Anda di halaman 1dari 6

Nanik Wijayati, dkk. Penggunaan Model Pembelajaran ...

281

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS


TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA

Nanik Wijayatia, Ika Kusumawatia, Titik Kushandayanib


a
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang
Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
b
SMA Negeri 15 Semarang

ABSTRAK

Aspek-aspek yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan yaitu kurikulum, sarana


dan prasarana, guru, siswa dan metode. Salah satu metode yang dimaksud adalah model
pembelajaran NHT (Numbered Heads Together). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran NHT terhadap hasil belajar kimia
hidrokarbon. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran NHT
menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (uji t). Berdasarkan hasil analisis diperoleh thitung
sebesar 5,539. ttabel=1,66 pada taraf kesalahan 5% dengan dk=87. Jadi thitung > ttabel yang
berarti ada perbedaan yang signifikan yaitu nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih
besar daripada kelompok kontrol. Pengaruh positif yang diberikan oleh penggunaan model
pembelajaran NHT mungkin disebabkan adanya variasi pembelajaran sehingga dapat
menimbulkan ketertarikan, minat dan motivasi pada siswa. Simpulan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran NHT terhadap hasil
belajar kimia hidrokarbon.

Kata Kunci: model pembelajaran numbered heads together

PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kegiatan yaitu membimbing yang berkaitan
menuntut peningkatan mutu pendidikan. Pengaruh dengan pemantapan jati diri pribadi dari segi-segi
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi perilaku umum, mengajar yang berkaitan dengan
dalam sektor pembangunan sangat luas. Pendidikan penguasaan ilmu pengetahuan.dan melatih
berperan untuk menyiapkan sumberdaya manusia berkaitan dengan keterampilan dan kemahiran
yang mampu berpikir secara mandiri dan kritis, (Tirtarahardja dan La Sulo, 2005). Ketiga aspek
karena pendidikan merupakan modal dasar bagi tersebut sangat menentukan kualitas manusia,
pembangunan manusia yang berkualitas. baik kepribadian, penguasaan dasar-dasar ilmu
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, UNESCO pengetahuan serta kemahiran dalam spesialisasi
mempersiapkan pendidikan manusia abad XXI, tertentu.
yaitu peserta didik perlu dilatih untuk bisa berpikir, Aspek-aspek yang mempengaruhi
berbuat atau melakukan sesuatu, menghayati keberhasilan pendidikan yaitu kurikulum, sarana
hidupnya menjadi seorang pribadi sebagaimana dan prasarana, guru, siswa dan metode. Kegiatan
yang ia inginkan, belajar secara mandiri dan yang dilakukan guru dan siswa dalam hubungannya
kerjasama dengan orang lain, karena mereka juga dengan pendidikan disebut kegiatan belajar
perlu belajar untuk hidup bersama dengan orang mengajar. Dalam melaksanakan proses belajar
lain (Atmadi dan Setiyaningsih, 2000).
Pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui tiga
282 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 281-286

