Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pembelajaran merupakan suatu proses yang membuat orang belajar. Setiap
proses pembelajaran tersebut, peranan guru selaku pendidik bertugas membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan mudah. Di samping itu, siswa
selaku peserta didik berusaha untuk mencari informasi, memecahkan masalah, dan
mengemukakan pendapatnya. Inti dari proses pendidikan adalah proses
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Dengan demikian, perbaikan mutu
pendidikan harus dimulai dengan menata dan meningkatkan mutu pembelajaran di
kelas.
Dalam hal ini Sekolah Menengah Kujuruan (SMK) adalah salah satu jenis
pendidikan menengah di Indonesia. Sekolah kejuruan statusnya sama dengan
Sekolah Menengah Atas. Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu lembaga
pendidikan yang memberikan bekal pengetahuan teknologi, keterampilan,
karakter, dan etos kerja tingkat menengah yang terampil dan kreatif, dan sebagian
salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis bidang
keterampilan. Hal ini sesuai dengan apa yang tertuang dalam Undang-Undang RI
Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 yang menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan memiliki jurusan yang lebih bervariasi
dibandingkan dengan Sekolah Menengah Atas dan pilihan jurusan itu nantinya
akan berhubungan juga dengan jenis pekerjaan. Oleh karena itu, peserta didik
yang memilih untuk langsung bekerja Sekolah Menengah Kujuruan adalah pilihan
yang tepat. Hal ini disebabkan karena muatan materinya memang dipersiapkan

1
2

agar peserta didiknya kelak siap memasuki dunia kerja profesional


(Purnama,2010:74).
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan suatu lembaga pendidikan yang
mempunyai program peserta didik dituntut untuk mempunyai keahlian. Seperti di
SMK Negeri 7 Malang ada beberapa jurusan di sekolah ini antara lain
Multimedia, TKJ (Teknik dan Jaringan Komputer), Kimia Analisis, Tata Boga,
Tata Busana dan Analisis Pengelolaan Lab.
Dari hasil obeservasi awal peneliti ketika melakukan KPL (Kajian dan
Praktek Lapangan) di SMKN 7 Malang, hasil karya mendesain poster pada mata
pelajaran produktif dasar desain grafis materi desain poster menggunakan
software Adobe Photoshop dan Corel Draw. Di kelas X Multimedia selalu
dihadapkan dengan problematika-problematika yang selalu muncul ketika
pembelajaran berlangsung. Baik itu peserta didik, sarana, lingkungan maupun
guru semua saling berpengaruh. Problematika yang sering muncul pada kelas X
Multimedia di SMK Negeri 7 Malang hampir sama setiap tahunnya, yang secara
umum peserta didik kelas X Multimedia memang belum mempunyai kemampuan
teknik maupun keterampilan dalam mata pelajaran produktif mendesain poster.
Dikarenakan peserta didik belum mendapatkan bekal tentang teknik-teknik dasar
mendesain sebelumnya di SMP.
Diantara kelas X Multimedia di SMKN 7 Malang, hasil karya peserta didik
kelas X Multimedia 2 di SMKN 7 Malang yang dilihat melalui nilai tugas
menunjukan bahwa nilai mendesain poster dari peserta didik masih kurang dan
masih tidak memenuhi standar kelulusan dibanding kelas yang lain. Hal ini
menunjukan bahwa hasil karya mendesain poster di kelas X Multimedia 2 SMKN
7 Malang ini masih tergolong rendah, karena standar kelulusan untuk mata
pelajaran produktif adalah 75. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan
Bapak Satrya Budi Novianto sebagai guru mata pelajaran produktif desain poster
kelas X Multimedia 2 di SMKN 7 Malang, hasil karya peserta didik kurang
memuaskan.
Pada pembelajaran sebelumnya mengenai materi desain poster tugas yang
diberikan oleh guru kepada peserta didik adalah membuat desain poster sesuai
dengan jenis yang pernah dipelajari yaitu meliputi poster pendidikan, layanan
3

masyarakat, kegiatan, kampanye, propaganda, afirmasi, wanted dan komersial.


