Disusun Oleh :
Dini Rahmadhanti
1116020051
2 SIPIL 2
Tiang tekan hidrolis adalah suatu sistem pondasi tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk
kedalam tanah dengan menggunakan dongkrak hydraulic sehingga tidak menimbulkan getaran dan
gaya tekan langsung dapat dibaca melalui sebuah alat yang dinamakan manometer. Dengan
menggunakan alat tersebut dapat kita ketahui gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu.
Pada setiap lokasi yang mempunyai data sondir, daya dukung tiang pada setiap kedalaman tertentu
dapat dihitung secara teoritis. Pada studi kasus ini akan menghitung dan membandingkan hasil
daya dukung pondasi tiang dari data sondir, data parameter tanah, dan bacaan manometer alat
hydraulic jack. Dimana lokasi yang dijadikan bahan studi kasus adalah Proyek Pembangunan
Gedung Laboratorium Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan Medan yang berada di Jl.
Jamin Ginting Km. 13,5 Padang Bulan-Medan.
1.3 Manfaat
Penulisan tugas akhir ini diharapkan bermanfaat bagi :
a. Sebagai bahan referensi bagi siapa saja yang membacanya khususnya bagi mahasiswa yang
menghadapi masalah yang sama.
b. Untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan pembanding kelak jika akan
melakukan suatu pekerjaan yang sama atau sejenis.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Tinjauan Umum
Di dalam merencanakan suatu bangunan terutama bangunan yang berat akan memerlukan
pondasi yang memiliki suatu daya dukung yang lebih besar. Tiang pancang merupakan jenis
pondasi dalam yang berfungsi memindahkan beban dari struktur bangunan atas yang didirikan
diatas lapisan tanah yang lunak ke lapisan tanah yang lebih padat dan dengan kompresiblilitas yang
minimal ke lapisan batu-batuan. Dalam proses pemindahan gaya-gaya tersebut dapat dilihat bahwa
gaya-gaya tersebut menimbulkan perlawanan pada dinding tiang pancang oleh tanah
disekelilingnya ( shaft resistance atau skin friction ) atau pada dasar tiang pancang oleh tanah
bawahnya ( base resistance atau end bearing ) atau kombinasi dari keduanya. Konsep inilah yang
kemudian mendasari dalam menentukan daya dukung atau suatu tiang pancang.
Dalam menentukan kapasitas daya dukung aksial ultimit (Qu) dipakai Metode Aoki dan
De Alencar.
Aoki dan De Alencar mengusulkan untuk memperkirakan kapasitas dukung ultimit dari
data Sondir. Kapasitas dukung ujung persatuan luas (qb) diperoleh sebagai berikut :
Dimana :
qca (base) = Perlawanan konus rata-rata 1,5D diatas ujung tiang, 1,5D dibawah ujung tiang
dan Fb adalah faktor empirik tergantung pada tipe tanah.
Dimana :
3. Data Proyek
Berisi mengenai data umum proyek, data teknis tiang, metode pengumpulan data, metode
analisis dan lokasi titik sondir dan bore hole.
a. Data umum proyek
Nama proyek : Pembangunan Gedung Laboratorium 3 Lantai
Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan
Lokasi Proyek : Jl. Jamin Ginting Km. 13,5 Padang Bulan Medan
Luas Lahan : 5 ha
Pekerjaan : Pondasi
Perusahaan : PT. Razasa Karya
Alamat : Jl. Sriwijaya No. 82
b. Data Teknis Tiang
Data ini diperoleh dari lapanganmenurut perhitungan dari pihak konsultan perencana
dengan data sebagai berikut:
Jenis Tiang : Segitiga
Panjang tiang : 4,5/Segmen
Dimensi Tiang : sisi 225 mm
Mutu Beton : K-400
Menggunakan Metode Brinch Hansen
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
1. Daya dukung ultimit tiang (Qult) :
Titik Data Data Data Data Program
Sondir Sondir SPT Bacaan Allpile
Aoki dan Mayerhof (ton) Manomet (ton)
De f (ton) er (ton)
Alencar
(ton)
1 33,43 77,13 111,66 110,68 37,69
3. Metode Los Angeles Group diperoleh kapasitas kelompok ijin tiang (Eg):
5. Dari perhitungan dengan Metode Broms dan Metode Brinch Hansen diperoleh gaya
horizontal ijin pada pondasi untuk satu tiang yaitu
Metode Broms Hijin = 3,20 kN.
Metode Brinch Hansen Hijin = 3,56 kN.
Dilihat dari hasil yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa Hijin (spesifikasi
tiang berdasarkan produsen) = 6 kN > Hijin (hasil perhitungan) = 3,56 kN sehingga
struktur bangunan dapat dinyatakan aman.
5.2 Saran
Dari hasil perhitungan dan kesimpulan diatas penulis memberi saran sebagai berikut :
1. Dalam menganalisa daya dukung pondasi penulis menyarankan lebih baik memakai data
manometer pada alat hydraulic jack karena lebih aktual.
6. Daftar Pustaka
Hardiyatmo, H. C., 2002, Teknik Pondasi 2, Edisi Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
Sosarodarsono, S. dan Nakazawa, K., 1983, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT Pradnya
Paramita, Jakarta.
Bowles, J. E., 1991, Analisa dan Desain Pondasi, Edisi keempat Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Sarjono, H.S., 1988, Pondasi Tiang Pancang, Jilid 1, Penerbit Sinar Jaya Wijaya, Surabaya.
Das, M. B., 1984, Mekanika Tanah, Jilid 2.
Tomlinson,M.J. Pile Design and Construction Practice, Fourth edition, E & FN SPON, 1993
Muchtar, A., Jurnal Re-Design Struktur Pondasi Tiang Pancang pada Stadion Wilis Madiun.
Pertiwi, D., 1992. Jurnal Korelasi Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang dengan Menggunakan
Data-Data Sondir dan Jack In Pile.
Widjaja, B., Jurnal Kajian Pengaruh Setup Pada Tiang Pancang Terhadap Peningkatan Daya
Dukung Pondasi.