NIM : 15030046
Program Studi : Teknik Kimia
Topik Judul : Analisis Performa Exchanger Cooler Tipe Shell and Tube di PT
Bina Bangsa Wibawa Mukti
Tempat: PT Bina Bangsa Wibawa Mukti Bekasi
Latar Belakang
material atau fluida yang memiliki suhu tinggi ke material atau fluida yang
memiliki suhu lebih rendah. Dalam dunia industri, fenomena pertukaran panas
menggunakan suatu alat yang disebut alat penukar panas atau heat exchanger.
Dalam pengaplikasiannya alat penukar panas ini digunakan untuk menaikan atau
menurunkan suhu fluida dan juga dipergunakan untuk mengubah suatu fasa fluida.
(Barun,2007:1)
Alat Penukar Panas merupakan alat yang memindahkan panas dari suatu
fluida ke fluida yang lain. Sebagian besar insudtri-industri yang berkaitan dengan
pemrosesan selalu menggunakan alat ini, sehingga alat penukar panas memiliki
Salah satu tipe dari alat penukar panas yang banyak digunakan adalah
tipe shell and tube Heat Exchanger. Alat ini terdiri dari sebuah shell silindris di
bagian luar dan sejumlah tube bundle berbeda dibagian dalam, dimana suhu fluida
dengan diluar tube sehingga terjadi perpindahan panas antara aliran fluida didalam
dan diluar tube. Adapun daerah yang berhubungan dengan bagian dalam tube
disebut dengan tube side dan yang diluar disebut dengan shell side.
Pemilihan yang tepat suatu alat penukar panas akan menghemat biaya
operasional harian dan perawatan. Apabila alat penukar panas dalam keadaan
baru, maka permukaan logam dari pipa-pipa masih dalam keadaan bersih setelah
alat beroperasi beberapa lama maka terbentuklah lapisan kotoran atau kerak pada
permukaan pipa tersebut. Tebal tipisnya lapisan kotoran tergantung dari fluida
panasnya. Harga koefisien perpindahan panas untuk suatu alat penukar panas
Alat penukar panas sangat dibutuhkan pada proses produksi dalam suatu
industri, maka untuk mengetahui kemampuan kerja dari alat penukar panas perlu
bahwa alat tersebut mampu menghasilkan kalor dengan standar kerja sesuai
Tujuan Umum :
Dasar Teor
iHeat Exchanger atau alat penukar panas merupakan suatu peralatan
dimana terjadi perpindahan panas suatu fluida yang suhunya lebih tinggi ke fluida
lain yang lebih rendah. Proses perpindahan panas tersebut dapat dilakukan secara
secara langsung dengan fluida yang dingin (tanpa adanya pemisah) dalam
pemindahan panas melalui perantara, seperti pipa, pelat dan peralatan jenis
lain. Peralatan yang masuk pada kelompok pertama adalah seperti jet
condesor, pesawat desuper heater pada ketel, unit water deaerator sedangkan
pada jenis kelompok kedua adalah condesor, super heater, shell dan tube, air
700 m²/m³
b. Tiper penukar kalor tidak kompak Density luas permukaannya <
700 m²/m³
4. Klasifikasi berdasarkan mekanisme perpindahan panas
a. Konveksi, satu phase pada kedua sisi alirannya
b. Konveksi pada satu sisi aliran dan pada sisi yang lainnya terdapat 2
keperluan komersial.
3. Alat penukar kalor Kelas “B” , yang banyak dipergunakan pada
proses kimia Kelas R, Kelas C dan Kelas B ini semuanya adalah alat
penukar kalor yang tidak dibakar (unfired sheel and tube) tidak sama dengan
1. Shell
2. Head Stationer
3. Rear and Head
4. Buffle
5. Tube Layout
6. Tube Pitch
7. Tube
8. Pass of Flow
9. Nossel
10. Drain and Venting
Faktor yang perlu diperhatikan selain faktor tipe alat penukar panas, ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan jenis fluida dalam tube dan
diluar tube, meliputi :
Viskosita
s(Putra,2017, Voume 15 No.2 : 45)
penukar panas. Ini didefinisikan untuk penukar panas yang diberikan dari
pengaturan aliran sebagai rasio dari laju perpindahan panas aktual dari cairan
Ket :
ε = efisiensi penukar panas
q = perpindahan panas aktual
q maks = perpindahan panas maksimum
Ket :
q = perpindahan panas aktual
Ch = flow stream heat capacity rate of hot fluid
Thi = suhu rata-rata inlet fluida panas
Tho = suhu rata-rata outlet fluida panas
Cc = flow stream heat capacity rate of cold fluid
Tco = suhu rata-rata daerah outlet fluida cairan dingin
Tci = suhu rata-rata daerah inlet fluida cairan dingin
Ket :
qmax = perpindahan panas maksimum
Cmin = flow stream heat capacity rate of hot or cold fluid
ΔTmax = perbedaan suhu saluran masuk (ITD) dari kedua fluida
(Ramesh,2003: 114-115)
REFERENSI
Sugiyanto.2012.Analisis Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube dan Aplikasi
Perhitungan dengan Menggunakan Microsoft Visual Basict 6.0.Universitas
Gunadarma : Jawa Barat
Iriansyah P.2017. Studi Perhitungan Heat Exchanger Type Shell And Tube
Dehumidifier Biogas Limbah Sawit Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
Vol 15 No 2.Politeknik Negeri Lhokseumawe : Aceh