Anda di halaman 1dari 1

CINDERELA DAN BUAYA

Suatu hari Cinderella ingin pergi jalan2 ke Istana Pangeran, namun dia harus menyeberangi sungai.
Cinderala kebingungan, dan ia segera mencari akal.

Saat dia sedang berpikir di tepi sungai mencari jalan keluar, dia datangi oleh si buaya.

Lalu si buaya berkata "Hai Cinderela, apa kau tahu? Sekarang aku sedang lapar, dan aku akan segera
memakanmu".

Cinderelapun berkata demikian "Baik, kalau perlu panggilkan teman-temanmu yang lain agar bisa
ikut menikmati dagingku".

Si buaya lalu memanggil kawanannya. Mereka tertawa terbahak-bahak karena Cinderela sedang
menawarkan dirinya sendiri agar menjadi makanan mereka.

"Baiklah, sekarang yang harus kalian lakukan adalah berbaris" kata si Cinderela. Para buaya itu
berkata "Untuk apa kami berbaris?".

Cinderelapun menjawab "Aku harus menghitung jumlah kalian agar kalian semua mendapat jatah
daging yang adil".

Para buaya semakin senang rupanya. Lalu mereka pun menuruti perintah si kancil, mereka mulai
berbaris sejajar dengan arah berdirinya si Cinderla. Lalu saat itu juga Cinderela mulai melompat
melewati para buaya sambil berhitung "1... 2... 3... 4..." dan seterusnya hingga hingga sampai
lompatan terakhir buaya ke10, sayang karena menggunakan sepatu kaca Cinderala terpeleset jatuh
ke sungai, dan akhirnya tanpa aba2 Cinderela langsung diserbu para buaya dan memakan Cinderela.

Cerita tadi memang hanya cerita fiktif dan pasti tidak akan ada. namun kita bias mengambil pesan
dari cerita tadi tentang MENJADI DIRI SENDIRI.

Terkadang kita sering meniru orang lain untuk sukses. Contohnya bila kita melihat teman mencapai
realisasi IKU dengan mengakali atau dengan cara yang tidak benar, akhirnya kita ikut2an. Padahal
cara tersebut punya risiko masing-masing yang bisa jadi kita tidak sanggung menanggung.

Jangan sembarang meniru orang sukses, tetapi liatlah dulu kemampuan diri sendiri.

Si Kancil berani menantang buaya karena dia sudah tahu kemampuan diri sendiri melompati buaya.

Anda mungkin juga menyukai