Islam. Sebenarnya Perang Salib ini bukanlah semata-mata perang agama tetapi ada latar
belakang lain yang mempengaruhinya, antara lain
Pertama, Perebutan kekuasaan antara Timur dan Barat yang berlangsung sejak zaman
Rumawi di Barat, dan Persia (Sekarang Iran) di Timur, padahal Persia dahulu dikenal
beragama Majusi.
Kedua, Agama Kristen berkembang pesat di Eropa setelah Paus Paulus mengalihkan
kiblatnya ke Roma dan menjauhkan dari ajaran aslinya di tempat kelahirannya di Timur.
Kemudian datang agama Islam menghancurkan penjajahan Eropa yang bertopeng
agama Kristen di Syiria, Mesir dan Afrika Utara. Islam masuk ke daratan Eropa yaitu
dengan menguasai Andalusia (Spanyol) di Barat dan Konstantinopel di Timur. Dengan
masuknya Islam ke Eropa maka orang Kristen di Eropa menggalang persatuan untuk
menghadapi kekuasaan Islam.
Ketiga, Di bidang perdagangan Eropa ingin sekali menguasai kembali pelabuhan-
pelabuhandi laut Tengah, sehingga mereka dapat menguasai perdagangan antara Timur
dan Barat.
Keempat, Sebagian pembesar Eropa ingin menguasai tanah-tanah yang subur di
negara Timur, untuk itu mereka memberikan peluang kepada budak-budak untuk
memerdekakan diri dengan jalan ikut Perang Salib.
Kelima, Para peziarah dari Eropa sering menbuat kekacauan selama berada di
Palestina. Mereka membawa obor dan pedang serta pasukan pengawal yang bersenjata
lengkap, sering menimbulkan kerusuhan di antara mereka. Untuk lebih menganmankan
suasana, penguasa Islam melarang peziarah membawa senjata serta obor, tetapi larangan
itu mereka anggap sebagai suatu penghinaan terhadap ajaran Kristen, apa lagi sebagian
dari peziarah itu terdiri dari penjahat-penjahat yang ingin menghapus dosanya. Para
pemimpin agama Kristen mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa para
penjahat tidak akan diampuni dosanya kecuali bila mereka melakukan ziarah ke Baitul
Maqdis.

PERANG SALIB I

Pada musim semi tahun 1095 M, 150.000 orang Eropa, sebagian besar bangsa

Perancis dan Norman, berangkat menuju Konstantinopel, kemudian ke Palestina.

Tentara Salib yang dipimpin oleh Godfrey, Bohemond, dan Raymond ini

memperoleh kemenangan besar. Pada tanggal 18 Juni 1097 mereka berhasil

menaklukkan Nicea dan tahun 1098 M menguasai Raha (Edessa). Di sini mereka

mendirikan County Edessa dengan Baldwin sebagai raja. Pada tahun yang sama

mereka dapat menguasai Antiokhia dan mendirikan Kepangeranan Antiokhia di

Timur, Bohemond dilantik menjadi rajanya. Mereka juga berhasil menduduki Baitul

Maqdis (Yerusalem) pada 15 Juli 1099 M dan mendirikan Kerajaan Yerusalem

dengan rajanya, Godfrey. Setelah penaklukan Baitul Maqdis itu, tentara Salib

melanjutkan ekspansinya. Mereka menguasai kota Akka (1104 M), Tripoli (1109

M) dan kota Tyre (1124 M). Di Tripoli mereka mendirikan County Tripoli, rajanya

adalah Raymond. Selanjutnya, Syeikh Imaduddin Zengi pada tahun 1144 M,

penguasa Mosul dan Irak, berhasil menaklukkan kembali Aleppo, Hamimah, dan

Edessa. Namun ia wafat tahun 1146 M. Tugasnya dilanjutkan oleh puteranya,


Syeikh Nuruddin Zengi. Syeikh Nuruddin berhasil merebut kembali Antiokhia pada

tahun 1149 M dan pada tahun 1151 M, seluruh Edessa dapat direbut kembali.

