Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani merupakan bagian Integral dari sistem pendidikan


secara keseluruhan, yaitu dalam upaya membantu mengembangkan kemampuan
dan potensi yang dimiliki siswa agar berkembang secara utuh. Proses pendidikan
merupakan salah satu upaya yang dilakukan terhadap para peserta didik agar
mampu mengembangkan kemampuan dan potensi dalam dirinya. Pendidikan
jasmani adalah proses interaksi sistematik anatara anak didik dan lingkungan yang
dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien menuju
pembentukan manusia seutuhnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rusli
(7 : 1991) Menyatakan bahwa :

Melalui pendidikan Jasmani yang teratur, terencana, terarah, dan


terbimbing diharapkan dapat dicapai seperangkat tujuan yang meliputi
pembentukan dan pembinaan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani. Liputan tujuan itu terdiri atas pertumbuhan dan perkembangan aspek
jasmani, intelektual, emosional, social dan moral spiritual.

Pendidikan jasmani juga merupakan pendidikan yang menggunakan


aktifitas jasmani melalui gerakan, peermainan dan olahraga sebagai wahana untuk
meningkatkan individu secara keseluruhan guna mencapai tujuan pendidikan
nasional. Maksutnya dalah selain belajar dan mendidik gerak untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Pendidikan jasmani ini diharapkan terbentuknya
perubahandalam aspek jasmani maupun rohaninya.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu program pendidikan yang


tercantum dalam kurikulum pendidikan yaitu dalam upaya meningkatkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan
aktivitas fisik yang dilakukan melalui proses pembelajaran dan bimbingan guru
dalam upaya mencapai tujuan.

Dalam suatu kurikulum proses pembelajaran penjas di sekolah sangatlah


terbatas, karena tidak di tunjangnya saran dan prasarana, alokasi waktu. Di sini
guru harus bisa kreatif dalam memilih suatu model pembelajaran yang cocok
dalam memberikan materi untuk siswanya, guna memenuhi tercapainya tujuan
penjas tersebut.

Secara umum olahraga renang adalah adalah olahraga yang cukup populer
di indonesia, terbukti dengan adanya sekolah-sekolah private untuk belajar renang
yang benar, agar kelak bisa menjadi perenang handal di olimpiade. Tidak ada
batasan usia untuk bisa berenang, karena dari kecil sampai tua suka aktivitas
berendam didalam air. Olahraga renang sebenarnya sangat baik untuk
pertumbuhan tubuh, terutama bagi para remaja. Jika dilakukan rutin 3 kali dalam
seminggu, otot-otot akan menjadi lebih berisi.

Didalam proses pembelajaran renang khususnya renang gaya dada yang


menjadi kendala dalam proses pembelajaran renang tersebut yaitu siswa yang
banyak dan terbatasnya kemampuan untuk mengontrol semua siswa. Oleh karena
itu guru penjas harus bisa memilih model apa yang cocok dan tepat dalam proses
pembelajaran renang gaya dada tersebut, maka dari itu penulis tertarik untuk
menerapkan model yang cocok yaitu dengan model pembelajaran kooperatif dan
model pembelajaran langsung

Disamping itu juga mengapa penulis tertarik meneliti Perbandingan


model pembelajaran Kooperatif dan model pembelajaran Langsung terhadap
keterampilan renang gaya dada, karena penulis ingin mencari model
pembelajaran yang cocok,efektif dan efisien dalam memberikan materi pelajaran
renang gaya dada pada siswa di sekolah SMA Al-Kautsar Bandar Lampung.

Selain itu berdasarkan survey dan pengalaman penulis selama bersekolah


di SMA Al-Kautsar, guru kurang aktif dalam proses pembelajaran karena guru
tidak langsung terjun ke lapangan untuk memberikan contoh gerakan renang gaya
dada yang benar sehingga para murit yang kurang paham merasa kebingungan
karena guru hanya memberikan teori dan memberikan contoh gerakan dengan
menugaskan beberapa siswa yang kurang menguasai gerakan renang gaya dada
untuk memperagakan kepada siswa yang lain, sehingga kurang nya ke efektifan
proses belajar mengajar.