mengajar diperlukan metode yang tepat agar 7 kelas yaitu kelas X-1, X-2, X-3, X-4, X-5, X-6 dan
dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. X-7. sedangkan pengambilan sampel dilakukan
Metode yang digunakan harus sesuai dengan secara cluster random sampling, diperoleh kelas
materi dan dapat menunjang kegiatan belajar- X-6 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X-4
mengajar. Seorang guru dituntut untuk dapat sebagai kelompok kontrol.
memilih metode yang tepat dalam mengajarnya Variabel yang digunakan dalam penelitian
agar siswa terhindar dari kebosanan dan tercipta ini adalah (1) variabel bebas (Independent
kondisi belajar yang interaktif, efektif dan efisien. Variable) yaitu Model pembelajaran NHT dan non
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang NHT, dan (2) variabel terikat (Dependent Variable)
ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh yaitu hasil belajar kimia pokok materi hidrokarbon
besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan siswa kelas X semester 2 SMA N 15 Semarang.
dan teknologi, di samping ilmu pengetahuan yang Rancangan penelitian pada kelompok eksperimen
lain. Sampai saat ini pembelajaran kimia yang ada dan kelompok kontrol disajikan pada tabel 1.
di sekolah pada umumnya belum menunjukkan Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
hasil yang memuaskan. Pembelajaran kimia di adalah: (1) metode dokumentasi yang dilakukan
SMA membutuhkan penanganan khusus untuk dengan mengambil dokumen tentang nama siswa
memperoleh hasil yang lebih baik. Oleh karena yang menjadi subyek penelitian dan daftar nilai
itu diperlukan suatu metode pembelajaran agar kimia kelas X semester 1 SMA N 15 Semarang.
pengajaran kimia di SMA memperoleh hasil yang (2) Metode tes. Tes yang diberikan merupakan
lebih baik. Salah satu dari metode yang dimaksud pencerminan dari tingkat penguasaan materi kimia
yaitu dengan model pembelajaran NHT. Model yang telah diajarkan. Tes berisi pelajaran kimia
pembelajaran NHT merupakan bagian dari model pokok materi Hidrokarbon. Metode Analisis Data
pembelajaran kooperatif yang identik dengan kerja Analisis data merupakan langkah yang terpenting
kelompok. dalam penelitian karena dari analisis data dapat
Rumusan masalah dalam penelitian ini ditarik simpulan berdasarkan hipotesis. Analisis
adalah adakah pengaruh penggunaan model data dilakukan pada tahap awal dan tahap akhir,
pembelajaran NHT terhadap hasil belajar kimia yaitu uji normalitas, uji kesamaan varians, dan uji
pokok materi hidrokarbon kesamaan rata-rata (uji t).
Uji normalitas menggunakan rumus chi kuadrat
METODE PENELITIAN
sebagai berikut :
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X semester 2 SMA Negeri 15 χ =∑
2
k
(O
i −Ei )2
Semarang tahun ajaran 2005/2006, yang terdiri dari i =1 E
i
Nanik Wijayati, dkk. Penggunaan Model Pembelajaran ... 283

kelompok; (6) Memanggil salah satu nomor untuk


dengan derajad kebebasan (dk) = k-3 dan jika menjawab pertanyaan sebagai laporan hasil
berarti data tersebut berdistribusi normal (Sudjana, diskusi; (7) Memberikan umpan balik dengan
2002; Arikunto, 2002). Uji kesamaan varians cara memberikan jawaban yang benar; dan (8)
digunakan untuk menentukan homogenitas dari Memberikan tugas rumah. Hasil belajar siswa
sampel. Dengan kriteria jika harga Fhitung < Ftabel, setelah mengikuti pembelajaran dari kedua
maka kedua kelompok mempunyai varians yang kelompok diambil dari nilai post test, (tabel 2).
homogen (Sudjana, 2002). Berdasarkan hasil analisis post test, rata-
Uji kesamaan dua rata–rata (uji t). Uji rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen
ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok mencapai 6,9 sedangkan siswa kelompok kontrol
eksperimen dan kelompok kontrol berbeda secara mencapai 6,2. Hasil belajar tertinggi kelompok
signifikansi. Nilai thitung kemudian dikonsultasikan eksperimen dapat mencapai 7,67 terendah 5,00.
ttabel dengan dk = nk+ne– 2. Jika harga thitung < Pada kelompok kontrol, nilai tertinggi 7,00 dan
ttabel maka kedua kelompok tidak berbeda secara terendah 4,67.
signifikansi, demikian juga sebaliknya. Uji normalitas populasi menggunakan
Analisis tahap akhir dilakukan setelah data nilai post test kimia hidrokarbon. Hasil uji
kedua kelompok diberi tes hasil belajar kimia normalitas data post test disajikan pada tabel 3.
pokok materi hidrokarbon menggunakan model Berdasarkan hasil analisis diperoleh χ2hitung untuk
pembelajaran NHT dengan model pembelajaran kelompok eksperimen sebesar 6,0698 dan untuk
non-NHT (konvensional). kelompok kontrol 7,0850. χ2tabel=7,81 pada taraf
kesalahan 5% dengan dk=3. Jadi kedua nilai
HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut < χ2tabel yang berarti kedua data tersebut
Pelaksanaan penelitian pada kelompok berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis
eksperimen sebanyak 9 kali pertemuan. Pertemuan ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
pertama digunakan untuk pre test dan pertemuan analisis selanjutnya yaitu menggunakan statistika
terakhir digunakan untuk post test. Perangkat parametrik.
tes yang digunakan pada pre test dan post test Hasil uji kesamaan varians data post test
sama. Tahapan pelaksanaan pembelajaran pada antara kelompok eksperimen dan kelompok
kelompok eksperimen adalah: (1) Apersepsi untuk kontrol disajikan pada tabel 4. Berdasarkan hasil
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa analisis diperoleh Fhitung sebesar 1,2763. Ftabel=1,83
tentang materi hidrokarbon yang meliputi kekhasan pada taraf kesalahan 5% dengan dk (44:43). Jadi
atom karbon, alkana, alkena, alkuna, keisomeran Fhitung < Ftabel yang berarti bahwa kedua kelompok
dan reaksi-reaksi hidrokarbon; (2) Penyampaian mempunyai varians yang sama. Berdasarkan
model pembelajaran NHT dan umpan balik serta analisis ini, maka pengujian hipotesis penelitian
cara penilaiannya; (3) Motivasi yaitu mengingatkan digunakan uji t.
siswa untuk bersungguh-sungguh untuk berdiskusi; Hasil uji perbedaan dua rata-rata data post
(4) Membagi siswa menjadi 9 kelompok, setiap test antara kelompok eksperimen dan kelompok
kelompok terdiri dari 5 siswa dan diberi nomor kontrol disajika pada tabel 5. Berdasarkan hasil
1-5; (5) Memberikan tugas pada masing-masing analisis diperoleh thitung sebesar 5,539. ttabel=1,66
284 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 281-286