PERANG SALIB II

Kejatuhan County Edessa ini menyebabkan orang-orang Kristen mengobarkan

Perang Salib kedua.Paus Eugenius III menyampaikan perang suci yang disambut

positif oleh raja Perancis Louis VII dan raja Jerman Conrad II. Keduanya

memimpin pasukan Salib untuk merebut wilayah Kristen di Syria. Akan tetapi,

gerak maju mereka dihambat oleh Syeikh Nuruddin Zengi. Mereka tidak berhasil

memasuki Damaskus. Louis VII dan Conrad II sendiri melarikan diri pulang ke

negerinya. Syeikh Nuruddin wafat tahun 1174 M. Pimpinan perang kemudian

dipegang oleh Sultan Shalahuddin al-Ayyubi yang berhasil mendirikan dinasti

Ayyubiyah di Mesir tahun 1175 M, setelah berhasil mencegah pasukan salib untuk

menguasai Mesir. Hasil peperangan Shalahuddin yang terbesar adalah merebut

kembali Yerusalem pada tahun 1187 M, setelah beberapa bulan sebelumnya dalam

Pertempuran Hittin, Shalahuddin berhasil mengalahkan pasukan gabungan County

Tripoli dan Kerajaan Yerusalaem melalui taktik penguasaan daerah. Dengan

demikian berakhirlah Kerajaan Latin di Yerussalem yang berlangsung selama 88

tahun berakhir. Sehabis Yerusalem, tinggal Tirus merupakan kota besar Kerajaan

Yerusalem yang tersisa. Tirus yang saat itu dipimpin oleh Conrad dari Montferrat

berhasil sukses dari pengepungan yang dilakukan Shalahuddin sebanyak dua kali.

Shalahuddin kemudian mundur dan menaklukan kota lain, seperti Arsuf dan Jaffa.
PERANG SALIB III
Jatuhnya Yerussalem ke tangan kaum Muslim sangat memukul perasaan Tentara Salib.
Mereka pun menyusun rencana balasan. Selanjutnya, Tentara Salib dipimpin oleh
Frederick Barbarossa raja Jerman, Richard si Hati Singa raja Inggris, dan Philip
Augustus raja Perancis memunculkan Perang Salib III. Pasukan ini bergerak pada tahun
1189 M dengan dua jalur berbeda. Pasukan Richard dan Philip melalui jalur laut dan
pasukan Barbarossa - saat itu merupakan yang terbanyak di Eropa - melalui jalur darat,
melewati Konstantinopel. Namun, Barbarossa meninggal di daerah Cilicia karena
tenggelam di sungai, sehingga menyisakan Richard dan Philip. Sebelum menuju Tanah
Suci, Richard dan Philip sempat menguasai Siprus dan mendirikan Kerajaan Siprus.
Meskipun mendapat tantangan berat dari Shalahuddin, namun mereka berhasil merebut
Akka yang kemudian dijadikan ibu kota kerajaan Latin. Philip kemudian balik ke
Perancis untuk "menyelesaikan" masalah kekuasaan di Perancis dan hanya tinggal
Richard yang melanjutkan Perang Salib III. Richard tidak mampu memasuki Palestina
lebih jauh, meski bisa beberapa kali mengalahkan Shalahuddin. Pada tanggal 2
Nopember 1192 M, dibuat perjanjian antara Tentara Salib dengan Shalahuddin yang
disebut dengan Shulh al-Ramlah.Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa orang-orang
Kristen yang pergi berziarah ke Baitul Maqdis tidak akan diganggu.

PERANG SALIB IV

Dua tahun setelah kematian Salahuddin berkobar perang salib keempat atas inisiatif

Paus Celestine III. Namun sesungguhnya peperangan antara pasukan muslim

dengan pasukan Kristen telah berakhir dengan usianya perang salib ketiga.

Sehingga peperangan berikutnya tidak banyak dikenal. Pada tahun 1195 M. pasukan

salib menundukkan Sicilia, kemudian terjadi dua kali penyerangan terhadap Syria.

Pasukan kristen ini mendarat di pantai Phoenecia dan menduduki Beirut. Anak

Salahuddin yang bernama al-Adil segera rnenghalau pasukan salib. la selanjutnya

menyerang kota perlindungan pasukan salib. Mereka kemudian mencari tempat

perlindungan ke Tibinim, lantaran semakin kuatnya tekanan dari pasukan muslim,

pihak salib akhirnya menempuh inisiatif damai. Sebuah perundingan menghasilkan

kesepakatan pada tahun 1198M, bahwa peperangan ini harus dihentikan selama tiga

tahun.

PERANG SALIB V

Belum genap mencapai tiga tahun, Kaisar Innocent III menyatakan secara tegas

berkobarnya perang salib ke lima setelah berhasil rnenyusun kekuatan miliier.

Jenderal Richard di lnggris menolak keras untuk bergabung dalam pasukan salib

ini, sedang mayoritas penguasa Eropa lainnya menyarnbut gembira seruan perang

tersebut. Pada kesempatan ini pasukan salib yang bergerak menuju Syria tiba-tiba

mereka membelokkan geiakannya menuju Konstantinopel. Begitu tiba di kota ini,

mereka membantai ribuan bangsa romawi baik laki-laki maupun perempuan secara
bengis dan kejam. pembantai ini berlangsung dalam beberapa hari. Jadi pasukan

muslim sama sekali tidak mengalami kerugian karena tidak terlibat dalam peristiwa

ini.

PERANG SALIB VI

Pada tahun 613 H/1216M, Innocent III mengobarkan propaganda perang salib ke

enam. 250.000 pasukan salib, mayoritas Jerman, mendarat di Syria. Mereka

terserang wabah penyakit di wilayah pantai Syria hingga kekuatan pasukan tinggal

tersisa sebagian. Mereka kemudian bergerak menuju Mesir dan kemudian

mengepung kota Dimyat. Dari 70.000 personil, pasukan salib berkurang lagi hingga

tinggal 3.000 pasukan yang tahan dari serangkaian wabah penyakit. Bersamaan

dengin ini, datang tambahan pasukan yang berasal dari perancis yang bergerak

menuju Kairo. Narnun akibat serangan pasukan muslim yang terus-menerus,

mereka men jadi terdesak dan terpaksa rnenempuh jalan damai. Antara keduanya

tercapai kesepakatan damai dengan syarat bahwa pasukan salib harus segera

meninggalkan kota Dimya.

PERANG SALIB VII

Untuk mengatasi konflik politik internal, Sultan Kamil mengadakan perundingan

kerja sarna dengan seorang jenderal Jerman yang bernarna Frederick. Frederick

bersedia membantunya rnenghadapi musuh-musuhnya dari kalangan Bani Ayyub

sendiri, sehingga Frederick nyaris menduduki dan sekaligus berkuasa di yerusalem.

Yerusalem berada di bawah kekuasaan tentara salib sampai dengan tahun 1244 M.,

setelah itu kekuasaan salib direbut oleh Malik al-shalih Najamuddi al-Ayyubi atas

bantuan pasukan Turki Khawarizmi yang berhasil meiarikan diri dari kekuasaan

Jenghis Khan.

PERANG SALIB VIII


Dengan direbutnya kota Yerusalern oleh Malik al- Shalih, pasukan salib kembali

menyusun penyerangan terhadap wilayah lslam. Kali ini Louis IX, kaisar perancis,

yang memimpin pasukan salib kedelapan. Mereka mendarat di Dirnyat dengan

mudah tanpa perlawanan yang beranti. Karena pada saat itu Sultan Malikal-shalih

sedang menderita sakit keras sehingga disiplin tentara muslim merosot. Ketika

pasukan Louis IX bergerak menuju ke Kairo melalui jalur sungai Nil, mereka

mengalami kesulitan lantaran arus sungai mencapai ketinggiannya, dan mereka juga

terserang oleh wabah penyakit, sehingga kekuatan salib dengan mudah dapat

dihancurkan oleh pasukan Turan Syah, putra Ayyub. Setelah berakhir perang salib

ke delapan ini, pasukan Salib-Kristen berkali-kali berusaha mernbalas

kekalahannya, namun selalu mengalami kegagalan.