Peserta didik bebas memilih jenis poster yang mereka ketahui untuk dijadikan
poster, namun mereka tidak dapat menentukan tujuan atau sasaran dari poster
yang mereka pilih dan aspek-aspek apa saja yang mereka masukan dalam jenis
poster yang mereka pilih tersebut. Sehingga nilai peserta didik belum memenuhi
standar KKM karena pembelajaran dalam membuat desain poster guru
membebaskan peserta didik dalam memilih jenis poster dan komponen gambar
yang digunakan.
Dari hasil karya ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran masih
rendah sebab kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan
yaitu 75. Sehubungan dengan masalah ini peneliti akan melakukan penelitian
untuk meningkatkan hasil karya materi desain poster. Berdasarkan hasil observasi
dan pengamatan dalam proses pembelajaran ada beberapa kendala yang dihadapi
saat pembelajaran berlangsung. Ketika observasi wawancara bersama guru
produktif multimedia bapak Satriya, dari pengalaman yang dihadapi kurangnya
penerapkan metode pembelajaran di pembelajaran produktif desain poster ini. Hal
ini disebabkan oleh latar belakang guru adalah bukan dari lulusan pendidikan
desain namun lulusan dari desain komunikasi visual, jadi guru hanya menguasai
beberapa metode pembelajaran saja. Saat pembelajaran berlangsung, guru
melakukan aktifitas pembelajaran yang sama setiap minggunya, yaitu
menggunakan metode : ceramah, demontrasi, eksperimen dan penugasan. Masalah
minat dan bakat peserta didik yang berbeda beda juga membuat guru harus
melakukan pembimbingan secara ekstra.
Melihat kondisi dan permasalahan yang ada dalam pelaksanaan
pembelajaran mendesain poster, maka memicu keinginan peneliti untuk berupaya
meningkatkan hasil karya dalam mendesain poster bagi peserta didik khususnya
di kelas X Multimedia 2 SMKN 7 Malang.
Alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan
mendesain poster adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas hasil
karya. Maka peneliti menerapkan metode ekspresi terarah dalam pembelajaran
mendesain poster di kelas X Multimedia 2 SMKN 7 Malang. Karena menurut
Agustina (2011: 5) penerapan metode ekspresi terarah dapat meningkatkan hasil
4

karya peserta didik dalam pembelajaran mendesain poster, dimana peserta didik
mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan gagasan, imajinasi dengan
menggunakan berbagai teknik menjadi sebuah karya. Metode ekspresi terarah
adalah strategi yang bertolak dari metode ekspresi bebas, dimana dalam
pembelajarannya merupakan pengembangan dari kompetensi mengekspresikan
diri ke dalam karya. Maka dalam proses pembelajarannya perlu memberikan
kebebasan kepada peserta didik. Namun karena kebebasan tidak sesuai dengan
bahan pelajaran, maka dalam hal ini guru menerapkan suatu kegiatan
pembelajaran dengan membuat pengemasan materi dan tetap mempertimbangkan
munculnya gagasan kreatif peserta didik namun diarahkan pada jenis bentuk
karya, teknik, dan prosedur tertentu (Sumanto, 2008:68). Ada banyak jenis poster
yang dikenalkan oleh guru kepada peserta didik, ketika pemberian tugas guru
membebaskan peserta didik untuk memilih jenis poster mana yang akan dibuat,
sehingga kebebasan tersebut berpengaruh dalam hasil karya desain poster peserta
didik dalam hal ketepatan sasaran dan bahasa yang sesuai dengan jenis poster dan
juga gambar yang digunakan dalam mengilustrasikan informasi dalam poster.
Sehingga metode ekspresi terarah dapat digunakan untuk pembelajaran desain
poster, karena selain peserta didik tetap dapat mengekspresikan diri ketika
berkarya peserta didik juga dapat diarahkan dalam memilih beberapa komponen
gambar yang sesuai dengan jenis-jenis poster yang digunakan agar tetap sesuai
dengan unsur-unsur utama dalam mendesain poster.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti melakukan
penelitian yang berjudul “PENERAPAN METODE EKSPRESI TERARAH
UNTUK MENINGKATKAN HASIL KARYA DESAIN POSTER DI KELAS
X MULTIMEDIA 2 SMKN 7 MALANG”
5

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan metode ekspresi terarah dalam pembelajaran desain
poster pada peserta didik kelas X Multimedia 2 SMKN 7 Malang?
2. Bagaimanakah hasil penerapan metode ekspresi terarah yang dapat
meningkatkan hasil karya desain poster di kelas X Multimedia 2 SMKN 7
Malang ?

C. KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan memberikan
beberapa manfaat, sebagai berikut.
1. Manfaat Teoris
Secara teoris peneliti berharap dapat meningkatkan pengetahuan tentang
pembelajaran desain poster dan meningkatkan hasil karya desain poster dalam
mata pelajaran produktif. Dan juga hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi
bahan pembelajaran yang menarik dan menjadi bahan referensi tentang penerapan
metode ekspresi terarah untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
berkarya membuat desain poster.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta didik
Dengan adanya penerapan metode ekspresi terarah ini diharapkan dapat
meningkatkan kreativitas dalam berkarya membuat desain poster selama proses
pembelajaran desain poster. Ketika pembelajaran berlangsung menggunakan
penerapan metode ekspresi terarah peserta didik dibimbing guru untuk membuat
karya desain poster sesuai dengan prosedur yang ditentukan sesuai dengan jenis
posternya.
b. Bagi Guru SMKN 7 Malang
Penelitian penerapan metode ekspresi terarah diharapkan dapat dijadikan
contoh, menambah wawasan, strategi atau metode pembelajaran dan menjadi
masukan khususnya guru produktif multimedia kelas X Multimedia 2 di SMKN 7
Malang untuk meningkatkan dan mengembangkan secara sendiri lebih kreatif,
6

inovatif, dan adaptif, yang harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik serta
kondisi sekolah yang bersangkutan agar penerapan metode ekspresi terarah ini
dapat tercipta secara tepat dan efektif.
c. Bagi Sekolah SMKN 7 Malang
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan bahan
evaluasi bagi SMKN 7 Malang dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
produktif materi desain poster.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini sebagai syarat kelulusan S1 untuk peneliti. Penelitian
PTK ini penggunaan metode ekspresi terarah dalam pembelajaran desain poster
dapat dijadikan sebagai wawasan, pengetahuan serta pengembangan dalam
mengelola strategi pembelejaran di dalam kelas yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Dan jika nanti peneliti menjadi seorang pendidik maka dapat
dijadikan sebagai masukan dan pedoman dalam pembelajaran selain itu penelitian
ini dapat dijadikan latihan pembuatan PTK yang diwajibkan untuk guru.

D. RUANG LINGKUP DAN KETERBATASAN PENELITI


Untuk mempertegas, ruang lingkup dan masalah pada penelitian tindakan
kelas yang diteliti perlu diadakan pembatasan sebagai berikut:
1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah variabel tindakan, yaitu penerapan
metode ekspresi terarah yang dapat meningkatkan hasil karya desain poster
khususnya di kelas X Multimedia 2 SMKN 7 Malang. Penelitian dilaksanakan
dalam dua siklus dengan setiap siklus satu pertemuan. Untuk memberikan arah
penelitian ini dan mensistematiskan jalannya penelitian ini, maka berikut akan
dipaparkan ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 1.1 Ruang Lingkup Penelitian


Konsep Variabel Sub Indikator Sumber Teknik
Variabel Data Pengumpulan Data
Penerapan Metode Desain - Sasaran Hasil - Tes Praktek hasil
metode Ekspresi Poster - Komposisi karya karya
ekspresi Tearah - Bahasa peserta - Dokumentasi
terarah untuk - Warna Teks didik
meningkatkan - Gambar
hasil karya
desain poster
7

2. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan tindakan
pembelajaran penerapan metode ekspresi terarah untuk meningkatkan hasil karya
peserta didik. Pembatasan masalah selengkapnya sebagai berikut.
a. Peneliti hanya melakukan penelitian di kelas X Multimedia 2 SMK Negeri 7
Malang.
b. Peningkatan hasil karya desain poster menggunakan metode ekspresi terarah
yang dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan yaitu pada tanggal 10
April 2018 pukul. 10.55 – 15.00 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 17
April 2018 pukul 10.55 – 15.00.
c. Peneliti hanya menerapan metode ekspresi terarah dalam hasil karya desain
poster di kelas X Multimedia 2 SMKN 7 Malang.
d. Peneliti hanya melihat hasil karya desain poster yang bertema poster
komersial untuk mempromosikan sebuah produk peserta didik.
e. Penilaian poster komersial hanya melihat dari eksekusi visualisasi posternya.

E. DEFINISI OPRASIONAL
Berikut ini dipaparkan definisi operasional yang digunakan dalam
penelitian. Definisi operasional ini dimaksudkan untuk menjelaskan dan mencapai
kejelasan arah dan objek kajian yang berhubungan dengan penelitian agar tidak
terjadi kesalah pahaman dalam pengertian istilah- istilah antara peneliti dengan
pembaca. Defini operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Metode Ekspresi Terarah
Metode ekspresi terarah adalah pendekatan pembimbingan berkaya secara
bebas namun terarah sesuai jenis materi seni yang dipelajari dan media yang
dipilih serta teknik yang dipraktekkan (Sumanto, 2008:68). Dalam metode
pembelajaran guru sebagai pendorong, dan untuk penghubung antara hasil karya
dan peserta didik agar hasil karya sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Hasil Karya
8

Hasil Karya terdiri dari kata hasil dan karya. Hasil adalah sesuatu yang
menjadi akibat dari usaha. Karya adalah hasil budidaya terutama dalam dunia seni
(Daryanto, 1998:238). Hasil karya merupakan wujud dari suatu akibat pekerjaan
manusia baik berupa benda visual atau bentuk lain terutama dalam bidang seni.
3. Desain Poster
Menurut I Nyoman Gejir, (2017:36) desain poster merupakan perpaduan
antara garis, gambar, warna, dan tulisan yang bertujuan untuk
mengkomunikasikan suatu pesan secara singkat. Pesan yang disampaikan dapat
berupa himbauan, peringatan, ajakan maupun seruan kepada sasaran.

Anda mungkin juga menyukai