pada taraf kesalahan 5% dengan dk=87. Jadi thitung Dari data yang telah diperoleh setelah

> ttabel yang berarti ada perbedaan yang signifikan dilakukan pembelajaran kemudian dihitung

yaitu nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih dengan uji t. Dari perhitungan diperoleh thitung

besar daripada kelompok kontrol. (5,539) > ttabel (1,66), yang berarti Ho ditolak.

Berdasarkan data nilai kimia ulangan Dengan penolakan H o berarti bahwa hasil

semester 1 kelas X SMA N 15 Semarang tahun belajar siswa yang menggunakan model

ajaran 2005/2006 setelah dilakukan uji normalitas, pembelajaran NHT dalam pembelajaran

uji kesamaan varians dan uji kesamaan dua rata- kima pokok materi hidrokarbon siswa kelas X

rata maka populasi menunjukkan kriteria homogen semester 2 SMA N 15 Semarang tahun ajaran

dan pengambilan sampel dilakukan secara cluster 2005/2006 lebih baik daripada pembelajaran

random sampling. Dari pengambilan sampel non-NHT (konvensional).

diperoleh kelas X-6 sebagai kelompok eksperimen Hasil belajar siswa mengalami

dan kelas X-4 sebagai kelompok kontrol. peningkatan setelah diberi pembelajaran kimia

Sesuai dengan data pre test, kondisi pokok materi hidrokarbon. Hal ini dapat dilihat

antara kelompok eksperimen dan kelompok dari nilai rata-rata kelas kelompok eksperimen

kontrol mempunyai kemampuan awal yang dan kelompok kontrol yang mengalami

sama. Berdasarkan hasil perhitungan uji t (tabel peningkatan dari nilai pre test-nya. Pada

) diperoleh t hitung sebesar –0,774 dan berada kelompok eksperimen mengalami peningkatan
dari 2,1 menjadi 6,9, sedangkan kelompok
kontrol dari 2,3 menjadi 6,2. Dari hasil analisis
tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan
hasil belajar kelompok eksperimen lebih besar
daripada kelompok kontrol. Hal ini berarti ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran
pada daerah penerimaan Ho. Daerah penerimaan
NHT terhadap hasil belajar kimia.
Ho berada pada selang –1,99 sampai 1,99 dan
Terjadinya peningkatan hasil belajar
merupakan batas kritik uji t untuk taraf kesalahan
pada kelompok eksperimen yang lebih baik
5% dengan dk=87. Hal ini berarti bahwa tidak ada
daripada kelompok kontrol mungkin disebabkan
perbedaan yang nyata dari kemampuan belajar
adanya variasi pembelajaran yang dilakukan.
awal kedua kelompok.
Dalam pembelajaran, siswa akan aktif berpikir
dan berupaya mencari jawaban yang sesuai
untuk setiap permasalahan yang muncul
sehingga sistem pembelajaran yang terjadi
Nanik Wijayati, dkk. Penggunaan Model Pembelajaran ... 285