Urgenitas dari permasalahan perbandingan model pembalajaran kooperatif


dan model pembelajaran langsung terhadap keterampilan renang gaya dada, yaitu
model pemebelajaran manakan yang paling cocok di terapkan dalam keterampilan
renang gaya dada siswa di sekolah, agar tercapainya tujuan proses pembelajaran
tersebut, sehingga penulis mencari model pembelajaran manakah yang paling baik
dalam memberikan materi pembelajaran renang gaya dada siswa di sekolah.
1. Model pembelajaran Kooperatif
Dalam pelaksanaan proses pemebelajaran pendidikan jasmani model
pemebelajaran kooperatif dan model pemebelajaran langsung merupakan dua
model pembelajaran yang sering digunakan. Pembelajaran kooperatif, siswa di
latih dan di biasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahu.an,
pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih
berinteraksi – komunikasi – sosialisai karena kooperatif adalah mniatur dari
hidup masyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-
masing.

Jadi model pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil


dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama untuk
memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok
tersebut ( Johnson, et al, 1994 ; Hamid Hasan, 1996 ; Dra. Hj. Etin Solihatin,
M. Pd. Dalam Cooperative Learning ).

Slavin (1984 ; dalam Cooperative Learning) mengatakan bahwa Pembelajaran


Kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
terdiri dari 4 sampai 6 orang untuk memahami konsep yang di fasilitasi oleh
guru, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Model
pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan seting kelompok-
kelompok kecil dengan memperhatikan keragaman anggota kelompok sebagai
wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi
social dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu bersamaan dan ia menjadi
narasumber bagi teman yang lain.

2. Model pembelajaran Langsung


Selanjutnya model pembelajaran yang sering digunakan dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani adalah model pembelajaran langsung.
Model pembelajaran langsung dalam pelaksanaanya berorientasi pada
penguasaan teknik, merupakan model pembelajaran yang sangat lazim
digunakan disekolah, proses pembelajaran dalam model ini adalah guru
sebagai sumber utama pembelajaran dan guru sangat mendominasi
pemebelajaran siswa hamper tidak diberi peluang untuk mengungkapkan apa
yang diinginkannya. Semua harus sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh
gurunya. Tujuan utama dalam model ini adalah bagaimana siswa dapat
menguasai suatu teknik gerak tertentu dengan panduan dan tuntutan yang
selalu diberikan dan didemontrasikan oleh guru.

(Dra. Dini Rosdiana, M. Pd ; 2012) Pembelajaran / pengajaran langsung


merupakan suatu model pengajaran yang menuntut guru sebagai model yang
menarik bagi siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi langkah.

Terkait dengan dua model pembelajaran tersebut maka dalam pelaksanaan


proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru penjas harus tepat dalam
memilih dan menggunakan pendekatan yang akan digunakan. Agar proses
pembelajaran dapat tercipta dengan baik serta kemampuan siswa terdorong
untuk ditampilkan dan berkembang secara maksimal. Terutama dalam
pembelajaran renang gaya dada yang memiliki beberapa teknik dasar yang
harus dikuasai. Seperti yang telah diketahui bahwa, dalam proses
pembelajaran penjas renang merupakan bagian penting dari proses pendidikan
secara umum.

Berdasarkan semua uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti sejauh


mana perbandingan dan keefektifan model pembelajaran kooperatif dan model
pembelajaran langsung terhadap keterampilan renang gaya dada.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah


yang akan di tentukan dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1. Sulitnya menguasai teknik gerak dasar renang gaya dada, oleh karena itu perlu
memperoleh pengalaman belajar mengenai keterampilan renang gaya dada
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan langsung.
2. Rendahnya keterampilan teknik renang gaya dada pada siswa kelas X SMA
Al-Kautsar Bandar Lampung.
3. Banyaknya model pembelajaran teknik gerak dasar dalam pendidikan jasmani
yang perlu dipertimbangkan guru pendidikan jasmani di sekolah sebagai
alternative untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menguasai
keterampilan renang gaya dada.
4. Kenyataan menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa masih kurang
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah
Supaya penelitian ini tidak meluas maka perlu dilakukan pembatasan masalah
yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian ini di tujukan pada siswa kelas X SMA Al-Kautsar Bandar
Lampung.
2. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung.
3. Dalam penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun 2012-2013.
4. Penelitian ini hanya akan meneliti atau membahas tentang perbandingan
model pemebelajaran kooperatif dan model pembelajaran langsung terhadap
keterampilan renang gaya dada pada siswa kelas X SMA Al-Kautsar
Bandar Lampung.
D. Rumusan Masalah

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya renang gaya dada biasanya


terkendala dengan jumlah siswa yang banyak sehingga dalam proses
pembelajaran kurang efektif apalagi dengan alokasi waktu yang sedikit. Melalui
pembelajran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif dan model
pembelajaran langsung diharapkan siswa akan terkontrol dan terbimbing. Seperti
yang telah diuraikan sebelumnya bahwa model pembelajaran kooperatif
merupakan proses pembelajaran dengan berkelompok untuk bekerja sama saling
membantu mengkontruksi konsep atau memecahkan masalah secara berkelompok
sedangkan model pembelajran langsung yaitu guru sebagai sumber utama bagi
siswa, di mana siswa harus mengikuti apa yang di perintahkan oleh guru. Artinya
dalam pendekatan kooperatif menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,
akan tetapi sebagai pembimbing dan motivator belajar siswa.

Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai


berikut :
1. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap
peningkatan keterampilan renang gaya dada siswa SMA Al-Kautsar.
2. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran langsung terhadap peningkatan
keterampilan renang gaya dada siswa SMA Al-Kautsar.
3. Membandingkan model pembelajaran manakah yang lebih berpengaruh
terhadap peningkatan keterampilan renang gaya dada siswa SMA Al-Kautsar.

E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan masalah penelitian yang akan diungkapkan dan dirumuskan
oleh penulis, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Menganalisis model pemebelajaran kooperatif terhadap keterampilan renang
gaya dada pada siswa SMA Al-Kautsar.
2. Menganalisis model pemebelajaran langsung terhadap keterampilan renang
gaya dada pada siswa SMA Al-Kautsar.
3. Membandingkan dan menganalisis kedua model pembelajaran tersebut
terhadap keterampilan renang gaya dada SMA Al-Kautsar.

F. Manfaat Penelitian
Jika tujuan ini tercapai, maka hasil atau manfaat yang didapat dari penelitian
ini diantaranya :
1. Secara Teoritis :
a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang sejenis
dan relevan.
b. Sebagai bahan pustaka bagi siswa Program Pendidikan Jasmani, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Secara praktis :
Bagi Siswa
a. Siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran baru dengan model
pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran langsung.
b. Meningkatkan aktivitas dan keterampilan siswa dalam pembentukan karakter
bekerjasama dan kreatif dalam pembelajaran renang gaya dada.
c. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan
renang gaya dada.

Bagi Guru
a. Dengan adanya penelitian ini guru diharapkan mampu meningkatkan
mutu proses dan hasil pembelajaran mengenai keterampilan renang gaya
dada.
b. Memberikan masukan kepada guru pendidikan jasmani khususnya
tentang model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
keterampilan renang gaya dada.
c. Pemahaman guru akan proses pembelajaran tentang keterampilan renang
gaya dada meningkat.

Bagi Sekolah
a. Penelitian yang diadakan sebagai sumbangan pemikiran untuk
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya keterampilan renang gaya
dada, yang selanjutnya model pembelajaran kooparatif dan model
pemebalajaran langsung dapat diterapkan di kelas-kelas lainnya.
b. Sebagai acuan dalam meningkatkan hasil belajar di SMA Al-Kautsar
Bandar Lampung.

Bagi Peneliti
Memperoleh dan menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan peneliti
khususnya terkait dengan penelitian yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif dan model pembelajaran langsung terhadap keterampilan renang gaya
dada.

Anda mungkin juga menyukai