Anda di halaman 1dari 4

ILHAM BUDI SUSILO

151510501037
Pertanian Industrial A

BAB 1. PENDAHULUAN

Asupan nutrisi tubuh dapat diperbaiki dengan mengonsumsi sayuran karena


sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, protein nabati dan serat. Asupan gizi yang
cukup maka segala penyakit yang membahayakan tubuh dapat dihindari. Kebutuhan
sayuran yang terus meningkat berbanding lurus dengan nilai ekonomisnya yang semakin
tinggi. Namun kenaikan ini tidak diimbangi dengan pertambahan luas lahan yang
digunakan untuk penanaman sayuran. Hal ini menjadi kendala, terutama di wilayah
perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan kosong. Oleh karena itu diperlukan suatu
sistem penanaman yang dapat menghemat penggunaan lahan, tetapi mampu
memproduksi sayuran yang sehat dan berkualitas.
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang
biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah
diolah secara minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-
sayuran atau sayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak
sebelumnya, sementara yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus,
dikukus atau diuapkan, digoreng (agak jarang), atau disangrai. Sayuran berbentuk daun
yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan.
Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura, umur panen sayuran
pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara umum bukan
merupakan tanaman musiman, artinya hamper semua jenis sayuran dapat dijumpai
sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Karakteristik ini sedikir berbeda dengan jenis
buah-buahn seperti manga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-
musim tertentu, yakni satu kali dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar
tradisional, maupun di pasar modern meliputi wortel, tomat, sawi hijau dan putih,
kangkung, buncis, bayam, seledri, daun bawang , labu siam, selada, terung, kentang, dan
sebagainya.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Hasil
Gambar Gambar Gambar
Jenis
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3
Sawi
Pakcoy

Cabai
Rawit

-
Kangkung

Bayam
Merah

Selada
Kriting

2.2 Pembahasan
Pertumbuhan tanaman umumnya mengalami peningkatan yang baik mulai dari
semaian hingga minggu ketiga. Tetapi terdapat beberapa tanaman yang mati ketika sudah
tumbuh dan berkembang. Hal itu dapat dikarenakan beberapa faktor seperti lingkungan,
media, suhu dan jenis tanamanya. Semua tanaman ketika semai hingga besar diletakkan
diatap rumah dekat dinding sehingga saat hujan tidak terkena air hujan secara langsung,
selain itu tidak terkena sinar matahari secara lansung juga. Media yang digunakan adalah
media jadi yang campuran antara kompos, arang sekam dan cocopeat.
Tanaman pertama merupakan sawi pakcoy yang umumnya dibudidayakan secara
hidroponik, tetapi coba dibudidayakan secara konvensional menggunakan polybag. Swi
termasuk ke dalam family Cruciferae yang merupakan tanaman semusim (Supriati dan
Herliana,2014). Saat proses penyemaian presentasinya sekitar 90% hal itu berarti sangat
bagus. Tetapi saat pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi, hal itu terjadi karena
polybag terlalu tinggi menutupi pinggitan dari media sehingga membuat etiolasi. Tetapi
sawi dapat terus hidup dengan batang yang terlalu panjang. Kemudian adalah tanaman
cabai rawit, ciri utamanya adalah buahnya kecil, buah berdiri tegak pada ketiak daun dan
berukuran pendek. Sebelum disemai benih direndam diair agar terlihat mana yang baik
dan jelek. Lalu saya menanam 3 benih dan yang hidup 2. Cabai hidup dengan baik dan
ketika pertumbuhan terkadang daun pada ketiaknya di ambil agar tidak menyerap energy
terlalu banyak.
Tanaman ketiga adalah kangkung yang pertumbuhanya menjalar atau membelit
pada tanaman disekitarnya. Pertumbuhan tanaman kangkung sangat mudah asal saat
persemaian biji berada dalam kondisi lembab. Daya tahan kangkung terbukti kuat saat 2
hari tanaman tidak disiram maka tanaman masih dapat tegak tanpa layu. Tanaman yang
keempat adalah bayam merah. Ciri-ciri bayam adalah mempumyai batang utama yang
tegak dengan beberapa cabang lateral membentuk semak. Tingkat perkecambahan
tanaman ini cukup tinggi ketika disemai. Namun pada hari awal setelah disebar benih
masih mengalami dorman sehingga tidak dapat berkecambah.
Tanaman yang terakhir adalah selada kriting, tanaman ini mempunyai ciri tepi
daun yang berombak. Tanaman selada jika dibanding tanaman lainya memiliki umur yang
lebih lama untuk tumbuh besar jika dibandingkan dengan ke empat tanaman yang
ditanam. Selain itu dari 5 benih yang ditaman hanya 3 saja yang dapat tumbuh hingga
minggu ke tiga.
BAB 3. KESIMPULAN
Keberhasilan dalam budidaya tanaman dipengaruhi oleh berbagai hal seperti
kualitas benih, media tanam, lingkungan, proses penyemaian dan gangguan hama dan
penyakit. Tanaman yang tumbuh pada tempat yang ideal maka tumbuh dengan cepat dan
baik. Selain itu perawatan juga harus rutin dilakukan agar tanaman dapat diawasi dan
tumbuh dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Supriati,Y. dan E. Herliana. 2014. 15 Sayuran Organik dalam Pot. Penebar Swadaya.:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai