Secara umum bahan aditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1)
aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk
meningkatkan konsistensi, citarasa, mengendalikan
keasaman/kebasaan, dan memantapkan bentuk dan rupa; (2) aditif
tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan
(walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan. Begitu juga
halnya, bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk
membuat makanan tampak lebih berkualitas, tahan lama, menarik,
serta rasa dan teksturnya lebih sempurna(Surati,2015).
Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil
pada suhu ruangan. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama
natrium tetraborat (NaB4O7 10 H2O). Jika larut dalam air akan menjadi
hidroksida dan asam borat (H3BO3). Boraks atau asam boraks biasanya
digunakan untuk bahan pembuat deterjen dan antiseptic.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks tidak berakibat
buruk secara langsung, tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi
sedikit karena diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif.
Larangan penggunaan boraks juga diperkuat dengan adanya Permenkes
RI No 235/Menkes/VI/1984 tentang bahan tambahan makanan, bahwa
Natrium Tetraborate yang lebih dikenal dengan nama Boraks
digolongkan dalam bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam
makanan, tetapi pada kenyatannya masih banyak bentuk
penyalahgunaan dari zat tersebut (Tubagus, Citraningtyas, Fatimawali,
2013).
formalin merupakan larutan yang mempunyai tidak mempunyai warna
d a n mempunyai bau yang sangat menusuk. formalin biasa digunakan untuk industri rumahan misalnya
pembasmi kuman, pembasmi serangga, pembuatan sutra, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan oke
(2008), yang menyatakan bahwa formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya
sangat menusuk. formalin dikenal sebagai bahan pembunuh hama disinfektan/ dan banyak digunakan
dalam industry.