dapat menimbulkan ketertarikan, minat dan berdasarkan heterogenitas kemampuan akademik,


motivasi pada siswa dalam mempelajari materi yaitu dari kemampuan rendah, sedang dan tinggi
hidrokarbon sehingga dapat meningkatkan hasil dimana setiap kelompok beranggotakan 5 siswa.
belajar siswa. Pembelajaran dengan model pembelajaran
Pada kelompok kontrol, proses NHT dalam penelitian ini diperkuat dengan diberikan
pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah. umpan balik. Menurut Davies dalam Dimyati dan
Pembelajaran dengan ceramah adalah cara Mudjiono, (2002), seorang siswa belajar lebih
penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan banyak bilamana setiap langkah segera diberikan
penuturan atau penjelasan secara langsung penguatan (reinforcement). Hal ini diperkuat oleh
terhadap siswa (Djamarah dan Zain, 2002). Pada hasil riset yang dilakukan secara intensif oleh
kelompok eksperimen dilakukan dengan model pakar dari luar negeri yaitu Eric Jensen, David
pembelajaran NHT mengembangkan teknik Sousa, David Kolb, Ronald Kotulak, John Hattie,
belajar mengajar Kepala Bernomor (Numbered Benjamin Bloom dan masih banyak pakar lainnya,
Heads) yang dapat memberikan kesempatan membuktikan bahwa otak kita sangat bergantung
kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide, pada umpan balik (feed back) untuk bisa berhasil
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dalam proses pembelajaran (Gunawan, 2003).
dan dapat mendorong siswa untuk meningkatkan Umpan balik dalam penelitian ini
semangat kerjasama mereka (Lie, 2004). Hal ini merupakan informasi yang diberikan oleh guru
didukung oleh hasil penelitian Ekawati (2005) kepada siswa. Informasi ini berisi koreksi-koreksi
yang menyatakan bahwa model pembelajaran terhadap jawaban siswa yang disertai dengan
kooperatif NHT lebih efektif daripada pembelajaran pemberian jawaban yang benar dan komentar
konvensional. guru untuk memotivasi siswa agar siswa tidak
Menurut Scott Gordon, dalam Lie, (2004), melakukan kesalahannya lagi. Berdasarkan
pada dasarnya manusia senang berkumpul pengalaman ketika menjadi siswa, penulis
dengan yang sepadan dan membuat jarak menganggap perlu adanya pemberian umpan
dengan yang berbeda. Namun pengelompokan balik agar siswa menjadi tahu akan kesalahan
dengan orang lain yang sepadan dan serupa dan jawaban yang benar. Dengan adanya umpan
ini dapat menghilangkan kesempatan anggota balik dari guru, siswa lebih puas tentang jawaban
kelompok untuk memperluas wawasan dan soal yang telah dikerjakan sebelumnya dan akan
memperkaya diri, karena dalam kelompok berusaha untuk tidak melakukan kesalahan pada
homogen tidak terdapat banyak perbedaan yang kesempatan yang lain.
bisa mengasah proses berpikir, bernegosiasi, SIMPULAN
berargumentasi dan berkembang (Lie, 2004). Ada pengaruh penggunaan model
Dalam penelitian ini, pembentukan kelompok pembelajaran NHT (Numbered Heads Together)
terhadap hasil belajar kimia pokok materi
286 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 281-286

hidrokarbon siswa kelas X semester 2 SMA N 15 Peubah pada Siswa Kelas II Semester 2
SLTP Negeri 9 Purwokerto Tahun Pelajaran
Semarang tahun ajaran 2005/2006.
2003/2004. Skripsi. Semarang: Jurusan
Metematika FMIPA Universitas Negeri
Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Adi, W. 2003. Genius Learning Strategy.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning
Atmadi, A dan Setiyaningsih, Y. 2000. Transformasi Mempraktikkan Cooperative Learning di
Pendidikan. Jakarta: Kanisius. Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung:
Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tarsito.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2002.


Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta

Ekawati, Desti Nurlaela. 2005. Keefektifan Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together (NHT) untuk Mengajarkan
Pokok Bahasan Persamaan Linear Dua

Anda mungkin juga menyukai