TOKOH PERANG SALIB


- Abu Ali Mansur Tariqul Hakim
- Abu Ali Tariqul Hakim (985-1021 M) = khalifah keenam Fatimiyah dan termasuk salah
satu dari 16 Imam Ismaili
- Kilij Arsalan = Sultan Seljuk di wilayah Rum sejak tahun 1092-1107 M
- Imaduddin Zanki = panglima perang Muslim yang memerangi kaum Frank, ekspasionis
awal yang menamakan diri tentara Salib
- Nuruddin Mahmud = putra kedua dari Imaduddin Zanki dan sebagai pengambil alih
Raha dan Aleppo dari pihak tentara Salib
- Asaduddin Shirkuh = Komandan angkatan Perang Syria maupun Mesir
- Hasan al-Sabbah = pendiri dan tokoh sentral dari kelompok Hasassin atau Asassin yang
menurut kaum Barat adalah kelompok Teroris pertama
- Shalahuddin al-Ayubbi = pendiri Dinasti Ayyubiyah di Mesir yang memiliki kekuasaan
di Syria,Hijaz,Irak,Yaman dan Diyar Bakr
- Al-Malik al-Adil Syaifuddin = saudara bungsu dari Shalahuddin al-Ayyubi
- Al-Malik al-Kamil Muhamad = khalifah dinasti Ayyubiyah generasi ketiga 1180-1238
M
- Al-Malik al-Zhahir Baybar = khalifah Dinasti Mamluk di Mesir generasi keempat
- Saif ad-Din al-Manshur Qalawun Shalihi = Sultan Dinasti Mamluk ketujuh di Mesir
dengan pusat pemerintahan di Bahr
- Al-Ashraf Khalil = Sultan Mamluk kedepan di Mesir sejak tahun 1290-1293 M
- Vlad Dracula III = raja Wallachia Romania yang berkuasa sejak 456-1462 M
- Edward I = Raja Inggris periode 1272-1307 M
- Paus Innocent III = Paus Katolik Roma dengan masa jabatan sejak 1119 M
- Frederick II = kaisar Romawi pada abad pertengahan terakhir (1194-1250 M)
- Richard the Lion Heart = Raja Inggris sejak 1189-1199 M
- Baldwin IV = raja Jerussalem sejak 1174-1185 M
- Guy de Lusignan = Raja Jerussalem sejak 1186-1192 M, dan Raja Siprus 1192-1192 M
- Godfrey de Boullion = pemimpin Kaum Frank pada perang salib I
- Robert II of Flander = dikenal sebagai Robert Jerussalem setelah mempimpin kaum
Kristen pada perang salib I
- Alexius I Comnenus = kaisar Byzantium periode 1081-1118 M
- Bohemond I = Pangeran Taranton Raja Antiokhia
- Petrus Hermit = imam Kristen dari Amiens dan tokoh penting dalam perang salib I
- Paus Urbanus II = orang yangmemprakasai dan menggerakkan suatu gerakan dalam
persidangan dewan gereja besar Perancis
- Mehmed II al-Fatih = Sultan kekaisaran Ottoman (Turki Usmani)
- Bayazid Yildrim = pemimpin pasukan muslimin yang paling tersohor sejak perang Salib
IV
SUMBER
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3b/Byzantium_after_the_First_crus
ade.PNG
https://prezi.com/mhftwfbn4hfm/tokoh-tokoh-perang-salib-dari-kaum-islam-dan-
kristen/
http://ferdianaalfatih.blogspot.co.id/2012/04/sebab-sebab-terjadinya-perang-salib.html
http://awalmulasejarah.blogspot.co.id/2013/08/awal-mula-perang-salib.html

Anda mungkin juga menyukai