NIM : 1704122362
JURUSAN : PSP
MAKUL : KAPAL PERIKANAN
Mesin penggerak kapal merupakan suatu alat atau mesin yang digunakan sebagai
motor penggerak kapal sehingga kapal dapat bergerak dari tempat yang satu ke tempat yang
lain. dalam sejarah perkembangan mesin penggerak kapal terdapat beberapa tipe yang
mendominasi hingga kurun waktu tertentu, adalah sebagai berikut :
Mesin penggerak kapal yang digunakan dalam propulsi kapal, pada umumnya adalah
Reciprocating engines yang beroperasi dengan prinsip-prinsip diesel (compression ignation)
yang mana kemudian dikenal dengan nama Diesel Engines. Berbagai ukuran untuk Diesel
Engines ini kemudian dibuat, mulai dari kebutuhan untuk pleasure boats hingga ke modern
supertankers dan passenger liners. Engine ini dapat dikembangkan hingga memberikan lebih
dari 2500 kW per cylinder, maka output power bisa mencapai 30,000 kW untuk 12 cylinders
(40,200 HP). Torsi yang diproduksi oleh Diesel Engine, adalah dibatasi oleh maximum
pressure dari masing-masing silinder-nya. Sehingga, ketika engine memproduksi maximum
torque, maka artinya, maximum power hanya dapat dicapai pada kondisi maximum RPM.
Diesel Engine secara konsekuensi, mungkin memproduksi power sedemikian hingga
proporsional dengan RPM untuk masing-masing throttle setting-nya. Pembatasan ini
kemudian menyebabkan masalah tersendiri didalam melakukan matching antara Diesel
Engine dan Propeller.
4. Gas Turbine;
mesin penggerak kapal ini juga telah dikembangkan dalam dunia ship propulsion
yangmana bahan bakar (fuel) dibakar melalui proses udara yang dikompresikan, dan gas
panas hasil pembakaran tersebut digunakan untuk memutar turbine. Gas turbine umumnya
diaplikasikan pada dunia kedirgantaraan, dan perkembangannya sangat tergantung pada
teknologi metal yang mampu menahan terhadap tekanan dan temperatur yang tinggi.
Keunggulan dari gas turbine ini terletak pada ukuran dan kapasitas power yang dihasilkan
dibandingkan dengan tenaga penggerak lainnya.
Selain itu, kesiapannya untuk beroperasi pada kondisi full load sangat cepat, yaitu
berkisar 15 menit untuk warming-up period. Marine Gas Turbine sangat jarang dijumpai pada
kapal-kapal niaga, hal ini disebabkan karena operasi dan investasinya yang relatif mahal.
Sehingga paling banyak dijumpai pada kapal-kapal perang jenis, frigates; destroyers; patrol
crafts; dsb. Instalasinya pun kadang merupakan kombinasi dengan tipe permesinan yang
lainnya, yakni : Diesel engines.
Beragam macam dari tipe marine engines, tidak semuanya di-rate pada basis yang
sama. Sebagai misal, Steam Reciprocating Engines selalu di-rate dalam bentuk Indicated
Power (PI ); Internal Combustion Engines dalam bentuk Indicated Power, atau juga, Brake
Power (PB ); dan Turbine dalam bentuk Shaft Power (PS ). Bentuk Horse Power masih tetap
digunakan sampai saat ini, dimana untuk 1 HP = 0.7457 kW, sedangkan dalam English units
1 HP = 550 ft-lb per sec. Indicated Power diukur di dalam cylinders, yang artinya, ada suatu
instruments yang bertugas merekam secara kontinu tekanan uap atau gas.
KLASIFIKASI MESIN UTAMA DIESEL KAPAL
Mesin diesel adalah termasuk pesawat kalor, yaitu pesawat yang merubah energi
potensial berupa panas mejadi usaha mekanik
Mesin diesel adalah motor bakar, dimana proses pembakaran bahan bakar terjadi
akibat proses kompresi / penekanan udara didalam silinder ( 30 s/d 40 Kg/cm2 dengan suhu
600 s/d 800 °C ) untuk kemudian bahan bakar disemprotkan dalam bentuk kabut kepada
udara yang bersuhu dan bertekanan tinggi tersebut
Sebagai Mesin Penggerak Utama Kapal, mesin diesel lebih menonjol dibandingkan
jenis Mesin Penggerak Utama Kapal lainnya, terutama :
untuk rute pelayaran antar pulau ( Interinsulair ), rute pelayaran yang sempit
( sungai ) dan ramai, karena pada saat olah gerak mesin kapal, mesin mudah
dimatikan dan mudah dijalankan kembali.
1. Silinder 1, tunggal
2. Silinder lebih dari 1, banyak
Menurut putaran
Menurut (Alam Ikan 1), Sistem permesinan dalam perkapalan adalah sebagai unit
mesin yang menghasilkan suatu tenaga penggerak baik sebagai mesin induk ataupun mesin
bantu lainnya, maka dalam perkapalan ada beberapa persyaratan yang wajib diketahui oleh
para teknisi yang bergerak dalam bidang perkapalan.
Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam IEC (International Engineering
Corporation) publikasi terbitan nomor 92 tahun 1962 bahwa suatu mesin kapal antara lain
harus memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut : motor harus tetap berfungsi (tidak
mati) pada kedudukan posisi miring yang terus menerus pada sudut 15º dan tidak terus
menerus (oleng) pada sudut 22,5º ( yang dimaksud di sini adalah miring atau oleng arah ke
kiri atau ke kanan); motor harus tetap berfungsi pada arah kapal oleng membujur (trim) untuk
sudut 10º bagi kapal yang mempunyai panjang L < 150 m dan 5º bagi kapal yang mempunyai
panjang L > 150 m. Jadi suatu mesin kapal pada umumnya dipakai untuk sistem permesinan
yang ada di pabrik-pabrik yang terdapat di daratan, sedangkan mesin-mesin yang ada di
pabrik-pabrik yang terletak di daratan (mesin-mesin stationair) umumnya belum tentu bisa
dipakai sebagai mesin-mesin di kapal.
Pengenalan jenis-jenis mesin diperlukan dalam proses penangkapan dimana stabilaitas
kapal dan daya dorong mesin harus mampu mengatasi gaya hambatan yang muncul akibat
gerakan kapal, sehingga kapal dapat bergerak aman sesuai dengan kecepatan yang
dirancanakan. Karena kemampuan olah gerak kapal ikut menentukan keberhasilan dalam
operasi penangkapan (Alam Ikan 2).
Marine Engine
Menurut (Alam Ikan 3), Motor Bakar (Engine) adalah pesawat kalor yang mengubah
tenaga panas dari pembakaran bahan bakar di ruang bakar menjadi tenaga mekanis di poros
engkol.
Pengertian motor berdasarkan sumber penggerak kapal atau motor penggerak kapalnya
yaitu sebagai berikut :
1. Motor Diesel darat (Land atau Stasionary Diesel Engine) merupakan Motor Diesel
(non-automotive) yang dipergunakan sebagai penggerak pembangkit, tenaga listrik
(generator), penggerak pompa, penggerak penggiling padi, (rice milling), penggerak
traktor.
2. Motor Diesel mobil (Automotive Diesel Engine) merupakan Motor Diesel
(automotive) yang dipergunakan sebagai penggerak tenaga mobil, truk, bus, dan lain-lain.
3. Motor Diesel Laut (Marine Diesel Engine) merupakan Motor Diesel Laut yang
digunakan sebagai sumber penggerak kapal (Motor Diesel yang dirancang dipergunakan
khusus untuk keperluan laut).
Syarat-syarat pokok yang harus dipenuhi sebagai mesin kapal (Marine Engine), sebagai
berikut :
§ Mesin atau motor harus memenuhi syarat Biro Klasifikasi Perkapalan, dimana kapal tersebut
akan dikelaskan.
§ Motor harus tetap berfungsi (tidak mati) secara terrus menerus, pada kedudukan datar dan
miring yang terus menerus pada sudut 150 dan olengan kapal 22,50.
§ Sistem permesinan untuk kapal diharapkan mempunyai berat yang relatif ringan dan volume
yang relatif kecil, mengingat keterbatasan ruang yang ada di atas kapal.
§ Tinjauan nilai ekonomis efisiensi dalam pemakaian bahan bakar, menggunakan bahan bakar
yang tidak mudah terbakar (solar) sehingga tangki bahan bakar tidak terlalu besar. Bahan
bakar bensin hanya digunakan pada kapal berukuran kecil atau kapal sport dengan motor
tempel.
§ Angka kebisingan rendah dan getaran mesin tidak terlalu besar, mudah diperbaiki setiap saat,
suku cadang mudah didapat, dan tahan terhadap udara dan air laut.
Mesin Luar (Outboard Engine)
Banyak digunakan pada kapal ikan yan berukuran kecil dengan jangkauan daerah
penangkapan (fishing ground) pada perairan pantai dan waku melaut (fishing days) relatif
lebih pendek serta ukuran GT kapal / perahu umumnya kecil (Alam Ikan 3)
Menurut (Alam Ikan 2), bahwa alat tangkap yang biasa digunakan yaitu trammel net,
pancing, lampara dasar, pancing ulur. Mesin yang biasa digunakan nelayan yaitu Dongfeng,
Kobota, dan lain-lain.
Cara pemasangan outboard engine ada dua, yaitu :
1. Model motor tempel adalah dengan breket kedudukan mesin dijepitkan denan baut
putar paa balok/papan linggi belakang perahu (speed boat).
2. Model mesin kapal/perahu sopek adalah baut pondasi mesin diikatkan pada balok di
atas geladak bagian samping belakang, posisi AS propeler melalui lambung bagian buritan
kapal/perahu.
Menurut (Alam Ikan 2), berpendapat bahwa alat tangkap yang sering digunakan yaitu
purse seine, pukat udang, gill net dan lain-lain. Merk mesin diesel yang biasa digunakan yaitu
Fuso, Mitsubishi, dan lain-lain.
Cara pemasangan inbord engine yaitu diikat dengan beberapa baut pada pondasi
mesin, balok pondasi mesindiikat dengan beberapa baut pada frame (gading) kamar mesin
yang biasanya mempunyai jarak lebih rapat dan ukuran gading lebih besar dibandingkan
dengan gading bagian lain (Alam Ikan 3)